5 BAB II LANDASAN TEORITIS Teori Pemasaran 2.1.1 Pengertian

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Teori Pemasaran
2.1.1
Pengertian Pemasaran
Dengan kondisi pada saat ini dimana perusahaan-perusahaan
menghadapi situasi persaingan yang sangat ketat, maka dibutuhkan suatu
konsep pemasaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen agar perusahaan dapat memenangkan persaingan.
Beberapa pendapat dari para ahli pemasaran tentang definisi
pemasaran,yaitu :
Definisi pemasaran (Kotler, 2009 : 5) adalah : “Marketing is a
societal process by wich individuals and groups obtain what they need and
want through creating, offering, and freely exchanging products and services
of value with others.”(Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial
dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan cara menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan barang
dan jasa yang bernilai dengan orang lain).
Definisi pemasaran (Stanton, 2004 : 6) adalah :“Marketing is total
system of business activities designed to plan, price, distribute, and promote
want satisfying products to target market to achieve organizational
objectives.”(Pemasaran adalah sebuah total dari aktivitas bisnis yang
dirancang untuk merencanakan, memberi harga, mendistribusikan dan
mempromosikan produk yang memuaskan ke pasar sasaran untuk mencapai
tujuan organisasi).
Dari berbagai definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pemasaran adalah merupakan suatu kegiatan yang mencakup segala macam
kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menyampaikan barang dan jasa
yang dihasilkan atas dasar kepuasan konsumen.
5
2.1.2
Fungsi Pemasaran
Dengan melihat beberapa defenisi pemasaran dapat diketahui bahwa
aktivitas atau kegiatan pemasaran pada dasarnya sangat luas, yaitu meliputi
segala
sesuatu
yang
berguna
untuk
menciptakan
dan
memajukan,
mendistribusikan barang yang dihasilkan sesuai dengan permintaan dan
kemampuan perusahaan.
Untuk dapat mengarahkan barang dan jasa ke tangan konsumen,
perusahaan akan memerlukan berbagai kegiatan tertentu. Segala jenis kegiatan
dan proses yang diperlukan dalam pemasaran, inilah yang disebut fungsi
pemasaran.
Menurut Philip Kotler (2006 : 8) fungsi-fungsi pemasaran antara
lain :
1. Pembelian
Pembelian merupakan fungsi pemasaran yang berhubungan dengan
aktivitas pengumpulan barang jasa dan kemungkinan menjualnya kembali
kepada konsumen. Barang-barang yang dibeli produsen, kembali diolah
dan diproses untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam berbagai
bentuk baik sebagai barang jadi ataupun barang setengah jadi. Ada juga
barang-barang yang dibeli pedagang perantara untuk dijual kembali tanpa
mengubah bentuk kepada pedagang perantara lain maupun konsumen
akhir.
2 Penjualan
6
Penjualan merupakan kebalikan dari kegiatan pembelian. Tidak akan
terjadi tanpa penjualan dan sebaliknya. Fungsi penjualan tidak hanya
berkaitan dengan penjualan saja, akan tetapi berhubungan dengan
beberapa hal antara lain : memberi nasehat serta pelayanan kepada
pembeli.
3. Transportasi
Transportasi merupakan kegiatan pemindahan barang-barang dari suatu
tempat ke tempat lain. Banyak perusahaan memilih lokasi jauh dari
konsumen disebabkan mahalnya harga tanah, akan tetapi dekat dengan
pasar bahan baku. Perbedaan antara biaya lokasi perusahaan dengan biaya
pengangkutan produk ke pasar sangat mempengaruhi dalam menetukan
lokasi. Barang-barang diangkut dari daerah produsen ke daerah konsumen
dengan menggunakan angkutan darat, laut dan udara. Pemilihan alat
pengangkutan tergantung pada jenis produk yang di hasilkan perusahaan.
4. Pergudangan
Fungsi pergudangan adalah tempat penyimpanan sementara sejak barangbarang diproduksi atau dibeli sampai kemudian dijual kembali. Gudang
sebagai tempat penyimpanan, dapat menjaga stabilitas tingkat persediaan
sehingga jumlah persediaan dapat ditetapkan sebagaimana mestinya yaitu
tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Dengan demikian tetap dapat
memenuhi permintan konsumen sekaligus dapat mempertahankan
langganan sebagai fungsi sebagai tempat penyimpanan sementara barang-
7
barang sebelum dipasarkan dalam jumlah besar, pemilihan alternatif dapat
dilakukan dengan memiliki gudang sendiri atau sewa.
5. Standarisasi
Jika barang-barang atau jasa berpindah pemilik diperlukan ketentuanketentuan tertentu. Standarisasi meliputi penentuan standar produksi.
Inspeksi yaitu menjeniskan barang-barang dalam kelompok-kelompok
standar yang telah ditetapkan. Inspeksi dan sortir yang dilaksanakan
sekaligus disebut grading.
Standarisasi merupakan pemberian informasi kepada konsumen tentang
kualitas, ukuran dan jenis secara seragam, sehingga konsumen membeli
produk-produk yang dijual sesuai dengan kebutuhannya.
6. Pembelanjaan
Dalam melaksanakan pembelian, transportasi pergudangan standarisasi
dan kegiatan lainnya diperlukan dana untuk pembiayaan. Pembelanjaan
dalam kegiatan pemasaran merupakan penyediaan dana yang dibutuhkan
produsen, pedagang perantara dan lembaga lainnya dalam melaksanakan
fungsi pemasaran.
7 Penanggung Resiko
Seluruh proses pemasaran mulai dari produsen hingga ke konsumen
terhadap barang-barang mengandung resiko. Pananggungan resiko dipikul
oleh mereka yang turut dalam perubahan permintaan dan penawaran,
seperti perubahan bentuk, mode, selera, mutu dan lainnya. Resiko ini
biasanya ditanggung oleh perusahaan itu sendiri. Namun ada juga resiko
8
yang dipertanggungjawabkan kepada pihak lain, misalnya berkurang atau
hilangnya barang akibat kebakaran, gempa bumi dan sebagainya.
Penanggungan tersebut beralih ke perusahaan asuransi, apabila setiap
barang yang diperdagangkan diasuransikan.
8 Informasi Pasar
Informasi pasar merupakan fungsi pasar yang sangat luas karena fungsi ini
memberikan tentang situasi perdagangan. Fungsi informasi pasar termasuk
pengumpulan data dan fakta yang dianggap mempengaruhi barang-barang
yang tersedia di pasar. Dengan informasi pasar memungkinkan diketahui
apa yang akan dijual para produsen, apa yang dibeli konsumen, berapa
jumlah yang harus tersedia serta harga yang tepat bagi konsumen,
sehingga konsumen bersedia membayarnya.
2.1.3
Strategi Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan penting dalam setiap
perusahaan disamping kegiatan produksi dan pembelanjaan karena akan
menentukan keberhasilan dari suatu perusahaan. Kotler (2006 : 17)
mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk
yang bernilai dengan produk lain. Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari
kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukannya,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
9
Setiap perusahaan yang rasional selalu mempunyai tujuan untuk
dapat lestari atau tetap hidup dan berkembang. Strategi dibuat karena adanya
suatu tujuan. Beberapa perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama,
akan tetapi strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut berbedabeda. Hal ini disebabkan strategi pemasaran suatu perusahaan diperanani
antara lain oleh jenis produk yang dihasilkan dan kemampuan dari manajemen
dalam perusahaan tersebut
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan adalah
disamping untuk
menjaga kelangsungan usaha dan produk
dimata
konsumennya, juga sebagai upaya untuk meningkatkan hasil penjualan.
Strategi pemasaran adalah logika pemasaran dan berdasarkan itu, unit bisnis
diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya.
Proses memformulasikan strategi merupakan suatu rangkaian
aktivitas yang membutuhkan perhatian serius. Penggalian informasi dari
pihak-pihak yang kompoten di perusahaan merupakan langkah pertama dan
menjadi kunci untuk menghasilkan strategi yang sesuai dengan kondisi
lingkungan perusahaan.
Teknik formulasi strategi dapat diintegrasikan menjadi kerangka
kerja pengambilan keputusan tiga tahap, yaitu tahap input, tahap pemanduan
(matching stage) dan tahap keputusan. Alat analisis dapat diterapkan pada
berbagai ukuran dan jenis organisasi serta dapat membantu menentukan
strategi, mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memilih strategi. Perencanaan
strategis atas bisnis tertentu mencakup kegiatan berikut ini : pendefinisian misi
10
unit usaha, analisis peluang dan ancaman usaha, analisis kekuatan dan
kelemahan internal, perumusan sasaran, perumusan strategi (yang mungkin
mencakup kerjasama/aliansi strategis), perumusan program pendukung,
pelaksanaan
program
dan
pengumpulan
tanggapan
dan
penerapan
pengendalian (gambar 2.1).
Analisis
Lingkungan
Ekstrernal
Misi
Usaha
Analisis
SWOT
Formulasi
Sasaran
Formulasi
Strategi
Formulasi
Program
Pelaksanaan
Umpan Balik
Dan
Pengendalian
Analiss
Lingkungan
Internal
Gambar 2.1 Proses Perencanaan Strategi Bisnis
Berdasarkan gambar dapat dilihat bahwa suatu strategi tidak bisa
bersifat statis tetapi dinamis dimana harus menyesuaikan dengan perubahan
lingkungan, hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya kegiatan pengendalian.
Pengendalian dilaksanakan untuk melihat apakah strategi yang ada masih
sesuai untuk dilaksanakan didalam mencapai tujuan perusahaan. Jika sudah
tidak sesuai untuk dilaksanakan didalam mencapai tujuan perusahaan karena
adanya perubahan lingkungan maka strategi harus dievaluasi dan dirumuskan
kembali.
11
2.1.4
Bauran Pemasaran
Suatu perusahaan harus mampu memahami dan memuaskan
pelanggan sasaran mereka dengan tawaran yang unggul, untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan mereka secara kompetitif dan menguntungkan, sebab
sekarang ini konsumen akan memilih produk yang harganya terjangkau dan
mudah didapat, sehingga tugas utama pemasar adalah meningkatkan efisiensi
produksi dan distribusi serta menurunkan harga, konsumen hanya akan tertarik
untuk membeli produk yang bermutu baik dengan harga yang wajar.
Untuk mengatasi pendekatan pemasaran seperti itu, maka
digunakanlah pendekatan bauran pemasaran yang merupakan salah satu
konsep kunci di dalam teori pemasaran modern. Berikut ini akan dikemukakan
beberapa definisi dari bauran pemasaran. Definisi Bauran Pemasaran adalah :
(Kotler, 2005 : 15) “Marketing mix is the set of marketing tools to elicit
desired responses from the target market”. (Bauran Pemasaran adalah
seperangkat alat pemasaran yang dapat dikendalikan untuk menghasilkan
tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran).
Sedangkan menurut Marwan, definisi Bauran Pemasaran adalah
(Marwan,
2006 : 8) :“Marketing mix is acombination of four primary
elements : products, pricing, structure, distribution system, and promotional
activities that comprise a company’s program”.(Bauran Pemasaran adalah
suatu kombinasi dari empat elemen utama yaitu : produk, struktur harga,
sistem distribusi dan aktivitas promosi yang mengisi program pemasaran suatu
perusahaan).
Untuk lebih jelasnya variabel-variabel bauran pemasaran dapat
diuraikan sebagai berikut :
12
1. Produk (Product). Produk adalah : (Kotler, 2006 : 276) :
“A product is anything that can be offered to someone to satisfy a need or
want”.(Sebuah produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan pada
konsumen untuk memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan).
Definisi Produk adalah : (Stanton, 2004 : 168) “Product is a set of tangibles
and intangibles attributes, including packaging, colour, price, quality, and
brand plus the service and reputation of the seller”. (Produk adalah
sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata yang mencakup kemasan,
warna, harga, mutu dan merek ditambah pelayanan dan reputasi penjualnya).
2. Harga (Price)
Definisi Harga sebagai berikut : (Kotler, 2009 : 67) Harga adalah salah
satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan; elemen lain
menghasilkan biaya.
Definisi harga adalah sebagai berikut : (Stanton, 2004 : 296)“Price is the
amount of money and or goods needed to acquaires some combination of
another goods and it’s accompanying services”.(Harga adalah sejumlah uang
dan atau barang yang dibutuhkan untuk memenuhi beberapa kombinasi dari
barang lain dan jasa yang menyertainya).
3. Distribusi (Place)
Definisi Distribusi adalah : (Kotler, 2000 : 385)“Manufactures should take
a whole channel view of the problem of distributing products to final users”.
(Distribusi terdiri dari suatu kesatuan yang bertugas dalam proses
memudahkan penyampaian produk ke tangan konsumen akhir).
Definisi tentang Distribusi adalah : (Stanton, 2004 : 305) “A distribution
channel consist of the set of people and firm involve in the flow of tittle to a
product as it move from producers to consumer of business user”. (Distribusi
terdiri dari mata rantai dengan lembaga-lembaga atau individual yang
mengambil alih hak atas suatu produk dari produsen ke konsumen).
4. Promosi (Promotion)
Promosi adalah : (Kotler, 2005 : 550) “An interactive dialogue between
the company and it’s consumers that takes places during the preselling,
selling, consuming and post consuming stages”. (Promosi merupakan
bentuk dialog yang interaktif antara perusahaan dengan pelanggannya
yang selalu meyertai disaat sebelum pembelian, pada saat pembelian,
maupun setelah pembelian).
13
Sedangkan pengertian promosi adalah : (Richard, 2005 : 251) “Promotion
is the element in an organizational marketing mis to inform, persuade and
remind the market of the organization and it’s product”. (Promosi adalah
elemen di dalam bauran pemasaran perusahaan yang digunakan untuk
memberitahukan, membujuk dan mengingatkan pasar sasaran tentang
produk perusahaan).
2.2 Harga
Harga adalah bauran pemasaran yang sangat penting, karena harga
akan langsung memperanani besarnya hasil penjualan dan laba yang dicapai
oleh perusahaan. Kebijaksanaan perencanaan produk, penyaluran barang
maupun penggunaan media promosi yang baik tidak akan menghasilkan
sesuatu
bila
kebijaksanaan
tentang
harga
tidak
ikut
diperhatikan.
Kebijaksanaan harga itu di dalam buku Harga dan Penetapan Harga dalam
bidang Pemasaran mencakup :
a. Berapa harga yang ditetapkan untuk produk tertentu.
b. Fleksibilitas harga tersebut.
c. Kebijaksanaan harga pada setiap tahap daur hidup produk.
d. Kepada siapa dan berapa besarnya potongan harga diberikan.
Harga adalah suatu nilai tukar untuk manfaat yang ditimbulkan
oleh barang atau jasa tertentu bagi seseorang. Semakin tinggi manfaat yang
dirasakan seseorang dari barang atau jasa tertentu, maka makin tinggi nilai
tukar barang atau jasa tersebut dimatanya dan makin besar pula alat penukar
yang bersedia dikorbankannya.
14
Ada delapan tahapan untuk menetapkan harga yang dapat
dimanfaatkan sebagai petunjuk guna menganalisa efektifitas harga pasaran
di dalam Manajemen Pemasaran yaitu :
a. Pemilihan
sasaran-sasaran
penetapan
harga,
tahap
pertama
ini
perusahaan mengembangkan sebuah sasaran harga yang cocok dengan
sasaran-sasaran menyeluruh organisasi yang bersangkutan dan sasaransasaran pemasarannya.
b. Pemahaman
tentang
evaluasi
pasar
sasaran-sasaran
harga
dan
kemampuan untuk membeli. Tahapan kedua ini bersifat logikal melalui
perhitungan-perhitungan.
c. Determinasi permintaan, yaitu mempelajari berapa besar jumlah barang
yang diminta oleh konsumen sebagai sasaran.
d. Analisis permintaan, yaitu mempelajari berapa besar laba digunakan
untuk memberikan kelayakan macam-macam harga.
e. Evaluasi tentang harga-harga pesaing, yaitu mengevaluasi peran harga
pada strategi pemasaran menghadapi pesaing.
f. Pemilihan sebuah kebijaksanaan penetapan harga. Tindakan memilih
sebuah kebijaksanaan penetapan harga sebagai pedoman untuk
memanfaatkan harga-harga dalam bauran pemasaran.
g. Pengembangan sebuah metode penetapan harga, memilih metode untuk
mengkalkulasikan harga yang akan dibebankan kepada pembeli.
15
h. Penetapan harga spesifik, titik puncak penetapan harga dimana dalam
tahapan ini ditetapkan harga sesungguhnya yang dibebankan kepada
konsumen.
Sampai sejauh ini belum diberikan definisi tentang harga itu sendiri
di dalam Fundamental of Marketing yang dikutip oleh Y. Lamarto yaitu :
(Stanton, 2000 : 51) Harga adalah sejumlah uang yang (ditambah beberapa
produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari produk dan pelayanan.
Dari definisi tersebut di atas dapat diketahui bahwa harga yang
dibayar oleh pembeli itu sudah termasuk pelayanan yang diberikan oleh
penjual. Bahkan penjual juga menginginkan sejumlah keuntungan dari
pihak tersebut.
Kebijaksanaan harga sebagai salah satu kebijaksanaan dalam
perusahaan tentu saja tidak boleh bertentangan dengan kebijaksanaan
perusahaan secara keseluruhan, oleh karenanya kebijaksanaan tersebut harus
selalu dikaitkan dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Harga pasar
sebuah produk memperanani upah, sewa, harga, bunga dan laba artinya harga
sebuah produk, memperanani biaya faktor-faktor produksi lainnya seperti
tenaga kerja, tanah dan modal. Penetapan harga semakin terasa penting pada
masa inflasi dan resesi. Kepercayaan konsumen terhadap ekonomi, psikologi
pembeli dan perilaku pembeli ditentukan oleh naik turunnya harga itu sendiri.
Harga sebuah produk atau jasa merupakan faktor penentu permintaan
pasar. Harga memperanani posisi persaingan dan saham dari perusahaan. Jadi
16
sewajarnya jika harga mempunyai peranan yang bukan kecil terhadap
pendapatan dan laba bersih perusahaan. Harga sebuah produk juga
memperanani program pemasaran perusahaan. Misalnya, dalam perencanaan
produk manajemen memutuskan untuk meningkatkan kualitas produk atau
ciri-ciri lainnya yang membedakan produk tersebut.
Keputusan ini bisa
dilaksanakan dengan syarat-syarat pasar mau menerima kenaikan harga yang
ditimbulkan untuk menutup biaya ekstra dalam meningkatkan kualitas atau
menambah ciri pembedaan produk itu.
Pada saat yang sama, biasanya terdapat kekuatan-kekuatan lain
yang membatasi
peranan
harga
dalam
program
pemasaran
sebuah
perusahaan. Bagi konsumen ciri pembeda produk atau merk yang digemari
dapat lebih penting dibandingkan dengan harga, tetapi beberapa studi
telah menunjukkan bahwa persepsi konsumen terhadap kualitas produk seiring
dengan perubahan yang terjadi pada harga, semakin tinggi harga suatu produk
maka makin tinggi suatu barang yang dipersepsikan oleh konsumen.
Tujuan Penetapan dan Faktor-faktor yang Memperanani Harga
Sebelum penetapan harga perusahaan harus menetapkan tujuan
yang ingin dicapai walaupun kedengarannya logis namun hanya sedikit
perusahaan secara sadar atau terang-terangan menentukan sasaran penetapan
harga. Di dalam harga dan penetapan harga di dalam bidang pemasaran,
sasaran penetapan harga penjualan dibagi menjadi tiga : berorientasi pada
laba,
berorientasi
pada
penjualan
dan
berorientasi
pada
usaha
mempertahankan status quo.
17
2.2.1
Berorientasi pada laba untuk
a. Mencapai target laba investasi atau laba penjualan bersih
b. Memaksimalkan laba
2.2.2
Berorientasi pada penjualan untuk
a. Meningkatkan penjualan
b. Mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar
2.2.3
Berorientasi pada status quo untuk
a. Menstabilkan harga
b. Menangkal persaingan
Sasaran penetapan harga yang dipilih oleh manajemen harus benarbenar sesuai tujuan perusahaan dan tujuan program pemasaran.
a.
Berorientasi pada laba
Perusahaan menetapkan harga untuk produknya atau jasa yang
diberikan
atas
dasar
sasaran
mencapai
presentase
tertentu
untuk
mengembalikan investasi atau laba penjualan bersih. Pada grosir dan pengecer
hanya yang mendayagunakan target laba penjualan bersih sebagai sasaran
penetapan harga jangka pendek. Mereka menetapkan presentase tertentu pada
penjualan. Tambahan ini diperhitungkan cukup untuk menutup biaya operasi
yang diperkirakan akan dapat menambah laba yang diinginkan pada tahun
tersebut.
Ada dua alasan mengapa para penjual sering mendayagunakan
penetapan harga atas dasar target laba. Pertama, perusahaan yang lebih besar
dari persaingan dalam menetapkan harga dibandingkan dengan perusahaan-
18
perusahaan kecil. Kedua, dalam perusahaan besar yang multi devisa sasaran
berdasarkan target laba bisa didayagunakan sebagai dasar obyektif untuk
menilai penampilan atau prestasi berbagai devisinya.
Sasaran
memaksimalkan
laba
kemungkinan
bisa
lebih
menguntungkan perusahaan dan masyarakat jika dipraktekkan dalam jangka
waktu yang panjang. Penetapan harga yang tidak didasarkan pada proyeksi
rugi/laba pada bulan-bulan yang akan datang sering memberikan akibat yang
merugikan pada perusahaan. Namun apabila dipraktekkan dalam jangka
panjang sasaran memaksimalkan laba harus menghasilkan alokasi sumber
daya yang tidak bertentangan dengan keinginan masyarakat.
Perusahaan yang ingin memaksimalkan laba dalam jangka waktu
panjang harus bersedia menanggung kerugian dalam waktu pendek,
perusahaan yang masuk ke pasar geografi yang baru atau sedang merintis
produksi sering menetapkan harga rendah untuk menarik pelanggan dalam
jumlah besar. Perusahaan-perusahaan semacam ini tidak mengharapkan laba
dalam tahun-tahun pertama, tetapi lebih mementingkan dasar yang kuat untuk
menghasilkan laba yang memadai dalam jangka panjang.
b.
Sasaran yang berorientasi pada penjualan
Sasaran penetapan harga biasanya dinyatakan dalam kenaikan hasil
penjualan selama periode tertentu, katakanlah satu atau dua tahun.
Para
pengecer mendayagunakan sasaran semacam ini sewaktu mereka berusaha
meningkatkan penjualan tahun lalu dalam presentase tertentu. Namun
demikian, meningkatkan hasil penjualan mungkin biasa atau tidak biasa taat
19
azas pemasaran yang menganut hasil penjualan yang menguntungkan. Di satu
sisi, manajemen biasa memutuskan untuk meningkatkan hasil penjualan
melalui strategi potongan harga atau strategi penetapan harga lainnya yang
agresif dengan menanggung kerugian dalam jangka pendek. Di segi lainnya,
perusahaan biasa meningkatkan hasil penjualannya tetapi dengan tetap
mempertahankan tingkat labanya. Satu faktor yang membuat sasaran ini
tercapai ialah perusahaan biasanya dapat menentukan pangsa pasar yang
diinginkan.
c.
Sasaran yang berorientasi pada status quo
Sasaran penetapan harga ini mempunyai sasaran yang erat
kaitannya dengan menstabilkan harga dan menangkal persaingan.
Menstabilkan harga sering menjadi pemuka dan pemimpin harga, terutama
dalam industri dimana permintaan sering naik turun. Perusahaanperusahaan besar akan mencoba mempertahankan stabilitas harga. Alasan
utama untuk mengusahakan stabilitas dalam penetapan harga adalah
menghindari adanya perang harga pada waktu permintaan harga
meningkat atau menurun.
Baik perusahaan besar atau kecil, secara sadar memberikan harga
produknya untuk menangkal persaingan, meskipun perusahaan yang lebih
besar hanya mempunyai peranan kecil dalam menentukan harga pasar.
Pada umumnya kebijaksanaan mengikuti harga oleh kalangan industri
mempunyai standar produk yang tinggi dan industri yang mempunyai
produk yang sama.
20
Dalam penetapan harga, perlu dipertimbangkan beberapa faktor yang
turut memperanani harga atas produk ditawarkan di pasar. Faktor-faktor
tersebut yang dikutip oleh Winardi, di dalam Harga dan Penetapan
Harga dalam bidang Pemasaran (Marketing) oleh Philip Kotler dan B.
Astrong (2000 : 10). Dalam faktor-faktor internal termasuk :
a. Sasaran-sasaran pemasaran perusahaan yang bersangkutan
Sebelum menetapkan harga, perusahaan harus menerapkan strateginya
untuk produk bersangkutan. Kalau perusahaan ini telah memilih
pasar sasarannya dan menentukan posisi pasarnya dengan cermat, maka
strategi marketing mix atau bauran pemasaran, termasuk harga akan
cukup lancar. Sebagai contoh, kalau General Motors memutuskan untuk
memproduksi mobil model sport baru untuk bersaing dengan mobil sport
buatan Eropa dalam segmen berpendapatan tinggi, posisi ini menuntut
penetapan harga tinggi. Jadi strategi penetapan harga ini sebagian besar
ditentukan oleh keputusan sebelumnya mengenai penentuan posisi di
pasar.
Pada saat yang sama perusahaan itu dapat juga mempunyai sasaransasaran tambahan yang ingin dicapai. Semakin jelas perusahaan
menetapkan sasarannya akan semakin mudahlah ia menetapkan harga
produk-produknya. Contoh sasaran-saran yang umum adalah bertahan
hidup, memaksimumkan laba jangka pendek, memaksimumkan market
share dan kepemimpinan mutu produk.
b. Strategi bauran pemasaran
21
Harga hanya merupakan salah satu sarana marketing mix yang
digunakan
perusahaan
untuk
mencapai
sasaran
pemasarannya.
Keputusan-keputusan harga harus dikoordinasikan dengan keputusankeputusan mengenai desai produk, distribusi dan promosi untuk
membangun sebuah program pemasaran yang konsisten serta efektif.
Keputusan-keputusan yang diambil tentang variabel-variabel marketing
mix lainnya dapat memperanani banyak resseler dalam penetapan
harganya. Atau, keputusan untuk mengembangkan posisi mutu tinggi
akan berarti bahwa penjual bersangkutan harus menetapkan harga yang
tinggi agar dapat menutupi biaya yang tinggi.
Perusahaan sering mengambil keputusan mengani harga lebih dahulu,
baru kemudian mendasarkan keputusan mengenai unsur marketing mix
lainnya pada harga yang akan ditetapkan itu. Sebagai contoh Hyundai,
Honda dan produsen mobil beranggaran kecil lainnya mendapatkan
segmen pasar untuk mobil lebih murah dan mendesain mobil yang akan
dijual dengan harga yang segmen ini mampu membelinya. Di sini harga
merupakan faktor kunci penentuan posisi produk yang menentukan
pasar, pesaing, dan desain produk.
Harga yang diinginkan akan
menentukan apa ciri-ciri produk yang akan ditawarkan dan berapa biaya
yang diperlukan.
Jadi dalam menetapkan harga, pemasaran harus mempertimbangkan
marketing mix dengan keseluruhannya. Jikalau produk itu di posisi atas
dasar faktor-faktor bukan harga, maka keputusan-keputusan mengenai
22
mutu, promosi dan distribusi akan sangat memperanani harga. Kalau
harga merupakan sebuah faktor dalam penentuan posisi, maka harga
akan sangat memperanani keputusan-keputusan mengenai unsur-unsur
marketing mix lainnya.
Dalam kebanyakan kasus, perusahaan akan
mempertimbangkan semua keputusan marketing mix secara bersamasama tatkala mengembangkan program pemasaran.
c. Biaya-biaya
Biaya merupakan harga dasar (harga terendah) yang dapat ditetapkan
perusahaan
untuk
produk-produknya.
Perusahaan
tentu
ingin
menetapkan suatu harga yang dapat menutupi semua biaya untuk
memproduksi, mendistribusi dan menjual produk tersebut, termasuk
suatu tingkat laba yang wajar atas segala upayanya serta resiko yang
dihadapi. Biaya suatu perusahaan mungkin merupakan unsur penting
dalam strategi penetapan harga produknya. Banyak perusahaan bekerja
untuk menjadi produsen biaya rendah dapat menetapkan harga yang
rendah dan mengakibatkan penjualan dan laba yang tinggi.
d. Organisasi
Manajemen harus menetapkan siapa di dalam organisasi yang
bersangkutan,
yang
bertanggung
jawab
atas
penetapan
harga.
Perusahaan-perusahaan menangani penetapan harga dengan berbagai
macam cara. Pada perusahaan kecil, sering kali harga ditetapkan oleh
manajemen puncak, bukan oleh bagian pemasaran atau bagian penjualan.
Pada perusahaan-perusahaan besar, penetapan harga biasanya ditangani
23
oleh manajer divisi atau manajer lini produk. Pada pasar industri para
wiraniaga diperkenankan untuk berunding dengan pelanggan di dalam
batas-batas atau rentangan harga tertentu. Bahkan disini, manajemen
puncak menetapkan sasaran-sasaran dan kebijaksanaan penetapan harga
dan seringkali menyetujui harga-harga yang diusulkan oleh manajer pada
jenjang bawah atau para wiraniaga.
Dalam industri dimana penetapan harga merupakan sebuah faktor kunci
(industri
pesawat
ruang
angkasa,
kereta
api
dan
perusahaan
perminyakan), biasanya perusahaan-perusahaan membentuk sebuah
bagian penetapan harga yang bertugas untuk menetapkan harga yang
tepat. Bagian ini memberikan laporan kepada bagian pemasaran atau
manajemen puncak. Mereka juga yang turut memperanani penetapan
harga ialah manajer penjualan, manajer produksi, manajer keuangan dan
akuntansi.
Dalam faktor-faktor eksternal termasuk :
a. Sifat pasar dan permintaan
Kalau biaya menentukan batas harga terendah, maka pasar dan
permintaan merupakan plafonnya harga (harga tertinggi). Baik
konsumen maupun pembeli industrial membandingkan harga suatu
produk atas jasa dengan manfaat memilikinya. Oleh karenanya, sebelum
menetapkan harga, pemasar harus memahami hubungan antara harga dan
permintaan terhadap produk atau jasa tertentu.
b. Persaingan
24
Faktor ekstern lainnya yang memperanani keputusan perusahaan dalam
menetapkan harga adalah harga produk para pesaing dan kemungkinan
reaksi mereka atas langkah penetapan harga yang diambil perusahaan.
Seorang konsumen yang mempertimbangkan akan membeli kamera
Canon akan mengevaluasi harga Canon dan membandingkannya dengan
harga dan nilai produk serupa yang dibuat Nikon, Minolta, dan lainlainnya. Juga strategi
penetapan harga oleh
perusahaan akan
mempengaruhi sifat persaingan yang dihadapinya. Kalau Canon
mengikuti strategi harga rendah, laba tinggi, mereka mungkin menarik
persaingan. Namun strategi harga rendah, margin rendah, akan
menghentikan pesaing atau menyingkirkan mereka keluar dari pasar.
Perusahaan perlu mengetahui harga dan mutu produk yang ditawarkan
masing-masing pesaing. Canon mungkin melakukan hal sedemikian
dengan berbagai cara. Mereka dapat mengirimkan pembelanjaan
pembandingan harga produk Nikon, Minolta dan pesaing lainnya. Merk
dapat mengambil daftar harga dan membeli peralatan pesaing dan
membongkarnya. Mereka
dapat menanyakan
pembeli
mengenai
pendapatan mereka tentang harga dan mutu kamera masing-masing
pesaing.
Kalau Canon sudah mengetahui harga dan tawaran pesaing, mereka
dapat menggunakan sebagai pangkal tolak untuk menetapkan harga
produknya sendiri. Kalau kamera Canon sama seperti kamera Nikon,
harga produk Canon harus tidak berbeda jauh dengan harga produk
25
Nikon, atau malah kalah dalam penjualan. Kalau kamera Canon tidak
sebaik kamera Nikon, perusahaan ini tidak akan mampu menjual dengan
harga lebih mahal. Pada dasarnya, Canon akan menggunakan harga
untuk menentukan posisi tawarannya relatif terhadap tawaran pesaing.
c. Faktor-faktor lingkungan lainnya
Dalam menetapkan harga, perusahaan juga harus memperhatikan faktorfaktor lain dalam lingkungan ektern. Sebagai contoh kondisi ekonomi
dapat mempunyai suatu dampak yang luar biasa terhadap keefektifan
strategi penerapan harga. Faktor-faktor ekonomi seperti inflasi, boom,
resesi, serta tingkat bunga memperanani keputusan mengenai harga
karena faktor-faktor tersebut memperanani biaya produksi sebuah
produk dan persepsi konsumen terhadap harga serta nilai produk itu.
Perusahaan harus mempertimbangkan dampak apa yang ditimbulkan
harga produk atas pihak-pihak lain dalam lingkungannya. Bagaimana
reseller bereaksi terhadap bermacam-macam harga ? Perumahan harus
menetapkan harga yang memberikan kepada reseller laba yang wajar,
meningkatkan dukungan mereka, dan membantu mereka untuk menjual
produk secara efektif. Pemerintah merupakan faktor ekstern penting
lainnya yang memperanani keputusan mengenai penetapan harga.
Pemasar perlu mengetahui harga dan menjamin bahwa kebijakan mereka
dalam penetapan harga tidak melanggar undang-undang.
Di dalam faktor-faktor internal, sasaran pemasaran suatu perusahaan
seperti terjaminnya kelangsungan hidup perusahaan, laba, pangsa pasar dan
26
kualitas produk harus jelas. Seperti di dalam Harga dan Penetapan Harga
dalam Bidang Pemasaran adalah: “makin jelas sasaran-sasaran suatu
perusahaan, makin mudah ia menetapkan harganya”. (Winardi, 2002: 1).
Strategi bauran pemasaran dalam memperanani konsumen membeli
suatu produk diperlukan adanya koordinasi harga dengan unsur-unsur
bauran pemasaran lainnya (produk, promosi dan distribusi). Seperti harga
perlu disesuaikan dengan spesifikasi ataupun citra produk di pasaran,
promosi yang efektif dan dikoordinasikan dengan strategi harga akan bisa
meningkatkan daya saing produk serta peranan jalur distribusi penting untuk
menghubungkan antara produsen dan konsumen.
Di dalam faktor-faktor eksternal, sifat pasar dan permintaan harus
diketahui atau para pemasar harus memahami hubungan yang ada antara
pasar dan permintaan akan produknya. Persaingan yang terjadi diantara
perusahaan mempengaruhi keputusan-keputusan penetapan harga, maka
perusahaan yang bersangkutan perlu mempelajari harga dan kualitas
penawaran masing-masing pesaing. Dan faktor eksternal lainnya yang juga
mempengaruhi penetapan harga antara lain : inflasi, tingkat suku bunga,
peraturan-peraturan pemerintah tentang bea masuk dan lain-lain.
2.3 Pengertian Promosi
Promosi sebagai salah satu komponen marketing mix merupakan
kegiatan yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran karena setiap
produk yang dihasilkan tidak mungkin dapat mencari pembelinya meskipun
produk tersebut mempunyai nilai jual yang sangat tinggi. Oleh sebab itu agar
27
produk tersebut sampai ke tangan konsumen maka konsumen tersebut harus
diberitahu terlebih dahulu sehingga timbul permintaan terhadap produk yang
dihasilkan. Namun beberapa perusahaan selalu menghadapi kendala dalam
memasarkan produknya, baik kendala yang berasal dari dalam perusahaan
maupun kendala yang berasak dari luar perusahaan. Untuk itu, perusahaan
perlu menerapkan strategi pemasaran. Strategi pemasaran merupakan dasar
tindakan yang mengarah pada kegiatan atau usaha pemasaran dari suatu
perusahaan dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah,
agar mendapat tujuan yang diharapkan.
Strategi pemasaran mempunyai peranann yang penting untuk
keberhasilan suatu perusahaan. Strategi perusahaan yang diterapkan harus
ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan
lingkungan pasar. Terdapat dua variabel besar dalam strategi pemasaran,
yaitu :
1. Variabel yang dapat dikontrol termasuk yang dapat dikontrol dalam
strategi pemasaran antara lain :
a. Segmentasi pasar, pertimbangan dalam melakukan segmentasi pasar
adalah berdasarkan geografis, berdasarkan psikografis berdasarkan
demografi dan berdasarkan behaviorostik.
b. Anggaran pemasaran, penetapan anggaran pemasaran mempunyai
peranan besar dalam mencapai keberhasilan pemasaran. Pada
umumnya, semakin besar anggaran yang digunakan maka semakin
tinggi tingkat penjualan perusahaan dan sebaliknya jika anggaran
28
pemasaran sedikit akan menyebabkan penjualan yang semakin
menurun, walaupun dalam kenyataannya tidak selalu demikian,
karena peningkatan penjualan dipengaruhi banyak faktor.
c. Waktu, ketepatan waktu membuat strategi pemasaran sangat penting
untuk
diperhatikan.
Dengan
memperhatikan
strategi
waktu,
perusahaan akan dapat sukses dalam memasarkan produknya.
d. Bauran pemasaran, perusahaan harus menggunakan strategi bauran
pemasaran dalam memasarkan produknya, sehingga dapat meraih
pasar yang luas.
2. Variabel tidak dapat dikontrol, yang termasuk variabel yang tidak dapat
dikontrol dalam strategi pemasaran, antara lain :
a. Keadaan persaingan, persaingan dalam pasar sangat dinamis,
sehingga perusahaan harus mempunyai prinsip selalu memperbaiki
mutu produk dan layanan kepada konsumen.
b. Perkembangan teknologi, adanya teknologi yang memperbaiki
proses produksi baik dari segi efisien maupun dari segi model sangat
mungkin terjadi, untuk mengatasi hal ini perusahaan harus mampu
menerapkan teknolohi baru lebih cepat dari saingan yang lain.
c. Perubahan demografi, adanya program keluarga berencana di
Indonesia membuat laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan. Hal
ini berperanan terhadap hasil penjualan produk tertentu, misalnya
produk keperluan bayi dan anak-anak dan jumlah pendaftaran murid
baru berkurang di lembaga pendidikan tertentu.
29
d. Kebijakan
politik
mengantisipasi
dan
ekonomi,
kebijakan-kebijakan
perusahaan
pemerintah
harus
mampu
yang
akan
berperanan terhadap dunia usaha, misalnya naiknya tingkat suku
bunga, pembatasan kredit, politik moneter, perubahan sistem politik
dan pergantian pejabat.
e. Sumber daya alam, sumber daya alam sangat sulit diramal kapan
berkurang dan kapan ditemukan sumber daya yang baru, sehingga
perusahaan harus mampu mengantisipasi perubahan tersebut sejak
awal.
Untuk dapat bertahan dari derasnya arus persaingan, perusahaan
perlu untuk selalu menetapkan dan menerapkan strategi pemasaran secara
terpadu yang sering disebut sebagai bauran pemasaran (marketing mix).
Menurut Philip Kotler (2005: 17) bauran pemasaran adalah
seperangkat variabel-variabel pemasaran yang digunakan untuk mencapai
pasar sasaran. Variabel-variabel tersebut antara lain produk harga, promosi
dan distribusi. Strategi pemasaran pada pelaksanaannya dibedakan menjadi
dua yaitu pemasaran untuk produk yang berbentuk barang dan pemasaran
untuk produk berupa jasa. Untuk perusahaan manufaktur atau penghasil
barang, bauran pemasaran yang digunakan 4P yaitu terdiri dari Product
(produk), Price (harga), Place (distribusi) dan Promotion (promosi). Bauran
pemasaran itu sendiri merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan
yang terdiri dari keempat variabel diatas dan dipakai oleh perusahaan
30
sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan
konsumen.
Strategi pemasaran yang selalu digunakan perusahaan adalah strategi
bauran pemasaran. Bauran pemasaran merupakan variabel-variabel yang
dipakai oleh perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani
kebutuhan dan keinginan konsumen. Salah satu dari bauran pemasaran
adalah promosi. Promosi merupakan alat komunikasi yang bersifat
membujuk (persuasif) dan mampu memberikan informasi mengenai
kebaikan produk perusahaan, dan biasanya digunakan untuk meyakinkan
dan mengingatkan konsumen untuk mengkonsumsi produk yang ditawarkan
perusahaan. Promosi adalah aktivitas dan langkah-langkah yang ditempuh
perusahaan untuk memperkenalkan dan mengingatkan kembali pembeli
terhadap produk yang ada di pasar. Promosi tersebut caranya bermacammacam. Perusahaan dapat memakai variabel-variabel promosi sesuai dengan
kebutuhan strategi pemasaran dengan tujuan meningkatkan hasil penjualan.
Promosi ini diandalkan perusahaan untuk memperkenalkan produk dan
untuk menghadapi persaingan yang sangat ketat dipasar.
Berikut ini pendapat para ahli tentang promosi, diantaranya Wiliam
J. Stanton (2006: 612) bahwa promosi adalah suatu komponen yang
digunakan untuk menginformasikan dan membujuk pasar mengenai produk
perusahaan. Menurut Kotler (2005: 323) mengatakan bahwa
promosi
penjualan terdiri atas berbagai jenis koleksi alat intensif, sebagian besar
31
jangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau
jasa tertentu yang lebih cepat atau lebih banyak.
Sedangkan pengertian promosi menurut Basu D.H Swastha (2003:
349) adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran. Berdasarkan pengertian diatas dapat dikatakan
bahwa promosi adalah arus informasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan dan membujuk seseorang atau organisasi kepada tindakan
yang menciptakan pertukaran pemasaran dan alat. Promosi merupakan alat
pemasaran yang berhubungan dengan berbagai kegiatan yang dilakukam
perusahaan untuk menyampaikan informasi dan pesan mengenai keberadaan
produknya, keistimewaannya serta kegunaannya agar tertanam citra yang
baik dalam benak konsumen sehingga menciptakan perhatian, ketertarikan
serta keinginan yang akhirnya mendorong kepada tindakan untuk memiliki
produk tersebut. Untuk mencapai semua itu dipergunakan alat promosi yang
terkenal dengan nama “bauran promosi’ yang terdiri dari periklanan,
promosi penjualan, penjualan perorangan dan publisitas.
Selain bauran promosi diatas perusahaan juga harus membuat suatu
program promosi yang baik dan efektif agar pelaksanaan promosinya dapat
mencapai sasaran yang diinginkan dalam rangka meningkatkan penjualan.
Didalam manajemen pemasaran menentukan variabel bauran pemasaran
yang paling efektif merupakan tugas yang sulit, di mana dalam aktivitas
perusahaan menentukan besarnya nilai anggaran promosi harus cermat dan
32
tepat, agar promosi yang diterapkan dapat membuahkan hasil yang
maksimal. kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan mempunyai tujuan
atau sasaran yang hendak dicapai, biasanya tujuan akhir dari promosi adalah
berupaya memperanani masyarakat untuk melakukan pembelian terhadap
produk yang ditawarkan perusahaan.
Tujuan Promosi
Tujuan promosi ada 4 macam:
1. Memberitahukan produk/jasa. Promosi untuk tujuan memberitahukan
berarti perusahaan memberi penerangan kepada masyarakat tentang
adanya produk baru untuk keperluan tertentu. Promosi di sini
memberitahukan kepada masyarakat tentang kualitas, dan kelebihan
produk dibandingkan dengan produk yang sudah ada. Dengan cara
demikian masyarakat mengetahui bahwa informasi ini ditujukan untuk
mereka dan masyarakat sadar ada produk baru yang perlu mereka coba
dan gunakan.
2. Membujuk konsumen. Promosi dilakukan untuk membujuk konsumen
membeli produk yang sudah memasuki pasar. Promosi membujuk
(persuasive) baik sekali kalau dipakai dalam periode pertumbuhan
artinya penjualan perusahaan sedang naik.
3. Mengingatkan konsumen kembali. Kegiatan promosi ini perlu dilakukan,
mengingat saingan-saingan yang terus menerus bertumbuh di pasar.
4. Meningkatkan penjualan. Segala hal mengenai promosi perlu dilakukan
untuk mempertahankan dan meningkatkan penjualan.
33
Tujuan promosi menurut Basu D.H. Swastha (2003: 353) adalah
sebagai berikut:
a) Modifikasi tingkah laku. Di dalam promosi ini diusahakan untuk
mengubah tingkah laku, pendapat dan memperkuat tingkah laku yang
telah ada, penjual (sebagai sumber) selalu berusaha menciptakan kesan
baik tentang produk dan perusahaannya atau mendorong pembelian
barang dan jasa perusahaan.
b) Memberitahu. Kegiatan promosi ini dapat ditujuan untuk menyampaikan
pada pasar sasaran mengenai barang dan jasa yang ditawarkan
perusahaan. Promosi yang bersifat informasi ini juga penting bagi
konsumen karena dapat membantu dalam pengambilan keputusan untuk
membeli.
c) Membujuk. Promosi ini diarahkan untuk mendorong konsumen untuk
membeli produk perusahaan, promosi yang bersifat persuasive ini akan
menjadi dominant jika produk yang bersangkutan mulai memasuko
tahap pertumbuhan dalam siklus kehidupan produk.
d) Mengingatkan. Promosi ini dibuat untuk mengingatkan konsumen akan
keberadaan produk perusahaan dengan maksud untuk mempertahankan
merek produk di hati masyarakat.
Menurut D.H. Swastha (2003: 358) perencanaan kegiatan promosi
yang akan dilakukan oleh suatu perusahaan dipengaruhii oleh beberapa
faktor lain :
34
a. Besarnya jumlah dana yang disediakan. Perusahaan yang memiliki dana
cukup besar dapat membuat promosi besar pula sehingga promosinya
akan lebih efektif dan terarah, jika dibandingkan dengan perusahaan
yang mempunyai dana terbatas. Perusahaan besar bisa menyediakan
bauran promosi yang efektif. Sebaliknya perusahaan kecil karena
keterbatasan dana umumnya menggunakan promosi seadanya.
b. Luas dari pasar dan konsentrasi dari pasar. Luas pasar dan konsentrasi
pasar juga berperan dalam bauran promosi. Untuk pasar yang luas dan
tidak terkonsentrasi, maka akan lebih efektif menggunakan promosi
yang bersifat personal seperti penjualan tatap muka.
c. Jenis dan sifat produk yang dipasarkan. Jenis produk juga merupakan
faktor yang ikut berperan dalam kegiatan promosi. Untuk pemasaran
barang industri akan lebih efektif menggunakan promosi yang bersifat
personal seperti penjualan tatap muka.
d. Daur hidup produk. Daur hidup produk memperanani bauran promosi
yang terpilih, pada tahun perkenalan kegiatan promosi cenderung banyak
karena tujuan utama promosi adalah memperkenalkan produk baru.
Promosi yang bersifat massa seperti iklan yang lebih ekonomis. Pada
tahap pertumbuhan, beberapa saingan memasuki pasar, penjualan tatap
muka dan promosi penjualan akan lebih efektif. Pada tahap penurunan,
jumlah dana yang digunakan untuk promosi dikurangi karena perusahaan
mengurangi biaya supaya tetap untung. Kegiatan promosi terbatas dan
ditujukan untuk mempertahankan anggaran tertentu. Strategi promosi
35
yang dilakukan oleh perusahaan juga diperanani oleh sasaran dari
kampanye penjualan, apakah pembeli industri, konsumen rumah tangga
atau perantara pedagang.
e. Perilaku para langganan. Keadaan pembeli juga memperanani jenis
kegiatan promosi, seperti pendapat yang dikemukakan oleh Kotler
bahwa pengertian konsumen terhadap produk diperanani oleh tingkat
pendidikan,
sehingga
promosi
yang
dilakukanperusahaan
harus
memperhatikan tingkat pendidikan konsumen. Tingkat pendidikan ini
juga memperanani pola konsumsi pembeli dan akhirnya kepada tindakan
untuk memperoleh barang atau jasa yang diinginkan.
Pengertian Bauran Promosi
Baruan promosi merupakan variabel-variabel dari strategi promosi
yang dapat dilakukan perusahaan dalam memasarkan produknya. Bauran
promosi mutlak dilakukan agar informasi tentang produk perusahaan yang
akan disampaikan kepada konsumen dapat diterima dengan lebih baik,
mudah dicerna dan dengan jangkauan yang lebih luas. Berikut ini pendapat
para ahli tentang bauran promosi.
Menurut Basu D.H. Swastha (2003: 349) bauran promosi adalah
kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan,
publikasi, promosi penjualan, personnal selling dan alat promosi yang lain
yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.
Sedangkan menurut Wiliam J. Stanton (2004: 612) pengertian bauran
promosi adalah kombinasi dari iklan, penjualan tatap muka dan promosi
36
penjualan yang semuanya digunakan untuk mencapai sasaran promosi
penjualan.
Menurut Kotler dan Amstorng (2001: 111) bauran promosi
merupakan perpaduan khusus antara lain, penjualan pribadi, promosi
penjualan dan hubungan masyarakat yang digunakan oleh perusahaan untuk
meraih tujuan iklan dan pemasaran. Sedangkan menurut Assauri (2007: 269)
bauran promosi adalah kombinasi strategi dari periklanan, penjualan
perorangan, promosi penjualan dan publisitas.
Dengan bauran promosi ini maka akan dapat membantu perusahaan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan perusahaan harus berhatihati dalam memadukan alat-alat promosi agar dapat menghasilkan bauran
promosi yang terkoordinasi. Berdasarkan beberapa pengertian tentang
bauran promosi, maka variabel-variabel yang terdapat dalam bauran promosi
terdiri dari :
1. Periklanan (Advertising)
Periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi bukan
pribadi mengenai gagasan, barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor
tertentu. Periklanan menurut Kotler dan Amstrong (2009: 236) adalah
semua bentuk terbayar dari presentasi nonpribadi dan promosi ide,
barang atau jasa oleh sponsor tertentu. Iklan tidak hanya meliputi
perusahaan bisnis, tetapi juga badan amal, nirlaba, dan pemerintah.
Periklanan merupakan salah satu kegiatan promosi yang sangat
tepat untuk mencari pasar yang luas, pesan perusahaan yang lebih
37
ditujukan kepada masyarakat bisa dikomunikasikan melalui iklan, tujuan
dari iklan adalah memperkenalkan ide, produk, dan jasa yang dimiliki
perusahaan kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh pihak ketiga,
dalam hal ini media massa (koran, majalah, radio dan televisi) dan
melalui papan-papan iklan, logo, poster dan kemasan. Fungsi-fungsi dari
periklanan antara lain :
a. Membantu dalam memperkenalkan barang baru dan kepada siapa
pun dimana barang itu diperoleh.
b. Membantu mempermudah penjualan yang dilakukan oleh para
penyalur.
c. Membantu salesman dalam memperkenalkan adanya barang tertentu
dan pembuatnya.
d. Memberikan keterangan atau penjualan kepada pembeli atau calon
pembeli.
e. Membantu mereka yang melakukan penjualan.
Sedangkan
tujuan
dari
periklanan
secara
keseluruhan
memperanani tingkat penjualan agar tingkat keuntungan perusahaan
meningkat. Tujuan periklanan secara khusus menurut Sofyan Assauri
(2007: 273) adalah :
a. Mempertahankan para langganan yang setia dengan membujuk para
langganan agar tetap membeli.
38
b. Menarik kembali para langganan yang hilang atau lari, dengan
menarik atau mengarahkan arus langganan secara perlahan-lahan ke
arah produk yang dihasilkan perusahaan dari produk saingan.
c. Menarik langganan baru, dengan menarik arus pembeli ke arah
produk yang diiklankan perusahaan dan menggantikan tempat
langganan yang pindah ke merek produk saingan serta memperluas
pasar secara keseluruhan.
Keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari iklan adalah iklan
dapat menjangkau begitu banyak pembeli yang tersebar diberbagai
tempat, iklan dapat membuat penjual mengulang pesan berkali-kali dan
iklan dapat membuat penjual menerima dan membanding-bandingkan
pesan yang disampaikan oleh pesaing. Iklan juga memiliki beberapa
kelemahan antara lain iklan tidak menyentuh orang per orang, iklan
hanya bisa berkomunikasi satu arah dengan para audiens dan audiens
tidak merasa harus memperhatikan atau memberikan tanggapan dan
iklan biayanya bisa sangat besar.
Sedangkan media-media yang digunakan pemasang periklanan
adalah sebagai berikut:
a. Iklan cetak (surat kabar dan majalah). Surat kabar memiliki
keunggulan yaitu fleksibel, tepat waktu dan jangkauannya bisa
dibeberapa pusat kota sekaligus sedangkan keunggulan dari majalah
adalah mampu menyampaikan pesan yang agak panjang berbeda
39
dengan media cetak lainnya. Keterbatasannya adalah kurang
fleksibel dalam pemasarannya dan adanya pemborosan sirkulasi.
b. Radio. Radio mempunyai jangkauan yang luas, sehingga dapat
menembus daerah sasaran secara efektif dan tidak membutuhkan
biaya yang mahal. Keterbatasan radio adalah kurang dapat perhatian
dan mempunyai jangka waktu pesan yang sangat pendek.
c. Televisi. Merupakan kombinasi dari penglihatan (gambar) dan
pendengaran (suara) yang sangat efektif dalam memperanani
konsumen. Keterbatasan media ini adalah merupakan media yang
mahal, pemberian pesannya cepat dan kurang selektif dari penonton.
d. Direct Mail (Pos Langsung). Pos langsung ini bersifat pribadi dan
selektif, sehingga peredarannya dapat diminimalkan. Kebanyakan
surat pos langsung merupakan periklanan murni yang dapat
menciptakan
peredaran
sendiri
dan
pembaca
sendiri.
Keterbatasannya adalah pada biaya pencalonan pembeli yang relatif
tinggi.
e. Papan Reklame. Sumber penarik perhatian pengguna jalan, mudah
diingat
dan
harganya
relatif
murah.
Kelemahannya
adalah
menimbulkan kesemrawutan dan merusak pemandangan.
Periklanan memiliki sifat berikut ini :
a. Presentasi umum, periklanan adalah cara komunikasi umum, sifat
yang umum ini memberi semacam keabsahan produk dan penawaran
yang terstandarisasi, karena banyak orang yang menerima pesan
40
yang sama, pembeli tahu bahwa motif mereka untuk membeli produk
tersebut dapat dikenali.
b. Tersebar luas, periklanan adalah media berdaya sebar luas yang
memungkinkan penjualan mengulang satu kali pesan berkali-kali.
Iklan juga memungkinkan pembeli menerima dan membandingkan
pesan dari berbagai pesaing.
c. Ekspresi yang lebih kuat, periklanan memberikan peluang untuk
mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui penggunaan
cetakan, suara dan warna pensuh seni. Namun kadang-kadang
kemampuan berekspresi yang terlalu berhasil dapat memperlemah
pesan atau pengalihan perhatian dari pesan.
d. Tidak bersifat pribadi, periklanan tidak memiliki kemampuan
memaksa
seperti
wiraniaga,
konsumen
tidak
merasa
wajib
memperhatikan atau menanggapi, iklan hanya menolong, bukan
dialog dengan konsumen.
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Menurut Kotler dan Amstrong (2009: 236) insentif jangka
pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau
jasa. Promosi penjualan merupakan kegiatan promosi untuk menggugah
atau merangsang pengurangan harga, premi, undian pembagian sample,
pameran, kontes (permainan), bazaar, pasar murah dan dalam bentuk
lainnya adalah sales force. Sistem promosi ini digunakan untuk
41
mendorong kegiatan salesman dalam meningkatkan usaha-usaha
memasarkan produk. Usaha –usaha tersebut antara lain:
a. Bonus yaitu pembayaran secara tunai sebagai tambahan gaji tetap,
karena penjualannya lebih banyak dari standar penjualan yang
ditetapkan.
b. Sales force contest yaitu pemberian hadiah kepada salesman karena
dapat mencapai penjualan pada waktu-waktu tertentu.
c. Sales meeting yaitu suatu pertemuan untuk membahas masalahmasalah yang dihadapi dalam melaksanakan penjualan.
Semua itu dilakukan untuk meningkatkan penjualan yang bersifat
langsung dan jangka pendek maupun jangka panjang. Promosi penjualan
ini juga sering digunakan sebagai alat untuk melengkapi kegiatan dalam
personnal selling. Promosi penjualan mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut :
a. Komunikatif, promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya
memberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen kepada
produk.
b. Insentif, promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan,
dorongan atau kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen.
c. Ajakan, promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan
transaksi pembelian pada saat itu.
Promosi penjualan ini dalam banyak hal dapat membantu
produsen, diantaranya memperkenalkan produk baru, menambah
42
pemakaian atau persediaan para penyalur dan dealer atau pedagang besar
(distributor), menarik langganan baru dan menanggulangi kegiatan para
pesaing.
3. Penjualan Perorangan (Personnal Selling)
Personnal selling adalah menyajikan secara lisan disuatu
pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan
untuk melakukan penjualan atau transaksi. Personnal selling menurut
Kotler dan Amstrong (2009: 174) Interaksi tatap muka dengan satu atau
lebih pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab
pertanyaan, dan pengadaan pesanan.
Personnal selling merupakan periklanan yang efektif karena ada
kontrak pribadi secara langsung dengan calon pembeli sehingga
menciptakan komunikasi dua arah, disamping menjelaskan prodik dan
membujuk calon pembeli, penjualan tatap muka juga menampung
keluhan dan saran dari pada pembeli sebagai umpan balik bagi
perusahaan. Kelebihan-kelebihan dari personnal selling :
a. Konfrontasi personal, personal selling mencakup hubungan yang
hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masingmasing pihak dapat melihat kebutuhan dan karakteristik kebutuhan
pihak lain secara lebih dekat dan dapat segera melakukan
penyesuaian.
b. Mempercepat, personal selling memungkinkan timbulnya berbagai
jenis hubungan, mulai hubungan penjualan sampai hubungan
43
persahabatan,
wiraniaga
yang efektif
harus
terus
berupaya
mengutamakan kepentingan pelanggannya jika mereka ingin
mempertahankan hubungan jangka panjang.
c. Tanggapan,
berkewajiban
personnal
selling
mendengarkan
membuat
pembicaraan
pembeli
merasa
wiraniaga,
pembeli
terutama harus menanggapi walaupun tanggapan tersebut hanya
berupa satu ucapan ”terima kasih”.
Kelemahan-kelemahan dari personal selling :
a. Seorang wiraniaga memerlukan komitmen jangka panjang yang lebih
lama daripada yang diperlukan oleh periklanan atau iklan dapat
dipasang dan dicabut, tetapi tidak demikian halnya dengan
wiraniaga.
b. Personal selling juga alat promosi perusahaan yang paling mahal,
sering kali perusahaan mengeluarkan biaya untuk kunjungan
penjualan.
Bentuk-bentuk personal selling ada bermacam-macam, yaitu :
a. House to house selling : salesman yang mengunjungi pembeli dari
rumah ke rumah untuk menawarkan produk.
b. Salesman yang bekerja pada pedagang besar dan bertugas
mengunjungi retailer.
c. Acros the counter selling : biasanya pada toko-toko pengencer dan
salesman yang melayani calon pembeli.
44
d. Order taker : salesman yang tidak mencari order, bertugas
memperkenalkan produk baru, memberikan nasehat, petunjuk dan
bimbingan kepada pelanggan.
e. Pimpinan perusahaan mengunjungi para pelanggan uang penting
untuk melakukan penjualan.
4. Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Menurut Kotler dan Amstrong (2000: 112) membangun
hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan,
membangun citra perusahaan yang baik dan menangani atau
menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan. Dalam
mengembangkan citra dan kepercayaan yang baik serta meningkatkan
kredibilitas dalam membina hubungan dengan para konsumen dan calon
konsumen tidak dapat hanya mengandalkan pada iklan saja, sarana yang
paling baik dan tepat dalam melaksanakan kegiatan komunikasi itu
adalah hubungan masyarakat, karena hubungan masyarakat bukan hanya
sekedar meningkatkan citra dari perusahaan atau produk saja, tetapi
dengan membina corporate relation.
Perusahaan tidak hanya berhubungan secara terus menerus
dengan pelanggan, pemasok dan penyalur tetapi perusahaan harus
berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang lebih besar.
Ciri-ciri hubungan masyarakat sebagai berikut :
a. Kredibilitas tinggi. Berita dan gambar lebih otentik dan dipercaya
oleh pembaca dibandingkan iklan.
45
b. Terbuka. Kemampuan menangkap pembeli yang tidak terduga,
humas dapat menjangkau banyak calon pembeli yang cenderung
menghindari wiraniaga dan iklan, pesan diterima oleh pembeli lebih
sebagai berita, bukan sebagai komunikasi bertujuan penjualan.
c. Dramatisasi. Sepertinya hal periklanan, hubungan masyarakat
memiliki kemampuan untuk menggambarkan produk atau jasa
perusahaan dalam bentuk cerita yang jelas.
Dalam hubungan masyarakat ada 5 (lima) kegiatan yangharus dilaksanakan,
yaitu :
a. Hubungan pers, yaitu bertujuan untuk menarik perhatian seseorang
akan suatu produk atau jasa.
b. Publikasi
produk
yaitu
kegiatan
yang
dilakukan
untuk
mempublikasikan produk atau barang tertentu.
c. Komunikasi perusahaan yaitu komunikasi intern dan ekstern tentang
kondisi peraturan dan perundang-undangan.
d. Konsultasi yaitu pemberian saran untuk perusahaan, saran-saran
tersebut biasanya dari masyarakat tentang citra perusahaan.
e. Lobbying yaitu usaha bersama dengan pejabat pemerintah untuk
membuat peraturan dan perundang-undangan.
f. Konsultasi yaitu pemberian saran untuk perusahaan, saran-saran
tersebut biasanya dari masyarakat tentang citra perusahaan.
Kelebihan dari hubungan masyarakat ini adalah :
46
a. Perangkat ini biasanya dipercaya melalui cerita, fitur dan berbagai
peristiwa nampak lebih nyata dan lebih terpercaya di mata pembaca
dari pada apa yang mereka lihat melalui iklan.
b. Dapat menjangkau calon-calon yang biasanya menjauhi wiraniaga
dan iklan pesan sampai pada pembeli sebagai ”berita” dan bukan
sebagai komunikasi yang bertujuan menjual.
c. Hubungan masyarakat pun dapat mendramatisasi suatu perusahaan
atau produk.
d. Suatu hubungan masyarakat yang matang dipadu dengan alat
promosi lainnya dapat menjadi alat yang sangat efektif dan
ekonomis.
Tahap-Tahap Dalam Mengembangkan Bauran Promosi
Ada empat unsur bauran promosi yang berbeda (iklan, penjualan
perorangan, promosi dan hubungan masyarakat). Masing-masing dengan
kekuatan dan kelemahannya sendiri, sangatlah sulit untuk mengembangkan
bauran promosi yang efektif. Untuk membantu tugas ini, kebanyakan
perusahaan mengikuti proses keputusan enam tahap berikut ini :
1) Menetapkan tujuan promosi. Perubahan penjualan dan pangsa pasar
sering digunakan sebagai tujuan promosi tapi hal tersebut adalah fungsi
dari keseluruhan program pemasaran bukan hanya bauran promosi.
Pengecualian terjadi ketika promosi membutuhkan respon segera seperti
iklan surat langsung, kupon dan katalog. Sasaran promosi yang dapat
diterima berasal dari analisa situasi dan meliputi empat komponen kunci:
47
pernyataan yang mendefinisikan pemirsa sasaran, pernyataan tentang
bagaimana beberapa dari perpsepsi, sikap atau perilaku pemirsa
seharusnya terjadi dan pernyataan tentang tingkat perubahan yang
diinginkan.
2) Merancang pesan. Menyiapkan pesan yang sukses merupakan hal yang
sulit karena begitu banyak yang diperlukan untuk menyusunnya. Dengan
demikian, keberadaan pesan-pesan yang baik adalah penting. Misalnya,
perubahan sederhana dalam kalimat iklan cetak diketahui meningkatkan
penjualan untuk perusahaan-perusahaan kecil, beberapa perusahaan yang
produknya melalui mail order dan penjual yang menggunakan direct
mail. Seluruh komunikasi pemasaran melibatkan informasi dan upaya
pendekatan. Setiap pesan melibatkan sponsor atau nama merk, yang
pada dasarnya bersifat informatif dan setiap pesan secara langsung atau
tidak langsung menganjurkan beberapa perubahan oleh pemirsa yang
pada dasarnya bersifat persuasif.
3) Memilih saluran komunikasi. Seleksi saluran adalah proses tiga tahap.
Pertama, pemasar memutuskan unsur-unsur promosi mana yang akan
digunakan: periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan atau
hubungan masyarakat. Kedua, mereka memilih aktivitas-aktivitas
spesifik dalam setiap unsur. Dalam periklanan, ini mencakup
mempertimbangkan media massa seperti TV, radio, surat kabar, majalah
atau papan iklan. Promosi penjualan konsumen bisa terdiri dari kupon,
sample gratis atau premium. Ketiga, dalam setiap aktivitas mereka harus
48
memutuskan sarana spesifikkasi kupon nilainya, ukuran dan warna,
bentuk pesan dan bagaimana cara penyampaiannya.
4) Menyiapkan Anggaran Promosi. Ada sejumlah cara untuk menyiapkan
anggaran promosi. Metode penetapan-penetapan anggaran ialah sebagai
berikut :
a.
Metode presentase penjualan (presentage of sale) adalah salah satu
metode yang paling banyak digunakan. Prosedur ini berisikan penetapan
anggaran tahun ini sebagai presentase dari perkiraan penjualan. Di
bawah pendekatan ini, penjualan menentukan aktivitas promosi versus
rencana untuk mencapai beberapa tujuan penjualan yang diinginkan.
Meskipun tidak logis, metode ini mempunyai beberapa keunggulan.
Metode ini mudah dihitung dan rendah resikonya karena pengeluaran
dikaitkan dengan penjualan.
b.
Metode dapat terjangkau (affordable) dari anggaran didasarkan
pada permis bahwa seluruh pengeluaran yang dibutuhkan, seperti biaya
produksi, biaya personal dan lain sebagainya adalah biaya yang mulamula muncul dan promosi menerima sisanya. Jadi dalam tahun-tahun
yang baik, perusahaan akan mengeluarkan dana promosi yang besar,
sedangkan pada masa-masa sulit hanya membelanjakan sedikit dan
atau tidak sama sekali. Dari semua metode yang dipertimbangkan,
metode dapat terjangkau (affordable) setidaknya memilik andil dalam
keputusan promosi.
49
c.
Metode peritas kompetitif (Competitive Parity) menetapkan tingkat
pengeluaran promosi sama dengan pangsa perusahaan atau lebih jika
ada upaya-upaya yang sedang dilakukan untuk meningkatkan pangsa
pasar.
d.
Metode tujuan dan tugas (objektive and task) menghindari sebagian
besar dari kesalahan yang melekat dalam pendekatan atas bawah,
metode ini adalah pendekatan yang paling populer yang digunakan
oleh pengiklan besar. Metode ini pada dasarnya mencakup tiga
langkah: pertama, mendefinisikan
tujuan promosional sedetail
mungkin, kedua, menentukan strategi dan tugas-tugas spesifik yang
dibutuhkan untuk memenuhi tujuan itu, ketiga, memperkirakan biaya
dari pelaksanaan tugas-tugas itu dan anggarannya. Meskipun metode
ini sulit diterapkan tapi di sisi lain mempunyai keunggulan yakni
mendorong perusahaan untuk menetapkan tujuan-tujuan promosional
yang spesifik melalui analisa secara tepat dari situasi spesifik. Metode
ini paling efektif apabila hasil-hasil yang diperoleh dari kegiatan
promosi tertentu bisa diukur.
Menurut Assauri (2007: 269) agar bauran promosi dapat tercapai
secara optimal maka perlu dipertimbangkan beberapa faktor sebagai berikut:
a. Besarnya jumlah dana yang disediakan untuk kegiatan promosi
b. Luas dari pasar dan konsentra pasar yang ada
c. Jenis dan sifat dari produk yang dipasarkan
50
d. Tingkat atau tahap dari siklus usaha atau daur hidup produk (product life
style)
e. Tipe dan perilaku para langganan.
2.4 Penjualan
Perusahaan-perusahaan yang melakukan produksi sesuatu bisa
dipastikan melakukan kegiatan penjualan karena aktivitas penjualan
merupakan parameter sebagai tolak ukur sukses atau tidaknya penerapan
strategi preusan dalam memasarkan produk, jasa dan lain-lain secara optimal
dalam memuaskan pelanggan. Penjualan merupakan sekumpulan orang yang
terdiri dari pembeli dan penjual dengan tujuan tukar menukar barang dan jasa
didasari pertimbangan uang.
Menurut Winardi (2001: 141) penjualan merupakan proses kegiatan
yang terjadi di antara kedua belah pihak dengan tujuan menciptakan
permintaan terhadap produk. Sedangkan menurut Philip Kotler (2004: 21)
dikatakan bahwa konsep penjualan berkeyakinan bahwa para consumen dan
preusan bisnis jika dibiarkan tidak akan secara teratur membeli cukup banyak
produk-produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu,
organisasi tersebut harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang
agresif. Konsep ini berasumsi bahwa para consumen umumnya menunjukkan
kelembaman atau penolakan pembelian sehingga harus dibujuk untuk
membeli. Konsep ini juga mengasumsikan bahwa preusan memiliki banyak
sekali alat penjualan dan promosi yang efektif untuk merangsang lebih banyak
pembeli.
51
Kebanyakan perusahaan mempraktekkan konsep penjualan ketika
mereka mempunyai kapasitas yang berlebih. Dalam perekinomian industri
modern, kapasitas produksi telah dibangun dengan tanggapan bahwa
kebanyakan pasar merupakan pasar pembeli (pembeli dominan), sehingga
penjual harus berjuang untuk mendapatkan pelanggan. Sebuah preusan
membuat produk dan kemudian mendayagunakan aneka metode penjualan
untuk membujuk consumen agar membeli produk, produk yang dibuat oleh
preusan harus diperkenalkan melalui kegiatan promosi. Dengan kata lain
produsen harus menciptakan permintaan produknya.
Menurut Zutanito (2001: 10) penjualan adalah usaha yang dilakukan
manusia untuk menyampaikan barang kebutuhan yang dihasilkan kepada yang
memerlukan dengan imbalan menurut harga yang telah ditentukan atas
persetujuan mereka. Menurut Wiliam J. Stanton (2007: 478) penjualan adalah
usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan bahwa kebutuhan yang
telah dihasilkan kepada mereka yang memerlukan dengan imbalan uang
menurut harga yang ditentukan atas persetujuan secara bersama-sama.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dibedakan antara pengertian
promosi dengan penjualan, bila promosi lebih menitikberatkan pada usaha
mengubah tingkah laku pembeli yang belum mengenal produk dan jasa
preusan, sedangkan penjualan hanya berfokus pada bagaimana statu preusan
dapat mengadakan pertukaran barang dan jasa sebanyak mungkin dengan
tidak atau tanpa menghilangkan kepentingan konsumen.
52
Hasil penjualan adalah jumlah total uang yang diterima atau yang akan
diterima oleh perusahaan dari penjualan barang dan jasa dalam periode
tertentu. Secara umum semakin banyak volume penjualan perusahaan, maka
semakin banyak pula perusahaan mendapatkan laba. Walaupun bukan hanya
promosi yang menjadi factor penting dalam meningkatkan penjualan, akan
tetapi promosi tetap ikut menjadi penentu utama bagi perusahaan yang
bergerak dalam bidang penjualan barang dan jasa yang ditawarkan, penentuan
anggaran biaya untuk kegiatan promosi dilakukan setelah perusahaan
menentukan tujuan dan mengindentifikasi pasar yang dituju, hal ini
berhubungan dengan biaya promosi yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam
usahanya untuk membuat hasil pada akhirnya nanti.
2.5
Peranan Promosi Terhadap Penjualan
Masalah promosi adalah merupakan masalah peningkatan penjualan.
Dalam suatu perusahaan yang dinamik tidak akan puas dengan apa yang
dicapainya, perusahaan tersebut akan selalu berusaha untuk memperluas dan
mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Sebaliknya dalam
hal ini juga perlu diperhitungkan jumlah dana yang diperlukan untuk
melaksanakan promosi tersebut.
Sebelum memutuskan jenis kegiatan promosi serta media mana yang
seberapa jauh kegiatan promosi berperan terhadap hasil penjualan produk
perusahaan.
Menurut Saladin (2003:123) mengemukakan hubungan antara harga dan
promosi dengan hasil penjualan dalam pernyataannya sebagai berikut :
”Dengan promosi pada dasarnya diharapkan dapat membuat permintaan
53
menjadi inelastis pada saat harga naik dan membuat permintaan elastis pada
saat harga turun. Maksudnya adalah bagaimana jumlah permintaan atau hasil
penjualan sedikit saja turun pada saat harga naik, dan bagaiman permintaan
atau hasil penjualan naik banyak pada saat harga turun”.
Menurut Kotler (2000:148) mengemukakan hubungan harga dan promosi
sebagai berikut : ”Pengeluaran biaya promosi yang lebih besar akan
mengurangi sensitivitas pembeli terhadap harga”.
2.6
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Biaya Promosi
Promosi berperan dalam mempengaruhi permintaan akan suatu produk.
Perusahaan bersedia untuk mengeluarkan biaya yang diperlukan untuk
promosi
dalam
mencapai
sasaran
penjualan.Beberapa
factor
yang
mempengaruhi biaya promosi yaitu :
1.
Tahap dari daur hidup produk
Produk baru biasanya memerlukan biaya promosi besar untuk membina
kesadaran dan menggiring konsumen untuk mencoba.Sedangkan merek yang
sudah mantap dan sudah dikenal masyarakat biasanya memerlukan biaya
promosi yang lebih kecil sebagai perbandingan dengan penjualan.
2.
Pangsa Pasar
Merek dengan pangsa pasar tinggi biasanya memerlukan biaya promosi lebih
banyak sebagai persenrasi dari penjualan dibandingkan dengan merek dengan
pangsa pasar rendah.Membangun pasar atau merebut pangsa pasar dari
pesaing memerlukan biaya yang tinggi.daripada mempertahankan pangsa
pasar yang sudah dikuasai.
3.
Persaingan
54
Dalam pasar yang banyak pesaing diperlukan biaya promosi yang tinggi.
Suatu merek harus lebih banyak melakukan promposi agar tetap terdengar
dalam persaingan yang ketat
4.
Frekuensi Promosi
Bila diperlukan banyak pengulangan untuk menampilkan pesan pada suatu
merek, maka merek harus dipromosikan lebih sering agar pesannya sampai
kepada konsumen
5.
Diferensiasi Produk
Merek yang amat mirip dengan merek lain dalam kelas memerlukan banyak
promosi untuk menyisihkan produk lain. Kalau produk amat berbeda dari
pesaing, promosi dapat dipakai untuk menunjukkan perbedaan kepada
konsumen
55
Download