10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi sebagai salah satu kegiatan pemasaran Dalam setiap kegiatan pemasaran, elemen yang sangat penting untuk diperhatikan adalah komunikasi. Dengan berkomunikasi, kegiatan pemasaran akan berlangsung dengan sedemikian rupa dan dapat mencapai segala sesuatu yang diinginkan salah satunya adalah terjadinya proses pembelian. Pada tingkat dasar, komunikasi dapat menginformasikan dan membuat konsumen potential menyadari atas keberadaan produk yang ditawarkan. Komunikasi dapat berusaha membujuk konsumen saat ini dan konsumen potential agar berkeinginan masuk kedalam pertukaran (exchange relationship). Komunikasi juga dapat dijadikan sebagai pengingat bagi konsumen mengenai keberadaan produk, yang pada masa lalu pernah dilakukan transaksi pertukaran pada produk ini. Selain itu, peran lain dari komunikasi dalam pemasaran adalah untuk membedakan produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Pada tingkatan yang lebih tinggi, peran komunikasi tidak hanya pada pendukung transaksi dengan menginformasikan, membujuk, mengingatkan dan membedakan produk, tetapi juga menawarkan sarana pertukaran itu sendiri . Dalam buku lain dijelaskan bahwa personal selling adalah suatu bentuk komunikasi orang per orang dimana 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 seorang wiraniaga berhubungan dengan calon pembeli dan berusaha mempengaruhi agar mereka membeli6. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak ke pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya Komunikasi terdiri dari pengirim (sender) atau komunikator yang menyampaikan pesan dan penerima (receiver) atau komunikasi pesan. Dalam konteks ini, komunikatornya adalah produsen atau perusahaan sedangkan komunikannya adalah khlayak seperti pasar pribadi, organisasi maupun masyarakat umum. Komunikasi merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Deddy mulyana mengkategorikan definisi tentang komunikasi dalam tiga konseptual berikut :7 1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah Suatu pemahaman komunikasi sebagai penyampaian pesan searah dari seseorang (atau lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap muka) ataupun melalui media seperti surat (Selebaran) surat kabar, majalah, radio, televise. Pemahaman komunikasi sebagai proses 6 Terrace A. Shrimp, Aspek tambahan komunikasi pemasaran terpadu, periklanan promosi, University Of south Carolina, jilid II ,Edisi kelima, Erlangga, 2000,hal 131 7 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi suatu pengantar,PT Remaja Rosdakarya, Bandung,2004 h.67 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 searah sebenarnya kurang sesuai bila diterapkan pada komunikasi tatap muka, namun tidak terlalu keliru bila diterapkan pada komunikasi public (pidato) yang tidak melibatkan Tanya jawab. Pemahaman komunikasi dalam konsep ini sebagai definisi berorientasi sumber. Definisi seperti ini mengisyaratkan komunikasi sebagai kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respon orang lain. Dalam konteks ini komunikasi dianggap suatu tindakan yang disengaja untuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator, seperti menjelaskan sesuatu kepada orang lain atau membujuk untuk melakukan sesuatu. 2. Komunikasi sebagai interaksi Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal ataupun non verbal, seorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau non verbal, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah menerima respon atau umpan balik dari orang kedua, dan begitu seterusnya. Komunikasi sebagai interaksi dipandang sedikit lebih dinamis. Namum pandangan kedua ini masih membedakan para peserta sebagai pengirim dan penerima pesan, karena itu masih teteap berorientasi sumber , meskipun kedua peran tersebut dianggap bergantian, tapi proses interaksi yang berlangsung masih bersifat mekanis dan statis. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 3. Komunikasi sebagai transaksi Pandangan ini menyatakan bahwa komunikasi adalah proses yang dinamis yang secara sinambungan mengubah pihak-pihak yang berkomunikasi. Berdasarkan pandangan ini , maka orang-orang yang berkomunikasi dianggap sebagai komunikator yang secara aktif mengirimkan dan menafsirkan pesan. Setiap saat mereka bertukar pesan verbal aktaupun non verbal. Dalam pandanga ini, tampak bahwa komunikasi sebagai transaksional, yang lebih sesuai untuk komunikasi tatap muka yang memungkinkan pesan atau respom verbal dan non verbal bias diketahui secara langsung. Dari ketiga pandangan yang diungkapkan diatas, penelitian ini menganut pada pandangan ketiga yaitu komunikasi transaksional, bahwa komunikasi pada dasar nya adalah proses yang dinamis yang secara berkesinambungan mengubah pihak-pihak yang berkomunikasi. Dalam pandangan tersebut, orang – orang yang berkomunikasi adalah komunikator yang aktif mengirimkan dan menafsirkan pesan. Adapun hubungan komunikasi dengan kegiatan pemasaran terdapat pada fungsi fungsi komunikasi yang dikemukakan Deddy Mulyana, yaitu fungsi komunikasi social, fungsi komunikasi ekspresif, fungsi komunikasi ritual, dan fungsi komunikasi instrumental8 dikaitkan dengan peneltian ini, fungsi komunikasi instrumental lebih tepat jika ditinjau bagaimana komunikasi menjadi salah satu kegiatan pemasaran. Hal ini dikarenakan 8 Deddy Mulyana,Ilmu Komunikasi suatu pengantar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung,2004,h 42 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 komunikasi instrumental memiliki beberapa tujuan umum antara lain menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah prilaku atau menggerakan tindakan dan juga untuk menghibur. Atau dengan kata lain semua tujuan tersebut dapat disebut membujuk atau persuasive. Semua komunikasi bertujuan membujuk orang untuk berpikir, merasakan atau bertindak dengan cara tertentu dalam hubungan mereka dengan merek. Selama bertahun-tahun kita berupaya untuk menjaga hubungan antara konsumen dengan merek. Langkah tersebut dilakukan untuk terus memperbaiki keputusan pembelian. Dalam hal ini kombinasi unsur emosional dan rasional dalam keputusan pembelian, ditambah adanya berbagai tekanan eksternal membuat keputusan pembelian tersebut menjadi lebih kompleks.9 Komunikasi pemasaran John E. Kennedy dan R.Dermawan Soemanagara mengatakan bahwa komunikasi pemasaran atau marketing communication adalah sebuah kajian baru, yang merupakan hasil dari penggabungan antara kajian pemasaran dan kajian komunikasi. Komunikasi pemasaran merupakan aplikasi komunikasi yang bertujuan untuk membantu kegiatan pemasaran sebuah perusahaan.10 Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka hal yang dapat dicermati adalah bahwa komunikasi pemasaran dapat diterapkan dengan 9 Tom Brannan, Integrated marketing communication, cetakan pertama, (Jakarta:PPM,2004)h.41 John E.Kennedy& R.Dermawan Soemanagara, Marketing communication, strategi dan taktik, BIP Kelompok Gramedia , Jakarta, 2006,h.4 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 menggunakan teknik-teknik komunikasi yang dapat mengarah kepada tercapainya tujuan perusahaan dalam hal peningkatan pendapatan perusahaan. Tentu tehnik komunikasi yang dimaksud akan berbeda pada setiap kegiatan promosi yang digunakan. Salah satu bentuk teknik komunikasi dalam memasarkan produk agar tercapai nya tujuan perusahaan, terdapat pada salah satu bentuk promosi dimana strategi ini digunakan untuk produk yang masuk dalam katagori segmented dan dipasarkan kepada konsumen yang spesifik serta membutuhkan cara pemasaran berbasis hubungan yang erat dengan konsumen. Strategi tersebut adalah personal selling, yang merupakan wujud komunikasi yang berhadapan dengan konsumen secara tatap muka dengan menggunakan bentuk komunikasi interpersonal , karena antar personal adalah pribadi dari satu orang komunikan yang langsung berinteraksi dengan komunikator serta mempunyai tingkat keinteraktifan yang tinggi.11 Teori diatas didukung pula oleh teori yang diungkapkan oleh kottler dan amstrong bahwa pemasaran berbasis hubungan (relationship marketing) didasarkan pada dasar pemikiran bahwa para pelanggan penting memerlukan perhatian yang terfokus dan terus menerus12. Tenaga penjualan yang bagus dalam bekerja melakukan lebih dari sekedar berkunjung ketika mereka 11 Ibid h.5 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 berpikir bahwa seorang pelanggan mungkin sudah siap memesan. Mereka juga mempelajari pelanggan tersebut dan memahami masalah-masalahnya. Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa komunikasi pemasaran sangat diperlukan dalam kegiatan pemasaran,baik yang ditujukan kepada konsumen khalayak maupun konsumen perorangan,tergantung bentuk promosi yang digunakan dalam kegiatan pemasaranya. Untuk kegiatan pemasaran dengan jenis produk yang mempunyai target sasaran yang spesifik, membutuhkan perhatian yang lebih focus kepada pelanggan serta informasi mendetail mengenai produk, akan lebih tepat jika strategi personal selling yang diterapkan, hal ini dikarenakan sifat produk dan target sasaran yang spesifik. 2.2 Bauran Promosi Kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan merupakan kombinsi antara variabel-variabel yang ada didalam bauran promosi. Variabelvariabel tersebut meliputi periklanan, personal selling, publisitas dan promosi penjualan. Sehingga perlu adanya pengkombinasian variabel-variabel tersebut agar dapat membantu perusahaan dalam memasarkan produknya. Adapun definisi dari bauran promosi adalah sebagai berikut Bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Suatu perusahaan didalam menentukan alat-alat promosi harus memperhatikan komponen-komponen yang ada di dalam bauran promosi yang terdiri dari 4 komponen, yaitu : 1. Advertising (Periklanan) Periklanan adalah suatu komponen promosi yang digunakan oleh perusahaan untuk melancarkan komunikasi persuasive terhadap pembeli dan masyarakat yang ditargetkan dengan tujuan untuk mempengaruhi tindakan dengan menciptakan kesadaran dan memperkuat prilaku yang diinginkan.13 2. Personal Selling (Penjualan Tatap Muka) Personal selling merupakan suatu bentuk promosi yang menggunakan tenaga penjual untuk menginformasikan, mendidik dan melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk atau jasa secara langsung14 3. Publisitas (Publikasi) Publisitas merupakan bagian dari fungsi yang lebih luas, yaitu hubungan masyarakat dan meliputi usaha-uasaha untuk menciptakan dan mempertahankan 13 14 Budarta Subroto,Pemasaran Industri,Andi Publisher,Yogyakarta,2011,hal.241 Terrence A.Shrimp,periklanan promosi edisi kelima,Erlangga,2003,hal.5 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 hubungan yang menguntungkan antara organisasi dengn masyarakat dan juga dengan calon pembeli.Sedangkan definisi dari publisitas adalah sejumlah informasi tentang seseorang, barang atau organisasi yang disebarkan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut baiya atau tanpa pengawasan dari sponsor. 4. Sales Promotion (Promosi Penjualan) Promosi penjualan merupakan kegiatan promosi selain periklanan, personal selling, maupun publisitas. Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam promosi penjualan antara lain : Peragaan , pertunjukan pameran, demontrasi dan sebagainya,. Biasanya kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan kegiatan promosi lain dan biayanya relatif lebih murah dibandingkan periklanan dan personal selling. Selain itu promosi penjualan juga lebih fleksibel karena dapat dilakukan setiap saat dengan biaya yang tersedia dan dimana saja 5. Direct Marketing Direct Marketing adalah suatu sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media periklanan untuk respon yang terukur dan atau transaksi dimanapun. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 2.3 Komunikasi Antarpribadi Komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih yang mengirim dan menerima pesan yang terdistrosi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu da nada kesempatan untuk melakukan umpan balik. Objek materiil dalam ilmu komunikasi ialah prilaku manusia, yang dapat merangkum perilaku individu, kelompok dan masyarakat. Sedangkan objek formal ialah situasi komunikasi yang mengarah pada perubahan social termasuk perubahan pikiran, perasaan, sikap dan prilaku individu,kelompok, masyarakat dan pengaturan kelembagaan. Berdasarkan asosiasi komunikasi Internasional ( international communication association-ICA), terdapat 17 divisi yang masing-masing sekaligus mencerminkan spesialisasi atau kelompok minat (interest group) antara lain : 1. Communication and technology division 2. Communication law and policy 3. Feminist scholarship division 4. Gay, lesbian, bisexual and transgender studies 5. Health communication division 6. Information system division 7. Instructional and developmental communication division http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 8. Intercultural and development communication division 9. Interpersonal communication division 10. Language and social interaction division 11. Mass communication division 12. Organizational communication division 13. Philosophy of communication division 14. Political communication division 15. Popular communication division 16. Public relation division 17. Visual communication interest group Dengan demikian divisi komunikasi antarpribadi merupakan salah satu divisi penting bagi kehidupan semua orang. Disatu sisi, semua jenis komunikasi berada disebuah kontinum antar pribadi15 Deddy Mulyana mengemukakan bahwa komunikasi pada dasarnya adalah suatu proses yang dinamis yang secara berkesinambungan mengubah pihakpihak yang bekomununikasi16. Berdasarkan pandangan tersebut, maka orang-orang yang berkomunikasi dianggap sebagai komunikator yang secara aktif mengirimkan dan menafsirkan pesan. Dengan demikian, maka setiap pihak dianggap sebagai sumber dan sekaligus juga penerima pesan dalam proses komunikasi. Komunikasi 15 Rd Nia Karnia kurniawati “Komunikasi Antarpribadi konsep dan teori” 2013 Graha ilmu : Yogyakarta hal 1 16 Deddy Mulyana,Ilmu Komunikasi suatu pengantar, Bandung,Remaja Rosdakarya,2004,hal 30 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 antar pribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisir maupun pada kerumunan orang.17 Komunikasi antar pribadi antara dua orang adalah komunikasi dari seseorang ke orang lain, bersifat dua arah dan interaksi yang terjadi terdiri dari komunikasi verbal dan non verbal yang menyangkut saling berbagi informasi dan perasaan. Sementara itu, komunikasi antar pribadi antara tiga orang atau lebih (kelompok kecil), masing-masing anggota menyadari keberadaan orang lain, memiliki minat yang sama dan atau bekerja untuk satu tujuan. Menurut Edna Rogers, pendekatan hubungan dalam menganalisis proses komunikasi antar pribadi dapat membentuk sebuah struktur social yang diciptakan melalui proses komunikasi tersebut. Komunikasi tampak seperti proses umpan balik yang dihasilkan melalui penegasan diri dalam berhubungan dengan orang lain. Adapun ciri-ciri dari komunikasi antar pribadi menurut Everett M.Rogers adalah : 18 1. Arus pesan cendrung dua arah. 2. Konteks komunikasi dua arah. 3. Tingkat umpan balik yang tinggi. 4. Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas, terutama tingkat selektivitas keterpaan tinggi. 5. Kecepatan jangkauan terhadap khalayak yang besar relative lambat. 17 18 Wiryanto,Pengantar Ilmu komunikasi,PT.Grasindo,2004,hal.32 Ibid ,hal 35 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 6. Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap. Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang sangat efektif untuk mengubah sikap, pendapat dan prilaku seseorang. Komunikasi antar pribadi bersifat dialogis dimana arus balik percakapan terjadi secara langsung dengan kata lain komunikator dapat mengetahui apakah tanggapan yang diberikan oleh komunikan adalah positif atau negative. Komunikasi pada dasarnya merupakan bagian terpenting dari terjalinnya hubungan antar pemasar dengan konsumen dalam pemasaran. Hubungan antara perusahaan dengan konsumen dalam pemasaran. Hubungan antar perusahaan dengan pelanggan dapat didefinisikan sebagai serangkaian interaksi yang berulang-ulang yang jika dilakukan dengan benar, semakin lama akan semakin berakumulasi didalam ingatan positif dari pengalaman-pengalaman seseorang dengan suatu produk atau jasa, atau bahkan lebih baik lagi dengan perusahaan secara keseluruhan.19 2.3.1 Teori Komunikasi antarpribadi Teori-teori komunikasi antarpribadi, artinya teori-teori yang banyak diaplikasikan dalam konteks hubungan antar pribadi, yakni proses komunikasi yang terjadi antara dua orang, baik yang langsung maupun yang menggunakan media tertentu. Unit analisis atau objek yang dibahas dan diteliti pun pada sekitar hubungan interaksional antar dua orang tersebut. 19 Jeff Zabin&Gresh Brebach,Precision marketing, Jakarta, Gramedia Pustaka umum,2006, Hal.10 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 Setidaknya, terdapat empat perspektif dalam studi tentang komunikasi antarpribadi yakni : 1. Perspektif relasional atau kualitatif, dimana peran masing-masing komunikator dan komunikan secara bersama membagi dan menciptakan pemahaman secara bersama 2. Perspektif situasional kontekstual, komunikasi yang terjadi antar dua orang pada situasi dan konteks tertentu 3. Perspektif kuantitatif, proses komunikasi secara interaksional antara dua orang 4. Perspektif fungsional strategis, komunikasi sudah diarahkan untuk tujuantujuan tertentu, terutama tujuan-tujuan dalam berkomunikasi secara antarpribadi. Bagaimana pola interaksinya, seperti apa bentuk komunikasinya, serta bagaimana efek-efek yang terjadi setelah komunikasi berlangsung. Berikut pembahasannya : 1. Teori penetrasi social Seperti persahabatan, hubungan romantic cenderung mengikuti kursus perkembangan. Irwin Altman dan Dalmas Taylor (1973,1987) mengembangkan Teori penetrasi social untuk menjelaskan bagaimana romantic keintiman tumbuh sebagai menembus interaksi antara orang-orang dari luar untuk lapisan-lapisan batin kepribadian masing-masing orang. Dengan kata lain, kita harus bergerak melampaui permukaan orang lain untuk http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 mengenal dia atau dia baik cukup untuk mengembangkan dan aku-engkau hubungan. Tahapan hubungan antar pribadi yakni : a. Tahap orientasi, diandaikan lapisan terluar kulit bawang maka informasinya bersifat impersonal. Pertukaran informasi masih sangat umum, antara lain seperti nama, alamat, umur, suku dan lain sejenisnya biasanya informasi demikian kerap mengalir saat kita berkomunikasi dengan orang yang baru kita kenal. b. Tahap pertukaran efektif, diandaikan lapisan kulit bawang kedua. Tahap ini merupakan tahap awal untuk memperoleh informasi yang lebih dalam, seperti makanan, music, hobi. Jika dirasakan akan diperoleh keuntungan maka individu akan pada tahap berikutnya. c. Tahap pertukaran efektif, lapisan kulit bawang ketiga. Pada tahap ini memusatkan perasaan pada tingkat yang lebih dalam bersifat pribadi, misalnya tentang informasi menyangkut pengalaman-pengalaman pribadi masing-masing. Masing –masing sudah mulai membuka diri dengan informasi diri yang sifatnya lebih pribadi , misalnya seperti kesediaan menceritakan tentang problem pribadi. d. Tahap pertukaran stabil atau lapisan inti bawang. Pada tahap terakhir ini, sifatnya sudah sangat intim dan memungkinkan pasangan tersebut untuk memprediksikan tindakan-tindakan dan respon mereka masing-masing dengan baik. Informasi yang dibicarakan sudah sangat dalam dan menjadi http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 inti dari pribadi masing-masing pasangan, misalnya soal nilai, konsep diri, atau perasaan. 2. Teori pengurangan ketidakpastian Asumsi-asumsi yang melatarbelakangi teori ini : a. Orang mengalami ketidakpastian dalam latar antarpribadi b. Ketidakpastian adalah keadaan yang tidak mengenakan, menimbulkan stress secara kognitif c. Ketika orang asing bertemu, perhatian utama mereka adalah untuk mengurangi ketidakpastian mereka atau meningkatkan prediktabilitas. d. Komunikasi antar pribadi adalah sebuah proses perkembangan yang terjadi melalui tahapan-tahapan e. Komunikasi antarpribadi adalah alat yang utama untuk mengurangi ketidakpastian f. Kuantitas dan sifat informasi yang dibagi oleh orang akan berubah seiring berjalannya waktu g. Sangat mungkin untuk menduga perilaku orang dengan menggunakan cara seperti hokum 3. Communication pragmatics/ interactional view “relationships within a family system are interconnected and highly resistant to change. Communication among members has both a content and http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 relationship component. The system can be transformed only when members receive outside help to reframe the relational punctuation” Pandangan interaksional dalam komunikasi antarpribadi juga dikenal dengan teori pragmatic sebab proses komunikasi sangat bergantung kepada situasi tertentu yang ada. Misalnya, terjadi miskomunikasi karena tidak adanya kesamaan pandangan antara anggota dalam komunikasi tersebut, juga bisa terjadi karena masing-masing orang tidak menggunakan bahasa yang sama ketika isi komunikasi yang disampaikan oleh pihak komunikator tidak dipahami oleh pihak komunikan maka bisa terjadi miskomunikasi. 4. Compotence ( Spitzberg & Cupach)1984 Kompetensi komunikasi adalah suatu kemampuan untuk memilih perilaku komunikasi yang cocok dan efektif bagi situasi tertentu. Sedangkan kompetensi komunikasi antarpribadi memungkinkan dan memperbolehkan seseorang mencapai tujuan tujuan komunikasi nya tanpa menyebabkan orang lain kehilangan muka dibuatnya. Model yang sering digunakan untuk menjelaskan kompetensi ini adalah model komponen yang meliputi tiga komponen, yakni pengetahuan (sebagai pemilihan perilaku apa yang terbaik yang digunakan untuk situasi tertentu), keahlian (kemampuan mengaplikasi perilaku tadi pada situasi yang sama) dan motivasi (memiliki hasrat untuk berkomunikasi dengan membawa sifat-sifat seseorang yang ahli di bidangnya). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 Model komponen dalam teori kompetensi komunikasi ini mensyaratkan bahwa komunikator harus memahami kemampuan komunikasi praktis yang sesuai dengan situasi, memiliki kemampuan untuk mengungkapkan komunikasi secara aplikatif, dan berkeinginan untuk berkomunikasi dengan efektif sesuai dengan karakter yang sesuai. 5. Constructivism Model kontruktivisme ini secara lengkap adalah cognitive complexityrhetorical design logic sophisticated communication- beneficial outcome. Teori ini bisa menjelaskan bahwa orang yang memiliki persepsi kognitif yang kompleks terhadap orang lain, akan memiliki kapasitas berkomunikasi secara canggih (rumit) dengan hasil yang positf. Orang seperti ini mampu menyusun pesan-pesan retorik yang logis yang dapat menciptakan pesan-pesan yang berfokus kepada orang, yang secara serempak dapat mencapai tujuan-tujuan komunikasi secara berganda. Sebagai suatu teori, kontruktivisme berkaitan dengan proses kognitif seseorang yang melakukan komunikasi pada situasi tertentu. Kemampuan orang dalam menyusun atau membingkai pesan-pesan komunikasi untuk situasi dan kondisi tertentu relative akan lebih berhasil dibandingkan dengan mereka yang melakukannya tanpa persiapan. Dan , orang yang mempersiapkan pelaksanaan komunikasi dengan berbekal pengalaman kognitif yang kompleks juga akan lebih berhasil dalam berkomunikasi dibandingkan dengan yang melakukannya secara apa adanya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 6. Expectancy violation Teori ini memandang komunikasi sebagai proses pertukaran informasi tingkat tinggi dalam hal hubungan isi komunikasi, sehingga bisa digunakan oleh masing-masing pelaku komunikasi untuk menyerang harapan-harapan pihak lawan bicaranya, baik dalam arti positif maupun negative, bergantung kepada suka atau tidak sukanya para pelaku komunikasi masing-masing. 7. Relational Dialectics Dalam skala yang lebih kecil dan lebih interpersonal, teori hubungan dialektika bisa menjelaskan adanya proses hubungan yang terjadi sepanjang berlangsungnya proses komunikasi. Dua orang yang terlibat dalam hubungan interpersonal, secara dialektis bisa berubah kearah yang tidak diketahui.Namun, sebagai pesona yang unik dengan masing-masing membawa variablenya sendiri-sendiri, juga kebutuhan dan keinginanya yang setiap saat berbeda, berubah, pada saat-saat tertentu bisa timbul keteganganketegangan tertentu. 8. Social exchange theory (Thibault an Kalley )1952 Dilingkungan komunikasi, teori ini didasarkan pada pertukaran hadiah (rewards) dan biaya dengan tujuan untuk meningkatkan nilai-nilai hasil dari proses komunikasi yang terjadi secara perseorangan dalam proses komunikasi antarpersonal. Orang akan berusaha mengurangi biaya dan pada saat yang sama akan memaksimalkan hadiah (keuntungan yang terjadi akibat terjadinya proses komunikasi antarpersonal) yang berdasarkan atas usaha untuk http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 mengembangkan hasil yang mungkin diterima oleh masing-masing pihak. Ketika hasil-hasil dari komunikasi ini dirasa membesar atau meningkat , kita berusaha untuk membuka dan mengembangkan pola hubungan komunikasi secara lebih sempit dengan orang tersebut. Teori ini bersifat postitivistik (meskipun dalam situasi tertentu ada sifat-sifat humanistic sebab ia memiliki kredibilitas intuituf), masuk akal, dan relative aplikatif terhadap praktik komunikasi sehari-hari. 9. Stage of relationship development (Mark Knapp) 1984 Teori ini menjelaskan tahap-tahap yang mengidentifikasikan dan mengembangkan pemahaman tentang pengalaman-pengalaman komunikasi antar personal, berkenaan dengan tingkatan intimasinya. Memang teori ini sedikit tidak jelas jika dilihat dari segi tahapan-tahapanya karena sangat kondisional dan situasional. Dua orang berkomunikasi pada suatu saat di suatu tempat, bagaimana mungkin proses bisa diukur, dijelaskan, dan dilihat perkembangan-perkembanganya. Teori ini memang lebih tepat disebut model, bukan teori , sebab bentuknya lebih merupakan paparan-paparan yang sifat nya deskriptif intuitif dari apa yang telah terjadi antara dua orang yang sedang dan telah melakukan komunikasi secara interpersonal. Oleh karena itu, teori ini juga sulit untuk meramalkan apa yang akan terjadi dari adanya proses komunikasi yang dimaksud. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 Meskipun demikian sebagai teori, atau lebih tepatnya suatu model, ia bisa digunakan untuk memaparkan kondisi, situasi, dan tahapan-tahapan perkembangan dari peristiwa interpersonal. Misalnya bisa saja suatu proses komunikasi interpersonal diawali dari tahapan sebagai berikut : a. Tahapan inisiasi b. Tahap eksperimentasi c. Tahap intensifikasi d. Tahap integrasi e. Tahap penyatuan f. Tahap diferensiasi20 2.4 Personal Selling 2.4.1 Definisi Personal Selling Kegiatan personal selling merupakan bagian dari kegiatan promosi yaitu cara untuk memperkenalkan dan menarik minat konsumen terhadap produk yang ditawarkan secara tatap muka. Promosi ini merupakan salah satu variable di dalam marketing mix yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam menawarkan produknya. Personal selling merupakan alat promosi yang sifatnya secara lisan, baik kepada seseorang maupun lebih calon pembeli dengan maksud untuk menciptakan 20 Rd Nia Karnia kurniawati “Komunikasi Antarpribadi konsep dan teori” 2013 Graha ilmu : Yogyakarta hal.77 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 terjadinya transaksi pembelian yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, dengan menggunakan manusia sebagai alat promosinya. Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat interaktif atau komunikasi dua arah sehingga penjual dapat langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan dan pendapat konsumen. Penyampaian berita atau proses komunikasi dapat dilakukan dengan sangat fleksibel karena dapat disesuaikan dengan situasi yang ada. Berikut beberapa definisi mengenai personal selling: Menurut Tjiptono, personal selling adalah bentuk komunikasi langsung antar produsen dan konsumen untuk mengenalkan produk kepada calon pelanggan, memberikan pemahaman agar mereka mencoba dan bersedia membeli produknya21. Sedangkan menurut Kotler, Persoanl selling adalah interaksi secara langsung antara penjual dengan satu atau lebih calon konsumen dengan melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan22. Personal selling adalah salah satu sarana komunikasi untuk menyampaikan pesan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dan menyakinkan pada setiap konsumen. Dari beberapa definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa personal selling merupakan promosi penjualan yang dilakukan secara dua arah dan dinilai lebih efektif dalam memasarkan produk, karena tujuan akhir dalam suatu promosi adalah menghasilkan penjualan. Kita dapat menggambarkan personal selling sebagai dyadic 21 22 Fandi Tjiptono, Strategi pemasaran, Andi Publisher, Yogyakarta,1997,hal.224 th Philip Kotler, Marketing Management, 11 ed, Upper Saddle,NJ: Prentice-hall,Inc 2003,hal.560 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 32 communication yang melibatkan dua orang atau lebih dimana penjual menyajikan informasi-informasi tentang suatu produk secara langsung kepada konsumen (face to face) sehingga kita mendapatkan efek dan feedback yang secara cepat dapat kita tindak lanjuti23. Dalam kegiatannya personal selling lebih flexible dibandingkan dengan alat promosi lainnya, hal ini disebabkan karena tenaga penjual dapat langsung mengetahui keinginan konsumen dan sekaligus dapat melihat reaksi konsumen sehingga dapat segera melakukan penyesuaian agar pesan atau produk yang ditawarkan dapat diterima. 2.4.2 Keunggulan dan Kelemahan personal selling Personal selling tidak hanya bertujuan untuk berkomunikasi saja sehingga menghasilkan tingkat kepedulian dari konsumen, tapi yang paling penting adalah untuk menciptakan penjualan. Oleh karena itu keberhasilan penjualan bergantung pada bagaimana tenaga penjualan melakukan aktivitas personal selling yang dilakukan. Personal selling memiliki karakteristik yang berbeda dengan alat promosi lainnya. Sehingga personal selling memiliki keunggulan tertentu dibandingkan alat promosi lainnya. Keunggulanya sebagai berikut24 23 Endah Muwarni, Dasar-dasar periklanan, wacana jurnal ilmiah komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi,Universitas Prof.Dr Moestopo,Jakarta 2004, hal.60 24 Ibid,hal.60 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 33 1. Personal selling melibatkan komunikasi langsung dengan konsumen potensial (face to face). Dengan bertemu langsung seringkali bias membujuk daripada periklanan atau publisitas di media massa. 2. Tenaga penjual bisa menerima umpan balik secara langsung dari konsumen potensial dalam bentuk keberatan, pertanyaan atau komunikasi non verbal. 3. Dapat menyampaikan informasi yang komplek mengenai karakteristik produk, yang tidak mungkin disampaikan dalam iklan. Tenaga penjual dapat mendemostrasikan produk atau menggunakan tampilan audiovisual. 4. Dapat berinteraksi dengan para pembeli untuk menjawab pertanyaanpertanyaan dan mengatasi penolakan, dapat menargetkan pembeli dan para penjual mempunyai kapasitas untuk mengumpulkan pengetahuan pasar dan mengirim umpan balik. Selain keunggulan tersebut, penjualan tatap muka ini mempunyai kelemahan bila dibandingkan dengan alat promosi lainnya. Kelemahan utamanya adalah komunikasi terjadi pada sekelompok kecil potensial. Akibatnya personal selling menjadi lebih mahal jika diukur berdasarkan biaya perkontak dengan konsumen potensial, karena melibatkan pemenuhan gaji, biaya tranportasi, komisi penjualan, dan berbagai sarana atau fasilitas penjuannya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 34 2.4.3 Jenis-jenis personal selling Terdapat tiga bentuk dari Personal selling, yaitu:25 1. Retail Selling Tenaga penjual melakukan penjualan dengan jalan melayani konsumen yang dating ke took atau perusahaan. 2. Field Selling Tenaga penjual yang melakukan penjualan di luar perusahaan, yakni dengan mendatangi konsumen ke rumah-rumah perusahaan, kantor-kantor dan lain-lain. 3. Executive Selling Pimpinan perusahaan yang bertindak sebagai tenaga penjual yang melakukan penjualan. Menurut Chris Fill terdapat banyak tipe penjualan personal selling yang sering dilakukan, beberapa diantaranya adalah :26 1. Network ( Jaringan) Jaringan personal selling yang melibatkan suatu persembahan untuk memajukan suatu perusahaan melalui jaringan tertentu kepenjual lainnyadan para penjual akan menawarkan ke beberapa anggota penjual lainnya untuk menghasilkan penjualan yang maksimal. 25 26 H.D Jasmin Saladin,Op.cit, Hal.140-141 Chris fill, Marketing communication framework, Theories and aplications, Prentie hall,1995.hal.140 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 35 2. Industrial Personal selling yang menyalurkan produk yang akan digunakan sebagai bahan baku membuat produk lainnya. Konsumennya adalah industry atau perusahaan. 3. Profesional Suatu tipe penjual personal selling yang memerlukan suatu gagasan untuk menentukan dan mempengaruhi konsumen serta menawarkan beberapa proyek yang sedang dikembangkan. 4. Konsumen Personal selling yang biasanya dilakukan untuk menjual produk dalam kategori konsumsi yang habis dipakai sehari-hari, missal sabun mandi, makanan dan lainnya. 2.4.5 Tugas Personal selling : Tugas seorang personal selling menurut Kotller adalah sebagai berikut :27 1. Mencari calon pembeli (Prospecting) Personal selling setuju untuk mencari pelanggan bisnis baru yang kemudian dijadikan sebagai pelanggan bisnis potensial perusahaannya. 2. Komunikasi (Communicating) 27 Philip Kotler, Manajemen pemasaran : Analisis,perencanaan, implementasi, dan pengendalian, edisi keenam , Erlangga, Jakarta,1992, Hal.331 http://digilib.mercubuana.ac.id/ bagi 36 Personal selling memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan bisnis tentang produk yang jelas dan tepat. 3. Penjualan (Selling) Personal selling harus tahu seni menjual, mendekati pelanggan bisnis sasaran, mempresentasikan produk, menjawab keberatan-keberatan, menutup penjualan. 4. Mengumpulkan Informasi (information gathering) Personal selling melakukan riset pasar sehingga mendapatkan informasi tentang pelanggan bisnis dan keadaan pasar serta membuat laporan kunjungan baik yang akan dilakukan maupun yang telah dilakukan. 5. Pelayanan (Servising) Personal selling melakukan pelayanan kepada pelanggan bisnis, mengkomunikasikan masalah pelanggan bisnis, memberikan bantuan teknis dan melakukan pengiriman. 6. Pengalokasian (Allocation) Personal selling setuju untuk memutuskan pelanggan bisnis mana yang akan lebih dulu memperoleh produk bila terjadi kekurangan produk pada produsen. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 37 Selain Tugas personal selling tersebut terdapat 5 aspek penting dalam menjalan kan personal selling yaitu : Terdapat lima aspek penting dalam Personal selling: 1. Professionalism (Profesionalisme) 2. Negotiation (Negosiasi) 3. Relationship Marketing (Pemasaran Hubungan) 4. Selling person role (Peran penjual pribadi) 5. Managerial 2.5 Strategi Istilah strategi berasa dari kata Yunani strategeia (stratos = militer; dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Konsep ini relevan dengan situasi pada zaman dulu yang sering diwarnai perang, di mana jenderal dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agara dapat selalu memenangkan perang. Strategi juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerahdaerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi militer didasarkan pada pemahaman akan kekuatan dan penempatan posisi lawan, karateristik fisik medan perang, kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia, sikap orang-orang yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 38 menempati teritorial tertentu, serta antisipasi terhadap setiap perubahan yang mungkin terjadi. Kata strategi yang dipinjam dari istilah militer adalah keputusan penting pada masa perang. Di kalangan militer terdapat ungkapan yang amat terkenal dan berbunyi : “To win the war, not to win the battle” yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti “memenangkan perang bukan memenangkan pertempuran . Sejalan dengan pendapat Arifin dalam Strategi Komunikasi yang mengatakan bahwa strategi adalah keseluruhan keputuisan kondisional tentang tindakan yang akan dilakuakn guna mencapai tujuan. Dalam merumuskan strategi diperlukan perumusan tujuan yang jelas, juga terutama dalam memperhitungkan kondisi dan situsi khalayak, kemudian menyusun pesan yang nampu membangkitkan perhatian dan mempengaruhi khalayak. 2.5.1. Tahap-Tahap Srategi Menurut Fred R. David proses manajemen strategi terdiri dari tiga tahap : 1) Perumusan strategi Tahap ini termasuk pengembangan misi bisnis, mengenali peluang dari ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan ebjektif jangka panjang, menghasilkan stratgei aternative dan memilih stratgei tertentu untuk dilaksanakan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 39 Isu perumusan strategi termasuk merumuskan bisnis baru apa yang perlu dimasuki, bisnis apa yang harus dihentikan, bagaiman mengalokasikan sumber daya, apakah memperluas operasi atau diversifikasi, apakah akan melakukan mejr atau membentuk usaha patungan, dan bagaimana menghindari pemngambilalihan perusahaan pesaing. 2) Implemetasi strategi Tahap ini menuntut perusahaan untuk menetapkan obyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan , memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber data sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan : implemestasikan strategi termasuk mengembangkan budaya mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengubah arah usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan system informasi, dan menghubungkan kompensasi karyawan dengan prestasi organisasi. 3) Evaluasi strategi Tahap ini adalah tahap akhir dalam manajem strategis. Para manajer harus tahu kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi terutama berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksternal dan internal selalu berubah. Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasikan strategi, adalah : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 40 a) Meninjau faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar strategi sekarang. b) Mengukur prestasi. c) Mengambil tindakan korektif. Selain itu pakar komunikasi yang lain yaitu Effendy mengemukakan bahwa : “strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak hanya berfungsi sebagai peta jalan yang akan menunjukan arah saja, melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.” Dari beberapa di atas, diketahui bahwa strategi adalah perencanaan yang merupakan paduan kegiatan dimana pengarahan-pengarahan yang diberikan harus senantiasa dikaji. Perencanaan umunya dikelompokkan ke dalam dua kategori besar, rencana strategis dan rencana praktis. 1) Rencana strategis adalah rencana jangka panjang, biasanya dibuat oleh manajemen level atas. Perencanaan ini memuat keputusan terkait dengan tujuan utama organisasi mengimplementasi-kannya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ dan kebijakan dalam 41 2) Rencana taktis mengembangkan keputusan spesifik tenantang apa yang akan dilakukan pada lewel organisasi dalam rangka melaksanakan rencana startegis Kata strategi sendri mempunyai pengertian yang terkait dengan hal-hal seperti kemenangan, kehidupan atau daya juang. Artinya menyangkut dengan halhal yang berkaitan dengan mampu atau tidaknya perusahaan atau organisasi menghadapi tantangan yang muncul dari dalam atau dari luar. 2.6 Strategi Personal selling Selain mengembangkan produk yang baik, memberi harga yang menarik, dan membuatnya terjangkau oleh pelanggan sasaran, perusahaan juga harus berkomunikasi dengan konsumen yang ada sekarang dan pelanggan potensial, tetapi perusahaan tidak dapat menghindari peranan sebagai komunikator dan promotor. Strategi personal selling merupakan perumusan langkah-langkah dalam membangun hubungan komunikasi pemasaran antara perusahaan dan pelanggan yang dilakukan dalam rangka membangun , mengembangkan dan memelihara tujuantujuan yang telah ditetapkan yang didasarkan pada kemampuan dan peluang yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 42 dimiliki28. Dengan kata lain strategi personal selling merupakan penjualan personal yang melibatkan secara langsung interaksi personal antara pembeli potensial dengan tenaga penjual. Berikut adalah beberapa bentuk strategi personal selling menurut Philip Kotler ,yaitu :29 1. Tenaga penjual ke pembeli yaitu penjualan langsung yang dilakukan oleh seorang penjual kepada seorang pelanggan. Biasanya dilakukan dengan mendatangi langsung calon pelanggan dari rumah kerumah. 2. Tenaga penjual dan kelompok pembeli, penjualan langsung yang dilakukan oleh seorang penjual kepada sekelompok orang calon pelanggan yang terhimpun pada suatu tempat tertentu. Biasanya dilakukan melalui kegiatan presentasi kekelompok pembeli. 3. Team penjual kepada kelompok pembeli, dilakukan oleh sekelompok penjual kepada sekelompok pembeli. Biasanya dilakukan untuk produk yang bersifat teknis. 4. Penjual melalui konferensi, dengan membawa seorang ahli dari perusahaan. Dilakukan pada konferensi yang kebanyakan para pesertanya adalah kalangan professional dibidang tertentu. 28 29 Ibid,hal.710 Philip Kotler,op.cit,hal.341 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 43 5. Penjualan melalui seminar, dilakukan dengan tujuan meningkatkan citra produk, karena seminar yang diikuti adalah seminar yang berhubungan erat dengan produk yang ditawarkan. Personal Selling memiliki peranan penting, sehingga perusahaan perlu terus menerus memberikan pelatihan terhadap para tenaga pemasarnya. Setiap perusahaan menginginkan agar para tenaga pemasarnya dapat bekerja secara efektif dan mencapai target yang ditetapkan perusahaan. Agar dapat bekerja secara efektif, maka dalam personal selling perlu memperhatikan proses penjualan yang harus direncanakan secara matang dan proses yang bertahap. Ada beberapa tahap proses strategi personal selling menurut churcili,Ford dan walker,yaitu : 30 1. Prospecting for customer Mengidentifikasi prospek atau calon pembeli adalah langkah awal dalam proses penjualan. Meskipun perusahaan memberi petunjuk, wiraniaga membutuhkan keahlian dalam meningkatkan perannya. 2. Opening the relationship Membuka jalur komunikasi dengan calon konsumen, ini merupakan hal yang sangat penting agar proses penjualan tatap muka bisa berhasil dengan baik. 3. Qualifying the prospect 30 Sutisna, perilaku konsumen dan komunikasi pemasaran.2002. Bandung .PT. Remaja Rosdakarya.Hal.316 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 44 Sebelum tenaga penjualan berusaha membuat janji untuk presentasi penjualan, dia seharusnya menentukan apakah kualifikasi konsumen prospektif bernilai sebagai konsumen potensial atau tidak.tahap ini meliputi proses penemuan jawaban atas 3 pertanyaan penting sebagai berikut : a. Apakah konsumen prospektif memiliki kebutuhan atas produk yang ditawarkan ? b. Dapatkan membuat orang yang bertanggung pada pembelian perduli pada kebutuhan, sehingga saya dapat menjual? c. Apakah penjualan yang saya lakukan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tenaga penjual harus mengumpulkan informasi mengenai konsumen prospektif. 4. Presenting the sales message Presentasi adalah inti dari proses penjualan. Tenaga penjualan mengantarkan informasi mengenai produk atau jasa dan berusaha membujuk konsumen prospektif untuk menjadi konsumen. Membuat presentasi yang baik secara nyata menjadi aspek kritis pekerjaan penjualan. Sayang banyak tenaga penjualan tidak melakukan aktivitas ini dengan baik. Ada 5 hal yang sering menjadi kesalahan dalam proses presentasi : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 45 a. Menjatuhkan pesaing b. Terlalu agresif atau kasar c. Tidak memiliki pengetahuan yang cukup atas produk pesaing d. Tidak memiliki kemampuan yang cukup mengenai konsumen prospektif baik individu maupun organisasi/perusahaan. e. Prensentasi tidak disiapkan secara baik 5. Closing the sales. Tahap ini merupakan perolehan kesepakatan akhir untuk pembelian. Seluruh usaha armada penjualan akan sia-sia jika tidak ada konsumen prospektif yang melakukan tindakan pembelian. Sering kali tenaga penjual berupaya agar proses pembelian terjadi dengan menyampaikan penutupan penjualan kepada konsumen untuk menuliskan pesanan dan waktu pengiriman produk yang telah disepakati untuk dibeli. 6. Servicing the account Tugas tenaga penjualan belum selesai ketika keputusan pembelian dilakukan oleh konsumen. Menindaklanjuti hasil penutupan penjualan, dalam hal ini penjual harus dapat mendeteksi masalah yang timbul karena pembelian produk, serta memberikan pelayanan dan batuan yang harus diberikan setelah penjualan kepada konsumen agar konsumen puas dan melakukan tindakan pembelian uang. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 46 Pada proses strategi personal selling saling memiliki keterkaitan dengan aspek penting dalam personal selling. Salah satu hal yang akan dibahas yaitu mengenai Relationship marketing yang berkaitan dengan servicing the account. Berikut untuk penjelasanya. 2.7 Relationship marketing Dalam personal selling, selling person tidak hanya dituntut untuk dapat melakukan penjualan secara efektif dan melakukan negosiasi yang menguntungkan, namun lebih dari itu. Seorang selling person harus dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan konsumen. Tidak hanya konsumen, melainkan dengan para stakeholder yang terlibat di kegiatan usaha tersebut. Kegiatan relationship marketing adalah upaya kita untuk menarik, memelihara, dan meningkatkan hubungan dengan konsumen. Menarik disini bisa dikatakan sebagai langkah “perantara” dalam proses pemasaran. Sedangkan memelihara dan meningkatkan adalah upaya kita untuk menjadikan konsumen loyal kepada produk kita dan melayani konsumen sesuai dengan kebutuhan mereka. Intinya, dengan relationship marketing ini, dipihak pengusaha dapat menghasilkan laba yang besar dan tujuan dari masing-masing pihak pun akan tercapai dan merasa terpuaskan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 47 Pengertian relationship marketing sendiri adalah pengenalan setiap pelanggan secara lebih dekat dengan menciptakan komunikasi dua arah dengan mengelolah hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan.31 Tujuan khusus relationship marketing adalah: Merancang hubungan jangka panjang dengan konsumen/pelanggan untuk meningkatkan nilai bagi kedua pihak; dan Memperluas ide hubungan jangka panjang menjadi kerjasama horisontal maupun vertikal secarapartnership. Hubungan jangka panjang ini dilakukan dengan supplier, pelanggan, distributor, serta dalam situasi dan kondisi tertentu dapat juga dengan pesaing Menurut Goni yang dikutip oleh Kussudyarsana dalam relationship marketing perusahaan sebaiknya lebih mengutamakan hubungan jangka panjang dengan konsumen, dimana konsumen adalah mitra bisnis bukan sebagai objek semata. Menurut Aaker ada tiga elemen kunci dalam proses relationship marketing yaitu: Mengidentifikasi dan membangundatabasse konsumen dan konsumen potensial yang mencakup data demografi, lifestyle, dan informasi pembelian; 31 Syafruddin Chan , Relationship marketing, Inovasi pemasaran yang membuat pelanggan bertekuk lutut.2003. Jakarta .PT. Gramedia Pustaka utama.Hal.50 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 48 Menyampaikan pesan yang berbeda kepada konsumen melalui media yang didasarkan pada karakteristik dan preferences konsumen; dan Menggali informasi setiap hubungan dengan konsumen untuk memonitor biaya guna mendapatkan pelanggan dan gaya hidup dari pembelian yang dilakukan. Sementara itu manfaat yang didapat oleh konsumen dengan adanya relationship marketing antara lain social benefit dan manfaat ekonomi. Manfaat ini social benefit mencakup perasaan saling kenal/familiarity, pemahaman secara personal/personal recognition, persahabatan, rapport, dukungan sosial/social support, menikmati hubungan pertemanan, dan meluangkan waktu dengan teman. Sedangkan manfaat ekonomi, konsumen akan mendapatkan harga yang berbeda dengan konsumen biasa. Manfaat lain dari relationship marketing adalah keamanan dan fungsional. Manfaat fungsional meliputi penghematan waktu/time saving, kemudahan/convenience, nasehat/advice, dan pengambilan keputusan lebih baik/better purchase decision. Relationship marketing memang memiliki dasar bahwa bagaimana usaha sales person untuk melayani segala kebutuhan konsumen dan memberikan perhatian secara terus-menerus. Namun relationship marketing tidak dapat diterapkan di segala kondisi. Makadari itu, seorang sales person harus mengetahui dan mempelajari konsumennya. Konsumen mana yang dapat merespon relationship marketing secara menguntungkan sehingga apa yang dikerjakan tidak sia-sia. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 49 2.8 Teori SWOT SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi. Menurut David, Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis. Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan peluang/ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan. Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT yaitu : 2.8.1 Kekuatan (Strenghts) Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar http://digilib.mercubuana.ac.id/ 50 2.8.2 Kelemahan (Weakness) Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut daoat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat meruoakan sumber dari kelemahan perusahaan. 2.8.3 Peluang (Opportunities) Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasokk merupakan gambaran peluang bagi perusahaan. 2.8.4 Ancaman (Threats) Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.32 2.9 Personal selling sebagai strategi pemasaran perusahaan 32 Muchlisin Riadi, “SWOT”, diakses dari http://www.kajianpustaka.com/2013/03/strenghtsweakness-opportunities.html, pada tanggal 3 juni2016 pukul 01.23 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 51 Strategi adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka mengembangkan dan memelihara sasaran dan tujuan yang didasarkan pada kemampuan dan peluang yang dimiliki.33 Strategi merupakan keseluruha rencana organisasi, meliputi apa yang ingin dicapai dan bagaimana mencapainya. Perusahaan harus memiliki sebuah strategi dalam melakukan program komunikasi dengan pelanggannya dan salah satu strategi tersebut yaitu personal selling. Menurut Sutisna peran yang biasa dimainkan oleh personal selling dalam strategi perusahaan adalah sebagai berikut : 34 1. Menyampaikan pesan yang kompleks kepada konsumen potensial mengenai kebijakan dan produk perusahaan. 2. Mengadaptasi penawaran dan atau daya tarik promosional produk untuk kebutuhan yang unik dan konsumen spesifik 3. Membujuk konsumen bahwa produk atau jasa perusahaan lebih baik atau setidak-tidaknya mempunyai sisi positif yang lebih dibandingkan dengan produk pesaing. Sedangkan factor yang mempengaruhi peran personal selling dalam strategi pemasaran perusahaan , menurut sutisna sebagai berikut :35 1. Sumber daya perusahaan , tujuan, dan strategi pemasaran 33 Philip Kotler,2004, dasar-dasar pemasaran, Jilid 1,edisi 9, Jakarta, Indeks hal.56 Sutisna.2001.Opcit.hal.311 35 Ibid.hal.312-314 34 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 52 Penggunaan penjualan tatap muka harus diselaraskan dengan tujuan dan strategi pemasaran perusahaan. Tujuan dan strategi membantu dalam menentukan jenis-jenis komunikasi yang harus dijalankan dan alat-alat promosi yang tepat. Misalnya jika perusahaan memperkenalkan produk baru atau atau memasukan produk lama kewilayah pasar yang baru, tujuan pemasaran mungkin agar memperoleh awareness produk dari konsumen potensial. Kemampuan membujuk yang tinggi dari penjualan tatap muka, menjadikan alat promosi itu tepat ketika tujuannya adalah untuk mengambil pangsa pasar dari pesaing yang telah ada, khususnya untuk produk yang secara kompleks dan mahal (baik untuk barang industry maupun barang konsumsi). 2. Karekteristik Pasar sasaran Penjualan tatap muka paling sering digunakan ketika pasar sasaran relatif sedikit, rata-rata konsumen memungkinkan untuk melakukan pesanan dalam jumlah besar. Perusahaan yang menjual kepada pasar industry dengan sedikit konsumen potential dan mendistribusikan produk ini melalui sejumlah kecil pedagang, perantara besar, lebih tepat jika menggunakan penjualan tatap muka ( personal selling). 3. Karakteristik Produk http://digilib.mercubuana.ac.id/ 53 Produk industry sebaiknya mengkonsentrasikan pada upaya penjualan tatap muka, sedangkan untuk consumer goods dengan periklanan. Alasannya adalah cenderung menggunakan penjualan tatap muka karena konsumen memerlukan banyak informasi untuk membuat keputusan pembelian. 4. Kebijakan saluran distribusi Penjualan tatap muka diperlukan untuk membangun dukungan penjualan kembali dan mengembangkan distribusi yang cocok untuk produk, dengan tidak memperhatikan apakah barang konsumsi atau barang industry. 5. Kebijakan Harga Kebijakan harga perusahaan dapat juga mempengaruhi komposisi bauran promosi. Oleh karena itu, pembeli potensial biasanya menginginkan jenis informasi dan saran yang detail, yang hanya bisa diperoleh dari tenaga penjualan sebelum mereka mengambil keputusan pembelian. 2.5 Karakteristik dan pemasaran produk Alat Kesehatan kecantikan Philip Kotler mengkategorikan produk kedalam 2 jenis yaitu consumer goods (produk konsumsi) dan industrial goods ( produk industri)36. Produk konsumsi merupakan suatu produk yang langsung dapat dikonsumsi oleh 36 Philip Kotler,2002, Dasar-dasar pemasaran, Jakarta, Indeks, hal 451 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 54 konsumen untuk memperoleh manfaat dari produk tersebut. Sedangkan produk industry memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk konsumen. Perbedaan tersebut terdiri dari sifat barang yang dipasarkan , konsep harga yang ditawarkan, dan hubungan penjual dan pembeli. Produk industry bisa disebut juga sebagai produk tangan kedua dimana produk tersebut disalurkan oleh pemasar melalui perantara industry atau lainnya yang akan menyalurkan produk tersebut.37 Produk alat kesehatan kecantikan merupakan produk dari industry farmasi yang dipasarkan untuk konsumen melalui perantara berupa seorang profesi kesehatan atau dokter. Produk alat kesehatan kecantikan ini pemasarannya melalui tangan kedua atau tidak langsung dipasarkan kepada konsumen. Produk alat kesehatan kecantikan merupakan suatu produk dari industry farmasi dimana untuk mempergunakannya harus dilakukan oleh seorang tenaga ahli khusus yaitu seorang Dokter. Produk tersebut dalam penggunaanya memerlukan keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh seorang yang tidak memiliki komptensi dalam hal tersebut. Dan apabila dipakai sembarangan bisa berbahaya bahkan dapat merusak jaringan organ yang dapat menimbulkan suatu penyakit parah ataupun kematian. Produk alat kesehatan kecantikan juga memiliki karakter secara teknis bersifat sangat kompleks. Karakteristik fungsional dan spesifikasi teknis alat untuk membuktikan kesesuaian dengan prinsip utama meliputi : 37 Ibid, hal 454 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 55 1. Akurasi, sensitivitas, spesifikasi alat ukur dan alat diagnostic 2. Keandalan ( reliabilitias) 3. Spesifikasi yang lain yang termasuk kimia, fisika , elektrik, mekanis, biologi, piranti lunak , sterilitas, stabilitas 4. Penyimpan, pengemasan dan pengangkutan khusus yang sesuai standar alat kesehatan.38 Ada beberapa karakteristik penjualan atau pemasaran produk ini yang membedakan dengan pemasaran produk konsumen antara lain :39 1. Repeated, Ongoing Relationship Interaksi antara penjualan yang mewakili perusahaan penjual dan pembeli disebut juga dyadic interaction. Penjual harus memanfaatkan relasinya dengan baik dan menghindari konflik dengan klien. Sebagai penjual harus dapat menyakinkan calon pembeli dengan pandai berkomunikasi secara professional maupun personal. 2. Solution Oriented Pelanggan membeli solusi, oleh karena itu perusahaan berusaha mempelajari lebih apa yang diinginkan oleh customer sehingga perusahaan dapat memberikan solusi yang tepat bagi calon customer. 3. Long Time Periode 38 Regalkas.depkes.go.id Marri, Steve 2002, Radically Difference Approach for Business to business, London , Pearson Education limited,hal.256 39 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 56 Diperlukan waktu yang cukup lama atau perlu proses sehingga customer melakukan pembelian produk. Hal ini dikarenakan pelanggan menggunakan produk dengan berbagai pertimbangan sebelum bersedia menggunakan produk tersebut. Dengan karakteristik seperti diatas, perlu sebuah strategi promosi yang dapat menjelaskan secara detail mengenai produk yang ditawarkan kepada pelanggan dan membutuhkan cara pemasaran berbasis hubungan yang erat dengan konsumen. Strategi tersebut adalah personal selling, yang merupakan wujud komunikasi yang berhadapan dengan konsumen secara tatap muka dengan menggunakan bentuk komunikasi interpersonal yang langsung berinteraksi dengan pelanggan serta mempunyai tingkat keinteraktifan yang tinggi.40. Personal selling memiliki kelebihan yang terletak pada sifat penjualan tatap muka yang dilakukan dengan menggunakan komunikasi langsung dan dua arah dengan pelanggan potensial, karena penjual dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku calon pelanggan serta memberikan solusi yang tepat bagi pelanggan. 40 Ibid, h.44 http://digilib.mercubuana.ac.id/