BAB II TINJAUAII PUSTAKA 2.1. Komunikasi Organisasi Manusia

advertisement
BAB II
TINJAUAII PUSTAKA
2.1. Komunikasi Organisasi
Manusia sebagaimahluk sosial akan selalu berinteraksidenganmanusia
lainnya. Interaksi tersebutmelahirkan suatu komunikasi yang merupakansalah
satu ciri sosialnya, dimana ditandai dengan saling melempar simbol maupun
pesan. Sejak manusia dilahirkan, mereka sudah mulai berkomunikasi dengan
lingkungansekitarnya.Sehingga,tanpadisadari,komunikasitelah menjadibagian
dari hidup manusia.Menurut penelitian,*gLok oHiv)itasyang ditatatknnmanusia
dalam hiduprryaadalah komunikasi7.
Istilah lcomunikasiataudalam bahasaInggns communicarlonberasaldari
kata Latin communicatio,dan bersumberdari kata communisyang berarti sama.
Sama di sini maksudnyaadalah sama malma.sWilbur Schramm mengatakan
bahwa "apabila kita mengadakankamuniknsi, makn kita harus mewujudlmn
persamaanantara kita dengan orang lain"e. Dimana pesanyang disampaikan
seseorangmemiliki kesa"nraan
mal<rradenganorang lain yang menerimapesan
tersebut. Dapat dikatakan si penerima mengerti apa yang disampaikan oleh
pengirimpesan.
' Astrid S. Susanto,Komunikosidalsm Teori dan PraldekJilid l. Bandung:
Binacipta, 1977,2-3
t OnongUchjanaEffendy, IImu Komunikasi:Teori
dan Pralaek.Bandung:RemajaRosdakary4
2004,9
nH.A.W. Widjajq llmu Komunikasi:Pengantar
Studi.BdisiRevisi. Jakarta:RinekaCipta, 2000,
26
t2
13
Everett M. Rogers dan Lawrence Kincaid menyatakan bahwa komtrnikasi
adalah 'osuatuproses dimana dua orang atau lebih membentukatau melakulrnn
pertuknran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling
pengertian yang mendalam"to, Berdasarkan definisi ini, maka komunikasi
melibatkan dua individu mauptrn kelompok yang melakukan transaksi perfukaran
informasi dengan tujuan mencapai saling pengertian.
Definisi komunikasi sendiri diberikan oleh para ahli komunikasi secara
berbeda-beda, sesuai dengan sudut pandang masing-masing ahli tersebut. Ilmu
komunikasi dikembangkan oleh para ilmuwan yang berasal dari beragam latar
belakang disiplin ilmu. Hal ini dikarenakan komunikasi berperan penting dalam
segalabidang seperti sosial, politik, ekonomi, psikologi, lingkungan, pendidikan,
bahasa" agama dan lain sebagainya. Selain itu, ilmu komunikasi sendiri
berkembang dari waktu ke waktu, sejalan dengan peningkatan peradaban manusia,
pembangunan dan perkembangan teknologi.
John R. Wenburg, William W. Wilmot, Kenneth K. Sereno dan Edward
M. Bodaken mengemukakan tiga konsep untuk memahami komunikasi, yakni
komunikasi sebagai tindakan satu ilfr,
komunikasi sebagai interaksi dan
I
komunikasi sebagaitransaksi.l
Komunikasi sebagai tindakan satu arah adalah pemahaman mengenai
komunikasi sebagai suatu proses penyampaian pesan searahdari seseorangkepada
orang lain atau kelompok baik secara langsung maupun melalui media. Dalam hal
ini, komunikasi hanya menekankan pada sumber yang menyampaikan pesan
r0Wiryanto,Pengantarllmu Komunikasi.Jakarta:Grasindo,2004,6
tt DeddyMulyana,Ilmu Komunikasi:SuatuPengantar.Bandung:RemajaRosdakarya,2000, 6l
l4
secara efektif dan mengisyaratkan bahwa semua kegiatan komunikasi adalah
persuasif.
Konsep kedua
yakni
"knmunikssi
sebagai interal<si menyamalmn
lamunilmsi sebagai suatu proses sebab-akibat atau alesi-reaksi, yang arahnya
bergantian"l2. Seseorangmenyampaikanpesan secaraverbal maupun non verbal,
dan si penerima memberi jawaban atas pesan tersebut secara verbal maupun non
verbal pula.
Pemahamankonsep ketiga yakni komunikasi sebagai transaksi adalah bila
seseorangtelah menafsirkan perilaku orang lain baik perilaku verbal maupun non
verbal. Pemahaman ini mirip
dengan definisi
berorientasi penerima yang
dikemukakan oleh Burgoon, yang menekankan sisi penerima dan makna pesan
bagi penerima.
Komunikasi dalam suatu organisasi tidak luput dari pengertian mengenai
organisasi itu sendiri. Pengertian organisasi menurut Evert M. Rogers dan Rekha
Agarwala Rogers, adalah "suafi,t sistem yang flMpan dari mereka yang bekerja
sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui suatu jenjang kepangkatan dan
pembagiantrrgas"r3.
Irmulan Sati dalam bukunya Tantangan Indonesia Baru: Strategi dan
Ahivitas Public Relations (2006) mendefinisikan organisasi sebagai,
"entitas yang menjadi tempat berkembangnya individu melalui proses
lromunikasi. Komunilcasi tersebut bersifat dinamis dalam penyampaian,
pengolahon dan penerimaan pesan, yang,mewqrnai individu satu dengan
lainnya dalam bingkai sistem organisasi"'*.
t2Ibid.
6g
tt
Effendy, op.cit., I 14
to
lrmulan Sati dan Muslim Basya. (ed..\, Tantangan Indonesia Baru: Stategi dan Aktivitas Public
Relations. Jakarta:BPP Perhumas.2006. l8
l5
Sehingga dapat diartikan bahwa komunikasi dalam organisasi merupakan hal yang
penting karena komunikasi menjadi pusat dari kegiatan manajemen suatu
organisasi. Keberhasilan komunikasi
dalam organisasi turut
menentukan
keberhasilan organisasi tersebut.
Pace dan Faulesls mendefinisikan
komunikasi
organisasi sebagai
"pertunjukknn dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunilmsi. Mereka
menambalrkan bahwa "susttt organisasi terdiri atas unit-unit komunikasi dalam
hubungan hirarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dqlsm suatu
linglamgan". Unit-unit komunikasi disini diartikan sebagai seseorangdalam suatu
jabatan, maka dapat dikatakan sebagai pimpinan-pimpinan yang berada dalam
manajemen organisasi tersebut.
Komunikasi dalam organisasi menurut Don Hellriegel dan John W.
Slocum Jr. dalam bukunya Management (1978) yang dikutip oleh Yayat Hayati
(trilanning),
Djatmikor6, melibatkan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaiu-r
pengorganisasian (organizing),
penggiatan
(actuating)
dan
pengendalian
(controlling) dalam komunikasi suatu organisasi. Komunikasi memungkinkan
organisasilmanajemen membuat perencanaar (komunikasi) bagi karyawannya.
Sedangkan pengorganisasian memerlukan komunikasi untuk mengatur jalannya
rencana tersebut. Penggiatan dilalcukan dengan melakukan
pengarahan,
memimpin maupun membimbing karyawan yang menuntut manajemen atau
pimpinan mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dalam organisasi tersebut.
15R. Walme Pace dan Don F. Faules,Komunikasi Organisosi: Strategi MeningkatkanKinerja
PerusahaanBandung:RemajaRosdakary42001,3l
16Yayat Hayati Djatmiko, Perilaku Organisasi.Bandung:Alfabeta, 2004,56
t6
Komunikasi verbal dan non verbal merupakanbagianyang sangatpenting dalam
pengendalian.
Definisi komunikasi organisasimenurut WiryantolT, adalah "pengiriman
danpenerimaanberbagaipesan di dalam kclompokformal maupuninformal dari
suatu organisasi". Semakinbesarsuafuorganisasi,maka semakinkompleksatau
luasproseskomunikasinya,begitu pula sebaliknya.
Komunikasi dalam organisasidapat bersifat formal dan informal. Bila
komunikasi disetujui oleh organisasi,maka komunikasi organisasiitu bersifat
formal, dimana komunikasi tersebut mengatur cara kerja dan pengambilan
keputusandalam organisasitersebut. Sedangkan,komunikasi organisasi yarrg
bersifatinformal, terjadi bila komunikasitersebutmenjadisuatukesepakatanyang
bersifat individual dalam organisasitersebut. Dalam hat ini individu-individu
yang beradadi dalam organisasitersebutmembuat suatu kesepakatanbersama
dengan fujuan membina hubungan yang harmonis dan mendukungpekerjaan.
Sehinggahubunganantar individu dalam organisasitersebutterjalin baik, dan
padaakhirnyaakanmenuqiangpula komunikasiformal organisasitersebut.
2.1.1.Tujuan KomunikasiOrganisasi
Komunikasi dalam organisasiyang melibatkanindividu-individu anggota
organisasitersebutmerupakansuatu upaya komunikasi dalam organisasi,yang
memungkinkanadanyapenyampaianpesanmaupunpertukarangagasandan atau
tt vy'iryanto,op.cit.,54
t7
ide. Komunikasi organisasiini juga memperlihatkanadanyaproses pertukaran
informasi antaramanajemenorganisasidengankhalayakinternalnya(karyawan).
Karakter yang paling penting dalam komunikasi organisasimenurut Pace
dan Faulesls adalah penciptaan pesan, penafsiran dan penanganankegiatan
anggota organisasi. Terutama mengenai bagaimana komunikasi berlangsung
dalam organisasi,dan apa maknanyapun tergantungpada konsepsi seseorang
mengenaiorganisasi.Bila organisasidianggapsebagaistruktur atauwadah,maka
komunikasidalamorganisasidapatberupaaliran informasi ke atas,ke bawahdan
ke samping.Sepertiyang dikemukakanJefkinsrekomunikasiinternal ini memiliki
tiga wujud, yakni:
I. Komunikasi ke bau,ah (downward communication)yalmi dari pihak
manajemenataupimpinanperusahaankepadapara pegowai
2. Komunikasi ke atas (upward communication)yakni pegawai ke pihak
manajemen
3. Komunikasi sejajar (sidewayscommunication)yalmi yang berlangsung
antara sesamapegawai.
Maka dalam hal ini, komunikasi berfrrngsiuntuk mencapaitujuan dari sistem
organisasi. Fungsi-fungsi komunikasi lebih khusus meliputi pesan-pesan
mengenai pekerjaan, pemelihmaan, motivasi, integrasi, pengembangandan
inovasi. Komunikasi mendukung struktur organisasi dan adaptasinyaterhadap
lingkungan.
lE
Mulyana, op.cit., 34
tt
Jeftins, op.cit.,195
l8
Tujuan komunikasi di dalam organisasi menurut Maria Assumpta Rumanti
adalah "untuk membangun kerjasama, membuat dan menjadikan karyawan ikut
memiliki dan bertanggung jawab terhadap organisasinya, dan membentuk citra
baik organisasinya"
20. Komunikasi
progrirm public relations
organisasi dengan karyawan adalah dasar
untuk khalayak internal. Kesuksesan komunikasi
organisasi ini akan membawa dampak positif
dengan terwujudnya tujuan
organisasi tersebut dengan baik.
Komunikasi organisasi menurut Richard C. Huseman, Cal. M. Logue dan
Dwight L. Fresley, seperti yang dikutip oleh Onong Uchjana Effendy, akan efektif
terutama untuk karyawan adalatr bila memenuhi persyaratan sebagaiberikut:
1. Pesan dapat dimengerti.
2. Pada saat keputusan diambil, karyawan percaya bahwa komunikosi
yang dil ancarknn cocok dengan tuj uan organis asi.
3. Komunikasi cocok dengan kepentinganpribadi karyavtan.
4. Secara mental danfisilc, knryawan mampu melaksanakannya.''
Tujuan komunikasi di dalam organisasi berhubungan erat dengan tujuan
organisasi tersebut. Maka pesan-pesan yang disampaikan dalam komunikasi
dalam organisasi tersebut cenderung mengarah pada kebijakan organisasi agar
dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi. Misalnya komunikasi yang
dilakukan ke bawah atau downward communication, dapat diartikan sebagai
sebuah upaya penyampaian atau aliran informasi dari pihak manajemen kepada
karyawannya. Informasi
ini
dapat berupa pesan-pesan komunikasi
yang
disampaikan oleh manajemen organisasi. Pesan-pesan atau informasi tersebut
'o Maria AssumptaRumanti,Dasar-dasarPublic Relations:Teori dan Praktek.Jakarta:Grasindo,
2002,148.
2rEffendy,op.cit.,130
t9
dapat dikemas dalam suatu program komunikasi internal. Program komunikasi
internal ini dapat dilakukan melalui beragam teknik dan media komunikasi yang
sesuai dengan tingkat kebutuhan dan tujuan organisasi tersebut. Bila komunikasi
internal organisasi ini berhasil dilakukan, maka secara keseluruhan organisasi
tersebut berhasil mewujudkan tujuan organisasi tersebut.
2.1.2. Fungsi Komunikasi Organisasi
Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas, tidak hanya
diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan, tetapi sebagai kegiatan individu dan
kelompok mengenai tukar menukar data fakta dan ide, maka fungsinya dalam
setiap sistem sosial adahh sebagaiberikut:
I. Informasi
Pengumpulan, penyimpanan, pemrosesen, penyebaran berita, data,
gambor, faha, pesan, opini dan lmrnentar yang dibutuhrron agar dapat
dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan tlan
orang lain agar dapat mengambil keputusanyang tepat.
2. Sosialisasi (pemasyarakntan)
Penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang
bersiknp dan bertindak sebagai anggotq masyaraknt yang efetdif sehingga
ia sadar akanfungsi sosialnya dan dapat aktif di dalam masyarakat.
3. Motivasi
Menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangkn
mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarlmn t iuo,
bersama yang akan dikejar.
4. Perdebatan don dislani
Menyediakan dan saling menuksr falda yang diperlulmn untuk
memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat
mengenai masalsh publilc, menyediaknn buhi-buhi
relevan yang
diperlukan untuk kepentingan umum ogar masyarakot lebih melibatkan
diri dengan masalah yang menyanglatt kepentingan bersama.
5. Pendidiknn
Pengalihan ilmu pengetahuan dapat mendorong perkembangan
intelehual, pembentukan watah serta membentuk ketrampilan dan
kemahiranyang diperlukan pada semus bidang kehidupan.
20
Memajulrnn kehidupan
Menyebarlmn hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan
warisan masa lalu, mengembangkan kebudayaan dengan memperluas
horizon seseorang, serta membangun imajinasi dan mendorong lveativitas
dan lrebutuhon estetiknya.
Hiburan
Penyebarluasan sinyal, simbol, suara dan imaii dari drama, tari, kesenian,
lresusastraan,musik, olahraga, kesenangankelompok dan individu.
Integrasi
Menyedialrnn bagi bangsa, kelompok, dan individu, kesempatan untuk
memperoleh berbagai pesan yang mereka perlulmn, agar merekn dapat
saling lrcnal dan mengerti serta menghargai kondisi pandangan dan
keinginan orong lain.'"
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka komunikasi dalam konteks
sosial mempunyai banyak peranan dalam kehidupan individu maupun kelompok.
Komunikasi juga memegang peranan penting dalam mencapai tujuan individu
maupun kelompok atau organisasi yang mewakilinya.
Komunikasi internal pada berbagai jenis organisasi umunnya mempunyai
empat fungsi sebagai berikut:
Fungsi informatif,,
Pada fungsi ini, informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua
orang yang mempunyaiperbedaan lcedudukandalam suatu organisasi.
Individu-indivi&t yang berada pada tataran manajemen membutuhkan
informasi untuk membuat suatu knbijakan organisasi dan mengatasi
konflik yang teriadi dalam organisasi. Sedangkan lmryanan
membutuhksn informasi untuk melakssnaknn pekeriaan, iugu
informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan,
izin cuti dan sebagainya.
2. Fungsi regulatif.
Fungsi regulatif berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku
dalam suatu organisasi.
Dua hal yang berpengaruh terhadapfungsi regulatif adalah:
a. Atasan atau individu-individu yang berada dalam tataran
manajemen memiliki kewenangan untuk mengendaliksn semua
informasi yang disampaiknn, serta kewenangan untuk memberi
instrulrsi at au P erint ah.
I.
t' wid.la;4 op.cit.,64-66
2l
b. Berknitan dengan pesan yang berorientasi pada kcrja, artinya
ba,yahan membutuhkon kepastian peraturan untuk pelcerjaan
yang boleh dan tidak boleh dilakuknn.
3. Fungsi persuasif.
Dalam mengatur suatu organisasi, kehtasaan dan kewenangan tidak
alcan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu
banyak atasan yang lebih sukn mempersuasi ba'vvahannyadaripada
memberilmn perintah, lmrena pekerjaan yang dilakuknn secara
sukarela oleh karyawan aknn menghasilkan kepedulian yang lebih
besar daripada bila pimpinan sering memperlihatkan kehtasaan dan
kewenanganrrya.
4. Fungsi integratif.
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran komunikasi
ysng memungkinkan karyatuan untuk melaksanakan tugas dan
pekerjaan dengan baik
Untuk itu terdapat dua saluran komuniknsi yang dapat mewujudkan
hal tersebut, yalmi:
a. Saluran kamuniknsi formal,
Seperti penerbitan internal organisasi (newsletter, buletin,
laporon perkembangan organisasi), memorandum dan lain
sebagainya.
b. Saluran lnmunikasi informal,
Seperti perbincangan antar individu dalam organisasi tersebut
ketilu masa-masa istirahat, makan siang, pertandingan
olahraga, moupun kegiatan darmanis ata bersama.
Pelalcsanaan alrtivitos ini akan menumbuhkan keinginan untuk
berpartisipasi yang lebih besar dalam diri lmryowan terhadap
orgamsast.-Penjabaran mengenai fungsi komunikasi internal di atas memberikan
gambaran bahwa fungsi komunikasi internal dalam organisasi adalah merupakan
usaha-usaha yang dilakukan pihak manajemen agar para karyawan mengetahui
apa yang sedang dipikirkan oleh manajemen, begitu pula sebaliknya, yakni
manajemen mengetahui apa yang dipikirkan oleh karyawan.
t' S. D;uarsaSendjaj4 Teori Komunikasi.Jakarta:UniversitasTerbuka, 1999,136-137
22
2.2. Public Relations dalam Organisasi
Public relations pada hakikatnya adalah sebuah kegiatan komunikasi.
Kegiatan komunikasi dalam public relations mempunyai keunikan tersendiri.
Keunikan itu dikarenakankarenafimgsi dan sifat dari organisasitempat aktifitas
public relations itu berada.Selain itu juga karakteristik manusiayang terlibat,
terutama publik
yang menjadi sasaran, faktor-fakfor eksternal yang
mempengaruhidanbanyakhal lainnyayang bersifatkfras.
Rhenald Kasali2a dalam bukunya Manajemen Public Relations,
berpendapatbahwa "public relations adalah suatu pendekatan yang sangat
kamuniknsf';. Denganmenggunakan
strategisyang menggunakanknnsep-konsep
teknik-teknik komunikasi yang sesuai, praktisi public relations akan menjadi
tenagayang sangatpenting bagi sebuahorganisasi.Hal ini dimungkinkankarena
public relations merupakanjembatanbagi organisasidenganpubliknya, baik yang
beradadi dalam(internal)maupunluar (ekstemal)organisasi.
Frank Jefkins2s menjelaskan pengertian mengenai kegiatan public
relations sebagai,
"sesuatuyang meranglatmkeseluruhankomuniknsiyang terencana,baik
itu kedalam maupun kcluar, antara suatu organisasi dengan semuo
khalayalvtya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang
berlandasknnpada saling pengertian".
2aRhenald Kasali, Manajemen Public Relations.Iakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1999, I
t
Jeftins, op.ci! 9-10
23
Sementara itu, Rex Harlow seperti yang dikutip oleh Rosady Ruslan, memberi
definisi mengenaip ublic relations lebih luas dan komplit, yakni
"fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan
jalur bersama qntara organisasi dengan publilmya, menyangkut ahivitas
lromunilcasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama; melibatlmn
manajemen dalam persoalan/permasalahan, membantu manajemen
mampu menanggapi opini publik; mendukung manajemen dalam
mengikuti dan memanfaatknnperubahan secara efeldif; bertindak sebagai
sistem peringatan
dini
dalam
mengantisipasi kecenderungan
menggunalmn penelitian serta telvtik lwmunilmsi yang sehat dan etis
sebagai sarana utama " 26.
Definisi lain dikemukakan oleh J.C. Seidel, seorang praktisi public
relations dari New York, seperti yang dikutip oleh Oemi Abdurrachman,2T
berpendapat:
"Public relations adalah proses yqng kantinu dari usaha-usaha
manajemen untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para
langganannya, pegawainya dan publik umumnya; kedalam dengan
mengadakan analisa dan perbaiknn-perbailcan terhadap diri sendiri,
keluar dengan mengadaknnpernyataan-pernyataan ".
Organisasi public
relations
internasional atau International
Public
Relations Associotions (IPRA) memberikan pengertian public relations sebagai:
"fungsi manojemen dari ciri yang terencans dan berkelanjutan melalui
organisasi dnn lembaga swasta atau publik (umum) untuk memperoleh
pengertian, simpati dan dukungan dari merel(a yang terkait atau mungkin
ada hubungannya dengan penelitian opini publik di antara mereka. Untuk
mengaitkannya sedapat mungkin dengan kebijalcsanaan dan prosedur
yang mereks pakni untuk melala*an hal itu direncanakan dan
disebarknnlah informasi ya1g lebih produktif dan pemenuhan keinginan
bersamayang lebih efisien"'o.
26
Ruslan, op.cit, 17
'' Oemi Abdurrachman,
Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Citra Aditya Bakti,200l,24-25
tt
Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Remaja
Rosdakarya,2A02, 14
24
SedangkanInstitute of Pubtic Relations2edi Inggris mendefinisikan,
"public relations adalah kzgiatan yang dilahtftan dengan sengaia,
direncanalwn dan berlangsung secara berkesinambungan untuk membina dnn
mempertahanlmn saling pengertian ontara suatu organisasi dengan
masyaraknt".
Berdasarkan beberapadefinisi di atas, maka dapat dikatakan, bahwapublic
relations adalah suatu kegiatan komunikasi dua arah (timbal balik) antara
organisasi dengan publiknya dalam rangka menanamkan dan memperoleh
pengertian, gootwill,
kepercayaan, penghargaan pada dan dari publik suatu
organisasi pada khususnya dan masyarakat pada umurrmya. Kegiatan tersebut
merupakan upaya untuk mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan
meningkatkan pembinaan kerja sama dan pemenuhan kepentingan bersama.
Selain itu, juga terdapat usaha unhrk mewujudkan hubungan yang harmonis antara
organisasi dengan publiknya, usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan
yang positif, sehingga akan timbul opini dari publiknyayangmenguntungkan bagi
kelangsungan organisasi tersebut.
Keberadaanpublic relations dalam organisasi diperlukan mengingat setiap
organisasi selalu berkomunikasi dengan publiknya yang berada di dalam maupun
luar organisasi. Public relations dalam hal ini sangat berperan sebagai jernbatan
diantara ketigany4 yakni organisasi, publik internal dan publik eksternalnya.
Dengan demikian pesan-pesan komunikasi yang disampaikan oleh
organisasi
melalui beragam saluran maupun program komunikasi dapat dikelola dengan
2nFrank Jefkins, Hubungan Masyarakat. Jakarta: Intermasa, 1992, I
25
baik. Akhirnya khalayak baik internal mauprm eksternal menjadi paham dan
mengenal baik organisasi tersebut.
2.2.1.FungsiPublic Relationsdalam Organisasi
hubungan
Fungsi utamapublic relations adalahmenumbuhkembangkan
baik antaraorganisasidenganpubliknya baik internal maupuneksternal,dalam
rangka memberikan informasi, menanamkanpengertiandan pemahaman,serta
menumbuhkanmotivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakaniklim
pendapat(opini dari publik) yang menguntungkanorganisasi.
Edward L. Bernays seperti yang dikutip oleh Rosady Ruslan3o
menjelaskantiga frrngsiutamapublic relations,yakni
(I) Memberiknnpenersngankepadamasyarakat.
(2) Melakukanpersuasi untulc mengubahsikap dan perbuatan masyarakat
secaralangsung.
(3) Berupayo untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu
badan/lembagasesusi dengan siknp dan perbuatan masyaraknt dan
sebalilvrya.
Pendapatsenadamengenaifingsi public relations,juga dikemukakanoleh
BertrandR. Canfield yang terdapatdalambuku OnongUchianaEffendy3r,bahwa
fwrysipublic r elations adatig4 yakni:
(I) Mengabdikepadakepentinganumum.
yang baik
(2) Memeliharakamunilcasi
(3) Menitikberatkanmaral danperilalat yang baik
30
Ruslan, op.cit., 19
3r
Onong Uchjana Effendy, Hubungan Mqsyarakst: Suatu Studi Komunikologis. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2002,35
26
Onong Uchjana Effendy32 menyimpulkan bahwa fungsi public relations
berdasarkan uraian mengenai ciri-cin public relations beserta penegasankegiatan
public relations menurut Cutlip dan Center serta Canfield, adalah sebagai berikut:
(1) Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi;
(2) Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik
publik el<sternal maupun internal ;
(3) Menciptalmn lcomunikasidua arah timbal balik dengan menyebarluaslfln
informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurksn opini publik
kepada organisasi;
(4) Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi fupentingan
umum.
2.2.2. Peranan Public Relations dalam Organisasi
Praktisi pubtic relations dalam kesehariannyaselalu menyesuaikan pola
perilakunya untuk menangani keadaan tertentu yang senantiasa terjadi dalam
pekerjaannya. Mereka juga selalu berusaha memenuhi keinginan orang lain
terutama organisasi tentang apa yang seharusnya dilakukan dalam pekerjaan
seorang praktisi public relations. Maka seorang praktisi public relations dituntut
dapat memainkan banyak peranan.
Cutlip, Center dan Broom33membagi peranpublic relations dalam sebuah
organisasi ke dalam empat kategori yakni:
( I ) Teknisi komunikasi.
Berperan dalam melalairnn penulisan, pengeditan newsletter karyawan,
menulis news release dan feature, mengembanglmn isi situs, dan
menangani kontak media. Prahisi yang melahtkan peran ini biasanya
tidak hadir saat manajemen mendefinisikanproblem dan memilih solusi.
Merekn
dan
baru
bergabung untuk melakuknn komunikssi
mengimplementasiknn program, terkadang tanpa mengetahui secara
menyeluruh motivasi atau tujuan yang diharapkan. Meskipun merekn tidak
hadir saat diskusi tentang kebijalmn baru atau keputusan manajemen
"33Ibid.36
Cutlip, CenterdanBroom, op,cit.,4547
27
baru, merekalah yang diberi tugas untuk menjelasknnnya kepada
lrarya,tan dan pers.
(2) Expert prescriber.
Berperan dalsm mendefinisikan problem, mengembanglcanprogram, dan
bertanggung j awab atas implementasinya.
(3) Fasilitator komunikasi.
Berperan sebagai pendengar yang peka dan broker (perantara)
lramunilmsi. Fas ilit ator kamunikssi bertindak sebagai per antara (i ai son),
interpreter dan mediator antara organisasi dan publihtya. Merelm
menjaga komuniknsi dua arah dan memfasilitasi percakapan dengctn
menyingkirkan rintangan dalam hubungan dan menjaga agar saluran
komunikasi tetap terbuka. Tujuannya adalah untuk memberi informasi
yang dibutuhkan oleh baik itu manajemenmsupun publik untuk membuat
lreputusan demi kepentingan bersamo.
(4) Fasilitator pemecah masalah.
Berperan dalam menganalisis situasi problem, lmrena mereka adolah
pihak yang paling tahu dan paling dekat dengan kebijakan, produk,
prosedur dan tindakon organisasi. Mereka almn bergabung bersama
manajer lainnya untuk mendeJinisikan dan memecahknn masalah. Merelm
menjadi bagian dari perencanoan strategis dalam program public
relations, dimana mereka akan memahami motivasi dan tujuan program,
mendukung keputusan taktis dan strategis, dan rnereka berkotnitmen untuk
membuatperubahan dan menyedialmn sumberdaya yang dibutuhlmn untuk
mencapai suntu tujuan program.
Maria Assumpta Rumanti3a membagi perumatau tugas public relations di
dalam organisasi atas lima hal pokok, yakni:
I.
Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi
secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepadapublik
Hal ini dilalrukan dengan maksud agar publik mempunyai informasi dan
pengertian yang benar mengenai organisasi, visi, misi dan tujuano serta
kegiatan yang dilakukannya. Kesemuanya disesuaikan dengan kebutuhan,
keinginan, dan harapan publik
3a
Rumanti, op.cit., 3942
internal atau eksternal. Selain itu juga
28
memperhatikan, mengolah, mengintegrasikan pengaruh lingkungan yang
masuk demi perbaikan, perkembangan dan kemajuan organisasi.
2. Memonitor, mereknm dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum
atau masyarakat.
Public relations dalam organisasi juga berperan dalam menjalankan dan
bertanggung jawab
terhadap kehidupan organisasi dengan lingkungan
sekitamya. Hal ini dikarenakan lingkungan dan atau pendapat umum
(masyarakat) ikut menentukan kehidupan organisasi apabila kita tidak saling
mengganggu. Lingkungan
perlu
dilibatkan
dalam pembicaraan yang
melibatkan interaksi antara organisasi dengan lingkungannya, sehingga
dukungan lingkungan terhadap organisasi akan memberi dampak yang baik
bagi perkembangan organisasi di masa depan. Perubahan lingkungan juga
perlu disikapi oleh praktisi public relations, karena perubahan cenderung
memunculkan masalah yang harus segera diatasi. Terkadang diperlukan tim
ahli untuk mengatasinya dengan cepat dan tepat. Untuk itu, praktisi public
relations perlu mendengar, mencari informasi, membaca dan terus menerus
berusaha menjaga citra baik organisasinya sehingga mendapat dukungan yang
kuat dari lingkungan.
3. Memperbaiki citr a organi sasi.
Citra organisasi dalam public relotions,
terletak pada bagaimana sebuah
organisasi dapat memberikan gambaran mengenai organisasi tersebut sebagai
organisasi
yang
dapat
dipercay4
memiliki
kekuatan,
mengadakan
perkembangan secaraberkesinambungan, yang selalu terbuka untuk dikontrol,
29
dan dievaluasi,sertabersahabat.Citra sebuahorganisasibisa merupakancitra
dari pimpinan, maupuncitra yang menjadi keinginan dan harapanorganisasi
tersebut.Namun, citra yang mendapatkepercayaanadalahcitra dari kenyataan
tentangidentitasorganisasitersebut.
Tanggungjawabsosial.
Public relations merupakaninstrumen untuk bertanggungjawab terhadap
semuakelompok/publik yang berhakterhadaptanggungjawab tersebut,baik
internal maupunekstemal.Hal yang penting untuk diusahakanadalahbahwa
seluruh organisasibersikapterbuka dan jujw terhadapsemuakelompok atau
publik yang adahubungannyadenganorganisasidanmemerlukaninformasi.
Kornunikasi.
Public relations mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, yakni
komunikasi timbal balik (rraoway comrnunications)antaraorganisasidengan
publiknya, maka pengetahuanmengenai komunikasi baik teknik maupun
medianyamenjadi modal utama praktisi public relations. Dalam fungsiny4
komunikasi itu sentral atau terpusat, maka perlu juga untuk dimiliki
pengetahuan mengenai manajemen dan kepemimpinan, serta strukhr
organisasi.
30
Tingkat efektifitas dari peranpublic relations internal itu sendiri sangat
dipengaruhi oleh tiga hal pokok menurutJefkins,yakni:
1. Keterbukaonpihak manajemen;
2. Kesadaran dan pengakuan pihak mancjemen aksn nilai dan arti
penting komuniknsidenganpara pegawai;
3. Keberadaanseorang manajer kornuniknsi(manajerpublic relations)
yang tidak hanya ahli dan berpengalaman,tetapijuga diduhtng aleh
sumberdayatehtisyang moderen.tt
2.3. Publik dan Program Internal Public Relalions
2.3.1.Publik Internal Public Relations
Istilah publik dalam public relations merupaka4khalayak sasarandari
kegiatanpublic relations. Publik disebutjuga stakeholdersyang menurutRhenald
Kasali36 diartikan sebagai "ktunpulan dari orang-orang atau pihak yang
berkepentinganterhadapperusohaan".
Unsur-unsurdalam publik terbagi dalam publik internal dan ekstemal.
publik internal adalahpublik yang beradadi dalam organisasi.Publik internal ini
antara lain berupa pemegang saham, manajemen, karyawan dan keluarga
karyawanatau calon karyawan.Sedangkanpublik eksternaladalahmerekayang
berkepentinganterhadap organisasi rurmun berada di luar organisasi. Publik
eksternal dapat antara lain berupa kreditor, konsumen, pemasok, komunitas,
pemerintahdan lain sebagainya.
tt Jeftins,op.cit.,195-196
t6Kasali,op.cit.,lo
31
Publik, baik itu publik internal maupun eksternalmerupakansalah satu
unsur yang terdapat dalam kegiatan komunikasi yang dikelola oleh public
relations. Dengan demikian komunikasi antara organisasi dengan publiknya
adalahbersifattimbal balik.
Keberadaanpublik dalam organisasimerupakansalah satu unsur yang
penting. Hal ini dikarenakanpublik juga berkontribusi dalam pengembangan
organisasi,terutamadalam mewujudkanvisi, misi dan tujuan organisasitersebut.
Untuk itu setiap organisasi perlu menetapkanpublik yang menjadi sasaran
programkomunikasipublic relations baik internalmaupuneksternal.
Frank Jefkins37 memberikan beberapa alasan mengapa diperlukan
penetapanpublik sasaranpadasebuahorganisasi,yakni:
1 . Untuk mengidentifiknsiknn segmenpublik atau kelompokyang paling tepat
untuk dijadilmn sasaran suatu program public relations.
2. Untuk menciptakan sknl a prioritas, berkaitan dengan adanya keterbatosan
anggaran dan sumber-sumber daya lainnya.
3. Untuk memilih media dan tehnik public relations yang sekiranya yang
paling sesuai.
4. Untuk mempersiapknn pesan-pesan sedemikion rupa agar efelof dan
mudah diterima.
Komunikasi
internal organisasi sebagai atea keqa public
relations
menempatkan publik intemal sebagai sasaranprogram komunikasinya. Beberapa
sebagai salah satu publik
pakarpublic relations sepakat menempatkan
internal organisasi yang perlu mendapatkan perhatian dari organisasi melalui
program-progftrm
kerja public
relations.
Hal
ini
merupakan roda penggerak jalannya suatu organisasi.
" Jeftins,op.cit.,86
dikarenakan karyawan
32
Beberapa definisi mengenai karyawan sebagai publik internal organisasi
diberikan oleh pakar komunikasi. Kesemuanya menempatkan pentingnya peran
karyawan dalam organisasi, selain sebagai roda penggerak jalannya organisasi
tersebut, namun karyawan juga turut berperan dalam pengembangan dan atau
kemajuan usaha organisasi tersebut.
Mahidin Mahmud dalam bukunya, Manajemen Humos, berpendapat
bahwa pegawai atau karyawan meliputi,
"semua orang yang bekerja atau menunjang pada suatu organisasi,
puncak atau pimpinan manajemen, dan para eksekutif sampai pada
petugas gudang, pabrik, laboratorium, staf admi4istrasi, divisi pelayanan
dan penjualan, transportasi dan lain-lain. Sebagian mereka bisa berloknsi
di suatu gedung atau terpencar-pencar seperti pada maskapai
penerbangan, perusahaan pelayanan, pasar swalayan, dan lain-lain.
Jabatan-jabatannya pun diikuti oleh bermacam-macam pendapatan,
status sosial, etnik dan unsur-unsur hubungan keluarga lainnya" to.
Sedikit berbed4 Rhenald Kasali berpendapatbahwa"
"lraryawan adnlah orqng-orang di dalam organisasi yqng tidak
memegang jabatan strukturql, yang biasanya di bowah lamando
supervisor atau kcpala seksi. Umumnya mereka hanya tamatan sekolah
menengah, namrynada beberapa juga yang sempat mengikuti pendidikan
3e.
di universitas"
Karyawan sebagai publik intemal public relations tentu saja tidak lepas
dari program komunikasi yaog dilatcukan pubtic relations dalam organisasinya.
Dalam hal ini, Rhenald Kasali menekankan bahwa praktisi public relations perlu
mengelola komunikasi antara manajemen dengan karyawannya, dikarenakan halhal sebagai berikut:
UniversitasTerbukq2001,3.5-3.6
" MahidinMahmu4 ManajemenHumas.Jakarta:
3e
Kasali, op-cit.,12
33
I. Sekalipun kedudukannya dalam pengambilan keputusan tidak besar,
karya,van adalah orang yang paling banyak jumlahnya di dalam
perusahaan.
Karena secarq struhural mereka lemah, umumnya karyawan di suatu
perusahaan membentuk kelompok informal
untuk membela
lrepentingan merekn. Kelompok int disebut paguyuban. Karyawan
yang menyatu dan tak mendapat perhatian manajemen akan sangat
sensitif. Mereka dapat melakuknn tindakan yang merugiknn
perusahaan, seperti pemogolmn, mangkir, pengrusakan atau
pertenglraran. Sebalilmya kelompok knryowan yqng mendapat
perhatian yang baik malah besar kemungkinan dapat membantu
perusahaan untuk mengatasi hal-hol tidak terduga, seperti kebakaran,
pencurian atau pengrusakan mesin.
2. Umumnya, lrnrena tingkat pendidikannya rendah, knryawan akan
sangat mudah untuk disulut isu.
Isu-isu yang banyak dibicarakan umumnya adalah masalah pemutusan
hubungan kerja, gaji, tunjangan dan sejenisnya.
3. Karyowan adalah ujung tombak perusahaan jasa.
Hanya dengan memberi perhatian yang baik, perusahaan jasa dapat
memperbaiki pelayanannya.
4. Di negara-negara berkembang, karyowan merupakan sumber suaro
potensial dalam pemilihan urnum.
Karymuan adalmlanya dibela kepentingannya oleh pemerintah yang
berkuasa, mulai dari standar upah minimum sampai dengan fasilitas
kerja.
5. Pers umumnya amat bersimpati kepada knryawan yang dilanggar
halvrya ol eh manajemen.ou
Uraian di atas semakin memperjelas bahwa salah satu tugas public
relations adalah mengelola komunikasi dan atau menangani karyawan dengan
menciptakan suatu iklim komunikasi yang kondusif, sehingga karyawan dapat
bekerja dengan baik, termotivasi dan merasa nyaman. Untuk itu praktisi public
relations perlu membuat program komunikasi yang efektif agar iklim tersebut
dapat terbentuk dengan baik dan karyawan merasa mendapat perhatian dari
organisasi tempat dia bekerja. Dengan perhatian yang baik, karyawan akan
no
lbid.
34
semakin setia dan berbakti untuk organisasinya. Organisasi pun akan dimudahkan
dalam menentukan tujuan dan mengembangkanusahanya.
2.3.2.Program Internal Public Relations
Komunikasi internal organisasiyang baik akan memiliki dampakpositif
bagi komunikasi eksternalorganisasitersebut.Dimana komunikasi intemal yang
terjalin antara organisasidengankaryawannyayang harmonis akan membantu
pencapaiantujuan organisasisecaracepat dan tepat. Komunikasi internal yang
harmonisjuga membantudalam pembentukancitra dan reputasiorganisasiyang
positif di mata publik eksternal (masyarakat umum). Dengan demikian
komunikasi yang akan dilakukan kepada publik eksternal akan lebih mudah
dirancangdan diimplementasikan,bila persepsipositif organisasitelah tertanam
di benak publik eksternal. Untuk itu praktisi public relations harus dapat
merancang progrcm-program komunikasi intemal yang efektif dalam upaya
mewujudkanhubunganharmonisantarakaryawandenganorganisasinya.
Persainganbisnis yang dialami setiaporganisasiatauperusahaanterutama
jasa, dapat diatasi dengarrcara mempertahankankonsumenatau pelanggannya,
dan atau berusahamemperluaspasar untuk menjaring calon konsumen atau
pelangganbaru. Dalam hal ini perusahaanakanberusahameningkatkankesetiaan
atau loyalitas karyawannya dengan memberi motivasi, penghargaan dan
pengetahuanlebih bagi karyawan,Hal ini dilakukan sebagaisalahsatu cara agar
karyawandapat mewakili organisasikepadasetiap pelanggannyamaupun calon
35
pelanggan. Karyawan dapat menyebarkan informasi yang baik dan positif seputar
organisasi dan bidang usahanyakepada masyarakat luas.
Upaya
mempertahankan pengguna jasa
maupun menjaring
calon
pelanggan baru oleh organisasi dilakukan dengan beragam cara. Hal yang paling
utama adalah membuat program yang memungkinkan organisasi mengetahui pola
pikir, pola perilaku dan yang menjadi minat atau harapan pelanggafflya. Untuk
itu, karyawan perusahaan tersebut perlu diberikan suatu progftlm komunikasi
khusus oleh public
relations.
Program komunikasi
ini
bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan mereka tentang beragam hal terkait pelanggan atau
konsumen, maupun mengenai organisasi yang diwakilinya.
Program komunikasi internal tersebut dapat dilahkan
dengan beragam
cara, dimana pemilihan media dan teknik komunikasi dapat berbeda. Pemilihan
media dan teknik komunikasi internal organisasi tersebut dapat dipilih sesuai
dengan karakter organisasi, strata personel serta lokasi tempat k"tjq
sehingga
dapat dihasilkan karyawan yang berkualitas sesuai dengan tujuan program
komunikasi oleh organisasi tersebut.
2.3.3.Program PelatihanKaryawan
Program komunikasi yang diberikan sebuah organisasi kepada publik
internalnya ftaryawan) melalui divisi public relations dukup beragam.Namun
dari serangkaianmedia dan teknik komunikasi yang ada dalam dunia public
relations, konferensidan pertemuandinas bagi karyawansepertipelatihanadalah
36
salah satunya. Pelatihan-pelatihan bagi karyawan memiliki beragam jenis sesuai
dengan tujuan dan sasarannya.
Pelatihan bagi karyawan tersebut dapat menggalang kebersamaan,
keakraban, sekaligus untuk menciptakan hubungan baik antara manajemen dengan
karyawan karena umunnya pelatihan berlangsung dalam situasi tatap muka.
Dalam salah satu sesi, pihak manajemen akan hadir untuk membuka pelatihan
dengan nasehat dan tujuan pelatihan itu diadakan, sehingga karyawan mengerti
mengenai progftrm pelatihan tersebut dan tujuan yang hendak dicapai dari
kegiatan tersebut.
Tujuan lain pelatihan bagi karyawan pada organisasi terutama yang
bergerak di industri jasa" adalah agar karyawan lebih peka dalam mendengar dan
merespon keinginan pengguna jasanya. Selain itu juga karyawan dilatih untuk
mengatasi keluhan-keluhan yang dilontarkan oleh pelanggan dari organisasi
tersebut. Sehingg4 pelatihan bagi karyawan memiliki
dampak positif dalam
peningkatan pengetahuan,ketrampilan, kecakapan dan motivasi karyawan.
Manfaat pelatihan bagi karyawan sangat banyak, dimana perusahaandapat
memiliki dan memanfaatkan sumberdaya manusia yang lebih efektif, sehingga
tujuan perusahaan dapat tercapai. sedangkan tujuan pelatihan yang diadakan
setiap organisasi atau perusahaan umwnnya unfuk meningka&an pengetahuan
karyawannya mengenai organisa5i dan produk atau jasa yang dihasilkannya.
37
Derek Torrington dalam The Gower Handbook of Management atau Seri
Pedoman Manajemenal, membahas manfaat yang luas bagi perusahaan dalam
mengadakan pelatihan bagi karyawannya, dimana manfaat tersebut dapat dilihat
dari sisi sumberday4 pembagian kerja dan kealrlian serta pengetahuan baru.
Menurutnya karyawan dalam suatu perusahaan adalah sumberdaya utama. Jika
karyawan tersebut diberikan pelatihan sesuai dengan tugasnya, maka dalam
bekerja karyawan
tersebut akan lebih
efektif
dan produktif,
sehingga
menguntungkan perusahaan. Sedangkan dari sisi pembagian kerja, manajemen
akan memperoleh karyawan yang mempunyai spesialisasi dan profesional dalam
pekerjaannya. Pelatihan juga memberi manfaat dalam meningkatkan pengetahuan
karyawan sehingga karyawan yang dimiliki perusahaantersebut semakin terampil
dalam pekerjaannya.
2.3.4.PelatihanLayanan Prima
Pelatihan mengenai layanan prima adalah salah satu bentuk pelatihan
komunikasi untuk meningkatkan pengetahuan karyawan dalam melayani
pelangganatau khalayak eksternal.Umumnyapelatihanlayananprima diberikan
oleh organisasiatauperusahaanyangbergerakdi bidangjasa ataulayanan.
arDennis
Lock dan Nigel Farrow, (ed.), Seri Pedoman Manajemen: Manajemen Umum. Bt*.tr
Kedua. J*arta: Elex Media Komputindo, 1989, 346-347
38
David Clutterbuck dan Susan Kernaghana2 dalam kaitannya dengan
perusahaan jasa/layanan
melalcukan
survei
mengenai
program-program
kepedulian pelanggan, dan menemukan bahwa "salah satu hal yang paling
menggelisahkan adalah betapa kecilnya pelatihan kepedulian pada pelanggan
diberilran di semua tingkntan knryawan". Hal ini tentu saja memprihatinkan,
karena karyawan pada perusahaan jasa adalah ujung tombak perusahaan atau
organisasi yang sering berhubungan dengan pengguna jasanya. Karyawan
memahami betul harapan-harapanpengguna jasa dan faktor-faktor yang menjadi
penghambat mereka dalam mengatasi keluhan penggunajasa tersebut.
Pelatihan seperti layanan prima menurut H. Frazier Moore memberikan
manfaat yang besar tidak hanya bagi karyawannya, namun juga organisasi atau
perusahaan.Beliau berpendapatbahwa"
"manajemen dan para karyawan dilatih untuk berlcomunilmsi secara
efehif bulmn hanya berkomuniknsi di antara merekn tetapi juga dengan
publik luar. Latihan Immunikasi meliputi topik-topik seperti berbicara
dengan para pelanggan atau pengguna jasa, mendengarknn, bertanya,
dan menjowab pertanyaan, mengusahakan agar para pengawas tahu;
mengatasi rintangan pada kamuniknsi percakapan; proses kamuniknsi;
dan mengembangkan lcctrampilan sebagai komanikator. Latihan
lrnmunikasi menyajikan kepada manajemen dan para pekerja buknn hanya
telcnikaelmik komuniknsi saja tetapi juga informasi mengenai organisasi,
programnya dan hasilnya, sehingga mereka dapat memiliki faWa untuk
as
berkomunikasi dengan publ ik " .
a David Clutterbuck dan SusanKernaghan,Doya Pemberdayaan:Menggali dan Meningkatkan
PotensiKaryawanAnda Jakarta:BhuanaIlmu Populer,2003,2ll-212
n' H. FrazierMoore, HubunganMasyarakat:Prinsip, Kasusdan Masalah,Ed.l. Bandung:Remaja
Rosdakarya,
1987,93.
39
Pelatihan mengenai layanan prima sangat diperlukan bagi organisasi yang
bergerak di industri jasa. Kepuasan pelanggan akan jasa yang diberikan adalah
faktor yang utama. Penanganan keluhan pelanggan yang cepat dan efektif juga
memberi arti penting bagi kelangsungan usaha di bidang jasa.
Perusahaanyang bergerak di industri jasa memiliki variasi dalam masalah
dan tantangan pemasaranjasanya. Perusahaanjasa umumnya dikatakan menjual
janji dan kepercayaan saja. Hal ini dikarenakan produk yang mereka hasilkan dan
ditawarkan kepada pelanggannya atau calon pelanggannya adalah produk yang
bersifat abstrak.
Jasa atau layanan merupakan produk bisnis yang tidak berwujud, namun
keberadaannya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam hal ini,
pelanggan atau konsumen hanya dapat merasakan kepuasanakan layanan tertentu
yang ditawarkan atau diberikan oleh perusahaan jasa tersebut. Unhrk itu
pemasaran untuk produk berupa jasa memerlukan keahlian komunikasi tertentu.
Kemahiran berkomunikasi dengan konsumen atau pelanggan ini dapat diasah
dengan pelatihan khusus seperti pelatihan pelayanan prima.
Pelatihan layanan prima memberikan pengetahuan lebih banyak pada
karyawan dalam berhubungan dengan pelanggan maupun calon pelanggan. Hal ini
lebih dikarenakan karyawan pada organisasi yang bergerak di industri jasa,
umurnnya menjadi ujung tombak penentu kepuasanpelanggannya.
40
Karyawan dalam pelatihan layananprima, dilatih untuk mengetahuipola
pikir, perilaku dan penilaian pelangganmengenaisuatujasa/layanan.Karyawan
juga dilatih untuk mendengar,merespondan menghargaisetiapmomeninteraksi
antara
denganpelanggan,sertamengatasimasalahyang timbul dalam
pelayanantersebut. Kecepatan dan ketepatandalam mengatasimasalah yang
dikeluhkan oleh pelanggan" akan menjadi penilaian sendiri dari pelanggan
terhadap organisasi tersebut. Dengan demikian pelanggan akan merasa
diperhatikandan dibantu sertaterpuaskandenganlayananprima yang diberikan
organisasitersebutmelatui karyawannya.
Download