MODUL KOMPETENSI ANESTESIA REGIONAL TEKNIK DASAR PROGRAM`STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD Pokok bahasan / Sub pokok bahasan 1. Persiapan Preanestesia Regional 2. Farmakologi Obat Anestesi Lokal 3. Penatalaksanaan Anestesia Blok Subarahnoid, Epidural lumal, Kaudal 4. Penatalaksanaan Anestesia blok saraf tepi dasar : blok pleksus servikalis superfisial, blok pleksus brakhial aksiler, blok regional intravena (Bier’s block), blok pergelangan tangan (wrist block), blok saraf digiti manus-pedis, blok pergelangan kaki (ankle block), blok saraf femoral. 5. Monitoring selama Anestesia Regional 6. Pengelolaan Pasca Anestesia Regional. Waktu - Modul anestesia subarahnoid dilakukan semester 2 - Modul anestesia blok saraf tepi dasar dilakukan semester 3 - Modul anestesia epidural mulai dilakukan semester 4. - Modul anestesia kaudal mulai dilakukan semester 4. Metode - Kuliah Persiapan Preanestesia Regional, Farmakologi Obat Anestesi Lokal, Monitoring Anestesia Regional, Pengelolaan Anestesia Regional dan Penatalaksanaan Anastesi Subarahnoid dilakukan pada semester 1 - Pelatihan di skill lab anestesia subarahnoid pada manekin dilakukan semester 1 minggu ke 15. - Pelatihan di kamar bedah anestesia subarahnoid pada pasien dilakukan semester 2 dengan bimbingan dan pengawasan staf dosen pengajar. - Diskusi dan laporan tentang masalah yang timbul pada anestesia subarahnoid sesuai sasaran pembelajaran. - Kuliah Penatalaksanaan Anestesia blok saraf tepi dasar dilakukan pada semester 3 mulai minggu 1. 1 - Pelatihan di skill lab anestesia tepi dasar pada manekin mulai dilakukan semester 3 minggu 1. - Pelatihan di kamar bedah anestesia tepi dasar pada pasien dilakukan semester 3 mulai dari minggu 2 dengan bimbingan dan pengawasan staf pengajar. - Kuliah Penatalaksanaan Anestesia Epidural lumbal dan Kaudal mulai dilakukan pada semester 4 - Pelatihan di skill lab anestesia epidural dan kaudal pada manekin mulai dilakukan semester 4 minggu 1. - Pelatihan di kamar bedah anestesia epidural dan kaudal pada pasien dilakukan semester 4 mulai dari minggu 2, dengan bimbingan dan pengawasan staf pengajar. - Diskusi dan laporan tentang masalah yang timbul pada anestesia epidural lumbal dan kaudal sesuai sasaran pembelajaran. - Kuliah partisipatif - Tugas tulisan (tinjauan pustaka) dan tugas baca - Laporan kasus - Diskusi kelompok - Demonstrasi dan bedside teaching - Tutorial individual Media - Papan tulis - Komputer - LCD dan slide projector - Pasien di kamar bedah. Alat bantu pembelajaran - Manekin anestesia regional Tujuan pembelajaran umum Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memiliki pengetahuan dan mampu melakukan anestesia regional yang meliputi anestesia blok saraf tepi dasar : blok pleksus servikalis superfisial, blok pleksus brakhial aksiler, blok regional intravena (Bier’s block), blok pergelangan tangan (wrist block), blok saraf digiti manus-pedis, blok pergelangan kaki (ankle 2 block), blok saraf femoral, blok subarahnoid (spinal), blok epidural lumbal dan kaudal secara baik dan benar. Tujuan pembelajaran khusus Setelah mengikuti sesi ini peserta didik akan memiliki kemampuan untuk : I. Menguasai Farmakologi Obat Anestesi Lokal Kognitif 1. Mampu menjelaskan jenis-jenis obat anestesi lokal. 2. Mampu menjelaskan mekanisme kerja dan sifat obat anestesi lokal. 3. Mampu menjelaskan jenis-jenis serabut syaraf yang dihambat serta jenis hambatan motorik dan sensorik yang dihasilkan dan cara pengecekkannya. 4. Mampu menjelaskan faktor-faktor patofisiologi yang mempengaruhi kerja obat anestesi lokal. 5. Mampu menjelaskan dosis, dosis maksimum, mula kerja, masa kerja, cara pemberian masing-masing obat anestesi lokal. 6. Mampu menjelaskan penggunaan klinik masing-masing obat anestesi lokal termasuk bentuk preparasinya, penambahan dengan adjuvan lain. 7. Mampu menjelaskan berbagai efek samping dan toksisitas yang dapat ditimbulkan obat anestesi lokal beserta tanda-tanda klinisnya. 8. Mampu menjelaskan cara mencegah dan menangani komplikasinya akibat pemberian obat anestesi lokal. Psikomotor 1. Mampu memilih dan mempersiapkan jenis obat anastesi lokal yang akan dipakai dengan dosis, konsentrasi dan pengenceran, penambahan adjuvan yang sesuai dengan indikasi dan kebutuhan. 2. Mampu memakai obat anestesi lokal dengan cara pemberian yang benar. 3. Mampu menjaga sterilitas dan melakukan penyimpanan obat anestesi lokal dengan baik dan benar. 4. Mampu mengenali tanda-tanda klinis dan melakukan pemeriksaan adanya hambatan sensorik dan motorik saat obat anestesi lokal mulai bekerja atau akan habis. 5. Mampu mengenali tanda-tanda klinis bila terjadi efek samping dan toksisitas akibat pemberian obat anestesi lokal. 3 6. Mampu mencegah dan mengatasi komplikasi yang terjadi akibat pemberian obat anestesi lokal. Komunikasi/Hubungan interpersonal 1. Mampu menjelaskan kepada pasien tentang efek yang ditimbulkan obat anestesi lokal dan resiko yang dapat timbul dari pemberiannya. 2. Mampu menjelaskan kepada sejawat operator tentang manfaat serta efek samping dan komplikasi yang dapat timbul dari pemberian obat anestesi lokal. 3. Mampu berkomunikasi dengan sejawat operator dan tenaga medis yang terkait bila timbul efek samping dan gejala toksisitas, bekerja sama mengatasi komplikasinya. Profesionalisme 1. Mampu bekerja sesuai standar prosedur secara efisien. 2. Mampu menjamin ketersediaan dan sterilitas jenis obat anastesi lokal yang akan dipakai dengan dosis, konsentrasi dan pengenceran, penambahan adjuvan yang sesuai dengan indikasi dan kebutuhan. II. Melakukan Blok Pleksus Servikalis Superfisial Kognitif 1. Mampu menjelaskan anatomi cabang anterior dari empat saraf spinal servikal bagian atas (C1-C4) yang membentuk pleksus servikalis yang ditutupi oleh m.sternokleidomastoideus. 2. Mampu menjelaskan perubahan fisiologi yang terjadi pada anestesia blok pleksus servikalis superfisial . 3. Mampu menjelaskan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesi dan mengidentifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia blok pleksus servikalis superfisial. 4. Mampu menjelaskan rencana penatalaksanaan anestesia blok pleksus servikalis superfisial untuk prosedur bedah yang akan dilakukan. 5. Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat anestesi lokal yang akan dipakai untuk anestesia blok pleksus servikalis superfisial. 6. Mampu menjelaskan prosedur tindakan anestesia blok pleksus servikalis superfisial yang baik dan benar. 7. Mampu menyebutkan berbagai posisi pasien anestesia blok pleksus servikalis superfisial serta keuntungan dan kerugiannya untuk efek penyebaran obat. 4 8. Mampu menjelaskan level dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan. 9. Mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi tindakan anestesia blok pleksus servikalis superfisial. 10. Mampu menyebutkan jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran, mula kerja, lama kerja obat anestesi lokal yang dapat dipakai untuk anestesia blok pleksus servikalis superfisial, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat anestesia lokal. 11. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat anestesia blok pleksus servikalis superfisial. 12. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi mula dan masa kerja obat pada anestesia blok pleksus servikalis superfisial. 13. Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada anestesia blok pleksus servikalis superfisial, cara mencegah dan mengatasi komplikasi tersebut. Psikomotor 1. Mampu melakukan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesi dan mengidentifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia blok pleksus servikalis superfisial. 2. Mampu membuat rencana penatalaksanaan anestesia blok pleksus servikalis superfisial untuk prosedur bedah yang akan dilakukan. 3. Mampu melakukan persiapan alat dan obat anestesi lokal yang akan dipakai untuk anestesia blok pleksus servikalis superfisial. 4. Mampu melakukan prosedur tindakan anestesia blok pleksus servikalis superfisial yang baik dan benar dengan tuntunan landmark. 5. Mampu melakukan prosedur anestesia blok pleksus servikalis superfisial dengan berbagai posisi pasien dan mengantisipasi efek penyebaran obatnya. 6. Mampu memeriksa level dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan. 7. Mampu menyiapkan berbagai jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran dan memakai berbagai jenis obat anestesi lokal yang dapat dipakai untuk anestesia blok pleksus servikalis superfisial, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat anestesia lokal. 8. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat, ketinggian blok anestesia blok pleksus servikalis superfisial. 5 9. Mampu mengenali komplikasi yang terjadi pada anestesia blok pleksus servikalis superfisial, melakukan pencegahan dan mengatasi komplikasi yang tersebut. Komunikasi/Hubungan interpersonal 1. Mampu menjelaskan kepada pasien atau keluarga pasien tentang kondisi pasien preoperatif manfaat dan resiko tindakan anestesia blok pleksus servikalis superfisial, untuk mendapatkan informed consent. 2. Mampu menjelaskan kepada sejawat senior atau konsulen tentang kondisi pasien untuk kemungkinan pemeriksaan tambahan, pemberian obat-obatan atau upaya optimalisasi kondisi pasien. 3. Mampu berkomunikasi dengan sejawat operator tentang kondisi pasien sebelum, selama dan sesudah operasi, terutama bila terjadi keadaan yang tidak diinginkan, untuk kerjasama dalam mengelola pasien. 4. Mampu memberikan kepercayaan pada pasien tentang rasa tidak nyaman yang dapat timbul, penanggulangan nyeri dan penatalaksanaan pascabedah. Profesionalisme 1. Mampu bekerja sesuai prosedur dengan efisien. 2. Mampu memberikan kemudahan kepada operator saat operasi. 3. Mampu berinteraksi dengan sejawat lain maupun tenaga paramedik dan tenaga medis lain atas dasar menghargai kompetensi masing-masing. 4. Mampu memahami, memberikan penjelasan kepada pasien atau keluarganya tentang kondisi pasien sesuai hak pasien. III. Melakukan Blok Pleksus Brakhial Aksiler Kognitif 1. Mampu menjelaskan anatomi pleksus brakhialis dari spinal nerve roots C5, C6, C7, C8 dan T1 yang kadang juga mengandung serabut saraf yang berasal dari C4 dan T2 yang membentuk pleksus brakhialis sampai pada area aksiler beserta arteri, vena dan otot disekitarnya. 2. Mampu menjelaskan perubahan fisiologi yang terjadi pada anestesia blok pleksus brakhial aksiler. 3. Mampu menjelaskan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesi dan mengidentifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia blok pleksus brakhial aksiler. 6 4. Mampu menjelaskan rencana penatalaksanaan anestesia blok pleksus brakhial aksiler untuk prosedur bedah yang akan dilakukan. 5. Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat anestesi lokal yang akan dipakai untuk anestesia blok pleksus brakhial aksiler. 6. Mampu menjelaskan prosedur tindakan anestesia blok pleksus brakhial aksiler yang baik dan benar. 7. Mampu menyebutkan berbagai posisi pasien anestesia blok pleksus brakhial aksiler serta keuntungan dan kerugiannya untuk efek penyebaran obat. 8. Mampu menjelaskan level dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan. 9. Mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi tindakan anestesia blok pleksus brakhial aksiler. 10. Mampu menyebutkan jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran, mula kerja, lama kerja obat anestesi lokal yang dapat dipakai untuk anestesia blok pleksus brakhial aksiler, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat anestesia lokal. 11. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat anestesia blok pleksus brakhial aksiler. 12. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi mula dan masa kerja obat pada anestesia blok pleksus brakhial aksiler. 13. Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada anestesia blok pleksus brakhial aksiler, cara mencegah dan mengatasi komplikasi tersebut. Psikomotor 1. Mampu melakukan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesi dan mengidentifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia blok pleksus brakhial aksiler. 2. Mampu membuat rencana penatalaksanaan anestesia blok pleksus brakhial aksiler untuk prosedur bedah yang akan dilakukan. 3. Mampu melakukan persiapan alat dan obat anestesi lokal yang akan dipakai untuk anestesia blok pleksus brakhial aksiler. 4. Mampu melakukan prosedur tindakan anestesia blok pleksus brakhial aksiler yang baik dan benar dengan tuntunan landmark. 7 5. Mampu melakukan prosedur anestesia blok pleksus brakhial aksiler dengan berbagai posisi pasien dan mengantisipasi efek penyebaran obatnya. 6. Mampu memeriksa level dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan. 7. Mampu menyiapkan berbagai jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran dan memakai berbagai jenis obat anestesi lokal yang dapat dipakai untuk anestesia blok pleksus brakhial aksiler, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat anestesia lokal. 8. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat, ketinggian blok anestesia blok pleksus brakhial aksiler. 9. Mampu mengenali komplikasi yang terjadi pada anestesia blok pleksus brakhial aksiler, melakukan pencegahan dan mengatasi komplikasi yang tersebut. Komunikasi/Hubungan interpersonal 1. Mampu menjelaskan kepada pasien atau keluarga pasien tentang kondisi pasien preoperatif manfaat dan resiko tindakan anestesia blok pleksus brakhial aksiler, untuk mendapatkan informed consent. 2. Mampu menjelaskan kepada sejawat senior atau konsulen tentang kondisi pasien untuk kemungkinan pemeriksaan tambahan, pemberian obat-obatan atau upaya optimalisasi kondisi pasien. 3. Mampu berkomunikasi dengan sejawat operator tentang kondisi pasien sebelum, selama dan sesudah operasi, terutama bila terjadi keadaan yang tidak diinginkan, untuk kerjasama dalam mengelola pasien. 4. Mampu memberikan kepercayaan pada pasien tentang rasa tidak nyaman yang dapat timbul, penanggulangan nyeri dan penatalaksanaan pascabedah. Profesionalisme 1. Mampu bekerja sesuai prosedur dengan efisien. 2. Mampu memberikan kemudahan kepada operator saat operasi. 3. Mampu berinteraksi dengan sejawat lain maupun tenaga paramedik dan tenaga medis lain atas dasar menghargai kompetensi masing-masing. 4. Mampu memahami, memberikan penjelasan kepada pasien atau keluarganya tentang kondisi pasien sesuai hak pasien. IV. Melakukan Anestesia Blok Regional Intravena (Bier’s Block) 8 1. Mampu menjelaskan anatomi nervus radialis (korda posterior dari pleksus brakhialis C5-C8,T1), medianus (korda medial dan lateral pleksus brakhialis C5,C6-C8,T1) , ulnaris (korda medial pleksus brakhialis C8-T1, C7), muskulokutaneus (korda lateral brakhial pleksus C4,C5-C7) pada area siku sampai tangan beserta arteri, vena dan otot disekitarnya. 2. Mampu menjelaskan perubahan fisiologi yang terjadi pada anestesia blok regional intravena. 3. Mampu menjelaskan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesi dan mengidentifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia blok regional intravena. 4. Mampu menjelaskan rencana penatalaksanaan anestesia blok regional intravena untuk prosedur bedah yang akan dilakukan. 5. Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat anestesi lokal yang akan dipakai untuk anestesia blok regional intravena. 6. Mampu menjelaskan prosedur tindakan anestesia blok regional intravena yang baik dan benar. 7. Mampu menyebutkan berbagai posisi pasien anestesia blok regional intravena serta keuntungan dan kerugiannya untuk efek penyebaran obat. 8. Mampu menjelaskan level dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan. 9. Mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi tindakan anestesia blok regional intravena. 10. Mampu menyebutkan jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran, mula kerja, lama kerja obat anestesi lokal yang dapat dipakai untuk anestesia blok regional intravena, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat anestesia lokal. 11. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat anestesia blok regional intravena. 12. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi mula dan masa kerja obat pada anestesia blok regional intravena. 13. Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada anestesia blok regional intravena, cara mencegah dan mengatasi komplikasi tersebut. Psikomotor 9 1. Mampu melakukan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesi dan mengidentifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia blok regional intravena. 2. Mampu membuat rencana penatalaksanaan anestesia blok regional intravena untuk prosedur bedah yang akan dilakukan. 3. Mampu melakukan persiapan alat dan obat anestesi lokal yang akan dipakai untuk anestesia blok regional intravena. 4. Mampu melakukan prosedur tindakan anestesia blok regional intravena yang baik dan benar. 5. Mampu melakukan prosedur anestesia blok regional intravena dengan berbagai posisi pasien dan mengantisipasi efek penyebaran obatnya. 6. Mampu memeriksa level dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan. 7. Mampu menyiapkan berbagai jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran dan memakai berbagai jenis obat anestesi lokal yang dapat dipakai untuk anestesia blok regional intravena, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat anestesia lokal. 8. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat, ketinggian blok anestesia blok regional intravena. 9. Mampu mengenali komplikasi yang terjadi pada anestesia blok regional intravena, melakukan pencegahan dan mengatasi komplikasi yang tersebut. Komunikasi/Hubungan interpersonal 1. Mampu menjelaskan kepada pasien atau keluarga pasien tentang kondisi pasien preoperatif manfaat dan resiko tindakan anestesia blok regional intravena, untuk mendapatkan informed consent. 2. Mampu menjelaskan kepada sejawat senior atau konsulen tentang kondisi pasien untuk kemungkinan pemeriksaan tambahan, pemberian obat-obatan atau upaya optimalisasi kondisi pasien. 3. Mampu berkomunikasi dengan sejawat operator tentang kondisi pasien sebelum, selama dan sesudah operasi, terutama bila terjadi keadaan yang tidak diinginkan, untuk kerjasama dalam mengelola pasien. 4. Mampu memberikan kepercayaan pada pasien tentang rasa tidak nyaman yang dapat timbul, penanggulangan nyeri dan penatalaksanaan pascabedah. Profesionalisme 10 5. Mampu bekerja sesuai prosedur dengan efisien. 6. Mampu memberikan kemudahan kepada operator saat operasi. 7. Mampu berinteraksi dengan sejawat lain maupun tenaga paramedik dan tenaga medis lain atas dasar menghargai kompetensi masing-masing. 8. Mampu memahami, memberikan penjelasan kepada pasien atau keluarganya tentang kondisi pasien sesuai hak pasien. V. Melakukan Anestesia Blok Pergelangan Tangan (Wrist Block) 1. Mampu menjelaskan anatomi nervus radialis, medianus, ulnaris, muskulokutaneus pada area pergelangan tangan sampai tangan beserta arteri, vena dan otot disekitarnya. 2. Mampu menjelaskan perubahan fisiologi yang terjadi pada anestesia blok pergelangan tangan. 3. Mampu menjelaskan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesi dan mengidentifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia blok pergelangan tangan. 4. Mampu menjelaskan rencana penatalaksanaan anestesia blok pergelangan tangan untuk prosedur bedah yang akan dilakukan. 5. Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat anestesi lokal yang akan dipakai untuk anestesia blok pergelangan tangan. 6. Mampu menjelaskan prosedur tindakan anestesia blok pergelangan tangan yang baik dan benar. 7. Mampu menyebutkan berbagai posisi pasien anestesia blok pergelangan tangan serta keuntungan dan kerugiannya untuk efek penyebaran obat. 8. Mampu menjelaskan level dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan. 9. Mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi tindakan anestesia blok pergelangan tangan. 10. Mampu menyebutkan jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran, mula kerja, lama kerja obat anestesi lokal yang dapat dipakai untuk anestesia blok pergelangan tangan, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat anestesia lokal. 11. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat anestesia blok pergelangan tangan. 11 12. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi mula dan masa kerja obat pada anestesia blok pergelangan tangan. 13. Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada anestesia blok pergelangan tangan, cara mencegah dan mengatasi komplikasi tersebut. Psikomotor 1. Mampu melakukan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesi dan mengidentifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia blok pergelangan tangan. 2. Mampu membuat rencana penatalaksanaan anestesia blok pergelangan tangan untuk prosedur bedah yang akan dilakukan. 3. Mampu melakukan persiapan alat dan obat anestesi lokal yang akan dipakai untuk anestesia blok pergelangan tangan. 4. Mampu melakukan prosedur tindakan anestesia blok pergelangan tangan yang baik dan benar. 5. Mampu melakukan prosedur anestesia blok pergelangan tangan dengan berbagai posisi pasien dan mengantisipasi efek penyebaran obatnya. 6. Mampu memeriksa level dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan. 7. Mampu menyiapkan berbagai jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran dan memakai berbagai jenis obat anestesi lokal yang dapat dipakai untuk anestesia blok pergelangan tangan, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat anestesia lokal. 8. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat, ketinggian blok anestesia blok pergelangan tangan. 9. Mampu mengenali komplikasi yang terjadi pada anestesia blok pergelangan tangan, melakukan pencegahan dan mengatasi komplikasi yang tersebut. Komunikasi/Hubungan interpersonal 1. Mampu menjelaskan kepada pasien atau keluarga pasien tentang kondisi pasien preoperatif manfaat dan resiko tindakan anestesia blok pergelangan tangan, untuk mendapatkan informed consent. 2. Mampu menjelaskan kepada sejawat senior atau konsulen tentang kondisi pasien untuk kemungkinan pemeriksaan tambahan, pemberian obat-obatan atau upaya optimalisasi kondisi pasien. 12 3. Mampu berkomunikasi dengan sejawat operator tentang kondisi pasien sebelum, selama dan sesudah operasi, terutama bila terjadi keadaan yang tidak diinginkan, untuk kerjasama dalam mengelola pasien. 4. Mampu memberikan kepercayaan pada pasien tentang rasa tidak nyaman yang dapat timbul, penanggulangan nyeri dan penatalaksanaan pascabedah. Profesionalisme 1. Mampu bekerja sesuai prosedur dengan efisien. 2. Mampu memberikan kemudahan kepada operator saat operasi. 3. Mampu berinteraksi dengan sejawat lain maupun tenaga paramedik dan tenaga medis lain atas dasar menghargai kompetensi masing-masing. 4. Mampu memahami, memberikan penjelasan kepada pasien atau keluarganya tentang kondisi pasien sesuai hak pasien. VI. Melakukan Blok Saraf Digiti Manus-Pedis. 1. Mampu menjelaskan anatomi digiti manus-pedis I-V beserta dengan nervus radialis, medianus, ulnaris, muskulokutaneus pada area manus dan nervus suralis, peroneus superfisialis, peroneus profunda pada area pedis beserta arteri, vena dan otot disekitarnya. 2. Mampu menjelaskan perubahan fisiologi yang terjadi pada anestesia blok saraf digiti manus-pedis. 3. Mampu menjelaskan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesi dan mengidentifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia blok saraf digiti manus-pedis. 4. Mampu menjelaskan rencana penatalaksanaan anestesia blok saraf digiti manuspedis untuk prosedur bedah yang akan dilakukan. 5. Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat anestesi lokal yang akan dipakai untuk anestesia blok saraf digiti manus-pedis. 6. Mampu menjelaskan prosedur tindakan anestesia blok saraf digiti manus-pedis yang baik dan benar. 7. Mampu menyebutkan berbagai posisi pasien anestesia blok saraf digiti manuspedis serta keuntungan dan kerugiannya untuk efek penyebaran obat. 8. Mampu menjelaskan level dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan. 13 9. Mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi tindakan anestesia blok saraf digiti manus-pedis. 10. Mampu menyebutkan jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran, mula kerja, lama kerja obat anestesi lokal yang dapat dipakai untuk anestesia blok saraf digiti manus-pedis, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat anestesia lokal. 11. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat anestesia blok saraf digiti manus-pedis. 12. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi mula dan masa kerja obat pada anestesia blok saraf digiti manus-pedis. 13. Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada anestesia blok saraf digiti manus-pedis, cara mencegah dan mengatasi komplikasi tersebut. Psikomotor 1. Mampu melakukan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesi dan mengidentifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia blok saraf digiti manus-pedis. 2. Mampu membuat rencana penatalaksanaan anestesia blok saraf digiti manus-pedis untuk prosedur bedah yang akan dilakukan. 3. Mampu melakukan persiapan alat dan obat anestesi lokal yang akan dipakai untuk anestesia blok saraf digiti manus-pedis. 4. Mampu melakukan prosedur tindakan anestesia blok saraf digiti manus-pedis yang baik dan benar. 5. Mampu melakukan prosedur anestesia blok saraf digiti manus-pedis dengan berbagai posisi pasien dan mengantisipasi efek penyebaran obatnya. 6. Mampu memeriksa level dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan. 7. Mampu menyiapkan berbagai jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran dan memakai berbagai jenis obat anestesi lokal yang dapat dipakai untuk anestesia blok saraf digiti manus-pedis, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat anestesia lokal. 8. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat, ketinggian blok anestesia blok saraf digiti manus-pedis. 9. Mampu mengenali komplikasi yang terjadi pada anestesia blok saraf digiti manuspedis, melakukan pencegahan dan mengatasi komplikasi yang tersebut. 14 Komunikasi/Hubungan interpersonal 1. Mampu menjelaskan kepada pasien atau keluarga pasien tentang kondisi pasien preoperatif manfaat dan resiko tindakan anestesia blok saraf digiti manus-pedis, untuk mendapatkan informed consent. 2. Mampu menjelaskan kepada sejawat senior atau konsulen tentang kondisi pasien untuk kemungkinan pemeriksaan tambahan, pemberian obat-obatan atau upaya optimalisasi kondisi pasien. 3. Mampu berkomunikasi dengan sejawat operator tentang kondisi pasien sebelum, selama dan sesudah operasi, terutama bila terjadi keadaan yang tidak diinginkan, untuk kerjasama dalam mengelola pasien. 4. Mampu memberikan kepercayaan pada pasien tentang rasa tidak nyaman yang dapat timbul, penanggulangan nyeri dan penatalaksanaan pascabedah. Profesionalisme 1. Mampu bekerja sesuai prosedur dengan efisien. 2. Mampu memberikan kemudahan kepada operator saat operasi. 3. Mampu berinteraksi dengan sejawat lain maupun tenaga paramedik dan tenaga medis lain atas dasar menghargai kompetensi masing-masing. 4. Mampu memahami, memberikan penjelasan kepada pasien atau keluarganya tentang kondisi pasien sesuai hak pasien. VII. Melaksanakan Anestesi Blok Saraf Saphena Kognitif 1. Mampu menjelaskan anatomi tulang femur dan tuberositas tibia beserta dengan nervus saphena, pada area paha beserta arteri, vena, otot disekitarnya. 2. Mampu menjelaskan perubahan fisiologi yang terjadi pada anestesia blok saraf saphena. 3. Mampu menjelaskan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesi dan mengidentifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia blok saraf saphena. 4. Mampu menjelaskan rencana penatalaksanaan anestesia blok saraf saphena untuk prosedur bedah yang akan dilakukan. 5. Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat anestesi lokal yang akan dipakai untuk anestesia blok saraf saphena. 15 6. Mampu menjelaskan prosedur tindakan anestesia blok saraf saphena yang baik dan benar. 7. Mampu menyebutkan berbagai posisi pasien anestesia blok saraf saphena serta keuntungan dan kerugiannya untuk efek penyebaran obat. 8. Mampu menjelaskan level dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan. 9. Mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi tindakan anestesia blok saraf saphena. 10. Mampu menyebutkan jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran, mula kerja, lama kerja obat anestesi lokal yang dapat dipakai untuk anestesia blok saphena, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat anestesia lokal. 11. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat anestesia blok saraf saphena. 12. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi mula dan masa kerja obat pada anestesia blok saraf saphena. 13. Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada anestesia blok saraf saphena, cara mencegah dan mengatasi komplikasi tersebut. Psikomotor 1. Mampu melakukan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesi dan mengidentifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia blok saraf saphena. 2. Mampu membuat rencana penatalaksanaan anestesia blok saraf saphena untuk prosedur bedah yang akan dilakukan. 3. Mampu melakukan persiapan alat dan obat anestesi lokal yang akan dipakai untuk anestesia blok saraf saphena. 4. Mampu melakukan prosedur tindakan anestesia blok saraf saphena yang baik dan benar. 5. Mampu melakukan prosedur anestesia blok saraf saphena dengan berbagai posisi pasien dan mengantisipasi efek penyebaran obatnya. 6. Mampu memeriksa level dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan. 7. Mampu menyiapkan berbagai jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran dan memakai berbagai jenis obat anestesi lokal yang dapat dipakai untuk anestesia blok 16 saraf saphena, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat anestesia lokal. 8. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat, ketinggian blok anestesia blok saraf saphena. 9. Mampu mengenali komplikasi yang terjadi pada anestesia blok saraf saphena, melakukan pencegahan dan mengatasi komplikasi yang tersebut. Komunikasi/Hubungan interpersonal 1. Mampu menjelaskan kepada pasien atau keluarga pasien tentang kondisi pasien preoperatif manfaat dan resiko tindakan anestesia blok saraf saphena, untuk mendapatkan informed consent. 2. Mampu menjelaskan kepada sejawat senior atau konsulen tentang kondisi pasien untuk kemungkinan pemeriksaan tambahan, pemberian obat-obatan atau upaya optimalisasi kondisi pasien. 3. Mampu berkomunikasi dengan sejawat operator tentang kondisi pasien sebelum, selama dan sesudah operasi, terutama bila terjadi keadaan yang tidak diinginkan, untuk kerjasama dalam mengelola pasien. 4. Mampu memberikan kepercayaan pada pasien tentang rasa tidak nyaman yang dapat timbul, penanggulangan nyeri dan penatalaksanaan pascabedah. Profesionalisme 1. Mampu bekerja sesuai prosedur dengan efisien. 2. Mampu memberikan kemudahan kepada operator saat operasi. 3. Mampu berinteraksi dengan sejawat lain maupun tenaga paramedik dan tenaga medis lain atas dasar menghargai kompetensi masing-masing. 4. Mampu memahami, memberikan penjelasan kepada pasien atau keluarganya tentang kondisi pasien sesuai hak pasien. VIII. Melakukan Anestesia Blok Pergelangan Kaki (Ankle Block) Kognitif 1. Mampu menjelaskan anatomi tulang tibia dan malleolus lateralis beserta dengan nervus suralis, peroneus superfisial dan peroneus profunda pada area pergelangan kaki beserta arteri, vena, otot disekitarnya. 2. Mampu menjelaskan perubahan fisiologi yang terjadi pada anestesia blok saraf pergelangan kaki. 17 3. Mampu menjelaskan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesi dan mengidentifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia blok saraf pergelangan kaki. 4. Mampu menjelaskan rencana penatalaksanaan anestesia blok saraf pergelangan kaki untuk prosedur bedah yang akan dilakukan. 5. Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat anestesi lokal yang akan dipakai untuk anestesia blok saraf pergelangan kaki. 6. Mampu menjelaskan prosedur tindakan anestesia blok saraf pergelangan kaki yang baik dan benar. 7. Mampu menyebutkan berbagai posisi pasien anestesia blok saraf pergelangan kaki serta keuntungan dan kerugiannya untuk efek penyebaran obat. 8. Mampu menjelaskan level dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan. 9. Mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi tindakan anestesia blok saraf pergelangan kaki. 10. Mampu menyebutkan jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran, mula kerja, lama kerja obat anestesi lokal yang dapat dipakai untuk anestesia blok saraf pergelangan kaki, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat anestesia lokal. 11. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat anestesia blok saraf pergelangan kaki. 12. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi mula dan masa kerja obat pada anestesia blok saraf pergelangan kaki. 13. Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada anestesia blok saraf pergelangan kaki, cara mencegah dan mengatasi komplikasi tersebut. Psikomotor 1. Mampu melakukan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesi dan mengidentifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia blok saraf pergelangan kaki. 2. Mampu membuat rencana penatalaksanaan anestesia blok saraf pergelangan kaki untuk prosedur bedah yang akan dilakukan. 3. Mampu melakukan persiapan alat dan obat anestesi lokal yang akan dipakai untuk anestesia blok saraf pergelangan kaki. 18 4. Mampu melakukan prosedur tindakan anestesia blok saraf pergelangan kaki yang baik dan benar. 5. Mampu melakukan prosedur anestesia blok saraf pergelangan kaki dengan berbagai posisi pasien dan mengantisipasi efek penyebaran obatnya. 6. Mampu memeriksa level dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan. 7. Mampu menyiapkan berbagai jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran dan memakai berbagai jenis obat anestesi lokal yang dapat dipakai untuk anestesia blok saraf pergelangan kaki, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat anestesia lokal. 8. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat, ketinggian blok anestesia blok saraf pergelangan kaki. 9. Mampu mengenali komplikasi yang terjadi pada anestesia blok saraf pergelangan kaki, melakukan pencegahan dan mengatasi komplikasi yang tersebut. Komunikasi/Hubungan interpersonal 1. Mampu menjelaskan kepada pasien atau keluarga pasien tentang kondisi pasien preoperatif manfaat dan resiko tindakan anestesia blok saraf pergelangan kaki, untuk mendapatkan informed consent. 2. Mampu menjelaskan kepada sejawat senior atau konsulen tentang kondisi pasien untuk kemungkinan pemeriksaan tambahan, pemberian obat-obatan atau upaya optimalisasi kondisi pasien. 3. Mampu berkomunikasi dengan sejawat operator tentang kondisi pasien sebelum, selama dan sesudah operasi, terutama bila terjadi keadaan yang tidak diinginkan, untuk kerjasama dalam mengelola pasien. 4. Mampu memberikan kepercayaan pada pasien tentang rasa tidak nyaman yang dapat timbul, penanggulangan nyeri dan penatalaksanaan pascabedah. Profesionalisme 1. Mampu bekerja sesuai prosedur dengan efisien. 2. Mampu memberikan kemudahan kepada operator saat operasi. 3. Mampu berinteraksi dengan sejawat lain maupun tenaga paramedik dan tenaga medis lain atas dasar menghargai kompetensi masing-masing. 4. Mampu memahami, memberikan penjelasan kepada pasien atau keluarganya tentang kondisi pasien sesuai hak pasien. 19 IX. Melakukan Blok Saraf Femoral Kognitif 1. Mampu menjelaskan anatomi tulang femur, ligamentum inguinalis, arteri femoralis beserta dengan nervus femoralis, pada area paha beserta arteri, vena, otot disekitarnya. 2. Mampu menjelaskan perubahan fisiologi yang terjadi pada anestesia blok saraf femoral. 3. Mampu menjelaskan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesi dan mengidentifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia blok saraf femoral. 4. Mampu menjelaskan rencana penatalaksanaan anestesia blok saraf femoral untuk prosedur bedah yang akan dilakukan. 5. Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat anestesi lokal yang akan dipakai untuk anestesia blok saraf femoral. 6. Mampu menjelaskan prosedur tindakan anestesia blok saraf femoral yang baik dan benar. 7. Mampu menyebutkan berbagai posisi pasien anestesia blok saraf femoral serta keuntungan dan kerugiannya untuk efek penyebaran obat. 8. Mampu menjelaskan level dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan. 9. Mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi tindakan anestesia blok saraf femoral. 10. Mampu menyebutkan jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran, mula kerja, lama kerja obat anestesi lokal yang dapat dipakai untuk anestesia blok femoral, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat anestesia lokal. 11. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat anestesia blok saraf femoral. 12. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi mula dan masa kerja obat pada anestesia blok saraf femoral. 13. Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada anestesia blok saraf femoral, cara mencegah dan mengatasi komplikasi tersebut. Psikomotor 20 1. Mampu melakukan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesi dan mengidentifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia blok saraf femoral. 2. Mampu membuat rencana penatalaksanaan anestesia blok saraf femoral untuk prosedur bedah yang akan dilakukan. 3. Mampu melakukan persiapan alat dan obat anestesi lokal yang akan dipakai untuk anestesia blok saraf femoral. 4. Mampu melakukan prosedur tindakan anestesia blok saraf femoral yang baik dan benar. 5. Mampu melakukan prosedur anestesia blok saraf femoral dengan berbagai posisi pasien dan mengantisipasi efek penyebaran obatnya. 6. Mampu memeriksa level dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing- masing tindakan operasi yang akan dilakukan. 7. Mampu menyiapkan berbagai jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran dan memakai berbagai jenis obat anestesi lokal yang dapat dipakai untuk anestesia blok saraf femoral, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat anestesia lokal. 8. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat, ketinggian blok anestesia blok saraf femoral. 9. Mampu mengenali komplikasi yang terjadi pada anestesia blok saraf femoral, melakukan pencegahan dan mengatasi komplikasi yang tersebut. Komunikasi/Hubungan interpersonal 1. Mampu menjelaskan kepada pasien atau keluarga pasien tentang kondisi pasien preoperatif manfaat dan resiko tindakan anestesia blok saraf femoral, untuk mendapatkan informed consent. 2. Mampu menjelaskan kepada sejawat senior atau konsulen tentang kondisi pasien untuk kemungkinan pemeriksaan tambahan, pemberian obat-obatan atau upaya optimalisasi kondisi pasien. 3. Mampu berkomunikasi dengan sejawat operator tentang kondisi pasien sebelum, selama dan sesudah operasi, terutama bila terjadi keadaan yang tidak diinginkan, untuk kerjasama dalam mengelola pasien. 4. Mampu memberikan kepercayaan pada pasien tentang rasa tidak nyaman yang dapat timbul, penanggulangan nyeri dan penatalaksanaan pascabedah. 21 Profesionalisme 1. Mampu bekerja sesuai prosedur dengan efisien. 2. Mampu memberikan kemudahan kepada operator saat operasi. 3. Mampu berinteraksi dengan sejawat lain maupun tenaga paramedik dan tenaga medis lain atas dasar menghargai kompetensi masing-masing. 4. Mampu memahami, memberikan penjelasan kepada pasien atau keluarganya tentang kondisi pasien sesuai hak pasien. X. Melakukan Anestesia Blok Subarahnoid (Spinal) Kognitif 1. Mampu menjelaskan anatomi tulang belakang dan kanal spinalis, lapisanlapisannya mulai dari kulit, ligamen-ligamen, sampai ke rongga subarahnoid. 2. Mampu menjelaskan perubahan fisiologi yang terjadi pada anestesia subarahnoid. 3. Mampu menjelaskan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesi dan mengidentifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia subarahnoid. 4. Mampu menjelaskan rencana penatalaksanaan anestesia subarahnoid untuk prosedur bedah yang akan dilakukan. 5. Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat anestesi lokal yang akan dipakai untuk anestesia subarahnoid. 6. Mampu menjelaskan prosedur tindakan anestesia subarahnoid yang baik dan benar. 7. Mampu menyebutkan berbagai posisi pasien anestesia subarahnoid serta keuntungan dan kerugiannya untuk efek penyebaran obat. 8. Mampu menjelaskan level ketinggian minimal dan jenis blok yang diinginkan termasuk dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan. 9. Mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi tindakan anestesia subarahnoid. 10. Mampu menyebutkan jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran, mula kerja, lama kerja obat anestesi lokal yang dapat dipakai untuk anestesia subarahnoid, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat anestesia lokal. 11. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat, ketinggian blok anestesia subarahnoid. 12. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi mula dan masa kerja obat pada anestesia subarahnoid. 22 13. Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada anestesia subarahnoid, cara mencegah dan mengatasi komplikasi tersebut. Psikomotor 1. Mampu melakukan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesi dan mengidentifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia subarahnoid. 2. Mampu membuat rencana penatalaksanaan anestesia subarahnoid untuk prosedur bedah yang akan dilakukan. 3. Mampu melakukan persiapan alat dan obat anestesi lokal yang akan dipakai untuk anestesia subarahnoid. 4. Mampu melakukan prosedur tindakan anestesia subarahnoid yang baik dan benar dengan berbagai cara penusukkan jarum spinal. 5. Mampu melakukan prosedur anestesia subarahnoid dengan berbagai posisi pasien dan mengantisipasi efek penyebaran obatnya. 6. Mampu memeriksa level ketinggian minimal dan jenis blok yang diinginkan termasuk dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan. 7. Mampu menyiapkan berbagai jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran dan memakai berbagai jenis obat anestesi lokal yang dapat dipakai untuk anestesia subarahnoid, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat anestesia lokal. 8. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat, ketinggian blok anestesia subarahnoid. 9. Mampu mengenali komplikasi yang terjadi pada anestesia subarahnoid, melakukan pencegahan dan mengatasi komplikasi yang tersebut. Komunikasi/Hubungan interpersonal 1. Mampu menjelaskan kepada pasien atau keluarga pasien tentang kondisi pasien preoperatif manfaat dan resiko tindakan anestesia subarahnoid, untuk mendapatkan informed consent. 2. Mampu menjelaskan kepada sejawat senior atau konsulen tentang kondisi pasien untuk kemungkinan pemeriksaan tambahan, pemberian obat-obatan atau upaya optimalisasi kondisi pasien. 23 3. Mampu berkomunikasi dengan sejawat operator tentang kondisi pasien sebelum, selama dan sesudah operasi, terutama bila terjadi keadaan yang tidak diinginkan, untuk kerjasama dalam mengelola pasien. 4. Mampu memberikan kepercayaan pada pasien tentang rasa tidak nyaman yang dapat timbul, penanggulangan nyeri dan penatalaksanaan pascabedah. Profesionalisme 1. Mampu bekerja sesuai prosedur dengan efisien. 2. Mampu memberikan kemudahan kepada operator saat operasi. 3. Mampu berinteraksi dengan sejawat lain maupun tenaga paramedik dan tenaga medis lain atas dasar menghargai kompetensi masing-masing. 4. Mampu memahami, memberikan penjelasan kepada pasien atau keluarganya tentang kondisi pasien sesuai hak pasien. XI. Melakukan Anestesia Blok Epidural Lumbal Kognitif 1. Mampu menjelaskan anatomi tulang belakang dan rongga epidural, lapisan-lapisannya mulai dari kulit, ligamen-ligamen, sampai ke rongga epidural. 2. Mampu menjelaskan perubahan fisiologi yang terjadi pada anestesia epidural. 3. Mampu menjelaskan berbagai teori timbulnya tekanan negatif pada rongga epidural. 4. Mampu menjelaskan mekanisme kerja obat anestesi lokal pada anestesia epidural. 5. Mampu menjelaskan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesi dan mengidentifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia epidural. 6. Mampu menjelaskan rencana penatalaksanaan anestesia epidural untuk prosedur bedah yang akan dilakukan. 7. Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat anestesi lokal yang akan dipakai untuk anestesia epidural. 8. Mampu menjelaskan prosedur tindakan anestesia epidural yang baik dan benar. 9. Mampu menyebutkan beberapa cara pemasangan jarum dan kateter epidural. 10. Mampu menjelaskan level ketinggian minimal dan jenis blok yang diinginkan termasuk dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan. 11. Mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi tindakan anestesia epidural. 24 12. Mampu menyebutkan jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran, mula kerja, lama kerja obat anestesi lokal yang dapat dipakai untuk anestesia epidural, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat anestesia lokal. 13. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat, ketinggian blok anestesia epidural. 14. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi mula dan masa kerja obat pada anestesia epidural. 15. Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada anestesia epidural, cara mencegah dan mengatasi komplikasi tersebut. 16. Mampu menjelaskan penatalaksanaan pemasangan dan pencabutan kateter epidural pada pasien yang mendapat terapi antikoagulan. Psikomotor 1. Mampu melakukan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesi dan mengidentifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia epidural. 2. Mampu membuat rencana penatalaksanaan anestesia epidural untuk prosedur bedah yang akan dilakukan. 3. Mampu melakukan persiapan alat dan obat anestesi lokal yang akan dipakai untuk anestesia epidural dengan baik dan benar. 4. Mampu melakukan prosedur tindakan anestesia subarahnoid yang baik dan benar dengan berbagai cara pemasangan jarum dan kateter epidural. 5. Mampu melakukan prosedur anestesia epidural dengan berbagai posisi pasien dan mengantisipasi efek penyebaran obatnya. 6. Mampu memeriksa level ketinggian minimal dan jenis blok yang diinginkan termasuk dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan. 7. Mampu menyiapkan berbagai jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran dan memakai berbagai jenis obat anestesi lokal yang dapat dipakai untuk anestesia epidural, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat anestesia lokal. 8. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat, ketinggian blok anestesia epidural. 9. Mampu mengenali komplikasi yang terjadi pada anestesia epidural, melakukan pencegahan dan mengatasi komplikasi yang tersebut. 25 10. Mampu menjelaskan penatalaksanaan pemasangan dan pencabutan kateter epidural pada pasien yang mendapat terapi antikoagulan. Komunikasi/Hubungan interpersonal 1. Mampu menjelaskan kepada pasien atau keluarga pasien tentang kondisi pasien preoperatif manfaat dan resiko tindakan anestesia epidural, untuk mendapatkan informed consent. 2. Mampu menjelaskan kepada sejawat senior atau konsulen tentang kondisi pasien untuk kemungkinan pemeriksaan tambahan, pemberian obat-obatan atau upaya optimalisasi kondisi pasien. 3. Mampu berkomunikasi dengan sejawat operator tentang kondisi pasien sebelum, selama dan sesudah operasi, terutama bila terjadi keadaan yang tidak diinginkan, untuk kerjasama dalam mengelola pasien. 4. Mampu memberikan kepercayaan pada pasien tentang rasa tidak nyaman yang dapat timbul, penanggulangan nyeri dan penatalaksanaan pasca bedah. Profesionalisme 1. Mampu bekerja sesuai prosedur dengan efisien. 2. Mampu memberikan kemudahan kepada operator saat operasi. 3. Mampu berinteraksi dengan sejawat lain maupun tenaga paramedik dan tenaga medis lain atas dasar menghargai kompetensi masing-masing. 4. Mampu memahami, memberikan penjelasan kepada pasien atau keluarganya tentang kondisi pasien sesuai hak pasien. XII. Melakukan Anestesia Blok Kaudal Kognitif 1. Mampu menjelaskan anatomi tulang belakang regio sakral dan hiatus sakralis, lapisanlapisannya mulai dari kulit, ligamen-ligamen, sampai ke rongga kaudal (hiatus sakralis). 2. Mampu menjelaskan perubahan fisiologi yang terjadi pada anestesia kaudal. 3. Mampu menjelaskan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesi dan mengidentifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia kaudal. 26 4. Mampu menjelaskan rencana penatalaksanaan anestesia kaudal untuk prosedur bedah yang akan dilakukan. 5. Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat anestesi lokal yang akan dipakai untuk anestesia kaudal. 6. Mampu menjelaskan prosedur tindakan anestesia kaudal yang baik dan benar. 7. Mampu menyebutkan berbagai posisi pasien anestesia kaudal serta keuntungan dan kerugiannya untuk efek penyebaran obat. 8. Mampu menjelaskan level ketinggian minimal dan jenis blok yang diinginkan termasuk dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan. 9. Mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi tindakan anestesia kaudal. 10. Mampu menyebutkan jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran, mula kerja, lama kerja obat anestesi lokal yang dapat dipakai untuk anestesia kaudal, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat anestesia lokal. 11. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat, ketinggian blok anestesia kaudal. 12. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi mula dan masa kerja obat pada anestesia kaudal. 13. Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada anestesia kaudal, cara mencegah dan mengatasi komplikasi tersebut. Psikomotor 1. Mampu melakukan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesi dan mengidentifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia kaudal. 2. Mampu membuat rencana penatalaksanaan anestesia kaudal untuk prosedur bedah yang akan dilakukan. 3. Mampu melakukan persiapan alat dan obat anestesi lokal yang akan dipakai untuk anestesia kaudal. 4. Mampu melakukan prosedur tindakan anestesia kaudal yang baik dan benar. 5. Mampu melakukan prosedur anestesia kaudal dengan berbagai posisi pasien dan mengantisipasi efek penyebaran obatnya. 6. Mampu memeriksa level ketinggian minimal dan jenis blok yang diinginkan termasuk dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan. 27 7. Mampu menyiapkan berbagai jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran dan memakai berbagai jenis obat anestesi lokal yang dapat dipakai untuk anestesia kaudal, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat anestesia lokal. 8. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat, ketinggian blok anestesia kaudal. 9. Mampu mengenali komplikasi yang terjadi pada anestesia kaudal, melakukan pencegahan dan mengatasi komplikasi yang tersebut. Komunikasi/Hubungan interpersonal 1. Mampu menjelaskan kepada pasien atau keluarga pasien tentang kondisi pasien preoperatif manfaat dan resiko tindakan anestesia kaudal, untuk mendapatkan informed consent. 2. Mampu menjelaskan kepada sejawat senior atau konsulen tentang kondisi pasien untuk kemungkinan pemeriksaan tambahan, pemberian obat-obatan atau upaya optimalisasi kondisi pasien. 3. Mampu berkomunikasi dengan sejawat operator tentang kondisi pasien sebelum, selama dan sesudah operasi, terutama bila terjadi keadaan yang tidak diinginkan, untuk kerjasama dalam mengelola pasien. 4. Mampu memberikan kepercayaan pada pasien tentang rasa tidak nyaman yang dapat timbul, penanggulangan nyeri dan penatalaksanaan pasca bedah. Profesionalisme 1. Mampu bekerja sesuai prosedur dengan efisien. 2. Mampu memberikan kemudahan kepada operator saat operasi. 3. Mampu berinteraksi dengan sejawat lain maupun tenaga paramedik dan tenaga medis lain atas dasar menghargai kompetensi masing-masing. 4. Mampu memahami, memberikan penjelasan kepada pasien atau keluarganya tentang kondisi pasien sesuai hak pasien. 28 Prosedur Anestesia Blok Subarahnoid No (pendekatan cara midline) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kasus ke Prosedur Anestesia Blok Subarahnoid 1 2 3 4 Periksa kesiapan alat dan obat anestesi lokal yang diperlukan. Siapkan kelengkapan tindakan untuk asepsis dan antisepsis Posisikan pasien lateral dekubitus atau duduk, ganjal bahu dan kepala pasien bila diposisikan lateral dekubitus. Tentukan landmark celah antara L2-3, L3-4 atau L4-5. Celah antara L3-4 atau prosesus spinosus L4 tegak lurus dari spina iliaka anterior superior. Lakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada landmark yang ditentukan. Berikan anestesi lokal pada celah yang akan dilakukan penusukan jarum spinal. Lakukan penusukan jarum spinal (atau introduser) pada celah yang telah diberi anestesi lokal. Penusukan jarum harus sejajar dengan prosesus spinosus atau sedikit membentuk sudut kearah sefalad, dengan arah bevel ke lateral atau sefalad. Dorong jarum sampai melewati resistensi ligamentum flavum dan dura, terasa loss of resistence pada rongga subarahnoid. Cabut mandren jarum, dan pastikan posisi jarum sudah tepat yang ditandai dengan mengalir keluar cairan cerebrospinal yang bening. Jarum dapat dirotasikan 90° untuk memastikan kelancaran liquor yang keluar. Penusukkan harus diulang bila liquor tidak keluar atau keluar darah. Sambungkan jarum dengan spuit berisi obat anestesi lokal yang sudah dipersiapkan. Aspirasi sedikit liquor, bila lancar suntikan obat anestesi lokal secara perlahan. Lakukan aspirasi ulang untuk 29 11 memastikan ujung jarum tetap pada posisi yang tepat dan suntikan kembali obat. Setelah selesai cabut jarum dan kembalikan posisi pasien sesuai dengan yang diinginkan. Cara penyuntikkan paramedian pada dasarnya sama seperti diatas, hanya jarum spinal disuntikkan pada 1,5 cm lateral dan 1cm kaudal dari celah penyuntikkan yang dituju. 30 Evaluasi Pretest 1. Jelaskan jenis-jenis obat anestesi lokal. 2. Jelaskan mekanisme kerja dan sifat obat anestesi lokal. 3. Jelaskan jenis-jenis serabut syaraf yang dihambat serta jenis hambatan motorik dan sensorik yang dihasilkan dan cara pengecekkannya. 4. Jelaskan faktor-faktor patofisiologi yang mempengaruhi kerja obat anestesi lokal. 5. Jelaskan dosis, dosis maksimum, mula kerja, masa kerja, cara pemberian masingmasing obat anestesi lokal. 6. Jelaskan penggunaan klinik masing-masing obat anestesi lokal termasuk bentuk preparasinya, penambahan dengan adjuvan lain. 7. Jelaskan berbagai efek samping dan toksisitas yang dapat ditimbulkan obat anestesi lokal beserta tanda-tanda klinisnya. 8. Jelaskan cara mencegah dan menangani komplikasinya akibat pemberian obat anestesi lokal. 9. Jelaskan anatomi tulang belakang rongga subarahnoid, rongga epidural, rongga kaudal dan lapisan-lapisannya. 10. Jelaskan perubahan fisiologi yang terjadi pada anestesia subarahnoid, epidural dan kaudal. 11. Jelaskan berbagai teori timbulnya tekanan negatif pada rongga epidural. 12. Jelaskan mekanisme kerja obat anestesi lokal pada anestesia subarahnoid, epidural dan kaudal. 13. Jelaskan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesi dan mengidentifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia spinal, epidural dan kaudal. 14. Jelaskan rencana penatalaksanaan anestesia subarahnoid, epidural, kaudal, blok saraf tepi dasar dan intermediate untuk prosedur bedah yang akan dilakukan. 15. Jelaskan persiapan alat dan obat anestesi lokal yang akan dipakai untuk anestesia subarahnoid, epidural, kaudal, blok saraf tepi dasar dan intermediate. 16. Jelaskan prosedur tindakan anestesia subarahnoid, epidural, kaudal, blok saraf tepi dasar dan intermediate yang baik dan benar. 17. Sebutkan beberapa cara penusukkan jarum spinal, epidural, blok saraf tepi dasar dan intermediate dan pemasangan kateter epidural. 31 18. Jelaskan level ketinggian minimal dan jenis blok yang diinginkan termasuk dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan. 19. Jelaskan indikasi dan kontraindikasi tindakan anestesia spinal, epidural, kaudal, blok saraf tepi dasar dan intermediate 20. Sebutkan dan jelaskan jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran, mula kerja, lama kerja obat anestesi lokal yang dapat dipakai untuk anestesia spinal, epidural, kaudal blok saraf tepi dasar dan intermediate serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat anestesia lokal. 21. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat, ketinggian blok anestesia epidural. 22. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi mula dan masa kerja obat pada anestesia spinal, epidural, kaudal, blok saraf tepi dasar dan intermediate 23. Jelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada anestesia spinal, epidural, kaudal, blok saraf tepi dasar dan intermediate, cara mencegah dan mengatasi komplikasi tersebut. 24. Jelaskan penatalaksanaan pemasangan dan pencabutan kateter epidural pada pasien yang mendapat terapi antikoagulan. Kognitif - MCQ (pretest) - EMQ (Extended Medical Question) - Case Based Discussion ( CBD ) - A-Cex - Computerized Based Test ( CBT ) - OSCE (Objective Structure Clinical Examination) - Multiple observation and assessments - DOPS - OSCE (Objective Structure Clinical Examination) - A-Cex Skill Communication and Interpersonal Skills - Multiple observation and assessments - Multiple Source Feedback ( MSF ) Professionalism - Multiple observation and assessments - Multiple Source Feedback ( MSF ) 32 Referensi 1. Fundamental of Anatomy & Physiology FH Martini 7th ed 2006 2. Basic & Clinical Pharmacology Katzung BG 9th ed 2004 3. Clinical Anesthesiology GE Morgan, Jr 4th ed 2006 4. Clinical Anesthesia PG Barash 4th ed 2006 5. Miller´s Anesthesia RD Miller 6th ed 2005 6. Oxford Regional Anesthesia A Pocket Guide Alvin Chuan,David Scott 2014 7. Hadzic’s Peripheral Nerve Blocks NYSORA 2nd ed 2012 33