BERITA TERKINI Kombinasi Amiloride/ HCTZ Lebih Baik Dibandingkan Monoterapi pada Pasien Hipertensi Tidak Terkontrol B anyak penelitian sebelumnya memperlihatkan bahwa penggunaan diuretik berhubungan dengan risiko diabetes sebesar 25-30%, karena itu diuretik jarang digunakan mengingat kekhawatiran terhadap risiko gangguan kadar glukosa terutama pada pasien diabetes. Diketahui bahwa perubahan pada metabolisme glukosa berhubungan dengan perubahan kadar kalium, dan karena amiloride adalah obat hemat-kalium, dapat juga berpengaruh terhadap efek metabolisme glukosa. Para ahli mengatakan bahwa kombinasi amiloride/ HCTZ dapat bermanfaat pada pasien dengan resistensi insulin atau sindrom metabolik. Pemberian dua macam diuretik sebagai kombinasi, amiloride dan hydrochlorothiazide (HCTZ), menghasilkan penurunan tekanan darah lebih baik secara bermakna dibandingkan dengan pemberian monoterapi masing-masing obat tersebut. Kombinasi ini juga dapat mengatasi perubahan kadar gula darah dan kalium yang tidak diinginkan. Demikian hasil penelitian PATHWAY 3 oleh Dr Morris Brown dari University of Cambridge, Inggris. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam kongres tahunan European Society of Cardiology (ESC) 2015. Dalam penelitian PATHWAY 3, para ahli meneliti pasien-pasien obesitas dengan hipertensi tak terkontrol (tekanan darah sistolik >140 mmHg), yang juga merupakan kandidat untuk terapi diuretik. Pasien dalam penelitian ini juga memiliki paling tidak satu komponen sindrom metabolik. Usia pasien antara 61-63 tahun. Secara keseluruhan 440 pasien dalam penelitian ini secara acak diberi amiloride 10-20 mg sehari (n=132) atau HCTZ 25-50 mg sehari (n=134) atau amiloride 5-10 mg plus HCTZ 12,5 -25 mg (n=133). Outcome primer penelitian ini adalah perubahan kadar OGTT (oral glucose tolerance test) 2 jam pada minggu ke-12 dan minggu ke-24, serta outcome sekunder utama adalah perbedaan dalam tekanan darah sistolik pada minggu ke-12 dan minggu ke-24. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pada minggu ke-24, dibandingkan dengan kelompok terapi HCTZ, perubahan OGTT 2 jam dibandingkan baseline adalah 0,71 mmol/L (95% CI= 0,21 s/d 1,21; P = 0,005) dalam kelompok amiloride, dan 0,58 mmol/L (95% CI= 0,08 s/d 1,06; P = 0,024) dalam kelompok terapi kombinasi amiloride/ HCTZ. Pada minggu ke-12 kelompok terapi kombinasi amiloride/HCTZ menghasilkan penurunan tekanan darah sistolik lebih besar dibandingkan kelompok terapi HCTZ monoterapi, ataupun terhadap kelompok terapi amiloride saja. (Dosis maksimal monoterapi amiloride dan HCTZ menurunkan tekanan darah kurang lebih 14 mmHg, ada penurunan tekanan darah tambahan yang bermakna sebesar 3,4 mmHg pada pasien yang diterapi dengan kombinasi amiloride/ HCTZ, dibandingkan monoterapi; p=0,007). Pemberian amiloride saja berhubungan dengan peningkatan kadar kalium dan kadar glukosa yang rendah, pemberian HCTZ saja berhubungan dengan kadar kalium yang lebih rendah dan glukosa yang lebih tinggi secara bermakna (untuk keduanya perubahan dibandingkan baseline adalah p<0,01, dan perbandingan antar kedua kelompok monoterapi untuk kadar glukosa darah adalah 0,55 mmol/L p=0,009). Kombinasi amiloride-hydrochlorothiazide memiliki efek netral terhadap kadar gula darah dan kalium. (Perbedaan antara kelompok kombinasi dengan kelompok HCTZ monoterapi untuk kadar glukosa darah adalah 0,42 mmol/L; P=0,048). Pemberian amiloride monoterapi ditoleransi dengan baik dan tidak ada pasien (termasuk pasien yang pernah diterapi dengan penghambat ACE dan angiotensin receptor blockers) yang kadar kalium serumnya melampaui 5,8 mmol/L. Para peneliti mengatakan bahwa kombinasi amiloride/HCTZ menghasilkan penurunan dan kontrol tekanan darah yang lebih baik dengan efek samping bermakna seperti hiperglikemia dan gangguan keseimbangan elektrolit. Pada pasien dengan hipertensi tidak terkontrol, pemberian amiloride atau kombinasi amiloride/HCTZ (10/25 mg sehari pada minggu ke-24) mengatasi efek samping hiperglikemia yang bisa terjadi dengan pemberian terapi HCTZ. Simpulan: 1. Kombinasi amiloride/HCTZ menghasilkan penurunan dan kontrol tekanan darah yang lebih baik dengan efek samping bermakna seperti hiperglikemia dan gangguan keseimbangan elektrolit. 2. Pada pasien dengan hipertensi tidak terkontrol, amiloride atau kombinasi amiloride/HCTZ (10/25 mg sehari pada minggu ke-24) mengatasi efek samping hiperglikemia yang bisa terjadi dengan pemberian terapi HCTZ.. n(YYA) REFERENSI 214 1. Bavry AA. Prevention and treatment of hypertension with algorithm based therapY-3 - PATHWAY-3 [Internet]. 2015 Aug 31 [cited 2015 Sept 08]. Available from: http://www.acc.org/latestin-cardiology/clinical-trials/2015/08/30/05/30/pathway-3?WT.mc_id=Blog 2. Cardiology Today. PATHWAY-3: Amiloride-hydrochlorothiazide combination superior to either alone for uncontrolled hypertension [Internet]. 2015 Sept 4 [cited 2015 Sept 08]. Available from: http://www.healio.com/cardiology/vascular-medicine/news/online/%7B03e0de4f-6ad1-450a-a9f5-77c3da9e9e95%7D/pathway-3-amiloride-hydrochlorothiazide-combinationsuperior-to-either-alone-for-uncontrolled-hypertension 3. Escardio. Half-dose combo of common diuretics a “win-win” for hypertension: PATHWAY-3 [Internet]. 2015 Aug 31 [cited 2015 Sept 08]. http://www.escardio.org/The-ESC/Press-Office/ Press-releases/Last-5-years/half-dose-combo-of-common-diuretics-a-win-win-for-hypertension-pathway-3 CDK-238/ vol.43 no.3, th. 2016