BAB III

advertisement
33 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif yakni
penelitian yang memaparkan situasi dan peristiwa, memadukan berbagai
macam informasi tanpa mencari atau menjelaskan hubungan dan tidak
menjelaskan hipotesis atau membuat prediksi. 49
Tipe penelitian deskriptif ini terbatas pada usahanya mengungkap
masalah atau keadaan dan peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat
mengungkapkan fakta, dimana hasil penelitian tersebut menekankan pada
pemberian gambar secara objektif mengenai keadaan yang sebenarnya dari
objek yang diteliti.
Didalam penelitian deskriptif juga untuk menggambarkan tentang
karakteristik individu, situasi atau kelompok penentu. Penelitian ini juga
relatif sederhana yang tidak memerlukan landasan teoritis rumit atau
pengujian hipotesis tertentu. Dapat meneliti hanya pada satu variabel dan
termasuk juga penelitian mengenai gejala atau hubungan antara dua gejala
atau lebih.
49
Jalaludin Rakhmat, “metode penelitian komunikasi”, PT remaja rosda karya,bandung, 1995,hal2 34 Dalam penelitian ini peneliti akan mengungkap
secara detail dan
mendalam mengenai fenomena SPG Freelance di Jakarta berdasarkan realita
dan sudut pandang SPG itu sendiri. Data tersebut berasal atau didapat melalui
naskah wawancara, catatan lapangan, foto, catatan atau memo dan dokumen
resmi lainya.
3.2 Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. menggunakan
pendekatan fenomenologi dan menggunakan model fenomenologi
Alfred
schutz. Dalam melakukan penelitian, peneliti harus menggunakan metode
interpretasi yang sama dengan orang yang diamati, sehingga peneliti bisa
masuk kedalam dunia interpretasi orang yang dijadikan objek penelitian.
Bagi Schutz, tindakan manusia adalah bagian dari posisinya dalam
masyarakat. Sehingga tindakan seseorang itu bisa jadi hanya merupakan
kamuflase atau peniruan dari tindakan orang lain yang ada disekelilingnya.
Penelitian kualitatif yang relevan menggambarkan posisi metodologis
fenomenologi dan membedakannya dari penelitian kuantitatif:
1. Menggali nilai-nilai dalam pengalaman dan kehidupan manusia.
2. Fokus penelitian adalah pada keseluruhannya, bukan pada perbagian
yang membentuk keseluruhan itu.
3. Tujuan penelitian adalah menemukan makna dan hakikat dari
pengalaman, bukan sekedar mencari penjelasan atau mencari ukuranukuran dari realitas.
35 4. Memperoleh gambaran kehidupan dari sudut pandang orang pertama
melalui wawancara formal dan nonformal.
5. Data yang diperoleh adalah dasar bagi pengetahuan ilmiah untuk
memahami perilaku manusia.
6. Pertanyaan yang dibuat untuk merefleksikan kepentingan, keterlibatan
dan komitmen pribadi dari peneliti.
7. Melihat pengalaman dan perilaku sebagai satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan, baik itu kesatuan antara subjek dan objek, maupun
antara bagian dan keseluruhannya.
Sifat-sifat penelitian kualitatif tersebut, akan sejalan dengan ciri-ciri
penelitian fenomenologi berikut ini:
1. Fokus pada sesuatu yang Nampak, kembali kepada yang sebenarnya
(esensi), keluar dari rutinitas, dan keluar dari apa yang diyakini sebagai
kebenaran dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Fenomenologi tertarik dengan keseluruhan, dengan mengamati entitas
dari berbagai sudut pandang dan perspektif, sampai didapat pandangan
esensi dari pengalaman atau fenomena yang diamati.
3. Fenomenologi mencari makna dan hakikat dari penampakan, dengan
intuisi dan refleksi dalam tindakan sadar melalui pengalaman. Makna
ini yang pada akhirnya membawa kepada ide, kosep, penilaian dan
pemahaman yang hakiki.
4. Fenomenologi mendeskripsikan pengalaman, bukan menjelaskan atau
menganalisisnya. Sebuah deskripsi fenomenologi akan sangat dekat
36 dengan kealamiahan (tekstur, kualitas, dan sifat-sifat penunjang) dari
sesuatu. Sehingga deskripsi akan mempertahankan fenomena itu
seperti apa adanya, dan menonjolkan sifat alamiah dan makna
dibaliknya. Selain itu, deskripsi juga akan membuat fenomena “hidup”
dalam term yang akurat dan lengkap. Dengan kata lain sama “hidup”nya antara yang tampak dalam kesadaran dengan yang terlihat oleh
panca indera.
5. Fenomenologi berakar pada pertanyaan-pertanyaan yang langsung
berhubungan dengan makna dari fenomena yang diamati. Dengan
demikian peneliti fenomenologi akan sangat dekat dengan fenomena
yang diamati. Analoginya peneliti itu menjadi salah satu bagian puzzle
dari sebuah kisah biografi.
6. Integrasi dari subjek dan objek. Persepsi peneliti akan sebanding/ sama
dengan apa yang dilihatnya/ deidengarnya. Pengalaman akan suatu
tindakan akan membuat objek menjadi subjek, dan subjek menjadi
objek.
7. Investigasi yang dilakukan dalam kerangka intersubjektif, realitas
adalah salah satu bagian dari proses secara keseluruhan.
8. Data yang diperoleh (melalui berfikir, intuisi, refleksi, dan penilaian)
Menjadi bukti-bukti utama dalam pengetahuan ilmiah.
9. Pertanyaan-pertanyaan penelitian harus dirumuskan dengan sangat
hati-hati. Setiap kata harus dipilih, dimana kata yang terpilih adalah
37 kata yang paling utama, sehingga dapat menunjukan makna yang
utama pula.
Dengan demikian, jelaslah bahwa fenomenologi sangat relevan dengan
menggunakan penelitian kualitatif dalam mengungkapkan realitas. 50
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria
utama
di
mana
informan
bersedia
secara
sadar
mendeskripsikan
pengalamannya sebagai SPG. Berikut adalah daftar nama informan yang mana
dijelaskan pada bagan berikut:
Bagan I
Daftar Nama Informan
NO. Nama
Pengalaman
1.
Outomitive (mobil dan aksesoris), umbrella girl, rokok,
Wiwi
dll
2.
Fifi
Umbrella girl, rokok, selular, provider, dll
3.
Rere
Drink (UC1000, cocacola,dll),
MC, coordinator spg
event
4.
Dian
Provider, selluar, oli Castrol, aksesoris, dll outomotive,
dll
5.
Farah
Provider, helm, seluler, saham, susu bayi, dll
50
Engkus Kuswarno, Op.cit 38 6.
Nadia
Outomotif, elektronik, credit card, dll
7.
Risca
Seluler, rokok, food (good time, activia, dll), drink
(nutrive benecol, mizone, dll)
8.
Nina
Drink (mizone, susu, dll), game online, provider, saham,
dll
9.
Jessica
Outomotif (launching mobil madza,dll), game online, dll
10.
Ririn
Food (good time), drink (susu, benecol, activia, dll),
beauty (ponds, olay, dll)
11.
Mita
Helm, drink(susu S26 procal gold, mizone, dll), rokok,
dll
12.
\Tara
Launching mobil madza, helm, umbrella girl, dll
13.
Lila
Cadburry, cuson & cussons, pembalut, dll
Dimana dalam menjaga kerahasiaannya, maka peneliti menggunakan
nama samaran sesuai yang telah disepakati antara penulis dengan informan. Nama
samara telah disepakati antara peneliti dengan nara sumber. Nama tersebut
ditentukan langsung oleh informan yang masuk kedalam kategorisasi pada
penelitian ini.
39 3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ini terdiri atas data primer dan data
sekunder, diantaranya:
3.4.1 Primer
Data primer adalah data yang diperoleh melalu meminta data serta
melakukan wawancara dengan responden terpilih. Dalam penelitian ini
data primer terdiri dari:
a. Wawancara, yaitu percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan
itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
b. Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah
ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau
peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan
observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku
atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu
mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan
pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik
terhadap pengukuran tersebut. 51
51
http://www.penalaran‐unm.org/index.php/artikel‐nalar/penelitian/116‐metode‐penelitian‐
kualitatif.html Saturday, 17 January 2009 40 3.4.2
Sekunder
Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung
melengkapi data primer yang telah didapat melalui:
1. Studi kepustakaan, dengan cara mempelajari buku-buku ilmiah
yang berkaitan dengan tema penelitian. Data di buku ini dapat
digunakan sebagai pendukung data penelitian.
2. Mempelajari dan mengambil bahan-bahan dari buku-buku
panduan yang bersangkutan dengan penelitian ini.
3. Penelitian lapangan, yaitu metode yang dilakukan dengan cara
bertemu dan sharing dengan nara sumber yang bertujuan untuk
mencari, mencatat yang sedang terjadi dilapangan, mencatat
peristiwa penting yang sedang terjadi untuk memperoleh data.
3.5 Definisi Konsep dan Fokus Penelitian
3.5.1 Definisi Konsep
Konsep yang menjadi pengamatan dalam penelitian ini adalah;
motif, yaitu sebagai daya penggerak seseorang dalam melakukan
sesuatu. Pola komunikasi, yaitu dari cara seseorang bersikap, berprilaku,
dan berfikir. Citra diri yang meliputi semua nilai, sikap dan keyakinan
terhadap diri seseorang dalam berhubungan dengan lingkungan dan
merupakan panduan dari sejumlah persepsi diri yang merupakan dan
bahkan menentukan persepsi tingkah laku.
41 3.5.2 Fokus Penelitian
Sedangkan yang menjadi Fokus penelitian ini dengan melihat
perspektif dari SPG itu sendiri mengenai pembentukan citra dirinya
berdasarkan hal berikut berikut:
a. Motif spg yang dilihat dari jenis motif-nya kenapa memilih
sebagai SPG freelance menjadi profesi pekerjaannya?
b. Pola komunikasi spg dalam menentukan cara berprilaku,
berfikir, dan cara seseorang melakukan komunikasi antar
personal yang digunakan saat menjalani pekerjaannya maupun
dilingkungan sosial.
c. Citra diri yaitu penilaian tentang citra diri berdasarkan sudut
pandang spg itu sendiri.
3.6 Tekhnik Analisis Data
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang
tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah
dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar,
foto, dan sebagainya.
Analisis data kualitatif (Bogdan & Biklen, 1982) adalah upaya yang
dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,
memilah- milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya,
42 mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang
dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. 52
3.7 Tekhnik Pemeriksaan Keabsahan Data
Dalam suatu peneliatian sering kali peneliti menghadapi kesulitan
dalam mengetahui keabsahan informasi yang diperoleh. Karena itulah perlu
diterapkan suatu tekhnik untuk mengecek kembali keabsahan informasi yang
diperoleh. Teknik check dan recheck ini disebut sebagai tekhnik triangulasi,
yaitu pemeriksaan keabsahan data dengan cara memanfaatkan sesuatu diluar
data tersebut sebagai pembanding terhadap data tersebut. 53
Menurut patton didalam buku Ida Bagoes Mantra menyatakan bahwa
dalam penelitian sosial yang sifatnya terbuka, hasil suatu penelitian
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Untuk itu kita perlu waspada dan harus
mengecek kembali keabsahan data yang diperoleh dengan menggunakan
metode kualitatif. 54 Hal tersebut dapat dengan cara sebagai berikut:
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara.
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan
apa yang dikatakannya secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.
52
Robert C Bogdan & Sari Knopp Biklen. Qualitative Research For Educations: An. Introductions to Theory and Methods, Boston: Allyn and bacon, Inc, 1982 53
Ida Bagoes Mantra, “Filsafat penelitian dan metode penelitian sosial” Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004. Hal. 92 54
Ida Bagoes Mantra. ibid hal 91 43 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan
berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang
yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang
pemerintahan.
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan. 55
55
Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, PT remaja rosda karya, Bandung, 2001, Hal 331 
Download