bab i pendahuluan

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan peningkatan aktivitas industri memicu
peningkatan akan kebutuhan bahan bakar. Bahan bakar yang umumnya digunakan
dalam aktivitas industri adalah bahan bakar diesel (solar). Solar diperoleh dari
hasil distilasi minyak bumi yang telah mengalami proses perbaikan sifat. Solar
yang tersedia di pasaran merupakan hasil distilasi minyak bumi yang telah
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Namun demikian,
penggunaan solar sebagai bahan bakar mesin diesel menghasilkan gas buang
dengan kandungan NOx, SOx, hidrokarbon dan partikulat-partikulat (Nasikin, et
al., 2002). Di negara-negara Eropa, untuk mengantisipasi tercemarnya udara
akibat penggunaan bahan bakar diberlakukan standar emisi gas buang yang
disebut dengan EURO. Sejak September 2010, negara-negara Eropa telah
memberlakukan standar EURO 5 untuk emisi gas buangnya, namun di Indonesia
masih menggunakan standar emisi EURO 3, meskipun pada kenyataannya masih
banyak kendaraan yang termasuk kategori EURO 1.
Pertamina sebagai perusahaan perminyakan Indonesia mengupayakan untuk
dapat memberikan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan juga memiliki
kualitas lebih baik, serta untuk mengantisipasi akan adanya krisis energi. Oleh
karena itu saat ini Pertamina mengeluarkan produk biosolar dan Pertamina DEX
sebagai bahan bakar diesel.
Biosolar adalah bahan bakar campuran untuk mesin diesel yang terdiri dari
minyak hayati non fosil sebesar 5% yang telah dibentuk menjadi fatty acid methyl
ester (FAME) dan 95% solar murni bersubsidi. Bahan bakar ini secara bertahap
akan mengurangi peran solar (Marga, 2012).
Minyak hayati non fosil yang ditambahkan dalam solar lebih dikenal dengan
nama biodiesel. Penambahan biodiesel pada bahan bakar solar ini dilakukan
karena biodiesel memiliki beberapa keunggulan. Menurut Canakci dan Van
Gerpen (2001), keunggulan biodiesel meliputi angka setana yang lebih tinggi dari
2
bahan bakar diesel, tidak mengandung senyawa aromatik, hampir tidak
mengandung sulfur, dan memiliki kandungan oksigen 10-11%. Selain itu emisi
karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), dan senyawa partikulat (PM) yang
dihasilkan dalam pembuangan gasnya lebih sedikit dibandingkan dengan
petroleum diesel.
Pertamina DEX (Diesel Environment X-tra) merupakan nama dagang dari
solar non subsidi yang dijual dari perusahaan perminyakan “Pertamina Persero”.
Solar jenis ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan jenis solar subsidi
karena telah memenuhi standar emisi gas buang EURO 2, memiliki angka setana
yang tinggi dengan kandungan sulfur yang rendah. Keunggulan dari Pertamina
DEX juga diiringi dengan harga lebih tinggi. Pertamina DEX memiliki kualitas
yang lebih unggul dibandingkan dengan solar dan biosolar dimungkinkan karena
karakter dan komponen Pertamina DEX berbeda dengan kedua bahan bakar diesel
tersebut, sehingga untuk dapat memperoleh solar dan biosolar yang memiliki
kualitas mendekati Pertamina DEX perlu dilakukan modifikasi terhadap kedua
bahan bakar tersebut.
Modifikasi untuk meningkatkan karakter suatu bahan dapat dilakukan
dengan membentuk komposisi bahan menyerupai komposisi bahan yang menjadi
acuan/standar. Oleh karena itu, diperlukan informasi mengenai pola komposisi
bahan yang menjadi acuan maupun bahan yang ingin dimodifikasi. Keserupaan
pola komposisi diharapkan dapat menghasilkan karakter fisika dan kimia yang
serupa dengan bahan acuan tersebut. Modifikasi dapat dilakukan dengan beberapa
cara, salah satunya adalah dengan pemisahan komponen bahan tersebut.
Distilasi merupakan proses yang telah umum dipakai dalam pemisahan
minyak bumi (Speigth, 2002). Distilasi adalah proses pemisahan campuran
berdasarkan titik didih. Pemisahan terjadi di kolom distilasi. Fraksi yang memiliki
titik didih lebih rendah akan teruapkan lebih dahulu dibandingkan dengan fraksi
yang memiliki titik didih lebih tinggi. Dengan demikian, untuk memisahkan
senyawa yang memiliki daerah waktu retensi yang berbeda dengan waktu retensi
yang dimiliki oleh Pertamina DEX, diharapkan dapat dilakukan dengan distilasi.
Hal ini dilakukan dengan mengharapkan bahwa distilat yang terbentuk dapat
3
memiliki sifat yang menyerupai Pertamina DEX, sehingga kualitas bahan bakar
solar dan biosolar dapat lebih ditingkatkan.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat disimpulkan bahwa solar, biosolar
dan Pertamina DEX merupakan bahan bakar diesel, dimana Pertamina DEX
memiliki kualitas yang lebih baik dari solar maupun biosolar. Oleh karena itu
perlu dipelajari tentang komposisi dan karakter ketiga bahan bakar tersebut agar
dapat dilakukan modifikasi pada solar dan biosolar untuk dapat memiliki kualitas
mendekati Pertamina DEX. Dengan demikian, maka permasalahan yang ingin
diselesaikan adalah:
1.
Bagaimanakah komposisi bahan bakar solar, biosolar dan Pertamina DEX?
2.
Bagaimanakah perbedaan karakter bahan bakar solar, biosolar dan Pertamina
DEX?
3.
Bagaimanakah teknik perlakuan terhadap solar dan biosolar agar dapat
menyerupai kualitas Pertamina DEX?
4.
Bagaimanakah kualitas bahan bakar hasil modifikasi dibandingkan dengan
bahan bakar solar, bisolar dan Pertamina DEX?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang dan permasalahan di atas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah:
1.
Menganalisis komposisi bahan bakar solar, biosolar dan Pertamina DEX.
2.
Mengetahui perbedaan karakter bahan bakar solar, biosolar dan Pertamina
DEX.
3.
Memodifikasi solar dan biosolar menjadi bahan bakar yang menyerupai
kualitas Pertamina DEX.
4.
Membandingkan kualitas bahan bakar hasil modifikasi dengan bahan bakar
solar, bisolar dan Pertamina DEX.
1.4 Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini akan dilakukan uji karakter terhadap solar, biosolar dan
Pertamina DEX, kemudian dilakukan modifikasi pada solar dan biosolar agar
dapat memiliki karakter yang mendekati Pertamina DEX. Penelitian ini mengarah
4
pada peningkatan kualitas bahan bakar diesel. Oleh karena itu, informasi hasil
penelitian modifikasi solar dan biosolar diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1.
Memberikan informasi tentang karakter solar, biosolar dan Pertamina DEX.
2.
Memberikan informasi mengenai hasil modifikasi solar dan biosolar.
3.
Mengetahui perbandingan kualitas hasil modifikasi dengan bahan bakar solar,
bisolar dan Pertamina DEX.
Download