pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif tipe active

advertisement
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF
TIPE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DISERTAI REWARD
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII
MTsN THAWALIB PADUSUNAN KOTA PARIAMAN
Fauzyyah1, Rahmi2 , Mulia Suryani2
1
Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
ABSTRACT
Background of research was based on the results of students’ mathematics learning
outcomes were still under the KKM (Minimum Achievement Criteria) and students didn’t
want to share information (knowledge). This research was aimed at knowing whether the
results of students’ mathematics learning outcomes by implementing active learning
strategy of Active Knowledge Sharing type with Reward were better than the students'
mathematics learning outcomes by implementing conventional learning at VII class MTsN
Thawalib Padusunan. It was an experimental research with a random subject research
design. The population was all students of VII class MTsN Thawalib Padusunan. The
sample was taken randomly, VII.4 class was selected as experimental class and VII.1 class
as control class. The research instrument was final test in the form of essay. Hypothesis
testing used one-tailed t test. Based on result of data analysis, it is known that both samples
are normal and homogeneous distribution. Based on the result of hypothesis, it was results
obtained that tcount= 3.57 and ttable = 1.673. Because tcount>ttable, so the research hypothesis
was accepted. It can be concluded that result of students’ mathematics learning outcomes of
VII class MTsN Thawalib Padusunan, was better than result of students’ mathematics
learning outcomes by implementing conventional learning of VII class MTsN Thawalib
Padusunan, Pariaman City .
Keywords: Active Learning Strategy, Active Knowledge Sharing, Reward, Mathematics
Learning Outcomes
matematika merupakan salah satu mata
PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan dan teknologi
pelajaran wajib pada jenjang pendidikan
dasar
dan
menengah
di
Indonesia
(IPTEK) terus berkembang pesat pada
(Undang Undang RI No.20 Tahun 2003
zaman ini, demi terciptanya inovasi di
Tentang SISDIKNAS Pasal 37). Hal ini
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di
menunjukkan
masa mendatang dibutuhkan penguasaan
matematika dalam membentuk pola pikir
matematika yang baik, oleh karena itu
siswa. Mengingat peran matematika yang
pentingnya
peranan
sangat
penting,
matematika
sudah
menjadi
seharusnya
pelajaran
yang
menyalin punya temannya tanpa paham
dengan konsep yang digunakan. Hal ini
diminati dan menyenangkan sehingga
menyebabkan
siswa dapat memahami pelajaran dan
bertanggung jawab dalam mengerjakan
meningkatkan hasil belajar.
tugas. Selain itu saat guru menugaskan
Kenyataan
yang
ditemukan
di
siswa
banyak
untuk
siswa
berdiskusi
tidak
dalam
sekolah, hasil belajar matematika yang
mengerjakan latihan, belum menunjukkan
diperoleh siswa belum sesuai dengan
hasil yang maksimal karena siswa kurang
harapan. Berdasarkan observasi yang
mau berbagi informasi (pengetahuan)
dilakukan pada tanggal 19-26 Oktober
dalam
2016 di kelas VII MTsN Thawalib
pembelajaran
Padusunan, terlihat bahwa siswa kurang
memotivasi siswa. Kondisi seperti ini
aktif pada saat proses pembelajaran
berdampak pada hasil belajar matematika
berlangsung, hal ini terlihat bahwa dalam
siswa yang rendah.
proses pembelajaran matematika siswa
belajar.
Pada
guru
saat
proses
terlihat
kurang
Wawancara yang dilakukan dengan
kurang mau bertanya tentang materi yang
guru
tidak dipahaminya. Pembelajaran yang
Padusunan diperoleh informasi bahwa
dilakukan masih cenderung terpusat pada
guru telah berusaha untuk meningkatkan
guru atau teacher center akibatnya cara
keaktifan siswa dalam pembelajaran,
berfikir siswa kurang optimal. Ketika
diantaranya dengan memberikan variasi
guru menjelaskan materi masih ada
dan
beberapa
dengan
pembelajaran. Guru telah menggunakan
kegiatannya masing-masing dan kurang
metode diskusi kelompok, tetapi siswa
memperhatikan materi yang diberikan
belum dapat berpartisipasi aktif dalam
guru. Ketika guru memberikan latihan,
pembelajaran. Ketika diskusi kelompok
hanya sebagian siswa yang mampu
tidak semua siswa berperan aktif. Siswa
mengerjakan latihan sedangkan siswa
berkemampuan
yang
mendominasi dalam kelompok tersebut
lain
siswa
sibuk
yang
sibuk
jalan-jalan
dengan
berpindah-pindah tempat duduk untuk
matematika
MTsN
melibatkan
sedangkan
siswa
Thawalib
siswa
tinggi
yang
saja
lain
dalam
yang
hanya
menyalin
punya
menanyakan
temannya
proses
atau
tanpa
untuk mengenalkan materi pelajaran yang
cara
akan diajarkan dengan cara berbagi
mendapatkan hasil akhirnya. Kemudian
pengetahuan
siswa berkemampuan tinggi kurang mau
Melalui metode belajar aktif tipe Active
berbagi
Knowledge Sharing ini siswa dituntut
ilmu
dengan
siswa
yang
berkemampuan rendah.
dengan
siswa
lainnya.
untuk dapat belajar berbagi informasi
Informasi yang diperoleh dari
sesama temannya dengan cara yang
hasil wawancara dengan beberapa orang
menyenangkan. Untuk lebih memotivasi
siswa, bahwa matematika merupakan
siswa
pelajaran
untuk
pelaksanaan Active Knowledge Sharing
dipelajari secara mandiri, siswa kurang
ini disertai dengan Reward. Shoimin
termotivasi untuk belajar ketika siswa
(2014:157) menyatakan bahwa “Reward
tidak menemukan jalan keluar atau solusi
sebagai alat pendidikan diberikan ketika
dalam menghadapi materi atau soal yang
seorang anak melakukan sesuatu yang
tidak mampu
baik, telah berhasil mencapai sebuah
yang
cukup
sulit
diselesaikan. Berbagai
dalam
pembelajaran
permasalahan yang telah dipaparkan di
tahap
atas,
tercapainya sebuah target”.
diperlukan
suatu
strategi
pembelajaran yang tepat dan mampu
melibatkan
sehingga
siswa
untuk
lebih
diharapkan
aktif
perkembangan
Penelitian
mengetahui
ini
apakah
tertentu,
maka
atau
bertujuan
untuk
hasil
belajar
mampu
matematika siswa dengan menerapkan
meningkatkan hasil belajar matematika
strategi pembelajaran aktif tipe active
siswa. Salah satu alternatif yang dapat
knowledge sharing disertai Reward lebih
dilakukan adalah dengan menerapkan
baik dari pada hasil belajar siswa dengan
strategi pembelajaran aktif tipe Active
menerapkan pembelajaran konvensional
Knowledge
di kelas VII MTsN Thawalib Padusunan.
Sharing
disertai
Reward
dalam pembelajaran matematika.
Silberman (2009:82) menyatakan
Penelitian yang relevan dengan penelitian
ini adalah penelitian yang dilakukan oleh
bahwa Pembelajaran aktif tipe Active
Kurnia
Sari
(2014)
dengan
judul
knowledge sharing adalah salah satu cara
pengaruh penerapan strategi pembelajaran
aktif
Tipe berbagi pengetahuan secara
Model
aktif
pada
matematika
kualifikasi dan kemampuan akademik
siswa kelas VIII SMPN 4 Solok Tahun
yang tidak jauh berbeda dengan MTsN
Pelajaran2013/2014 terhadap pemahaman
Thawalib Padusunan Kota Pariaman.
pembelajaran
konsep matematis siwa SMP”.
Kota
Pariaman
memiliki
Berdasarkan hasil analisis butir soal
yang dilakukan diketahui bahwa tingkat
METODE PENELITIAN
kesukaran semua soal mempunyai kriteria
Jenis penelitian adalah penelitian
sedang. Berdasarkan hasil perhitungan
eksperimen dengan rancangan random
daya pembeda soal diketahui bahwa
terhadap subjek. Penelitian dilakukan
semua
pada tanggal 27 Maret sampai 12 April
pengujian berpedoman pada Depdiknas
2017 semester genap Tahun Pelajaran
(2001:28). Berdasarkan hasil perhitungan
2016/2017 di MTsN Thawalib Padusunan
reliabilitas soal tes uji coba menggunakan
Kota Pariaman.
uji
soal
baik/diterima.
R-Product
moment
Kriteria
diperoleh
adalah
𝑟11 = 0,8932 dan 𝑟𝑡 = 0,349 berarti soal
seluruh siswa kelas VII MTsN Thawalib
tes dinyatakan reliable sesuai dengan
Padusunan yang terdaftar pada Tahun
kriteria reliabilitas menurut Arikunto
pelajaran 2016/ 2017 yang terdiri dari 6
(2010:228)
Populasi
penelitian
ini
kelas. Terpilih kelas VII.4 sebagai kelas
Variabel
penelitian
adalah
matematika
dengan
eksperimen dan kelas VII.1 sebagai kelas
pembelajaran
kontrol.
menerapkan strategi pembelajaran Active
Instrumen penelitian adalah tes
Knowledge
Sharing
disertai
Reward
akhir berbentuk essay yang terdiri dari 6
sebagai variable bebas, dan hasil belajar
butir soal, dan diuji cobakan di kelas VII
matematika siswa kelas VII MTsN
MTsN
Thawalib
Model
Kota
Pariaman
pada
Padusunan
Kota
Pariaman
tanggal 07 April 2017. Sekolah ini dipilih
sebagai variabel terikat. Teknik analisis
sebagai
menggunakan uji t satu pihak kriteria
tempat
berdasarkan
uji
informasi
coba
dari
karena
dinas
pendidikan kota pariaman bahwa MTsN
pengujian berpedoman pada Sudjana
belajar
matematika
siswa
yang
(2005:249).
menerapkan pembelajaran konvensional
di kelas VII MTsN Thawalib Padusunan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kota Pariaman”. Sebelum uji hipotesis,
Berdasarkan hasil analisis data test akhir
terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
̅), simpangan baku
diperoleh rata-rata (X
dengan uji Liliefors (Sudjana, 2005:273)
(S), nilai tertinggi (Xmaks) dan nilai
dan uji homogenitas dengan uji F
terendah (Xmin), seperti padaTabel 1:
(Sudjana, 2005:281). Hasil pengujian
Tabel
menunjukkan data kelas eksperimen
1. Analisis
Matematika
Sampel
Kelas
Sampel
Eks
Kontrol
hasil Belajar
Siswa
Kelas
̅
X
S
Xmaks
77,86
61,31
19,11
15,12
100
86
Xmin
berdistribusi normal dan mempunyai
variansi yang homogen.
Selanjutnya dilakukan pengujian
39
23
hipotesis, hasil pengujian menggunakan
uji t satu arah, diperoleh thitung= 3,57
Berdasarkan
Tabel
1.
Dapat
disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar
matematika siswa kelas eksperimen lebih
tinggi
dari
matematika
rata-rata
siswa
hasil
kelas
belajar
kontrol.
Simpangan baku kelas eksperimen lebih
tinggi dari pada simpangan baku kelas
kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan siswa kelas eksperimen lebih
beragam dari pada kelas kontrol.
Hipotesis penelitian adalah ”Hasil
belajar
matematika
siswa
yang
menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif
tipe Active Knowledge Sharing disertai
Reward lebih baik dari pada hasil
dan ttabel= 1,673 karena thitung> ttabel,
maka
hipotesis
penelitian
diterima.
Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa dengan menerapkan
strategi pembelajaran aktif tipe Active
Knowledge Sharing disertai Reward
lebih baik dari pada hasil belajar
matematika siswa dengan menerapkan
pembelajaran konvensional di kelas VII
MTsN
Thawalib
Padusunan
Kota
Pariaman.
Selama
Active
pelaksanaan
Knowledge
Sharing
Strategi
disertai
Reward siswa sudah mau berbagi
informasi dan aktif dalam mencari
informasi.
Siswa
juga
sudah
hasil belajar siswa dengan menerapkan
bertanggung jawab dalam mengerjakan
strategi
tugas. Siswa yang awalnya sibuk jalan-
Knowledge Sharing disertai Reward lebih
jalan dan berpindah tempat duduk
baik dari pada hasil belajar siswa dengan
menjadi
bermanfaat
menerapkan pembelajaran konvensional
untuk berbagi informasi dan mencari
di kelas VII MTsN Thawalib Padusunan
informasi. Siswa berkemampuan tinggi
Kota Pariaman.
kegiatan
yang
belajaran
aktif
tipe
Active
sudah mau menjelaskan atau berbagi
ilmu
dengan
siswa
berkemampuan
rendah. Saat proses pembelajaran siswa
juga lebih termotivasi dan memiliki
semanagat belajar yang meningkat, hal
ini terlihat pada saat presentasi jumlah
siswa yang menunjuk tangan untuk
tampil ke depan kelas selalu bertambah.
Keterlibatan
siswa
pembelajaran
yang
sehingga
dalam
terus
berdampak
proses
membaik,
pada
hasil
belajarnya lebih meningkat.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur
Penelitian. Jakarta : Rineka
Cipta
Depdiknas. (2001). Penyusunan butir
soal dan instrument penilaian.
Jakarta:Depdiknas.
Silberman, Melvin L. 2009. Active
Learning:
101
Strategi
Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Insan Madani.
Shoimin, Aris. (2014). 68 model
pembelajaran inovatif dalam
kurikulum 2013.Yogyakarta: ArRuzz Media
Sudjana.
2005. Metode
Bandung: Tarsito.
Statistika.
Undang Undang RI No.20 Tahun 2003
Tentang SISDIKNAS Pasal 37
Download