NIKEN SAFITRI NIM : 105020201111008 KELAS : BC Pengertian

advertisement
TUGAS 2
NAMA
: NIKEN SAFITRI
NIM
: 105020201111008
KELAS
: BC
Pengertian Marketing Communication
Marketing communication (komunikasi pemasaran) merupakan langkah-langkah strategis
dalam penentuan kesuksesan penjualan. Langkah-langkah tersebut dimulai dari proses
perencanaan dengan konsep yang komprehensif dalam mengevaluasi peranan strategis dari
berbagai elemen komunikasi pemasaran, seperti public relation, advertising, direct selling,
sales promotion, dan interactive marketing, hingga pembuatan anggaran dalam penentuan
keberhasilan penjualan produk.
Konsep 4P (Product, Price, Place, Promotion) digunakan sebagai landasan dalam kegiatan
marketing communication. Konsep ini mempunyai tujuan akhir untuk menjadikan
komunikasi perusahaan lebih baik dan efektif, khususnya yang berkaitan langsung dengan
pemasaran dan promosi. Kemunculan strategi 4P inilah yang menandai munculnya
komunikasi pemasaran terpadu, dengan tidak hanya menggunakan iklan, tetapi juga
menggunakan public relations. Terdapat tiga hal yang selalu diperhatikan dalam kegiatan
marketing communication, yaitu menjaga dan meningkatkan kualitas komunikasi antara
perusahaan dengan pelanggan, perusahaan dengan komunitas, dan perusahaan dengan
internalnya.
Menurut Djaslim Saladin dan Yevis Marti Oesman (1991; 194)
Komunikasi Pemasaran adalah kombinasi dari penjualan tata muka, periklanan, promosi
penjualan, publisitas dan hubungan masyarakat yang membantu pencapaian tujuan
perusahaan.
Djasmin Saladin (2001; 123)
Komunikasi Pemasaran adalahaktivitas yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi dan membujuk atau mengingatkan pasan sasaran atas perusahaan dan
produknya agar bersedia menerima, membeli loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan
yang bersangkutan.
Komunikasi Pemasaran menurut Sofyan Assauri (1996:243)
“Kombinasi strategi yang paling baik dari unsurunsur pnomosi tersebut, maka untuk dapat
efektifnya promosi dilakukan oleh suatu perusahaan, perlu ditentukan terlebih dahulu
peralatan atau unsur promosi apa saja yang sebaiknya digunakan dan bagaimana
pengkombinasian unsur-unsur tersebut agar hasilnya dapat optimal”.
William G. Nickels dalam bukunya Marketing Communication and Promotion (1984)
mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai berikut: proses pertukaran informasi yang
dilakukan secara persuasif sehingga proses pemasaran dapat berjalan secara efektif dan
efisien (Purba, dkk, 2006: 126).
Menurut Paul Smith , Chris Berry dan Alan Pulford
Komunikasi Pemasaran adalah hubungan sistematis antara sebuah bisnis dan pasarnya,
dimana pelaku pasar memasang beberapa ide-ide yang luas, desain-desain, pesan-pesan,
media, potongan-potongan, bentuk-bentuk dan warna-warna, keduanya untuk
mengkomunikasikan ide-ide dan untuk merangsang persepsi khusus tentang produk dan
layanan-layanan oleh individual masyarakat yang telah dikumpulkan atau disatukan kedalam
sebuah target pasar.
Peran penting Marketing Communication untuk sebuah Produk
Tugas utama dari perusahaan yang berorientasi pada pasar adalah membangun dan
mempertahankan relasi atau hubungan dengan pelanggannya. Sebuah hubungan pemasaran
mencakup hal penciptaan, pemeliharaan dan pemerkayaan hubungan untuk jangka panjang
dengan pelanggan maupun pihak – pihak berkepentingan lainnya. Untuk keperluan itu,
dibutuhkan komunikasi pemasaran. Rancangan komunikasi pemasaran seyogiannya terpadu
secara tepat. Dalam artian dapat mengkoordinasikan seluruh elemen promosi yang digunakan
dan seluruh kegiatan pemasaran lainnya, sehingga semua kegiatan dan elemen pemasaran
yang digunakan dapat menyampaikan pesan yang sama kepada pelanggan.
American Association of Advertising Agencies mendefinisikan komunikasi pemasaran
sebagai : ‘ sebuah konsep yang bertujuan memberikan nilai tambah pada sebuah perencanaan
yang komprehensif yang mampu mengevaluasi peran strategis dari berbagai alat
komunikasi, dengan maksud memberikan kejelasan konsistensi dan dampak komunikasi yang
optimal”. Selaras dengan definisi di atas, komunikasi pemasaran bertujuan mengarahkan
seluruh kegiatan pemasaran dan aktivitas promosi yang dilakukan agar memiliki konsistensi,
kemanunggalan dalam pesan dan citra yang disampaikan kepada pelanggan. Dengan
demikian apa saja yang dikatakan dan dikerjakan oleh perusahaan akan mengkomunikasikan
pesan dan positioning yang sama kepada pelanggan.
1. Konsumen dapat diberitahu atau ditunjuk bagaimana dan mengapa sebuah produk
digunakan oleh orang seperti apa, dan dimana serta kapan.
2. Konsumen dapat belajar tentang siapa yang membuat produk dan apa yang
dipertahankan perusahaan dan merek.
3. Konsumen dapat diberikan satu insentif atau imbalan untuk percobaan atau
penggunaan.
Dengan menggunakan marketing communication tools yang tepat, perusahaan selaku
komunikator dapat memperkenalkan serta memasarkan barang atau jasanya kepada
konsumen selaku komunikan. Oleh karena itu, perencanaan dan pemilihan marketing
communication tools menjadi penting sebab tools tersebut merupakan perantara komunikasi
perusahaan dalam memasarkan dan mengenalkan barang atau jasa mereka.
Setiap program atau kegiatan komunikasi pemasaran diimplementasikan, maka akan muncul
efek dari tindakan komunikasi itu. Efek tersebut terjadi setelah penerima (receiver) menerima
pesan yang telah melalui serangkaian proses. Setiap individu penerima pesan akan
mengalami efek yang berbeda-beda, seperti penambahan pengetahuan (dari tidak tahu
menjadi tahu informasi mengenai suatu produk atau jasa tertentu), terhibur, perubahan sikap
(dari tidak setuju menjadi setuju akan pentingnya menggunakan suatu produk atau jasa
tertentu), perubahan keyakinan, perubahan perilaku (dari tidak bersedia membeli barang yang
ditawarkan menjadi bersedia membelinya), dan sebagainya.
Karena efek itulah, maka para komunikator pemasaran akan mencari strategi tertentu agar
komunikasi yang dilakukannya dapat menghasilkan efek yang diinginkan. Seperti yang
diungkapkan oleh Deddy Mulyana (2003) bahwa ketika orang-orang berkomunikasi, mereka
meramalkan efek perilaku komunikasi mereka. Hal ini berarti, para komunikator pemasaran
memilih strategi tertentu dalam menyampaikan pesan mengenai produk atau jasa yang
mereka wakili berdasarkan bagaimana para konsumen yang menjadi target market yang
menerima pesan akan merespons.
Pemilihan Media dalam Marketing Communication
Setelah menentukan materi pesan dan sumber yang menyampaikan pesan, pemasar dapat
merencanakan media komunikasi pemasaran. Adapun langkah-langkah yang perlu
dilakukan ketika merencanakan dan memilih media komunikasi pemasaran, adalah :
1. Menganalisa sisuasi atau kondisi saat ini. Pemasar perlu mereview ulang sekaligus
menilai keberhasilan dari program komunikasi pemasaran yang telah atau tengah
dijalankan. Apakah program komunikasi pemasaran saat ini sudah mencapai sasaran ?
Apakah dana yang telah dibelanjakan sudah efisien ? Perlukah dilakukan perubahan
dalam program komunikasi pemasaran saat ini ? Bagaimana dengan program
komunikasi pemasaran pesaing utama ? Garis besarnya, pemasar harus memperoleh
gambaran yang jelas dan utuh atas performa program komunikasi pemasaran yang
sudah atau tengah dijalankan.
2. Menyusun perencanaan pemasaran. Dalam hal ini, pemasar menentukan tujuan
pemasaran, segmen sasaran, strategi produk dan elemen pemasaran lainnya, termasuk
didalamnya positioning produk. Tujuan dari langkah kedua ini adalah untuk
menegaskan arah darikegiatan yang akan dikerjakan.
3. Dari positioning produk yang telah ditentukan, pemasar mengembangkan materi
pesan, tema, hingga penetapan tujuan spesifik dari tiap media komunikasi pemasaran
yang hendak digunakan.
4. Berdasarkan dari hasil kerja langkah ketiga, pemasar memilih di antara sekian jenis
media komunikasi pemasaran yang akan digunakan dan dianggap dapat menyuarakan
materi pesan yang telah dirumuskan. Dalam memilih media, harus dipertimbangkan
secara cermat citra atau image yang dapat tercipta melalui penggunaan media
komunikasi pemasaran dimaksud. Bukan itu saja, pemasar yang memutuskan untuk
menggunakan lebih dari satu jenis media komunikasi, harus dapat memastikan
seluruh media yang digunakan akan secara serempak menyuarakan pesan yang sama
atau istilahnya “single voice”. Dengan “single voice”, audiens sasaran yang
terekspose oleh pesan dari serangkaian media yang berbeda tetap dapat menangkap
arti pesan secara manunggal.
Memilih media tidak berhenti hanya sampai di situ saja. Pemasar perlu menyeleksi lebih
lanjut kelas-kelas media yang ada. Misalkan perusahaan berketetapan menggunakan media
iklan untuk mengkomunikasikan produknya. Maka perusahaan harus dapat menentukan
beriklan melalui majalah, radio, televisi, atau koran. Kunci utama untuk melakukan hal ini
hanyalah perumusan positioning dan pesan yang jelas.
1. Langkah terakhir adalah memonitor dan mengendalikan seluruh kegiatan komunikasi.
Untuk keprluan ini, pemasar harus menetapkan suatu standar baku. Misalkan bila
sebuah perusahaan menggunakan iklan, maka untuk memonitor iklan yang telah
terpasang perusahaan perlu merekam jumlah atau frekwensi respon yang diterima
selama kurun waktu 1 minggu atau 1 bulan setelah iklan terpasang. Data yang
terekam merupakan basis yang baik untuk menentukan langkah /tindakan ke depan,
sehingga usaha yang telah dikerjakan sebelumnya tidak menjadi sia-sia belaka.
Memilih media yang tepat merupakan dalam rangka membuat pelanggan menjadi tahu,
paham, menentukan sikap, dan membeli produk yang dihasilkan perusahaan. Adapun yang
dimaksud dengan media adalah saluran penyampaian pesan komersial kepada khalayak
sasaran. Media tersebut dapat berupa surat kabar, majalah, TV, radio, media luar ruang, iklan
transit, dan direct mail. Pemilihan setiap media dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti produk,
jenis pesan, pasar sasaran, luas dan jenis distribusi, anggaran, strategi iklan pesaing, serta
keunggulan dan kekurangan media itu sendiri. Selain itu pemilihan media juga tergantung
pada tujuan pengiklanan, yang merupakan pintu gerbang dari seluruh kegiatan dalam
program pengiklanan.
Pendekatan ini menyarankan agar sasaran tujuan periklanan adalah mempengaruhi struktur
sikap. Tujuan-tujuan periklanan dapat berupa penyataan-pernyataan berikut :




Mempengaruhi kekuatan yang paling berpengaruh dalam pemilihan kriteria untuk
mengevaluasi merek dari kelas produk tertentu.
Menambah karakteristik pada hal-hal yang dianggap menonjol pada kelas produk.
Mengubah persepsi terhadap merek perusahaan pada beberapa karakteristik produk
tertentu yang menonjol atau penting.
Mengubah persepsi terhadap merek-merek yang bersaing pada beberapa karakteristik
produk tertentu yang menonjol atau penting.
Grenn Marketing dalam Komunikasi Pemasaran
Green marketing merupakan konsep yang makin menarik bagi akademisi, praktisi, pembuat
aturan publik, konsumen serta masyarakat yang peduli terhadap lingkungan. Alasan mengapa
konsep ini menjadi sangat penting untuk diaplikasikan oleh perusahaan merupakan alasan
sederhana yang sudah diketahui sejak dahulu, yaitu keterbatasan sumberdaya.
Dalam literatur ekonomi dinyatakan, bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
bagaimana manusia memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan alat pemenuhan
kebutuhan atau sumber daya yang terbatas. Sumberdaya yang ada didunia, baik sumberdaya
alam ataupun bukan, jumlahnya terbatas. Eksploitasi sumberdaya yang semena-mena dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan yang pada akhirnya menurunkan kesejahteraan
konsumen dan masyarakat.
Dari sudut pandang pemasar sendiri, keterbatasan sumberdaya membuat perusahaan mencari
cara baru untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Konsep green marketing
merupakan suatu alternatif yang dapat digunakan pemasar dalam melaksanakan aktivitas
pemasaran dengan memanfaatkan sumberdaya yang terbatas secara efisien dan efektif.
Definisi Green Marketing
v Susan Ward, mengatakan bahwa Green Marketing itu merujuk pada proses menjual produk
atau jasa berdasarkan pada keuntungan lingkungannya
v Polinsky (1994), Green Marketing adalah Konsistensi dari semua aktifitas yang mendesain
pelayanan dan fasilitas bagi kepuasan kebutuhan dan keinginan manusia, dengan tidak
menimbulkan dampak pada lingkungan alam.
v Jacquelyn Ottman, berpendapat bahwa Green Marketing itu adalah Pertimbangan
lingkungan yang diintegrasikan ke dalam semua aspek pemasaran pengembangan produk
baru, dan komunikasi serta seluruh kunci.
v Green marketing adalah konsep strategi pemasaran produk oleh produsen bagi kebutuhan
konsumen yang peduli lingkungan hidup. Dapat juga berarti konsep strategi pemasaran
produk produsen yang peduli lingkungan hidup bagi konsumen.
v Green marketing adalah suatu cara pengiklanan yang mempromosikan kepekaan
lingkungan kepada calon pembeli.
Manfaat Penerapan Green Marketing Bagi Perusahaan
Sementara menurut Polonsky (1994) ada lima alasan bagi organisasi atau perusahaan untuk
menerapkan konsep green marketing. Pertama organisasi dapat menggunakan konsep green
marketing untuk memanfaatkan peluang dalam mencapai tujuannya. Kedua organisasi
percaya bahwa mereka memiliki kewajiban moral untuk lebih bertanggungjawab secara
sosial. Ketiga Badan pemerintah melalui peraturan yang dikeluarkannya memaksa
perusahaan untuk lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Keempat aktivitas
lingkungan yang dilakukan pesaing memaksa perusahaan untuk merubah aktivitas pemasaran
lingkungan mereka. Terakhir adalah factor biaya yang diasosiasikan dengan pemborosan
pembuangan, atau mengurangi penggunaan material yang membuat perusahaan merobah
perilaku mereka.
1.
2.
3.
4.
5.
Faktor Peluang
Faktor Tanggung Jawab Sosial
Faktor Tekanan Pemerintah
Faktor Persaingan
Faktor Biaya atau Keuntungan
Contoh produk yang menggunakan green marketing
Carrefour “Green Bag”
Sudah sejak Mei 2007 saya menulis mengenai “Solusi Sampah Plastik Kita” dimana sampah
plastik kita yang sangat banyak dan juga menyumbat saluran air, tanggul dan malah yang
ekstrim merusak turbin PLTA di waduk adalah kantong plastik belanja atau kita sebut
kantong kresek karena bunyinya srek kesrek kesrek. Carefour menerapkan Tas Hijau bagi
pelanggannya.Pelanggan dapat menggunakan tas tersebut pada saat berbelanja, sehingga
pelanggan tidak akan mendapatkan barang belanjaannya dibungkus oleh plastik pada
umumnya, dan pelanggan disarankan untuk membawanya kembali jika ingin berbelanja. Tas
ini tidak berikan secara gratis kepada pelanggan, pelanggan diminta untuk membeli dengan
harga berkisar antara Rp.2000 sampai dengan Rp.10.000 per tas. Uniknya tas hijau tersebut
dilengkapi oleh fasilitas garansi yang diberikan oleh pihak carefour, dimana jika rusak maka
pelanggan dapat menukarkan dengan tas yang masih layak pakai pada retail-retailnya.
Dengan hal ini maka Carrefour pun dapat turut mengurangi penggunaan kantong plastik
belanja dan diharapkan kantong ini pun dapat dipakai untuk belanja di tempat lain. Kadang
malah karena alasan berat atau kemauan dari pelanggan kantong di dobel.
Go Green Go Paperless
Go Green ala Excelcomindo dengan menerapkan slogan Go Green Go Paperless, dimana para
pelanggan Xplor (produk pasca bayar yang diluncurkan oleh Excelcomindo Pratama) tidak
akan mendapatkan tagihan secara fisik, melainkan diubah kedalam bentuk e-bill (yaitu
melalui website resmi Exelcomindo atau dapat dikirim melalui email pelanggan). Namun jika
pelanggan menginginkan tagihan tersebut pelanggan bisa mendapatkannya dengan syarat
pelanggan membayar Rp.10.000 setiap bulannya. Program ini dilakukan oleh Exelcomindo
Pramata sebagai wujud partisipasi perusahaan yang sejak 29 Desember 2009 berganti nama
menjadi PT. XL Axiata, Tbk dalam menjaga kelestarian lingkungan seperti yang tertera pada
surat edaran yang ditujukan oleh pelanggan Xplor yang berisi : “Pernahkan anda berhitung,
berapa lembar kertas yang kita gunakan dalam sehari ? dan tahukah anda, bahwa untuk
menghasilkan 1 rim kertas HVS, dibutuhkan waktu selama 5 tahun untuk membesarkan
sebuah pohon ? dalam rangka mendukung gerakan GO GREEN GO PAPERLESS, XL
mengajak anda untuk ikut berpartisipasi menjadi kelestarian lingkungan, dengan mengurangi
pemakaian kertas dengan cara mengalihkan tagihan fisik menjadi tagihan elektronik melalu
email dan website….. (masih bersambung)”. (Dikutip dari http://news.okezone.com/).
Aspek Budaya dalam Marketing Communication
Nilai, keyakinan, gagasan, kebiasan, tindakan dan simbol yang dipelajari oleh para anggota
masyarakat tertentu dikenal dengan istilah budaya. Budaya berperan penting dalam
memberikan identitas dan pedomen bagi setiap individu mengenai perilaku yang bisa
diterima dan yang tidak bisa diterima. Budaya diperoleh melalui pembelajaran. Bila budaya
bersifat 100% bawaan atau hanya karena insting, maka setiap orang akan berperilaku sama.
Orang di berbagai belahan dunia tidak berperilaku secara seragam dan perilakunya tidak bisa
diprediksi secara akurat. Oleh sebab itu, terdapat keaneka ragam budaya yang masing-masing
memilki batas-batas tertentu. Batas-batas tersebut tidak brsifat kaku, namun bisa berubah
seiring dengan adaptasi dengan adaptasi dan penyesuaian yang dilakukan para anggota
masyarakat terhadap teknologi baru, kebijakan pemerintah, perubahan nilai, dan demografis.
Budaya diturunkan dari generasi ke generasi. Proses ini berlangsung melalui keluarga,
agama, pendidikan, dan media. Saluran perilaku dan keyakinan sosial ini berperan besar
dalam memberikan konsisitensi, stabilitas dan arah. Selain itu, budaya memiliki berbagai
aspek. Aspek-aspek yang berkaitan langsung dengan komunikasi pemasaran antara lain: nilai
dan keyakinan yang berhubungan dengan simbol, seperti bahasa dan estetika; institusi dan
kelompok, seperti keluarga, rekan kerja, pendidikan, media, dan agama; dan nilai-nilai yang
menurut Hofstede (1990) mencerminkan inti budaya.



Simbol. Bahasa, baik dalam bentuk tertulis maupun lisan, memungkinkan anggota
masyarakat untuk melakukan dialog dan bertukar pikiran. Estetika, dalam bentuk
desain dan warna, membentuk bagian intergral dari pengemasan, promosi penjualan,
dan periklanan.
Institusi dan kelompok. Berbagai institusi yang membantu pembentukan struktur
masyarakat dan budaya tertentu memberikan wahana komunikasi dan pelestarian
budaya.
Nilai. Salah satu riset yang paling berpengaruh dalam literatur pemasaran global
menyangkut aspek budaya adalah penelitian yang dilakukan Hofstede (1985, 1990).
Penelitian Hofstede berhasil mengidentifikasi beberapa dimensi budaya. Dimensi
pertama berkaitan dengan dimensi individul.
Faktor yang Menjadikan Iklan Efektif
Menurut Anda, faktor terpenting apakah dalam membuat suatu iklan yang efektif? Mungkin
ada yang menjawab bahwa copy writing adalah faktor yang sangat penting dalam suatu iklan.
Alasannya, karena orang/calon konsumen akan mengetahui apa sebenarnya maksud dari
suatu iklan, menjual apa, menawarkan apa, atau iklan itu mempromosikan apa. Sayangnya
banyak orang atau perusahaan yang hingga kini menghabiskan banyak uang dan waktu untuk
membuat suatu iklan namun tidak mampu menghasilkan sesuatu yang positif dalam
meningkatkan pemasaran produk atau jasa.
Salah satu faktornya karena belum mengetahui dengan lebih baik faktor-faktor penting apa
yang harus dipertimbangkan dalam membuat suatu iklan yang efektif. Tapi, tak perlu risau
lagi, dengan menggunakan urutan yang berikut ini bisa membantu kita dalam membuat suatu
bentuk iklan dengan hasil yang lebih efektif. Ada empat hal yang sangat mendasar dalam
membuat suatu iklan yang efektif (saya urutkan dari nomor empat):




Copy Writing. Suatu bentuk kesatuan berupa tulisan yang bisa menerangkan atau
menjelaskan produk atau jasa yang ditawarkan.
Headline. Merupakan salah satu faktor penting agar iklan kita bisa menarik dan
memberikan hasil yang optimal tentunya.
Irresistible Sensational Offer. Maksudnya pengondisian melalui iklan tersebut, jika
seseorang tidak mau membeli produk atau jasa yang kita tawarkan,secara logis
mereka akan mengalami kerugian besar.
Sudah sampaikah iklan kita ke target market yang telah ditentukan? Suatu iklan yang
mempunyai copy writing, headline, dan irresistible sensational offer tetapi tidak bisa
sampai ke target market yang telah ditentukan maka sia-sialah iklan tersebut. Setelah
Anda mengetahui apa saja yang terpenting dalam membuat suatu iklan yang efektif,
yang juga penting dilakukan kemudian adalah PRAKTIK.
Faktor-faktor lain dapat ditinjau sebagai berikut :
1. Penetapan tujuan dan respon komunikasi
2. Penentuan sasaran komunikasi (target audiens)
3. Rancangan pesan dan media komunikasi
4. Pengembangan promotional mix
5. Penyusunan anggaran
6. Evaluasi dan pengendalian komunikasi
Etika dalam Marketing Communication
Norma merupakan standar perilaku yang diharapkan dan dipelihara masyarakat atau
organisasi profesional. Adapun nilai merupakan konsepsi kolektif masyarakat mengenai apa
yang penting dan diinginkan sesuai moral yang tepat. Nilai juga berfungsi sebagai kriteria
untuk mengevaluasi tindakan-tindakan pribadi kita sendiri dan orang lain. Sebagai pemasar,
harus diakui bahawa kita tidak hanya melayani oraganisasi kita tetapi juga bertindak sebagai
pelayan masyarakat dalam menciptakan, melaksanakan dan memfasilitasi transaksi yang
merupakan bagian dari perekonomian yang lebih besar. Dalam perannya ini, pemasar
diharapkan untuk memiliki norma-norma etika profesional dan nilai-nilai etis yang
ditunjukan oleh tanggung jawab kita terhadap stakeholder (misalnya pelanggan, karyawan,
investor, rekan kerja, dll)
Norma Etika
Sebagai pemasar, kita harus:
ü Tidak membahayakan, ini berarti secara sadar kita menghindari tindakan berbahaya atau
kelalaian dalam mewujudkan standar etika yang tinggi dan mematuhi semua hukum dan
peraturan yang berlaku dalam pilihan yang kita buat.
ü Tingkat kepercayaan yang tinggi. Ini berarti seorang pemasar harus berjuang untuk terus
jujur dan adil dalam memerikan kontribusi terhadap efektivitas proses pertukaran serta
menghindari penipuan dalam desain produk, harga, komunikasi, dan pengiriman/distribusi.
ü Berpegang pada nilai-nilai etika. Ini berarti dalam menjalin hubungan dan meningkatkan
kepercayaan pada konsumen, seorang pemasar harus memiliki nilai-nilai: kejujuran,
tanggung jawab, keadilan, respek, transparan, dan memiliki tanggung jawab sosial.
Nilai Etika
Kejujuran – Sebagai pemasar, kita harus memiliki kejujuran dalam berhubungan dengan
pelanggan dan stakeholder. Untuk tujuan itu, seorang pemasar harus :



Berusaha untuk menjadi jujur pada setiap situasi dan kondisi
Memenuhi nilai produk yang dijanjikan saat menawarkan produk
Berdiri dibelakang produk jika produk mereka gagal untuk memberikan manfaat
sesuai yang dijanjikan
Tanggung Jawab
Menerima konsekuensi dari keputusan pemasaran dan strategi. Untuk tujuan itu, seorang
pemasar harus :





Mengupayakan melayani kebutuhan pelanggan
Hindari penggunaan paksaan terhadap semua stakeholder
Mengakui adanya kewajiban sosial terhadap masyarakat
Memiliki komitmen pelayanan terbaik kepada, manula, anak-anak, masyarakat miskin
yang buta haruf serta penyandang cacat
Pertimbangkan kepedulian terhadap lingkungan dalam setiap kebijakan yang kita
ambil
Keadilan
Mampu meyeimbangkan antara kebutuhan dari pembeli dan kita sebagai penjual. Untuk
tujuan ini, seorang pemasar harus :





Mempresentasikan produk dengan cara yang jelas dalam penjualan, iklan dan bentuk
komunikasi lainnya, termasuk di dalamnya menghindari promosi palsu, menyesatkan
ataupun menipu
Menghindari manipulasi dan taktik penjualan yang dapat mengancam kepercayaan
pelanggan
Menolak untuk melakukan “permainan harga”
Menghindari partisipasi dalam konflik kepentingan
Berusaha untuk melindungi informasi prbadi/rahasia dari pelanggan, karyawan dan
mitra
Respek
ü Menghargai martabat dasar manusia dari semua stakeholder. Untuk itu, seorang pemasar
harus :





Menyadari adanya perbedaan individu dan menghindari stereotip pada pelanggan
berdasarkan suku, agama, ras, jenis kelamin dan orientasi seksual dengan cara yang
negatif dan tidak manusiawi
Mendengarkan kebutuhan pelanggan dan membuat semua upaya yang wajar untuk
memantau dan meningkatkan kepuasan mereka secara berkelanjutan
Melakukan segala upaya untuk memahami dan memperlakukan dengan hormat
pembeli, pemasok, perantara, dan distributor dari semua budaya
Mengakui kontribusi orang lain seperti konsultan, karyawan, dan rekan kerja dalam
upaya pemasaran
Perlakukan setiap orang termasuk pesaing kita seperti perlakuan yang kita inginkan
Transparansi
Memiliki semangat keterbukaan dalam operasi pemasaran. Untuk tujuan itu, seorang pemasar
harus :



Mengupayakan untuk berkomunikasi dengan jelas dengan semua konstituen atau
stakeholder
Menerima kritik yang membangun dari pelanggan atau pimpinan/pemangku
kepentinagn lainnya
Jelaskan dan tentukan aksi yang tepat mengenai risiko produk atau layanan, yang
dapat mempengaruhi persepsi pelanggan yang membeli produk kita

Mengungkapkan daftar harga dan persyaratan pembiayaan sesuai harga yang tersedia
Citizenhip
Memiliki tanggung jawab sosial, hukum, dan kemanusiaan kepada stakeholder. Untuk itu,
seorang pemasar harus:


Memiliki program CSR yang berkelanjutan
Mengupayakan untuk peduli pada lingkungan ekologis dalam proses promosi
pemasaran
Tanggung jawab utama bagi perilaku etis adalah ditangan setiap orang yang berada dalam
berbagai peran komunikasi pemasaran. Integritas mungkin merupakan konsep vital dalam
sifat manusia. Walaupun sulit mencari definisi yang tepat, integritas menghindarkan kita
melakukan penipuan terhadap orang lain atau mempunyai perilaku tak bermoral. Karenanya,
komunikasi pemasaran sendiri terlepas dari masalah etis atau tidak etis – tingkat integritas
yang ditunjukan oleh praktisi komunikasilah yang menentukan apakah perilaku mereka
bersifat etis atau tidak etis ( Shimp: 2000)
Shimp dalam bukunya periklanan dan promosi mengatakan bisnis dapat menankan
kebudayaan yang etis atau tidak etis dengan membangun ethical core values untuk
memadukan perilaku komunikasi pemasaran. Dua core value yang akan terus berlaku dalam
meningkatkan perilaku etis adalah:
1. memperlakukan konsumen dengan rasa hormat, perhatian, dan kejujuran – seperti
halnya bagaimana anda ingin anda dan keluarga anda diperlakukan
2. memperlakukan lingkungan seolah olah sebagai milik anda pribadi
Shimp juga menyarankan kepada perusahaan agar dapat mendorong perilaku komunikasi
pemasaran yang etis kepada para pegawai dengan mengaplikasikan serangkaian tes berikut
ini ketika berhadapan dengan masalah etika : bertindak sebagaimana Anda ingin orang lain
bertindak terhadap Anda (The Golden Rule). hanya melakukan tindakan yang dianggap
pantas oleh panel obyektif yang terdiri dari kolega professional anda (The Profesional
Ethic). selalu bertanya “apakah saya merasa nyaman menjelaskan tindakan ini melalui
televise kepada khalayak umum?” (the TV test)
Memang tidak mudah untuk pemecahan masalah etika karena salah satu sifatnya yang kadang
masih menimbulkan dilematis, tetapi penulis mencoba untuk menawarkan solusi yang bisa
direnungkan dan ditelaah secara bersama-sama. Alternative tersebut antara lain:
1. Sebelum memutuskan untuk merealisasikan program komunikasi pemasaran yng
dijalankan maka perlu mempertimbangkan mengenai motif, tujuan, akibat, pihak
terkena, berapa banyak orang yang terkena tindakan itu, besarnya resiko dibandingkan
manfaat, keadaan psikis pelaku, tingkat intelegensia untuk menentukan sejauh mana
pelaku menyadari tindakannya dan akibat dari tindakannya, dan seterusnya dan
seterusnya.
2. regulasi yang jelas dengan tidak mengabaikan kepentingan berbagai pihak
3. lebih mementingkan kepentingan jangka panjang bagi para pebinis dan marketer
khususnya
contoh :
Seringkali Pelanggaran yang terjadi adalah berupa penampilan iklan yang superlative, yaitu
memunculkan produk sebagai yang terbaik atau termurah. Iklan superlative ini acapkali
dibumbui kecenderungan menjatuhkan pesaing di pasaran. “Jika semua bilang baik,
termurah, ini akan membingungkan masyarakat dan pelanggan,”. Oleh karena itu dibawah ini
terdapat salah satu iklan yang dinilai kurang etis yaitu “Iklan XL versi gorila tidak etis. Pada
iklan tersebut disebutkan bahwa “nggak usah mikir”. Dari situ kan sudah sangat
kontradiktif dengan bagaimana seharusnya konsumen menjadi cerdas, yaitu memilih terlebih
dahulu produk mana yang layak dan tepat dikonsumsi,”. Serta iklan XL versi gorila yang
memiliki tagline “Pasti Termurah” juga tidak wajar. Alasannya iklan itu tidak memberikan
keterangan seberapa murah atau bukti dari sebuah lembaga independen “Kata-kata Termurah
itu sebenarnya sudah melanggar Undang-Undang (UU) No 8 tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen. Kalau mereka punya bukti termurah, seharusnya diberitakan secara
matematis atau menggunakan badan independen. Pelanggaran UU No 8 tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen bisa dikenakan sanksi maksimal penjara selama dua tahun atau
denda sebesar Rp 2 miliar. “Kalau terbukti bersalah maka hal ini merupakan kejahatan
korporat atau corporate crime. Sebaiknya BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia)
menanggapi serius iklan-iklan seperti ini agar tidak membingungkan konsumen dan
masyarakat,”
Bentuk- bentuk Promosi (Bauran Promosi)
1. A.
Promosi
Periklanan atau Promosi (Advertising) adalah suatu bentuk komunikasi yang ditujukan untuk
mengajak orang yang melihat, membaca atau mendengarnya untuk melakukan sesuatu.
Promosi biasanya mencakup nama prodak atau layanan dan bagaimana prodak dan layanan
itu bisa bermanfaat bagi pembeli, untuk mengajak calon pembeli potensial untuk membeli
atau mengkonsumsi prodak tertentu.
Karakteristik Iklan
Iklan memiliki beberapa karakteristik, antara lain:
a. Suatu bentuk komunikasi yang berbayar.
b. Nonpersonal komunikasi.
c. Menggunakan media massa sebagai massifikasi pesan.
d. Menggunakan sponsor yang teridentifikasi.
e. Bersifat mempersuasi khalayak.
f. Bertujuan untuk meraih audiens sebanyak-banyaknya.
Tujuan dari pada perusahaan melakukan promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi
dan membujuk serta mengingatkan pelangggan tentang perusahaan dan bauran
pemasarannya.
Intinya promosi memperkenalkan atau menginformasikan kepada konsumen bahwa saat ini
ada produk baru yang tidak kalah dengan produk yang lama. Setelah konsumen mengetahui
produk yang baru, diharapkan konsumen akan terpengaruh dan terbujuk sehingga beralih ke
produk tersebut. Dan pada akhirnya, perusahaan hanya sekedar mengingatkan bahwa produk
tersebut tetap bagus untuk dikonsumsi. Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu
adanya bauran promosi, yaitu kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan atau
pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan.
1. B.
Bauran Promosi
Pemasaran tidak hanya membicarakan produk, harga produk, dan mendistribusikan produk,
tetapi juga mengkomunikasikan produk tersebut kepada masyarakat agar produk tersebut
dikenal dan pada akhirnya dibeli. Untuk mengkomunikasikan produk ini perusahaan perlu
menyusun suatu strategi yang sering disebut dengan bauran promosi (promotion mix) yang
terdiri lima komponen utama, yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales
promotion), hubungan masyarakat (public relations), penjualan personal (personal selling),
dan pemasaran langsung (direct marketing).
Elqorni (2008), bauran promosi merupakan program komunikasi pernasaran total sebuah
perusahaan yang terdiri dari iklan, penjualan personal, promosi penjualan, dan hubungan
masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya.
Menurut Kotler dalam Iskandar (2009), bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan
pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk
mencapai tujuan iklan dan pemasarannya.
1. Periklanan (Advertising)
Periklanan (Advertising), yaitu bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai
media yang ditujukan untuk merangsang pembelian. Periklanan menawarkan suatu produk
kepada konsumen dengan cara mengemukakan alasan supaya membeli. Bentuk penyajian
periklanan berupa ide yang berisi informasi, bujukan serta pengingat agar orang yang milihat
iklan itu tertarik terhadap barang/jasa yang diiklankan sehingga terdorong untuk melakukan
pembelian. Pada dasarnya pengiklanan barang/jasa merupakan komunikasi yang efektif
dalam merubah sikap dan perilaku konsumen. Promosi melalui periklanan ini banyak sekali
macamnya, dari yang sederhana hingga yang istimewa, dari yang elekronik seperti televisi
dan radio hingga yang cetak seperti Koran, majalah, brosur dan lain sebagainya.
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam
mempromosikan produknya. Paling tidak dapat dilihat dari besarnya anggaran belanja iklan
yang dikeluarkan setiap perusahaan untuk merekmerek yang dihasilkannya. Institut Praktisi
Periklanan Inggris dalam Jefkins (1995) mendefinisikan istilah periklanan sebagai pesanpesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada para calon pembeli yang paling
potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya semurah-murahnya.
Dalam Tjiptono (2008), iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada
informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa
sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk
melakukan pembelian. Dalam periklanan ditemukan suatu kombinasi kreativitas, riset
pemasaran, dan pembelian media berdasarkan perhitungan yang ekonomis. Kegiatan-kegiatan
periklanan memang bisa menelan biaya yang sangat mahal, namun selama itu berdasarkan
pada tujuan dan perhitungan yang serba jelas maka semuanya bisa dibenarkan. Hal
terpenting, semua kegiatan itu tetap efektif dan ekonomis, dalam pengertian dapat mencapai
sasaran dan tetap menjamin keuntungan perusahaan. Suatu iklan memiliki sifat-sifat sebagai
berikut yaitu:
1. Public presentation, iklan yang memungkinkan setiap orang menerima pesan
yang sama tentang produk yang diiklankan
2. Pervasiveness, pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk
memantapkan penerimaan iklan
3. Amplified expressiveness, iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui
gambar dan suara untuk menggugah dan mempengaruhi perasaan khalayak
4. Impersonality, iklan tidak bersifat memaksa khalayak untuk memperhatikan
dan menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang monolog (satu arah).
Iklan dibedakan menjadi dua klasifikasi menurut Jefkins (1995), yaitu:
1. Iklan lini atas (above the line) adalah jenis iklan yang mengharuskan pembayaran komisi
kepada biro iklan, contoh: tayangan iklan di media cetak, televisi, radio, dan bioskop. Iklan
lini atas dikuasai oleh lima media yang berhak mengatur pengakuan dan pembayaran komisi
kepada biro-biro iklan, yaitu: pers (koran dan majalah), radio, televisi, lembaga jasa iklan luar
ruang, dan bioskop/cinema.
2. Iklan lini bawah (below the line) adalah jenis-jenis iklan yang tidak mengharuskan adanya
komisi dan dapat digunakan untuk menyebut segala media iklan yang ada di luar lima media
lini atas seperti iklan pada pameran, brosur, lembaran informasi, dan sebagainya.
Perbedaan iklan dan periklanan
Iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk barang/jasa yang disampaikan
lewat suatu media baik cetak maupun elektronik yang ditujukan kepada sebagian atau
seluruh masyarakat. Dengan demikian iklan merupakan suatu alat komunikasi antara
produsen/penjual dengan para konsumen/pembeli. Menurut Kotler (2000:658), periklanan
didefinisikan sebagai bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara nonpersonal
oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.
Menurut Rhenald Kasali, secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang
menawarkan suatu produk yang ditujukan oleh suatu masyarakat lewat suatu media. Agar
iklan mimiliki perbedaan dengan pengumunan biasa maka akan lebih baik bila diarahkan
untuk membujuk orang supaya membeli.
Periklanan adalah keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan penyampaian iklan.Sebelum menyampaikan iklan kepada
masyarakat, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan yaitu Pertama, perlu mengenal dan
menentukan sasaran khalayak-nya. Setelah itu menentukan Media yang akan digunakan. Baru
kemudian merancang pesan iklan yang sesuai dengan kebutuhan.
Secara umum, iklan merupakan suatu bentuk komunikasi nonpersonal yang menyampaikan
informasi berbayar sesuai keinginan dari institusi/sponsor tertentu melalui media massa yang
bertujuan memengaruhi/mempersuasi khalayak agar membeli suatu produk atau jasa. Iklan
memiliki berbagai karakteristik antara lain merupakan suatu bentuk komunikasi yang
berbayar, non personal komusikasi, menggunakan media masa sebagai penyebaran pesannya,
menggunakan sponsor yang teridentifikasi, bersifat membujuk masyarakat, bertujuan untuk
meraih khalayak sebanyak-banyaknya.
Iklan merupakan salah satu bagian dari aktivitas promosi, seorang pemilik usaha bisa
menyebar luaskan usaha bisnisnya melalui iklan. Misalnya dengan iklan di koran, radio,
spanduk, brosur dan lain-lainya. Salah satu bentuk promosi yang efektif dan efisien adalah
iklan jadi tak ada salahnya untuk mencoba mengiklankan usaha bisnis kecil-menengah
melalui iklan agar barang/jasa semakin banyak pembelinya sehingga keuntungan pun juga
semakin besar.
Keberhasilan dari suatu perekonomian nasional banyak ditentukan oleh kegiatan-kegiatan
periklanan dalam menunjang usaha penjualan yang menentukan kelangsungan hidup usaha
bisnisnya. Negara-negara yang sudah maju senantiasa disemarakkan oleh kegiatan periklanan
yang begitu gencar. Lain halnya di negera-negara yang ekonominya masih lemah kegiatan
iklanya pun masih berada pada taraf yang belum maksimal.
Pada perusahaan-perusahaan kecil umumnya kegiatan iklan ditangani oleh seseorang di
departemen pemasaran atau penjualan, yang bekerjasama dengan biro iklan. Sedangkan di
perusahaan besar sering membentuk departemen periklanan sendiri. Periklanan merupakan
salah satu tahapan dalam pemasaran yang mencerminkan produk barang atau jasa, baik
penamaannya, pengemasannya, penetapan harga, dan distribusinya. Tanpa adanya periklanan
berbagai produk belum tentu bisa sampai ke tangan konsumen atau pemakainya dengan
mulus.
2. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)
Penjualan personal merupakan komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon
pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk
pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian mencoba dan
membelinya (Tjiptono 2008). Penjualan personal dapat dilakukan dengan menyediakan
sumberdaya manusia sebagai pengantar produk ke konsumen (driver sale person), pencarian
konsumen di luar (order getter), pelayanan dalam kios (order taker), dan penjualan produk
dengan kreativitas tinggi (demand creator). Tiga ciri khusus dari penjualan personal, yaitu:
1. Konfrontasi personal (personal confrontation), yaitu mencakup hubungan yang hidup,
langsung, dan interaktif antara dua atau lebih
2. Mempererat (cultivation), yaitu memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai
dari hubungan penjualan hingga hubungan persahabatan
3. Tanggapan (response), yaitu membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan
pembicaraan wiraniaga.
Oleh karena sifat-sifat tersebut maka metode ini mempunyai kelebihan antara lain operasinya
lebih fleksibel karena penjual dapat mengamati reaksi pelanggan dan menyesuaikan
pendekatannya, usaha sia-sia dapat diminimalkan, pelanggan yang berminat biasanya
langsung membeli, dan penjual dapat membina hubungan jangka panjang dengan
pelanggannya. Aktivitas penjualan personal memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai
berikut:
1. Prospecting, mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan mereka
2. Targeting, mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli
3. Communicating, memberi informasi mengenai produk perusahaan kepada pelanggan
4. Selling, mendekati, mempresentasikan dan mendemonstrasikan, mengatasi
penolakan, serta menjual produk kepada pelanggan
5. Servicing, memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada pelanggan
6. Information gathering, yakni melakukan riset dan intelijen pasar
7. Allocating, menentukan pelanggan yang akan dituju.
3. Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Sebuah usaha bisnis perlu menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak dengan melalui
Public Relation atau Hubungan Masyarakat. Public Relation adalah berbagai program untuk
mempromosikan dan melindungi citra perusahaan atau produknya. Daya tarik hubungan
masyarakat didasarkan pada tiga sifat khusus:
a.Kredibilitas yang tinggi: Cerita dan gambar mengenai berita mengenai perusahaan atau
produk lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan dengan iklan.
b.Kemampuan menangkap pembeli yang tidak dibidik sebelumnya: Hubungan masyarakat
dapat menjangkau banyak calon pembeli terutama bagi para pembeli yang cenderung
menghin¬dari wiraniaga dan iklan.
c.Dramatisasi: Hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk mendramatisasi suatu
perusahaan atau produk sehingga lebih dipercaya oleh khalayak.
Hubungan masyarakat dimaksudkan untuk menjalin hubungan baik dengan masyarakat
tempat menjalankan usaha bisnis. Selain perlu menjalin hubungan baik dengan masyarakat
sekitar perlu juga menjalin hubungan baik kepada masyarakat luas pada umumnya. Jika
sebuah usaha bisnis memiliki hubungan baik dengan masyarakat setempat pastinya usaha
bisnis tersebut menjadi lebih lancar karena penduduk sekitar mendukung keberadaan bisnis
itu, bayangkan saja jika pemilik usaha bisnis tidak akur dengan masyarakat setempat pastinya
pemilik usaha itu sendiri yang bakalan repot. Misalnya, kita membuka sebuah warung makan
dipemukiman penduduk, dimana kita bukanlah penduduk asli ditempat itu dan kitapun
enggan untuk bersosialisasi, pastinya warung makan kita akan susah berkembang karena
penduduk sekitar kurang merespon. Bahkan bisa saja berkembang rumor yang tidak
menyenangkan karena kita tidak mau bersosialisasi. Lain halnya jika kita berlaku ramah
kepada masyarakat setempat, pasti warung kita menjadi lebih mudah berkembang.
Umumnya para pemasar cenderung kurang menggunakan hubungan masyarakat namun
sesekali mereka pasti melakukan program ini. Program hubungan masyarakat yang
direncanakan dengan baik dan dikoordinasikan dengar elemen bauran promosi yang lain
dapat menjadi sangat efektif.
Tjiptono (2008) menyatakan bahwa hubungan masyarakat merupakan upaya komunikasi
menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap
berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Kelompok-kelompok yang dimaksud
adalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan, dan dapat mempengaruhi kemampuan
dalam mencapai tujuannya, yakni terdiri dari karyawan dan keluarganya, pemegang saham,
pelanggan, khalayak/ orang-orang yang tinggal disekitar organisasi, pemasok, perantara,
pemerintah, serta media massa. Metode hubungan masyarakat yang utama adalah publikasi,
kegiatan penting, sponsor kegiatan, berita, acara, kegiatan pelayanan masyarakat, media
identitas perusahaan, hubungan karyawan, penempatan produk pada program acara televisi
atau film, dan pelayanan informasi telepon maupun internet. Kegiatan-kegiatan hubungan
masyarakat meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Hubungan pers (press relations)
Tujuan hubungan dengan pers adalah untuk memberikan informasi yang pantas/ layak dimuat
di surat kabar agar dapat menarik perhatian publik terhadap seseorang, produk, jasa, atau
organisasi.
2. Publikasi produk (product publicity)
Aktivitas ini meliputi berbagai upaya untuk mempublikasikan produk-produk tertentu
3. Komunikasi korporat (corporate communication)
Kegiatan ini mencakup komunikasi internal dan eksternal, serta mempromosikan pemahaman
tentang organisasi
4. Lobi (lobbying)
Lobi merupakan usaha untuk bekerjasama dengan pembuat undang-undang dan pejabat
pemerintah sehingga perusahaan mendapatkan informasiinformasi penting yang berharga.
Bahkan kadangkala juga dimaksudkan untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil
5. Konsultasi (counseling)
Aktivitas ini dilakukan dengan jalan memberi saran dan pendapat kepada manajemen
mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan publik dan mengenai posisi serta citra
perusahaan.
Menurut Junaidi (2009), hubungan masyarakat memiliki peran, antara lain:
1. Membantu dalam meluncurkan produk baru
2. Membantu dalam melakukan penempatan posisi kembali produk yang sudah
dewasa
3. Membangun minat dalam sebuah kategori produk
4. Mempengaruhi kelompok target yang spesifik
5. Mempertahankan produk yang mengalami masalah di masyarakat
6. Membangun citra perusahaan sehingga mendukung produknya.
4. Promosi Penjualan (Sales promotion)
Promosi Penjualan (Sales promotion), yaitu suatu bentuk promosi diluar ketiga bentuk
diatas yang ditujukan untuk merangsang pembelian. Promosi penjualan menawarkan suatu
produk dengan cara memberikan perangsang supaya membeli. Perangsang ini bisa berupa
uang, barang atau pelayanan tambahan lainya yang biasanya tak disertakan bersama produk
tersebut. Umumnya promosi penjualan bisa digunakan untuk melaksanakan lima tugas
pokok.
1. Meluncurkan produk baru
Teknik promosi penjualan dengan pemberian insentif jangka pendeknya dapat digunakan
untuk membantu peluncuran produk baru atau formula baru dari produk yang telah ada. Guna
memberikan efek jangka panjang, produk harus memberikan manfaat yang dijanjikan kepada
konsumen. Jika tidak pembelian ulang tak akan terjadi.
1. Membangun pola belanja konsumen
Dengan cara membujuk para pemula (pembeli pertama) untuk membeli ulang.
Keberhasilanya tergantung produknya. Bila produknya memberikan keuntungan yang
dijanjikan, promosi penjualan dapat membantu terjadinya pembelian ulang, dan ini akan
membangun pola belanja konsumen atas produk itu.
1. Meningkatkan penjualan produk pengiring
Promosi penjualan tidak saja dapat menaikan penjualan suatu produk, tapi dapat juga
mempengaruhi peningkatan penjualan produk pengiringnya. Contohnya peningkatan –
peningkatan penjualn roti tawar bisa mengakibatkan juga peningkatan penjualan selai
1. Miningkatkan pemakaian suatu produk Dengan memperkenalkan penggunan baru
atau tambahan untuk produk yang sudah ada melalui promosi penjualan,pemakaian
sering kali dapat ditingkatkan.
2. Menetralisir kegiatan promosi pesaing.
Promosi penjualan seringkali digunakan untuk mengimbangi kegiatan pesaing, khususnya
mereka yang menggunakan media kampanye yang efektif. Tujuanya adalah untuk
memelihara konsumen yang ada sekarang. Perusahaan market leader yang berkepentingan
melindungi marek sharenya terhadap serangan dari luar sering menggunakn promosi
penjualan dengan cara ini.
Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi
pelanggan untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak,
menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impuls buying, atau mengupayakan
kerja sama yang lebih erat dengan pengecer. Secara umum, tujuan dilaksanakannya promosi
penjualan adalah untuk meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial dan atau
konsumen akhir, meningkatkan kinerja pemasaran perantara, mendukung dan
mengkoordinasikan kegiatan penjualan personal dan iklan.
Sifat-sifat yang terkandung dalam promosi penjualan, diantaranya adalah komunikasi
(mampu menarik perhatian dan memberi informasi dalam memperkenalkan produk kepada
pelanggan), insentif (memberikan keistimewaan dan rangsangan yang bernilai kepada
pelanggan), dan undangan (mengundang khalayak untuk membeli saat itu juga
.
Promosi yang dilakukan oleh penjual dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan yang ingin
dicapai/ pengelompokkan tersebut, sebagai berikut:
1. Customer promotion, promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang pelanggan
untuk membeli
2. Trade promotion, bertujuan untuk mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir, dan
importir untuk memperdagangkan barang/jasa dari sponsor
3. Sales-force promotion, bertujuan untuk memotivasi armada penjualan
4. Business promotion, bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan
pelanggan baru, mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan
produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama, dan mendidik pelanggan.
Tujuan promosi penjualan menurut Iskandar (2009) dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Tujuan promosi penjualan intern adalah untuk meningkatkan atau mempertahankan moral
karyawan, melatih karyawan, kerjasama, serta semangat bagi usaha promosinya. Promosi
penjualan juga menambah dan melengkapi kegiatan-kegiatan bagian humas dengan
memberikan beberapa peralatan dan materi yang diperlukan untuk melaksanakan program
humas internal. Sebagai contoh: slide, film, brosur, dan selebaran.
2. Tujuan promosi penjualan perantara
1. Usaha-usaha promosi penjualan dengan perantara (pedagang besar, pengecer, lembaga
perkreditan, dan lembaga jasa) dapat dipakai untuk memperlancar atau mengatasi perubahanperubahan musiman dalam pesanan, untuk mendorong jumlah pembelian yang lebih besar,
untuk
mendapatkan dukungan yang luas dalam saluran terhadap usaha promosi, atau untuk
memperoleh tempat serta ruang gerak yang lebih baik.
2. Untuk mengatasi fluktuasi yang bersifat musiman dalam pesanan, misalnya ditawarkan
kepada perantara dua unit gratis apabila membeli 10 unit, atau memberika potongan musiman
25 persen. Teknik promosi semacam ini dapat mendorong jumlah pemesanan yang lebih
besar.
3. Tujuan promosi penjualan konsumen adalah untuk mendapatkan orang yang bersedia
mencoba produk baru, untuk meningkatkan volume per penjualan (seperti, mendapat
potongan 20 persen apabila membeli satu produk), untuk mendorong penggunaan baru dari
produk yang ada, untuk menyaingi promosi yang dilakukan oleh pesaing dan untuk
mempertahankan penjualan. Jadi, promosi penjualan perusahaan yang ditujukan pada
konsumen dapat dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu:
a. Kegiatan yang ditujukan untuk mendidik atau memberitahukan konsumen.
b. Kegiatan yang ditujukan untuk medorong para konsumen.
Menurut Jefkins (1995) ada beraneka ragam kegiatan promosi penjualan, antara lain:
1. Undian tanpa syarat dan sayembara
Keberhasilan sayembara berhadiah tergantung pada besarnya hadiah yang diiming-imingkan
atau keunikannya, dan bergantung juga pada besarnya peluang untuk memenangkan hadiah
tersebut. Bukti pembelian seperti kupon atau tanda terima yang disobek dari kemasan, biasa
dijadikan syarat untuk mengikuti sayembara. Bagi perusahaan, semakin banyaknya kupon
yang dikirimkan konsumen menjadi bukti bahwa transaksi pembelian semakin banyak
2. Penawaran harga cuci gudang
Cuci gudang artinya bukan penjualan barang-barang stok lama atau yang kurang laku dengan
harga murah, melainkan penjualan barang-barang yang sengaja diproduksi khusus untuk
dijual dengan harga di bawah harga eceran. Harga seperti ini menjadi menarik bagi
konsumen, sekalipun mereka tahu kualitasnya tidak sebaik dengan produk sejenis yang dijual
dengan harga Normal
3. Hadiah dalam kemasan
Biasanya hadiah langsung ditempelkan pada kemasaran produk atau lazimnya pembeli
diminta untuk mengambil sendiri hadiah yang disediakan perusahaan di toko-toko pengecer
4. Kupon-kupon berhadiah
Kupon-kupon ini harus dikumpulkan sampai jumlah tertentu agar dapat ditukar dengan
hadiah atau berupa hadiah uang tunai. Guna menarik konsumen, katalog hadiah disediakan
agar konsumen mengetahui hadiah apa saja yang bisa diperolehnya
5. Voucher atau kupon potongan harga
Voucher seperti ini dapat ditukar di pengecer-pengecer untuk mendapat potongan harga atau
dipasang di iklan media cetak untuk digunting konsumen yang berminat dan dapat digunakan
sebagai potongan harga bagi pembelian berikutnya
6. Penawaran kupon silang
Kupon silang merupakan suatu bentuk kegiatan kerja sama promosi dengan cara kupon pada
suatu produk dapat digunakan untuk membeli produk lainnya dengan potongan harga tertentu
7. Kemasan ukuran jumbo/ gabungan/ bertanda khusus Kemasaran semacan jumbo dapat
berupa barang yang dikemas menjadi satu atau ukuran kemasan dibuat lebih besar dari
biasanya. Untuk kemasan gabungan yakni sejumlah produk dibuat menjadi satu dan dijual
dengan harga lebih murah. Sedangkan, bertanda khusus berupa pengemasan produk yang
ditempelkan tanda penawaran khusus atau potongan harga, sehingga merangsang konsumen
untuk membeli.
Beberapa perbedaan diantara iklan dan promosi dilihat dari tujuanya adalah sebagai berikut:
• Periklan berupaya untuk mengkomunikasikan pesan penjualan, sedangkan promosi
penjualan mewarkan hadiah, pada periode waktu tertentu, supaya konsumen membeli
barang/jasa yang ditawarkan.
• Periklan selalu dipertimbangkan untuk tujuan jangka panjang, sementara promosi penjualan
didesain untuk tanggapan segera dan selalu dalam jangka periode pendek.
• Periklanan seringkali digunakan untuk membangun citra merk produk, sedangkan promosi
penjualan berorentasi pada tindakan (action) Tujuannya adalah penjualan segera.
• Periklanan senantiasa menambahkan nilai presepsi pada suatu merk, akan tetapi promosi
penjualan menambahkan nilai sebenarnya dalam upaya menciptakan penjualan.
• Dari segi aksinya, periklanan umumnya lebih baik digunakan dalam membangun kesadaran
(awareness) akan merk, dan dalam memposition merk diantara para pesaingnya. Sementara
promosi penjualan lebih kuat dalam menstimulasi pembelian produk baru, dan jauh lebih
efektif dalam mengembangkan distribusi suatu produk, serta membantu membujuk konsumen
untuk “menyetok “ merk tertentu.
5. pemasaran langsung (direct marketing).
Pemasaran langsung adalah bentuk promosi dengan cara memasarkan barang/jasa secara
langsung agar mendapat tanggapan secara langsung juga dari para konsumen. Pemasaran
langsung tidak harus bertatap muka secara langsung tetapi pemasaranya ditujukan secara
langsung kepada seseorang. Pemasaran langsung ini bisa melalui penggunaan surat, telepon,
faksimil, e-mail, dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara langsung
dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.
Pemasaran langsung merupakan sistem pemasaran yang bersifat interaktif dengan
memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan
atau transaksi di sembarang lokasi (Tjiptono 2008). Pemasaran langsung menyertakan
komunikasi pribadi antara pemasar dan konsumen. Dalam pemasaran langsung, komunikasi
promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan
tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos atau dengan
datang langsung ke tempat
pemasar.
Menurut Suyanto (2008), pemasaran langsung merupakan sistem pemasaran yang
menggunakan saluran langsung untuk mencapai konsumen dan menyerahkan barang dan jasa
kepada konsumen tanpa melalui perantara pemasaran untuk menghasilkan tanggapan dan
atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi. Manfaat pemasaran langsung mencakup
penghematan waktu dan memperkenalkan konsumen dengan berbagai pilihan, dapat
membandingkan baik melalui katalog maupun secara online, dapat mengorder barang untuk
dirinya dan orang lain, bagi konsumen bisnis dapat belajar tentang produk dan jasa tanpa
harus bertemu dengan menyediakan waktu khusus dengan wiraniaga.
Menurut Tjiptono (2008), konsumen akan memperoleh manfaat dari adanya pemasaran
langsung ini, yaitu penghematan waktu dalam berbelanja dan dapat secara rahasia (diamdiam). Sedangkan bagi penjual, manfaat yang diperoleh adalah dapat memilih calon pembeli
secara selektif, dapat menjalin hubungan jangka panjang dengan pelangganya, dan
memperoleh peluang baru yang menguntungkan.
Saluran pemasaran secara langsung meliputi penjualan tatap muka (face to face selling), pos
langsung, pemasaran katalog, telepon, TV, dan media tanggapan langsung lainnya,
pemasaran kios, pemasaran interaktif, dan e-pemasaran (ecommerce). Pemasaran pos
langsung meliputi pengiriman penawaran, pemberitahuan, pengingatan, atau hal-hal lain
kepada seseorang di alamat tertentu. Berdasarkan alamat selektif pemasar langsung mengirim
lewat pos ribuan dan
kadangkala mencapai jutaan surat, selebaran, brosur, CD, kaset, dan disket kepada konsumen
per tahun. Pemasaran katalog dilakukan dengan mengirim katalog barang dagangan secara
lengkap, misalnya katalog untuk konsumen dan katalog untuk bisnis yang biasanya dalam
bentuk cetakan atau kadangkala dalam bentuk CD video atau online.
Pemasaran jarak jauh merupakan penggunaan telepon dan pusat panggil untuk menarik calon
konsumen, menjual kepada konsumen yang telah ada, dan menyediakan pelayanan dengan
melayani order serta menjawab pertanyaan. Pemasaran jarak jauh membantu perusahaan
untuk meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya penjualan, dan memperbaiki kepuasan
konsumen. Perusahaan menggunakan pusat panggil untuk menerima panggilan dari
konsumen dan mengawali panggilan kepada calon konsumen dan konsumen.
Pemasaran tanggapan langsung dapat melalui televisi dan kios. Penggunaan televisi untuk
pemasaran tanggapan langsung dengan iklan tanggapan langsung, saluran belanja di rumah
serta TV interaktif dan videotext. Kios merupakan sebuah bangunan kecil atau struktur rumah
yang kuat untuk penjualan atau unit informasi. Pemasaran interaktif merupakan saluran
pemasaran langsung yang bekerja secara elektronik. Internet menyediakan pemasar dan
konsumen dengan peluang yang lebih besar dalam berinteraksi dan lebih bersifat individual.
Media periklanan di internet antara lain banner, spot leasing, sponsorship, interstetial,
skyscraper, large rectangle, Universal Resource Locator (URL), chat room dan e-mail.
Meski terdapat berbagai bentuk pemasaran langsung seperti surat, pemasaran jarak jauh,
pemasaran elektronik, dan sebagainya-semuanya memiliki empat sifat atau karakteristik
sebagai berikut:
a.Nonpublik: Pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu, misalnya pengiriman surat via
pos atau email, itu berarti yang mengetahui pesan tersebut hanya pihak terkait saja, public
tidak mengetahui.
b.Disesuaikan: Pesan dapat disiapkan dan dirancang dengan sebaik-baiknya terlebih dahulu
sebelum dikirimkan kepada orang yang bersangkutan agar ia tertarik.
c.Terbaru: Pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat sesuai dengan kondisi terkini.
d.Interaktif: Pesan dapat diubah sesuai tanggapan orang yang berkaitan sehingga
menimbulkan suatu komunikasi yang interaktif.
Akhir-akhir ini pemasaran langsung mulai merebak dikalangan penjual dan tentu saja hal
tersebut dipicu oleh berbagai faktor. Hal-hal yang memicu maraknya bentuk promosi
pemasaran langsung saat ini antara lain:
a.Jumlah relung pasar yang semakin beraneka ragam.
b.Biaya tranportasi semakin mahal, kemacetan lalu lintas semakin tinggi, kebingungan
mencari tempat parker, dan lain-lainya.
c.Terlalu sibuk sehingga tidak memiliki waktu luang, antrian di kasir yang panjang terlalu
menyita waktu
d.Banyak toko tidak lagi menjual barang-barang khusus yang lambat terjual
e.perkembangan dalam bidang teknologi yang memungkinkan penciptaan jalan raya untuk
lalu lintas informasi yang lebih cepat (information highway) dan mempermudah penyusunan
data base pelanggan
Pemasaran langsung mulai dilirik oleh berbagai kalangan penjual karena memiliki berbagai
manfaat yang lebih untuk berbagai pihak, diantaranya adalah:
1.konsumen Bagi produk eceran:
a.Aktivitas berbelanja konsumen bisa dilakukan di rumah sehingga lebih hemat waktu dan
tenaga serta lebih nyaman.
b.Pilihan barang lebih banyak, dan dapat melakukan perbandingan dengan membuka-buka
katalog dan layanan belanja on line
c.Dapat memesan barang untuk diri sendiri atau orang lain
2.Bagi konsumen produk industri:
•Dapat mempelajari barang dan jasa yang tersedia dengan seksama tanpa harus
menghabiskan banyak waktu untuk menemui wiraniaga
3.Bagi penjual:
a.Dapat memilih daftar alamat yang memuat nama dengan karakteristik yang spesifik
b.Dapat mengkhususkan dan menyesuaikan pesanan sesuai kebutuhan kelompok sasaran
c.Pemasaran langsung dapat diatur agar dapat menjangkau calon pembeli pada saat yang
tepat
d.Bahan informasi pemasaran langsung memiliki keterbacaan yang tinggi karena bahan
tersebut dikirimkan pada calon pembeli yang jelas tengah berminat
e.Memungkinkan pengujian media dan pesan alternatif untuk mencari metode pencapaian
tujuan yang paling efektif dalam segi biaya
f.Membuat tawaran dan strategi yang sulit dilihat oleh pesaing
g.Dapat mengukur tanggapan dari konsumen sehingga bisa digunakan untuk membuat
keputusan yang lebih menguntungkan.
Dari berbagai bentuk promosi diatas kita bisa memilih salah satu atau lebih dari satu bentuk
promosi yang sesuai dengan barang/jasa yang kita jual. Beberapa faktor yang perlu
diperhatikan dalam berpromosi adalah:
a.Tentukan terlebih dulu pasar sasaran yang ingin kita bidik, hal ini berhubungan dengan
segmentasi pasar.
b.Tentukan tujuan promosi, apakah untuk menginformasikan, mempengaruhi atau untuk
mengingatkan.
c.Pengembangan pesan yang disampaikan, hal ini berhubungan dengan isi pesan, struktur
pesan, gaya pesan, dan sumber pesan.
d.Pemilihan bauran komunikasi, apakah itu komusikasi perorangan atau bukan.
Daftar Pustaka



Tjiptono F. 2008. Strategi Pemasaran Edisi III. Jakarta: CV. Andi Offset.
http://id.shvoong.com/business-management/marketing/1912045-bentuk-bentukpromosi/
http://handayani.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/22727/Periklanan+atau+Prom
osi.doc
LINK :
http://nanangsuryadi.lecture.ub.ac.id/
Download