BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi Sebagai mahluk sosial dan individual, manusia memiliki keingin tahuan dan berkembang. Salah satu saran a untuk mencapai semua itu adalah melalui komunikasi. Oleh karena itu komunikasi merupakan kebutuhan mutlak bagi manusia. Komunikasi adalah hal yang paling wajar dalam pola tindakan manusia tetapi juga paling komplit dan rumit. Karena komunikasi sudah berlangsung sejak manusia lahir, dilakukan secara wajar dan leluasa seperti halnya bernafas. Kehadiran tayangan acara televisi, baik TVRI maupun televisi swasta di masyarakat sangat berarti. Program acara yang beraneka ragam ternyata banyak menyedot perhatian khalayak. Masuknya informasi melalui televisi hingga ke pelosok-pelosok desa, semakin dikuatkan dengan adanya izin pemasangan antena parabola oleh pemerintah. Antena parabola tersebut dapat melancarkan penangkapan siaran televisi diberbagai wilayah dunia. Banyaknya televisi swasta di Indonesia, otomatis semakin banyak alternatif pilihan acara. TVRI juga mulai sedkit mengubah acaranya, walau masih kalah bersaing dalam memperebutkan pemirsa dengan televisi swasta. Era 1930-1960 sejak tahun empat puluhan, defenisi komunikasi telah banyak diungkap. Komunikasi sebagai “proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsang-perangsang (biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk Universitas Sumatera Utara merubah tingkah laku orang lain komunikate. Dari defenisi tersebut dapat kita ketahui bahwa ilmu komunikasi mempelajari dan meneliti perubahan dan sikap dan pendapat yang diakibatkan oleh informasi yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain. Communication berasal dari kata lati “communicare” yang artinya “to talk together, confer, discourse and consult with another”. Lebih lanjut menurut pakar lainnya, komunikasi adalah perkataan yang masih ada hubungannya dengan kata “communitas” yang artinya “not only comunity but also fellowship and justice in mens dealings with one another” ( Amir dkk:2010:28). Berdasarkan berbagai pemikiran para pakar tentang pengertian komunikasi dapat disimpulkan pada intinya komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari sumber kepada penerima. Dimana sumber merupakan ditempatkan sebagai komunikator dan penerima pesan disebut dengan komunikan yang akan menimbulkan efek tertentu. a. Proses Komunikasi Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder. Dimana kedua proses ini merupakan pembagian dari proses komunikasi dalam perspektif mekanistis. Dimana proses ini berlangsung pada saat komunikator mengoperasikan atau melemparkan dengan bibir apabila lisan dan dengan tulisan apabila menggunakan tangan. Komunikan menangkap pesan yang disampaikan oleh komunikator melalui indera mata dan indera-indera lainnya (Efendy 2007:32). Universitas Sumatera Utara 1. Proses Komunikasi Secara Primer Proses komunikasi secara primer (primary process) adalah proses penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu lambang (symbol) sebagai media atau saluran. Lambang ini umumnya bahasa, tetapi dalam situasisituasi komunikasi tertentu lambang-lambang yang dipergunakan dapat berupa kial atau (gesture) yakni gerak tubuh, gambar, warna, dan lain sebagainya. Dalam komunikasi bahasa dapat disebut lambang verbal (verbal symbol) sedangkan lambang-lambang lainnya yang bukan bahasa dinamakan lambang nirverbal (nonverbal symbol). 1. Lambang Verbal Dalam proses komunikasi bahasa sebagai lambang verbal paling banyak dan paling sering digunakan, oleh karena bahasa yang mampu mengungkapkan pikiran komunikator mengenai hal atau peristiwa baik yang kongkrit maupun yang abstrak yang terjadi masa kini, masa lalu dan masa yang akan datang. Kita dapat menelaah pikiran Socrates dan Aristoteles yang hidup ratusan tahun sebelum masehi dari buku-buku berkat kemampuan bahasa. Hanya dengan bahasa kita dapat mengungkapkan rencana kita untuk minggu depan, bulan depan, atau tahun depan yang tidak mungkin dapat dijelaskan dengan lambanglambang lain. 2. Lambang Nirverbal Lambang Nirverbal adalah lambang yang dipergunakan dalam komunikasi, yang bukan bahasa, misalnya kial, isyarat dengan anggota tubuh, antara lain kepala, mata, bibir, tangan dan jari. Universitas Sumatera Utara Ternyata banyak sekali gerakan yang sama mengandung arti yang berlainan, diantara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Termasuk komunikasi nirverbal ialah isyarat dengan menggunakan alat. Pada zaman modern sekarang ini, alat untuk berkomunikasi dengan isyarat bersifat modern pula. Gambar adalah lambang lain yang dipergunakan dalam berkomunikasi nirverbal. Gambar dapat dipergunakan untuk menyatakan suatu pikiran atau perasaan. Dalam hal tertentu gambar bisa lebih efektif daripada bahasa. Lambang gambar dalam proses komunikasi mengalami perkembangan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat dan kemajuan teknologi. Jika dahulu gambar itu ditulis, kemudian dicetak, kini dengan kamera foto bisa dipotret, bahkan dengan kamera film atau kamera video dapat diatur menjadi gambar hidup. Pada akhirnya, apabila gambar itu merupakan lambang untuk proses komunikasi secara sekunder. Demikian sekaligus mengenai lambang verbal dan nirverbal dalam proses komunikasi secara primer yang untuk efektifnya komunikasi acapkali oleh para komunikator dipadukan, misalnya dalam kuliah atau ceramah disajikan gambar, bagan, tabel, dan lain-lain sebagai ilustrasi untuk memperjelas. 2. Proses Komunikasi Sekunder Proses komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Komunikator menggunakan media kedua ini karena komunikan yang dijadikan sasaran komunikasinya jauh tempatnya atau banyak jumlahnya atau kedua-duanya, jauh dan banyak. Universitas Sumatera Utara Komunikasi dalam proses secara sekunder ini semakin lama semakin efektif dan efisien karena didukung oleh teknologi komunikasi yang semakin canggih, yang ditopang pula oleh teknologi-teknologi lainnya yang bukan teknologi komunikasi. Surat misalnya sebagai media komunikasi sekunder yang pada mulanya terbatas sekali jangkauan sasarannya, dengan dukungan pesawat terbang jet, dapat mencapai komunikan dimana saja di seluruh dunia. Demikian pula media telepon, jika pada waktu ditemukan menggunakan kawat yang oleh sebab itu terbatas sekali wilayah jangkauannya, kini dengan radio telepon dapat mencapai sasaran di kota lain, negara lain, dan benua lain. Televisi siaran dewasa ini yang dipadu dengan komputer menjadi semakin mempesona, baik dari segi visualnya maupun audialnya, selain jangkauannya semakin jauh dan luas berkat inovasi satelit komunikasi dan luas inovasi satelit komunikasi dan antena parabola. Agar komunikasi efektif, proses penyandian oleh komunikator harus bertautan dengan proses pengawasandian oleh komunikan. II.2 Komunikasi Massa Banyak defenisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan para ahli komunikasi. Banyak ragam dan titik tekan yang dikemukakannya. Namun, dari sekian banyak defenisi itu ada benang merah kesamaan defenisi satu sama lain. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Perbedaan berita pada media massa cetak dan media massa elektronik. Universitas Sumatera Utara CETAK ELEKTRONIK Harus dapat membaca Tidak harus dapat membaca Dilihat Didengar dan ditonton Membaca dapat ditunda Tidak dapat ditunda/sekilas Tidak butuh tempat khusus Butuh tempat khusus Terbatas ruang dan Waktunya Tidak terbatas/lebih luas Mudah didokumentasi Butuh alat bantu untuk merekam Distribusi terbatas Distribusi tidak terbatas Berbentuk tulisan Tulisan, suara dan gambar Tabel 2: Perbedaan berita pada media massa cetak dan media massa elektronik. Komunikasi massa adalah suatu ilmiah mengenai media massa dengan pesan yang telah dihasilkan, baik pembaca, pendengar dan penonton yang akan mencoba diraihnya, dan menimbulkan efek terhadap mereka sebagai khalayak (Nurudin : 2007:2). Ada suatu defenisi komunikasi massa yang dikemukakan Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble akan semakin memperjelas apa itu komunikasi massa. Menurut mereka sesuatu bisa di defenisikan sebagai Komunikasi Massa jika mencakup hal-hal sebagai berikut : 1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern pula Universitas Sumatera Utara 2. 3. 4. 5. 6. antara lain surat kabar, majalah, televisi, film, atau gabungan di antara media tersebut. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Anomitas audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula dengan komunikasi yang lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak saling mengenal satu sama lain.’ Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang. Karena itu, diartikan milik publik. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan, atau perkumpilan. Dengan kata lain, komunikatornya tidak berasal dari seseorang, tetapi lembaga. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi). Artinya, pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. Unpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis komunikasi lainnya, unpan balik bisa bersifat langsung (Nurudin:2007:8). Bentuk komunikasi yang menggunakan saluran atau media dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu adalah pengertian dari komunikasi massa. Dari defenisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa (Ardianto:2007:3). Berdasarkan beberapa pendapat para ahli bahwa komunikasi massa pada intinya merupakan media yang menghubungkan komunikator dengan komunikan secara massal kepada sejumlah besar orang. Perkembangan teknologi komunikasi massa dalam bentuk media massa khususnya media televisi telah membuat dunia semakin kecil. Tren perubahan gaya hidup masyarakat tidak hanya membawa pengaruh globalisasi melainkan juga polarisasi-polarisasi baru yang mendorong dilakukannya restrukturisasi dan refungsionalisasi berbagai bidang kehidupan. Kemajuan teknologi komunikasi telah memungkinkan terjadinya globalisasi informasi. Oleh karena itu kita dituntut untuk siap menghadapi banjirnya informasi di Universitas Sumatera Utara segala bidang. Informasi melalui medium televisi dan internet yang mengalir melintasi batas-batas negara tampaknya tidak dapat terbendung oleh jarak, ruang dan waktu. Melihat fungsi media televisi yang begitu luas, maka secara otomatis akan memberikan kesadaran bahwa hendaknya kita dapat memanfaatkannya secara tepat. Kesadaran itu berawal dari sejauh mana aspek komunikasi massa dapat berjalan secara wajar tanpa ada unsur keterpaksaan. Komunikasi massa pada hakikatnya ialah suatu transformasi sosial yang luas, yang menyangkut persoalan-persoalan manusia dibidang pendidikan, penerangan, perubahan sikap dan nilai-nilai serta masalah peninjauan kembali masalah hubungan antarmanusia, adat istiadat, kebiasaan dan lain-lain yang menyangkut tingkah laku sosial. II.3 Televisi Televisi sebagai salah satu media massa audiovisual yang diasumsikan dapat mempengaruhi pemirsa lewat tayangan acaranya. Ini sangat dirasakan oleh khayak, baik pengaruh secara langsung maupun tidak. (Wawan Kuswandi 2008:56). Ada 8 sifat televisi yaitu sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Media televisi adalah media elektronik Media televisi adalah media audiovisual gerak Media televisi adalah media transitory Media televise adalah media non-rinci Media televisi adalah memiliki ukuran ratio layar 4:3 Media televisi adalah media pandang dengar Media televisi adalah media personal (close-up media) Media televisi adalah incorporate media yaitu media yang dapat menyajikan media lain (slide dan foto grafik) (Menurut J.B. Wahyudi:1996:23). Universitas Sumatera Utara Sifat televisi adalah transitori, yaitu hanya meneruskan isi pesan, yang berarti isi pesan hanya didengar atau dilihat sekilas, maka penyusunan naskah jurnalistik harus tepat, ringkas, jelas, sederhana, dan dapat dipercaya (Ardianto:2004:128). Televisi langsung dapat menyajikan peristiwa yang sedang terjadi kesetiap rumah media yang dapat mendominasi komunikasi massa, karena sifatnya yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan khalayak. Televisi mempunyai kelebihan dari dari media massa lainnya yaitu bersifat audio visual atau didengar dan dilihat, dapat menggambarkan kenyataan dan langsung dapat menyajikan peristiwa yang sedang terjadi ke setiap rumah para pemirsa dimanapun mereka berada. Televisi sekarang ini menjadi kebutuhan yang wajib dimiliki setiap rumah tangga. Kebudayaan ini bukan sesuatu yang sudah jadi sehingga dapat didokumentasikan dan dianalisis. Televisi terus-menerus membudayakan masyarakat dan masyarakat membudayakan televisi. Pendapat yang pada umumnya dianut oleh para pendidik dari kebudayaan tulis ialah kebudayaan televisi itu “kebudayaan massa” yang bagi mereka berarti kebudayaan yang dangkal atau bahkan bukan kebudayaan yang sesungguhnya. Kebudayaan juga merupakan kenyataan hidup yang diciptakan oleh masyarakat sendiri dengan mempergunakan televisi. Meskipun kebudayaan yang diciptakan oleh televisi sekarang ini penuh dengan kepincangan, kita dapat melihat kemungkinankemungkinan yang lain dalam suatu etika baru. Perkembangan teknologi pertelevisian saat ini sudah sedemikian pesat sehingga dampak siarannya menyebabkan seolah-olah tidak ada lagi batas antara satu negara dengan negara lainnya. Ini disebut globalisasi di bidang informasi. Saat ini sedikitnya terdapat sembilan produk teknologi pertelevisian di dunia yang digunakan orang sebagai media untuk menyampaikan pesan (message) atau hiburan yaitu: Universitas Sumatera Utara 1) High Defenition Video System : merupakan kamera video yang dilengkapi dengan system editing dan mampu merekam serta mentransfer film cerita yang langsung disalurkan ke gedung bioskop. 2) Sistem Imax : memberikan kesan seluruh penontonnya seolah-olah terlibat dalam cerita. Film dengan layar 70 mm memiliki ratio 20,5: 30,5. 3) Sistem Diamond Vision : system yang dapat memproyeksikan video signal pada layar lebar dengan lebar 5,4m : 4,1m baik untuk siaran diluar maupun didalam ruangan. 4) Sistem Teletext : merupakan surat kabar elektronik yang isinya antara lain berita, ramalan cuaca, harga pasar serta pengumuman lainnya. 5) Sistem Still Picture Broadcastin : untuk keperluan pendidikan. 6) Sistem Cable Television : sistem ini juga disebut dengan CATV (Community Anntena Television). Sinyal penyiarannya dilakukan secara khusus kepada para pelanggan melalui decoder dengan menggunakan kabel atau pancaran satelit. 7) System Pay Television : penyiaran melalui sentral video hanya untuk suatu tempat (hotel, terminal, dan lain-lain) dengan cara membayar setiap kali ingin menonton. Biasanya dengan menggunakan uang koin. 8) Sistem Siaran Satelit Langsung : system ini disebut dengan DBS, yaitu dengan menggunakan antenna parabola untuk menangkap siaran tersebut. 9) Sistem High Definition Television : system ini disingkat HDTV yaitu sistem pertelevisian terbaru temuan Jepang dengan aspect ratio 3:5 dan bergaris 1125 (Wahyudi:1996:60). Universitas Sumatera Utara Teknologi dalam pertelevisian tersebut memang memiliki perbedaan yang spesifik. Namun tujuannya tetap sama yaitu untuk memberikan informasi, mengihibur, mendidik bahkan mempengaruhi khalayaknya. Pada umumnya isi program siaran televisi maupun radio meliputi acara: 1) News Reporting (Laporan Berita) 2) Current Affair (dialog) 3) Talk Show 4) Call-in Show 5) Documentair 6) Magazine/Tabloid 7) Rural Program/Intructional 8) Art/Culture 9) Music 10) Soap Operas/Sinetron/Drama 11) TV Movies 12) Games Show/Kuis 13) Comedy/Situation Comedy. (Wahyudi:1996:57). Berbagai jenis program siaran tersebut bukanlah sesuatu yang mutlak harus ada semuanya. Acara-acara tersebut sangat bergantung dari kepentingan masing-masing stasiun penyiaran televisi yang bersangkutan. Umumnya memang sebagian besar dari contoh jenis program di atas tersebut adalah acara-acara yang disiarkan oleh stasiun penyiaran televisi. Sebagai contoh, TVRI tidak menyiarkan iklan (advertising). Stasiun milik pemerintah tersebut memang memiliki latar belakang sejarah spesifik. Fungsi pers sebagai media massa digolongkan ke dalam 6 hal yaitu: Universitas Sumatera Utara 1) Menyampaikan Fakta (the facts): Media massa menyediakan fasilitas arus informasi dari kedua belah pihak. Satu sisi mencerminkan kebutuhan dan keinginan pengirim iklan dan di sisi lain kebutuhan dan harapan penerima berita, laporan. 2) Menyajikan Opini dan analisis (opinions and analyses): Pada laporan berita, repoter memasukkan opini orang-orang luar, anlisi berita dilakukan oleh staf redaktur khusus (kolom, editorial). 3) Melakukan investigasi (investigations): Fungsi ini adalah yang paling sulit untuk dilakukan, tetapi jika berhasil nilai beritanya akan sangat berbobot. Untuk melakukan ini, diperlukan kecanggihan dan staf yang berpengalaman serta memiliki hubungan intensif dengan para ahli dan ilmuwan yang membutuhkan waktu tahunan. 4) Hiburan (entertaintment): Sajian pers dan media massa kadang-kadang berfungsi sekaligus yaitu menghibur, mendidik, dan memberikan informasi. 5) Kontrol: Fungsi ini bias dimanfaatkan oleh media kepada pemerintah dan juga sebaliknya. Ini sangat bergantung dari sistem pers di Negara yang bersangkutan. 6) Analisis Kebijakan (policy analysis): Fungsi ini merupakan kecenderungan yang kini sedang tumbuh. Dimana sajiannya menyoroti kebijakan yang diterapkan pemerintah kemudian di analisis oleh media tersebut dengan memberikan solusi alternatif lain. (Wahyudi:1996:45). Televisi adalah suatu media hiburan dan informasi yang berkembang pesat di Indonesia dan di dunia. TV menyuguhkan visualisasi yang tidak dapat diberikan media massa lain seperti radio dan surat kabar. Sesuai dengan sifat media televisi, yaitu dinamis (audiovisual gerak-sinkron) setiap gambar yang disajikan dipilih yang mengandung unsur gerak (Eddy Sutrisno:2000:40). Daya tarik bagi pemirsa adalah apabila audiovisual disajikan secara dinamis dan variatif, dengan komposisi gambar yang bersifat personal, misalnya medium close-up, close-up, atau extreme close-up. Karena gambar yang monoton dan statis akan menimbulkan kebosanan bagi khalayak. Televisi mampu menyampaikan pesan yang seolah langsung antara komunikator (pembawa acara) dengan komunikan (pemirsa). a. Jurnalistik Televisi Universitas Sumatera Utara Jurnalistik berasal dari kata du jour (Prancis), yang berarti hari, sedangkan kata Journal berarti catatan harian. Biasanya, catatan harian ini berisi hal-hal yang penting dan menarik. Karya jurnalistik apa pun bentuk dan jenisnya, berfungsi membela kebenaran dan keadilan, dengan cara mengungkap fakta dan atau pendapat secara informatif, faktual, actual, dan berimbang. (Wahyudi 1996:1). Media massa elektronik memiliki sifat yang disyaratkan atau diwajibkan sebagaimana layaknya sebuah media massa periodic, yaitu publisitas, universalitas, perioditas, kontinuitas, dan aktualitas. Ruang lingkup jurnalistik televisi adalah bidang kerja jurnalistik, mulai dari sumber karya jurnalistik, berita sampai penjelasan masalah hangat. Sumber informasi karya jurnalistik adalah peristiwa atau pendapat yang mengandung nilai berita, masalah hangat (current affairs), dan masalah atau hal yang unik yang ada didalam masyarakat. Penjelasan masalah hangat diolah dan disajikan dalam bentuk monolog (pidato atau ceramah), dialog (wawancara, diskusi panel, talk show), reportase langsung atau tunda, editorial dan dokumenter. II. 4 Pola Penyiaran Televisi Saat ini Undang-undang penyiaran yang berlaku adalah Undang-undang No.32 tahun 2002 mengenai Penyiaran : UU 32/2002 menggunakan istilah “lembaga penyiaran” seperti penyiaran publik, swasta, komunitas dan seterusnya. Menurut ketentuan umum UU 32/2002 “lembaga penyiaran adalah penyelenggara penyiaran, baik lembaga penyiaran publik, lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran komunitas, maupun lembaga penyiaran berlangganan yang dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung Universitas Sumatera Utara jawabnya berpedoman pada peraturan-peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Dapat disimpulkan bahwa pengertian lembaga penyiaran adalah sama dengan penyelenggara penyiaran (Morissan:2008:77). Jasa penyiaran dalam UU 32/2002 sebagaimana ketentuan Pasal 13: “Jasa penyiaran terdiri atas : a). Jasa Penyiaran radio b). Jasa Penyiaran televisi” (Morisan:2008:78). Stasiun Publik Stasiun penyiaran publik berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara, bersifat independen, netral, tidak komersial, dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat. Radio Republik Indonesia (RRI) dan Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang stasiun pusat penyiarannya berada di ibu kota negara merupakan stasiun penyiaran publik. Di daerah provinsi, kabupaten atau kota dapat didirikan stasiun penyiaran publik lokal (Morissan:2008: 97). Keberhasilan finansial suatu stasiun penyiaran radio dan televisi adalah acara atau program sebagai faktor yang paling penting. Adalah program yang membawa audien mengenal suatu stasiun penyiaran. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang dapat menarik minat audien mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun televisi. Program dapat disamakan dengan produk atau barang (goods) atau pelayanan (services) yang dijual kepada audiens dan pemasang iklan. Pada dunia penyiaran, program yang baik akan mendapatkan Universitas Sumatera Utara pendengar atau penonton yang lebih besar, sedangkan acara yang buruk tidak akan mendapatkan pendengar atau penonton (Morissan:2008:199). II.5 Penyiar Berita Penyiar yang tampil dihadapan kita di layar televisi adalah petugas yang mewakili sebuah stasiun televisi, sehingga penyiar adalah ujung tombak. Seorang penyiar berita, baik penyiar berita maupun penyiar artistik haruslah memahami betul kemampuan dirinya sehingga mampu mengantarkan dirinya ke puncak karier yang lebih baik. Faktor penyiar berita atau penyaji berita memegang peranan penting dalam penyampaian naskah berita kepada khalayak. Agar isi berita sampai kepada khalayak secara jelas dan komunikatif ada 2 cara: 1. Cara yang dikembangkan di Amerika Serikat Filosofi yang digunakan penyiar berita adalah smile, smile, smile, atau bersifat santai atau tidak tegang. 2. Cara yang di kembangkan di Inggris (BBC) Filosofi yang digunakan penyiar berita adalah scowl, scowl, scowl, dimana artinya adalah formal. Sangat dibutuhkan kewibawaan dari penyiar. Penyiar berita disebut sebagai news readers atau newscasters Syarat Penyiar berita : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Otoritas Kredibilitas Kejelasan dan kejernihan suara Komunikatif Berkepribadian yang kuat Profesionalitas yang tinggi Berpenampilan dan volume suara yang prima. (Wahyudi 1996:33). Penyiar berita sering juga disebut dengan anchor, menjadi citra dari suatu stasiun televisi. Banyak orang yang lebih suka memilih program informasi pada stasiun televisi tertentu karena alasan pembawa acaranya atau presenternya. Banyak hasil survey Universitas Sumatera Utara menunjukkan alasan penonton memilih suatu program berita karena presenternya memiliki penampilan menarik. Hal ini menjadi salah satu alasan utama mengapa orang lebih suka mengikuti program berita dibanding yang lain. Dengan demikian, kredibilitas presenter dapat menjadi aset penting suatu stasiun televisi. Dinegara maju, memilih penyiar berita adalah sama pentingnya dengan memilih acara yang diproduksi. Wajah rupawan dan suara bagus, belumlah cukup untuk menjadi presenter yang baik. Ada dua pandangan mengenai syarat seseorang dapat menjadi presenter berita. Sebagian kalangan menyarankan agar pembaca berita haruslah juga reporter atau jurnalis, namun sebagian ahli lainnya mengatakan bahwa keterampilan menjadi pembaca berita atau presenter adalah hal yang berbeda dengan menjadi reporter yang membuat liputan berita. Dengan begitu tidak ada peraturan pasti mengenai syarat menjadi presenter. Keuntungan merekrut seorang reporter menjadi presenter adalah ketika terjadi peristiwa besar yang harus terus-menerus ditayangkan secara langsung. Dalam situasi seperti itu, tidak ada naskah tertulis yang dapat dibaca presenter berita. Stasiun televisi membutuhkan reporter yang membawakan siaran langsung dan memandu liputan berkelanjutan atas peristiwa tersebut. Syarat untuk menjadi penyiar berita yang baik adalah seorang reporter dengan reputasi baik yang bekerja pada media cetak, bisa pula menjadi orang yang tepat untuk televisi. Kurang pengalaman ditelevisi tidak dengan sendirinya menjadi hambatan. Jika seseorang terbiasa berbicara di muka umum atau memiliki kepribadian dan kepercayaan diri yang kuat, mereka mungkin akan sukses menjadi penyiar berita televisi. Universitas Sumatera Utara Seorang penyiar berita yang menyajikan berita, hampir sama dengan aktor yang memerankan tokoh dipanggung. Memperbaiki keterampilan yang diperlukan untuk membawakan berita bukanlah proses yang sulit. Memang dibutuhkan waktu, namun orang akan terkejut betapa singkatnya waktu yang dibutuhkan (Hoyyima Khoiri:2010:19). Syarat penyiar berita yang harus dimiliki : a) Suara dan kemampuan berbicara. Akan lebih baik jika seorang penyiar berita memiliki microphonic voice adalah suara ideal seorang penyiar berita. Dimana suara rendah atau bariton untuk pria dan alto untuk wanita. Pada jayanya DUNIA DALAM BERITA TVRI di tahun 80-an, semua penyiar memiliki karakter suara berat dan pembawaan suara yang sangat khas tiap personalnya. b) Seorang penyiar harus dapat mengeksploitasi suaranya, tekanan yang tepat, kata dengan lafal tepat dan intonasi yang sesuai. c) Penampilan dan perilaku secara fisik seorang penyiar berita televisi sangat diperhatikan oleh lensa kamera yang sangat sensitif. d) Berkepribadian yang baik. Dimana penyiar berita diharapkan mampu menempatkan dirinya di lingkungan sehari-hari, menjauhi hal-hal negatif yang membuat citra diri buruk. e) Berpengetahuan dan pendidikan yang memadai. Saat ini syarat mutlak menjadi penyiar berita harus memiliki pendidikan yang cukup atau bahkan lebih. Karena penyiar berita terkadang akan berhubugan dengan pejabat, menteri atau bahkan akademisi. Sehingga dengan adanya ilmu pengetahuan yang dikuasai dapat membantu menyeimbangkan pembicaraan. Universitas Sumatera Utara f) Memiliki motivasi. Motivasi kunci untuk menjadi seorang penyiar berita. Apabila tidak ada motivasi menjadi penyiar tidak akan bisa maksimal dalam menjalani profesi tersebut. g) Mampu bekerja dalam satu tim. Dalam suatu stasiun televisi penyiar adalah ujung tombak suatu program acara. Akan tetapi tidak luput dari kerjasama suatu crew, jadi harus bekerjasama untuk mendapatkan hasil yang maksimal. h) Kesehatan yang baik. Menjadi penyiar cukup melelahkan sehingga harus santai dan bisa menikmati pekerjaan tersebut, tidak terganggu oleh kondisi fisik. i) Percaya diri. Rasa percaya diri yang kuat sangatlah dibutuhkan untuk menajadi penyiar berita, dan penyiar harus bisa menjadi diri sendiri. (inspirasi dari TVRI Jawa Barat 2008) (http://putramercury.wordpress.com/dunia-pertelevisian/penyiar-dantelevisi/). Syarat-syarat penyiar berita LPP TVRI Medan adalah 1. Aktif berbahasa Inggris 2. Berpenampilan 80% 3. Rajin mengikuti siaran berita 4. Membaca buku mengenai penyiar berita. (Wawancara dengan Bagian kesekretariatan berita:tgl 20 Mei 2011: pukul 15.05) Universitas Sumatera Utara Syarat-syarat penyiar berita LPP TVRI Medan adalah 1. Berkepribadian 2. Berpenampilan menarik 3. Sehat dan tidak cacat jasmani 4. Berpendidikan minimal D3 5. Mampu berhasa Inggris aktif 6. Mampu berkomunikasi dengan baik 7. Harus menjaga etiket berbicara dan tidak cadel 8. Tahu dan paham dengan berita yang akan disampaikan 9. Tenang dalam segala kondisi. (Wawancara dengan KASIE berita :tgl 20 Mei 2011: pukul 16.00) II.6 Citra Citra adalah salah satu cabang dari ilmu informatika. Pengolahan citra berkutat pada usaha untuk melakukan transformasi suatu citra/gambar menjadi citra lain dengan menggunakan teknik tertentu. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Pengolahan_citra). Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya. Citra perusahaan ini terbentuk dari banyak hal, seperti sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan dan stabilitas dibidang keuangan, kualitas produk, keberhasilan ekspor, hubungan individu yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja, kesetian turut memikul tanggungjawab sosial dan komitmen mengadakan riset. Suatu citra perusahaan yang Universitas Sumatera Utara positif jelas menunjang usaha PR keuangan. Sebagai contoh, suatu badan usaha yang memiliki citra perusahan positif pasti lebih mudah menjual sahamnya (Daniel Yadin:2009:21). Defenisi citra adalah sebagai ”pancaran atau reproduksi jati diri atau bentuk orang perorangan, benda atau organisasi”. Pada perusahaan, citra juga diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi masyarakat terhadap perusahaan didasari atas apa yang mereka ketahuiatau mereka kira tentang perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu, citra sebuah perusahaan yang sama dapat berbeda dimata dua orang yang berlainan. Salah satu yang harus dilakukan para pengusaha dan manajemen perusahaan adalah menjaga jangan sampai karena berbagai macam sebab, mayoritas anggota masyarakat mempunyai persepsi yang salah tentang perusahaannya dan diusahakan agar persepsi masyarakat tidak jauh menyimpang dari apa yang diharapkan perusahaan. Karena hal itu dapat merugikan perusahaan. Citra positif bagi perusahaan, mempunyai manfaat sebagai berikut : 1. Daya saing yang kuat dalam jangka menengah dan panjang, dimana pada masa sekarang ini perusahaan yang ingin memenangkan persaingan pasar berlombalomba memberi berbagai penawaran menarik kpada konsumen yang membeli produknya. Namun lain halnya dengan perusahaan yang mempunyai citra positif akan tumbuh dan kuat menjadi kepribadian perusahaan. 2. Citra positif perusahaan tersebut yang menjadi tembok bagi perusahaan yang ingin memasuki segmen pasar yang dilayani perusahaan tersebut. 3. Memberikan proteksi selama maasa kritis, dimana setiap perusahaan yang berkembang pasati akan menemui masalah. Apalagi masalah tersebut sampai diketahui oleh media massa, akibatnya para pembaca dan pemirsa akan mengetahui masalah yaang sedang di alami perusahaan tersebut (khususnya perusahaan ternama). Bagi perusahaan dengan citra positif, masyarakat memahami masalah yang sedang dihadapi perusahaan dan berfikir bahwa masalah yang dihadapi perusahaan bukan semata-mata karena disengaja. Universitas Sumatera Utara 4. Menjadi daya tarik eksekutif handal, karena jika perusahaan mempunyai citra positif maka para eksekutif pun tidak ragu menanamkan sahamnya pada perusahaan tersebut. 5. Meningkatkan efektifitas strategi pemasaran, perusahaan dengan citra positif akan lebih mempunyai harapan berhasil ketika mengeluarkan produk baru dibandingkan dengan perusahaan yang belum dikenal masyarakat. 6. Penghematan biaya operasional, perusahaan dengan citra positif akan membutuhkan biaya yang lebih sedkit dalam mempromosikan produknya dibanding perusahaan baru yang belum dikenal konsumen (Daniel Yadin:2009:2). Cara mempertahankan citra media televisi adalah menarik perhatian dengan menampilkan anak-anak, binatang, pakaian, properti, dan pernak-pernik berwarna-warni atau tempat-tempat menarik. Selain itu memilih penyiar televisi dengan cermat, karena beberapa orang terlihat “telegenic” dibandingkan yang lain. Citra akan terbentuk apabila menempatkan wartawan atau public relations (PR) diatas segala-galanya. Apabila wartawan atau PR tidak menjalankan tugasnya dengan baik serta mencemarkan nama baik suatu perusahaan, dimana perusahaan tersebut berada di posisi yang benar. Maka pihak perusahaan dapat menuntut sesuai dengan badan hukum yang berlaku. (Nurudin:2008:127). Universitas Sumatera Utara