1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan mengenai kondisi kesehatan di Indonesia kini menjadi sebuah perhatian wajib bagi masyarakat dan tokoh-tokoh yang berperan di dunia medis dalam beberapa tahun terakhir. Penyakit-penyakit langka dan berbahaya kini mulai merajalela, seperti kanker, batu ginjal, penyakit jantung dan penyakit lainnya tak jarang mengakibatkan kematian. Tercatat satu tahun terakhir oleh Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah yaitu tahun 2015 sejumlah 5.801 orang menderita penyakit kanker. Sementara itu tercatat sebaran kasus Rawat Jalan Tingkat Lanjut BPJS Kesehatan dari triwulan III tahun 2015 sebanyak 3.094.915 mengalami kasus sistem saluran kemih yang berhubungan dengan ginjal. Disamping tingginya biaya pengobatan bagi pasien-pasien menengah kebawah, hal tersebut juga dipicu oleh pola hidup dan pola makan yang kurang sehat serta teratur yang mengakibatkan tubuh kekurangan asupan nutrisi. Hal tersebut dikemukakan oleh Menteri Kesehatan, Nila F. Moeleok, saat berdialog dengan masyarakat di Bangka Belitung (Fauzi, 2015). Setiap hari tubuh manusia membutuhkan asupan nutrisi agar tubuh mampu mejalankan fungsinya dengan baik. Asupan yang dibutuhkan berupa buah dan sayur, hanya saja tidak lebih dari 10% orang yang mengkonsumsi buah dan sayur (Manafe, 2013), artinya tidak semua orang mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran secara teratur. Bahkan kebanyakan dari mereka mengkonsumsi makanan yang kurang memiliki tingkat gizi alami dari alam, misalnya, junk food dan makanan dalam kemasan lainnya yang berpotensi menimbulkan bahaya pada tubuh. Oleh karena itu, akibatnya tubuh kekurangan nutrisi dari alam. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan cara lain. Cara lain yang memudahkan menutrisi tubuh selain mengkonsumsi buah 1 2 dan sayuran adalah dengan mengkonsumsi suplemen makanan agar tubuh tetap tercukupi nutrisinya. Salah satu suplemen yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh adalah Bionicom-C. Suplemen merupakan makanan pendamping bukan pengganti makanan. Suplemen makanan pada umumnya mengandung vitamin dan mineral yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh (Indayani, 2012). Bionicom-C adalah produk suplemen vitamin C baru yang diciptakan oleh pabrik farmasi di Semarang, yaitu PT. Sampharindo Perdana. Suplemen vitamin C tersebut belum lama beredar di pasaran, yaitu mulai dari bulan Juli 2015 dengan jangkauan distribusi hampir di seluruh Indonesia, sehingga banyak masyarakat yang belum mengenal suplemen tersebut. Bionicom-C memiliki banyak manfaat bagi tubuh dengan kadar vitamin C sesuai kebutuhan jika dibandingkan dengan produk suplemen lainnya yang mengandung vitamin C yang berlebihan atau biasa disebut mega dosis dengan kadar 500 mg. Suplemen Bionicom-C belum tersedia diseluruh apotek, melainkan hanya di apotek-apotek tertentu, serta belum adanya kegiatan promosi dan media iklan secara langsung ke calon konsumen melainkan hanya dengan sebuah brosur yang ditempatkan di apotek yang menjual produk tersebut sehingga hanya orang yang berkunjung ke apotek saja yang mengetahui adanya Bionicom-C sementara suplemen tersebut didistribusikan hampir diseluruh Indonesia dan perusahaan sebenarnya bisa mengiklankan produknya karena didukung dengan omzet yang cukup besar yang diperolehnya setiap bulan. Dengan maraknya produk yang sejenis, membuat beberapa konsumen kurang pandai dalam hal memilih produk yang sesuai kebutuhan untuk dikonsumsi. Untuk itu sangat perlu bagi masyarakat untuk mengetahui adanya suplemen Bionicom-C dengan memanfaatkan tekonologi informasi. Di zaman modern seperti saat ini perkembangan teknologi informasi memiliki pengaruh yang kuat dikehidupan masyarakat. Setiap orang dapat dengan mudah mendapatkan informasi dari seluruh dunia, salah satunya adalah informasi dalam bentuk iklan. Saat ini dunia periklanan merupakan salah satu sarana informasi yang sangat menonjol, baik dalam bentuk iklan media cetak hingga iklan televisi. Hampir seluruh perusahaan 3 memperkenalkan produknya melalui sebuah iklan karena sebagian besar beranggapan bahwa iklan adalah strategi informasi yang paling mudah diingat oleh audience, sehingga produk akan lebih mudah dikenali oleh calon konsumen (Churohman, 2010). Seiring dengan berkembang pesatnya teknologi informasi dengan cara beriklan membuat adanya persaingan yang ketat antar produsen barang atau jasa, dalam hal ini adalah suplemen. Persaingan tersebut dapat ditinjau dari berbagai strategi yang dibuat oleh beberapa produsen suplemen untuk menyampaikan pesan-pesan agar audience atau calon konsumen tertarik untuk membeli serta mengkonsumsi suplemen tersebut demi kesehatan tubuh. Dari paparan diatas penulis akan melakukan perancangan iklan komersial untuk suplemen Bionicom-C guna memperkenalkan suplemen tersebut kepada masyarakat sehingga masyarakat tertarik untuk membeli serta mengkonsumsi Bionicom-C dan dapat menjadikannya sebagai kebutuhan bagi kesehatan serta sebagai bantuan asupan nutrisi bagi tubuh calon konsumen. Oleh karena itu, penulisan rancangan iklan yang penulis ajukan berjudul “Perancangan Iklan Komersial Sebagai Sarana Memperkenalkan Suplemen Bionicom-C Kepada Masyarakat Indonesia”. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana merancang iklan komersial untuk memperkenalkan supplemen Bionicom-C kepada masyarakat Indonesia secara menarik dan mudah dikenali serta diingat oleh audience? 1.3 Tujuan Perancangan Merancang iklan komersial untuk memperkenalkan supplemen Bionicom-C kepada masyarakat Indonesia secara menarik dan mudah dikenali serta diingat oleh audience. 4 1.4 Manfaat Perancangan Dengan diperolehnya data dan informasi mengenai supplemen Bionicom-C dari PT. Sampharindo Perdana untuk dijadikan sebuah iklan, secara umum diharapkan memperoleh manfaat sebagai berikut: a) Manfaat bagi ilmu Desain komunikasi Visual : Tugas akhir ini dapat dijadikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa bidang periklanan untuk merancang sebuah iklan komersial serta diharapkan dapat memberikan peran serta dalam pengembangan ilmu desain komunikasi visual dalam industri kreatif. b) Manfaat bagi masyarakat : Tugas akhir ini dapat dijadikan sebagai informasi baru tentang kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan supplemen vitamin C melalui sebuah iklan. c) Manfaat bagi klien : Tugas akhir ini dapat dijadikan referensi PT. Sampharindo Perdana untuk memperkenalkan supplemen Bionicom-C kepada masyarakat Indonesia guna meningkatkan penjualan dan juga memberi kemudahan perusahaan dalam merencanakan strategi pemasaran selanjutnya. d) Manfaat bagi penulis : Tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi tumpuan penulis untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja nyata sebagai desainer iklan setelah menyelesaikan pendidikan ilmu Desain Komunikasi Visual di Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 1.5 Batasan Masalah Dalam merancang sebuah iklan yang baik agar mampu mencapai tujuan dibutuhkan beberapa batasan sebagai berikut : 1. Iklan dirancang untuk masyarakat hampir seluruh Indonesia. 2. Iklan dirancang untuk audience usia 12 tahun keatas karena produk hanya boleh dikonsumsi mulai usia 12 tahun keatas. 5 1.6 Tinjauan Pustaka 1.6.1 Tinjauan Tentang Suplemen a) Suplemen Suplemen makanan merupakan multivitamin yang didalamnya mengandung satu atau lebih bahan makanan yang digunakan untuk melengkapi asupan nutrisi pada tubuh. Kebanyakan suplemen bisa terdiri dari vitamin, mineral, atau berasal dari bahan alami tumbuhan, asam amino, bahan untuk meningkatkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), atau konsentrat, serta ekstrak dari beberapa bahan di atas yang telah dikombinasi. Suplemen makanan termasuk dalam kategori nutraceutical yang merupakan bagian dari makanan yang bermanfaat bagi medis dan kesehatan. Berbeda dengan obat yang harus mengikuti prosedur uji klinis, suplemen makanan tidak perlu menggunakan prosedur untuk membuktikan uji klinis karena jenis nutraceutical sampai saat ini masih dijual secara bebas, hanya saja tidak bisa untuk menyembuhkan penyakit (Wuri, 2008). b) Suplemen Peningkat Daya Tahan Tubuh Suplemen makanan mengandung vitamin C berguna dan sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk peningkat daya tahan tubuh serta menangkal bahaya radikal bebas. Saat ini suplemen yang dijual bebas dipasaran merupakan suplemen yang bersifat imunomodulator yang artinya suplemen tersebut berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan sistem imun didalam tubuh agar dapat bekerja secara optimal. Suplemen daya tahan tubuh hanya dianjurkan dikonsumsi pada saat kondisi tubuh sedang bermasalah, bukan saat tubuh sedang sehat. Apabila kondisi tubuh sedang memburuk dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen sebagai tambahan makanan karena pada umumnya ketika kondisi tubuh sedang kurang baik asupan makanan kurang terkontrol. Selain 6 suplemen, hal lain yang juga mampu meningkatkan daya tahan tubuh adalah zat yang mengandung prebiotik. Makanan yang mengandung prebiotik dapat berupa sayur-sayuran, dan bawang merah serta bawang putih. Prebiotik juga dapat ditemukan pada minuman berupa susu fermentasi atau yogurt. Prebiotik merupakan kelompok protein yang tidak dapat dicerna, terlebih saat telah mencapai usus. Nutrisi yang dikandungnya memang hanya sedikit, namun memiliki banyak manfaat bagi tubuh (Wuri, 2008). c) Vitamin C Vitamin C mempunyai banyak manfaat dalam tubuh sebagai peningkat kekebalan tubuh dan dapat mencegah flu serta sariawan. Selain itu vitamin C juga berperan penting dalam pembentukan kolagen dan mempercepat penyembuhan luka. Vitamin C sebenarnya bisa didapat secara alami dari buah dan sayur, seperti jeruk, lemon, kubis, kembang kol, dan brokoli. Kekurangan vitamin C dapat menimbulkan masalah seperti anemia, dermatitis, masalah gastrointestinal, dan masalah lain yang menyebabkan tubuh mudah drop. Namun pemakaian vitamin C juga tidak baik apabila melebihi batas dosis yang dianjurkan. Menurut Food and Nutrition Board dan National Academy of Sciences-National Research Council, dosis vitamin C untuk anak usia 5 tahun sebesar 45 mg per hari. Sedangkan untuk dewasa sekitar 75 - 150 mg per hari. Namun sering ditemukan banyak suplemen yang mengandung vitamin C berdosis 500 mg bahkan 2000 mg yang sebenarnya masih dapat ditoleransi oleh tubuh tetapi akan sia-sia bila masuk kedalam tubuh bahkan dapat merusak fungsi tubuh, hal ini dikemukakan oleh seorang dokter bernama dr. Jessica Florencia dalam tulisanya pada sebuah situs. Hal tersebut apabila dikonsumsi secara rutin maka akan menimbulkan masalah seperti endapan sitrat pada sistem organo urinary tract yang kemudian membentuk batu ginjal. Masalah lain 7 dapat terjadi perubahan galur-galur DNA sel yang memungkinkan sel dapat berperilaku menyimpang yang tak jarang mengakibatkan kanker serta dampak negatif lainnya pada tubuh (Florencia, tanpa tahun). 1.6.2 Tinjauan Tentang Pemasaran a) Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan perekonomian yang membantu dalam penciptaan nilai ekonomi. Selain pemasaran ada faktor lain yang dapat menciptakan nilai ekonomi, yaitu produksi dan konsumsi. Untuk lebih mudah memahami pemasaran, maka diberikan gambaran suatu pemasaran berupa tabel sebagai berikut : Tabel 1.2 : Pemasaran Sumber: Dharmesta (1999) PEMASARAN Menyatakan Pertukaran Terdiri Atas Kegiatan-Kegiatan Menggunakan Barang, Jasa, Ide, Orang Selain gambaran dari tabel tersebut diatas, ada juga pengertian-pengertian pemasaran menurut beberapa ahli. Berikut penuturan tentang pemasaran menurut para ahli: 1. Menurut Philip Kotler (2001) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. 2. Menurut Kotler dan Armstrong (2001:13) pelaku dan kekuatan dalam lingkungan pemasaran mempengaruhi kemampuan 8 manajemen dalam mengembangkan dan memelihara keberhasilan hubungan dengan pasar sasarannya. 3. Menurut William J. Stanton (2001) Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. 4. Menurut The American Marketing Association pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan dunia usaha yang mengakibatkan aliran barang dan jasa dari para produsen ke para konsumen. Dari beberapa pengertian tentang pemasaran tersebut diatas, penulis menyatakan bahwa semua paparan tersebut memang benar, namun penulis lebih memiliki kecenderungan pemasaran dengan The American Marketing Association karena secara garis besar, diluar kegiatan promosi dan masalah harga, pemasaran merupakan kegiatan perpindahan barang atau jasa dari produsen ke konsumen. b) Bauran Pemasaran 4P Bauran pemasaran (Kismono, 2001 : 308) merupakan kegiatan inti dari suatu kegiatan pemasaran yang terdiri dari beberapa variable, yaitu produk (product), tempat distribusi (place), harga (price), dan promosi (promotion). Berikut adalah paparan tentang masing-masing variable : 1. Produk (Product) Produk adalah suatu barang dan jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan kepada calon konsumen atau sasaran pasar yang meliputi kemasan produk, merek, garansi, dan pelayanan jual. 9 2. Tempat Distribusi (Place) Kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk menunjukkan tempat dimana produk disediakan dan dapat diperoleh oleh calon konsumen. 3. Harga (Price) Harga merupakan segala sesuatu yang harus diberikan oleh pembeli agar bisa mendapatkan sebuah produk. 4. Promosi (Promotion) Promosi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang bertujuan untuk menginformasikan, membujuk serta mengingatkan konsumen tentang manfaat produk dan jasa. Pada variable promosi terdapat pula bauran promosi yang merupakan gabungan dari berbagai kegiatan promosi terhadap satu produk yang sama agar hasil yang diperoleh mencapai titik maksimal. Dalam melakukan bauran promosi diperlukan adanya alat bauran promosi, yaitu advertising, personal selling, direct selling, dan public relation and publicity. Dalam hal ini, penulis menggunakan bauran promosi berupa advertising. Advertising merupakan bentuk dari promosi non personal terhadap barang dan jasa yang dilakukan oleh suatu perusahaan. 1.6.3 Tinjauan Tentang Iklan a) Iklan Iklan merupakan bagian dari informasi. Informasi itu sendiri adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna menggambarkan dan lebih suatu berarti bagi kejadian-kejadian penerimanya yang yang yang nyata 10 digunakan untuk pengambilan keputusan. Untuk lebih jelas mengenai sebuah informasi, maka diberikan sebuah siklus informasi sebagai berikut : Gambar 1.1 : Bagan Siklus Infomasi Sumber: Sutabri (2005:21) Dari gambaran siklus informasi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi berupa iklan merupakan setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi seorang pembeli potensial dan mempromosikan suatu produk atau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, memenangkan dukungan publik untuk berpikir atau bertindak sesuai dengan keinginan pemasang iklan. b) Fungsi Iklan Iklan menjadi hal yang begitu penting dan memiliki fungsi nyata karena calon konsumen yang baik akan memperhatikan bentuk dari iklan produk yang dikonsumsinya. Menurut Shimp (2003) fungsi periklanan terdiri dari beberapa point sebagai berikut : 1. Informing (menginformasi) merupakan upaya agar konsumen sadar dengan adanya produk baru, serta menimbulkan penciptaan citra produk yang positif. 11 2. Persuading (mengajak) merupakan upaya agar iklan yang efektif mampu mengajak audience agar tertarik untuk mencoba produk atau jasa yang diiklankan. 3. Reminding (mengingatkan) merupakan upaya agar produk yang diiklankan tetap terjaga dalam benak audience. 4. Adding Value (memberikan nilai tambah) merupakan upaya untuk memberikan nilai tambah pada produk dengan merubah dan mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk. Dengan begitu produk yang diiklankan terkesan lebih elegan, bergaya, bergengsi dan lebih unggul dari produk pesaing. 5. Assisting other Company Efforts (mendampingi) yaitu peranan utama sebuah periklanan adalah sebagai pendamping guna membantu perusahaan untuk mengkomunikasikan pesan dari produk yang akan ditawarkan. c) Pengertian Periklanan Periklanan menurut Santoso (2009) merupakan bentuk komunikasi massa, komunikasi yang dilakukan oleh pengiklan (Advertiser) untuk mengkomunikasikan sesuatu kepada konsumen (decoder) melalui media (Channel). Dari pengertian diatas yang dipaparkan secara umum, penulis mengutip definisi periklanan menurut 2 ahli sebagai berikut: 1. Definisi periklanan menurut Sutojo (2003 : 279) adalah sebagai berikut: periklanan adalah sebuah promosi penjualan produk kepada pelanggan dan calon pembeli dengan mempergunakan media non-perorangan,termasuk media masa 2. Tjiptono (2002:223), Iklan sebagai semua bentuk bayaran yang mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas. Sedangkan yang dimaksud dengan periklanan adalah seluruh proses yang 12 meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan iklan. d) Tujuan Periklanan Secara garis besar tujuan suatu periklanan adalah untuk mendorong terjadinya suatu penjualan barang atau jasa. Untuk menjual barang atau jasa tentunya ada beberapa hal yang harus dilakukan. Berikut adalah tujuan periklanan secara umum: 1. Menciptakan pengenalan merek / produk / perusahaan Melalui periklanan khalayak akan mengetahui keberadaan merk, produk maupuin perusahaan pasar. 2. Memposisikan Melalui periklanan perusahaan pasar dapat memposisikan produknya dengan membedakan diri dengan produk pesaing. 3. Mendorong prospek untuk mencoba Dengan menyampaikan pesan-pesan yang persuasive, khalayak didorong untuk mencoba menggunakan produk atau merk yang ditawarkan. 4. Mendukung terjadinya penjualan Dengan beriklan diharapkan konsumen bertindak untuk membeli produk. 5. Membina loyalitas Dengan beriklan akan semakin memantapkan keberadaan pelanggan yang loyal. Artinya perusahaan ingin menyampaikan bahwa merk dan produk yang pernah digunakan konsumen masih tetap ada dipasar. 6. Mengumumkan cara baru pemanfaatan Inovasi atau cara baru pemanfaatan dapat dapat diketahui khalayak melalui iklan. 13 7. Meningkatkan citra Dengan iklan akan meningkatkan citra produk, merk maupun perusahaan. e) “SUPER-A” Pada zaman serba over communication seperti saat ini membuat seorang perancang iklan wajib memperhatikan iklan yang akan dirancang agar tidak membosankan dan terkesan memaksa audience. Menurut Hakim (2006 : 49-63) iklan yang baik adalah iklan yang memenuhi syarat “SUPER-A”, yaitu Simple, Unexpected, Persuasive, Entertaining, Relevant, dan Acceptable. Dalam hal ini tidak hanya visualisasinya, namun juga pesan yang disampaikan kepada audience agar mudah diingat serta diterima oleh audience terlebih menimbulkan rasa ingin melakukan sebuah tindakan yang positif setelah melihat sebuah iklan. f) Media Periklanan 1. Media Lini Atas Media lini atas adalah media untuk iklan-iklan yang disiarkan atau dipasang pada sarana yang memakai biaya sewa pasang iklan. Yang termasuk dalam media lini atas antara lain koran, majalah, TV, radio, billboard, youtube, dan bioskop. 2. Media Lini Bawah Media lini bawah adalah iklan-iklan yang tidak menggunakan tempat atau sarana penempatan iklan dengan sistem sewa. Media lini bawah adalah iklan yang hanya mengeluarkan biaya produksi. Yang termasuk media lini bawah adalah kalender, brosur, poster, x-banner, POP (Point of Purchase), direct mail, pameran, dan event. Dari media-media yang disebutkan diatas, penulis akan lebih banyak menggunakan media lini atas dibanding media lini bawah untuk 14 sarana beriklan karena media lini atas lebih efektif serta mudah untuk mencakup audience. 1.6.4 Tinjauan Tentang Televisi Komersial a) Televisi Komersial (TVC) Televisi Komersial merupakan media televisi yang harus responsif terhadap kebutuhan-kebtuuhan yang diperlukan oleh perusahaan atau pemasang iklan yang kesuksesannya diukur dari berapa banyak permirsa yang dapat diraih. Namun terkadang terselip adanya tujuan sosial yang ditunjukkan oleh stasiun televisi komersial (http://www.slideshare.net/ophe02/televisi-komersial, diakses pada 20 Maret 2016). Menurut Trimarsanto (2008:2) Pada iklan yang mengarah pada menawarkan produk kepada masyarakat diproduksi melalui berbagai proses yang cukup panjang. Tidak cukup hanya tampilan grafis iklan yang menarik, jingle yang ritmis serta model iklan yang menawan, namun iklan sebuah produk yang baik harus mengupayakan keakraban dan lantas mampu menarik keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi atau menggunakan produk tersebut. Durasi untuk iklan televisi tidak diperbolehkan terlalu lama maximal 60 detik (1 menit) karena dalam hitungan detik iklan sudah mampu menimbulkan homogenitas perilaku dibandingkan dengan program yang berdurasi lebih dari 30 menit yang sangat sulit membentuk kesetaraan pola (Sutherland & Silvester, 2005 :236). b) Alur Proses Produksi Iklan 1. Pra Produksi Pra produksi adalah tahap paling awal yang harus dipersiapkan untuk membuat iklan berupa pengumpulan data dan elemen yang diperlukan untuk tahap selanjutnya (produksi). 15 2. Produksi Produksi merupakan tahap pengerjaan sebuah proyek yang telah dipersiapkan pada proses pra produksi. Pada tahap produksi segala fungsi produk telah dibangun, diimplementasikan, dan diintegrasikan namun belum teruji secara keseluruhan. 3. Pasca Produksi Pasca Produksi adalah tahap paling akhir dari sebuah pembuatan iklan yang meliputi pengujian versi beta, mengevaluasi serta melakukan revisi software dan konten berdasarkan hasil pengujian versi beta, merelease golden master (final product) dari produk multimedia, dan mengumpulkan/menyimpan semua material yang dipakai dalam proses produksi. 1.6.5 Tinjauan Tentang Perancangan a) Layout Menurut Rustan (2008) layout merupakan tata letak beberapa elemen pada sebuah media sebagai pendukung konsep atau pesan yang akan disampaikan. Seiring perkembangan zaman, kegiatan melayout mulai disamakan dengan mendesain. Dalam melayout perlu diperhatikan beberapa prinsipnya, yaitu urutan, penekanan, keseimbangan, kesatuan, dan konsistensi. b) Tipografi Menurut Rustan (2011) dalam bukunya “Huruf Font Tipografi” mengemukakan bahwa tipografi adalah segala disiplin yang berhubungan dengan huruf. Ada pula jenis-jenis huruf dalam klasifikasi tipografi antara lain : 1. Roman Memiliki kaki (serif) berbentuk lancip, memiliki ketebalan dan ketipisan pada garis-garis huruf secara kontras serta memiliki kesan anggun, klasik, lemah gemulai, dan intelektualitas. 2. Egyptian 16 Memiliki kaki (serif) berbentuk persegi dan tidak memiliki kontras tebal tipis pada huruf. Huruf ini menimbulkan kesan kokoh, stabil, dan kuat. 3. Sans Serif Tidak memiliki kaki (serif) serta tidak memiliki kontras tebal tipis pada huruf. Huruf ini menimbulkan kesan modern, kontempores, dan efisien. 4. Script Huruf script merupakan huruf yang menyerupai tulisan atau goresan dari tangan dengan kecondongan miring kearah kanan. Hal ini menimbulkan kesan yang begitu pribadi dan akrab. 5. Miscellaneous Huruf miscellaneous merupakan huruf dekoratif dengan tambahan ornament disekitar huruf dan menimbulkan kesan dekoratif dan ornamental. c) Ilustrasi Ilustrasi adalah sebuah karya seni estetis berupa gambar yang digunakan untuk memperjelas teks dalam buku atau media lainnya. Ilustrasi bukan hanya sekedar gambar karikatur atau kartun, namun fotografi juga termasuk dalam ilustrasi. Ilustrasi fotografi adalah gambar berupa foto menggunakan kamera manual maupun digital. Fotografi memberikan kesan lebih realistis dan persuasif. Kegunaan ilustrasi fotografi menurut Suyanto (2004, 89) adalah sebagai berikut: 1. Sebagai perbandingan sebuah berita, 2. Untuk mengabadikan sesuatu, 3. Untuk menceritakan suasana hati, 4. Untuk membangkitkan rasa kemanusiaan. d) Warna Warna adalah salah satu unsur yang berperan penting dalam sebuah desain. Dalam mendesain karya tidak semata-mata hanya 17 menekankan pada selera warna desainer itu sendiri, namun juga perlu mengekspresikan karya tersebut kepada audience agar pesan dapat tersampaikan dengan baik. Warna memiliki beragam kesan yang dapat menimbulkan beberapa persepsi, namun Teori Brewster telah menyederhanakan warna menjadi 4 kelompok, yaitu : 1. Warna Primer Warna pokok yang bukan hasil dari campuran warna lain, seperti merah, biru, dan kuning. 2. Warna sekunder Hasil dari campuran warna primer dengan proporsi perbandingan 1:1, seperti hijau merupakan campuran dari biru dan kuning, jingga campuran dari merah dan kuning, dan ungu merupakan campuran dari warna merah dan biru. 3. Warna tersier Hasil dari campuran warna primer dan warna sekunder, seperti jingga kekuningan adalah campuran dari jingga dan kuning. 4. Warna Netral Hasil dari pencampuran tiga warna primer dengan perbandingan 1:1:1 yang kemudian akan menghasilkan warna hitam (http://www.edupaint.com/warna/roda-warna/505-read-110620teori-warna-dan-ahlinya.html). e) Desain Iklan Menurut Tinarkubo (2009:29) bahwa “desain iklan dipelajari dalam konteks desain, bukan komunikasi marketing dan penciptaan merek atau aktivitas branding”. Periklanan dalam ranah kreatif meliputi 2 (dua) macam, yaitu iklan komersial dan iklan layanan masyarakat (non komersial) yang dimuat diberbagai media lini atas dan media lini bawah. Unsur yang terdapat dalam sebuah iklan tidak hanya visualisasinya (meskipun objek utama dari komunikasi visual adalah elemen visual), akan tetapi pada saat ini, elemen nonvisual, seperti bahasa verbal, tulisan dan bunyi juga 18 berperan penting dalam suatu komunikasi visual, dalam hal ini adalah iklan. f) Strategi Kreatif Strategi kreatif merupakan langkah yang dilakukan untuk menyusun kerangka serta strategi untuk mencapai tujuan periklanan yang meliputi: 1. Penetapan target market atau audience. 2. Perencanaan media iklan. 3. Perencanaan kreatif pesan iklan. 4. Penentuan eksekusi gaya dan daya tarik pesan dalam iklan. Selain itu, strategi kreatif memiliki tujuan untuk menciptakan iklan sebagai alat memasarkan produk yang efektif. Strategi kreatif menurut Suhandang (2005) dilakukan untuk memenuhi jawaban dari pertanyaan berikut : 1. What : apa tujuan beriklan? 2. Who : siapa khalayak yang akan dijangkau lewat iklan? 3. When : kapan iklan akan dipasang? 4. Where: dimana iklan akan dipasang? 5. Why : mengapa iklan dibuat sedemikian rupa? 6. How : bagaimana bentuk iklan yang dibuat? g) Daya Tarik Pesan Daya tarik pesan merupakan hal yang sangat penting guna menarik perhatian audience. Maka dari itu, beberapa hal yang berkaitan dengan daya tarik pesan menurut Suyanto (2007) sebagai berikut : 1. Daya tarik selebritis 19 Produk atau jasa yang diiklankan oleh para figure masyarakat, seperti tokoh, bintang TV, aktor, aktris, atlet, ilmuwan dan lain sebagainya. Hal ini dapat mempengaruhi sikap serta persepsi konsumen terhadap kualitas produk yang ditawarkan dalam iklan. Contoh : Iklan Tokopedia menggunakan penyanyi Indonesia bertalenta yang sedang booming, yaitu Isyana Sarasvati yang dinilai oleh CEO Tokopedia memiliki visi yang sama untuk membangun Indonesia yang lebih baik. 2. Daya tarik humor Produk atau jasa yang ditawarkan menggunakan daya tarik humor guna mencapai sasaran komunikasi yang bervariasi untuk menarik memandu perhatian konsumen, konsumen terhadap mempengaruhi tuntutan konsumen, produk serta meyempurnakan kemampuan “recall” dari tuntutan pengiklan yang menciptakan tindakan konsumen terhadap produk. Contoh : Iklan XL yang menggunakan monyet untuk menarik perhatian audience. 3. Daya tarik rasa takut Produk atau jasa yang ditawarkan dengan daya tarik rasa takut berusaha untuk membujuk calon konsumen agar menerapkan perasaan bersalah yang kemudian diganti dengan produk yang diiklankan sehingga kesalahan yang pernah dilakukan konsumen tidak terulang dimasa mendatang. Contoh : Iklan layanan masyarakat tentang himbauan akibat dari merokok. 4. Daya tarik komparatif Dalam hal ini pengiklan mempromosikan produknya dengan cara membandingkan dengan produk pesaing. Contoh : Iklan perdana Simpati yang membandingkan dengan provider lain. 5. Daya tarik informasional/rasional 20 Daya tarik rasional berfokus pada fungsi produk dan kebutuhan konsumen secara optimal serta menekankan pada manfaat produk yang disertai dengan realita atau data ilmiah yang logis. Hal ini guna meyakinkan konsumen bahwa produk yang ditawarkan memiliki banyak manfaat bagi konsumen. Contoh : Iklan susu Anlene yang menekankan pentingnya menjaga kesehatan tulang. 6. Daya tarik emosional Daya tarik emosional merupakan iklan yang menawarkan produk atau jasa dengan menyangkut kebahagiaan, keterkejutan, ketakutan, kesedihan, kemarahan, dan kemuakan yang dapat menyebabkan konsumen termotivasi untuk membeli suatu produk karena terbawa perasaan terhadap merek yang mengakibatkan konsumen tidak lagi mementingkan manfaat produk yang ditawarkan. Contoh : Iklan Teh Sariwangi mengubah suasana yang terkesan kurang akur menjadi suasana yang saling menyatukan satu sama lain. 7. Daya tarik kombinasi Daya tarik kombinasi merupakan perpaduan dari segala daya tarik sehingga dapat menimbulkan efek eksekusi pesan iklan yang lebih baik dibandingkan dengan iklan yang hanya menggunakan satu daya tarik. Contoh : Iklan provider XL edisi lebaran 2011 yang menggunakan beberapa figure artis Indonesia yang juga memunculkan kesan humor dan kesan emosional serta kesan informatif. h) Pendekatan Iklan Slice of Life Menurut Suyanto (2007) slice of life didasarkan pada pendekatan pemecahan masalah sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa produk yang diiklankan merupakan sebuah 21 solusi dari permasalahan yang ditampilkan. Gaya seperti ini sering ditemui dalam beberapa iklan karena dipercaya mampu membangun keyakinan pada audience terhadap suatu kualitas dari produk yang diiklankan. 1.6.6 Tinjauan Perundangan a) Undang-undang nomor 24 tahun 1997 tentang penyiaran Promosi atau beriklan dapat dilakukan salah satunya dengan cara disiarkan dibawah binaan lembaga penyiaran. Menurut pasal 1 ayat 1 undang-undang nomor 24 tahun 1997 yang berbunyi “Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan gelombang elektromagnetik, kabel, serat optik, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima oleh masyarakat dengan pesawat penerima siaran radio dan/atau pesawat penerima siaran televisi, atau perangkat elektronik lainnya dengan atau tanpa alat bantu”. Sementara itu, menurut pasa 1 ayat 2 penyiaran berbunyi “Siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, dan karakter lainnya yang dapat diterima melalui pesawat penerima siaran radio, televisi atau perangkat elektronik lainnya, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, dengan atau tanpa alat bantu”. b) Undang-undang RI nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran 1. Pada Pasal 46 ayat 3 poin D dan E, berbunyi : D. Hal-hal yang bertentangan dengan kesusilaan masyarakat dan nilai-nilai agama; dan atau E. Eksploitasi anak dibawah usia 18 tahun. 2. Pada Pasal 46 ayat 6, berbunyi : Siaran iklan niaga yang disiarkan pada mata acara anak-anak wajib mengikuti standar siaran untuk anak-anak. 22 3. Pada pedoman Etika Pariwara Indonesia (EPI) pasal 1 poin 26 tentang Pornografi dan Pornoaksi, yang berbunyi : Iklan tidak boleh mengoksploitasi erotisme atau seksualitas dengan cara apapun dan untuk tujuan atau alasan apapun. 4. Pasal tersebut terkait dengan pedoman EPI pasal 1 poin 27 tentang Khalayak Anak-anak, berbunyi : Ayat (1) Iklan yang ditujukan kepada khalayak anak-anak tidak boleh menampilkan hal-hal yang dapat mengganggu atau merusak jasmani dan rohani mereka, memanfaatkan kemudahpercayaan, dan kekurang pengalaman, atau kepolosan mereka. Ayat (2) Film iklan yang ditujukan kepada, atau tampil pada segmen waktu siaran anak-anak dan menampilkan adegan kekerasan, aktivitas seksual, bahasa yang tidak pantas, dan atau dialog yang sulit wajib menantumkan kata-kata “Bimbingan Orang Tua” atau simbol bermakna sama. 1.7 Metodologi Penelitian Cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan penulisan yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif, hal ini dimaksudkan untuk melihat peluang-peluang yang ada agar pesan iklan yang dibuat dapat tersampaikan dengan baik dan benar sehingga masyarakat mudah memahami manfaat iklan supplemen Bionicom-C. Ada pula metode-metode lain yang dilakukan, antara lain: 1.7.1 Metode Pengumpulan Data a) Wawancara Metode pengumpulan data melalui metode wawancara dilakukan secara langsung dengan menemui narasumber dan dapat dengan cara tidak langsung seperti melalui telepon terkait dengan perusahaan, produk, maupun pemasaran., yaitu dengan Bapak Rukmana selaku Kepala Bagian 23 Personalia PT. Sampharindo Perdana dan Bapak Sumaji selaku Kepala Bagian Marketing PT. Sampharindo Perdana atau Penulis melakukan wawancara dengan narasumber dengan tanpa dibatasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan, seperti profil perusahaan dan visi misi perusahaan. Selain itu hal mengenai produk yang berkaitan serta sistem pemasaran menjadi hal yang paling utama untuk permasalahan periklanan dalam penulisan. b) Observasi non-partisipatif Observasi semacam ini merupakan observasi yang dalam pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti sebagai partisipan atau kelompok yang diteliti. Dalam observasi tersebut penulis mengamati beberapa iklan produk yang sejenis dengan cara menilai serta mengamati setiap detail pesan dan adegan yang tampil dalam iklan produk tersebut dan kemudian mengamati keberadaan tanda bintang yang mengandung pesan tersembunyi dalam iklan. c) Kepustakaan Metode ini didapat dari buku-buku yang berkaitan dengan periklanan dan sistem pemasaran seperti, Creative Advertising, Azas-Azas Marketing, Semiotika Komunikasi Visual, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, dan Manajemen Strategis. Selain itu penulis juga mendapat referensi dari beberapa situs kebijakankesehatanindonesia.net, hukumonline.com, e-journal.uajy.ac.id, dan lain sebagainya. Mengenai hal yang berkaitan dengan produk, penulis di beri beberapa buku panduan dari PT. Sampharindo Perdana tentang suplemen Bionicom-C. 1.7.2 Metode Analisis Data a) Pengertian Analisis SWOT Analisis SWOT adalah metode perancangan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (Strenght), kelemahan 24 (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses analisis SWOT ini untuk menunjukkan tujuan yang mendetail guna mengidentifikasi faktor internal produk dan faktor eksternal terhadap produk. Teknik SWOT ini diciptakan oleh Albert Humphrey (1960 dan 1970). Analisis SWOT didasarkan pada rasionalitas yang mampu menciptakan peluang secara maksimal dan juga dapat meminimalisir kelemahan serta ancaman terhadap produk. a) Fungsi SWOT Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi Analisis SWOT adalah untuk memperoleh informasi dari pertimbangan-pertimbangan situasi dan membaginya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). Metode ini semakin memperjelas strategi yang diciptakan perusahaan untuk membantu perusahaan menyampaikan informasi sesuai tujuan serta mengantisipasi ancaman yang akan dihadapi sehingga tujuan dapat tercapai dan memenuhi harapan yang diinginkan perusahaan. Fungsi secara umum dari analisis SWOT untuk mempermudah menyusun strategi dalam menyampaikan pesan secara terstruktur yang kemudian dapat dijadikan pertimbangan perusahaan. b) Matriks SWOT Menurut Rangkuti (2006), Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Berikut ini adalah keterangan matriks SWOT: 1. Strategi SO (Strength and Oppurtunity). Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya. 25 2. Strategi ST (Strength and Threats). Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. 3. Strategi WO (Weakness and Oppurtunity). Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 4. Strategi WT (Weakness and Threats). Strategi ini berdasarkan kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Tabel 1.1 : Matriks SWOT Sumber: www.kajianpustaka.com Internal Eksternal Peluang (Opportunity) Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness) Strategi SO Strategi WO Menggunakan Meminimalkan kekuatan untuk kelemahan untuk memanfaatkan memanfaatkan peluang peluang Strategi ST Strategi WT Ancaman Menggunakan Meminimalkan (Threats) kekuatan untuk kelemahan untuk mengatasi ancaman menghindari ancaman 26 1.7.3 Bagan Alir Penelitian Latar Belakang Bionicom-C adalah produk baru yang belum dikenal masyarakat. Bionicom-C hanya tersedia di apotek-apotek tertentu. Perusahaan belum membuat media iklan serta kegiatan promosi untuk Bionicom-C selain hanya brosur yang disediakan di apotek yang menjual produk tersebut. Rumusan Masalah dan Tujuan Rancangan dan merancang iklan komersial sebagai sarana memperkenalkan supplemen Bionicom-C kepada masyarakat Indonesia secara menarik dan mudah dikenali serta diingat oleh oleh audience. audience. diingat Pengumpulan data kualitatif (wawancara dan observasi nonpartisipatif) SWOT FINAL DESAIN Gambar 1.2 : Bagan Alir Penelitian 27 1.7.4 Sistematika Penelitian dan Perancangan BAB I (Pendahuluan) berisi latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan perancangan, manfaat perancangan, batasan masalah, metodologi penelitian, dan tinjauan pustaka. BAB II (Identifikasi Data dan Analisis Masalah) berisi data perusahaan (nama perusahaan, lokasi perusahaan, komitmen perusahaan, dan struktur organisasi perusahaan), data produk (jenis produk, spesifikasi produk, potensi produk, harga produk, dan product positioning), data pemasaran yang berisi segala kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan, data kompetitor, serta menguraikan analisa terhadap produk. BAB III (Konsep Perancangan) menguraikan tentang konsep iklan komersial, konsep kreatif serta media planning yang akan digunakan untuk beriklan, dan juga perhitungan biaya media. BAB IV (Visualisasi) menguraikan penjaringan ide visual (sketsa kasar), proses pengembangan ide visual, penentuan konstanta dan variabel, pengarahan visual, pengarahan visual, final desain, dan aplikasi media. BAB V (Penutup) berisi penutup laporan tugas akhir yang terdiri dari kesimpulan dan saran.