BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan mengenai kondisi kesehatan di Indonesia kini menjadi
sebuah perhatian wajib bagi masyarakat dan tokoh-tokoh yang berperan di
dunia medis dalam beberapa tahun terakhir. Penyakit-penyakit langka dan
berbahaya kini mulai merajalela, seperti kanker, batu ginjal, penyakit jantung
dan penyakit lainnya tak jarang mengakibatkan kematian. Tercatat satu tahun
terakhir oleh Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah yaitu tahun 2015
sejumlah 5.801 orang menderita penyakit kanker. Sementara itu tercatat
sebaran kasus Rawat Jalan Tingkat Lanjut BPJS Kesehatan dari triwulan III
tahun 2015 sebanyak 3.094.915 mengalami kasus sistem saluran kemih yang
berhubungan dengan ginjal. Disamping tingginya biaya pengobatan bagi
pasien-pasien menengah kebawah, hal tersebut juga dipicu oleh pola hidup
dan pola makan yang kurang sehat serta teratur yang mengakibatkan tubuh
kekurangan asupan nutrisi. Hal tersebut dikemukakan oleh Menteri Kesehatan,
Nila F. Moeleok, saat berdialog dengan masyarakat di Bangka Belitung
(Fauzi, 2015).
Setiap hari tubuh manusia membutuhkan asupan nutrisi agar tubuh
mampu mejalankan fungsinya dengan baik. Asupan yang dibutuhkan berupa
buah dan sayur, hanya saja tidak lebih dari 10% orang yang mengkonsumsi
buah dan sayur (Manafe, 2013), artinya tidak semua orang mengkonsumsi
buah-buahan dan sayuran secara teratur. Bahkan kebanyakan dari mereka
mengkonsumsi makanan yang kurang memiliki tingkat gizi alami dari alam,
misalnya, junk food dan makanan dalam kemasan lainnya yang berpotensi
menimbulkan bahaya pada tubuh. Oleh karena itu, akibatnya tubuh
kekurangan nutrisi dari alam. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan cara
lain. Cara lain yang memudahkan menutrisi tubuh selain mengkonsumsi buah
1
2
dan sayuran adalah dengan mengkonsumsi suplemen makanan agar tubuh
tetap tercukupi nutrisinya. Salah satu suplemen yang bermanfaat bagi
kesehatan tubuh adalah Bionicom-C.
Suplemen merupakan makanan pendamping bukan pengganti
makanan. Suplemen makanan pada umumnya mengandung vitamin dan
mineral yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh (Indayani, 2012). Bionicom-C
adalah produk suplemen vitamin C baru yang diciptakan oleh pabrik farmasi
di Semarang, yaitu PT. Sampharindo Perdana. Suplemen vitamin C tersebut
belum lama beredar di pasaran, yaitu mulai dari bulan Juli 2015 dengan
jangkauan distribusi hampir di seluruh Indonesia, sehingga banyak masyarakat
yang belum mengenal suplemen tersebut. Bionicom-C memiliki banyak
manfaat bagi tubuh dengan kadar vitamin C sesuai kebutuhan jika
dibandingkan dengan produk suplemen lainnya yang mengandung vitamin C
yang berlebihan atau biasa disebut mega dosis dengan kadar 500 mg.
Suplemen Bionicom-C belum tersedia diseluruh apotek, melainkan hanya di
apotek-apotek tertentu, serta belum adanya kegiatan promosi dan media iklan
secara langsung ke calon konsumen melainkan hanya dengan sebuah brosur
yang ditempatkan di apotek yang menjual produk tersebut sehingga hanya
orang yang berkunjung ke apotek saja yang mengetahui adanya Bionicom-C
sementara suplemen tersebut didistribusikan hampir diseluruh Indonesia dan
perusahaan sebenarnya bisa mengiklankan produknya karena didukung
dengan omzet yang cukup besar yang diperolehnya setiap bulan. Dengan
maraknya produk yang sejenis, membuat beberapa konsumen kurang pandai
dalam hal memilih produk yang sesuai kebutuhan untuk dikonsumsi. Untuk
itu sangat perlu bagi masyarakat untuk mengetahui adanya
suplemen
Bionicom-C dengan memanfaatkan tekonologi informasi.
Di zaman modern seperti saat ini perkembangan teknologi informasi
memiliki pengaruh yang kuat dikehidupan masyarakat. Setiap orang dapat
dengan mudah mendapatkan informasi dari seluruh dunia, salah satunya
adalah informasi dalam bentuk iklan. Saat ini dunia periklanan merupakan
salah satu sarana informasi yang sangat menonjol, baik dalam bentuk iklan
media
cetak
hingga
iklan
televisi.
Hampir
seluruh
perusahaan
3
memperkenalkan produknya melalui sebuah iklan karena sebagian besar
beranggapan bahwa iklan adalah strategi informasi yang paling mudah diingat
oleh audience, sehingga produk akan lebih mudah dikenali oleh calon
konsumen (Churohman, 2010).
Seiring dengan berkembang pesatnya teknologi informasi dengan cara
beriklan membuat adanya persaingan yang ketat antar produsen barang atau
jasa, dalam hal ini adalah suplemen. Persaingan tersebut dapat ditinjau dari
berbagai strategi yang dibuat oleh beberapa produsen suplemen untuk
menyampaikan pesan-pesan agar audience atau calon konsumen tertarik untuk
membeli serta mengkonsumsi suplemen tersebut demi kesehatan tubuh.
Dari paparan diatas penulis akan melakukan perancangan iklan
komersial untuk suplemen Bionicom-C guna memperkenalkan suplemen
tersebut kepada masyarakat sehingga masyarakat tertarik untuk membeli serta
mengkonsumsi Bionicom-C dan dapat menjadikannya sebagai kebutuhan bagi
kesehatan serta sebagai bantuan asupan nutrisi bagi tubuh calon konsumen.
Oleh karena itu, penulisan rancangan iklan yang penulis ajukan berjudul
“Perancangan Iklan Komersial Sebagai Sarana Memperkenalkan Suplemen
Bionicom-C Kepada Masyarakat Indonesia”.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana merancang iklan komersial untuk memperkenalkan
supplemen Bionicom-C kepada masyarakat Indonesia secara menarik dan
mudah dikenali serta diingat oleh audience?
1.3 Tujuan Perancangan
Merancang iklan komersial untuk memperkenalkan supplemen
Bionicom-C kepada masyarakat Indonesia secara menarik dan mudah
dikenali serta diingat oleh audience.
4
1.4 Manfaat Perancangan
Dengan diperolehnya data dan informasi mengenai supplemen
Bionicom-C dari PT. Sampharindo Perdana untuk dijadikan sebuah iklan,
secara umum diharapkan memperoleh manfaat sebagai berikut:
a) Manfaat bagi ilmu Desain komunikasi Visual :
Tugas akhir ini dapat dijadikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi
mahasiswa bidang periklanan untuk merancang sebuah iklan komersial
serta diharapkan dapat memberikan peran serta dalam pengembangan
ilmu desain komunikasi visual dalam industri kreatif.
b) Manfaat bagi masyarakat :
Tugas akhir ini dapat dijadikan sebagai informasi baru tentang kesehatan
bagi masyarakat yang membutuhkan supplemen vitamin C melalui sebuah
iklan.
c) Manfaat bagi klien :
Tugas akhir ini dapat dijadikan referensi PT. Sampharindo Perdana untuk
memperkenalkan supplemen Bionicom-C kepada masyarakat Indonesia
guna meningkatkan penjualan dan juga memberi kemudahan perusahaan
dalam merencanakan strategi pemasaran selanjutnya.
d) Manfaat bagi penulis :
Tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi tumpuan penulis untuk
mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja nyata sebagai desainer iklan
setelah menyelesaikan pendidikan ilmu Desain Komunikasi Visual di
Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
1.5 Batasan Masalah
Dalam merancang sebuah iklan yang baik agar mampu mencapai
tujuan dibutuhkan beberapa batasan sebagai berikut :
1.
Iklan dirancang untuk masyarakat hampir seluruh Indonesia.
2.
Iklan dirancang untuk audience usia 12 tahun keatas karena produk hanya
boleh dikonsumsi mulai usia 12 tahun keatas.
5
1.6 Tinjauan Pustaka
1.6.1 Tinjauan Tentang Suplemen
a) Suplemen
Suplemen
makanan
merupakan
multivitamin
yang
didalamnya mengandung satu atau lebih bahan makanan yang
digunakan
untuk
melengkapi
asupan
nutrisi
pada
tubuh.
Kebanyakan suplemen bisa terdiri dari vitamin, mineral, atau
berasal dari bahan alami tumbuhan, asam amino, bahan untuk
meningkatkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), atau konsentrat,
serta ekstrak dari beberapa bahan di atas yang telah dikombinasi.
Suplemen makanan termasuk dalam kategori nutraceutical
yang merupakan bagian dari makanan yang bermanfaat bagi medis
dan kesehatan. Berbeda dengan obat yang harus mengikuti
prosedur uji klinis, suplemen makanan tidak perlu menggunakan
prosedur untuk membuktikan uji klinis karena jenis nutraceutical
sampai saat ini masih dijual secara bebas, hanya saja tidak bisa
untuk menyembuhkan penyakit (Wuri, 2008).
b) Suplemen Peningkat Daya Tahan Tubuh
Suplemen makanan mengandung vitamin C berguna dan
sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk peningkat daya tahan tubuh
serta menangkal bahaya radikal bebas. Saat ini suplemen yang
dijual bebas dipasaran merupakan suplemen yang bersifat
imunomodulator yang artinya suplemen tersebut berfungsi untuk
mengatur dan mengendalikan sistem imun didalam tubuh agar
dapat bekerja secara optimal. Suplemen daya tahan tubuh hanya
dianjurkan dikonsumsi pada saat kondisi tubuh sedang bermasalah,
bukan saat tubuh sedang sehat. Apabila kondisi tubuh sedang
memburuk dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen sebagai
tambahan makanan karena pada umumnya ketika kondisi tubuh
sedang kurang baik asupan makanan kurang terkontrol. Selain
6
suplemen, hal lain yang juga mampu meningkatkan daya tahan
tubuh adalah zat yang mengandung prebiotik. Makanan yang
mengandung prebiotik dapat berupa sayur-sayuran, dan bawang
merah serta bawang putih. Prebiotik juga dapat ditemukan pada
minuman berupa susu fermentasi atau yogurt. Prebiotik merupakan
kelompok protein yang tidak dapat dicerna, terlebih saat telah
mencapai usus. Nutrisi yang dikandungnya memang hanya sedikit,
namun memiliki banyak manfaat bagi tubuh (Wuri, 2008).
c) Vitamin C
Vitamin C mempunyai banyak manfaat dalam tubuh
sebagai peningkat kekebalan tubuh dan dapat mencegah flu serta
sariawan. Selain itu vitamin C juga berperan penting dalam
pembentukan kolagen dan mempercepat penyembuhan luka.
Vitamin C sebenarnya bisa didapat secara alami dari buah dan
sayur, seperti jeruk, lemon, kubis, kembang kol, dan brokoli.
Kekurangan vitamin C dapat menimbulkan masalah seperti
anemia, dermatitis, masalah gastrointestinal, dan masalah lain yang
menyebabkan tubuh mudah drop. Namun pemakaian vitamin C
juga tidak baik apabila melebihi batas dosis yang dianjurkan.
Menurut Food and Nutrition Board dan National Academy
of Sciences-National Research Council, dosis vitamin C untuk
anak usia 5 tahun sebesar 45 mg per hari. Sedangkan untuk dewasa
sekitar 75 - 150 mg per hari. Namun sering ditemukan banyak
suplemen yang mengandung vitamin C berdosis 500 mg bahkan
2000 mg yang sebenarnya masih dapat ditoleransi oleh tubuh
tetapi akan sia-sia bila masuk kedalam tubuh bahkan dapat
merusak fungsi tubuh, hal ini dikemukakan oleh seorang dokter
bernama dr. Jessica Florencia dalam tulisanya pada sebuah situs.
Hal tersebut apabila dikonsumsi secara rutin maka akan
menimbulkan masalah seperti endapan sitrat pada sistem organo
urinary tract yang kemudian membentuk batu ginjal. Masalah lain
7
dapat terjadi perubahan galur-galur DNA sel yang memungkinkan
sel dapat berperilaku menyimpang yang tak jarang mengakibatkan
kanker serta dampak negatif lainnya pada tubuh (Florencia, tanpa
tahun).
1.6.2 Tinjauan Tentang Pemasaran
a) Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan perekonomian yang
membantu dalam penciptaan nilai ekonomi. Selain pemasaran ada
faktor lain yang dapat menciptakan nilai ekonomi, yaitu produksi
dan konsumsi. Untuk lebih mudah memahami pemasaran, maka
diberikan gambaran suatu pemasaran berupa tabel sebagai berikut :
Tabel 1.2 : Pemasaran
Sumber: Dharmesta (1999)
PEMASARAN
Menyatakan
Pertukaran
Terdiri Atas
Kegiatan-Kegiatan
Menggunakan
Barang, Jasa, Ide, Orang
Selain gambaran dari tabel tersebut diatas, ada juga
pengertian-pengertian pemasaran menurut beberapa ahli. Berikut
penuturan tentang pemasaran menurut para ahli:
1.
Menurut Philip Kotler (2001) pemasaran adalah kegiatan
manusia yang diarahkan pada usaha untuk memuaskan
keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran.
2.
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:13) pelaku dan kekuatan
dalam lingkungan
pemasaran
mempengaruhi
kemampuan
8
manajemen
dalam
mengembangkan
dan
memelihara
keberhasilan hubungan dengan pasar sasarannya.
3.
Menurut William J. Stanton (2001) Pemasaran adalah suatu
sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan,
baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
4.
Menurut
The
American
Marketing
Association
pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan dunia usaha yang
mengakibatkan aliran barang dan jasa dari para produsen ke
para konsumen.
Dari beberapa pengertian tentang pemasaran tersebut
diatas, penulis menyatakan bahwa semua paparan tersebut memang
benar, namun penulis lebih memiliki kecenderungan pemasaran
dengan The American Marketing Association karena secara garis
besar, diluar kegiatan promosi dan masalah harga, pemasaran
merupakan kegiatan perpindahan barang atau jasa dari produsen ke
konsumen.
b) Bauran Pemasaran 4P
Bauran pemasaran (Kismono, 2001 : 308) merupakan
kegiatan inti dari suatu kegiatan pemasaran yang terdiri dari
beberapa variable, yaitu produk (product), tempat distribusi (place),
harga (price), dan promosi (promotion). Berikut adalah paparan
tentang masing-masing variable :
1.
Produk (Product)
Produk adalah suatu barang dan jasa yang ditawarkan oleh
suatu perusahaan kepada calon konsumen atau sasaran pasar
yang meliputi kemasan produk, merek, garansi, dan pelayanan
jual.
9
2.
Tempat Distribusi (Place)
Kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk
menunjukkan tempat dimana produk disediakan dan dapat
diperoleh oleh calon konsumen.
3.
Harga (Price)
Harga merupakan segala sesuatu yang harus diberikan oleh
pembeli agar bisa mendapatkan sebuah produk.
4.
Promosi (Promotion)
Promosi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
yang bertujuan untuk menginformasikan, membujuk serta
mengingatkan konsumen tentang manfaat produk dan jasa.
Pada variable promosi terdapat pula bauran promosi yang
merupakan gabungan dari berbagai kegiatan promosi terhadap satu
produk yang sama agar hasil yang diperoleh mencapai titik
maksimal. Dalam melakukan bauran promosi diperlukan adanya alat
bauran promosi, yaitu advertising, personal selling, direct selling,
dan public relation and publicity.
Dalam hal ini, penulis menggunakan bauran promosi
berupa advertising. Advertising merupakan bentuk dari promosi non
personal terhadap barang dan jasa yang dilakukan oleh suatu
perusahaan.
1.6.3 Tinjauan Tentang Iklan
a) Iklan
Iklan merupakan bagian dari informasi. Informasi itu
sendiri adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang
lebih
berguna
menggambarkan
dan
lebih
suatu
berarti
bagi
kejadian-kejadian
penerimanya
yang
yang
yang
nyata
10
digunakan untuk pengambilan keputusan. Untuk lebih jelas
mengenai sebuah informasi, maka diberikan sebuah siklus informasi
sebagai berikut :
Gambar 1.1 : Bagan Siklus Infomasi
Sumber: Sutabri (2005:21)
Dari gambaran siklus informasi diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa informasi berupa iklan merupakan setiap bentuk
komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi seorang pembeli
potensial dan mempromosikan suatu produk atau jasa, untuk
mempengaruhi pendapat publik, memenangkan dukungan publik
untuk berpikir atau bertindak sesuai dengan keinginan pemasang
iklan.
b) Fungsi Iklan
Iklan menjadi hal yang begitu penting dan memiliki fungsi
nyata karena calon konsumen yang baik akan memperhatikan
bentuk dari iklan produk yang dikonsumsinya. Menurut Shimp
(2003) fungsi periklanan terdiri dari beberapa point sebagai berikut :
1. Informing (menginformasi) merupakan upaya agar konsumen
sadar dengan adanya produk baru, serta menimbulkan penciptaan
citra produk yang positif.
11
2. Persuading (mengajak) merupakan upaya agar iklan yang efektif
mampu mengajak audience agar tertarik untuk mencoba produk
atau jasa yang diiklankan.
3. Reminding (mengingatkan) merupakan upaya agar produk yang
diiklankan tetap terjaga dalam benak audience.
4. Adding Value (memberikan nilai tambah) merupakan upaya untuk
memberikan nilai tambah pada produk dengan merubah dan
mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk. Dengan
begitu produk yang diiklankan terkesan lebih elegan, bergaya,
bergengsi dan lebih unggul dari produk pesaing.
5. Assisting other Company Efforts (mendampingi) yaitu peranan
utama sebuah periklanan adalah sebagai pendamping guna
membantu perusahaan untuk mengkomunikasikan pesan dari
produk yang akan ditawarkan.
c) Pengertian Periklanan
Periklanan menurut Santoso (2009) merupakan bentuk
komunikasi massa, komunikasi yang dilakukan oleh pengiklan
(Advertiser) untuk mengkomunikasikan sesuatu kepada konsumen
(decoder) melalui media (Channel).
Dari pengertian diatas yang dipaparkan secara umum,
penulis mengutip definisi periklanan menurut 2 ahli sebagai berikut:
1.
Definisi periklanan menurut Sutojo (2003 : 279) adalah sebagai
berikut:
periklanan adalah sebuah promosi penjualan produk kepada
pelanggan dan calon pembeli dengan mempergunakan media
non-perorangan,termasuk media masa
2.
Tjiptono (2002:223), Iklan sebagai semua bentuk bayaran yang
mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang atau jasa
secara non personal oleh sponsor yang jelas. Sedangkan yang
dimaksud dengan periklanan adalah seluruh proses yang
12
meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
iklan.
d) Tujuan Periklanan
Secara garis besar tujuan suatu periklanan adalah untuk
mendorong terjadinya suatu penjualan barang atau jasa. Untuk
menjual barang atau jasa tentunya ada beberapa hal yang harus
dilakukan. Berikut adalah tujuan periklanan secara umum:
1.
Menciptakan pengenalan merek / produk / perusahaan
Melalui periklanan khalayak akan mengetahui keberadaan
merk, produk maupuin perusahaan pasar.
2.
Memposisikan
Melalui periklanan perusahaan pasar dapat memposisikan
produknya dengan membedakan diri dengan produk pesaing.
3.
Mendorong prospek untuk mencoba
Dengan menyampaikan pesan-pesan yang persuasive, khalayak
didorong untuk mencoba menggunakan produk atau merk yang
ditawarkan.
4.
Mendukung terjadinya penjualan
Dengan beriklan diharapkan konsumen bertindak untuk
membeli produk.
5.
Membina loyalitas
Dengan beriklan akan semakin memantapkan keberadaan
pelanggan yang loyal. Artinya perusahaan ingin menyampaikan
bahwa merk dan produk yang pernah digunakan konsumen
masih tetap ada dipasar.
6.
Mengumumkan cara baru pemanfaatan
Inovasi atau cara baru pemanfaatan dapat dapat diketahui
khalayak melalui iklan.
13
7.
Meningkatkan citra
Dengan iklan akan meningkatkan citra produk, merk maupun
perusahaan.
e) “SUPER-A”
Pada zaman serba over communication seperti saat ini
membuat seorang perancang iklan wajib memperhatikan iklan yang
akan dirancang agar tidak membosankan dan terkesan memaksa
audience. Menurut Hakim (2006 : 49-63) iklan yang baik adalah
iklan yang memenuhi syarat “SUPER-A”, yaitu Simple, Unexpected,
Persuasive, Entertaining, Relevant, dan Acceptable. Dalam hal ini
tidak hanya visualisasinya, namun juga pesan yang disampaikan
kepada audience agar mudah diingat serta diterima oleh audience
terlebih menimbulkan rasa ingin melakukan sebuah tindakan yang
positif setelah melihat sebuah iklan.
f) Media Periklanan
1.
Media Lini Atas
Media lini atas adalah media untuk iklan-iklan yang disiarkan
atau dipasang pada sarana yang memakai biaya sewa pasang
iklan. Yang termasuk dalam media lini atas antara lain koran,
majalah, TV, radio, billboard, youtube, dan bioskop.
2.
Media Lini Bawah
Media lini bawah adalah iklan-iklan yang tidak menggunakan
tempat atau sarana penempatan iklan dengan sistem sewa.
Media lini bawah adalah iklan yang hanya mengeluarkan biaya
produksi. Yang termasuk media lini bawah adalah kalender,
brosur, poster, x-banner, POP (Point of Purchase), direct mail,
pameran, dan event.
Dari media-media yang disebutkan diatas, penulis akan lebih banyak
menggunakan media lini atas dibanding media lini bawah untuk
14
sarana beriklan karena media lini atas lebih efektif serta mudah
untuk mencakup audience.
1.6.4 Tinjauan Tentang Televisi Komersial
a) Televisi Komersial (TVC)
Televisi Komersial merupakan media televisi yang harus
responsif terhadap kebutuhan-kebtuuhan yang diperlukan oleh
perusahaan atau pemasang iklan yang kesuksesannya diukur dari
berapa banyak permirsa yang dapat diraih. Namun terkadang terselip
adanya tujuan sosial yang ditunjukkan oleh stasiun televisi komersial
(http://www.slideshare.net/ophe02/televisi-komersial, diakses pada
20 Maret 2016).
Menurut Trimarsanto (2008:2) Pada iklan yang mengarah
pada menawarkan produk kepada masyarakat diproduksi melalui
berbagai proses yang cukup panjang. Tidak cukup hanya tampilan
grafis iklan yang menarik, jingle yang ritmis serta model iklan yang
menawan,
namun
iklan
sebuah
produk
yang
baik
harus
mengupayakan keakraban dan lantas mampu menarik keinginan
masyarakat untuk mengkonsumsi atau menggunakan produk
tersebut.
Durasi untuk iklan televisi tidak diperbolehkan terlalu lama
maximal 60 detik (1 menit) karena dalam hitungan detik iklan sudah
mampu menimbulkan homogenitas perilaku dibandingkan dengan
program yang berdurasi lebih dari 30 menit yang sangat sulit
membentuk kesetaraan pola (Sutherland & Silvester, 2005 :236).
b) Alur Proses Produksi Iklan
1. Pra Produksi
Pra produksi adalah tahap paling awal yang harus dipersiapkan
untuk membuat iklan berupa pengumpulan data dan elemen yang
diperlukan untuk tahap selanjutnya (produksi).
15
2. Produksi
Produksi merupakan tahap pengerjaan sebuah proyek yang telah
dipersiapkan pada proses pra produksi. Pada tahap produksi
segala fungsi produk telah dibangun, diimplementasikan, dan
diintegrasikan namun belum teruji secara keseluruhan.
3. Pasca Produksi
Pasca Produksi adalah tahap paling akhir dari sebuah pembuatan
iklan yang meliputi pengujian versi beta, mengevaluasi serta
melakukan revisi software dan konten berdasarkan hasil
pengujian versi beta, merelease golden master (final product) dari
produk multimedia, dan mengumpulkan/menyimpan semua
material yang dipakai dalam proses produksi.
1.6.5 Tinjauan Tentang Perancangan
a) Layout
Menurut Rustan (2008) layout merupakan tata letak beberapa elemen
pada sebuah media sebagai pendukung konsep atau pesan yang akan
disampaikan. Seiring perkembangan zaman, kegiatan melayout
mulai disamakan dengan mendesain. Dalam melayout perlu
diperhatikan
beberapa
prinsipnya,
yaitu
urutan,
penekanan,
keseimbangan, kesatuan, dan konsistensi.
b) Tipografi
Menurut Rustan (2011) dalam bukunya “Huruf Font Tipografi”
mengemukakan bahwa tipografi adalah segala disiplin yang
berhubungan dengan huruf. Ada pula jenis-jenis huruf dalam
klasifikasi tipografi antara lain :
1. Roman
Memiliki kaki (serif) berbentuk lancip, memiliki ketebalan dan
ketipisan pada garis-garis huruf secara kontras serta memiliki
kesan anggun, klasik, lemah gemulai, dan intelektualitas.
2. Egyptian
16
Memiliki kaki (serif) berbentuk persegi dan tidak memiliki
kontras tebal tipis pada huruf. Huruf ini menimbulkan kesan
kokoh, stabil, dan kuat.
3. Sans Serif
Tidak memiliki kaki (serif) serta tidak memiliki kontras tebal tipis
pada huruf. Huruf ini menimbulkan kesan modern, kontempores,
dan efisien.
4. Script
Huruf script merupakan huruf yang menyerupai tulisan atau
goresan dari tangan dengan kecondongan miring kearah kanan.
Hal ini menimbulkan kesan yang begitu pribadi dan akrab.
5. Miscellaneous
Huruf miscellaneous merupakan huruf dekoratif dengan tambahan
ornament disekitar huruf dan menimbulkan kesan dekoratif dan
ornamental.
c) Ilustrasi
Ilustrasi adalah sebuah karya seni estetis berupa gambar yang
digunakan untuk memperjelas teks dalam buku atau media lainnya.
Ilustrasi bukan hanya sekedar gambar karikatur atau kartun, namun
fotografi juga termasuk dalam ilustrasi. Ilustrasi fotografi adalah
gambar berupa foto menggunakan kamera manual maupun digital.
Fotografi memberikan kesan lebih realistis dan persuasif. Kegunaan
ilustrasi fotografi menurut Suyanto (2004, 89) adalah sebagai
berikut:
1. Sebagai perbandingan sebuah berita,
2. Untuk mengabadikan sesuatu,
3. Untuk menceritakan suasana hati,
4. Untuk membangkitkan rasa kemanusiaan.
d) Warna
Warna adalah salah satu unsur yang berperan penting dalam sebuah
desain.
Dalam
mendesain
karya
tidak
semata-mata
hanya
17
menekankan pada selera warna desainer itu sendiri, namun juga
perlu mengekspresikan karya tersebut kepada audience agar pesan
dapat tersampaikan dengan baik. Warna memiliki beragam kesan
yang dapat menimbulkan beberapa persepsi, namun Teori Brewster
telah menyederhanakan warna menjadi 4 kelompok, yaitu :
1. Warna Primer
Warna pokok yang bukan hasil dari campuran warna lain, seperti
merah, biru, dan kuning.
2. Warna sekunder
Hasil dari campuran warna primer dengan proporsi perbandingan
1:1, seperti hijau merupakan campuran dari biru dan kuning,
jingga campuran dari merah dan kuning, dan ungu merupakan
campuran dari warna merah dan biru.
3. Warna tersier
Hasil dari campuran warna primer dan warna sekunder, seperti
jingga kekuningan adalah campuran dari jingga dan kuning.
4. Warna Netral
Hasil dari pencampuran tiga warna primer dengan perbandingan
1:1:1
yang
kemudian
akan
menghasilkan
warna
hitam
(http://www.edupaint.com/warna/roda-warna/505-read-110620teori-warna-dan-ahlinya.html).
e) Desain Iklan
Menurut Tinarkubo (2009:29) bahwa “desain iklan
dipelajari dalam konteks desain, bukan komunikasi marketing dan
penciptaan merek atau aktivitas branding”. Periklanan dalam ranah
kreatif meliputi 2 (dua) macam, yaitu iklan komersial dan iklan
layanan masyarakat (non komersial) yang dimuat diberbagai media
lini atas dan media lini bawah. Unsur yang terdapat dalam sebuah
iklan tidak hanya visualisasinya (meskipun objek utama dari
komunikasi visual adalah elemen visual), akan tetapi pada saat
ini, elemen nonvisual, seperti bahasa verbal, tulisan dan bunyi juga
18
berperan penting dalam suatu komunikasi visual, dalam hal ini
adalah iklan.
f) Strategi Kreatif
Strategi kreatif merupakan langkah yang dilakukan untuk
menyusun kerangka serta strategi untuk mencapai tujuan periklanan
yang meliputi:
1. Penetapan target market atau audience.
2. Perencanaan media iklan.
3. Perencanaan kreatif pesan iklan.
4. Penentuan eksekusi gaya dan daya tarik pesan dalam iklan.
Selain
itu,
strategi
kreatif
memiliki
tujuan
untuk
menciptakan iklan sebagai alat memasarkan produk yang efektif.
Strategi kreatif menurut Suhandang (2005) dilakukan untuk
memenuhi jawaban dari pertanyaan berikut :
1. What : apa tujuan beriklan?
2. Who : siapa khalayak yang akan dijangkau lewat iklan?
3. When : kapan iklan akan dipasang?
4. Where: dimana iklan akan dipasang?
5. Why : mengapa iklan dibuat sedemikian rupa?
6. How : bagaimana bentuk iklan yang dibuat?
g) Daya Tarik Pesan
Daya tarik pesan merupakan hal yang sangat penting guna
menarik perhatian audience. Maka dari itu, beberapa hal yang
berkaitan dengan daya tarik pesan menurut Suyanto (2007) sebagai
berikut :
1.
Daya tarik selebritis
19
Produk atau jasa yang diiklankan oleh para figure masyarakat,
seperti tokoh, bintang TV, aktor, aktris, atlet, ilmuwan dan lain
sebagainya. Hal ini dapat mempengaruhi sikap serta persepsi
konsumen terhadap kualitas produk yang ditawarkan dalam
iklan.
Contoh : Iklan Tokopedia menggunakan penyanyi Indonesia
bertalenta yang sedang booming, yaitu Isyana Sarasvati yang
dinilai oleh CEO Tokopedia memiliki visi yang sama untuk
membangun Indonesia yang lebih baik.
2.
Daya tarik humor
Produk atau jasa yang ditawarkan menggunakan daya tarik
humor guna mencapai sasaran komunikasi yang bervariasi untuk
menarik
memandu
perhatian
konsumen,
konsumen
terhadap
mempengaruhi
tuntutan
konsumen,
produk
serta
meyempurnakan kemampuan “recall” dari tuntutan pengiklan
yang menciptakan tindakan konsumen terhadap produk.
Contoh : Iklan XL yang menggunakan monyet untuk menarik
perhatian audience.
3.
Daya tarik rasa takut
Produk atau jasa yang ditawarkan dengan daya tarik rasa takut
berusaha untuk membujuk calon konsumen agar menerapkan
perasaan bersalah yang kemudian diganti dengan produk yang
diiklankan sehingga kesalahan yang pernah dilakukan konsumen
tidak terulang dimasa mendatang.
Contoh : Iklan layanan masyarakat tentang himbauan akibat dari
merokok.
4.
Daya tarik komparatif
Dalam hal ini pengiklan mempromosikan produknya dengan
cara membandingkan dengan produk pesaing.
Contoh : Iklan perdana Simpati yang membandingkan dengan
provider lain.
5.
Daya tarik informasional/rasional
20
Daya tarik rasional berfokus pada fungsi produk dan kebutuhan
konsumen secara optimal serta menekankan pada manfaat
produk yang disertai dengan realita atau data ilmiah yang logis.
Hal ini guna meyakinkan konsumen bahwa produk yang
ditawarkan memiliki banyak manfaat bagi konsumen.
Contoh : Iklan susu Anlene yang menekankan pentingnya
menjaga kesehatan tulang.
6.
Daya tarik emosional
Daya tarik emosional merupakan iklan yang menawarkan
produk atau jasa dengan menyangkut kebahagiaan, keterkejutan,
ketakutan, kesedihan, kemarahan, dan kemuakan yang dapat
menyebabkan konsumen termotivasi untuk membeli suatu
produk karena terbawa perasaan terhadap merek
yang
mengakibatkan konsumen tidak lagi mementingkan manfaat
produk yang ditawarkan.
Contoh : Iklan Teh Sariwangi mengubah suasana yang terkesan
kurang akur menjadi suasana yang saling menyatukan satu sama
lain.
7.
Daya tarik kombinasi
Daya tarik kombinasi merupakan perpaduan dari segala daya
tarik sehingga dapat menimbulkan efek eksekusi pesan iklan
yang lebih baik dibandingkan dengan iklan yang hanya
menggunakan satu daya tarik.
Contoh : Iklan provider XL edisi lebaran 2011 yang
menggunakan beberapa figure artis Indonesia yang juga
memunculkan kesan humor dan kesan emosional serta kesan
informatif.
h) Pendekatan Iklan Slice of Life
Menurut Suyanto (2007) slice of life didasarkan pada
pendekatan pemecahan masalah sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk
menunjukkan bahwa produk yang diiklankan merupakan sebuah
21
solusi dari permasalahan yang ditampilkan. Gaya seperti ini sering
ditemui dalam beberapa iklan karena dipercaya mampu membangun
keyakinan pada audience terhadap suatu kualitas dari produk yang
diiklankan.
1.6.6 Tinjauan Perundangan
a) Undang-undang nomor 24 tahun 1997 tentang penyiaran
Promosi atau beriklan dapat dilakukan salah satunya
dengan cara disiarkan dibawah binaan lembaga penyiaran. Menurut
pasal 1 ayat 1 undang-undang nomor 24 tahun 1997 yang berbunyi
“Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana
pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di
antariksa dengan menggunakan gelombang elektromagnetik, kabel,
serat optik, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima oleh
masyarakat dengan pesawat penerima siaran radio dan/atau pesawat
penerima siaran televisi, atau perangkat elektronik lainnya dengan
atau tanpa alat bantu”. Sementara itu, menurut pasa 1 ayat 2
penyiaran berbunyi “Siaran adalah pesan atau rangkaian pesan
dalam bentuk suara, gambar atau suara dan gambar atau yang
berbentuk grafis, dan karakter lainnya yang dapat diterima melalui
pesawat penerima siaran radio, televisi atau perangkat elektronik
lainnya, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, dengan atau
tanpa alat bantu”.
b) Undang-undang RI nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran
1. Pada Pasal 46 ayat 3 poin D dan E, berbunyi :
D. Hal-hal yang bertentangan dengan kesusilaan masyarakat dan
nilai-nilai agama; dan atau
E. Eksploitasi anak dibawah usia 18 tahun.
2. Pada Pasal 46 ayat 6, berbunyi :
Siaran iklan niaga yang disiarkan pada mata acara anak-anak
wajib mengikuti standar siaran untuk anak-anak.
22
3. Pada pedoman Etika Pariwara Indonesia (EPI) pasal 1 poin 26
tentang Pornografi dan Pornoaksi, yang berbunyi :
Iklan tidak boleh mengoksploitasi erotisme atau seksualitas
dengan cara apapun dan untuk tujuan atau alasan apapun.
4. Pasal tersebut terkait dengan pedoman EPI pasal 1 poin 27
tentang Khalayak Anak-anak, berbunyi :
Ayat (1)
Iklan yang ditujukan kepada khalayak anak-anak tidak boleh
menampilkan hal-hal yang dapat mengganggu atau merusak jasmani dan
rohani mereka, memanfaatkan kemudahpercayaan, dan kekurang
pengalaman, atau kepolosan mereka.
Ayat (2)
Film iklan yang ditujukan kepada, atau tampil pada segmen waktu siaran
anak-anak dan menampilkan adegan kekerasan, aktivitas seksual,
bahasa yang tidak pantas, dan atau dialog yang sulit wajib menantumkan
kata-kata “Bimbingan Orang Tua” atau simbol bermakna sama.
1.7 Metodologi Penelitian
Cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan penulisan yaitu
menggunakan metode penelitian kualitatif, hal ini dimaksudkan untuk melihat
peluang-peluang yang ada agar pesan iklan yang dibuat dapat tersampaikan
dengan baik dan benar sehingga masyarakat mudah memahami manfaat iklan
supplemen Bionicom-C. Ada pula metode-metode lain yang dilakukan, antara
lain:
1.7.1 Metode Pengumpulan Data
a) Wawancara
Metode pengumpulan data melalui metode wawancara dilakukan
secara langsung dengan menemui narasumber dan dapat dengan cara tidak
langsung seperti melalui telepon terkait dengan perusahaan, produk,
maupun pemasaran., yaitu dengan Bapak Rukmana selaku Kepala Bagian
23
Personalia PT. Sampharindo Perdana dan Bapak Sumaji selaku Kepala
Bagian Marketing PT. Sampharindo Perdana atau
Penulis melakukan wawancara dengan narasumber dengan tanpa
dibatasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan, seperti
profil perusahaan dan visi misi perusahaan. Selain itu hal mengenai
produk yang berkaitan serta sistem pemasaran menjadi hal yang paling
utama untuk permasalahan periklanan dalam penulisan.
b) Observasi non-partisipatif
Observasi semacam ini merupakan observasi yang dalam
pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti sebagai partisipan atau
kelompok yang diteliti. Dalam observasi tersebut penulis mengamati
beberapa iklan produk yang sejenis dengan cara menilai serta mengamati
setiap detail pesan dan adegan yang tampil dalam iklan produk tersebut
dan kemudian mengamati keberadaan tanda bintang yang mengandung
pesan tersembunyi dalam iklan.
c) Kepustakaan
Metode ini didapat dari buku-buku yang berkaitan dengan
periklanan dan sistem pemasaran seperti, Creative Advertising, Azas-Azas
Marketing, Semiotika Komunikasi Visual, Analisis SWOT Teknik
Membedah Kasus Bisnis, dan Manajemen Strategis.
Selain itu penulis juga mendapat referensi dari beberapa situs
kebijakankesehatanindonesia.net, hukumonline.com, e-journal.uajy.ac.id,
dan lain sebagainya. Mengenai hal yang berkaitan dengan produk, penulis
di beri beberapa buku panduan dari PT. Sampharindo Perdana tentang
suplemen Bionicom-C.
1.7.2 Metode Analisis Data
a)
Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode perancangan strategis yang
digunakan untuk
mengevaluasi
kekuatan
(Strenght),
kelemahan
24
(Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dalam suatu
proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses analisis SWOT ini untuk
menunjukkan tujuan yang mendetail guna mengidentifikasi faktor internal
produk dan faktor eksternal terhadap produk.
Teknik SWOT ini diciptakan oleh Albert Humphrey (1960 dan
1970). Analisis SWOT didasarkan pada rasionalitas yang mampu
menciptakan peluang secara maksimal dan juga dapat meminimalisir
kelemahan serta ancaman terhadap produk.
a) Fungsi SWOT
Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi Analisis SWOT adalah
untuk memperoleh informasi dari pertimbangan-pertimbangan situasi dan
membaginya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan)
dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman).
Metode ini semakin memperjelas strategi yang diciptakan
perusahaan untuk membantu perusahaan menyampaikan informasi sesuai
tujuan serta mengantisipasi ancaman yang akan dihadapi sehingga tujuan
dapat tercapai dan memenuhi harapan yang diinginkan perusahaan. Fungsi
secara umum dari analisis SWOT untuk mempermudah menyusun strategi
dalam menyampaikan pesan secara terstruktur yang kemudian dapat
dijadikan pertimbangan perusahaan.
b) Matriks SWOT
Menurut Rangkuti (2006), Matriks SWOT dapat menggambarkan
secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi
perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya. Berikut ini adalah keterangan matriks SWOT:
1.
Strategi SO (Strength and Oppurtunity). Strategi ini dibuat
berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan
seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar –
besarnya.
25
2.
Strategi ST (Strength and Threats). Strategi dalam menggunakan
kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3.
Strategi WO (Weakness and Oppurtunity). Strategi ini diterapkan
berdasarkan
pemanfaatan
peluang
yang
ada
dengan
cara
meminimalkan kelemahan yang ada.
4.
Strategi WT (Weakness and Threats). Strategi ini berdasarkan
kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan
kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Tabel 1.1 : Matriks SWOT
Sumber: www.kajianpustaka.com
Internal
Eksternal
Peluang
(Opportunity)
Kekuatan (Strenght)
Kelemahan (Weakness)
Strategi SO
Strategi WO
Menggunakan
Meminimalkan
kekuatan untuk
kelemahan untuk
memanfaatkan
memanfaatkan peluang
peluang
Strategi ST
Strategi WT
Ancaman
Menggunakan
Meminimalkan
(Threats)
kekuatan untuk
kelemahan untuk
mengatasi ancaman
menghindari ancaman
26
1.7.3 Bagan Alir Penelitian
Latar Belakang
Bionicom-C adalah
produk baru yang
belum dikenal
masyarakat.
Bionicom-C
hanya tersedia di
apotek-apotek
tertentu.
Perusahaan belum membuat media iklan
serta kegiatan promosi untuk Bionicom-C
selain hanya brosur yang disediakan di
apotek yang menjual produk tersebut.
Rumusan Masalah dan Tujuan
Rancangan dan merancang iklan komersial
sebagai sarana memperkenalkan supplemen
Bionicom-C kepada masyarakat Indonesia
secara menarik dan mudah dikenali serta
diingat oleh
oleh audience.
audience.
diingat
Pengumpulan data kualitatif
(wawancara dan observasi nonpartisipatif)
SWOT
FINAL
DESAIN
Gambar 1.2 : Bagan Alir Penelitian
27
1.7.4 Sistematika Penelitian dan Perancangan
BAB I (Pendahuluan) berisi latar belakang permasalahan, rumusan
masalah, tujuan perancangan, manfaat perancangan, batasan masalah,
metodologi penelitian, dan tinjauan pustaka.
BAB II (Identifikasi Data dan Analisis Masalah) berisi data perusahaan
(nama perusahaan, lokasi perusahaan, komitmen perusahaan, dan
struktur organisasi perusahaan), data produk (jenis produk, spesifikasi
produk, potensi produk, harga produk, dan product positioning), data
pemasaran yang berisi segala kegiatan pemasaran yang dilakukan
perusahaan, data kompetitor, serta menguraikan analisa terhadap
produk.
BAB III (Konsep Perancangan) menguraikan tentang konsep iklan
komersial, konsep kreatif serta media planning yang akan digunakan
untuk beriklan, dan juga perhitungan biaya media.
BAB IV (Visualisasi) menguraikan penjaringan ide visual (sketsa
kasar), proses pengembangan ide visual, penentuan konstanta dan
variabel, pengarahan visual, pengarahan visual, final desain, dan
aplikasi media.
BAB V (Penutup) berisi penutup laporan tugas akhir yang terdiri dari
kesimpulan dan saran.
Download