Definisi CSR Etika dan Tanggung Jawab Sosial Motivasi CSR Apakah

advertisement
MODUL - IX
BISNIS DAN
CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY
OLEH
Prof. M. Havidz Aima, PhD
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2013
BUSINESS ETHICS & CORPORATE
GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY
(Tanggung Jawab Sosial Perusahaan)
Corporate Culture
Corporate Culture
• The beliefs and values shared by people who
work in an organisation
–
–
–
–
How people behave with each other
How people behave with customers/clients
How people view their relationship with stakeholders
People’s responses to energy use, community
involvement, absence, work ethic, etc.
– How the organisation behaves to its employees –
training, professional development, etc.
Corporate Culture
• May be driven by:
• Vision – where the organisation wants to go in
the future
• Mission Statement – summary
of the beliefs of the organisation and where it
is now
Corporate Culture
• May be reflected in:
– Attitude and behaviour of the leadership
– Attitude to the role of individuals in the workplace – open
plan offices, team based working, etc.
– Logo of the organisation
– The image it presents to the outside world
– Its attitude to change
LINGKUP TANGGUNG
JAWAB PERUSAHAAN
DALAM MODEL “ TRIPLE
BOTTOMLINE “
Bentuk tanggung jawab perusahaan pada peme
Gang saham ,yakni profit
PROFIT/
EKONOMI
PEOPLE/
SOSIAL
Kehadiran perusahaan
harus memberikan man
faat pada stakeholder dan
masyarakat secara luas
Pengembanagn berkelanjutan
harus didukung oleh komitmen
yang seimbang antara ekonomi,
sosial dan lingkungan
PLANET/
LINGKUNGAN
Tanggung jawab per
usahaan agar menja
ga kemampuan ling
kungan dalam men
dukung keberlanjuan
kehidupan bagi gene
rasi berikutnya
INVESTASI AKAN MERUBAH
CSR DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE DEVELOPMENT) adalah
sebagai proses pembanguanan ( lahan , kota, bisnis, masyarakat dsb) yang
berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan
kebutuhan generasi masa depan.
Salah satu faktor yang harus dihadapi dalam rangka pembangunan berleanjutan
adalah ,emberbaiki kehancuran lingkunagn tanpa mengoerbankan kebutuhan
pembangunan ekonomi dan keadilan sosial. Oleh karenaitu kewajiaban
perusahaan harus dapat meminimalisir dampak negatif dan memaksimalkan
dampak positif atas kehadirannya terhadap perubahan tsb. Se muanya ini
dimunculkan dengan tiga kebijakan yakni pembangunan ekonomi, pembangunan
sosial dan perlindungan sosial yang digambarkan dala trip[el bottom line
Permasalahan yang muncul dalam linkungan hidup adalah sbb:
•
•
•
•
•
•
Akumulasi bahan beracun
Efek rumah kaca
Perusakan lapisan ozon
Hujan asam
Deforentasi dan penggurunan
Kematian bentuk-bentuk kehidupan
Operasi perusahaan yg tidak mem
perhatikan biofisik lingkunagn hidup
akan mengurangi daya dukun alam pad
kehidupan, kualitas hidup dan berdap
ak sosial dan ekonomi
masyarakt disekitar tdk harus dipandang
sebagai input bisnis atau market saja
tetapi harus dilihat sebagi potensi,yg
perlu dijaga, baik pemdidikan,kemiskinan
dan kesehatananya.
OUTLINE :
Definisi CSR
Etika dan Tanggung Jawab Sosial
CSR
Motivasi CSR
Apakah “Etika yang Baik” berarti “Bisnis yang Baik” ?
Definisi CSR
Definisi CSR
1. Sifat dan cakupan tanggung jawab
o Apa yang kita maksud dengan “tanggung jawab?”
• Bisa diartikan dapat diandalkan atau di percaya.
• Tanggung jawab meliputi hubungan dari sesuatu sebagai sebuah
penyebab untuk beberapa peristiwa atau tindakan
• Rasa kewajiban atau pertanggungjawaban untuk beberapa peristiwa
atau tindakan dan menimbulkan rasa tanggung jawab untuk
memperbaiki keadaan seperti semula.
o Sifat “tanggung jawab”
• Mengacu pada tanggung jawab sosial perusahaan, menunjukan
tugas dan pembatasan yang mengikat kita untuk bertindak dalam
satu cara dibanding dengan yang lain.
• Adalah hal yang harus atau seharusnya kita lakukan mesti terkadang
kita tidak suka.
• Tanggung jawab mengikat, atau memaksa, atau membatasi, atau
mengharuskan kita untuk bertindak dengan cara tertentu.
“Tanggung Jawab Sosial” adalah apa yang bisnis sebaiknya
atau seharusnya lakukan untuk kepentingan masyarakat
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
DAPAT DIPERCAYA
DAPAT DIANDALKAN
1)
PELAYANAN YG BAIK PADA
PELANGGAN
TERPERCAYA
PERUSAHAAN
BERTANGGUNG JAWAB
LOKASI TANGKI GAS YANG
MENYEBABAKN KEBAKAR
2) PENYEBAB SUATU KEJADIAN
MEJADI BETANGGUNGJAW
KEWAJIBAN ,KEADAAN
DAPAT DIMNTAI PERTANGGUNGJAWABAN POLUSI
AIR AKIBA
3) ATAS SUATU KEJADIAN/TINDAKAN SPY KEMBALI
PABRIK
SEPERTI SEMULA
APAKAH PRODUKNYA ATAU PERUSAHAAN YANGMEMPRODUKSI
YANG HARUS BERTANGGUNG JAWAB
Definisi CSR
2. Definisi CSR
o Europian Commission mendefinisikan :
“Suatu konsep dimana perusahaan memutuskan dengan
sukarela untuk berkontribusi demi masyarakat yang lebih
baik dan lingkungan yang lebih bersih”
“Secara umum CSR mencakup berbagai tanggung jawab
yang dimiliki perusahaan kepada masyarakat dimana
perusahaan itu beroperasi”
Merupakan upaya sungguh2 dari entitas bisnis untuk meminimalkan dampak negatif
dan memaksimalkan dampak positif opersinya terhadap seluruh pemangku
kepentingan dalam ranah ekonomi, sosial dan lingkungan agar mencapai tujuan
pembanginan berkelanjutan
Philip Kotler menanganggap CSR sebagai discretionary yang dalam arti luas
berarti sesuatunyang perlu dilakukan, senadainya tidak dilakukan akan berakibat
merugikan sendiri. Komitment yg merupakan kebutuhan bagi perusahaan sebagai
perbaikan kualitas hidup.
Definisi CSR
3.
o Philip Kotler & Nancy Lee ” CSR is a commitmen to
improve community well- being through discretionary
business prctices and contributions of corporate
resources
“Opreating a business in a manner that meet or exeeds the
ethical, legal commercial, and public expectations ”
(Business of Sosial Responsibility)
Business commitment to contribute to sustainable economic
development, working with employees, their families, the local
community and society at large to improve their quality of life (
World Business Council for Sustainable Development)
CSR adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh
perusahaan (sesuai kemmpuan perusahaan tsb) sebagai
tanggung jawab mereka terhadap sosial/ lingkungan sekitar
perusahaan berada.
BENTUK PROGRAM CSR
PENGURANGAN KEMISKINAN
PROGRAM CSR
PELESTARIAN LINGKUNGAN
PEMBANGUNAN EKONOMI
BERKELANJUTAN
PERUSAHAAN
Mengakomodasi
kebutuhan dan
kepentingan stake
holder
PROFIT
Perbaikan financial performance ,akses modal,
Corporate image, penjualan/layanan jasa, meme
Lihara kwalitas kerja, memperbaki isu2 kritis yg ada
,menagani risiko, mengurangi biaya jk. panjang
CONTOH :
1. Melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
memperbaiki lingkungan’
2. Pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu
3. Pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum
4. Sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yg bersifat sosial dan berguna
untuk masyarakat banjak khusus yg ada disekitar perusahaan
CONTOH pelaksanaan CSR oleh perusahaan saat ini berupa :
1. Melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
memperbaiki lingkungan’
2. Pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu
3. Pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum
4. Sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yg bersifat sosial dan berguna
untuk masyarakat banjak khusus yg ada disekitar perusahaan
Pada umumnya kegiatan2 diatas terbatas pada charity, philanthropy dan commuty
development belaka, yakni suatu kegiatan pengabdian masyarakat atau
lingkungan yang berada tidak jauh dari lokasi tempat dunia usaha dilakukan.
Sering kali kegiatan CSR belum dikaitkan dengan tiga elemen yang menjadi kunci
pembangunan berkelanjutan yaitu aspek keuangan, sosial, lingkungan krena
sinergi dari tiga elemen tsb merupakan kuncidari konsep pembangunan
berlekanjutan.
Perusahaan adakalanya hanya menggunakan model charity/pemberdayaan , yang
hanya berpatok sekadar menghabiskan anggaran dan menaifkan kebutiuhan
masyarakat ( akan memuat ketergantungan yang besar dari masyarakat)
Model selanjutnya adalah Community Development, mampu neningkatkan
kapasitas masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat (Holcim, Freeport,
Aneka Tambang, Santos dll), mendasarkam pada kebutuhan masyarakat,
karena ada dialog antar perusahaan dan masyarakat shg ada nilai tambahnya.
BEBERAPA FAKTOR PENENTU PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI
1. Perilaku dan nilai nilai kehidupan, interaksi dengan budaya luar telah
eningkatkan apresiasi masyarakat pada pendidikan, tetapi tdk berpengaruh
pada etos kerja , kecakapan berwirausaha, profesi segabagi kayawan
2. Kelembagaan dan modal sosial ,lembaga adat ,hubungan klien, dan
kekeluargaan msh kental mempengaruhi pola interaksi antar masayarakat.
Lemahnya kemampuan berorganisasi menjadi hambatan dlm mobilisasi.
3. Faktor kondisi perangsang perubahan sosial , masayraakat Dayak terbuka
thd pendatang yg memiliki gaya hidup modern. Bgm perusahaan dapat
menurunkan potensi konflik sosial yang mkn terjaddi.
4. Kondisi umum faktor pengembangan input ekonomi , Lemahnya kondisi
faktor input akan menjadikan berbagai kegiatan pengembangan tdk mampu
memberikan dampak signofikan pada program
5. Kodisi lapis lapis pelaku uaha terkait rantainilai dan hubungan antara pelaku
usaha, kondisi rantai nilai tambah lokal saat ini dicrikan denagn belum
adanya agenda dan startegi pengembangan ekonomi lokal yg terarah serta
belumadanya lembaga pendukung yg kuat shg melemahkan rantai nilai
pendukung, lemahnya posisi tawar petani untuk memicu peningkatan prod.
6. Perilaku dalam pemenuhan kebutuhan hidup dan kondisi persaingan.,
orientasimasyarakat masih sederhana, hanya untuk makan sensidir, shg
muncul pola charity.
7. Kondisi rangsangan komersial, Jumlah penduduk yang sedikit dan lokasi yg
jauh dari pusat kegiatanekonomi,shg permintaan sedikit. Perlu adanya
rangsangan dari perusahaan untuk meningkatkan produktivitas lokal.
RESPONSIBILITIES OF A BUSINESS FIRM
Pandangan tradisional
• The business of business is business
Pandangan sosioekonomi
• Tanggung jawab perusahaan lebih dari sekadar mencari laba semata
• Perusahaan pada dasarnya bukan pihak independent yg hanya tanggung jawab
ke pemegang saham
• Perusahaan harus mempunyai tanggung moralke masyarakat yg lebih luas
• Perusahaan harusnya melakukan hal2 yang baik dan benar dan bermaat bg
msyarakat luas
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Lebih kurang
Tahap 1
Pemilik dan
managemen
puncak
Lebih banyak
Tahap 2
Karyawan
Tahap 3
Konstituen dan
lingkungan lain
yang spesifik
Tahap 4
Masyarakat yang
lebih luas
KONTINUUM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Corporate social responsibility refers to the expectation
that business firms should act in the public interest. To day
societal expectations include environmental protection safe
and functional product, truth in advertising.
Definisi CSR
3 Model alasan perusahaan melakukan aktifitas CSR :
1. Model Kewarganegaraan
Beberapa perusahaan terlibat dalam upaya tanggung jawab sosial
perusahaan semata-mata bagi kepentingan umum dan tidak mengharapkan
balasan yang komersil atas kontribusinya.
2. Model Kontrak Sosial
Perusahaan memetik keuntungan dari kegiatan melayani sebagai
anggota komunitas dan karena itu memiliki kewajiban yang bersifat
timbal balik kepada komunitas tersebut.
3. Model Kepentingan Pribadi yang Tercerahkan
Bahwa memasukan CSR kedalam budaya perusahaan dapat menghasilkan
keunggulan pasar yang kompetitif bagi perusahaan, sesuatu yang dapat
berkontribusi bagi merek perusahaan saat ini dan yang akan datang.
Definisi CSR
3. Kepada siapa CSR itu ?
“Sebuah tanggung jawab didasarkan pada aspek dari suatu hubungan dan
tidak Memiliki makna hingga hubungan tersebut dideskripsikan dan
ditentukan”.
Karyawan
Pada kondisi tertentu tidak mungkin dapat
memenuhi semua kebutuhan stockholder.
Konsumen
Organisasi
politik
Perusahaan
Masyarakat
sekitar
Negara
Pemerintah
setempat
Oleh karena itu tanggung jawab sosial
membutuhkan keputusan untuk
memprioritaskan tanggung jawab yang
Saling bersaing dan bertentangan
Etika dan Tanggung
Jawab Sosial
Etika dan Tanggung Jawab Sosial
o Perusahaan-perusahaan memiliki beberapa tipe tanggung jawab sosial
Yang berbeda-beda, tentu saja yang pertama adalah tanggung jawab sosial
untuk “mematuhi hukum”.
o Secara etis, yang mengikat perusahaan atau membatasi aktivitasnya :
1. Memiliki tanggung jawab untuk tidak merugikan orang lain.
2. Untuk mencegah kerugian
3. Untuk berbuat kebaikan
o Standar CSR yang lebih luas cakupannya berpandangan;
Perusahaan memiliki tanggung jawab sosial untuk melakukan
Perbuatan baik dan membangun dunia yang lebih baik.
Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Di Dalam Organisasi bisnis memiliki empat tanggung jawab yakni :
1. Tanggung jawab ekonomi
2. Tanggung jawab hukum
3. Tanggung jawab etika
4. Tanggung jawab kebebasan memilih
o Dari keempat tanggung jawab tersebut, tanggung jawab ekonomi dan
hukum dinilai sebagai tanggung jawab dasar yang harus dimiliki
perusahaan.
o Setelah tanggung jawab dasar terpenuhi maka perusahaan dapat
memenuhi tanggung jawab sosialnya yakni dalam hal etika dan
kebebasan memilih
Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Etika dalam Manajemen Bisnis
Didefinisikan sebagai konsensus mengenai standar
perilaku yang diterima untuk suatu pekerjaan, perdagangan
atau profesi.
Etika Manajemen adalah standar kelayakan pengelolaan
organisasi yang memenuhi kriteria etika. Selain etika, dikenal
pula istilah Moral atau Moralitas yakni ajaran-ajaran perilaku
personal berdasarkan agama atau filosofi.
o Salah satu penyebab perilaku tidak etis adalah tidak adanya
standar yang berlaku bagi seluruh dunia mengenai perilaku para
pelaku bisnis.
o Sedangkan norma dan nilai-nilai budaya berbeda-beda untuk
setiap negara dan bahkan antara daerah geografis dan
kelompok-kelompok etnis dalam suatu negara.
Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Ada 3 bidang dasar yang menjadi perhatian khusus dari etika
manajerial :
1. Bagaimana perusahaan memperlakukan karyawan mereka.
2. Bagaimana karyawan memperlakukan organisasi.
3. Bagaimana karyawan dan perusahaan memperlakukan agen
ekonomi lain.
Motivasi CSR
Motivasi Melakukan Aktifitas CSR
Pada tataran praktis CSR biasanya berupa program yang memiliki
tujuan :
o Mengembangkan masyarakat.
o Konsep pengembangan masyarakat sendiri memiliki tujuan
pemberdayaan.
o Proses pengembangan masyarakat mengajak masyarakat agar turut
serta dalam berkembang, bukan hanya mendapat bantuan.
Motivasi Melakukan Aktifitas CSR
Dua motivasi utama dunia bisnis memenuhi tanggung jawab sosial
perusahaan (CSR) yaitu terkait dengan masalah akomodasi dan legitimasi.
(Hamann dan Acutt (2003) dalam “How Should Civil Society (and The Government) Respond to
‘Corporate Social Responsibility’?” )
1. Alasan akomodasi
terkait dengan kebijakan bisnis yang hanya bersifat superfisial dan
parsial.
o CSR dilakukan untuk memberi citra sebagai korporasi yang tanggap
terhadap kepentingan sosial.
o Hal ini menunjukkan bahwa realisasi CSR cenderung bersifat akomodatif
dan tidak melibatkan perubahan mendasar dalam kebijakan bisnis
korporasi sesungguhnya
Motivasi Melakukan Aktifitas CSR
2. Alasan legitimisasi,
yaitu upaya untuk mempengaruhi wacana yang terkait dengan
pertanyaan-pertanyaan absah apakah yang dapat diajukan terhadap
perilaku korporasi, serta jawaban-jawaban apa yang mungkin diberikan
dan terbuka untuk diskusi.
o Hal ini melahirkan argumentasi bahwa CSR dapat memenuhi fungsi
utama yang memberikan keabsahan pada sistem kapitalis dimana
tanpa kita sadari bangsa Indonesia mulai mengarah pada sistem
kapitalis.
“Etika yang Baik”
=
“Bisnis yang Baik”
?
Apakah “Etika yang Baik” berarti “Bisnis yang Baik”?
“Good Ethics = Good Business” ??
o Para ahli masih berselisih paham soal “ Apakah Keputusan etis
menghasilkan keuntungan yang signifikan daripada keputusan
yg tidak etis.
o Ternyata keputusan yang tidak etis juga menghasilkan keuntungan
yg signifikan.
o Terdapat kesepakatan umum bahwa keputusan etis menghasilkan
keuntungan besar dalam jangka panjang, yang menjadi tantangan
adalah ukuran dari hasil.
Apakah “Etika yang Baik” berarti “Bisnis yang Baik”?
Menurut David Vogel, :
o CSR dipandang sebagai sebuah pilihan bagi suatu strategi
perusahaan yg mungkin sesuai dengan perusahaan tertentu dengan
kondisi tertentu.
o Dia juga mengingatkan bahwa suatu perusahaan akan mendapat
pemberitaan yg buruk jika perusahaan tidak memenuhi janji2 CSRnya.
Apakah “Etika yang Baik” berarti “Bisnis yang Baik”?
o Perusahaan yang mempunyai kode prilaku memiliki kinerja yg lebih
baik daripada perusahaan2 yg tidak memiliki kode prilaku.
o Kinerja yang lebih tinggi ini diterjemahkan kedalam nilai ekonomi
yang lebih tinggi secara signifikan ,rasio harga /laba yang tidak begitu
bergejolak ( menjadikan perusahaan sebagai tempat investasi yang
lebih aman ) dan rasio laba terhadap perputaran (provit /turn
overratio) yang lebih tinggi .
Studi ini memberikan kepercayaan terhadap pernyataan tegas yaitu
“ Anda melakukan bisnis secara etis karena ini membuahkan hasil “.
“Sebuah bisnis yang berkelanjutan adalah yang dikelola
dengan baik dan menganggap serius etika bisnis”
KESIMPULAN
 CSR seharusnya dilakukan dengan sukarela demi
kepentingan masyarakat agar lebih baik dan lebih bersih.
 Perusahaan secara etik mempunyai tanggung jawab sosial
untuk melakukan perbuatan baik dan membangun dunia
yang lebih baik.
 CSR dapat mempengaruhi keputusan masyarakat atas
suatu product.
 Perusahaan2an yang menepati janji-janji CSR-nya akan
mempunyai bisnis yang lebih berkelanjutan.
SUSTAINABILITY : MORE THAN ENVIRONMENTAL
Krisis Lingkungan Hidup
• Masalah lingkungan hidup baru mulai disadari
sepenuhnya dalan tahun1960-an
• Akibat dari bisnis modern
– Mengandaikan bahwa komponen-komponen
lingkungan, seperti air dan udara merupakan
barang umum, sehingga boleh dipakai seenaknya
– Mengandaikan bahwa sumber daya alam seperti
air dan udara itu tak terbatas.
ISSUE LINGKUNGAN HIDUP
•
•
•
•
•
•
Akumulasi bahan beracun
Efek rumah kaca
Perusakan lapisan ozon
Hujan asam
Deforentasi dan penggurunan
Kematian bentuk-bentuk kehidupan
Model sistem Ekonomi
Barang dan
Jasa konsumsi
Upah,sewa,bunga,
keuntugan
Energi panas
Energi,sda
Limbah,polusi
Energi panas
Bisnis
Rumah Tangga Energi,sda
Sumber daya;
Tng kerja,lahan,modal
Keahlian wirausaha
pembayaran
Limbah , polusi
Akumulasi bahan beracun
• Pembuangan limbah industri pabrik kimia ke
sungai atau laut
• Penggunaan pestisida
• Penggunaan herbisida
• Penggunaan fosfat untuk deterjen
• Banyak jenis platik, misalnya polystyrene
Efek Rumah kaca
• Naiknya suhu permukaan bumi disebabkan
oleh efek rumah kaca/greenhouse effect
• Panas yang diterima bumi karena penyinaran
matahari terhalang oleh partikel-partikel gas
CO2 yang terlepas dari pembakaran bahan
bakar fosil, seperti minyak bumi, batubara
yang diproduksi oleh pabrik dan kendaraan
bermotor
Perusakan lapisan ozon
• Adanya pelepasan bahan CFC ke udara
– Kaleng penyemprotan aerosol
– Lemari es
– Alat penyejuk ruangan
– Karet busa
• Dengan berlubangnya lapisan ozon radiasi ultraviolet dari
matahari mencapai perMukaan bumi
– Mengakibatkan penyakit kanker kulit, penyekit mata
katarak, penurunan kekebalan tubuh, kerusakan bentukbentuk kehidupan dalam laut dan tanaman di darat
Deforestasi dan penggurunan
• Penebangan hutan dan pembakaran hutan
– Erosi
– Pendangkalan laut dan sungai
– Kualtias tanah menurun, menjadi tidak subur
– Kesedia air tanah menjadi berkurang
– Terjadi peremberan air laut ke dalam darat,
akibat dari penghisap air tanah
Keanekaan hayati
• Tumbuhan
• Hewan
• obat-obatan
• Punah
• Penggunaan pestisida dan herbisida
• Penebangan hutan dan pembakaran hutan
LINGKUNGAN HIDUP DAN
EKONOMI
• Lingkungan hidup sebagai the commons
• Lingkungan hidup tidak eksternalitas
• Pembangunan berkelanjutan
Lingkungan hidup sebagai the
commons
• Lingkungan hidup sebagai ranah umum,
dianggapnya tidak ada pemilik dan tidak ada
kepentingan pribadi (dulu)
• Dengan adanya kepemilikan dalam kuantitas
besar oleh orang-orang kaya, lingkungan
hidup menjadi ranah pribadi atau private
• Dengan adanya pertumbuhan penduduk
lingkungan hidup diperuntukkan untuk
perumahan, adanya privatisasi
Lingkungan hidup tidak
eksternalitas
• Dulu sumber daya alam itu tak terbatas
• Dengan adanya bisnis modern, sumber daya
alam menjadi langka, memiliki nilai ekonomis
• Lingkungan hidup menjadi internalis,
penggunaan sumber daya alam harus
diperhitungkan dengan cermat terutama di
dalam perhitungan harga pokok barang yang
akan dijual.
Pembangunan berkelanjutan
• Pembangunan ekonomi selalu harus
memanfaatkan sumber daya alam
sedemikian rupa sehingga generasi sesudah
kita dapat melanjutkan pembangunan yang
kita jalankan sekarang ini. Atau rumusan
negatifnya
• Pembangunan ekonomi sekarang ini tidak
boleh merusak atau mengurangi kualitas
lingkungan hidup, sehingga untuk generasi
mendatang tidak lagi tersisa cukup guna
memenuhi kebutuhan merek
Dasar etika untuk tanggujawab
terhadap lingkungan hidup
• Hak dan Deontologi : manfaat dan beban
ekonomi hrs didistribusikan secara adil
• Utilitarisme: tindakan dengan cara apapun
untuk kemakmuran semua
• Keadilan: tidak akan membebankan mereka
yg mendapat keuntungan sedikit dgn
tambahan kerusakan akibat limbah industri.
Implemtasi tanggung jawab
terhadap lingkungan hidup
• Siapa yang harus membayar?
• Bagaimana beban dibagi?
• Etika dan hukum lingkungan hidup
Steps to Improve
Business Ethics
1. Top management support
2. Employees’ understanding
3. Managers’ training
4. Ethics Office
5. Outsiders must be informed
6. Enforcement of ethics code
4-50
Levels of Corporate
Social Responsibility
Societal Responsibility
Stakeholder Responsibility
Ecological
Gener
al
Public
Custo
Profit Responsibility Emplo
mers
Owners/Stockholders
yees
Suppliers/Distributors
Public Interest Groups
4-51
Source: Marketing, 5/E by Berkowitz, Kerin, Hartley, and Rudelius.
Environ
ment
Corporate Responsibility
(Percent of country’s top 100 companies that publish
separate CR reports)
Japan
UK
France
Germany
US
Italy
Spain
0%
4-52
Source: Financial Times, June 15, 2005
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Best Company Reputation
• Johnson & Johnson (80.6)
• Coca-Cola (79.7)
• Google (79.5)
• UPS (79.4)
• 3M (78.8)
4-53
Source: USA Today
Most Admired
Global Companies
1.
General Electric
6. Microsoft
2.
Toyota
7. Dell
3.
Procter & Gamble
8. Berkshire Hathaway
4.
FedEx
9. Apple Computer
5.
Johnson & Johnson
10. Wal-Mart
Source: Fortune, 2006
4-54
Business Ethics &
Social Responsibility
• Ethics- Values/Principles
• Responsibility- Consequences of
Actions
Ethical Decision
Resolved Through:
• Religious Teachings
• Individual Rights
• Legislation
• Court Decisions
Classifying
Business Decisions
Ethical
Unethical
Ethical
but
Illegal
Ethical
and
Legal
Unethical
and
Illegal
Unethical
but
Legal
Illegal
Legal
Steps to Improve Business Ethics
1. Top Management
4. Ethics Office
2. Employees
5. Outsiders
3. Managers
6. Enforcement
Responsibility to Employees
• Working Conditions
• Equal Employment
Opportunity
• Affirmative Action
• Diversity Training
• Economic Security
• Child Care/Parental
Leave
• Employee Dignity
• Conflict of Interest
•
Responsibility to
Customers/Environment
Right To Safety
• Right To Be Heard
• Right To Be
Informed
• Quality Of Life
• Right To Choose
• Ecology/Pollution
•
•
•
•
•
Responsibility to Society,
Investors, & Suppliers
Fairness
Honesty
Timely Action
Appropriate Compensation
Philanthropy
CONTOH KASUS ; INDONESIA POWER DAN CSR
Indonesia Power (IP) adalah produsen energi listrik dengan salah satu
sumber energi yang diolah adalah mengubah aliran air menjadi energi listrik
dengan menahan potensi air waduk, seperti pada Saguling. Secara geografis
, waduk Saguling berada dibawah dataran tinggi sebagai penampung air yang
mengalis dari datrana tinggi Bandung Salah satuaktivitas dalam rantai nilai IP
adalah merawat kedalaman waduk untuk menjaminketersdiaan air sebagai
sumber tenaga listrik. Aktivitas rantaiu nilai ini sangat terkait dengN KONDISI
SOSIAL EKONOMI MASAYRAKAY DIHULU SEPERTI PENEBANAGN
HUTAN , PERLADANGAN DI HULU, PENANGANAN SAMPAH DI WILAYAH
BANDUNG RAYA YANG SANGAT MEMPENGARUHI KONDISI WADUK.
Program Community Involvement Development seharusnya fokus pada
pemberdayaan masyarakat hulu dan transformasi sosial ekonomi. Hal2 yang
harus dilakukan atau diubah oleh IndonesiA Power dalam mengelola potensi
risiko bisnis pada kualitas waduknya yang bersumber dari kondisi sosial
ekonomi adalah sbb:
1. Perilaku dan nilai2 kehidupan
2. Kelembagaan dan modal sosial
3. Faktor kondisi perangsang perubahan sosial
4. Kondisi umum faktor pengembanagn input ekonomi
5. Kondisi lapis2 pelaku usaha yg terkait rantai nilai dan hubungan antar
pelaku usaha
6. Kondisi rangsangan komersiil yg menjadi pendorong perkembangan
ekonomimasyarakat
a) Pola perladangan dengan merambah hutan
b) Rendahnya apresiasi thd lingkungan hidup, seperti penagngan sampah
a) Lemahnya hubungan dengan Pemda , masyarakat, dan perusahaan
b) Hambatan memobilalisasi sumber daya lokal
c) Hambatan berkoordinasi yang efektif dengan masyarakat
a) Hambatan untuk menurunkan potensi konflik karena perbedaan taraf hidup
pendatang, karyawan dan masyarat lokal
a) Penduduk yang relatif rapat dengan sumber daya lahan yang terbatas
b) Mata pencaharian utama penduduk di huluadalah berani
c) Produktivitas rendah
1.
2.
Belum ada agenda dan strategi pengembangan ekonomilokal yg terarah
Lemahnya sistem perdagangan komoditas dan kerajianan serta belum
munculnya pelaku pedagang yang kontinju
3. Kekosongan lapis lapis pelaku usaha lokal dalamrantai nilai
4. Belum ada lembaga kolaborasi pendukung yang kuat
A. Permintaan lokal relatif kecil dan lemah
B. Tidak ada disparitas harga pada perdagangan komoditas
Download