PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN BRAND

advertisement
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN BRAND AWARENESS TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA PADA DEALER AUTO 2000
KARAWANG
Gilang Septiani, Puji Isyanto, Rachmat Hasbullah
ABSTRAK
Perkembangan industri otomotif dewasa ini berkembang sangat pesat, terutama industri
mobil. Banyaknya mobil-mobil baru dengan harga terjangkau, membuat peredaran kendaraan
roda empat ini semakin marak.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis Deskriptif, yaitu :
mengumpulkan, menyajikan, menganalisis, dan melakukan pengujian hipotesis, serta membuat
kesimpulan dan saran. Sampel diambil dengan metode Acsidentaldengan jumlah sample 227
responden dari populasi 650 konsumen. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik
analisis korelasi dan analisis jalur (Path Analysis) dengan bantuan Method of Successive Interval
(MSI), program komputer Microsoft Excell 2007, serta SPSS versi 16. Dari hasil analisis data
penelitian, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Kualitas Produk, Brand Awareness, dan Keputusan Pembelian pada Dealer Auto 2000
Karawang berada dalam kriteria Setuju.
2. Terdapat korelasi antara Kualitas Produk (X1) dengan Brand Awareness(X2).
3. Pengaruh parsial antara Kualitas Produk (X1) dengan Keputusan Pembelian (Y) adalah
sebesar 0,492 dan antara Brand Awareness (X2) dengan Keputusan Pembelian (Y) adalah
sebesar 0,285.
4. Kualitas Produk (X1) dan Brand Awareness (X2) memiliki kontribusi terhadap Keputusan
Pembelian (Y) sebesar 51,7%, sedangkan sisanya sebesar 48,3% merupakan kontribusi
variabel lain (ε) yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Dari uraian diatas, saran yang direkomendasikan antara lain lebih meningkatkan
kualitas produk dan Brand Awareness untuk meningkatkan Keputusan Pembelian pada Dealer
Auto 2000 Karawang.
A. PENDAHULUAN
Para Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) mobil terus melakukan perbaikan dan
inovasi terhadap produknya. Ini terlihat dari semakin banyaknya jenis dan merek kendaraan roda
empat di Indonesia. Akibatnya konsumen harus semakin selektif dalam memilih prouduk yang
akan dibelinya. Faktor yang akan menjadi pertimbangan bagi konsumen dalam memilih produk
yaitu faktor nilai dan manfaat yang akan didapat dari produk tersebut. Inovasi produk terus
dilakukan oleh ATPM mobil guna menarik perhatian konsumen, tentunya agar konsumen
bersedia membeli produk yang dihasilkan ATPM.kualitas produk yang merupakan senjata
strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing (Kotler and Keller, 2008:354).
Toyota yang meluncurkan merek toyota Avanza untuk merambah pasar mobil MPV
low. Hasilnya Toyota Avanza berhasil menjadi salah satu merek yang mendominasi mobil
segmen MPV low di Indonesia. Hal ini terlihat dalam tahun ini, penjualan smobil Toyota
Avanza mencapai 101.015 unit sedangkan mobil segmen MPV low lainnya yang mendominasi
adalah Daihatsu Xenia dengan penjualan 40.021 unit dan Grand Livina 14.125 unit
(http://otomotif.kompas.com).
Salah satu survei merek di Indonesia yang dijadikan sebagaiindikator kinerja sebuah
merek adalah Top Brand Award. Survei ini dipeloporioleh majalah “MARKETING” yang
bekerja sama dengan lembaga surveiFrontier Consulting Group. Konsep tentang Top Brand
mengenai merek suatuproduk didasarkan pada tiga parameter yaitu: merek yang paling diingat
(top ofmind), merek yang terakhir kali dibeli atau dikonsumsi (last used), serta merekyang akan
dipilih kembali di masa mendatang (future intention). Ketigaparameter tersebut diformulasikan
dengan cara menghitung rata-rataterboboti masing-masing parameter untuk membentuk Top
Brand Index(TBI). Kriteria yang harus dipenuhi agar sebuah merek berhakmenyandang predikat
Top Brand adalah memperoleh Top Brand Indexminimum sebesar 10% dan berada dalam posisi
1430
top three di dalam kategoriproduknya. Dengan adanya dua kriteria tersebut tidak
menutupkemungkinan dalam satu kategori produk terdapat lebih dari satu merek –maksimal tiga
merek yang meraih predikat Top Brand (majalah“MARKETING” edisi 02/X/FEBRUARI
2010).Survei Top Brand juga melakukan survei pada mobil segmen MPVlow seperti yang
terlihat dalam tabel berikut ini :
Merek
Toyota Avanza
Toyota Kijang
Innova
TBI 2011
28,4 %
Suzuki APV
12,5 %
Daihatsu Xenia
10,9 %
Isuzu Panther
4,2 %
24,1%
Tabel 1.1
Top Brand Indeks MPV
Merek
TBI 2012
35,8 %
Toyota Avanza
16,8 %
Toyota Kijang
Innova
14,9 %
Daihatsu Xenia
Suzuki APV
Nissan Grand
Livina
Suzuki Carry
10,0 %
3,0 %
Merek
Toyota Avanza
TBI 2013
35,2 %
Daihatsu Xenia
14,8 %
Toyota Kijang
Innova
Suzuki APV
Isuzu Panther
13,6 %
10,8 %
3,2 %
Nissan Grand
2,9 %
Nissan Grand
3,3 %
2,8 %
Livina
Livina
Sumber : www.topbrand-award.com
Berdasarkan tabel 1.1 terlihat bahwa Toyota Avanza, sebagai mobil segmen MPV low
yang mendominasi penjualanmobil segmen MPV low di Indonesia mengalami peningkatan Top
Brand Index(TBI) dalam dua tahun terakhir ini, dan sedikit berkurang presentasenya pada tahun
2013 ini. Akan tetapi Toyota Avanza dalam tigatahun terakhir ini selalu berhasil meraih predikat
Top Brand tertinggi dibandingkan dengan Daihatsu Xenia, Suzuki APV bahkan yang satu merek
yaitu Toyota Kijang Innova, dimana Top Brand Index(TBI) Toyota Avanza di tahun 2012
mengalami peningkatan sebesar 7,4% dari tahun 2011,Toyota Kijang Innova mengalami
penurunan dari tahun 2011 hingga 2013 ini posisi Runner Up Top Brand tergeser oleh Daihatsu
Xenia yang mendapatkan presentase sebesar 14,8%. Predikat Top Brand menjadi apresiasi atas
upaya Toyota memelihara kepercayaan berbagai pihak terhadap Toyota sebagai hasil dalam
membangun Top of Mind Share, Top of Market Share, dan Top of Commitment Share
(www.oto.co.id).Selama 14 tahun eksistensinya, TBI telah menjadi index yang paling terpercaya
dalam menilai sebuah merek dan mereka memanfaatkan persepsi pasar akan dimensi sebuah
merek, yaitu dimensi Mind Share yang merefleksikan kekuatan merek di benak konsumen,
dimensi Market Share yang merefleksikan kekuatan merek di dalam persaingan pasar, dan
dimensi Commitment Share yang merefleksikan kekuatan merek dalam hati konsumen
(www.otomotif.kompas.com).
Berikut ini data penjualan mobil MPV pada dealer Toyota Auto 2000.
Tabel 1.2
Data Konsumen Mobil Toyota Avanza
Pada Dealer Auto 2000 Karawang Tahun 2012
NO
Bulan
Jumlah Konsumen
1
Juni
80
2
Juli
85
3
Agustus
90
4
September
100
5
Oktober
90
6
November
95
7
Desember
110
Jumlah
650
Sumber : Dealer Auto 2000 Karawang
1431
B. KAJIAN PUSTAKA
1. Kualitas Produk
Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama pemasar. Kualitas
mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau jasa (Kotler & Armstrong, 2008:272)
Menurut Goestsch dan Davis (2004:4) bahwa “Kualitas produk adalah suatu kondisi
dinamis yang berhubungan dengan barang, jasa, manusia, produk, dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan”.
Menurut A. V. Feignbaum (2000:12) bahwa “Kualitas produk adalah keseluruhan
gabungan karakteristik barang dan jasa dari pemasaran, rekayasa, pembuatan dan pemeliharaan
yang membuat produk dan jasa yang digunakan memenuhi harapan pelanggan”.
Dengan demikian kualitas produk adalah suatu usaha untuk memenuhi atau melebihi
harapan pelanggan, dimana suatu produk tersebut memiliki kualitas yang sesuai dengan standar
kualitas yang telah ditentukan, dan kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah karena selera
atau harapan konsumen pada suatu produk selalu berubah.
Dimensi Kualitas Produk Tjiptono (2008:68) ada delapan dimensi kualitas produk yang
perlu dikembangkan, yaitu :
a. Kinerja (performance), yaknikarakteristik operasi pokokproduk inti. Misalnya Kecepatan,
bahan bakar, jumlah penumpang yang dapat diangkut, kemudahan dan kenyamanan dlam
mengemudi.
b. Ciri-ciri atau fasilitas tambahan(features), yakni karakterisriksekunder atau pelengkap.
Misalnya kelengkapan interior, dan eksterior seperti dashboard, AC, Sound system, door
lock system, power stering.
c. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification), yakni sejauhmana
karakteristik desain dan operasi memenuhi standart-standart yang telah ditetapkan
sebelumnya. Misal standar keamanan dan emisi terpenuhi, seperti ukuran as roda untuk
sedan tentunya lebih kecil daripada mobil truk.
d. Kehandalan (reliability), yakni kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal
dipakai (NG). Misalnya mobil tidak mudah rewel atau banyak keluhan.
e. Daya tahan (durability), yakni berkaitan dengan berapa lama suatu produk dapat digunakan
atau menyangkut umur teknis dan umur ekonomis penggunaan produk. Misalnya ketahanan
setelah pemakaian bertahun-tahun.
f. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, serta
penanganan yang memuaskan. Pelayanan tidak hanya sebelum penjualan, selama
dansesudah pembelian termasukkelengkapan dan kemudahanspare part.
g. Estetika, yaitu daya tarik produkterhadap panca indera, misalnya bentuk fisik mobil yang
menarik, model/desain yang artistik, warna dan sebagainya.
h. Perceived quality (kualitas yang dipersepsikan), yaitu citra dan reputasi produk serta
tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Biasanya karena kurangnya pengetahuan pembeli
akan atribut atau ciri-ciri produk yang akan dibeli, maka pembeli mempersiapkan
kualitasnya dari aspek harga, nama merek, dan reputasi perusahaan.
2.
Brand Awareness
Brand Awareness atau kesadaran merek merupakan langkah awal untuk membangun
sebuah merek produk. Aspek paling penting dari brand awareness adalah bentuk informasi
dalam ingatan di tempat yang pertama. Sebuah titik ingatan brand awareness adalah penting
sebelum brand association dapat dibentuk. Ketika konsumen memiliki waktu yang sedikit untuk
melakukan konsumsi, kedekatan dengan nama merek akan cukup untuk menentukan pembelian
(Pitta & Katsanis dalam Ahmad Rifqi Husni, 2011:44).
Menurut Rossiter dan Percy dalam Ahmad Rifqi Husni (2011:44) konsep kesadaran
merek yaitu kemampuan pembeli untuk mengidentifikasi (mengenal atau mengingat) suatu
merek yang cukup detail untuk melakukan pembelian. Kesadaran merek merupakan langkah
awal bagi setiap konsumen terhadap setiap produk atau merek baru yang ditawarkan melalui
periklanan. Hal ini didukung oleh Aaker dan John yang dikutip Ahmad Rifqi Husni (2011:44)
bahwa pengiklanan menciptakan kesadaran pada suatu merek baru, dan kesadaran itu sendiri
1432
akan menghasilkan keinginan untuk membeli, kemudian setelah itu suatu merek akan
mendapatkan jalannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Brand awareness didefinisikan dalam hal kemampuan yang dimiliki konsumen untuk
mengasosiasikan suatu merek dengan kategori produknya (Aaker dalam Fandy Tjiptono,
2005:40). Hal ini merujuk pada kekuatan dari keberadaan suatu merek pada pikiran konsumen
(Aaker dalam Ahmad Rifqi Husni, 2011:44). Kesadaran mempresentasikan level terendah dari
pengetahuan merek.
Brand awareness meliputi suatu proses mulai dari perasaan tidak mengenal merek itu
hingga yakin bahwa merek itu adalah satu-satunya dalam kelas produk atau jasa tertentu. Dalam
hal ini apabila suatu merek sudah dapat merebut suatu tempat yang tetap di benak konsumen
maka akan sulit bagi merek tersebut untuk digeser oleh merek lain, sehingga meskipun setiap
hari konsumen dipenuhi dengan pesan-pesan pemasaran yang berbeda-beda, konsumen akan
selalu mengingat merek yang telah dikenal sebelumnya.
Pengukuran Brand Awareness didasarkan kepada pengertian-pengertian dari brand
awareness yang mencakup tingkatan brand awareness menurut David A. Aaker dalam ujang
sumarwan (2011:222), yaitu Dominant Brand (satu-satunya merek yang diingat), Top of Mind
(puncak pikiran), Brand Recall (pengingatan kembali merek) dan Brand Recognition
(pengenalan merek). Berikut adalah penjelasannya :
1. Brand Recognition (pengenalan brand) adalah tingkat minimal brandawareness, di mana
pengenalan suatu merek muncul lagi setelah dilakukanpengingatan kembali lewat bantuan
(aided recall).
2. Brand Recall (pengingatan kembali merek) adalah pengingatan kembalimerek tanpa
bantuan (unaided recall).
3. Top of Mind (puncak pikiran) adalah merek yang disebutkan pertama kali olehkonsumen
atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen, atau merektersebut merupakan
merek utama dari berbagai merek yang ada dalam benakseorang konsumen.
4. Dominant Brand (satu-satunya merek yang diingat) adalah merek satu-satunya yang diingat
oleh pelanggan. Merek tersebut merupakan merek langganan yang tidak bisa digantikan.
3.
Keputusan Pembelian
Pengambilan keputusan merupakan suatu proses dimana konsumen dihadapkan pada
masalah yang akan dipecahkan. Teori Freud dalam buku Kotler & Amstrong (2008:173)
menyatakan bahwa keputusan pembelian seseorang seseorang dipengaruhi oleh motif bawah
sadar yang bahkan tidak dipahami sepenuhnya oleh pembeli.
Menurut Kotler & Amstrong (2008:181) definisi Keputusan Pembelian konsumen
adalah “ membeli merek yang disukai, tetapi dua faktor bisa berbeda antara niat pembelian dan
keputusan pembelian.
Menurut Ujang Sumarwan (2004:294), keputusan konsumen untuk memutuskan
membeli atau mengkonsumsi produk tertentu akan diawali oleh langkah-langkah pengenalan
kebutuhan, waktu, perubahan situasi, pemilihan produk, konsumsi prodk, perbedaan individu,
pengaruh pemasaran, pencarian informasi, pencarian internal, dan pencarian eksternal.
Menurut Philip Kotler dan Kevin Keller, (2008:184-190) menjelaskan bahwa, proses
keputusan pembelian konsumen melalui lima tahap yaitu pengenalan masalah, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.
Pengenalan
Kebutuhan
Pencarian
Informasi
Evaluasi
alternatif
Keputusan
Pembelian
Perilaku Pasca
Pembelian
Gambar 2.1
Proses Keputusan Pembelian
Sumber : Kotler & Keller (2008:184-190)
1433
1.
2.
a.
b.
c.
d.
3.
4.
5.
Pengenalan kebutuhan
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali sebuah masakah atau kebutuhan,
pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan yang diinginkannya. Timbulnya
kebutuhan dapat dipicu oleh stimuli intern dan ekstern. Kegiatan mengumpulkan informasi
dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering
membangkitkan minat akan suatu jenis produk.
Pencarian informasi
Seorang konsumen yang tergerak oleh stimuli akan berusaha untuk mencari lebih banyak
informasi. Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa
kebutuhan tersebut dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi produk. Sumber-sumber
informasi konsumen terdiri dari empat kelompok :
Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.
Sumber komersial: iklan, tenaga penjual, pedagang perantara, pengemasan.
Sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.
Sumber publik: media massa, organisasi rating konsumen (lembaga konsumen). Pengaruh
dari sumber-sumber ini bervariasi menurut kategori produk dan karakteristik pembeli.
Secara umum, konsumen menerima kontak informasi mengenai suatu produk yang paling
banyak dari sumber komersial, yaitu sumbersumber yang didominasi pemasar. Sebaiknya,
kontak yang paling efektif berasal dari sumber-sumber pribadi. Setiap sumber informasi
memberikan fungsi yang berbedabeda dalam mempengaruhi keputusan pembelian.
Informasi komersial bisanya menjalankan fungsi memberitahu dan sumber-sumber pribadi
menjalankan fungsi mengesahkan atau mengevaluasi.
Evaluasi alternatif
Dalam evaluasi alternatif, kita melihat bahwa konsumen berusahamemuaskan suatu
kebutuhan konsumen tersebut dengan mencari manfaat tertentu dari suatu produk.
Konsumen memandang setiap produk sebagai rangkaian atribut dengan kemampuan yang
berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari dan memuaskan kebutuhan tersebut.
Konsumen memiliki sikap yang berbeda- beda dalam memandang atribut-atribut yang
dianggap relevan dan penting. Mereka akan memberikan perhatian yang besar pada atribut
yang memberikan manfaat yang dicarinya. Pasar sebuah produk sering dapat
disegmentasikan berdasarkan atribut yang menonjol dalam kelompok konsumen yang
berbeda- beda.
Keputusan pembelian
Pada tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek- merek yang ada
dalam kumpulan pilihan, membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai atau
dipercaya sebagai hasil dari evaluasi alternatif.
Perilaku setelah pembelian
Setelah pembelian suatu produk, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau
ketidakpuasan tertentu. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat antara
harapan pembeli atas produk tersebut dengan daya guna yang dirasakan dari produk
tersebut. Jika daya guna produk tersebut berada di bawah harapan pelanggan, pelanggan
tersebut akan merasa dikecewakan. Jika memenuhi harapan, pelanggan tersebut akan
merasa puas dan jika melebihi harapan, maka pelanggan akan merasa sangat puas.
KERANGKA PEMIKIRAN
Berdasarkan kajian teori yang telah dibahas maka peneliti membuat kerangka pemikiran
yang tertuang dalam gambar – gambar yang tertuang sebagai berikut :
1434
Kualitas Produk
1. Performance
2. features
3. Conformance to
Specification
4. Reliability
5. Durability
6. Serviceability
7. Estetika
8. Perceived Quality
- Perceived Quality
Benyamin
Molan (2003)
Sumber :
- Fandy Tjiptono, 2008
(Kurniawan
Widyatama
Adiputra : 2011)
Keputusan Pembelian
1. Pengenalan
Masalah
2. Pencarian
Informasi
3. Evaluasi Alternatif
4. Keputusan
Pembelian
5. Perilaku Pasca
Pembelian
Sumber :
- Kotler & Keller, 2008
Brand Awareness
1. Brand Recognizion
2. Brand Recall
3. Top of Mind
4. Dominant Brand
Septi Chairani
Hasibuan (2012)
Sumber :
- Ujang Sumarwan (2011)
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
Sumber : Dikaji dari berbagai sumber, 2013
C. METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan berdasarkan tujuan
penelitiannya, metode penelitiannya, tingkat eksplanasinya, dan berdasarkan jenis data dan
model analisisnya, yaitu sebagai berikut :
1) Berdasarkan tujuan Penelitiannya
Penelitian ini merupakan terapan yang ditujukan untuk menerapkan, menguji dan
mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam masalah praktis. Desain
penelitian ini digunakan mengetahui pengaruh Kualitas Produk dan Brand Awareness
terhadap keputusan pembelian mobil toyota avanza pada Dealer auto 2000 Karawang.
2) Berdasarkan Metode Penelitiannya
1435
Menurut Sugiyono (2012:2) metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang
dilakukan pada populasi besar ataupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data sampel
yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian relatif, distribusi, dan
hubungan antara dua variabel.
3) Berdasarkan tingkat Eksplanasinya
Desain yang digunakan berdasarkan tingkat eksplanasinya termasuk pada penelitian
deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan variabel tanpa
membandingkan atu menghubungkan satu dengan yang lainnya.
4) Berdasarkan Jenis Data dan Model analisis datanya
Penelitian ini termasuk dalam penelitian data kuantitatif. Sugiyono (2012:8) mengartikan
metode kuantitatif sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
2.
Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu konsep diri dan keputusan pembelian.
Adapun uraian lebih jelas dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1
Variabel Penelitian
Variabel
Sub Variabel
Indikator
No. Pernyataan
1. Kekuatan Produk
2. Ketahanan Produk
Performance
1, 2, 3
3. Tampilan Produk
Kualitas
Produk (X1)
Brand
Awareness
(X2)
Features
4. Interior produk
5. Variasi Produk
4, 5
Conformance to
Specification
6. Desain Produk
7. Kecepatan Produk
6, 7
Reliability
8. Fungsi Produk
9. Umur ekonomis Produk
8, 9
Durability
10. Garansi Produk
10
Serviceability
11. Layanan Purna Jual
12. Layanan service Produk
Estetika
13. Warna produk
14. Bentuk produk
13, 14
Perceived Quality
15. Citra Merek
16. Reputasi Perusahaan
15, 16
Brand Recognizion
1. merek yang pernah diketahui
1, 2, 3
Brand Recall
2. kekhasan merek yang membuat
berbeda
4, 5, 6
Top of Mind
3. kemampuan mengenali logo merek
7, 8, 9, 10, 11
Dominant Brand
4. satu-satunya merek langganan
12, 13, 14, 15
11, 12
1436
Pengenalan
Masalah
Pencarian Informasi
Keputusan
Pembelian
(Y)
1. Rangsangan Internal
2. Rangsangan eksternal
3. Sumber Pribadi
3
4. Sumber Komersial
4
5. Sumber Publik
6. Sumber Eksperimental
7. Manfaat Produk
8. Penyalur atau Distributor
Keputusan
9. Kuantitas
Pembelian
10. Waktu
11. Cara Pembayaran
Perilaku Pasca
12. Kepuasan
Pembelian
13. Ketidak puasan terhadap Produk
Sumber : *Fandy Tjiptono (2003:27)
**Ujang Sumarwan (2011:202)
***Philip Kotler and Kevin Lane Keller (2008:184-190)
3.
Evaluasi Alternatif
1, 2
5, 6
7
8, 9
10, 11, 12, 13,
14
15, 16
Metode Pengumpulan Data
1) Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2012:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi adalah jumlah
keseluruhan dari obyek yang akan diteliti. Pada penelitian ini populasinya
menggunakan populasi terbatas karena berhubungan dengan penjualan suatu produk
yang setiap harinya berubah nilainya dan secara spesifik populasinya adalah konsumen
mobil toyota avanza diDealer Auto 2000 Karawang periode Juni-Desember 2012 dan
berjumlah 650 Unit.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2012:81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga,
dan waktu, maka peneliti dapat mengunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
untuk mengetahui jumlah sampel dari populasi diatas, menggunakan tingkat kesalahan
5%.Jumlah sampel dari populasi konsumen Dealer Auto 2000 Karawang yang
berjumlah 650 orang dengan tingkat kesalahan 5% adalah 227 orang dengan
menggunakan teknik Issac Michael yang dapat mewakili sebagai bahan penelitian.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Rekapitulasi Variabel Kualitas Produk
Berikut adalah hasil rekapitulasi Kualitas Produk mobil Toyota Avanza pada dealer
Auto2000.
1437
No
Dimensi
1
Performance
2
Features
3
Conformance to
Specification
4
Reliability
5
Durability
6
Serviceability
7
Estetika
8
Perceived Quality
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Tabel 4.33
Rekapitulasi Kualitas Produk (X1)
Indikator
Jumlah skor
Kekuatan Produk
Ketahanan Produk
Tampilan Produk
Interior Produk
Variasi Produk
Desain Produk
Kecepatan
Fungsi Produk
Umur Ekonomis
Garansi
Layanan Purna Jual
Layanan Servis
Warna Mobil
Bentuk
Citra Merek
Reputasi Perusahaan
870
851
906
922
980
963
934
966
946
946
973
951
927
920
949
899
14903
931.437
Rank
Skor
15
16
13
12
1
4
9
3
7
8
2
5
10
11
6
14
Kriteria
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Total
Rata-rata
Setuju
Sumber : Hasil Pengolahan data,2013
Berdasarkan tabel 4.26 di atas diperoleh total skor sebesar 14.903 dan rata-rata skor
931,437. Jika dibandingkan dengan kriteria dalam rentang skala berdasarkan sampel responden,
Kualitas Produkmobil Toyota Avanza pada dealer Auto2000 Karawang secara umum berada
pada kriteria baik.
2. Rekapitulasi Variabel Brand Awareness
Berikut adalah hasil rekapitulasi Brand Awareness responden pada Auto 2000 Karawang.
Tabel 4.52
Rekapitulasi Variabel Brand Awareness (X2)
Jumlah
Rank
Dimensi
Indikator
Kriteria
skor
Skor
Ingat merek karena logo
923
13
Setuju
Brand Recognizion
Tahu merek karena ikon
934
10
Setuju
Promo Merek
926
11
Setuju
Keunikan
897
15
Setuju
Brand Recall
Ciri yang selalu ada
920
14
Setuju
Menyukai kekhasan
948
5
Setuju
Tahu varian produk
985
1
Sangat Setuju
Merek yang berbeda
937
8
Setuju
Top of Mind
Merek mudah diingat
926
12
Setuju
Merek terkenal
938
7
Setuju
Produk mudah dikenali
958
3
Sangat Setuju
Logo mudah diingat
955
4
Sangat Setuju
Turun temurun
937
9
Setuju
Dominant Brand
Disukai keluarga
973
2
Sangat Setuju
Produk langganan
939
6
Setuju
Total
14096
Rata-rata
939.733
Setuju
Berdasarkan tabel 4.52 di atas diperoleh total skor sebesar 14.096 dan rata-rata skor
939,733. Jika dibandingkan dengan kriteria dalam rentang skala berdasarkan sampel responden,
Brand Awareness Responden pada Auto 2000 Karawang secara umum berada pada kriteria
setuju.
1438
3.
Rekapitulasi Data Variabel Keputusan Pembelian
Berikut adalah hasil rekapitulasi keputusan pembelian pada Dealer Auto 2000.
Tabel 4.74
Rekapitulasi Variabel Keputusan Pembelian (Y)
No
Dimensi
Indikator
Jumlah skor
Rank
Kriteria
Skor
1
Rangsangan Internal
890
11
Setuju
Pengenalan
2
Rangsangan
Masalah
870
13
Setuju
Eksternal
3
Sumber Pribadi
791
15
Setuju
4
Sumber Komersial
877
12
Setuju
5
Sumber Publik
869
14
Setuju
Pencarian
Media TV
Informasi
6
Sumber Publik
901
9
Setuju
Brosur
7
Sumber
900
10
Setuju
Eksperimental
8
Manfaat Harga
925
4
Setuju
Evaluasi
Alternatif
9
Manfaat Produk
908
8
Setuju
10
Penawaran
933
7
Setuju
Distributor
11
Lokasi Penyalur
964
3
Sangat Setuju
Keputusan
12
Pembelian
Kuantitas
936
6
Setuju
13
Waktu
939
5
Setuju
14
Cara Pembayaran
973
2
Sangat Setuju
15
Kepuasan
988
1
Sangat Setuju
Perilaku Pasca
Pembelian
16
Ketidakpuasan
416
16
Tidak Setuju
Total
14080
Rata-rata
880
Setuju
Sumber : Hasil Pengolahan data,2013
Berdasarkan tabel 4.74 di atas diperoleh total skor sebesar 14.080 dan rata-rata skor
880. Jika dibandingkan dengan kriteria dalam rentang skala berdasarkan sampel responden,
kepuasan pembelian pada Dealer Auto 2000 secara umum berada pada kriteria setuju.
SIMPULAN
Kesimpulan
Berdasarkan perumusan dan tujuan penelitian yang dibandingkan dengan hasil
penelitian dan pembahasan, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut.
1.
2.
3.
Kualitas Produk (X1) mobil Toyota Avanza berada pada kriteria Setuju. Terdapat 12
Indikator yang masuk kedalam kriteria setuju yaitu Kekuatan, Ketahanan, tampilan,
kecepatan, umur ekonomis, garansi, layanan servis, warna mobil, bentuk, citra merek, dan
reputasi perusahaan. Sisanya 4 indikator merupakan kriteria sangat setuju, yaitu variasi,
desain, fungsi dan layanan purna jual.
Brand Awareness (X2) konsumen atau responden mengenai Merek atau produk Avanza
berada pada kriteria setuju. Terdapat 11 indikator yang masuk kedalam kriteria setuju, yaitu
ingat merek karena logo, tahu merek karena ikon, promo merek, keunikan, ada ciri yang
selalu ada, menyukai kekhasan produk, merek berbeda, mudah diingat, merek terkenal,
turun temurun, dan produk langganan. Sisanya 4 indikator masuk kedalam kriteria sangat
setuju yaitu, mengetahui varian produk, produk mudah dikenali, logo mudah diingat dan
disukai keluarga.
Keputusan Pembelian (Y) pada dealer Auto 2000 Karawang berada pada kriteria setuju.
Terdapat satu indikator yang menyatakan tidak setuju, yaitu ketidakpuasan, karena disini
1439
4.
5.
6.
merupakan pernyataan negatif. Tiga indikator menyatakan sangat setuju, yaitu Lokasi
penyalur, cara pembayaran, dan kepuasan konsumen. Sisanya 12 indikator dengan kriteria
setuju yaitu, Rangsangan Internal, Rangsangan Eksternal, Sumber Pribadi, Sumber
Komersial, Sumber Publik Media TV, Sumber Publik Brosur, Sumber Eksperimental,
Manfaat Harga, Manfaat Produk, Penawaran Distributor, kuantitas, dan waktu.
Terdapat korelasi antara Kualitas Produk (X1) dan Brand Awareness (X2) dengan nilai
koefisien korelasi sebesar 0,694 dan mempunyai tingkat hubungan yang kuat dan searah
karena nilainya positif. Artinya koefisien tersebut dapat digeneralisasikan pada populasi
dimana sampel diambil.
Terdapat pengaruh parsial antara Kualitas Produk (X1) dan Brand Awareness (X2) terhadap
Keputusan Pembelian (Y).
a. Pengaruh parsial Kualitas Produk (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y) adalah
sebesar 0,492.
b. Pengaruh parsial Brand Awareness (X2) terhadap Keputusan Pembelian yaitu
sebesar 0,285.
Karena 0,492 > 0,285 maka dinyatakan bahwa variabel Kualitas Produk lebih
banyak memberikan kontribusi terhadap keputusan pembelian dibandingkan variabel Brand
Awareness (X2). Karena konsumen mengutamakan kualitas produk yang akan dibelinya,
dibandingkan dengan kesadaran merek yang dimilikinya.
Total pengaruh Kualitas Produk (X1) dan Brand Awareness (X2) terhadap Keputusan
Pembelian (Y) sebesar 51,7%. Hal ini menunjukan bahwa Kualitas Produk (X1) dan Brand
Awareness (X2) memiliki kontribusi terhadap Keputusan Pembelian (Y) sebesar 51,7%,
sedangkan sisanya sebesar 48,3% merupakan kontribusi variabel lain (ε) yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
Saran
Saran-saran yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan sehubungan dengan hasil
penelitian diuraikat sebagai berikut.
1. Kualitas Produk merupakan faktor yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian.
berdasarkan hasil tanggapan responden terdapat indikator yang masih kurang, yaitu
kekuatan, ketahanan, dan reputasi perusahaan. Adapun saran dari peneliti terhadap masingmasing indikator adalah sebagai berikut :
a. Kekuatan
Dealer Auto 2000 diharapkan bisa mengajukan kepada pabrik produksi agar kekuatan
mobil Toyota Avanza lebih diperhatikan dan ditingkatkan lagi. Ini guna memenuhi
harapan konsumen setia Toyota Avanza
b. Ketahanan
Mobil Toyota Avanza diharapkan lebih diperhatikan mengenai sistem kaki-kaki
kendaraannya agar mampu digunakan disegala medan dan jenis jalan, tanpa keluhan.
c. Reputasi Perusahaan
Dalam penelitian ini bukan berati reputasi perusahaan tidak baik, tetapi agar
diharapkan bisa menjadi perusahaan jasa yang terbaik dengan pelayanan yang
memuaskan konsumen. Lebih meningkatkan promosi, dan hal-hal yang membuat
konsumen memilih dealer Auto 2000.
2. Brand awareness merupakan faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil tanggapan responden terdapat indikator yang masih kurang maksimal
hasilnya yaitu, Keunikan. Dan saran dari peneliti adalah diharapkan perusahaan dapat
menciptakan differensiasi lebih unik lagi dibandingkan produk dari kompetitor, agar
konsumen lebih menyukai produk Avanza dan semakin bangga menggunakan merek
Toyota.
3. Dealer Auto 2000 diharapkan dapat terus meningkatkan keputusan pembelian
konsumennya untuk dapat mempertahankan dan menarik konsumen. Bisa dengan cara lebih
meningkatkan promosi, yang bisa menarik banyak konsumen untuk melakukan pembelian
di Dealer Auto 2000. Sehingga Dealer Auto 2000 tetap menjadi jasa penyedia Merek
Toyota yang terbaik.
1440
4.
Adapun kajian atau penelitian lebih lanjut tentang variabel lain yang mempengaruhi
keputusan pembelian pada Dealer Auto 2000 Karawang, sehingga diharapkan Dealer Auto
2000 Karawang menjadi distributor atau penyalur yang senantiasa memenuhi kebutuhan
kendaraan masyarakat Kabupaten Karawang.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Alma, Buchari. 2009. Manajemen pemasaran dan pemasaran jasa. Bandung : Alfabeta
Juanim. 2004. Analisis Jalur dalam Riset Pemasaran. Fakultas Ekonomi. UNPAS. Bandung
Kotler, Philip dan A.B Susanto. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta : PT
Salemba Empat
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.2008. Manajemen Pemasaran-jilid satu.Jakarta : PT
Indeks
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta : PT Indeks
Riduwan. 2010. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta
Riduwan dan Achmad Kuncoro. 2012. Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis.
Bandung : Alfabeta.
Riduwan, dkk. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian.
Bandung:Alfabeta.
Saladin, Djaslim. 2007. Intisari Pemasaran & Unsur-unsur Pemasaran.Bandung : PT Linda
Karya
Simamora, Bilson. 2003. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitable. PT
Gramedia. Jakarta
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung : PT Alfabeta
Sumarwan, Ujang dkk. 2011. Pemasaran Strategik. Bogor : IPB Press
Swastha, Basu dan Irawan. 2005. Manajemen pemasaran modern. Yogyakarta : Liberty
Fandy Tjiptono. 2003. Total Quality Manajement. Yogyakarta : ANDI
___________. 2005. Brand Management & Strategy. Yogyakarta : ANDI
___________. 2006. Manajemen Jasa. Yogyakarta : ANDI
___________. 2008. Strategi pemasaran, Edisi ketiga.Yogyakarta : ANDI
JURNAL
Ahmad Rifqi Husni. 2010. Analisis Pengaruh Brand Awareness Terhadap Brand Attitude
HandphoneMerek Nokia(Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi S1
UniversitasDiponegoro). Semarang. Universitas Diponegoro
Irfan Sutikno Agustian. 2012. Pengaruh Kualitas Produk terhadap keputusan Pembelian
Sepeda Motor Honda Beat di Daerah Karawang. Karawang. Universitas Singaperbangsa
Karawang
Kurniawan Widyatama Adiputra. 2011. Analisis Pengaruh Faktor Harga Produk, Efek
Komunitas Dan Kualitas Produk Terhadap Brand Awareness Untuk Meningkatkan
Brand Atittude (Studi Pada Konsumen Restoran Waroeng Steak & Shake di Kota
Semarang). Semarang. Universitas Diponegoro
Lilik Suprapti. 2010. Analisis Pengaruh Brand Awareness, Perceived Value, Organizational
Association Dan Perceived Quality Terhadap Keputusan PembelianKonsumen (Studi
Pada Pemilik Sepeda Motor Yamaha Mio CW di Harpindo Semarang). Semarang.
Universitas Diponegoro
Muhammad Gugun Saputra, 2012. Pengaruh Brand Equity terhadap Keputusan Pembelian
Produk sepeda motor Yamaha V-ixion (studi kasus pada Universitas Singaperbangsa
Karawang). Karawang. Universitas Singaperbangsa Karawang
Septi Chairani Hasibuan. 2012. Analisis pengaruh kesadaran merek, persepsi kualitas, dan
harga terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek yamaha (studi pada
konsumen sepeda motor yamaha di jl. Pahlawan kota semarang). Semarang.
Universitas Diponegoro
UU dan Materi Lain
UU Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999 (diakses 7 Mei 2013, pukul15.12 wib)
1441
Buku Pedoman Penyusunan Tugas Akhir Mahasiswa, S1 Manajemen 2012, Fakultas Ekonomi
Universitas Singaperbangsa Karawang.
Fadli, Uus MD. 2012. Materi Workshop Tugas Akhir Bagi Team Kepakaran dan Dosen
Pembimbing Tugas Akhir Mahasiswa, Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa
Karawang.
http://otomotif.kompas.com/read/2013/02/05/6471/3.Produk.Unggulan.Toyota.Kembali.Raih.Pe
nghargaan (4 sept 2013, 17.17)
http://www.oto.co.id/infootomotif/berita_detail.asp?ContentID=2013020616074107530066 (4
sept 2013 17.40)
http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top-brand-result-2011/ (5 Sept
2013, 14.35)
http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top-brand-result-2012/ (5 Sept
2013, 14.36)
http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top-brand-index-2013/ (5 Sept
2013, 14.37)
1442
Download