BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpuan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran STAD dengan Example Non Example pada materi bangun ruang kubus dan balok siswa kelas IV SD Kristen Satya Wacana Kecamatan Siderejo Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016. Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok di SD Kristen Satya Wacana Salatiga. Hasil belajar matematika yang diperoleh siswa setelah mengerjakan soal posttest menunjukkan bahwa model pembelajaran STAD memiliki nilai rata-rata 89,04 dan model pembelajaran Example Non Example memilki nilai rata-rata 80,58. 5.2 Saran 5.2.1 Implikasi Terapan Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu: hasil belajar matematika pada siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran STAD lebih efektif dari pada hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Example Non Example, maka penelitian ini memberi masukan bagi: a. Bagi sekolah diharapkan untuk dapat menggunakan model pembelajaran STAD dan model pembelajaran lain yang dapat mengaktifkan siswa, agar siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik. b. Bagi guru diharapkan untuk dapat menggunakan model pembelajaran STAD dalam pembelajaran matematika. Guru juga diharapkan menggunakan modelmodel pembelajaran yang lainnya dengan tujuan untuk melibatkan siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar. c. Bagi siswa diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran STAD, siswa dapat terlibat lebih aktif dalam proses pembelajaran. Siswa juga diharapkan untuk tetap aktif ketika guru menggunakan model pembelajaran lain. 42 43 5.2.2 Implikasi Lanjutan Penelitian ini hanya memberikan dampak positif pada hasil belajar matematika yang diukur pada siswa Sekolah Dasar (SD), karena itu disarankan ada penelitian lanjutan tentang model pembelajaran STAD dan model pembelajaran Example Non Example untuk tingkat pendidikan yang lain.