ALASAN KENAPA PLANET MERKURIUS DAN PLANET VENUS TIDAK MEMILIKI SATELIT Seperti yang telah diketahui bahwa Tata Surya mempunyai delapan buah planet, dan sebagian besar planet tersebut mempunyai satu atau beberapa penggiring yang disebut satelit. Bumi punya Bulan. Mars punya Phobos dan Deimos. Jupiter mempunyai 67 satelit alam, sedangkan Saturnus mempunyai 150 satelit. Uranus dan Neptunus juga punya satelit yang masing – masing jumlahnya 27 dan 14. Bahkan planet kerdil seperti Pluto dan Eris juga mempunyai penggiring. Tercatat, Pluto yang pada tahun 2006 telah diklasifikasi ulang sebagai planet katai memiliki 5 buah penggiring atau satelit. Dari semua planet di Tata Surya, hanya Merkurius dan Venus yang tidak memiliki satelit. Muncul sebuah pertanyaan di berbagai kalangan, terutama kalangan para astronom amatir, bagaimana caranya agar sebuah planet bisa memiliki satelit penggiring. Menurut para astronom profesional, ada beberapa cara bagi suatu planet untuk bisa memiliki satelit. Pada masa awal pembentukan Tata Surya, planet mengakresi materi untuk dapat mempunyai massa yang cukup untuk menjadi sebuah planet. Diyakini jika satelit itu merupakan materi yang tidak berhasil diakresi oleh si planet, tapi materi tersebut tetap berada dalam pengaruh gravitasi planet yang baru saja terbentuk. Suatu planet juga dapat memperoleh satelit dengan menangkap sebuah obyekseperti asteroid atau komet yang kemudian terperangkap dalam pengaruh gravitasi planet tersebut. Contohnya adalah satelit Phobos dan Deimos. Dan cara terakhir adalah lewat tabrakan antara planet dengan obyek lain, dimana sisa-sisa tumbukan yang terjadi kemudian terperangkap dalam gravitasi planet dan mulai mengorbit planet tersebut. Diyakini bahwa lewat tabrakan inilah Bumi dapat memiliki Bulan. Berdasarkan dari teori-teori para astronom yang ada, tentunya Merkurius dan Venus pun bisa memiliki satelit. Teori yang ada memungkinkan itu. Tapi masalahnya adalah jaraknya yang sangat dekat dengan Matahari. Teori yang memungkinkan untuk masalah ini adalah satelitnya terbentuk pada saat awal pembentukan planet di Tata Surya saat Merkurius dan Venus juga terbentuk, atau dengan lewatnya peristiwa tumbukan dengan obyek lain. Untuk teori yang kedua, yaitu menangkap komet atau asteroid yang lewat dan memerangkapnya dalam pengaruh gravitasi, kedua planet ini sangat sulit untuk melakukannya. Alasannya karena dekatnya kedua planet dengan Matahari dimana gaya tarik Matahari lebih mendominasi sehingga ketika ada komet atau asteroid yang melintas tentunya akan dipengaruhi gravitasi Matahari dan dilahap oleh Matahari. Jadi hanya dua teori yang memungkinkan. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh para astronom, diperkirakan Venus memang memiliki satelit akibat tabrakan dengan obyek besar di awal pembentukannya. Tabrakan ini juga yang menyebabkan planet dengan julukan si bintang fajar ini berbalik arah rotasinya. Tapi, lagi-lagi jaraknya yang dekat dengan Matahari menjadi masalah. Ketika sebuah satelit terbentuk, maka ia butuh jarak yang tepat untuk bisa memiliki orbit yang stabil untuk mengelilingi planet induknya. Untuk satelit di kedua planet ini, jarak yang tepat sulit ditemukan dikarenakan keberadaannya yang dekat dengan Matahari yang menyebabkan pengaruh gravitasi Matahari mendominasi. Akibatnya satelit yang berada pada kedua planet ini memiliki orbit yang tidak stabil. Jika ada satelit yang jaraknya agak jauh dari kedua planet ini, justru ditangkap oleh Matahari karena pengaruh gaya gravitasi. Jika ada satelit yang berada dekat dengan kedua planet tersebut, justru akan hancur dikarenakan gaya gravitasi dan gaya pasang surut planet. Oleh karena itu, kedua planet ini tidak bisa memiliki satelit. Kalaupun ada, maka satelit-satelit tersebut sudah terlebih dulu ditangkap Matahari. Sumber : langitselatan