81 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif yang bersifat kausal. Dikatakan bersifat kualitatif dan bersifat kausal karena akan menganalisa data-data berbentuk angka dari penelitian survey. Data-data berasal dari sampel yang diperoleh melalui jawaban dari serangkaian kuesioner yang telah diberikan sebelumnya kepada responden terkait dengan pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan Universitas Nasional. Selanjutnya, penelitian ini akan menganalisa dan menjelaskan hubungan kausal antara variable-variabel melalui pengujian hipotesis. 4.2. Variabel dan Operasionalisasinya 4.2.1. Definisi Variabel Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Dengan demikian, variabel adalah merupakan objek yang berbentuk apa saja yang ditentukan oleh peneliti dengan tujuan untuk memperoleh informasi agar bisa ditarik suatu kesimpulan. Secara teori, definisi variabel penelitian adalah merupakan suatu objek, atau sifat, atau atribut atau nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai bermacammacam variasi antara satu dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Nazir, 2003). (1) Kepemimpinan, yaitu persepsi karyawan Universitas Nasional terhadap perilaku pemimpinnya dalam mengarahkan dan memimpin aktifitas bawahannya dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh Universitas Nasional. Perilaku 82 kepemimpinan dikelompokkan kedalam dua dimensi, yaitu: a) Struktur (initiating structure), derajat yang menunjukkan sejauh mana pemimpin mengorganisasikan dan menata pekerjaannya dan pekerjaan bawahan. Para pemimpin dengan gaya ini cenderung mengarahkan pekerjaan kelompok melalui kegiatan perencanaan pemberian tugas-tugas, penjadwalan, menetapkan standar kerja yang jelas, mengecam pekerjaan yang buruk, dan meminta bawahannya untuk mengikuti prosedur standar; b) Perhatian (consideration), derajat yang menunjukkan sejauh mana pemimpin memberi perhatian terhadap bawahan dan bertindak dengan cara yang bersahabat dan membantu. Para pemimpin dengan gaya ini cenderung memiliki hubungan dengan bawahan yang dicirikan oleh sikap saling percaya dan saling menghormati terhadap yang berhubungan dengan kaitan masalah karyawan di perusahaan dalam keadaan menjalankan tugasnya dalam perusahaan. (2) Motivasi, yaitu dorongan yang timbul dalam diri karyawan Universitas Nasional untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaannya berdasarkan tiga motif sosial, yaitu: a) motif untuk berprestasi (achievement motive) di mana kecenderungan tingkah laku seseorang yang mempunyai motif i n i sangat tinggi adalah mengambil tanggungjawab pribadi atas perbuatan-perbuatannya, mencari umpan b a l i k tentang perbuatannya, memilih resiko yang moderat dalam perbuatannya, mereka suka melakukan sesuatu yang mengandung unsur tantangan dan masih mungkin untuk dilaksanakan, selalu berusaha untuk melakukan sesuatu dengan cara-cara yang baru; b) motif untuk bersahabat (affiliation motive) di mana kecenderungan tingkah laku seseorang yang mempunyai motif ini sangat tinggi adalah lebih suka berada bersama dengan orang lain daripada sendiri, sering berhubungan dengan orang lain, lebih memperhatikan segi hubungan pribadi yang ada dalam pekerjaannya daripada segi tugas yang ada dalam pekerjaannya, 83 melakukan pekerjaan secara efektif apabila bekerja bersama dengan orang lain (dalam suasana kooperatif); c) motif untuk berkuasa (power motive) di mana kecenderungan tingkah laku seseorang yang mempunyai motif ini sangat tinggi adalah sangat aktif dalam menentukan arah kegiatan organisasi di mana dia berada, sangat peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi dalam kelompok, menyukai hal-hal yang dapat menunjukkan status atau prestise, dan berusaha untuk menolong orang lain walaupun tidak diminta untuk melakukannya. (3) Kinerja, yaitu hasil kerja yang dicapai oleh karyawan Universitas Nasional yang diukur dari kualitas kerja, kuantitas kerja, ketepatan waktu, efisiensi biaya, kebutuhan akan pengawasan, dan kerjasama 4.2.2. Operasionalisasi Variabel Operasional variabel adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya, dan dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang diteliti, yaitu: 84 Tabel 4.1 Operasionalisasi Variabel Variabel 1. Kepemimpinan (X1) 2. Motivasi (X2) Sub Variabel 1. Perhatian (consideration) pada karyawan Indikator x Komunikasi dua arah x Dukungan terhadap prestasi x Penilaian hasil kerja yang objektif x Kebebasan bekerja x Menyediakan waktu khusus x Penetapan kebijakan melibatkan bawahan x Kebebasan berinisiatif x Menghornati gagasan x Perlakuan adil pada bawahan 2. Struktur tugas x Mengkritik pekerjaan (initiating yang tidak baik structure) x Penjadwalan tugas karyawan x Permintaan laporan rutin x Perencanaan kerja sistematis x Penerapan prosedur standar x Koordinasi penyelesaian pekerjaan x Mendorong agar bekerja lebih baik x Pembagian tugas yang tepat x Uraian tugas yang jelas 1. Motivasi x Mengilhami rekan kekuasaan sekerja x Menularkan ilmu 2. Motivasi afiliasi x Menolong rekan kerja x Suka berinteraksi 3. Motivasi prestasi x Bekerja bukan untuk kekuasaan No. Item Angket Skala Ukur 1 Ordinal 2 Ordinal 3 Ordinal 4 Ordinal 5 Ordinal 6 Ordinal 7 8 Ordinal Ordinal 9 Ordinal 10 Ordinal 11 Ordinal 12 Ordinal 13 Ordinal 14 Ordinal 15 Ordinal 16 Ordinal 17 Ordinal 18 Ordinal 19, 20 Ordinal 21 22 23 Ordinal Ordinal Ordinal 24 Ordinal 85 3. Kinerja (Y) 1. Kualitas Kerja 2. Kuantitas kerja 3. Ketepatan waktu 4. Efisiensi biaya 5. Kebutuhan pengawasan 6. Kerjasama x Menghendaki komentar atas hasil kerja x Ketelitian dalam bekerja x Output sesuai target x Pekerjaan selesai tepat waktu x Bekerja secara efisien x Mampu bekerja tanpa diawasi x Hubungan baik dengan karyawan 25 Ordinal 26, 27 Ordinal 28, 29 Ordinal 30, 31 Ordinal 32, 33 Ordinal 34, 35 Ordinal 36, 37 Ordinal 4.3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan tetap bidang administrasi tingkat jabatan staf di seluruh unit yang berjumlah sebanyak 114 orang. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 89 orang karyawan yang mewakili seluruh populasi. Ukuran sampel dihitung berdasarkan penyimpangan α = 0,05 (5%). n= N__ 1+NE² Keterangan: n = ukuran sampel N = ukuran populasi E = besarnya toleransi pentimpangan metode Slovin dengan taraf 86 Sehingga: 4.4. Teknik Pengambilan Sampel Pemilihan representatif teknik pengambilan sampel untuk mendapatkan sampel yang menggambarkan populasi dilakukan dengan cara probability sampling. Cara tersebut memberikan kesempatan kepada setiap unit populasi untuk diambil sebagai sampel. Pada penelitian ini, setiap karyawan tetap Universitas Nasional jabatan staf memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel tanpa memperhatikan perbedaan tingkat pendidikan dan usia para responden. Sedangkan proses pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling dengan pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak. 87 4.5. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan mengadakan: (1) Survey lapangan Untuk memperoleh data primer, peneliti menyebarkan kuesioner kepada para karyawan tetap bidang administrasi Universitas Nasional jabatan staf. Dalam kuesioner, peneliti menggunakan skala likert dengan empat titik sebagai jawaban responden, baik kepemimpinan dan motivasi maupun kinerja dengan bobot sebagai berikut: x Sangat tidak setuju = bobot 1 x Tidak setuju = bobot 2 x Setuju = bobot 3 x Sangat setuju = bobot 4 Dalam penelitian ini, peneliti tidak menggunakan kata “netral” karena kecenderungan orang Indonesia yang terlalu sering menggunakan kata ragu-ragu atau netral sebagai pilihan jawaban. (2) Observasi langsung Untuk mendapatkan informasi yang diperlukan, penulis melakukan observasi langsung ke lapangan untuk memperoleh gambaran-gambaran permasalahan yang dihadapi dengan mengamati secara langsung perilaku karyawan tetap jabatan staf bidang administrasi di Universitas Nasional (3) Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian yaitu karyawan tetap jabatan staf bidang administrasi Universitas Nasional melalui jawaban atas serangkaian daftar pertanyaan tersusun secara sistematis yang telah dikirimkan sebelumnya untuk diisi oleh responden. 88 (4) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari hasil studi kepustakaan, dengan cara mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian ini untuk pemecahan masalah. 4.5.1. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati dalam bentuk kuesioner yang disebarkan kepada responden. Kuesioner variabel kepemimpinan berjumlah 16 pertanyaan terdiri dari 9 pertanyaan sub variabel consideration dan 9 pertanyaan sub variabel initiating structure. Kuesioner variabel motivasi berjumlah 8 pertanyaan terdiri dari 3 pertanyaan sub variabel motivasi kekuasaan, 2 pertanyaan sub variabel motivasi afiliasi, dan 3 pertanyaan sub variabel motivasi prestasi. Kuesioner variabel kinerja berjumlah 12 pertanyaan terdiri dari 2 pertanyaan sub variabel kualitas kerja, 1 pertanyaan sub variabel kuantitas kerja, 3 pertanyaan sub variabel ketepatan waktu, 2 pertanyaan sub variabel efisiensi biaya, 2 pertanyaan sub variabel kebutuhan akan pengawasan, dan 2 pertanyaan sub variabel kerjasama. 4.5.2. Uji Validitas Instrumen Yang dimaksud dengan uji validitas adalah suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi sebenarnya yang diukur. Analisa validitas item bertujuan untuk menguji apakah tiap butir pertanyaan benar-benar telah sahih, paling tidak kita dapat menetapkan derajat yang tinggi dari kedekatan data yang diperoleh dengan apa yang kita yakini dalam pengukuran. Sebagai alat ukur yang digunakan, analisa ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Dalam hal ini, koefisien korelasi yang nilai signifikasinya lebih kecil dari 5 % (level of significance) 89 menunjukkan bahwa item-item tersebut sudah sahih sebagai pembentuk indikator. Cara mengukur validitas item-item tersebut yaitu dengan mencari korelasi antara masingmasing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment, sebagai berikut: r= Keterangan: r = koefisien korelasi x = tanggapan responden terhadap pertanyaan y = total tanggapan responden terhadap seluruh pertanyaan n = jumlah responden 4.5.3. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Analisa keandalan butir bertujuan untuk menguji konsistensi butir-butir pertanyaan dalam mengungkap indikator. Pengukuran reliabilitas menggunakan koefisien cronbach alpha (α) yang menunjukkan seberapa bagus item pernyataan berhubungan positif dengan item pernyataan yang lain. Jika koefisien cronbach alpha (α) sebesar 0,7 atau lebih, maka instrumen tersebut dapat diterima. 90 4.6. Rancangan Uji Hipotesis 4.6.1. Formulasi Hipotesis Statistik (1) Regresi Linier Berganda Hipotesis 1 dan 2 dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda dengan rumus sebagai berikut: Y = b0 + b1X1 + b2X2 Keterangan: Y = kinerja karyawan b0 = bilangan konstanta b1= koefisien regresi kepemimpinan b2= koefisien regresi motivasi X1= kepemimpinan X2= motivasi (2) Pengujian Secara Parsial Uji t-statistik Uji t-statistik digunakan untuk mengetahui apakah kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2), secara parsial berpengaruh signifikan pada kinerja (Y). Adapun dasar keputusannya adalah sebagai berikut: Ho : b1 = 0, berarti kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) tidak berpengaruh pada kinerja (Y) 91 Ha : b1 > 0, berarti kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) berpengaruh pada kinerja (Y) Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima Jika t hitung > t tabel maka Ha diterima (3) Pengujian secara simultan Uji F-statistik Uji t-statistik digunakan untuk membuktikan kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) secara simultan berpengaruh signifikan pada kinerja (Y) dengan dasar keputusannya adalah sebagai berikut: Ho : b1, b2 = 0, berarti secara simultan kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) tidak berpengaruh pada kinerja (Y) Ha : b1, b2 > 0, berarti secara simultan kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) berpengaruh pada kinerja (Y) Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima. Jika F hitung > F tabel maka Ha diterima. (4). Koefisien Determinasi (R2) Pengujian koefisien determinasi yang dilambangkan dengan R2 dilakukan untuk mengetahui persentase besarnya hubungan antara kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) dalam mempengaruhi kinerja (Y) dengan rumus: 92 Keterangan: R2 = koefisien determinasi JK Total = jumlah kuadrat total JK Regresi = â1ÓY1+â2ÓY2X2 Jadi: Ho : R2 = 0, berarti pengaruh kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) pada kinerja (Y) lemah Ha : R2 > 0, berarti pengaruh kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) pada kinerja (Y) kuat