Tahir Foundation Beri Rp 100 M untuk Anak Jalanan

advertisement
Sua­ra Pem­ba­ru­an
Kesra
Sabtu-Minggu, 20-21 Mei 2017
17
Tahir Foundation Beri Rp 100 M untuk Anak Jalanan
[JAKARTA] Tahir Foundation
menghibahkan dana Rp 100 miliar
kepada Kementerian Sosial
(Kemsos) untuk membangun gedung pusat penelitian dan pelayanan anak jalanan. Rencananya pusat
rehabilitasi sosial anak jalanan ini
akan dibangun di Jakarta, Surabaya
dan Medan. Melalui bantuan ini,
Tahir Foundation siap membantu
penanganan masalah anak jalanan.
Untuk tahap awal pembangunan gedung pusat penelitian dan
pelayanan anak jalanan ini dibangun di Jakarta. Nantinya pusat
penelitian dan pelayanan anak jalanan diperuntukkan sebagai pusat rehabilitasi sosial anak jalanan
dan aktivitas pengembangan potensi anak lainnya.
Menteri Sosial (Mensos)
Khofifah Indar Parawanda men g a t a k a n , d u k u n g a n Ta h i r
Foundation ini menjadi maksimalisasi upaya dari target pada akhir
2017 bebas anak jalanan.
Menurutnya tidak ada dukungan
APBN untuk program itu.
“Ini mimpi saya sejak 1998 setelah berkunjung dua kali ke children
research center di Beijing di mana
anak-anak jalanan tinggal di sana,
sekolah dan beraktivitas di sana,”
katanya usia penandatanganan MoU
antara Kemsos dan Tahir Foundation
di Jakarta, Jumat (19/5).
Di dalam pusat penelitian dan
pelayanan anak ini nantinya diperuntukan bagi anak jalanan yang
tidak terindentifikasi keluarga. Di
dalam pusat itu, anak-anak dilatih
untuk melakukan pekerjaan ramah anak seperti membuat kerajinan agar tetap mendapatkan
Ari Supriyanti Rikin
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar menerima hibah dana dari Tahir Foundation yang diserahkan oleh Pendiri Tahir
Foundation Dato Sri Prof Dr. Tahir MBA.
uang. Sebab di jalanan, mereka
terbiasa mendapatkan uang. Anakanak jalanan juga dibekali tata
krama dan tertib sosial.
Ide Mensos ini kemudian dikomunikasikan dengan filantropi yang
memiliki komitmen membangun
itu. Akhirnya Tahir Foundation menyambut baik ide Mensos tersebut.
“Kemsos punya lahan dekat
Pondok Indah dan di sana akan
dibangun layaknya children research center di Beijing,” ucapnya.
Selain mempunyai fungsi pendidikan, pusat ini akan dilengkapi
dengan pelatihan keterampilan (vokasi), workshop dan fasilitas olahraga serta kebun untuk bercocok tanam bagi anak jalanan yang ditampung di pusat pelatihan tersebut.
Diharapkan anak jalanan yang
memiliki bakat dan minat dapat dilatih untuk mampu memiliki keterampilan khusus dan keahlian tertentu, sehingga nantinya mampu
mandiri bila masuk dunia kerja.
Komitmen
Mengenai pemilihan Jakarta,
Surabaya, dan Medan yang akan
menjadi lokasi dibangunnya pusat
penelitian dan pelayanan ini,
Mensos mengungkapkan jumlah
anak jalanan di kota itu signifikan
dan posisi hilang dan munculnya
kembali anak jalanan setelah disisir tinggi.
Pendiri Tahir Foundation Dato
Sri Prof Dr. Tahir MBA mengaku
tidak bisa menutup mata ketika di
jalan kerap kali ditemukan anak
jalanan. Menurutnya ini menjadi
bagian dari kehidupan dan sesuatu
yang perlu ditangani.
Di pusat penelitian dan pela-
yanan bagi anak jalanan nantinya,
anak jalanan dilatih untuk menghasilkan sesuatu barang kerajinan
misalnya. Nantinya lanjut Tahir,
barang-barang itu dibantu untuk
dipasarkan.
Langkah filantropi yang ia lakukan diharapkan juga dapat menjadi model bagi pengusaha lain
untuk membantu menyelesaikan
persoalan sosial di negeri ini.
“Kemiskinan adalah suatu hal
yang tidak mengenakkan. Perlu
ditangani serius. Penanganannya
tidak hanya dengan logika tetapi
juga dengan hati nurani,” katanya.
Sementara itu, dengan adanya
tekad untuk mengentaskan anak
jalanan, maka Tahir Foundation
berkomitmen untuk membantu
Kemsos. Ia mengungkapkan, adalah hal mulia bisa meringankan
beban anak jalanan dan mengentaskan kemiskinan.
“Dengan hati yang tulus saya
yakin, Allah akan memberkati kebaikan ini,” ucapnya.
Berdasarkan data Kemsos pada 2015, jumlah anak jalanan di
Indonesia tercatat sebanyak
33.400 jiwa yang tersebar di 16
provinsi, sedangkan anak jalanan
yang mendapatkan layanan
Program Kesejahteraan Sosial
Anak (PKSA) hingga 2016, baru
mencapai 6.000 jiwa.
Dengan jumlah anak jalanan
yang tertinggi, tercatat berada di
DKI Jakarta dengan jumlah sebanyak 7.600 anak. Disusul Jawa
Barat dan Jawa Tengah sekitar
5.000 anak, baru kemudian Jawa
Timur dengan populasi sekitar
2.000 anak. [R-15]
Tidak Semua Pasien GERD Butuh Obat Mag
[JAKARTA] Pernah merasakan
sesak, terbakar, panas, dan nyeri
di dada? Jangan buru-buru memvonis itu serangan jantung. Bisa
jadi bukan serangan jantung, tapi
Gastroesophageal Reflux Disease
(GERD), gangguan pencernaan
akibat naiknya asam lambung ke
kerongkongan.
Karena bergejala sama dengan
penyakit jantung, sebagian penderitanya sering panik dan buru-buru ke dokter jantung. Sebagian
besar dari mereka setelah diperiksa ternyata bukan jantung.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
dan Konsultan Gastro Entero
Hepatologis Siloam Hospitals
Kebun Jeruk, Hardianto Setiawan
Ong, menjelaskan, GERD merupakan kondisi perasaan tidak nyaman
atau terbakar bahkan nyeri yang terasa pada dada akibat naiknya asam
lambung ke esofagus (kerongkongan). GERD terjadi karena adanya refleks cairan atau isi lambung.
Gejalanya mulai dari lambung
sampai ke mulut, berupa rasa terbakar di dada yang kadang menuju kerongkongan disertai dengan naiknya
rasa asam ke mulut, nyeri dada mendadak, kesulitan menelan, suara serak, sakit tenggorokan, sering sendawa, karang gigi belakang, sinusitis
berulang, dan kembung lambung.
Penyakit ini bisa menyebabkan
seseorang khawatir akan nyeri da-
“Minum obat boleh, tapi jangan dalam waktu panjang. Karena
makan obat maag terlalu banyak
mengurangi asam lambung, sehingga lambung rentan terhadap
berbagai kuman penyakit,” kata
Hardianto di Jakarta, baru-baru ini.
Dijelaskan Hardianto, asam lambung berfungsi sebagai disinfektan,
seperti pembersih hama. Tidak semua makanan yang masuk ke tubuh
itu benar-benar bersih. Bila keasaman di lambung cukup, maka kuman
itu mati dengan sendiri. Sebaliknya,
kekurangan asam lambung menyebabkan kuman mudah tumbuh di
lambung atau pencernaan.
istimewa
GERD merupakan kondisi perasaan tidak nyaman atau terbakar bahkan nyeri
yang terasa pada dada akibat naiknya asam lambung ke esofagus (kerongkongan). GERD terjadi karena adanya refleks cairan atau isi lambung.
da pada serangan jantung. Bila berlangsung lama dapat menyebabkan
kerusakan pada lapisan kerongkongan sehingga memicu timbulnya erosi, ulkus, perdarahan, hingga kanker kerongkongan.
Menurut Hardianto, kesembuhan GERD sangat dipengaruhi
ketepatan diagnosa dan penanganan. Dalam praktiknya penanganan
GERD selalu keliru. Karena dikira mag, pasien selalu mengonsumsi obat mag, bahkan dalam
jangka panjang. Padahal tidak semua pasien GERD butuh obat.
Ia menjelaskan, setelah minum
obat mag pasien mungkin membaik, tapi itu hanya sebentar dan akan
kambuh kembali. Bahkan beberapa
pasien karena bosan bolak-balik ke
dokter, membeli obat sendiri dan
dikonsumsi. Bukannya sembuh,
konsumsi yang berkepanjangan justru menyebabkan penyakit makin
parah, bahkan bisa menimbulkan
tumor di kerongkongan.
Analisis Tepat
Sebuah survei yang dilakukan
terhadap pasien GERD di RSCM
menemukan, dari 100 pasien GERD
yang mengonsumsi obat, hanya
40% di antaranya yang mengalami
perubahan pada sakitnya. Sisanya
60% sama sekali tidak menunjukkan perubahan, dan setelah diperiksa ternyata bukan menderita GERD,
tetapi karena stres atau sintomatik.
“Dari penelitian ini disimpulkan
bahwa tidak semua orang sakit mag
memerlukan obat mag. Perlu analisis tepat sehingga penggunaan obat
-obatan tidak terlalu banyak dan
sembarangan,” kata Hardianto.
Pengobatan GERD, lanjut
Hardianto, sebetulnya gampang
asalkan diagnosanya tepat, dan
edukasi kepada pasien untuk konsumsi obat dengan benar. Sebelum
pengobatan, sebaiknya dilakukan
diagnosa pH metri impedance, sebuah tindakan untuk mengetahui
keasaman, bentuk, dan jumlah
reflux yang terjadi. Ini penting
agar penanganannya pun tepat.
“Siloam Hospitals adalah satu-satunya rumah sakit swasta
yang saat ini menerapkan diagnosa pH metrik, untuk mengukur seberapa besar asam lambung naik
ke atas baik bentuk maupun sifatnya,” kata Hardianto.
Operasi laparaskopi kemungkinan akan dipertimbangkan dan
disarankan oleh dokter. Operasi
laparoskopi atau operasi lubang
kunci diperuntukkan bagi pasien
yang memiliki gejala yang parah
atau mereka yang gejalanya tidak
bisa sembuh dengan obat.
Siloam Kebon Jeruk sendiri
menyediakan diagnosis dan pengobatan GERD secara lengkap berupa konsultasi dan pengobatan dokter di bidang gastroenterologi dan
hepatologi yang kompeten. Juga
endoskopi saluran cerna bagian
atas (tindakan nonbedah untuk memeriksa kelainan anatomi, struktural, dan organis yang terdapat pada
saluran cerna bagian atas), tindakan pH Metri Impedance, dan
operasi laparoskopi. [D-13]
Download