ABSTRAK Eksekusi Objek Jaminan Berupa Tanah Hak Guna Bangunan Di Atas Hak Pengelolaan PERUM PERUMNAS Yang Telah Berakhir Haknya Ditinjau Dari Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria Dan Kitab Undang-undang Hukum Perdata Diah Gartina Purwidiana 110110100239 PERUM PERUMNAS merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha perumahan dan permukiman. Tanah di atas Hak Pengelolaan PERUM PERUMNAS dapat diberikan kepada pihak ketiga melalui proses jual beli. Hak atas tanah yang diberikan kepada pihak ketiga adalah Hak Guna Bangunan di atas Hak Pengelolaan. Pemegang Hak Guna Bangunan mempunyai Hak penguasaan atas tanah tersebut salah satunya dengan menjadikan tanah dan bangunan yang dikuasainya menjadi suatu objek jaminan. Kegiatan penjaminan tanah banyak pula yang dilakuakan tanpa pembebanan Hak Tanggungan dan kesulitan dalam proses eksekusinya terlebih jika status tanah tersebut telah berakhir. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif. Metode penelitian ini dilakukan dengan meneliti maupun mengkaji data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder seperti buku, makalah, dan hasil penelitian, serta bahan hukum tersier seperti kamus dan ensiklopedia. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil: pertama, proses penjaminan sertifikat HGB tidak sesuai UUHT karena tidak dibebankan dan didaftarkannya obyek jaminan menjadi Hak Tanggungan. Maka diberlakukannya sistem jaminan umum yaitu tidak merujuk pada suatu benda tertentu sebagai pelunasan hutangnya tetapi menunjuk pada semua barang milik debitor sebagai pelunasan hutangnya. Karena tanah dan bangunan yang menjadi objek jaminan telah berakhir HGBnya dan tanah dan bangunan tesebut penguasaannya telah beralih kembali kepada pemilik Hak Pengelolaan yaitu PERUM PERUMNAS maka sebenarnya tanah dan bangunan tersebut bukan lagi merupakan jaminan bagi pelunasan piutang krediturnya. Kedua, eksekusi jaminan terhadap objek tanah dan bangunan HGB di atas Hak Pengelolaan yang telah berakhir haknya harus melalui proses pembaharuan hak, adanya izin pemegang Hak Pengelolaan, adanya putusan hakim untuk dilakukan eksekusi, telah dilakukan sita eksekusi, dan adanya penetapan pengadilan untuk dilakukan lelang eksekusi.