Matakuliah Tahun Versi : M0154 / Management Support Systems : 2005 : 1/1 Pertemuan 7 DSS Development 1 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini : Mahasiswa dapat menerangkan Strategi pengembangan SPK 2 1. Kasus pembuka (optional) Kasus : OSRAM Silvania Thinks Small, Strategizes Big-Dev HR Infonet (hal 306) Kasus ini mengilustrasikan bagaimana HR Infonet menerapkan isu-isu penting dalam pengem bangan sampai implementasi SPK/Bisnis Intelijen. Mereka mengembangkan dengan prototip, yaitu dengan memulai dari modul yang kecil lalu dikembangkan ke arah yang lebih luas. Pengembangannya dilakukan dengan modul-modul secara berurutan, tiap selesai satu modul didemonstrasikan pengoperasiannya kepada pemakai, untuk mendapatkan feedback guna penyempurnaan requirement sistemnya. 3 Kasus pembuka (optional) Pertanyaan dari kasus : a) Sebutkan kebutuhan strategi bisnis ? manfaat HR Infonet pada strategi bisnis ? b) Apa perlunya pemimpin(champion) Executive ? c) Siapakah pemakainya ? Keputusan apa saja yang didukung ? d) Pada tahap manakah pemakai dilibatkan dalam pengembangan sistem ? e) Teknologi apakah yang dipakai f) Apa pendekatan implementasi yang dipilih ? 4 2. DSS Development (01) Objektif chapter 06 • • • • • • • memahami konsep rancang bangun sistem (system development) memahami ancangan PADI (Planning, Analysis, Design, Implementation) memberi penjelasan tentang prototyping menjelasakn faktor-faktor kegagalan SPK mengerti perlunya project management menjelaskan tiga level teknologi SPK proses pembelajaran pada Pengembangan SPK 5 3. Konsep pengembangan sistem Tahapan pengembangan, terdiri • Planning • Analysis • Design • Implementation Biasanya disingkat dengan PADI (lihat tabel 6.1 hal 312) 6 Konsep pengembangan sistem 7 Konsep pengembangan sistem 1. Planning menentukan kebutuhan bisnis studi kelayakan (teknikal, biaya, organisasional) keputusan (aproval) pimpinan perencanaan proyek 2. Analysis analisis existing system pengumpulan fakta dan data membuat model proses dan model data 8 Konsep pengembangan sistem 3. Design desain user interface, form, layar, report, program dan database pengadaan hardware, software, Network, dll menyusun spesifikasi sistem dan desain program 4. Implementation testing dan debugging instalasi dan produksi 9 CASE TOOL CASE adalah perangkat lunak aplikasi untuk membantu analis sistem dalam mengerjakan setiap tahapan dalam pengembangan sistem. Terdiri : UPPER CASE : Tools hanya pada tahap analisis LOWER CASE : Tools hanya untuk mengenerate program dan database Integrated CASE : kombinasi keduanya Contoh : ORACLE/9i Developer Suite, Rational Rose & RSAS ( IBM Corp),Paradigm Plus (Platinum Tech), Visible, Logic Work, Axiomsys, VS.Net 10 Project Management Kegiatan yang dilakukan : – – – Mengembangkan dari sistem yang berjalan Definisikan ruang lingkup Mengelola perubahan dan penambahan ruang lingkup secara bertahap – Usahakan memperoleh dukungan dari top manajemen – Menyusun jadwal tahapan dan anggaran berdasarkan goal yang realistis – Ikutsertakan pemakai – Lakukan dokumentasi sejak awal hingga akhir proyek (lihat DSS in focus 6.7 hal 319) 11 Kegagalan Implementasi Penyebab : • terbatasnya keikutsertaan stakeholder • requirement tidak lengkap • lingkup proyek bertambah terus menerus • harapan kurang realistis • personil kunci tidak melibatkan diri lagi • kurangnya keahlian pelaksana • SDM tidak memadai • Teknologi baru Faktor kegagalan dipengaruhi lingkungan atau proses 12 Faktor kegagalan implementasi a) b) c) d) e) Hal-hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan proyek dari sisi lingkungan faktor budaya organisasi tidak memperoleh dukungan dari top manajemen attitude dari pemakai dan analis kurangnya pengalaman pemakai minimnya kemampuan tim pengembang sistem 13 Faktor kegagalan implementasi Hal-hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan proyek dari sisi proses 1. pendidikan, 2. Dukungan dan keterlibatan user 3. pelatihan 14 Project Management Tools • • Contoh sederhana dari perangkat lunak Project Management adalah : Microsoft Project, Plan View, Active Project, dll Umumnya web-enable, sehingga dapat dipakai secara bersama (kolaborasi) : – – – – – kegiatan bersama tanpa tergantung jarak dan waktu dapat mengelola sumberdaya dan program dapat mengelola portofolio project web enable dapat menganalisis data project secara menyeluruh 15 4. Metodologi Alternatif 1. Pengembangan secara Paralel 2. RAD Terdiri dari 3(tiga) metoda yaitu : a) Phase Development b) Prototyping c) Throwaway Prototyping 16 Metodologi Alternatif 1. Pengembangan secara Paralel Mengembangkan bagian-bagian sistem secara paralel, selanjutnya diintegrasikan pada waktu akan diimplementasikan 2. RAD Pengembangan yang cepat tetapi untuk fungsi-fungsi yang terbatas 17 Metodologi Alternatif 2.a. Phase Development Pengembangan secara berurutan bagianbagian dari proyek 2.b. Prototyping – – analisis, desain, implementasi secara bersama dan iteratif hasil pengembangannya segera dan dapat dilihat pemakai; sehingga mereka dapat memberi masukan untuk menyempurnakan sistem 2.c. Throwaway Prototyping – – – Gabungan SDLC dengan prototyping Pengembangan dimulai dari bagian yang paling sederhana dari sistem Setelah selesai prototip dapat dilanjutkan dengan pengembangan sistem sebenarnya 18 Metodologi Alternatif 19 Agile Methodology • • Bentuk terbaru dari Rapid Prototyping, RAD digunakan untuk sistem yang requirement-nya cepat berubah atau requirement belum terdefinisi dengan jelas; dengan pengembangan dipercepat. Ciri-ciri : – – – Input sangat banyak Penyerahan secara bertahap dalam waktu yang sangat singkat Cenderung menghadapi masalah pada waktu integrasi sistem 20 5. Metodologi pengembangan SPK Prototyping Iterative Design Evolutionary Development Midlle Out Process (proses ditengahtengah) Adaptive Design Incremental Design 21 Ciri Prototipe SPK • • • • • • Tahap pengembangan yang cepat pada PADI Mengusahakan feedback dari pemakai Iterative pada waktu : Pengembangan Sistem keseluruhan Evaluasi 22 Penutup Buku sumber : Turban Efraim (2005) DSS & Inteligent Systems, ed. 7, PHI chapter 06 Selanjutnya pertemuan 8 materi chapter 06 23