analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, dan suku bunga terhadap

advertisement
ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN SUKU BUNGA
TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN
JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)
Bagus Ananto
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
Abstrak
Penelitian ini menganalisa tetang pengaruh variabel – variabel ekonomi makro dari
indeks Jakarta Islamic Index (JII) seperti Inflasi, Nilai Tukar, dan Suku Bunga, faktor
ekonomi makro mana saja yang mempengaruhi Indeks Harga Saham JII pada periode 20082011, maka hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi investor yang ingin
menginvestasikan pada pasar saham terutama pada indeks Harga Saham JII.
Teknik analisis yang di pakai dalam penelitian ini menggunakan metode regresi linier
berganda dan untuk menguji hipotesis menggunakan alat uji t dan uji F dengan melakukan uji
asumsi klasik sebelumnya. Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga, dan Indeks Harga Saham JII
adalah variabel-variabel yang digunakan.
Hasil dari penelitian yang dilakukan pada periode tahun 2008 – 2011 menunjukan
bahwa variabel independent mempengaruhi Indeks Harga Saham JII secara signifikan. Inflasi
tidak mempunyai pengaruh terhadap Indeks Harga Saham JII sedangkan Nilai Tukar dan
Suku Bunga masing-masing mempunyai pengaruh terhadap Indeks Harga Saham JII.
Kata kunci : Inflasi, Kurs Valuta Asing, Suku Buga, Indeks Saham JII
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk
membiayai kegiatan usahanya. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha
penghimpunan dana masyarakat secara langsung dengan cara menanamkan dana ke
dalam perusahaan yang sehat dan baik pengelolaannya. Fungsi utama pasar modal
adalah sebagai sarana pembentukan modal dan akumulasi dana bagi pembiayaan suatu
perusahaan atau emiten. Dengan demikian pasar modal merupakan salah satu sumber
dana bagi pembiayaan pembangunan nasional pada umumnya dan emiten pada
khususnya di luar sumber‐sumber yang umum dikenal, seperti tabungan pemerintah,
tabungan masyarakat, kredit perbankan dan bantuan luar negeri.
Bicara tentang pasar modal saat ini tidak terlepas dari apa yang disebut sebagai
indeks harga saham. Setiap hari, baik di media elektronik atau di media massa selalu
memberitakan tetang jumlah indeks harga saham gabungan (IHSG) terakhir yang terjadi.
Dalam indeks harga saham gabungan ada salah satu indeks harga saham yaitu Jakarta
Islamic Index (JII).
Ada dua pengaruh langsung krisis finansial global terhadap perekonomian di
negara Indonesia. Pertama pengaruh terhadap keadaan indeks bursa saham Indonesia.
Kepemilikian asing yang masih mendominasi dengan porsi 66% kepemilikan saham di
BEI, mengakinatkan bursa saham rentan terhadap keadaan finansial global karena
kemampuan finansial para pemilik modal tersebut (tempo interaktif, 2008). Kedua,
dibidang ekspor impor, Amerika Serikat merupakan negara tujuan ekspor nomor 2 setelah
jepang dengan porsi 20%-30% dari total ekspor (Depperin, 2008). Dengan menurunnya
kinerja ekonomi Amerika Serikat secara langsung akan mempengaruhi ekspor impor
negara Indonesia juga.
Pengaruh lain krisis finansial global terhadap ekonomi makro adalah dari sisi
tingkat suku bunga. Dengan naik turunnya kurs dollar, suku bunga akan naik karena bank
Indonesia akan menahan rupiah sehingga akibatnya inflasi akan meningkat. Kedua,
gabungan antara pengaruh kurs dollar tinggi dan suku bunga yang tinggi akan berdampak
pada sektor investasi dan sektor riil, dimana investasi di sektor riil seperti properti dan
usaha kecil dan menengah (UKM) dalam hitunga semesteran akan sangat terganggu.
Pengruhnya pada investasi di pasar modal, krisis global ni akan membuat orang tidak
memilih lagi pasar modal sebagai tempat yang menarik untuk berinvestasi karena kondisi
makro yang kurang mendukung (Adiwarman,2008).
Krisis ekonomi di Indonesia pada tahun 1997 juga menunjukan hubungan antara
kondisi makro ekonomi terhadap kinerja saham, dimana dengan melemahnya nilai tukar
rupiah telah berdampak besar terhadap pasar modal di Indonesia. Dengan contoh kasus
diatas dan dengan masih meningkatnya pertumbuhan ekonomi dunia maka perkembangan
pasar modal di Indonesia sangat menarik untuk dikaji.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga secara parsial terhadap Indeks JII
pada periode waktu 2008-2011?
2. Bagaimana pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga secara simultan terhadap Indeks
JII pada periode waktu 2008-2011?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Inflasi Nilai Tukar, Suku Bunga secara parsial
terhadap Indeks JII pada periode waktu 2008-2011.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga secara simultan
terhadap Indeks JII pada periode waktu 2008-2011
Landasan Teori
Indeks Jakarta Islamic Center (JII)
Jakarta Islamic Index diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000. Akan tetapi untuk
mendapatkan data historikal yang cukup panjang, hari dasar yang digunakan adalah tanggal 2
Januari 1995. Jakarta Islamic Index direview setiap 6 bulan, yaitu setiap bulan Januari dan
Juli atau berdasarkan periode yang ditetapkan oleh Bapepam-LK. Sedangkan perubahan jenis
usaha emiten akan dimonitor secara terus menerus berdasarkan data public yang tersedia.
Seiring perkembangan pasar modal, di Indonesia juga telah dikembangkan pasar
modal syariah, dimana pada pertengahan tahun 2000 dikeluarkan Jakarta Islamic Index (JII).
Indeks ini mensyaratkan saham dengan jenis usaha utama dan ratio keuangan yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah dan diharapkan menjadi tolak ukur kinerja saham-saham
yang berbasis syariah serta untuk lebih mengembangkan pasar modal syariah (PT.BEI,2008).
Jakarta Islamic Index terdiri dari 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai
dengan syariah Islam. Pada awal peluncurannya, pemilihan saham yang masuk dalam kriteria
syariah melibatkan pihak Dewan Pengawas Syariah PT Danareksa Investment Management.
Akan tetapi seiring perkembangan pasar, tugas pemilihan saham-saham tersebut dilakukan
oleh Bapepam – LK, bekerja sama dengan Dewan Syariah Nasional. Hal ini tertuang dalam
Peraturan Bapepam – LK Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah.
(PT.BEI,2008b)
Inflasi
Menurut Winardi (1995:235), inflasi adalah suatu periode dimana kekuatan membeli
kesatuan moneter turun. Inflasi dapat timbul bila jumlah jumlah uang atau uang deposit (
deposit currency ) dalam peredaran lebih banyak dibandingkan dengan barang- barang serta
jasa yang ditawarkan. Hal ini seing kali di dukung dengan hilangnya kepercayaan masyarakat
dalam negeri terhadap mata uang nasional yang kemudian menimbulkan gejala yang meluas
untuk menukar uang dengan barang- barang.
Menurut Mc Nabb dan Mc Kenna (1990:2), inflasi adalah suatu kenaikan harga secara
umum dan berlangsung secara terus- menerus dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan
menurut Lipsey, Ragan, Courant (1997:368), inflasi adalah tingkat rata- rata dari semua
harga. Tingkat nflasi dinamakan positif, jika harga mengalami kenaikan. Sebaliknya, jika
harga mengalaami penurunan, maka tingkat inflasi dinamakan negative.
Nilai Tukar
Investor yang mengutamakan keuntungan jangka pendek cenderung mempunyai
keterlebihan yang tinggi dalam aktivitas di pasar uang dan pasar modal. Mereka memperoleh
pendapatan dari selisih kurs yang terjadi dalam periode waktu tertentu.
Nilai tukar yang berdasarkan pada kekuatan pasar akan selalu berubah disetiap kali
nilai-nilai salah satu dari dua komponen mata uang berubah. Sebuah mata uang akan
cenderung menjadi lebih berharga bila permintaan menjadi lebih besar dari pasokan yang
tersedia. Nilai tukar akan menjadi berkurang bila permintaan kurang dari suplai yang tersedia
menurut Salvatore (1997).
Suku Bunga
Menurut Lipsey, Ragan, Courant (1997:471), suku bunga adalah harga yang
dibayarkan untuk satuan mata uang yang dipinjam pada periode waktu tertentu. dan suku
bunga rill adalah selisih antara suku bunga nominal dengan laju inflasi. Sedangkan suku
bunga nominal adalah rasio antara jumlah uang yang di bayarakan kembali dengan jumlah
uang yang dipinjam.
Pengertian suku bunga menurut Sunariyah (2004:80) adalah harga dari pinjaman.Suku
bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu
ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada
kreditur.
Tingkat bunga mempengaruhi pasar saham dengan dua cara. Pertama, tingkat bunga
mempengaruhi laba perusahaan. Semakin tinggi tingkat bunga, laba perusahaan akan semakin
berkurang karena di pergunakan untuk membayar bunga yang tinggi. Kedua, tingkat bunga
yang tinggi akan menyebabkan investor menarik investasi sahamnya dan memindahkannya
pada investasi yang menawarkan hasil pengembalian yang lebih baik, seperti obligasi atau
deposito yang menawarkan tingkat bunga yang tinggi. Hal ini akan menyebabkan harga
menjadi turun. Yang pada akhirnya dapat meminimkan return yang di peroleh seorang
investor.
Hipotesis
Hipotesis 1: Inflasi, Nilai Tukar, dan Suku Bunga secara parsial berpengaruh terhadap
Indeks JII.
Hipotesis 2 : Inflasi, Nilai Tukar, dan Suku Bunga secara simultan berpengaruh terhadap
Indeks JII.
METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Objek penelitian adalah Indeks JII adalah IHSG dari 30 saham yang diseleksi menurut
kriteria spesifik tertentu yang menjamin, bahwa indeks tersebut hanya menyajikan sahamsaham memiliki tingkat kapitalisasi yang besar, serta diminati oleh para investor di pasar
modal.
Data / Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen
dan variabel independen. Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Sedangkan variabel independen (bebas)
adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (Soegiyono,2003). Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Indeks Harga Saham JII sedangkan variabel bebasnya adalah inflasi, nilai tukar
(Dolar Amerika), suku bunga SBI.
Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode yang digunakan dalam pegumpulan data adalah
metode dokumentasi, yaitu dengan mencatat dan mengcopy data-data tertulis yang
berhubungan dengan masalah penelitian baik dari sumber dokumen/buku-buku, koran,
majalah, internet dan lain lain mengenai suku bunga sertifikat bank Indonesia (SBI),
inflasi, kurs rupiah dan Indeks Harga Saham JII berupa data bulanan/tahunan perode
2008 - 2011.
Metode Analisis
Metode regresi linier berganda merupakan alat yang digunakan untuk menentukan
persamaan regresi. Yang menunjukan hubungan antara variabel dependen yang ditentukan
dengan dua atau lebih variabel independen. Regresi linier berganda merupakan perluasan dari
regresi linier sederhana. Karena dalam menganalisis suatu hubungan keterkaitan antara
variabelnya. Tidak hanya satu variabel bebas saja, Tetapi banyak variabel lainya. Analisis
regresi linier berganda.
Y = a + b1 X1 + b2 X2+ b3 X3+ e
Keterangan :
Y
X1, X2, X3
a
= Variabel Terikat (Indeks Harga Saham JII).
= Variabel Bebas (Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga)
= Konstanta.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis Regresi Linier Berganda dalam penelitian ini adalah:
Y = 8665,855 + 587,081
– 1978,533
– 5533,275
Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Nilai konstanta pada persamaan tersebut sebesar 8665,855 dapat diartikan bahwa
variabel bebas selain dalam penelitian ini dapat menaikan Indeks JII sebesar
8665,855 poin. Hal ini menandakan adanya pengaruh variabel lain selain Inflasi,
Nilai Tukar, dan Suku Bunga.
 Inflasi mempunyai koefisien regresi dengan arah positif sebesar 587,081. Jika
diasumsikan variabel independen lain konstan, hal ini berarti setiap kenaikan inflasi
sebesar 1 persen maka indeks JII akan mengalami peningkatan sebesar 587,081 poin.

Nilai Tukar mempunyai koefisien regresi dengan arah negatif sebesar
1987,533. Jika diasumsikan variabel independen lain konstan, hal ini berarti setiap
kenaikan Nilai Tukar sebesar 1 rupiah maka indeks JII akan mengalami penurunan
sebesar -1987,533 poin.
 Suku bunga mempunyai koefisien regresi dengan arah negatif sebesar
5523,275. Jika diasumsikan variabel independen lain konstan, hal ini berarti setiap
kenaikan suku bunga sebesar 1 persen maka indeks JII akan mengalami penurunan
sebesar -5523,275 poin.
Uji Signifikansi Parsial ( Uji t )
Diketahui bahwa Nilai Tukar dan Suku Bunga mempunyai nilai signifikan dibawah
0,05 masing-masing sebesar 0,000, yang menunjukan bahwa Nilai Tukar dan Suku Bunga
masing-masing berpengaruh secara signifikan terhadap indeks JII. Sedangkan Inflasi
mempunyai nilai signifikan 0,145 diatas 0,05, yang menunjukan bahwa Inflasi berpengaruh
tetapi tidak signifikan terhadap indeks JII.
Uji Signifikansi Simultan ( Uji F )
Diketahui bahwa Inflasi, Nilai Tukar, dan Suku Bunga terhadap indeks harga saham
JII secara simultan memiliki nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 dengan
demikian hipotesis yang menunjukan Inflasi, Nilai Tukar, dan Suku Bunga secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap Indeks JII. Oleh karena itu beberapa indikator dari ekonomi
makro antara lain inflasi, nilai tukar mata uang asing, dan suku bunga mempunyai peranan
yang penting dalam menentukan baik dan buruknya kinerja saham.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah dijelaskan
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Berdasarkan uji t, dapat disimpulakan bahwa secara parsial variabel inflasi tidak
berpengaruh terhadap variabel indeks JII sedangkan variabel nilai tukar dan variabel
suku bunga masing-masing berpengaruh terhadap variabel indeks JII.
2. Berdasarkan uji F, dapat disimpulkan bahwa pada saat periode penelitian variabel
inflasi, nilai tukar, dan suku bunga secara simultan berpengaruh terhadap indeks JII.
Saran
Bagi investor yang akan menanamkan investasinya pada saham yang berbasis syariah
di JII sebaiknya harus teliti dalam menganalisa guna memperoleh informasi yang akurat dan
kemungkinan lain yang melekat pada saham dimana investor berinvestasi, sehingga nantinya
investor akan mendapatkan keuntungan sesuai dengan yang diharapkan.
Peneliti menyadari bahwa masih penelitian ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna. Untuk itu peneliti memberikan saran untuk penelitian selanjutnya agar
sebaiknya periode penelitian yang digunakan ditambah sehingga menghasilkan informasi
yang lebih mendukung. Dan selain itu jumlah variabel yang digunakan diperbanyak
sehingga nantinya diharapkan mendapatkan kesimpulan yang lebih baik
Download