Peresmian Gedung Pusat Inbis dan Layanan Masyarakat

advertisement
Peresmian Gedung Pusat Inbis dan Layanan
Masyarakat
Dikirim oleh prasetya1 pada 10 Juni 2008 | Komentar : 0 | Dilihat : 5375
Gedung Inbis
Gedung Pusat Inkubator Bisnis dan Layanan Masyarakat Universitas Brawijaya Selasa pagi (10/6) diresmikan
Rektor Prof Dr Ir Yogi Sugito. Penandatanganan prasasti menandai peresmian gedung baru di Jalan Veteran
tersebut. Sebelum itu dilaksanakan pula pemotongan pita oleh Ny Eni Yogi Sugito yang menandai dibukanya
gedung itu untuk umum. Hadir dalam acara itu, segenap anggota Senat UB, pejabat, dosen, dan karyawan,
perwakilan mahasiswa, dan perwakilan dari warga sekitar.
Setelah penandatanganan prasasti, Rektor diikuti hadirin menilik ruangan-ruangan yang ada, diawali dengan lantai
dasar. Di basement ini telah rombongan mengunjungi stan-stan produk yang dihasilkan oleh mahasiswa, Lembaga
Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM), dan juga Usaha Kecil Menengah (UKM) binaan yang menggelar ekspo
produk. Beberapa produk yang dipamerkan oleh mahasiswa rata-rata adalah produk pangan yang diikutsertakan
dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Beberapa alat mekanisasi pertanian juga dipajang di sana. Dalam
kunjungan di lantai dasar ini Rektor tampak antusias dengan turut mencicipi makanan dan minuman hasil
kreativitas mahasiswa.
Sementara itu, di lantai 1 terdapat sebuah bookstore yang memajang beraneka macam buku, alat tulis, pakaian,
batik, dan suvenir. Sebuah ruangan lain di lantai ini dipergunakan untuk Poliklinik. Di lantai 2 tersedia ruangan
fitness center dan aerobik.
di dalam gedung Inbis
Ruangan ini berisi beraneka ragam peralatan olahraga untuk kebugaran. Beberapa pengunjung termasuk dosendosen tampak antusias mencoba beberapa alat fitness yang ada. Di lantai 3 terdapat ruang-ruang sekretariat
UBBIC, UBBEC, dan UBBUC. Di lantai ini pula dipamerkan berbagai macam produk andalan-andalan tiap-tiap
fakultas dan lembaga-lembaga di UB. Berbeda dengan pameran di lantai dasar, pameran di lantai 3 didominasi oleh
produk-produk non-pangan. Misalnya saja Fakultas Kedokteran memamerkan alat pengukur kesehatan, Fakultas
MIPA memamerkan electronic door, Digilib UB memamerkan berbagai macam koleksi literatur baik elektronik
maupun non-elektronik, dan Fakultas Teknik memamerkan koleksi robotnya.
Terakhir, rombongan diajak menengok meeting room yang terdapat di lantai teratas (lantai 4). Di situ, Pembantu
Rektor II, Warkum Sumitro SH MH kepada hadirin melaporkan, pembangunan gedung yang terdiri dari 5 lantai
seluas 5000 meter persegi ini menghabiskan dana kurang lebih 6 miliar rupiah, yang berasal dari pos PNBP
(penerimaan negara bukan pajak).
Sementara itu Rektor dalam sambutannya menegaskan, inkubator bisnis ini masih dalam bentuk gedung atau
sekretariat, sedangkan kegiatan nyatanya masih belum terwujud. Oleh karena itu, ia meminta seluruh elemen
sivitas akademika UB turut serta di dalam memajukan kegiatan inkubator bisnis. [fjr]
Artikel terkait
Pendidikan Kewirausahaan untuk Dosen Muda
Pertemuan Forum Pimpinan Pascasarjana di UB
Politic Festival 2011 : Saatnya Menyuarakan Perubahan Untuk Indonesia
Kuliah SOI: Optimalisasi Manajemen
UB Kukuhkan Dua Guru Besar Hari Ini
Download