BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Pemasaran Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan kelompok lain” (Kotler, 2005:6). Menurut Catur Rismiati, E dan Bondan Suratno (2003:3) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan seseorang atau kelompok lain. Pemasaran adalah suatu keseluruhan sistem dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. (Swasta dan Handoko, 2003:5) Dari pengertian pemasaran tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pada intinya pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasikan keinginan dan kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan cara promosi, menentukan harga yang sesuai dan melakukan penjualan. Kotler dan Amstrong (2013:6) menyatakan konsep pemasaran sendiri terdiri dari berbagai aktivitas inti, yaitu aktivitas pengembangan produk, distribusi, penetapan harga, dan pelayanan. Terdapat empat konsep alternative yang melandasi aktivitas pemasaran organisasi, yaitu : http://digilib.mercubuana.ac.id/ - Konsep Produksi, menyatakan bahwa pelanggan akan menyukai produk yang tersedia dan harganya terjangkau. - Konsep Produk, menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang mempunyai mutu terbaik, kinerja terbaik, dan sifat paling inovatif. - Konsep Penjualan, menyatakan bahwa konsumen tidak akan membeli produk dalam jumlah cukup kecuali jika diadakan usaha penjualan dan promosi yang berskala besar. - Konsep Pemasaran berwawasan sosial, konsep pemasaran yang berwawasan sosial menyatakan bahwa organisasi harus menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat pasar sasaran serta menyesuaikan kepuasan yang didambakan itu secara lebih efektif dan efisien dibanding para pesaing dengan cara yang bersifat memelihara atau memperbaiki kesejahteraan konsumen dan masyarakat. a. Manajemen pemasaran Menurut Sunyoto (2012), manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membentuk dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran (target buyers) dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasional. Menurut Handoko (2008), manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Kotler dan Keller (2013) pemasaran tentang mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memiliki http://digilib.mercubuana.ac.id/ pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan melalui menciptakan, menyampaikan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Berdasarkan ketiga sumber diatas, maka manajemen pemasaran adalah seni atau ilmu untuk menganalisis, merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan suatu program yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan. b. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapt digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang program strategi jangka pendek. Menurut Assauri (2009) bauran pemasaran atau marketing mix adalah kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Bauran pemasaran pada produk barang yang umumnya dikenal selama ini berbeda dengan bauran pemasaran untuk produk jasa. Bauran pemasaran produk barang mencakup 4P: product (produk), price (harga), place (tempat atau saluran distribusi), dan promotion (promosi). Sedangkan dalam pemasran jasa memiliki beberapa alat pemasaran tambahan seperti people (orang), physical evidence (bukti fisik), dan process (proses), sehingga dikenal saat ini dengan istilah 7P. Maka dapat disimpulkan bauran pemasaran jasa yaitu product, price, place, promotion, people, physical evidence, dan process. Adapun pengertian dari 7P menurut Kotler & Amstrong (2012) dan Lupiyoadi & Hamdani (2011) adalah sebagai berikut: a. Product (Produk) http://digilib.mercubuana.ac.id/ Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja melainkan membeli manfaat dan nilai dari produk tersebut yang disebut “the offer”, terutama pada produk jasa yang tidak menimbulkan beralihnya kepemilikan dari penyedia jasa kepada konsumen. b. Price (Harga) Harga adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang akan menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus menentukan strategi yang menyangkut dengan potongan harga, pembayaran ongkot angkus dan berbagai variabel yang bersangkutan. Keputusan dalam penentuan harga harus konsisten dengan strategi pemsaran. Strategi penentuan harga harus memperhatikan tujuan penentuan harga, yaitu Bertahan, Memaksimalkan laba, memaksimalkan penjualan, prestis dan pengembalian atas investasi (ROI). Faktor-faktor seperti positioning jasa, siklus hidup jasa, kapasitas jasa merupakan hal yang mempengaruhi penentuan harga dalam bisnis jasa. c. Place (tempat atau saluran distribusi) Yaitu memilih dan mengelola saluran distribusi yang seperti apa yang akan dipakai untuk menyalurkan produk atau jasa, dan dimana lokasi yang strategis untuk melayani pasar sasaran. Terdapat tiga pihak sebagai kunci keberhasilan yang perlu dilibatkan dalam penyampaian jasa, yaitu: Penyedia jasa, Perantara, dan Konsumen. Kemudian pilih tempat yang strategis dengan sistem penjualan langsung, jika pasar menginginkan pengiriman yang cepat, tepat waktu, dan sifat barang yang tidak tahan lama. d. Promotion (Promosi) http://digilib.mercubuana.ac.id/ Promosi adalah suatu cara yang digunakan untuk memberikan informasi dan menarik pasar tentang produk atau jasa baru dengan beberapa metode promosi yang dilakukan, seperti periklanan, promosi penjualan, direct marketing, personal selling, dan public relation. e. People (Orang) Orang berfungsi sebagai penyedia jasa yang sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Untuk mencapai kualitas diperlukan pelatihan staf sehingga karyawan mampu memberikan kepuasan kepada konsumen. Orang dalam pemasaran jasa berkaitan erat dengan pemasaran internal, dimana pemasaran ini merupakan interaksi setiap karyawan dan departemen dalam suatu perusahaan sebagai konsumen internal dan pemasok internal. Tujuannya untuk mendorong orang tersebut dalam kinerja memberikan kepuasan kepada konsumen. f. Physical Evidence (Sarana fisik) Merupakan karakteristik intangible pada jasa yang menyebabkan pelanggan potensial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum mengkonsumsinya. Hal ini menyebabkan risiko yang dipersepsikan konsumen dalam keputusan pembelian semakin besar, dan upaya mengurangi tingkat risiko tersebut dengan cara menawarkan bukti fisik dai karakteristik jasa. Sarana fisik ini bisa dalam berbagai bentuk, misalnya lingkungan atau bangunan fisik, penampilan staf yang rapi dan sopan, peralatan, perlengkapan, logo, warna, ruang tunggu yang nyaman, dan lain-lain. g. Process (Proses) http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proses dalam pemsaran jasa terkait dengan kualitas jasa yang diberikan, terutama dalam hal sistem penyampaian jasa. Terdapat pilihan-pilihan dalam unsur proses untuk menghasilkan kualitas jasa, yaitu: 1) Kemampuan membangun proses yang menghasilkan pengurangan biaya, peningkatan produktivitas, dan kemudahan distribusi. 2) Kecendrungan memperbanyak kustomisasi dan fleksibilitas dalam produksi yang mampu menimbulkan naiknya harga. 3) Kecendrungan yang menciptakan spesialisasi yang terkait dengan unsur mengurangi kompleksitas. 4) Kemampuan melakukan penetrasi pasar dengan cara menambah pelayanan yang diberikan. 2. Asuransi Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis di mana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, kendaraan bermotor, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, di mana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut. Istilah "diasuransikan" biasanya merujuk pada segala sesuatu yang mendapatkan perlindungan. Asuransi dalam Undang-Undang No. 2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri http://digilib.mercubuana.ac.id/ kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Badan yang menyalurkan risiko disebut "tertanggung", dan badan yang menerima risiko disebut "penanggung". Perjanjian antara kedua badan ini disebut kebijakan: ini adalah sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi. Biaya yang dibayar oleh "tertanggung" kepada "penanggung" untuk risiko yang ditanggung disebut "premi". Ini biasanya ditentukan oleh "penanggung" untuk dana yang bisa diklaim di masa depan, biaya administratif, dan keuntungan. Asuransi atau Pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu. Penanggung menggunakan ilmu aktuaria, penanggung menggunakan ilmu aktuaria untuk menghitung risiko yang mereka perkirakan. Ilmu aktuaria menggunakan matematika, terutama statistika dan probabilitas, yang dapat digunakan untuk melindungi risiko untuk memperkirakan klaim di kemudian hari dengan ketepatan yang dapat diandalkan. Contohnya, banyak orang membeli kebijakan asuransi kepemilikan rumah dan kemudian mereka membayar premi kepada perusahaan asuransi. Bila kehilangan yang dilindungi terjadi, penanggung harus membayar klaim. Bagi beberapa tertanggung, keuntungan asuransi yang mereka terima jauh lebih besar dari http://digilib.mercubuana.ac.id/ uang yang mereka telah bayarkan kepada penanggung. Lainnya mungkin tidak membuat klaim. Kalau dirata-ratakan dari seluruh kebijakan yang dijual, total klaim yang dibayar keluar lebih rendah dibanding total premi yang dibayar kepada tertanggung, dengan perbedaannya adalah biaya dan keuntungan. Perusahaan asuransi juga mendapatkan keuntungan investasi. Ini diperoleh dari investasi premi yang diterima sampai mereka harus membayar klaim. Uang ini disebut "float". Penanggung bisa mendapatkan keuntungan atau kerugian dari harga perubahan float dan juga suku bunga atau deviden di float. Di Amerika Serikat, kehilangan properti dan kematian yang tercatat oleh perusahaan asuransi adalah US$142,3 miliar dalam waktu lima tahun yang berakhir pada 2003. Tetapi keuntungan total di periode yang sama adalah US$68,4 miliar, sebagai hasil dari float. Prinsip dasar asuransi, dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu: - Insurable interest Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum. - Utmost good faith Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta yang material (material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya adalah: si penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya syarat/kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus memberikan keterangan yang jelas dan benar atas objek atau kepentingan yang dipertanggungkan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ - Proximate cause Suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif dari sumber yang baru dan independen. - Indemnity Suatu mekanisme di mana penanggung menyediakan kompensasi finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal 278). - Subrogation Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar. - Contribution Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan indemnity. Penolakan asuransi, beberapa orang menganggap asuransi sebagai suatu bentuk taruhan yang berlaku selama periode kebijakan. Perusahaan asuransi bertaruh bahwa properti pembeli tidak akan hilang ketika pembeli membayarkan uangnya. Perbedaan di biaya yang dibayar kepada perusahaan asuransi melawan dengan jumlah yang dapat mereka terima bila kecelakaan terjadi hampir sama dengan bila seseorang bertaruh di balap kuda (misalnya, 10 banding 1). Karena alasan ini, beberapa kelompok agama termasuk Amish menghindari asuransi dan bergantung kepada dukungan yang diterima oleh komunitas mereka ketika bencana terjadi. Di komunitas yang hubungan erat dan mendukung di mana orang-orangnya dapat saling membantu untuk membangun kembali properti yang hilang, rencana ini dapat bekerja. Kebanyakan masyarakat tidak dapat secara efektif mendukung sistem seperti di atas dan sistem ini tidak akan bekerja untuk risiko besar. http://digilib.mercubuana.ac.id/ PT. Malacca Trust Limited adalah grup perusahaan berbasis jasa keuangan yang didirikan untuk menyediakan berbagai layanan keuangan dengan basis pelanggan yang beragam, termasuk nasabah ritel dan perusahaan di pasar Indonesia. Grup ini mengkhususkan diri dalam pembiayaan konsumen, manajemen aset, broker sekuritas dan asuransi melalui anak perusahaannya. Untuk asuransi, kelompok ini memiliki nama perusahaan yaitu PT Malacca Trust Wuwungan Insurance. Diakuisisi pada Agustus 2011, Wuwungan adalah salah satu perusahaan asuransi swasta nasional di Indonesia yang didirikan pada 30 Januari 1953. Saat itu, perusahaan tersebut bernama NV Maskapai Asuransi Umum Wuwungan. Barulah pada 1976 berubah nama menjadi PT Maskapai Asuransi Umum Wuwungan, kemudian berubah lagi menjadi PT Asuransi Wuwungan pada 1987. Setelah akuisisi, perusahaan berubah nama menjadi PT Malacca Trust Wuwungan Insurance. Grup ini secara kolektif memiliki sekitar 89,51 % dari modal saham yang disetor PT Malacca Trust Wuwungan Insurance. Mereka fokus untuk memberikan produkproduk asuransi yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. pelayanan terbaik kepada para konsumennya. PT. Malacca Trust Wuwungan Insurance (d/h PT. Asuransi Wuwungan) merupakan salah satu perusahaan asuransi umum tertua di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1952. Sejak tahun 2011, Malacca Trust Limited, perusahaan holding yang berbasis di Singapore melalui subsidiary nya menjadi pemegang saham mayoritas dari PT. Malacca Trust Wuwungan Insurance yang melengkapi keseluruhan usaha Malacca Trust Limited di industri keuangan di mana sebelumnya telah memiliki perusahaan aset management, sekuritas & multi finance yang berbasis di Indonesia. PT. Malacca Trust Wuwungan Insurance menyediakan varian produk asuransi seperti asuransi kendaraan bermotor, asuransi harta benda, asuransi kecelakaan diri, asuransi pengiriman barang, asuransi perjalanan dan produk asuransi lainnya. Saat ini PT. Malacca Trust Wurungan http://digilib.mercubuana.ac.id/ Insurance memiliki kantor pemasaran di beberapa kota besar di Indonesia dan Malacca Care Center untuk memenuhi kebutuhan asuransi para konsumennya. Dengan komitmen untuk menyediakan Insurance akan terus berupaya untuk melakukan pengembangan yang disesuaikan dengan perkembangan industri asuransi umum di Indonesia. 3. Dimensi Layanan Dalam perkembangan selanjutnya, yaitu pada tahun 1988, Parasuraman, dan kawankawan (dalam Tjiptono, 2001: 67) menemukan bahwa sepuluh dimensi yang ada dapat dirangkum menjadi hanya lima dimensi pokok. Kelima dimensi pokok tersebut meliputi : - Tangibles atau bukti fisik, yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan serta keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. - Reliability atau keandalan, yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi. - Responsiveness atau ketanggapan. yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan dengan penyampaian informasi yang jelas. http://digilib.mercubuana.ac.id/ - Assurance atau jaminan dan kepastian, yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan. Untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen antara lain : komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi, sopan santun. - Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen. a. Pengertian Pelayanan Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, pelayanan adalah menolong menyediakan segala apa yang diperlukan orang lain seperti tamu atau pembeli. Pelayanan yang diperlukan manusia pada dasarnya ada dua jenis, yaitu layanan fisik yang sifatnya pribadi sebagai manusia dan layanan administratif yang diberikan orang lain selaku anggota organisasi, baik itu organisasi massa atau Negara. b. Pengertian Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono, 2001). Sehingga definisi kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen (Tjiptono, 2007). Kualitas pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima / peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan / inginkan terhadap atributatribut pelayanan suatu perusahaan. Jika jasa yang diterima atau dirasakan (perceived service) http://digilib.mercubuana.ac.id/ sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan, jika jasa yang diterima melampaui harapan konsumen, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat baik dan berkualitas.Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk. Menurut Kotler (2002:83) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik. Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri. Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi. Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering. Kata kualitas mengandung banyak definisi dan makna, orang yang berbeda akan mengartikannya secara berlainan tetapi dari beberapa definisi yang dapat kita jumpai memiliki beberapa kesamaan walaupun hanya cara penyampaiannya saja biasanya terdapat pada elemen sebagai berikut : 1. 2. Kualitas Kualitas meliputi usaha mencakup memenuhi produk, atau jasa, melebihkan manusia, proses harapan dan pelanggan. lingkungan 3.. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah. Dari definisi-definisi tentang kualitas pelayanan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas pelayanan adalah segala bentuk aktivitas pelayanan yang disampaikan oleh pemilik jasa yang berupa kemudahan yang diberikan oleh konsumen yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk kepuasan konsumen. http://digilib.mercubuana.ac.id/ Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagai jasa atau service yang disampaikan oleh pemilik jasa yang berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan keramahtamahan yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk kepuasan konsumen. Kualitas pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima / peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan/inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan. Hubungan antara produsen dan konsumen menjangkau jauh melebihi dari waktu pembelian ke pelayanan purna jual, kekal abadi melampaui masa kepemilikan produk. Perusahaan menganggap konsumen sebagai raja yang harus dilayani dengan baik, mengingat dari konsumen tersebut akan memberikan keuntungan kepada perusahaan agar dapat terus hidup. Kualitas pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima / peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan / inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan. Jika jasa yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan, jika jasa yang diterima melampaui harapan konsumen, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat baik dan berkualitas. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk. Dari definisi tentang kualitas pelayanan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas pelayanan adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan konsumen. Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagai jasa atau service yang disampaikan oleh pemilik jasa yang berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan keramahtamahan yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk http://digilib.mercubuana.ac.id/ kepuasan konsumen. Kualitas pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima/peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan/inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan. Hubungan antara produsen dan konsumen menjangkau jauh melebihi dari waktu pembelian ke pelayanan purna jual, kekal abadi melampaui masa kepemilikan produk. Perusahaan menganggap konsumen sebagai raja yang harus dilayani dengan baik, mengingat dari konsumen tersebut akan memberikan keuntungan kepada perusahaan agar dapat terus hidup. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian, menurut Wyckof dalam Tjiptono (2006:42) mendefinisikan kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Menurut American Society For Quality Control, kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam hal kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten (Lupiyoadi, 2008:65). Menurut J. Paul Peter dan Jerry C. Oleson (2000:142) mendefinisikan pelayanan adalah perilaku penjual kepada pembeli dengan memberikan kepuasan kepada konsumen, agar konsumen merasa dihargai dan mendapatkan barang atau jasa sesuai dengan keinginannya. Pelayanan sangat berhubungan dengan perilaku konsumen dalam memutuskan apakah akan membeli produk tersebut atau tidak. Pelayanan yang baik dan berkualitas merupakan bagian dari penilaian konsumen terhadap variabel penjualan. Pelayanan yang baik meliputi kecepatan dalam melayani keramahan petugas yang melakukan penjualan, kemudahan dalam melakukan transaksi perdagangan dan lain sebagainya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4. Dimensi Harga Dimensi dari harga sendiri menurut (Kotler 2006:18) adalah sebagai berikut : 1. Daftar Harga (List Pricelist) adalah informasi dari harga premi yang diberikan kepada konsumen. 2. Diskon (Discount) adalah tingkat diskon premi konsumen yang diberikan ke konsumen maksimal 25% sesuai kebijakan pemerintah yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 3. Allowance adalah adanya kemudahan menawarkan asuransi yang diberikan pihak asuransi kepada konsumen. 4. Payment Period adalah adanya kemudahan yang diberikan oleh pihak asuransi dalam hal jangka waktu pembayaran kepada konsumen. 5. Credit Term adalah terdapatnya suatu sistem pembayaran secara kredit yang diberikan pihak asuransi kepada konsumen. 1) Pengertian Harga Menurut Swastha ( 2010 : 147 ), “ Harga adalah jumlah uang ( ditambah beberapa barang kalau mungkin ) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya “. Swasta (2010 :246) menjelaskan tingkat harga terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti : 1. Keadaan Perekonomian Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2. Permintaan dan penawaran Permintaan adalah sejumlah barang yang diminta oleh pembeli pada tingkat harga tertentu. Penawaran yaitu suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu. 3. Elastisitas permintaan Faktor lain yang dapat mempengaruhi penentuan harga adalah sifat permintaan pasar. 4. Persaingan Harga jual beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh keadaan persaingan yang ada. 5. Biaya Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian. 6. Tujuan perusahaan Tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan adalah : - Laba maksimum - Volume penjualan tertentu - Penguasaan pasar - Kembalinya modal yang tertanam dalam jangka waktu tertentu. 7. Pengawasan pemerintah http://digilib.mercubuana.ac.id/ Pengawasan pemerintah dapat diwujudkan dalam bentuk: penentuan harga maksimum dan minimum, diskriminasi harga, serta praktek-praktek lain yang mendorong atau mencegah usaha-usaha kearah monopoli. Tujuan penetapan harga menurut Swasta (2010 : 242) tersebut adalah: 1. Meningkatkan penjualan 2. Mempertahankan dan memperbaiki market share 3. Stabilisasi harga 4. Mencapai target pengembalian investasi 5. Mencapai laba maksimum. b. Pengertian Harga Premi Premi adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan setiap bulannya sebagai kewajiban dari tertanggung atas keikutsertaannya di asuransi. Besarnya premi atas keikutsertaan di asuransi yang harus dibayarkan telah ditetapkan oleh perusahaan asuransi dengan memperhatikan keadaan-keadaan dari tertanggung.Premi asuransi adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh seorang pemegang polis kepada perusahaan asuransi sehubungan dengan adanya perjanjian pertanggungan yang dituangkan dalam polis asuransi. Nasabah dapat menentukan jumlah premi yang akan dibayarkan sesuai dengan kemampuannya. Nasabah juga dapat menentukan sendiri jumlah uang pertanggungan yang diinginkan sesuai dengan kebutuhannya. Besar kecilnya http://digilib.mercubuana.ac.id/ uang pertanggungan akan mempengaruhi besarnya biaya asuransi yang akan dikenakan dan akan mempengaruhi manfaat tambahan yang dapat diambil. Semakin besar uang pertanggungan akan memperkecil manfaat tambahan yang dapat diambil. Pelayanan seorang agen asuransi harus mampu membuat ilustrasi manfaat asuransi dengan seimbang. 1) Jenis premi Jenis premi dalam Prulink Assurance Account dibedakan menjadi premi berkala, premi pru saver ( investasi ) dan premi tunggal. Premi berkala dan premi pru saver wajib dibayarkan secara berkala sesuai periode pembayaran yang dipilih apakah bulanan, triwulan atau tahunan. Sedangkan premi tunggal bukan merupakan kewajiban, hal ini merupakan inisiatif nasabah sendiri untuk menginvestasikan sejumlah kas untuk dibelikan dalam unit – unit investasi. 2) Alokasi premi Alokasi untuk premi berkala berturut – turut th ke 1,2,3,4,5 adalah sebesar 0%, 40%, 85%, 85%, 85%. jadi pada tahun ke 1 semuanya masuk biaya akuisisi, baru pada tahun- tahun berikutnya potongan biayanya semakin berkurang. Untuk tahun ke 6 sampai tahun ke 10 akan masuk ke investasi 100 %. Untuk premi prusaver yang masuk investasi adalah sebesar 95 % sejak tahun ke 1 sampai tahun ke 10., apabila nasabah menginginkan mulai tahun ke 11 dan seterusnya dapat membayar premi lagi dan ini akan 100 % menjadi investasi bagi nasabah. 3) Jumlah Premi http://digilib.mercubuana.ac.id/ Besarnya premi pada dasarnya adalah bebas sesuai dengan kemampuan nasabah, namun telah ditetapkan besarnya adalah Rp 350 000. Hal ini dimaksudkan agar calon nasabah dapat mendapatkan manfaat standar minimal. 4) Penetapan Harga Premi Penetapan harga premi pada usaha asuransi kendaraan bermotor tahun 2014, sebagai berikut : a) Ketentuan umum - Otoritas Jasa Keuangan yang selanjutnya disingkat OJK adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. - Perusahaan Asuransi Umum adalah perusahaan asuransi kerugian sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Usaha Perasuransian termasuk yang menjalankan usaha atau unit usaha berdasarkan prinsip Syariah. - Perusahaan Reasuransi adalah perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Usaha Perasuransian termasuk yang menjalankan usaha atau unit usaha berdasarkan prinsip Syariah. - Agen Asuransi adalah agen asuransi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Usaha Perasuransian - Perusahaan Pialang Asuransi adalah perusahaan pialang asuransi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Usaha Perasuransian. http://digilib.mercubuana.ac.id/ - Asuransi Kendaraan Bermotor adalah produk asuransi kerugian yang melindungi tertanggung dari risiko kerugian yang mungkin timbul sehubungan dengan kepemilikan dan pemakaian kendaraan bermotor. - Biaya Akuisisi adalah biaya-biaya yang dibayarkan Perusahaan Asuransi kepada pihak ketiga dalam rangka perolehan bisnis. - Komisi adalah komponen Biaya Akuisisi yang menjadi hak Agen Asuransi atau Perusahaan Pialang Asuransi atau Bank atau Perusahaan Pembiayaan sebagai imbalan jasa keperantaraan yang telah diberikan - Diskon adalah potongan harga premi yang hanya diberikan langsung kepada tertanggung jika tidak ada klaim pada periode polis sebelumnya. b) Tarif Premi - Perusahaan Asuransi Umum yang memasarkan Asuransi Kendaraan Bermotor sesuai dengan ketentuan dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI) untuk periode 12 (dua belas) bulan wajib memberlakukan tarif premi sebagaimana tercantum dalam tabel 2.2. - Perusahaan Asuransi Umum yang memasarkan Asuransi Kendaraan Bermotor dengan perluasan jaminan banjir termasuk angin topan, gempa bumi, tsunami, huru hara dan kerusuhan (SRCC), terorisme dan sabotase, tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga (kendaraan penumpang dan sepeda motor), tanggung jawab hokum terhadap pihak ketiga (kendaraan niaga, truk dan bus), kecelakaan diri untuk penumpang, tanggung jawab hukum terhadap penumpang wajib memberlakukan tarif premi tambahan sebagaimana tercantum dalam tabel 2.3 http://digilib.mercubuana.ac.id/ - Perusahaan Asuransi Umum dilarang memasarkan Asuransi Kendaraan Bermotor dengan tarif di bawah tarif bawah atau di atas tarif atas sebagaimana tercantum dalam tabel 2.2 dan 2.3. Penerapan tarif di bawah tarif bawah hanya dapat dilakukan dalam rangka pemberian diskon dengan memenuhi ketentuan mengenai diskon yang diatur dalam surat edaran ini. Penerapan tarif premi lebih tinggi dari tarif atas hanya dapat dilakukan dalam rangka pemberian fitur-fitur layanan tambahan. - Perusahaan Asuransi Umum yang memasarkan Asuransi Kendaraan Bermotor wajib mencantumkan tarif premi dalam ikhtisar polis atau dokumen yang merupakan bagian dari polis yang wajib diketahui oleh tertanggung dan/atau pembayar premi - Perusahaan Asuransi Umum dilarang membuat perjanjian dengan pihak ke tiga yang memberikan kesempatan kepada pihak ke tiga untuk menjual tarif premi asuransi yang lebih tinggi dari tarif premi yang ditetapkan oleh Perusahaan Asuransi Umum yang bersangkutan. - Pihak ketiga yang berhubungan dengan perolehan bisnis asuransi antara lain Pialang Asuransi, Agen Asuransi, Bank atau Perusahaan Pembiayaan dan atau pihak lainnya dilarang menjual tarif premi asuransi yang lebih tinggi dari tarif premi yang ditetapkan oleh Perusahaan Asuransi Umum c) Biaya Akuisisi - Perusahaan Asuransi Umum hanya dapat memberikan komisi kepada Perusahaan Pialang Asuransi, Agen Asuransi, Bank dan Perusahaan Pembiayaan yang berhubungan dengan perolehan bisnis. - Biaya akuisisi yang diperkenankan hanya dalam bentuk komisi dan imbalan jasa (fee). http://digilib.mercubuana.ac.id/ - Besarnya Biaya Akuisisi secara kumulatif tidak boleh melebihi 25% (dua puluh lima per seratus) dari tariff premi bruto yang ditetapkan oleh Perusahaan Asuransi Umum. d) Diskon - Perusahaan Asuransi Umum hanya dapat memberikan diskon kepada tertanggung langsung. - Pemberian diskon hanya dapat dilakukan untuk polis perpanjangan dengan objek asuransi yang sama di Perusahaan Asuransi Umum yang sama apabila tidak terjadi klaim di periode sebelumnya. - Besarnya diskon sebagaimana dimaksud diatas tidak boleh melebihi 10% (sepuluh per seratus) dari tarif premi - Perusahaan Asuransi Umum tidak diperkenankan memberikan diskon atas dasar perpanjangan untuk pertanggungan jangka panjang (lebih dari 1 tahun). - Premi yang dibukukan untuk polis perpanjangan adalah nilai premi setelah diskon. Ilustrasi penerapan diskon : PT. Asuransi ABC menutup polis perpanjangan Asuransi Kendaraan bermotor tertanggung XYZ dengan uang pertanggungan sebesar Rp150.000.000,- di wilayah1 dengan tarif premi sebesar 2,67% (tarif premi batas bawah) dan tidak terjadi klaim pada periode sebelumnya Perusahaan memberikan diskon 10% dan membayar komisi sebesar 25%. Jurnal pencatatan atas transaksi dimaksud adalah dengan tarif premi sebesar 2,67% (tarif premi batas bawah) dan tidak terjadi klaim pada periode sebelumnya Perusahaan memberikan diskon 10% dan membayar komisi sebesar 25%. Jurnal pencatatan atas transaksi dimaksud adalah sebagai berikut: Rate Premi Bruto : 2,67% http://digilib.mercubuana.ac.id/ Rate Premi setelah diskon (10%) : 267% x 90% = 2,403% Premi bruto perpanjangan : 2,403% x 150 jt = Rp 3.604.500,- Biaya akuisisi (25%) : 25% x Rp3.604.500 = Rp 901.125,- Premi : Rp 3.604.500- Rp 901.125 = Rp 2.703.375 TABEL 2.1. ILLUSTRASI PENETAPAN DISKON Keterangan Debet Kredit (Rp.) (Rp.) Tagihan Premi 2.703.375 Biaya Akuisisi 901.125 Pendapatan Premi 3.604.500 e) Resiko Sendiri - Perusahaan asuransi wajib memberlakukan risiko sendiri untuk setiap kejadian atas klaim yang telah disetujui. - Besaran risiko sendiri ditetapkan sesuai yang tercantum pada tabel tarif premi f) Ketentuan Khusus - Perusahaan Asuransi Umum yang menyelenggarakan seluruh usahanya dengan prinsip syariah atau bagi unit syariah dari Perusahaan Asuransi Umum yang menyelenggarakan sebagian usahanya dengan prinsip syariah wajib memberlakukan tarif premi beserta http://digilib.mercubuana.ac.id/ ketentuannya untuk Asuransi Kendaraan Bermotor sebagaimana tercantum dalam tabel 2.2 dan 2.3. Akhir tahun.2013 merupakan hal terbaik dimana menurut Direktur Utama Asuransi Jasa Tania Basran Damanik terhadap aturan penetapan tarif premi asuransi dan ketentuan biaya akusisi yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir 2013. Bagi Damanik, Surat Edaran (SE) OJK Nomor 6/D.05/2013 itu akan menjadi obat ampuh untuk mengakhiri perang tarif premi di industri asuransi kerugian. Para pelaku industri ini sejatinya lelah dalam berkompetisi dengan cara saling banting harga. Perang tarif yang berlangsung bertahun-tahun telah membuat industri asuransi umum babak-belur. Surat edaran OJK bagaikan peluit panjang yang menghentikan perang tarif premi yang selama ini berlangsung. Aturan penetapan tarif premi asuransi kerugian bukan barang baru. Pada tahun 2007, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 74/PMK 010/2007 tentang penyelenggaraan pertanggungan asuransi pada lini usaha asuransi kendaraan bermotor. Beleid ini mengatur tingkat premi yang wajar pada asuransi kendaraan. Namun aturan ini tidak pernah konsisten diadopsi pelaku industri, menurut Dumoly F. Pardede, Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) II OJK. Mobil pribadi di wilayah Jakarta dengan nilai pertanggungan Rp 500 juta, misalnya, menurut ketentuan lama bakal terkena tarif premi pertanggungan komprehensif sebesar 1,74%. Sementara, merujuk aturan OJK, tarif premi yang harus dibayar konsumen berada di rentang 1,20% hingga 1,32%. http://digilib.mercubuana.ac.id/ Jika nilai pertanggungan mobil Rp 125 juta. Berdasarkan referensi lama, tarif premi untuk pertanggungan komprehensif sebesar 2,18%. Sementara, jika menggunakan ketentuan terbaru tarifnya mencapai 3,82% hingga 4,20%. Jenry Cardo, Direktur Asuransi, mengklaim tarif premi dasar untuk asuransi kendaraan di perusahaannya justru akan turun. Untuk kendaraan dengan nilai pertanggungan Rp 550 juta, misalnya, selama ini tarifnya 1,35%. Namun, jika mengacu kepada aturan tarif baru, Asuransi Bintang akan mengenakan tarif 1,25%. Dalam aturan baru tarif premi asuransi kendaraan bermotor dibedakan menurut wilayah, sehingga, masing-masing wilayah memiliki tarif premi yang berbeda. Hal ini berbeda dengan aturan tarif premi yang termuat dalam PMK No. 74 Tahun 2007. Dumoly mengatakan, pembagian wilayah didasarkan pada data statistik terjadinya kecelakaan. Data tersebut menjadi justifi kasi menentukan risiko di tiap wilayah. Perbedaan lain terletak pada kategori jenis kendaraan. Dalam aturan lalu, kategori jenis kendaraan hanya dibagi dua, yakni non-truk dan truk. Pembagian kategori berdasarkan uang pertanggungan pada jenis kendaraan non-truk juga sedikit berbeda. Dalam aturan lawas, yang termasuk kategori 1 adalah jenis kendaraan non-truk dengan uang pertanggungan hingga Rp 150 juta. Di atas Rp 150 juta hingga Rp 300 juga merupakan kategori 2. Begitu seterusnya hingga kategori 5 dengan uang pertanggungan di atas Rp 800 juta. Surat edaran OJK juga memuat tarif batas atas dan tarif batas bawah. Berbeda dengan tarif dalam PMK yang hanya memuat tarif tunggal. Patokan tarif premi dalam PMK 74/2007 juga sekadar merupakan tarif referensi. Artinya, pelaku industri bisa mematok tarif premi yang berbeda dari tarif referensi. Oleh karena itu tarif premi asuransi kendaraan bermotor antar perusahaan bisa jauh berbeda, menurut Junaidy, Wakil Direktur Utama Pan Pacific Insurance. http://digilib.mercubuana.ac.id/ Berbeda dengan tarif referensi sebelumnya, tarif premi asuransi yang ditetapkan OJK saat ini harus dipatuhi pelaku industri. Memang, perusahaan asuransi masih bisa mengenakan tarif yang berbeda-beda. Namun, perbedaan tarif premi asuransi kendaraan tidak akan terlalu jauh lantaran ada batas atas dan batas bawah. Khusus penerapan tarif premi asuransi kendaraan bermotor, OJK memberikan waktu masa transisi bagi perusahaan hingga akhir Februari 2014. Beberapa tarif premi baik asuransi kendaraan bermotor maupun asuransi properti akan naik pasca berlakunya surat edaran OJK itu. Kenaikan tarif premi bervariasi antara 40% hingga 80%. Tarif premi untuk beberapa okupasi malah bisa naik hingga 100%. Dikeluarkannya surat edaran penetapan tarif premi 2014 oleh OJK (Otoritas Jasa keuangan) pada akhir 2013 lalu, menyebabkan biaya asuransi kendaraan lebih mahal. Surat Edaran (SE) OJK Nomor 6/D.05/2013 tentang Penetapan Tarif Premi Serta Ketentuan Biaya Akuisis Pada Lini Usaha Asuransi Kendaraan Bermotor Dan Harta Benda Serta Jenis Resiko Khusus Meliputi Banjir, Gempa Bumi, Letusan Gunung Berapi dan Tsunami Tahun 2014. Idealnya surat bertanggal 31 Desember 2013 tersebut memiliki tujuan positif, aturan ini juga dikeluarkan berdasarkan hasil diskusi yang intensif bersama asosiasi-asosiasi, perusahaan asuransi serta para pelaku di industri asuransi. Dikeluarkannya aturan ini untuk mendukung terciptanya persaingan usaha asuransi yang sehat dan tidak merugikan pemegang polis. Serta, persaingan harga juga dapat dihindari dan faktor pelayanan terhadap pemegang polis lebih diutamakan. Regulasi tarif premi asuransi memang sudah lama ada, yaitu melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 74/PMK 010/2007 tentang penyelenggaraan pertanggungan asuransi pada lini usaha asuransi kendaraan bermotor. Aturan baru yang dikeluarkan OJK merupakan http://digilib.mercubuana.ac.id/ penyempurnaan Peraturan Menteri Keuangan tersebut. Namun, karena aturan lama itu pelaksanaan di lapangannya tidak sesuai dengan harapan, maka OJK merasa melakukan pembenahan dalam aturan. PMK tersebut juga dianggap masih kurang memadai, sebab menimbulkan perang tarif premi asuransi dan dikhawatirkan masih dapat merugikan konsumen. Dalam aturan tarif premi 2014 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tersebut, diatur penetapan batas atas dan batas bawah tarif premi. Tarif batas atas ditetapkan dengan tujuan melindungi kepentingan masyarakat dari pengenaan premi yang berlebihan (over-pricing). Sedangkan penetapan tarif batas bawah bertujuan mencegah tarif premi yang tidak memadai yang dapat menyebabkan perusahaan asuransi tak mampu membayar kewajibannya saat terjadi klaim. Jadi, perbedaannya dengan aturan tarif lama yaitu, aturan tarif premi yang termuat dalam PMK No. 74 Tahun 2007 yang memuat tarif tunggal dan diperuntukkan sebagai referensi penetapan tarif premi saja. Sehingga pelaku industri bisa mematok tarif premi yang berbeda dari tarif referensi. Tabel 2.2. TARIF PREMI PADA LINI USAHA ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR Lampiran I Surat Edaran Nomor: SE-06/D.05/2013 Tanggal : 31 Desember 2013 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Sumber : Lampiran I Surat Edaran Nomor: SE-06/D.05/2013 Tanggal : 31 Desember Sumber : 2013 a. Diatur Zona Dalam peraturan baru tarif premi 2014, juga diatur bahwa penetapan tarif asuransi yang diberlakukan berdasarkan zona tarif premi asuransi. Jadi, tarif premi asuransi kendaraan bermotor akan dibedakan menurut wilayah, sehingga masing-masing wilayah memiliki tarif premi yang berbeda. Tiga wilayah yang dimaksud adalah; Wilayah 1 (Sumatera dan Kepulauan sekitar), Wilayah 2 (DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten), Wilayah 3 (selain Wilayah 1 dan 2) karena data loss profile menunjukkan karakter risiko yang berbeda tiap wilayah. Hal ini berbeda dengan aturan tarif premi yang termuat dalam PMK No. 74 Tahun 2007. Pembagian wilayah didasarkan pada data statistik terjadinya kecelakaan. Data tersebut menjadi justifi kasi menentukan risiko di tiap wilayah. Walau begitu, dengan peraturan baru ini para perusahaan asuransi kendaraan sebenarnya masih bisa mematok premi. Namun, perbedaan tarif http://digilib.mercubuana.ac.id/ yang terjadi antarperusahaan tidak akan terlalu jauh berbeda. Jadi, dengan aturan penetapan tarif baru ini diharapkan dapat mendorong para pelaku industri asuransi mengedepankan pelayanan sebagai keunggulannya dan pembeda untuk menarik minat konsumen. Bukan lagi dengan janji tarif premi yang murah. b. Dijual Paket yang Lebih Transparan Perbedaan dengan aturan yang lama juga terletak pada produk asuransi yang dijual. Selama ini produk asuransi kendaraan dikenal dengan perlindungan asuransi yakni Comprehensive (all risk) dan Total Lost Only (TLO). Penyelenggara asuransi juga memungkinkan menjual produk dalam bentuk paket. Konsumen bisa membeli paket dalam satu kemasan dengan harga yang kompetitif. Misalnya, membeli satu paket yang sudah termasuk Comprehensive, Third Party Liability (TPL), Personal Accident, huru hara, banjir dan lainnya. Namun, berdasarkan Surat Edaran dari OJK yang terbaru, penjualan paket asuransi harus menampilkan secara detail tarif premi yang dibebankan kepada tertanggung berdasarkan benefit tambahan yang didapatkan. Jadi, konsumen dapat secara transparan mengetahui apa yang mereka dapatkan dari premi yang dibayarkan. Satu per satu klausul tambahan bisa diaktifkan, hanya saja ada kemungkinan tambahan premi yang akan dibebankan kepada konsumen. Meskipun demikian, konsumen bisa bebas dan lebih selektif memilih klausul tambahan yang dianggapnya paling dibutuhkan. (Lihat tabel: Tarif Premi Perluasan Jaminan) Selain itu, dalam aturan tarif terbaru dijelaskan bahwa perusahaan asuransi juga wajib mengenakan premi tambahan pada 3 ketentuan. Pertama, usia kendaraan di atas 5 tahun dengan nilai sekurang-kurangnya sebesar 5% (lima per seratus) per tahun untuk jenis pertanggungan http://digilib.mercubuana.ac.id/ komprehensif. Kedua, memberikan perluasan jaminan seperti perluasan jaminan gempa bumi, banjir, risiko kerusuhan dan huru-hara, terorisme dan sabotase, tanggung jawab hukum pihak ketiga, kecelakaan diri pengemudi/penumpang, tanggung jawab hukum terhadap penumpang sesuai ketentuan. Ketiga, memberikan fitur-fitur layanan tambahan seperti layanan darurat (emergency road assistance), mobil pengganti, penggunaan bengkel resmi, penggunaan bengkel khusus yang lebih mahal atau fitur tambahan lainnya. TABEL 2.3. TARIF PREMI PERLUASAN JAMINAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR http://digilib.mercubuana.ac.id/ Sumber Tabel: Surat Edaran (SE) OJK Nomor 6/D.05/2013 5. Dimensi Loyalitas Nasabah Sebagaimana diketahui bahwa tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan merasa puas. Terciptanya kepuasaan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya menjadi harmonis sehingga memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya kesetiaan terhadap merek http://digilib.mercubuana.ac.id/ serta membuat suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan (Tjiptono, 2010 : 105). Menurut Tjiptono (2010 : 110) loyalitas konsumen adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok berdasarkan sifat yang sangat positif dalam pembelian jangka panjang. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa kesetiaan terhadap merek diperoleh karena adanya kombinasi dari kepuasan dan keluhan. Sedangkan kepuasan pelanggan tersebut hadir dari seberapa besar kinerja perusahaan untuk menimbulkan kepuasan tersebut dengan meminimalkan keluhan sehingga diperoleh pembelian jangka panjang yang dilakukan oleh konsumen. Loyalitas pelanggan sangat penting artinya bagi perusahaan yang menjaga kelangsungan usahanya maupun kelangsungan kegiatan usahanya. Pelanggan yang setia adalah mereka yang sangat puas dengan produk dan pelayanan tertentu, sehingga mempunyai antusiasme untuk memperkenalkannya kepada siapapun yang mereka kenal. Selanjutnya pada tahap berikutnya pelanggan yang loyal tersebut akan memperluas “kesetiaan” mereka pada produk-produk lain buatan produsen yang sama. Dan pada akhirnya mereka adalah konsumen yang setia pada produsen atau perusahaan tertentu untuk selamanya. Philip Kotler (2011) menyatakan bahwa loyalitas tinggi adalah pelanggan yang melakukan pembelian dengan prosentasi makin meningkat pada perusahaan tertentu daripada perusahaan lain. Dalam upaya untuk mempertahankan pelanggan harus mendapatkan prioritas yang lebih besar dibandingkan untuk mendapatkan pelanggan baru. Oleh karena itu, loyalitas pelanggan berdasarkan kepuasan murni dan terus-menerus merupakan salah satu aset terbesar yang mungkin didapat oleh perusahaan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ Nasabah yang loyal merupakan asset penting bagi perusahaan asuransi, hal ini dapat dilihat dari karakteristik yang dimilikinya sebagaimana diungkapkan oleh para ahli. Tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan merasa puas. Terciptanya kepuasan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya menjadi harmonis sehingga memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya kesetiaan terhadap merek serta membuat suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan. Menurut Tjiptono (2010 : 110) loyalitas konsumen adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok berdasarkan sifat yang sangat positif dalam pembelian jangka panjang. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa kesetiaan terhadap merek diperoleh karena adanya kombinasi dari kepuasan dan keluhan. Sedangkan kepuasan pelanggan tersebut hadir dari seberapa besar kinerja perusahaan untuk menimbulkan kepuasan tersebut dengan meminimalkan keluhan sehingga diperoleh pembelian jangka panjang yang dilakukan oleh konsumen. Loyalitas pelanggan sangat penting artinya bagi perusahaan yang menjaga kelangsungan usahanya maupun kelangsungan kegiatan usahanya. Pelanggan yang setia adalah mereka yang sangat puas dengan produk dan pelayanan tertentu, sehingga mempunyai antusiasme untuk memperkenalkannya kepada siapapun yang mereka kenal. Selanjutnya pada tahap berikutnya pelanggan yang loyal tersebut akan memperluas “kesetiaan” mereka pada produk-produk lain buatan produsen yang sama. Mereka adalah konsumen yang setia pada produsen atau perusahaan tertentu untuk selamanya. Philip Kotler (2011) menyatakan bahwa loyalitas tinggi adalah pelanggan yang melakukan pembelian dengan persentase makin meningkat pada perusahaan tertentu daripada perusahaan lain. Dalam upaya untuk mempertahankan pelanggan harus mendapatkan prioritas yang lebih besar dibandingkan untuk mendapatkan pelanggan baru. Oleh karena itu, loyalitas pelanggan berdasarkan kepuasan http://digilib.mercubuana.ac.id/ murni dan terus-menerus merupakan salah satu aset terbesar yang mungkin didapat oleh perusahaan. Dalam banyak definisi Ali Hasan (2008:81) menjelaskan loyalitas sebagai berikut: - Sebagai konsep generic, loyalitas merek menujukkan kecenderungan konsumen untuk membeli sebuah merek tertentu dengan tingkat konsistensi yang tinggi. - Sebagai konsep perilaku, pembelian ulang kerap kali dihubungkan denga loyalitas merek (brand loyality). Perbedaannya, bila loyalitas merek mencemirkan komitmen psikologis terhadap merek tertentu, perilaku pembelian ulang menyangkut pembelian merek yang sama secara berulang kali. - Pembelian ulang merupakan hasil dominasi (1) berhasil membuat produknya menjadi satusatunya alternative yang tersedia, (2) yang terus – menerus melakukan promosi untuk memikat dan membujuk pelanggan membeli kembali merek yang sama. - Loyalitas pelanggan merupakan salah satu tujuan inti yang diupayakan dalam pemasaran modern. Hal ini dikarenakan dengan loyalitas diharapkan perusahaan akan mendapatkan keuntungan jangka panjang atas hubungan mutualisme yang terjalindalam kurun waktu tertentu. Boulding (dalam Ali Hasan, 2008:83) mengemukakan bahwa terjadinya loyalitas merek pada konsumen disebabkan oleh adanya pengaruh kepuasan dan ketidakpuasan terhadap merek tersebut yang terakumulasi secara terus – menerus disamping adanya persepsi tentang kualitas produk. Customer loyalty atau loyalitas konsumen menurut Amin Widjaja Tunggal (2008:6) adalah kelekatan pelanggan pada suatu merek, took, pabrikan, pemberi jasa, atau entitas lain http://digilib.mercubuana.ac.id/ berdasarkan sikap yang menguntungkan dan tanggapan yang baik, seperti pembelian ulang. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada unsur perilaku dan sikap dalam loyalitas pelanggan. Loyalitas adalah respon perilaku pembelian yang dapat terungkap secara terus menerus oleh pengambil keputusan dengan memperhatikansatu ataulebih mererk alternative dari sejumlah merek sejenis dan merupakan fungsi proses psikologis. Perlu ditekankan bahwa hal tersebut berbeda dengan perilaku membeli ulang, loyalitas pelanggan menyertakan aspek perasaan, tidak melibatkan aspek afektif didalamnya (Dharmesta, dalam Diah Dharmayanti, 2006:37-38). Olson (dalam Trisno Mushanto, 2009:128) berpendapat bahwa loyalitas pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk maupun jasa yang dihasilkan oleh badan usaha tersebut yang membutuhkan waktu yang lama melalui suatu proses pembelian yang terjadi secara berulang-ulang. Menurut Ali Hasan (2008:83) loyalitas pelanggan dedefinisikan sebagai orang yang membeli, khusunya yang membeli secara teratur dan berulang-ulang. Pelanggan merupakan seseorang yang terus menerus dan berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan membayar produk atau jasa tersebut. Mnurut Gremler dan Brown (dalam Ali Hasan, 2008:83) bahwa loyalitas pelanggan adalah pelanggan yang tidak hanya membeli ulang suatu barang dan jasa, tetapi juga mempunyai komitmen dan sikap yang positif terhadap perusahaan jasa, misalnya dengan merekomendasikan orang lain untuk membeli. http://digilib.mercubuana.ac.id/ Griffin (dalam Diah Dharmayanti, 2006 :38) berpendapat bahwa pelanggan yang loyal adalah pelanggan yang sangat puas dengan produk atau jasa tertentu sehingga mempunyai antusiasme untuk memperkenalkanny kepada siapapun yang dikenal. Engel, Blackwell, Miniard (dalam Ali Hasan, 2008 : 84) mengemukakan bahwa loyalitas pelanggan merupakan kebiasaan perilaku pengulangan pembelian, keterkaitan dan keterlibatan yang tinggi pada pilihannya, dan bercirikan dengan pencarian informasi eksternal dan evaluasi alternatif. Dick dan Basu (dalam Ali Hasan, 2008:84) menyatakan bahwa loyalitas lebih bersifat operasional yang menyebutkan bahwa loyalitas sebagai sebuah konsep yang menekankan pada tuntutan pembelian, proporsi pembelian, atau probabilitas pembelian. Sementara itu Alida Palilati ( 2009:67) mengatakan bahwa loyalitas terhadap produk atau jasa perusahaan (merek) didefinisikan sebagai sikap menyenangi (favorable) terhadap suatu merek, yang direpresentasikan dalam pembelian yang konsisten terhadap merek itu sepanjang waktu. Seorang pelanggan yang loyal memiliki prasangka spesifik mengenai apa yang akan dibeli dan dari siapa. Pembeliannya bukan merupakan peristiwa acak. Selain itu, loyalitas menunjukkan kondisi dari durasi waktu dan mensyaratkan bahwa tidakan kurang dari dua kali (Jill Griffin, 2003:5). Terakhir, unti pengambilan keputusan menunjukkan bahwa keputusan untuk membeli mungkin dilakukan oleh lebih dari satu orang. Pada kasus demikian, keputusan pembelian dapat menunjukkan kompromi yang dilakukan seseorang dalam unit dan dapt menjelaskan mengapa ia terkadang tidak loyal pada produk atau jasa yang paling disukainya. Dari berbagai uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa loyalitas nasabah meruapakan suatu kondisi dimana keinginan, harapan dan kebutuhan nasabah dapat terpenuhi. Suatu http://digilib.mercubuana.ac.id/ pelayanan dinilai loyal apabila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan nasabah. Pengukuran loyalitas nasabah merupakan salah satu elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan juga lebih efektif. Apabila nasabah merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan oleh perusahaan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan publik. Definisi customer (pelanggan) memberikan pandangan mendalam yang penting untuk memahami mengapa perusahaan harus menciptakan dan memelihara pelanggan dan bukan hanya menarik pembeli. Pelanggan adalah seseorang yang menjadi terbiasa untuk membeli dari anda. Kebiasaan itu terbentuk melalui pembelian dan interaksi yang sering selama periode waktu tertentu. Tanpa adanya track record hubungan yang kuat dan pembelian berulang, orang tersebut bukanlah pelanggan anda, ia adalah pembeli. Pelanggan yang sejati tumbuh seiring dengan waktu. Banyak pelaku bisnis akan setuju bahwa mencapai loyalitas pelanggan adalah hal yang baik. Pelanggan yang loyal lebih baik daripada pelanggan yang kurang loyal. Dan memiliki pelanggan yang loyal biasanya menghasilkan dividen sepanjang perjalanan bisnis perusahaan tersebut. Pengertian loyalitas pelanggan menurut Fandy Tjiptono (2010:110) loyalitas pelanggan sebagai komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko, pemasok berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten. http://digilib.mercubuana.ac.id/ Menurut Amin Widjaja (2008:6) menyatakan bahwa : customer loyalty adalah kelekatan pelanggan pada suatu merek, toko, pabrikan, pemberi jasa, atau entitas lain berdasarkan sikap yang menguntungkan dan tanggapan yang baik seperti pembelian ulang. Sedangkan Griffin (2005:5) menyatakan pendapatnya tentang loyalitas pelanggan antara lain : konsep loyalitas pelanggan lebih banyak dikaitkan dengan perilaku (behaviour) daripada dengan sikap. Bila seseorang merupakan pelanggan loyal, ia menunjukkan perilaku pembelian yang didefinisikan sebagai pembelian nonrandom yang diungkapkan dari waktu ke waktu oleh beberapa unit pengambilan keputusan. Kemudian Griffin (2005:11), mengemukakan bahwa loyalitas yang meningkat dapat menghemat biaya perusahaan setidaknya di 6 bidang, antara lain: - Biaya pemasaran menjadi berkurang (biaya pengambilalihan pelanggan lebih tinggi daripada biaya mempertahankan pelanggan). - Biaya transaksi menjadi lebih rendah, seperti negosiasi kontak dan pemprosesan order. - Biaya perputaran pelanggan (customer turnover) menjadi berkurang (lebih sedikit pelanggan hilang yang harus digantikan). - Keberhasilan cross-selling menjadi meningkat, menyebabkan pangsa pelanggan yang lebih besar. - Pemberitaan dari mulut ke mulut menjadi lebih positif ; dengan asumsi para pelanggan yang loyal juga merasa puas. - Biaya kegagalan menjadi menurun (pengurangan pengerjaan ulang, klaim garansi dan sebagainya). Karakteristik dan tahapan-tahapan loyalitas pelanggan, pelanggan mendemonstrasikan loyalitas mereka pada suatu perusahaan atau merek dengan membeli berulangkali, membeli http://digilib.mercubuana.ac.id/ produk tambahan perusahaan tersebut, dan merekomendasikannya pada orang lain. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan dari Griffin (2005:31), yang menyatakan bahwa karakteristik pelanggan yang loyal antara lain: 1. Melakukan pembelian berulang secara teratur. 2. Membeli antarlini produk dan jasa. 3. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing 4. Mereferensikan kepada orang lain. Untuk menjadi pelanggan yang loyal seorang konsumen harus melalui beberapa tahapan, pelanggan yang loyal tumbuh secara bertahap. Proses itu dilalui dalam jangka waktu tertentu, dengan kasih sayang, dan dengan perhatian yang diberikan pada tiap-tiap tahap pertumbuhan. Setiap tahap memiliki kebutuhan khusus. Dengan mengenali setiap tahap dan memenuhi kebutuhan khusus tersebut, perusahaan mempunyai peluang yang lebih besar untuk mengubah pembeli menjadi pelanggan atau klien yang loyal. Menurut Griffin (2005:35), ada 8 tahapan loyalitas, yaitu : 1. Suspect : orang yang mungkin akan membeli produk atau jasa anda. Dalam hal ini kita percaya atau menyangka mereka akan membeli tetapi kita masih belum cukup yakin. 2. Prospek : orang yang membutuhkan produk atau jasa anda dan memiliki kemampuan membeli, meskipun prospek belum membeli dari anda, ia mungkin telah mendengar tentang anda, membaca tentang anda, atau ada seseorang yang merekomendasikan anda kepadanya. 3. Prospek yang diskualifikasi : prospek yang telah cukup Anda pelajari untuk mengetahui bahwa mereka tidak membutuhkan, atau tidak memiliki kemampuan membeli, produk anda. 4. Pelanggan pertama kali : orang yang telah membeli dari anda satu kali, orang itu bisa jadi pelanggan anda dan sekaligus juga pelanggan pesaing anda. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5. Pelanggan berulang : orang-orang yang telah membeli dari anda dua kali atau lebih, mereka mungkin telah membeli produk yang sama dua kali atau membeli dua produk atau jasa yang berbeda pada dua kesempatan atau lebih. 6. Klien : orang ini membeli secara teratur, anda memiliki hubungan yang kuat dan berlanjut yang menjadikannya kebal terhadap tarikan pesaing. 7. Penganjur (advokat) : seperti klien, pendukung membeli apapun yang anda jual dan dapat ia gunakan serta membelinya secara teratur. Tetapi, penganjur juga mendorong orang lain untuk membeli dari anda, ia membicarakan anda, melakukan pemasaran bagi anda, dan membawa pelanggan kepada anda. 8. Pelanggan atau klien yang hilang : seseorang yang pernah menjadi pelanggan atau klien tetapi belum membeli kembali dari anda sedikitnya dalam satu siklus pembelian yang normal. Keterikatan customer relationship management (CRM) dengan loyalitas pelanggan. Sesuai dengan namanya CRM merupakan suatu aktivitas yang ditujukan untuk memperoleh hubungan dengan pelanggan hingga dapat memberikan keuntungan yang signifikan bagi perusahaan. CRM merupakan suatu proses mengidentifikasi, memperoleh pelanggan baru, mempertahankan pelanggan lama, meyakinkan pelanggan untuk terus membeli produk dan layanan yang ditawarkan serta memberikan layanan purna jual yang baik sehingga pelanggan akan tetap loyal. CRM berbicara mengenai bagaimana mengatur hubungan dengan pelanggan, dan untuk itu hubungan dengan pelanggan secara baik, tepat dan benar, tentunya perusahaan harus tahu terlebih dahulu siapa pelanggannya. Melalui CRM, perusahaan dapat membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan, dimana perusahaan dapat mengetahui kebutuhan pelanggan dan menyediakan pilihan produk atau layanan yang sesuai dengan permintaan mereka. http://digilib.mercubuana.ac.id/ Seperti yang diungkapkan oleh Kotler dan Kevin L Keller (2007:189), CRM merupakan proses mengelola informasi rinci tentang masing-masing pelanggan dan secara cermat mengelola semua titik sentuhan pelanggan demi memaksimalkan kesetiaan pelanggan. Jadi tujuan CRM adalah mencari dan menjaga agar konsumen selalu dipertahankan sehingga terus berkembang menjadi pelanggan yang profitable. CRM memerlukan suatu fokus yang jelas terhadap atribut suatu jasa yang dapat menghasilkan nilai yang mengesankan bagi konsumen, sehingga mereka menjadi pelanggan yang loyal. 6. Kualitas Layanan dan Penetapan Harga yang Terjangkau Menjadi Syarat bagi Loyalitas Secara harfiah loyal berarti setia, atau loyalitas dapat diartikan sebagai suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbil tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Usaha yang dilakukan untuk menciptakan kepuasaan konsumen lebih cenderung mempengaruhi sikap konsumen. Sedangkan konsep loyalitas konsumen lebih menekankan kepada perilaku pembeliannya. Istilah loyalitas sering kali diperdengarkan oleh pakar pemasaran maupun praktisi bisnis, loyalitas merupakan konsep yang tampak mudah dibicarakan dalam konteks sehari-hari, tetap menjadi lebih sulit ketika dianalisis maknanya. Pelanggan harus mendapat kepuasan dari produk yang ditawarkan baik berupa barang ataupun jasa. Sehingga pelanggan dapat merencanakan kembali di saat yang akan datang jika memerlukan barang atau jasa yang sama. Dikarenakan faktor harga sangat berpengaruh terhadap keputusan seseorang untuk menjadi pelanggan, maka diusahakan harga bisa bersaing dengan perusahaan lain sejenis. http://digilib.mercubuana.ac.id/ Seseorang akan memutuskan untuk menjadi pelanggan jika mendapat kepuasan dari kualitas pelayanan dan harga yang kompetitif. Oleh karena itu perusahaan harus mampu menjanjikan dan membuktikan terhadap pelanggannya. 7. Penelitian Terdahulu TABEL 2.4. PENELITIAN TERDAHULU No Judul Penelitian Peneliti Hasil Penelitian 1 Analisis Pengaruh Sagaf Kualitas Pelayanan, Umar nahwa kualitas pelayanan, nilai Nilai Pelanggan, Assagaff pelanggan, kepuasan Kepuasan Pelanggan (2014) pelanggan serta trust Ibn Hasil penelitian menunjukan , Serta berpengaruh signifikan Trust terhadap loyalitas nasabah. Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Kasus Na sabah Asuransi Manulife Di Jawa Tengah) 2 Pengaruh Kualitas Ynry Hasil penelitian menunjukan Pelayanan terhadap Purnamasari, bahwa besar pengaruh kualitas Kepuasan Konsumen Putu Nina pelayanan terhadap kepuasan http://digilib.mercubuana.ac.id/ yang berdampak pada Madiawati konsumen, sedangkan pengaruh dari Loyalitas Konsumen (2014) kualitas pelayanan memiliki di pengaruh yang tidak begitu besar Mc Donald’s Cabang Cibubur terhadap kepuasan konsumen. Jakarta Besar pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen. Besar pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen. 3 Pengaruh Kualitas Christian Hasil penelitian menunjukan Pelayanan, Harga dan Soenjaya bahwa Citra harga dan citra perusahaan Perusahaan (2014) terhadap Pelanggan kualitas pelayanan, Loyalitas berpengaruh secara signifikan melalui terhadap loyalitas pelanggan Kepuasan Pelanggan melalui kepuasan pelanggan pada Mc Donald’s di Surabaya 4 Pengaruh Harga, Jhoni Hasil penelitian menunjukan Promosi dan Kualitas Prasetyo (1) Ada pengaruh yang Layanan terhadap (2014) signifikan antara harga Loyalitas Pelanggan terhadap loyalitas pelanggan Kartu Indosat (IM3) kartu Indosat (IM3) dikalangan di Kalangan mahasiswa Universitas Muria http://digilib.mercubuana.ac.id/ Mahasiswa Kudus Universitas Muria Kudus 5 Pengaruh Kualitas Muhammad Hasil penelitian menunjukan Pelayanan dan maftukhin bahwa kualitas pelayanan dan Kualitas Produk (2014) kualitas produk berpengaruh terhadap positif dan signifikan terhadap Loyalitas Pelangggan loyalitas pelanggann signifikan di Toko bandeng terhadap loyalitas pelanggan Juwana Kualitas pelayanan dan Elrina Semarang kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan secara bersama-sama http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8. Rerangka Pemikiran H2 Kualitas Layanan Loyalitas Nasabah Penetapan Harga H3 H1 GAMBAR 2.1. RERANGKA PEMIKIRAN C. Hipotesis Berdasarkan deskripsi teori dan rerangka pemikiran diatas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut : 1. Kualitas layanan dan penetapan harga premi secara bersama-sama berpengaruh terhadap loyalitas nasabah di PT. Malacca Trust Wuwungan Insurance (MTWI) wilayah I Jakarta. 2. Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah di PT. Malacca Trust Wuwungan Insurance (MTWI) wilayah I Jakarta. 3. Penetapan harga premi berpengaruh terhadap loyalitas nasabah di PT. Wuwungan Insurance (MTWI) wilayah I Jakarta. http://digilib.mercubuana.ac.id/ Malacca Trust