RPS HKM 502 - Hukum Acara Peradilan Agama

advertisement
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017
PELAKSANA AKADEMIK MATAKULIAH UMUM (PAMU)
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Mata Kuliah
Mata Kuliah Prasyarat
Dosen Pengampu
Alokasi Waktu
Capaian Pembelajaran
:
:
:
:
:
Kode MK
:
HKM214
Bobot MK
:
2 sks
Ernawati, SHI, MH
Kode Dosen
:
7081
Tatap muka 14 x 100 menit, tidak ada praktik, tidak ada online
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami istilah-istilah penting dalam Hukum Acara
Perdata Peradilan Agama.
2. Agar mahasiswa dapat memahami tentang Sejarah Peradilan Agama di Indonesia
3. Agar mahasiswa dapat memahami susunan hierarki Pengadilan Agama dan susunan organisasi
Hukum Acara Peradilan Agama
4.
SESI
1
KEMAMPUAN
AKHIR
Mahasiswa mampu
menguraikan pengertian
Konsep Dasar Hukum
Acara Perdata
Peradilan Agama
2
Mahasiswa mampu
menguraikan Sejarah
Perkembangan
Peradilan Agama di
Pengadilan Agama serta wewenang (kompetensi) peradilan agama
Agar mahasiswa dapat memahami dan mengetahui proses beracara di Pengadilan Agama dan
Pengadilan Tinggi Agama
MATERI
PEMBELAJARAN
Pengantar :
Orientasi Umum
dan Konsep Dasar
Hukum Acara
Perdata Peradilan
Agama di
Indonesia
Ontology:
Sejarah
Perkembangan
Peradilan Agama
BENTUK
PEMBELAJARAN
1. Metoda contextual
instruction
2. Media : kelas,
komputer, LCD,
whiteboard, web
1. Media : contextual
instruction
2. Media : : kelas,
komputer, LCD,
SUMBER
PEMBELAJARAN
1. Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain
Marzuki, dan Gemala Dewi,
”Hukum Acara Perdata
Peradilan Agama di Indonesia
2. Roihan A. Rasyid, “Hukum
Acara Peradilan Agama”.
3. Undang-Undang No.7 Tahun
1989 tentang Peradilan Agama
& amandemen UU No. 3 tahun
2006 jo. UU No. 50 tahun 2009
1. Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain
Marzuki, dan Gemala Dewi,
”Hukum Acara Perdata
Peradilan Agama di Indonesia
INDIKATOR
PENILAIAN
Menguraikan
pengertian Konsep
Dasar Hukum Acara
Perdata Peradilan
Agama di Indonesia
dengan benar
Menguraikan Sejarah
Perkembangan
Peradilan Agama di
Indonesia dengan
Indonesia
di Indonesia
whiteboard, web
2. Roihan A. Rasyid, “Hukum
benar dan lengkap
Acara Peradilan Agama”.
3. Undang-Undang No.7 Tahun
1989 tentang Peradilan
Agama & amandemen UU
No. 3 tahun 2006 jo. UU No.
50 tahun 2009
SESI
3
KEMAMPUAN
AKHIR
Mahasiswa mampu
menguraikan Sumber-
sumber hukum acara
perdata peradilan
agama
MATERI
PEMBELAJARAN
Epistemology :
Sumber-sumber
hukum acara
perdata peradilan
agama di
Indonesia
BENTUK
PEMBELAJARAN
1. Metoda : contextual
instruction
2. Media : kelas,
komputer, LCD,
whiteboard, web
SUMBER
PEMBELAJARAN
1. Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain
2.
3.
4
Mahasiswa mampu
menguraikan Asas-asas
Hukum Acara Perdata
Peradilan Agama
Deskriptif :
Asas-asas Hukum
Acara Perdata
Peradilan Agama
di Indonesia
1. Metoda :
contextual
instruction
2. Media : : kelas,
komputer, LCD,
whiteboard, web
1.
2.
3.
5
Mahasiswa mampu
menjelaskan Susunan
Deskriptif :
Susunan Hierarki
1. Media : contextual
instruction
1.
Marzuki, dan Gemala Dewi,
”Hukum Acara Perdata
Peradilan Agama di Indonesia
Roihan A. Rasyid, “Hukum
Acara Peradilan Agama”.
Undang-Undang No.7 Tahun
1989 tentang Peradilan
Agama & amandemen UU
No. 3 tahun 2006 jo. UU No.
50 tahun 2009
Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain
Marzuki, dan Gemala Dewi,
”Hukum Acara Perdata
Peradilan Agama di Indonesia
Roihan A. Rasyid, “Hukum
Acara Peradilan Agama”.
Undang-Undang No.7 Tahun
1989 tentang Peradilan
Agama & amandemen UU
No. 3 tahun 2006 jo. UU No.
50 tahun 2009
Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain
Marzuki, dan Gemala Dewi,
INDIKATOR
PENILAIAN
Menguraikan Sumber-
sumber hukum acara
perdata peradilan
agama di Indonesia
secara tepat
Menguraikan Asasasas Hukum Acara
Perdata Peradilan
Agama di Indonesia
Menguraikan
Susunan Hierarki
Hierarki Organisasi
Peradilan agama
SESI
6
KEMAMPUAN
AKHIR
Mahasiswa mampu
menjelaskan Susunan
Hierarki Organisasi
Peradilan agama
Organisasi
Peradilan agama
di Indonesia
2. Media : : kelas,
komputer, LCD,
whiteboard, web
MATERI
PEMBELAJARAN
Deskriptif :
BENTUK
PEMBELAJARAN
1. Media : contextual
instruction
2. Media : : kelas,
komputer, LCD,
whiteboard, web
Susunan Hierarki
Organisasi
Peradilan agama
di Indonesia
”Hukum Acara Perdata
Peradilan Agama di Indonesia
2. Roihan A. Rasyid, “Hukum
Acara Peradilan Agama”.
3. Undang-Undang No.7 Tahun
1989 tentang Peradilan
Agama & amandemen UU
No. 3 tahun 2006 jo. UU No.
50 tahun 2009
Organisasi Peradilan
agama di Indonesia
SUMBER
PEMBELAJARAN
INDIKATOR
PENILAIAN
Merumuskan Susunan
1. Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain
2.
3.
7
Mahasiswa mampu
menjelaskan
Kompetensi Relatif
Peradilan Agama
dengan benar
Deskriptif:
Kompetensi
Relatif Peradilan
Agama di
Indonesia
1. Metoda small
group discussion
1. Media : kelas,
komputer, LCD,
whiteboard, web
1.
2.
3.
Marzuki, dan Gemala Dewi,
”Hukum Acara Perdata
Peradilan Agama di Indonesia
Roihan A. Rasyid, “Hukum
Acara Peradilan Agama”.
Undang-Undang No.7 Tahun
1989 tentang Peradilan
Agama & amandemen UU
No. 3 tahun 2006 jo. UU No.
50 tahun 2009
Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain
Marzuki, dan Gemala Dewi,
”Hukum Acara Perdata
Peradilan Agama di Indonesia
M. Yahya Harahap,
“Kedudukan Kewenangan dan
Acara Peradilan Agama
(UU No.7 Tahun
1989)”
Undang-Undang No.7 Tahun
1989 tentang Peradilan
dengan benar
Hierarki Organisasi
Peradilan agama di
Indonesia dengan
tepat
Menjelaskan
Kompetensi Relatif
Peradilan Agama di
Indonesia dengan
benar
8
Mahasiswa mampu
menjelaskan
Kompetensi Absolut
Peradilan Agama
dengan benar
SESI
9
KEMAMPUAN
AKHIR
Mahasiswa mampu
menjelaskan dan
membuat contoh
rumusan format
Permohonan Gugatan
Cerai di Pengadilan
Agama
10
Mahasiswa mampu
menjelaskan dan
Deskriptif:
Kompetensi
Absolut Peradilan
Agama di
Indonesia
MATERI
PEMBELAJARAN
Deskriptif:
Permohonan
Gugatan Cerai di
Pengadilan
Agama
Deskriptif:
Pemohonan
2. Metoda small
group discussion
1. Media : kelas,
komputer, LCD,
whiteboard, web
BENTUK
PEMBELAJARAN
3. Metoda small
group discussion
1. Media : kelas,
komputer, LCD,
whiteboard, web
4. Metoda small
group discussion
Agama & amandemen UU
No. 3 tahun 2006 jo. UU No.
50 tahun 2009
1. Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain
Marzuki, dan Gemala Dewi,
”Hukum Acara Perdata
Peradilan Agama di Indonesia
2. M. Yahya Harahap,
“Kedudukan Kewenangan dan
Acara Peradilan Agama (UU
No.7 Tahun 1989)”
3. Undang-Undang No.7 Tahun
1989 tentang Peradilan
Agama & amandemen UU
No. 3 tahun 2006 jo. UU No.
50 tahun 2009
SUMBER
PEMBELAJARAN
1. Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain
Marzuki, dan Gemala Dewi,
”Hukum Acara Perdata
Peradilan Agama di Indonesia
2. M. Yahya Harahap,
“Kedudukan Kewenangan dan
Acara Peradilan Agama
(UU No.7 Tahun 1989)”
3. Undang-Undang No.7 Tahun
1989 tentang Peradilan
Agama & amandemen UU
No. 3 tahun 2006 jo. UU No.
50 tahun 2009
1. Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain
Marzuki, dan Gemala Dewi,
Menjelaskan
Kompetensi Absolut
Peradilan Agama di
Indonesia dengan
benar.
INDIKATOR
PENILAIAN
Membuat contoh
Permohonan dan alur
pengajuan Gugatan
Cerai di
Pengadilan Agama
dengan benar.
Membuat contoh
Permohonan dan alur
membuat contoh
rumusan format
Pemohonan
Cerai/Cerai Talak
dengan benar di
Pengadilan Agama
pengajuan
Cerai/Cerai Talak
di Pengadilan
Agama
1. Media : kelas,
komputer, LCD,
whiteboard, web
2.
3.
11
Mahasiswa mampu
menguraikan dan
menjelaskan
Pembuktian dalam
hukum Islam dan
peradilan agama di
Pengadilan Agama
Induksi :
Pembuktian
dalam hukum
Islam dan
peradilan agama
di Indonesia
5. Metoda small
group discussion
1. Media : kelas,
komputer, LCD,
whiteboard, web
1.
2.
3.
SESI
12
KEMAMPUAN
AKHIR
Mahasiswa mampu
menjelaskan dan
memaparkan produk-
produk peradilan
agama dan
pelaksanaannya
MATERI
PEMBELAJARAN
Deduksi :
Produk-produk
peradilan agama
dan
pelaksanaannya
BENTUK
PEMBELAJARAN
6. Metoda small
group discussion
1. Media : kelas,
komputer, LCD,
whiteboard, web
”Hukum Acara Perdata
Peradilan Agama di Indonesia
M. Yahya Harahap,
“Kedudukan Kewenangan dan
Acara Peradilan Agama
(UU No.7 Tahun 1989)”
Undang-Undang No.7 Tahun
1989 tentang Peradilan
Agama & amandemen UU
No. 3 tahun 2006 jo. UU No.
50 tahun 2009
Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain
Marzuki, dan Gemala Dewi,
”Hukum Acara Perdata
Peradilan Agama di Indonesia
M. Yahya Harahap,
“Kedudukan Kewenangan dan
Acara Peradilan Agama (UU
No.7 Tahun 1989)”
Undang-Undang No.7 Tahun
1989 tentang Peradilan
Agama & amandemen UU
No. 3 tahun 2006 jo. UU No.
50 tahun 2009
SUMBER
PEMBELAJARAN
1. Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain
Marzuki, dan Gemala Dewi,
”Hukum Acara Perdata
Peradilan Agama di Indonesia
2. M. Yahya Harahap,
“Kedudukan Kewenangan dan
Acara Peradilan Agama
pengajuan pengajuan
Cerai/Cerai Talak di
Pengadilan Agama
dengan benar.
Menguraikan
Pembuktian dalam
hukum Islam dan
peradilan agama di
Indonesia dengan
benar
INDIKATOR
PENILAIAN
Menjelaskan semua
Produk-produk
peradilan agama dan
pelaksanaannya
secara benar
13
Mahasiswa mampu
memaparkan dan
menjelaskan mengenai
penyitaan,
Pengukuhan dan
Eksekusi di
Pengadilan Agama
14
Mahasiswa mampu
memaparkan dan
menjelaskan Upaya
banding, kasasi dan
peninjauan kembali
dalam beracara
Peradilan Agama
Deduksi :
Penyitaan,
Pengukuhan dan
Eksekusi di
Pengadilan
Agama
Deduksi :
Upaya banding,
kasasi dan
peninjauan
kembali
1. Media: small
group discussion
2. Media : kelas,
komputer, LCD,
whiteboard, web
7. Metoda small
group discussion
8. Media : kelas,
komputer, LCD,
whiteboard, web
(UU No.7 Tahun 1989)”
3. Undang-Undang No.7 Tahun
1989 tentang Peradilan
Agama & amandemen UU
No. 3 tahun 2006 jo. UU No.
50 tahun 2009
1. Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain
Marzuki, dan Gemala Dewi,
”Hukum Acara Perdata
Peradilan Agama di Indonesia
2. M. Yahya Harahap,
“Kedudukan Kewenangan dan
Acara Peradilan Agama
(UU No.7 Tahun 1989)”
3. Undang-Undang No.7 Tahun
1989 tentang Peradilan
Agama & amandemen UU
No. 3 tahun 2006 jo. UU No.
50 tahun 2009
1. Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain
Marzuki, dan Gemala Dewi,
”Hukum Acara Perdata
Peradilan Agama di Indonesia
2. M. Yahya Harahap,
“Kedudukan Kewenangan dan
Acara Peradilan Agama
(UU No.7 Tahun 1989)”
3. Undang-Undang No.7 Tahun
1989 tentang Peradilan
Agama & amandemen UU
No. 3 tahun 2006 jo. UU No.
50 tahun 2009
Menjelaskan dan
memaparkan
Penyitaan,
Pengukuhan dan
Eksekusi di
Pengadilan Agama
dengan benar
Menjelaskan dan
memaparkan Upaya
banding, kasasi dan
peninjauan kembali
dengan benar
EVALUASI PEMBELAJARAN
SESI
1
PROSEDUR
Pretest
test
BENTUK
Tes
tulisan
(UTS)
SEKOR > 77
( A / A-)
Menguraikan Konsep
SEKOR > 65
(B- / B / B+ )
Menguraikan
SEKOR > 60
(C / C+ )
Menguraikan
SEKOR > 45
(D)
Menguraikan
Dasar Hukum Acara
Perdata Peradilan
Agama di Indonesia
Konsep Dasar
Hukum Acara
Perdata
Peradilan
Agama di
Indonesia
Hukum Acara
Perdata
Peradilan
Agama di
Indonesia
Hukum Acara
Perdata
Peradilan
Agama di
Indonesia
dengan benar
dengan kurang
benar
Menguraikan
dengan benar
2
Pretest
test
Tes
tulisan
(UTS)
Menguraikan Sejarah
Perkembangan
Peradilan Agama di
Indonesia dengan
benar dan lengkap
3
Pretest
test
Tes
tulisan
(UTS)
Menguraikan dan
menjelaskan Sumber-
sumber hukum acara
perdata peradilan
agama di Indonesia
dengan benar
4
Post test
Tes
tulisan
(UTS)
Menguraikan dan
menjelaskan Asas-
asas Hukum Acara
Perdata Peradilan
Agama di Indonesia
dengan benar
dengan benar
Menguraikan
Sejarah
Perkembangan
Peradilan
Agama di
Indonesia dengan
Menguraikan
Sejarah
Peradilan
Agama di
Indonesia
Sejarah
Peradilan
Agama dengan
kurang benar
SEKOR < 45
(E)
Tidak
menguraikan
hukum Acara
BOBOT
5%
Perdata
Peradilan
Agama di
Indonesia
Tidak
menguraikan
5%
Sejarah
Peradilan
Agama
dengan benar
benar
Menjelaskan
Menjelaskan
Menjelaskan
Sumber-sumber
hukum acara
perdata
peradilan agama
di Indonesia
Sumbersumber hukum
acara perdata
peradilan
agama dengan
Sumbersumber hukum
acara perdata
peradilan
agama dengan
dengan benar
Menjelaskan
benar
Menjelaskan
kurang benar
Menjelaskan
Asas-asas
Hukum Acara
Perdata
Peradilan
Agama di
Indonesia
Asas-asas
Hukum Acara
Perdata
Peradilan
Agama di
Indonesia
Asas-asas
Hukum Acara
Perdata
Peradilan
Agama di
Indonesia
dengan benar
dengan tepat
dengan kurang
Tidak
Menjelaskan
5%
Sumbersumber hukum
acara perdata
peradilan
agama
Tidak
Menjelaskan
Asas-asas
Hukum Acara
Perdata
Peradilan
Agama di
Indonesia
5%
SESI
5
PROSEDUR
Progress
test dan
post test
BENTUK
Tes
tulisan
(UAS)
SEKOR > 77
( A / A-)
SEKOR > 65
(B- / B / B+ )
Menguraikan dan
menjelaskan
Susunan Hierarki
Organisasi Peradilan
agama di Indonesia
Menguraikan
dan menjelaskan
Susunan
Hierarki
Organisasi
Peradilan agama
di Indonesia
Menjelaskan
Susunan
Hierarki
Organisasi
Peradilan
agama di
Indonesia
Menjelaskan
Susunan
Hierarki
Organisasi
Peradilan
agama di
Indonesia
dengan benar
dengan benar
dengan kurang
benar
Menguraikan
dan menjelaskan
Susunan
Hierarki
Organisasi
Peradilan agama
di Indonesia
Menjelaskan
Susunan
Hierarki
Organisasi
Peradilan
agama di
Indonesia
Menjelaskan
Susunan
Hierarki
Organisasi
Peradilan
agama di
Indonesia
dengan benar
dengan benar
Menjelaskan
Menjelaskan
dengan kurang
benar
Menjelaskan
Kompetensi Relatif
Peradilan Agama di
Indonesia dengan
Kompetensi
Relatif Peradilan
Agama di
Indonesia dengan
baik dan benar
benar
Kompetensi
Relatif
Peradilan
Agama di
Indonesia
Kompetensi
Relatif
Peradilan
Agama di
Indonesia
dengan benar
dengan benar
6
Post test
Tes
tulisan
(UTS)
Menguraikan dan
menjelaskan
Susunan Hierarki
Organisasi Peradilan
agama di Indonesia
dengan benar
7
SESI
8
Post test
PROSEDUR
Post test
Tes
tulisan
(UTS)
BENTUK
Tes
tulisan
(TUGA)
Memaparkan dan
menjelaskan
SEKOR > 77
( A / A-)
Memaparkan dan
menjelaskan
Kompetensi Absolut
SEKOR > 60
(C / C+ )
benar
SEKOR > 45
(D)
SEKOR > 65
(B- / B / B+ )
Menjelaskan
SEKOR > 60
(C / C+ )
Menjelaskan
dengan kurang
benar
SEKOR > 45
(D)
Menjelaskan
Kompetensi
Absolut
Kompetensi
Absolut
Kompetensi
Absolut
SEKOR < 45
(E)
Tidak
BOBOT
5%
Menjelaskan
Susunan
Hierarki
Organisasi
Peradilan
agama di
Indonesia
Tidak
5%
Menjelaskan
Susunan
Hierarki
Organisasi
Peradilan
agama di
Indonesia
Tidak
Menjelaskan
5%
Kompetensi
Relatif
Peradilan
Agama di
Indonesia
SEKOR < 45
(E)
Tidak
Menjelaskan
Kompetensi
BOBOT
30 %
Peradilan Agama di
Indonesia dengan
baik dan benar
9
Progress
test dan
post test
Tes
tulisan
(UAS)
Menjelaskan alur
pengajuan dan
proses persidangan
Permohonan
Gugatan Cerai di
Pengadilan Agama
dengan detail dan
benar.
Peradilan
Peradilan
Agama di
Agama di
Indonesia dengan Indonesia
Peradilan
Agama di
Indonesia
benar
dengan benar
dengan kurang
benar
Menjelaskan
alur pengajuan
dan proses
persidangan
Permohonan
Gugatan Cerai
di
Pengadilan
Agama dengan
Menjelaskan
proses
persidangan
Permohonan
Gugatan Cerai
di
Pengadilan
Agama dengan
Menjelaskan
proses
persidangan
Permohonan
Gugatan Cerai
di
Pengadilan
Agama dengan
benar.
kurang benar.
Menjelaskan
proses
persidangan
Permohonan
Cerai Talak di
Pengadilan
Agama dengan
Menjelaskan
proses
persidangan
Permohonan
Cerai Talak di
Pengadilan
Agama dengan
benar.
kurang benar.
SEKOR > 60
(C / C+ )
Menjelaskan
pengertian
SEKOR > 45
(D)
Menjelaskan
pengertian
Pembuktian
dalam hukum
Islam dan
peradilan
agama di
Pembuktian
dalam hukum
Islam dan
peradilan
agama di
Absolut
Peradilan
Agama di
Indonesia
Tidak
5%
Menjelaskan
proses
persidangan
Permohonan
Gugatan Cerai
di
Pengadilan
Agama
benar.
10
SESI
11
Post test
PROSEDUR
Post test
Tes
tulisan
(Tugas)
BENTUK
Tes
tulisan
(UAS)
Menjelaskan alur
pengajuan dan
proses persidangan
Permohonan Cerai
Talak di
Pengadilan Agama
dengan detail dan
benar.
Menjelaskan
alur pengajuan
dan proses
persidangan
Permohonan
Cerai Talak di
Pengadilan
Agama dengan
SEKOR > 77
( A / A-)
Menguraikan
pengertian, dan jenisjenis Pembuktian
benar.
SEKOR > 65
(B- / B / B+ )
Menjelaskan
pengertian, dan
jenis-jenis
dalam hukum Islam
dan peradilan agama
di Indonesia dengan
benar.
Pembuktian
dalam hukum
Islam dan
peradilan agama
Tidak
10 %
Menjelaskan
proses
persidangan
Permohonan
Cerai Talak di
Pengadilan
Agama
SEKOR < 45
(E)
Tidak
Menjelaskan
pengertian
Pembuktian
dalam hukum
Islam dan
peradilan
BOBOT
5%
12
13
SESI
14
Post test
Post test
PROSEDUR
Post test
di Indonesia
Indonesia
Indonesia
dengan benar.
dengan benar.
dengan kurang
benar.
Menjelaskan
pengertian dari jenisjenis Produk-produk
Menjelaskan
pengertian dari
jenis-jenis
Menjelaskan
Menjelaskan
peradilan agama dan
pelaksanaannya
dengan detail dan
benar
Produk-produk
peradilan agama
dan
pelaksanaannya
dengan benar
Produk-produk
peradilan
agama dan
pelaksanaanny
a dengan benar
Produk-produk
peradilan
agama dan
pelaksanaanny
a dengan
kurang benar
Tes
tulisan
(Tugas)
Menjelaskan
pengertian Penyitaan,
Menjelaskan
pengertian
Menjelaskan
Menjelaskan
Pengukuhan dan
Eksekusi di
Pengadilan Agama
dengan benar
Penyitaan,
Pengukuhan dan
Eksekusi di
Pengadilan
Agama dengan
benar
Penyitaan,
Pengukuhan
dan Eksekusi
di Pengadilan
Agama dengan
benar
Penyitaan,
Pengukuhan
dan Eksekusi
di Pengadilan
Agama dengan
kurang benar
BENTUK
Tes
tulisan
(Tugas)
SEKOR > 77
( A / A-)
SEKOR > 65
(B- / B / B+ )
SEKOR > 60
(C / C+ )
SEKOR > 45
(D)
Menjelaskan
dan
merumuskan
langkah-langkah
dalam
mengajukan
upaya banding,
kasasi dan
Menjelaskan
langkahlangkah dalam
mengajukan
upaya banding,
kasasi dan
peninjauan
kembali
Menjelaskan
langkahlangkah dalam
mengajukan
upaya banding,
kasasi dan
peninjauan
kembali
Tes
tulisan
(UAS)
Menjelaskan dan
merumuskan
langkah-langkah
dalam mengajukan
upaya banding,
kasasi dan
peninjauan kembali
terhadap perkara di
agama di
Indonesia
Tidak
Menjelaskan
5%
Produk-produk
peradilan
agama dan
pelaksanaanny
a
Tidak
Menjelaskan
5%
Penyitaan,
Pengukuhan
dan Eksekusi
di Pengadilan
Agama
SEKOR < 45
(E)
Tidak
Menjelaskan
langkahlangkah dalam
mengajukan
upaya banding,
kasasi dan
peninjauan
BOBOT
5%
Pengadilan agama
dengan benar
peninjauan
kembali
terhadap perkara
di Pengadilan
agama dengan
benar
terhadap
perkara di
Pengadilan
agama dengan
benar
terhadap
perkara di
Pengadilan
agama dengan
kurang benar
kembali
terhadap
perkara di
Pengadilan
agama
Komponen penilaian :
1.
2.
3.
4.
Kehadiran = 20 %
Tugas = 20 %
UTS = 30 %
UAS = 30 %
Jakarta, 28 Oktober 2016
Mengetahui,
Ketua Program Studi,
Dosen Pengampu,
Nurhayani, SH, MH.
Ernawati, SHI, MH.
Download