RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PELAKSANA AKADEMIK MATAKULIAH UMUM (PAMU) UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata Kuliah Mata Kuliah Prasyarat Dosen Pengampu Alokasi Waktu Capaian Pembelajaran : : : : : Kode MK : HKM214 Bobot MK : 2 sks Ernawati, SHI, MH Kode Dosen : 7081 Tatap muka 14 x 100 menit, tidak ada praktik, tidak ada online 1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami istilah-istilah penting dalam Hukum Acara Perdata Peradilan Agama. 2. Agar mahasiswa dapat memahami tentang Sejarah Peradilan Agama di Indonesia 3. Agar mahasiswa dapat memahami susunan hierarki Pengadilan Agama dan susunan organisasi Hukum Acara Peradilan Agama 4. SESI 1 KEMAMPUAN AKHIR Mahasiswa mampu menguraikan pengertian Konsep Dasar Hukum Acara Perdata Peradilan Agama 2 Mahasiswa mampu menguraikan Sejarah Perkembangan Peradilan Agama di Pengadilan Agama serta wewenang (kompetensi) peradilan agama Agar mahasiswa dapat memahami dan mengetahui proses beracara di Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama MATERI PEMBELAJARAN Pengantar : Orientasi Umum dan Konsep Dasar Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia Ontology: Sejarah Perkembangan Peradilan Agama BENTUK PEMBELAJARAN 1. Metoda contextual instruction 2. Media : kelas, komputer, LCD, whiteboard, web 1. Media : contextual instruction 2. Media : : kelas, komputer, LCD, SUMBER PEMBELAJARAN 1. Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain Marzuki, dan Gemala Dewi, ”Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia 2. Roihan A. Rasyid, “Hukum Acara Peradilan Agama”. 3. Undang-Undang No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama & amandemen UU No. 3 tahun 2006 jo. UU No. 50 tahun 2009 1. Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain Marzuki, dan Gemala Dewi, ”Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia INDIKATOR PENILAIAN Menguraikan pengertian Konsep Dasar Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia dengan benar Menguraikan Sejarah Perkembangan Peradilan Agama di Indonesia dengan Indonesia di Indonesia whiteboard, web 2. Roihan A. Rasyid, “Hukum benar dan lengkap Acara Peradilan Agama”. 3. Undang-Undang No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama & amandemen UU No. 3 tahun 2006 jo. UU No. 50 tahun 2009 SESI 3 KEMAMPUAN AKHIR Mahasiswa mampu menguraikan Sumber- sumber hukum acara perdata peradilan agama MATERI PEMBELAJARAN Epistemology : Sumber-sumber hukum acara perdata peradilan agama di Indonesia BENTUK PEMBELAJARAN 1. Metoda : contextual instruction 2. Media : kelas, komputer, LCD, whiteboard, web SUMBER PEMBELAJARAN 1. Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain 2. 3. 4 Mahasiswa mampu menguraikan Asas-asas Hukum Acara Perdata Peradilan Agama Deskriptif : Asas-asas Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia 1. Metoda : contextual instruction 2. Media : : kelas, komputer, LCD, whiteboard, web 1. 2. 3. 5 Mahasiswa mampu menjelaskan Susunan Deskriptif : Susunan Hierarki 1. Media : contextual instruction 1. Marzuki, dan Gemala Dewi, ”Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia Roihan A. Rasyid, “Hukum Acara Peradilan Agama”. Undang-Undang No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama & amandemen UU No. 3 tahun 2006 jo. UU No. 50 tahun 2009 Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain Marzuki, dan Gemala Dewi, ”Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia Roihan A. Rasyid, “Hukum Acara Peradilan Agama”. Undang-Undang No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama & amandemen UU No. 3 tahun 2006 jo. UU No. 50 tahun 2009 Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain Marzuki, dan Gemala Dewi, INDIKATOR PENILAIAN Menguraikan Sumber- sumber hukum acara perdata peradilan agama di Indonesia secara tepat Menguraikan Asasasas Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia Menguraikan Susunan Hierarki Hierarki Organisasi Peradilan agama SESI 6 KEMAMPUAN AKHIR Mahasiswa mampu menjelaskan Susunan Hierarki Organisasi Peradilan agama Organisasi Peradilan agama di Indonesia 2. Media : : kelas, komputer, LCD, whiteboard, web MATERI PEMBELAJARAN Deskriptif : BENTUK PEMBELAJARAN 1. Media : contextual instruction 2. Media : : kelas, komputer, LCD, whiteboard, web Susunan Hierarki Organisasi Peradilan agama di Indonesia ”Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia 2. Roihan A. Rasyid, “Hukum Acara Peradilan Agama”. 3. Undang-Undang No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama & amandemen UU No. 3 tahun 2006 jo. UU No. 50 tahun 2009 Organisasi Peradilan agama di Indonesia SUMBER PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN Merumuskan Susunan 1. Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain 2. 3. 7 Mahasiswa mampu menjelaskan Kompetensi Relatif Peradilan Agama dengan benar Deskriptif: Kompetensi Relatif Peradilan Agama di Indonesia 1. Metoda small group discussion 1. Media : kelas, komputer, LCD, whiteboard, web 1. 2. 3. Marzuki, dan Gemala Dewi, ”Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia Roihan A. Rasyid, “Hukum Acara Peradilan Agama”. Undang-Undang No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama & amandemen UU No. 3 tahun 2006 jo. UU No. 50 tahun 2009 Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain Marzuki, dan Gemala Dewi, ”Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia M. Yahya Harahap, “Kedudukan Kewenangan dan Acara Peradilan Agama (UU No.7 Tahun 1989)” Undang-Undang No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan dengan benar Hierarki Organisasi Peradilan agama di Indonesia dengan tepat Menjelaskan Kompetensi Relatif Peradilan Agama di Indonesia dengan benar 8 Mahasiswa mampu menjelaskan Kompetensi Absolut Peradilan Agama dengan benar SESI 9 KEMAMPUAN AKHIR Mahasiswa mampu menjelaskan dan membuat contoh rumusan format Permohonan Gugatan Cerai di Pengadilan Agama 10 Mahasiswa mampu menjelaskan dan Deskriptif: Kompetensi Absolut Peradilan Agama di Indonesia MATERI PEMBELAJARAN Deskriptif: Permohonan Gugatan Cerai di Pengadilan Agama Deskriptif: Pemohonan 2. Metoda small group discussion 1. Media : kelas, komputer, LCD, whiteboard, web BENTUK PEMBELAJARAN 3. Metoda small group discussion 1. Media : kelas, komputer, LCD, whiteboard, web 4. Metoda small group discussion Agama & amandemen UU No. 3 tahun 2006 jo. UU No. 50 tahun 2009 1. Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain Marzuki, dan Gemala Dewi, ”Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia 2. M. Yahya Harahap, “Kedudukan Kewenangan dan Acara Peradilan Agama (UU No.7 Tahun 1989)” 3. Undang-Undang No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama & amandemen UU No. 3 tahun 2006 jo. UU No. 50 tahun 2009 SUMBER PEMBELAJARAN 1. Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain Marzuki, dan Gemala Dewi, ”Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia 2. M. Yahya Harahap, “Kedudukan Kewenangan dan Acara Peradilan Agama (UU No.7 Tahun 1989)” 3. Undang-Undang No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama & amandemen UU No. 3 tahun 2006 jo. UU No. 50 tahun 2009 1. Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain Marzuki, dan Gemala Dewi, Menjelaskan Kompetensi Absolut Peradilan Agama di Indonesia dengan benar. INDIKATOR PENILAIAN Membuat contoh Permohonan dan alur pengajuan Gugatan Cerai di Pengadilan Agama dengan benar. Membuat contoh Permohonan dan alur membuat contoh rumusan format Pemohonan Cerai/Cerai Talak dengan benar di Pengadilan Agama pengajuan Cerai/Cerai Talak di Pengadilan Agama 1. Media : kelas, komputer, LCD, whiteboard, web 2. 3. 11 Mahasiswa mampu menguraikan dan menjelaskan Pembuktian dalam hukum Islam dan peradilan agama di Pengadilan Agama Induksi : Pembuktian dalam hukum Islam dan peradilan agama di Indonesia 5. Metoda small group discussion 1. Media : kelas, komputer, LCD, whiteboard, web 1. 2. 3. SESI 12 KEMAMPUAN AKHIR Mahasiswa mampu menjelaskan dan memaparkan produk- produk peradilan agama dan pelaksanaannya MATERI PEMBELAJARAN Deduksi : Produk-produk peradilan agama dan pelaksanaannya BENTUK PEMBELAJARAN 6. Metoda small group discussion 1. Media : kelas, komputer, LCD, whiteboard, web ”Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia M. Yahya Harahap, “Kedudukan Kewenangan dan Acara Peradilan Agama (UU No.7 Tahun 1989)” Undang-Undang No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama & amandemen UU No. 3 tahun 2006 jo. UU No. 50 tahun 2009 Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain Marzuki, dan Gemala Dewi, ”Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia M. Yahya Harahap, “Kedudukan Kewenangan dan Acara Peradilan Agama (UU No.7 Tahun 1989)” Undang-Undang No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama & amandemen UU No. 3 tahun 2006 jo. UU No. 50 tahun 2009 SUMBER PEMBELAJARAN 1. Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain Marzuki, dan Gemala Dewi, ”Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia 2. M. Yahya Harahap, “Kedudukan Kewenangan dan Acara Peradilan Agama pengajuan pengajuan Cerai/Cerai Talak di Pengadilan Agama dengan benar. Menguraikan Pembuktian dalam hukum Islam dan peradilan agama di Indonesia dengan benar INDIKATOR PENILAIAN Menjelaskan semua Produk-produk peradilan agama dan pelaksanaannya secara benar 13 Mahasiswa mampu memaparkan dan menjelaskan mengenai penyitaan, Pengukuhan dan Eksekusi di Pengadilan Agama 14 Mahasiswa mampu memaparkan dan menjelaskan Upaya banding, kasasi dan peninjauan kembali dalam beracara Peradilan Agama Deduksi : Penyitaan, Pengukuhan dan Eksekusi di Pengadilan Agama Deduksi : Upaya banding, kasasi dan peninjauan kembali 1. Media: small group discussion 2. Media : kelas, komputer, LCD, whiteboard, web 7. Metoda small group discussion 8. Media : kelas, komputer, LCD, whiteboard, web (UU No.7 Tahun 1989)” 3. Undang-Undang No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama & amandemen UU No. 3 tahun 2006 jo. UU No. 50 tahun 2009 1. Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain Marzuki, dan Gemala Dewi, ”Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia 2. M. Yahya Harahap, “Kedudukan Kewenangan dan Acara Peradilan Agama (UU No.7 Tahun 1989)” 3. Undang-Undang No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama & amandemen UU No. 3 tahun 2006 jo. UU No. 50 tahun 2009 1. Sulaikin Lubis, Wismar ’Ain Marzuki, dan Gemala Dewi, ”Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia 2. M. Yahya Harahap, “Kedudukan Kewenangan dan Acara Peradilan Agama (UU No.7 Tahun 1989)” 3. Undang-Undang No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama & amandemen UU No. 3 tahun 2006 jo. UU No. 50 tahun 2009 Menjelaskan dan memaparkan Penyitaan, Pengukuhan dan Eksekusi di Pengadilan Agama dengan benar Menjelaskan dan memaparkan Upaya banding, kasasi dan peninjauan kembali dengan benar EVALUASI PEMBELAJARAN SESI 1 PROSEDUR Pretest test BENTUK Tes tulisan (UTS) SEKOR > 77 ( A / A-) Menguraikan Konsep SEKOR > 65 (B- / B / B+ ) Menguraikan SEKOR > 60 (C / C+ ) Menguraikan SEKOR > 45 (D) Menguraikan Dasar Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia Konsep Dasar Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia dengan benar dengan kurang benar Menguraikan dengan benar 2 Pretest test Tes tulisan (UTS) Menguraikan Sejarah Perkembangan Peradilan Agama di Indonesia dengan benar dan lengkap 3 Pretest test Tes tulisan (UTS) Menguraikan dan menjelaskan Sumber- sumber hukum acara perdata peradilan agama di Indonesia dengan benar 4 Post test Tes tulisan (UTS) Menguraikan dan menjelaskan Asas- asas Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia dengan benar dengan benar Menguraikan Sejarah Perkembangan Peradilan Agama di Indonesia dengan Menguraikan Sejarah Peradilan Agama di Indonesia Sejarah Peradilan Agama dengan kurang benar SEKOR < 45 (E) Tidak menguraikan hukum Acara BOBOT 5% Perdata Peradilan Agama di Indonesia Tidak menguraikan 5% Sejarah Peradilan Agama dengan benar benar Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan Sumber-sumber hukum acara perdata peradilan agama di Indonesia Sumbersumber hukum acara perdata peradilan agama dengan Sumbersumber hukum acara perdata peradilan agama dengan dengan benar Menjelaskan benar Menjelaskan kurang benar Menjelaskan Asas-asas Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia Asas-asas Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia Asas-asas Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia dengan benar dengan tepat dengan kurang Tidak Menjelaskan 5% Sumbersumber hukum acara perdata peradilan agama Tidak Menjelaskan Asas-asas Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia 5% SESI 5 PROSEDUR Progress test dan post test BENTUK Tes tulisan (UAS) SEKOR > 77 ( A / A-) SEKOR > 65 (B- / B / B+ ) Menguraikan dan menjelaskan Susunan Hierarki Organisasi Peradilan agama di Indonesia Menguraikan dan menjelaskan Susunan Hierarki Organisasi Peradilan agama di Indonesia Menjelaskan Susunan Hierarki Organisasi Peradilan agama di Indonesia Menjelaskan Susunan Hierarki Organisasi Peradilan agama di Indonesia dengan benar dengan benar dengan kurang benar Menguraikan dan menjelaskan Susunan Hierarki Organisasi Peradilan agama di Indonesia Menjelaskan Susunan Hierarki Organisasi Peradilan agama di Indonesia Menjelaskan Susunan Hierarki Organisasi Peradilan agama di Indonesia dengan benar dengan benar Menjelaskan Menjelaskan dengan kurang benar Menjelaskan Kompetensi Relatif Peradilan Agama di Indonesia dengan Kompetensi Relatif Peradilan Agama di Indonesia dengan baik dan benar benar Kompetensi Relatif Peradilan Agama di Indonesia Kompetensi Relatif Peradilan Agama di Indonesia dengan benar dengan benar 6 Post test Tes tulisan (UTS) Menguraikan dan menjelaskan Susunan Hierarki Organisasi Peradilan agama di Indonesia dengan benar 7 SESI 8 Post test PROSEDUR Post test Tes tulisan (UTS) BENTUK Tes tulisan (TUGA) Memaparkan dan menjelaskan SEKOR > 77 ( A / A-) Memaparkan dan menjelaskan Kompetensi Absolut SEKOR > 60 (C / C+ ) benar SEKOR > 45 (D) SEKOR > 65 (B- / B / B+ ) Menjelaskan SEKOR > 60 (C / C+ ) Menjelaskan dengan kurang benar SEKOR > 45 (D) Menjelaskan Kompetensi Absolut Kompetensi Absolut Kompetensi Absolut SEKOR < 45 (E) Tidak BOBOT 5% Menjelaskan Susunan Hierarki Organisasi Peradilan agama di Indonesia Tidak 5% Menjelaskan Susunan Hierarki Organisasi Peradilan agama di Indonesia Tidak Menjelaskan 5% Kompetensi Relatif Peradilan Agama di Indonesia SEKOR < 45 (E) Tidak Menjelaskan Kompetensi BOBOT 30 % Peradilan Agama di Indonesia dengan baik dan benar 9 Progress test dan post test Tes tulisan (UAS) Menjelaskan alur pengajuan dan proses persidangan Permohonan Gugatan Cerai di Pengadilan Agama dengan detail dan benar. Peradilan Peradilan Agama di Agama di Indonesia dengan Indonesia Peradilan Agama di Indonesia benar dengan benar dengan kurang benar Menjelaskan alur pengajuan dan proses persidangan Permohonan Gugatan Cerai di Pengadilan Agama dengan Menjelaskan proses persidangan Permohonan Gugatan Cerai di Pengadilan Agama dengan Menjelaskan proses persidangan Permohonan Gugatan Cerai di Pengadilan Agama dengan benar. kurang benar. Menjelaskan proses persidangan Permohonan Cerai Talak di Pengadilan Agama dengan Menjelaskan proses persidangan Permohonan Cerai Talak di Pengadilan Agama dengan benar. kurang benar. SEKOR > 60 (C / C+ ) Menjelaskan pengertian SEKOR > 45 (D) Menjelaskan pengertian Pembuktian dalam hukum Islam dan peradilan agama di Pembuktian dalam hukum Islam dan peradilan agama di Absolut Peradilan Agama di Indonesia Tidak 5% Menjelaskan proses persidangan Permohonan Gugatan Cerai di Pengadilan Agama benar. 10 SESI 11 Post test PROSEDUR Post test Tes tulisan (Tugas) BENTUK Tes tulisan (UAS) Menjelaskan alur pengajuan dan proses persidangan Permohonan Cerai Talak di Pengadilan Agama dengan detail dan benar. Menjelaskan alur pengajuan dan proses persidangan Permohonan Cerai Talak di Pengadilan Agama dengan SEKOR > 77 ( A / A-) Menguraikan pengertian, dan jenisjenis Pembuktian benar. SEKOR > 65 (B- / B / B+ ) Menjelaskan pengertian, dan jenis-jenis dalam hukum Islam dan peradilan agama di Indonesia dengan benar. Pembuktian dalam hukum Islam dan peradilan agama Tidak 10 % Menjelaskan proses persidangan Permohonan Cerai Talak di Pengadilan Agama SEKOR < 45 (E) Tidak Menjelaskan pengertian Pembuktian dalam hukum Islam dan peradilan BOBOT 5% 12 13 SESI 14 Post test Post test PROSEDUR Post test di Indonesia Indonesia Indonesia dengan benar. dengan benar. dengan kurang benar. Menjelaskan pengertian dari jenisjenis Produk-produk Menjelaskan pengertian dari jenis-jenis Menjelaskan Menjelaskan peradilan agama dan pelaksanaannya dengan detail dan benar Produk-produk peradilan agama dan pelaksanaannya dengan benar Produk-produk peradilan agama dan pelaksanaanny a dengan benar Produk-produk peradilan agama dan pelaksanaanny a dengan kurang benar Tes tulisan (Tugas) Menjelaskan pengertian Penyitaan, Menjelaskan pengertian Menjelaskan Menjelaskan Pengukuhan dan Eksekusi di Pengadilan Agama dengan benar Penyitaan, Pengukuhan dan Eksekusi di Pengadilan Agama dengan benar Penyitaan, Pengukuhan dan Eksekusi di Pengadilan Agama dengan benar Penyitaan, Pengukuhan dan Eksekusi di Pengadilan Agama dengan kurang benar BENTUK Tes tulisan (Tugas) SEKOR > 77 ( A / A-) SEKOR > 65 (B- / B / B+ ) SEKOR > 60 (C / C+ ) SEKOR > 45 (D) Menjelaskan dan merumuskan langkah-langkah dalam mengajukan upaya banding, kasasi dan Menjelaskan langkahlangkah dalam mengajukan upaya banding, kasasi dan peninjauan kembali Menjelaskan langkahlangkah dalam mengajukan upaya banding, kasasi dan peninjauan kembali Tes tulisan (UAS) Menjelaskan dan merumuskan langkah-langkah dalam mengajukan upaya banding, kasasi dan peninjauan kembali terhadap perkara di agama di Indonesia Tidak Menjelaskan 5% Produk-produk peradilan agama dan pelaksanaanny a Tidak Menjelaskan 5% Penyitaan, Pengukuhan dan Eksekusi di Pengadilan Agama SEKOR < 45 (E) Tidak Menjelaskan langkahlangkah dalam mengajukan upaya banding, kasasi dan peninjauan BOBOT 5% Pengadilan agama dengan benar peninjauan kembali terhadap perkara di Pengadilan agama dengan benar terhadap perkara di Pengadilan agama dengan benar terhadap perkara di Pengadilan agama dengan kurang benar kembali terhadap perkara di Pengadilan agama Komponen penilaian : 1. 2. 3. 4. Kehadiran = 20 % Tugas = 20 % UTS = 30 % UAS = 30 % Jakarta, 28 Oktober 2016 Mengetahui, Ketua Program Studi, Dosen Pengampu, Nurhayani, SH, MH. Ernawati, SHI, MH.