Essay krisis ekonomi

advertisement
KRISIS EKONOMI1997 / 1998 DI INDONESIA:
SEBAB, DAMPAK, PERAN PEMERINTAH
Moh Arief Furqon ( 150231100119 ), Nurul Halim ( 150231100108 ),
dan Winda Indriyani ( 150231100110 )
Universitas Trunojoyo Madura
2015
Dosen Pengampu : Bondan Sastriawan, SE., MEcon, ST
K
risis ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah menurun karena
semakin banyaknya perusahaan yang bangkrut dan meningkatnya jumlah pekerja
yang menganggur. Tetapi tidak semua permasalahan krisis ekonomi di sebabkan oleh
faktor tersebut, tapi juga disebabkan oleh faktor musibah nasional seperti kegagalan
panen akibat banyak wilayah yang musim kemarau kepanjangan, kebakaran hutan di
kalimantan, dan kerusuhan – kerusuhan yang terjadi pada tahun 1997 – 1998
PenyebabTerjadinyaKrisisEkonomi Di Indonesia
Pandangan tentang penyebab krisis ekonomi di Indonesia sangat beragam :
“Krugman melihat krisis ekonomi yang melanda Asia khususnya
Indonesia disebabkan karena faktor domestik, antara lain praktek crony
capitalism dan lemahnya struktur finansial yang berkaitan dengan kebijakan
ekonomi makro.”
“Prof Kindlebeger melihat krisis itu terjadi karenasentimen pasar
finansial yang menyebabkan kepanikan dan menimbulkan proses penularan pada
sistem ekonomi nasional.”
“J. Soedradjat Djiwandono (1999) melihat bahwa krisis yang melanda
Asia khususnya Indonesia karena kombinasi kekuatan dari luar serta lemahnya
struktur finansial dan ekonomi domestik.”
Dari 3 ( tiga ) ekonom yang memberi pendapat penyebab terjadinya krisis
ekonomi di Indonesia, dapat di simpulkan bahwa ada beberapa faktor – faktor
permasalahan yang terjadi, yaitu :
a. Faktor Eksternal
Dari faktor eksternal merupakan akibat dari dari para spekulan
yang mencari keuntungan akibat jatuh tempo nya hutang luar negeri
Indonesia. Para spekulan melihat keuntungan dari tingginya jual beli atas
kurs US Dolar dan memborongnya sehingga US Dollar menjadi langka
dan nilai uang rupiah menjadi turun drastis
“Perdana Menteri Malaysia, MahathirMohamad (1998 )
mengatakankebangkrutan negara - negara Asiasecara tiba- tiba dan
bersama – samabukanlah karena pemerintah yangburuk, korupsi, crony
capitalism, dan nepotisme, tetapi karena ulahspekulan yang mencari
untungsehingga terjadi devaluasi matauang dan negara - negara Asia
itutidak dapat membayar utang.”
Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Beberapa Negara Asia : 30/6/97-8/5/98
Negara
Thailand
Malaysia
Indonesia
Filipina
Hongkong
Korea
Selatan
Taiwan
Singapura
US$/100
Uang
lokal
6/30’97
Perubahan
(%)
12/31’97
6/3012/31
5/8’98
4,05
39,53
0,04
3,79
12,90
0,11
2,08
25,70
0,02
2,51
12,90
0,06
-48,7
-35,0
-44,0
-33,9
0,0
-47,7
2,59
26,25
0,01
2,54
12,90
0,07
3,60
69,93
3,06
59,44
-14,8
-15,0
3,10
61,80
Perubahan
Perubahan Kumulatif
(%)
(%)
1/1-5/8’98 6/30’975/8’98
24,7
-36
2,1
-33,6
-53,0
-73,8
1,3
-33,0
0,0
0,0
21,9
-36,2
1,2
4,0
Sumber :Goldstein (1998)
Perkembangan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS
Sumber : SEKI Bank Indonesia,
-13,8
-11,6
Dari dua tabel tersebut dapat di simpulkan, perkembangan nilai
tukar rupiah terhadap dolar AS yang mulai merosot sejak bulan Mei 1997,
Selama periode 1 Januari 1998 hingga 5 Agustus 1998, depresiasi nilai
tukar rupiah terhadap dollar AS adalah yang paling tinggi dibandingkan
dengan mata uang-mata uang Negara-negara Asia lainnya yang juga
mengalami depresiasi terhadap dolar AS selama periode tersebut.
b. Faktor Internal
 Kerusuhan – kerusuhan
Krisis ekonomi yang semakin tinggi mengakibatkan banyak masyarakat
yang sengsara karenaharga bahan-bahan pokok naik dan keberadaannya langka,
pekerjaan sulit didapat, pengangguran bertambah, angka putus sekolah
meningkat, sehingga pengangguran dan kemiskinan meningkat drastis, bahkan
terjadi inflasi yang tinggi.
Banyak masyarakat yang sudah tidak percaya dengan pemerintah dalam
mengatasi permasalahan krisis ekonomi tersebut dan pecahnya puncak kerusuhan
13 – 15 Mei 1998.

Musibah / Bencana Alam
Kesewenang-wenangan eksploitasi sumber daya alam oleh para
investor lokal dan asing yang menghasilkan global warming,khususnya
efek dari pembakaran hutan dan semakin menipisnya hutan alam
Kemudian musim kemarau yang berkepanjangan, banyak sektor
pertanian yang mengalami kerugian sehingga pendapatan menjadi
menurun dan menghambat pertumbuhan ekonomi

Perbankan
Perbankan yang hancur akibat kolongmerat yang membuat bank
dengan uang bank di gunakan 70% untuk grup. Pada bulan September
1984, Indonesia mengalami krisis perbankan yang bermula dari deregulasi
perbankan 1 Juni 1983 yang memaksa bank-bank negara untuk
memobilisasi dana mereka dan memikul risiko kredit macet, serta bebas
untuk menentukan tingkat suku bunga, baik deposito berjangka maupun
kredit (Nasution,1987).
Masalah-masalah tersebut terus berlangsung hingga terjadi krisis
ekonomi yang bermula pada tahun 1997 (Tambunan,1998).

Pengatur ekonomi adalah orang terdekat presiden
Masyarakat Indonesia yang merasakan bagaimana tertutupnya
prekonomian pada Orde Baru mengganggap bahwa periode ini adalah
periode kejayaan. Anggapan ini bersifat subjektif semata, tetapi dapat
dilihat melalui hasil-hasil yang dibawa oleh keterbukaan Soeharto, yaitu
majunya pendapatan negara di tahun 1965 hingga tahun 1996, hilangnya
komunisme, dan banyak investasi yang ditanamkan oleh pihak asing.
Bahkan indonesia sendiri sering dijuluki sebagai miracle ( Robinson &
Vedi, 2004, Bresnan, 2005).
Namun, praktik dari pemerintahan Soeharto ini juga kemudian
berjalan lain dan secara tidak lansung menjadikan pemerintahan sebagai
pemerinthan yang oligarki patrimonial setelah periode terjadinya krisis.
Hal yang demikian rupa terjadi karena terdapat kepentingan kelas-kelas
yang menginginkan keuntungan tertentu, yang dalam hal ini merupakan
kepentingan penjabat dan orang-orang terdekat Soeharto ( Robinson &
Rivedi, 2004 : 42).
Dampak Krisis Ekonomi Terhadap Perekonomian Indonesia
Permasalahan krisis ekonomi yang semakin tidak menentu banyak
menyebabkan dampak yang besar bagi Indonesia. Seperti tingkat kemiskinan
semakin meningkat drastis akibat banyak perusahaan yang bangkrut dan
melakukan PHK besar – besaran, yang menyebabkan banyak masyarakat yang
tidak dapat memenuhi kebutuhan bahan - bahan pokok yang semakin mahal dan
langka.
Selain itu krisis ekonomi pun juga berdampak ke perbankan.Bagi
perbankan, krisis telah menimbulkan kesulitan likuiditas yang luar biasa.
Sehingga Pemerintah melakukan tindakan pengetatan Rupiah melalui kenaikan
suku bunga yang sangat tinggi dan pengalihan danadari bank-bank ke BI serta
pengetatan anggaran Pemerintah. Ternyata kebijakan tersebut menyebabkan suku
bunga pasar uang melambung tinggi dan likuiditas perbankan menjadi kering
yang menimbulkan bank kesulitan likuiditas. Segera setelah itu masyarakat
mengalami kepanikan dan kepercayaan mereka terhadap perbankan mulai
menurun. Maka terjadi penarikan dana perbankan secara besar-besaran yang
sekali lagi menimbulkan kesulitan likuiditas pada seluruh sistem perbankan.
Akibatnya banyak bank – bank yang tidak memiliki nasabah, menutup usaha nya
karena tidak ada perputaran uang.
Kemudian krisis ekonomi juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi
yang menyebabkan penurunan kinerja ekonomi di Indonesia. Pada tahun 1997
pertumbuhan ekonomi sebesar 4,7 persen. Angka ini jauh lebih rendah
dibandingkan dengan tahun 1996 yang mencapai 7,82 persen (Departemen
Keuangan, 2000 ).
Dapat dilihat pada tabel 6 bahwa pertumbuhan ekonomi 1997 mengalami
penurunan yang pesat jika dibandingkan dengan tahun 1996. Pada pertumbuhan
pertanian produksi padi mengalami penurunan akibat musim kemarau dan
menurunnya hasil panen, yang menyebabkan pendapatan semakin menurun.
Kemudian nilai tukar rupiah yang merosot menjadikan harga biaya produksi
semakin meningkat, selanjutnya penurunan kegiatan produksi ini berdampak
kepada meningkatnya pengangguran.
Di Politik, akibat krisis ekonomi adalah munculnya reformasi untuk
mengembalikan pemerintahan kepada good governance yang bebas dari korupsi,
kolust dan nepotisme (KKN).Tragedi Trisakti yang terjadi pada tanggal 12 Mei
1998 menewaskan beberapa mahasiswa menyulut kerusuhan dan penjarahan
tanggal 13-14 Mei 1998 dan para mahasiswa menuntut : Adili Soeharto dan kronikroninya, Amandemen UUD 1945, Penghapusan Dwi Fungsi ABRI, Otonomi
daerah yang seluas-luasnya, Serpremasi hukum, Pemerintahan yang bersih dari
KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Setalah kerusuhan tersebut, MPR meminta
Soeharto untuk turun dari kepimpinannya
Peran Pemerintah Indonesia Mengatasi Krisis Ekonomi ( di buat seperti
paragrag )
1. Bulan Desember 1997 menteri keuangan melakukan road show ke luar
negeri untuk meyakinkan para kreditur;
2. Untuk mengatasi masalah hutang luar negeri dibentuk Tim Negosiasi
Utang Luar Negeri Swasta dibawah pimpinan Radius Prawiro dengan
melibatkan berbagai pemimpin Bank bertaraf internasional, seperti Bank
of England, Standard Chartered Bank, dan Bank of Switzerland East Asia;
3. Menjamin penuh pada semua deposan dan kreditur dari semua bank umum
yang berbadan hukum indonesia, baik swasta nasional,maupun
pemerintah;
4. Intervensi BI pada pasar valuta asing dan kebijakan suku bunga SBI;
5. Dibentuknya Front Persatuan terdiri Wakil Menteri Keuangan Jepang,
Eisuke Sakakigara bersama Menteri Keuangan Singapura, Malaysia,
Australia, dan AS guna secepatnya mengambil langkah-langkah kongkrit
membantu krisis dan menyelamatkan perekonomian Indonesia.
6. Dibentuk Dewan Pemantapan Ketahanan Ekonomi dan Keuangan
(DPKEK).
7. Dalam rangka restrukturisasi sektor perbankan, dibentuk lembaga baru,
yaitu Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Langkah ini diambil
untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional
sehingga bisa menghentikan rush sekaligus menarik kembalidanadanayang terhambat di luar negeri.
8. Karena kepercayaan masyarakat ekonomiinternasionalsangat berkurang,
padabulan Oktober1997secararesmimeminta bantuan IMF (Djiwandono,
1999:52).Ideini didasari pemikiran bahwa India dan Korea Selatan
saatmengalamikrisisserupa
ternyata
berhasil
berkat
bantuan
IMFmelaluiprecautionary arrangement. Pertengahan September 1997,
Stanley Fisher datangke Indonesia atas undangan MenteriKeuangan,
Mar’ie Muhamad, kemudian di dalam diskusinya dengan tim IMF
pimpinanHerbertNeiss,
Fund
DirectorfortheAsiaPacific,
dengan
TimIndonesiamenyepakati Memorandum on EconomicandFinancial
Policies
serta
LetterofIntent(31Oktober1997),suatuprogrampaketkebijakanreformasieko
nomi untuk menstabilkan nilai tukar danvariabel-variabelmoneter lainnya.
Daftar Pustaka
Salamah, Lilik. "Lingkaran Krisis Ekonomi Indonesia," Masyarakat, Kebudayaan
dan Politik, Th XIV, No 2, April 2001, 65-76.
Chopsoh, Oktiandri Kusumawati. 2011.Krisis Ekonomi Di Indonesia Tahun 1997
- 1998, LaporanHasilPenelitian, FakultasEkonomiUniversitas Sebelas
Maret, Surakarta
Tarmidi, Lepi T.. 2011. Krisis Moneter Indonesia : Sebab, Dampak, Peran IMF
dan Saran, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta
Romida, Siti Harahap. 2013. Deteksi Dini Krisis Nilai Tukar Indonesia :
Identifikasi Periode Krisis Tahun 1995 – 2011, Journal, Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang, Semarang
Wahyoed, Soegeng, dkk. Skenario Sebab Akibat Krisis Ekonomi Indonesia,
Jurnal Manajemen Krida Wacana Vol.1, No.1, 2001:1-15
Anggraini, Neses, dkk.2014. Krisis Dimensional dan Munculnya Reformasi
Download