9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Antar Pribadi Deddy Mulyana mengemukakan bahwa komunikasi pada dasarnya adalah suatu proses yang dinamis yang secara sinambung mengubah pihakpihak yang berkomunikasi.2 Berdasarkan pandangan tersebut, maka orangorang yang berkomunikasi dianggap sebagai komunikator yang secara aktif mengirimkan dan menafsirkan pesan. Dengan demikian, maka setiap pihak dianggap sebagai sumber dan sekaligus juga penerima pesan dalam proses komunikasi. Komunikasi memiliki fungsi penting dalam kehidupan manusia, salah satunya adalah komunikasi instrumental. Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum; menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan, dan juga untuk menghibur.3 Jika diringkas, maka kesemua tujuan tersebut dapat menerangkan bahwa komunikasi mengandung muatan persuasif, dalam arti komunikator menginginkan komunikannya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya akurat dan layak untuk diketahui. Komunikasi Aantar Pribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara 2 Deddy Mulyana, Ph. D., Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2004, hal. 30. 3 loc.cit. 10 terorganisasi maupun pada kerumunan orang.4 Komunikasi aantar pribadi antara dua orang adalah komunikasi dari seseorang ke orang lain, bersifat dua arah dan interaksi yang terjadi antara keduanya terdiri dari komunikasi verbal dan nonverbal yang menyangkut saling berbagi informasi dan perasaan. Sementara itu, komunikasi aantar pribadi antara tiga orang atau lebih, menyangkut komunikasi dari seseorang kepada beberapa orang lain (kelompok kecil), masing-masing anggota menyadari keberadaan anggota lain, memiliki minat yang sama dan/atau bekerja untuk suatu tujuan. Menurut Edna Rogers, pendekatan hubungan dalam menganalisis proses komunikasi antar pribadi adalah dengan mengasumsikan bahwa komunikasi antar pribadi dapat membentuk sebuah struktur sosial yang diciptakan melalui proses komunikasi tersebut. Komunikasi tampak seperti proses umpan balik yang dihasilkan melalui penegasan diri dalam berhubungan dengan orang lain. Adapun ciri-ciri komunikasi antar pribadi menurut Everett M. Rogers adalah:5 1. Arus pesan cenderung dua arah 2. Konteks komunikasinya dua arah 3. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi 4. Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas, terutama tingkat selektivitas keterpaan tinggi 4 5 5. Kecepatan jangkauan terhadap khalayak yang besar relatif lambat 6. Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT. Grasindo, 2004, hal. 32. Ibid., Hal 35 11 Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang terjadi antara komunikator dengan komunikan yang efektif mengubah sikap, pendapat, atau prilaku seseorang. Komunikasi antar pribadi bersifat dialogis, dimana arus balik terjadi secara langsung, dengan kata lain komunikator dapat mengetahui tanggapan komunikan saat itu juga. Dengan demikian, maka komunikator dapat mengetahui apakah tanggapan yang diberikan komunikan adalah positif atau negatif, diterima atau ditolak. Komunikasi pada dasarnya merupakan bagian terpenting dari terjalinnya hubungan antara pemasar dengan konsumen dalam pemasaran. Hubungan antara perusahaan dengan pelanggan dapat didefinisikan sebagai serangkaian interaksi yang berulang-ulang yang jika dilakukan dengan benar, semakin lama akan semakin berakumulasi didalam ingatan positif dari pengalaman-pengalaman seseorang dengan suatu produk atau jasa – atau bahkan lebih baik lagi, dengan perusahaan secara keseluruhan.6 Kegiatan pemasaran yang dilakukan juga erhubungan dengan tujuan komunikasi dalam pemasaran, apakah sang pemasar menginginkan tanggapan pasar secara; cognitive, affective, atau behavioral (perilaku) terhadap produk yang ditawarkan. Kemampuan komunikasi antar pribadi atau yang biasa disebut interpersonal skill adalah kemampuan seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan kerja, seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara jelas dan bekerja dalam satu tim. Kemampuan interpersonal skill adalah sebuah keterampilan 6 Jeff Zabin & Gresh Brebach, Precision Marketing, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2006, hal.10 12 yang dapat dilatih. Dalam interpersonal skill, seorang komunikator profesional adalah orang yang mampu melakukan pendekatan secara intens dengan komunikannya. Interpersonal skill yang baik terdiri dari:7 1. Keterampilan Listening (mendengarkan). Salah satu komponen dari proses komunikasi adalah bagian menerima pesan, salah satunya ialah mendengarkan. Mendengarkan bukan secara harfiah menggunakan alat pendengaran (telinga), tetapi memiliki arti yang lebih luas dengan penggunaan alat penerimaan pesan lainnya. Berikut ini ada empat alasan utama mengapa orang perlu mendengarkan: a. Untuk memahami dan memperoleh informasi dengan baik b. Analisis terhadap kualitas Informasi, Kemampuan seseorang untuk dapat menganalisis informasi dibutuhkan agar dapat bertindak tepat. Mendengarkan dan mendapatkan informasi lebih banyak akan meningkatkan kualitas pesan yang diterima, kelengkapan data, dan kemampuan mengolah informasi, sehingga simpulan atau analisis terhadap suatu kondisi atau keadaan dapat diambil c. Membangun dan memelihara hubungan, Alasan untuk mendengarkan adalah untuk melakukan komunikasi interpersonal d. Menolong orang lain, Kemampuan mendengarkan wajib dimiliki agar dapat memahami orang lain dan pada akhinya, dapat menolong orang lain. Pada saat seseoramg mau mendengarkan 7 Hasan Mustafa, Interpersonal Skill, Jakarta, 2002 13 dan memberikan perhatian yang tulus serta serius kepada permasalahan yang kita sampaikan, hamper sebagian besar masalah kita telah dapat ditolong, atau minimal dapat memberikan pola atau prespektif yang baru tentang kita dapat menghadapi masalah yang kita hadapi 2. Keterampilan Providing Feedback (memberikan umpan balik). Umpan balik adalah setiap bentuk komunikasi yang disampaikan kepada seseorang dengan tujuan agar orang tersebut mengetahui dampak perilakunya terhadap orang lain. 3. Keterampilan Persuading (membujuk), Persuading (membujuk) adalah komunikasi tatap muka yang dilakukan dengan sengaja oleh seseorang dengan tujuan agar pihak lain mau mengikuti dengan sukarela kehendak seseorang. 4. Keterampilan Resolving Conflicts adalah kemampuan untuk mengatasi konflik dengan orang lain. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, komunikasi antar pribadi atau interpersonal skill, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia bisnis adalah sesuatu yang sangat penting untuk dipahami dan diaplikasikan dengan baik. Hal ini akan memudahkan proses awal komunikasi yang akan dibangun dan mengeratkan hubungan yang terjalin. Sehingga tujuan komunikasi yang ingin dicapai dapat terpenuhi. 14 2.2. Personal Selling Definisi personal selling menurut Paul D. Converse. Harvey W. Huegy dan Robert V. Mithcel: “Oral presentation in a conversation with one or more prospective customers for the purpose of making sales”.8Bila diterjemahkan secara bebas, maka yang dimaksud dengan personal selling adalah penyajian secara lisan dalam bentuk percakapan kepada seorang atau banyak calon pelanggan dengan tujuan untuk melaksanakan penjualan. Personal selling mempunyai peran penting dalam pelayanan bisnis yang melibatkan: Interaksi pribadi antara penjual jasa dengan pelanggan Pelayanan yang diberikan oleh manusia bukan oleh mesin.9 ‘Manusia’ menjadi bagian dari produk jasa. Banyak pelanggan yang mempunyai hubungan tetap dengan penjual jasa, dalam keadaan ini penjualan mempunyai peranan yang sangat penting. Personal selling adalah improvisasi dari penjualan dengan menggunakan komunikasi a person to person communication. Personal selling ini sangat dominan dalam industry. Dalam marketing communication, personal selling merupakan mitra pentingnya dan dapat digantikan elemen promosi lainnya. Personal selling biasanya dilaksanakan oleh sales dibawah naungan sales manager yang mempromosikan produk secara langsung kepada target market. Seorang sales ketika bertemu dengan klien atau konsumen memberikan informasi tentang produk melalui sebuah peragaan penggunaan 8 Paul D. Converse. Harvey W. Huegy dan Robert V. Mithcel, Manajemen Pemasaran, Jakarta, hal. 56 9 Adrian Payne,Op.,Cit.hal. 155. 15 produk atau jasa. Adakalanya sales visit tidak melakukan peragaan karena produk yang ditawarkannya dalam bentuk yang tidak berwujud seperti jasa seminar. Contoh : ketika kita ingin memperkenalkan sebuah lembaga pendidikan cenderung mengajak konsumen untuk langsung datang ke tempat dimana pendidikan tersebut diadakan dan disamping itu diberikan fasilitas yang disediakan dalam bentuk indoor ataupun outdoor yang disediakan sesuai dengan kebutuhan oleh pihak yang diinginkan pelanggan, bahkan tidak jarang kita mengundang mereka datang saat proses belajar mengajar berlangsung. Belch dan Belch menyebutkan satu istilah dalam personnel selling yaitu dyadic communication, mereka menyebutnya “ thus direct and interpersonal communication lets sender immediatoely receive and evaluate feedback from the receiver. This communication process, known asdyadic communication (between two people or groups) allows for more specific tailoring of the message and more personnel communication than do many other media discussed”.10 Pertanyaan pertama yang dibutuhkan oleh manager adalah ketika mempersiapkan progam promosi yaitu tanggung jawab dari personal selling, terdapat empat pertanyaan yang harus dijawab sebelum progam personal selling itu dijalankan, yaitu : 1. Informasi spesifik apa yang harus ditukar antara perusahaan dengan konsumen. 2. Apakah ada alternative lain untuk pencapaian komunikasi. 10 Rd. Soemanagara.”Strategi Marketing Communication”. ” (2004:599) 16 3. Bagaimana efektifitas dari setiap alternatif tersebut dalam mencari pemuasan kebutuhan. 4. Beberapa efektifitas biaya yang diperoleh dari masing-masing alternatif tersebut. Apa yang dapat dilakukan personal selling dalam melaksanakan tugasnya, beberapa saran yang kami berikan adalah sebagi berikut : 1. Melakukan pengalokasian prospek pelanggan. 2. Menentukan kebutuhan dan keinginan konsumen yang harus dipuaskan. 3. Memberikan rekomendasi cara memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut. 4. Demontrasikan kelebihan perusahaaan dan produk yang dijual dan mampu memberikan informasi bagaimana kebutuhan tersebut dapat dipenuhi. 5. Tutuplah kegiatan dengan memberikan penawaran atau request order. 6. Follow up kembali untuk memotivasi mereka melakukan tindakan yang kita inginkan. Adapun beberapa bentuk personal selling yakni : Penjual dan pembeli bertemu di toko, misal : toko eceran, Penjualan dari rumah ke rumah, Penjual yang ditugaskan oleh pedagang besar untuk menghubungi pedagang eceran, Penjual yang ditugaskan oleh produsen untuk menghubungi pedagang eceran / besar, Pimpinan perusahaan berkunjung pada langganan yang dianggap penting untuk mengefektifkan penjualan dan Penjual yang 17 terlatih secara teknis, yang mengunjungi para konsumen industri untuk memberi nasehat dan bantuan dalam bentuk konsultasi dan lain sebagainya. Personal Selling merupakan pemasaran modern membutuhkan lebih daripada hanya mengembangkan produk yang baik, memberi harga yang menarik, dan membuatnya terjangkau oleh pelanggan sasaran. Perusahaan juga harus berkomunikasi dengan konsumen yang ada sekarang dan pelanggan potensial, tetapi perusahaan tidak dapat menghindari peranan sebagai komunikator dan promotor. Perusahaan modern mengelola suatu sistem komunikasi pemasaran yang kompleks. Untuk itulah, maka setiap perusahaan yang ingin berkembang harus memiliki sebuah strategi dalam melakukan komunikasi dengan pelanggannya. Strategi adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka mengembangkan dan memelihara sasaran dan tujuan yang didasarkan pada kemampuan dan peluang yang dimiliki.11 Personal selling atau penjualan dengan tatap muka merupakan salah satu bentuk interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih. Dalam unsur komunikasi pemasaran, kelebihan dari personal sellingterletak pada sifat penjualan tatap muka yang dilakukan menggunakan komunikasi langsung dan dua arah dengan konsumen potensial, pesan penjualan tatap muka lebih sering membujuk daripada unsur komunikasi lainnya. Personal selling mempunyai peranan penting dalam pemasaran produk/jasa business to business, karenainteraksi yang terjadi secara personal antara marketer dan 11 Philip Kotler, Dasar-dasar Pemasaran, Jilid 1 Ed. 9, Jakarta, Indeks, 2004, hal. 56 18 konsumen sangat penting dalam membangun hubungan bauk (good relationship). Dengan demikian, penerapan strategi personal seling dalam melakukan komunikasi pemasaran pada jasa yang ditawarkan adalah penerapan personal selling sebagai media inti dalam melakukan komunikasi antara perusahaan kepada pelanggan yang dilakukan dalam rangka mengembangkan sasaran-sasaran penjualan yang telah ditetapkan dan memelihara tujuan-tujuan yang didasarkan pada kemampuan dan peluang yang dimiliki. Oleh karena itu strategi harus memiliki fleksibilitas terhadap lingkungan komunikasinnya. Sehingga strategi yang telah ditetapkan akan selalu up-to-date, sesuai dengan perkembangan yang terjadi dalam penerapannya. Sifat penjualan tatap muka (personal selling) dapat dikatakan lebih luwes karena tenaga penjual dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon pembeli. Selain itu, tenaga penjual juga dapat segera mengetahui reaksi calon pembeli terhadap penawaran penjualan, sehingga dapat mengadakan penyesuaian di tempat pada saat itu juga.12 Oleh karena itu juga, maka seorang pemasar yang sukses biasanya adalah merupakan konsultan bagi pelanggannya, sebab fokus dalam proses komunikasi yang dilakukan bukanlah pada semata-mata keunggulan produk yang dimiliki, tetapi lebih kepada produk seperti apa yang pelanggan butuhkan. 12 Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik, Salemba Empat, Jakarta, 2001. hal.109. 19 Dalam penerapan Personal Selling adalah komunikasi dua arah dimana seorang penjual menjelaskan fitur dari suatu brand untuk kepentingan pembeli. Dalam personal selling, dilibatkan komunikasi yang sifatnya tatap muka dan kegiatannya pada sekaramg ini terfokus pada pemecahan masalah dan penciptaan nilai bagi customer (lebih dikenal sebagai partnership). Dimensi dari partnership ini adalah, seorang sales person/marketer harus memahami customer-nya dengan baik. Personal selling sendiri merupakan bagian dari direct marketing, namun perbedaan dasarnya adalah dalam personal selling, perusahaan yang dijembatani sales person berinteraksi secara tatap muka dengan customer. Dalam melakukan personal selling harus mempunyai perencanaan secara matang agar proses dalam melakukan personal selling tidak keluar dari jalur yang telah direncanakan dan mengefesienkan waktu dan biaya. Dalam dunia marketing communication dan sales, terutama yang bergerakdalambisniskebisnis (B2B), tentu memiliki perbedaan dalam hal cara kerjanya, selain harus menjelaskan jasa/produk kwonledge secara detail, pelaku penjual juga harus memberikan advice terhadap jasa-jasa motivasi yang nantinya akan diberikan, baik manfaat, keuntungan, efek samping, maupun berbagai keuntungan terdap jasa yang ditawarkan. Padadefinisi lain menyebutkan pemasaran business to business adalah sebuah transaksi yang terjadi antara perusahaan dan perusahaan lain, sebagai lawan dari transaksi yang melibatkan konsumen. Istilah ini juga 20 menggambarkan sebuah perusahaan yang menyediakan barang atau jasa untuk perusahaan lain.13 Dalam hal ini komunikatornya dalam penyampaian pesan serta menjalin relasi untuk berpromosi adalah PT. MINDSET ACADEMY INDONESIA yaitu sebagai perusahaan virtual yang bergerak di bidang jasa motivasi. Sebagai sarana aktifitas media penyampaian pesan dalam melalukan kegiatan berpromosi personal selling itu sendiri kepada para pelanggan atau calon pelanggan, melalui pesan atau kegiatan komunikasi terhadap beberapa perusaahan. Seorang motivator harus mampu mengetahui apa yang pelanggan butuhkan bukanapa yang perusahaan inginkan, dengan memberikan pelayanan kepada setiap pelanggan baik terhadap perusahaan, institusi, organisasi ataupun lembaga sosial. Dalam hal ini perusahaan harus mampu memberikan jasa atau pelayanan tentang kebutuhan atau keinginan dari setiap acara seminar, workshop, coaching dan konseling sesuai keinginan custumer, agar tujuan dari kegiatan tersebut mendapatkan pengaruh yang positif baik kepada pelanggan ataupun perusahaan. Sehingga akan muncul minat dalam diri khalayak untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang perusahaan motivasi ini dalam melakukan kegiatankegiatan selanjutnya yang berhubungan tentang motivasi yaitu dengan adanya hubungan dan adanya kerjasama antara kedua belah pihak. Sehingga minat akan melahirkan rasa ingin/hasrat custumer seperti yang disampaikan oleh PT.Mindset academy indonesia. 13 www. Investorworld.com, tanggal : 5 januari 2011 21 2.3. Strategi Personal Selling Pemasaran modern membutuhkan lebih daripada hanya mengembangkan produk yang baik, memberi harga yang menarik, dan membuatnya terjangkau oleh pelanggan sasaran. Perusahaan juga harus berkomunikasi dengan konsumen yang ada sekarang dan pelanggan potensial, tetapi perusahaan tidak dapat menghindari peranan sebagai komunikator dan promotor. Perusahaan modern mengelola suatu sistem komunikasi pemasaran yang kompleks. Dalam menentukan strategi bauran komunikasi pemasaran yang tepat bagi perusahaan, maka perlu memahami komponen-komponen bauran komunikasi pemasran. Dalam komunikasi pemasaran produk dan jasa, baik itu produk atau jasa yang sifatnya B2C, maupun yang sifatnya industri (produk B2B), tentu ada beberapa alat komunikasi yang digunakan yang memiliki porsi yang lebih dominan dibandingkan dengan alat lainnya dalam komunikasi pemasaran. Dalam hal komunikasi produk-produk industri atau B2B, biasanya yang terlihat lebih dominan adalah personal selling, akan tetapi bukan berarti alat komunikasi pemasaran yang lain tidak diganakan. Kombinasi beberapa alat komunikasi pemasaran dalam penyusunan strategi dan dalam implementasinya pasti diperlukan untuk mengantisipasi kemungkinan yang akan muncul dan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan harapan, karena semua jalur komunikasi dengan pelanggan telah di jalankan. Strategi personal seling, seperti yang dikemukakan Kotler14 adalah perumusan langkah-langkah dalam membangun hubungan komunikasi 14 Ibid., hal 710. 22 pemasaran antara perusahaan kepada pelanggan yang dilakukan dalam rangka membangun, mengembangkan dan memelihara tujuan-tujuan yang telah ditetapkan yang didasarkan pada kemampuan dan peluang yang dimiliki. Pengertian tersebut berpandangan bahwa komunikasi pemasaran yang dikembangkan melalui penerapan personal selling adalah proses yang dilakukan dalam rangka menciptakan, memelihara, dan meningkatkan hubungan yang kuat yang berbasis pada nilai dengan para pelanggan dan pihak-pihak pemercaya (stakeholders) lainnya. Berikut ini adalah beberapa bentuk strategi personal selling menurut Philip Kotler, yaitu:15 1. Tenaga penjual ke pembeli, adalah penjualan langsung yang dilakukan oleh seorang penjual kepada seorang pelanggan, biasanya dilakukan pada produk barang kebutuhan rumah tangga, dilakukan dengan mendatangi langsung dari rumah ke rumah. 2. Tenaga penjual ke kelompok pembeli, adalah penjualan langsung yang dilakukan oleh seorang penjual kepada sekelompok orang calon pelanggan yang terhimpun pada suatu tempat tertentu, biasanya dilakukan untuk menawarkan peralatan kantor melalui presentasi kepada staff yang bertanggng jawab mengenai pengadaan barang. 3. Tim penjual kepada kelompok pembeli, dilakukan oleh sekelompok penjual kepada sekelompok pembeli yang dilakukan pada suatu tempat tertentu.Strategi ini dilakukan apabila produk yang dijual adalah produk 15 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasoi, dan Pengendalian, Erlangga, Jakarta, 1992, hal. 341. 23 yang sangat bersifat teknis, misalnya produk kebutuhan industri, karena dibutuhkan beberapa orang yang ahli dibidangnya dalam menjelaskan produk yang akan dittawarkan. 4. Penjualan melalui konferensi, dilakukan dengan memanfaatkan adanya penyelenggaraan konferensi, strategi ini dilakukan pada konferensi yang kebanyakan para pesertanya adalah kalangan profesional di bidangtertentu, 5. Penjualan melalui seminar, dilakukan dengan memanfaatkan penyelenggaraan semianar. Strategi ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan citra produk, karena seminar yang diikuti adalah seminar yang berhubungan erat dengan produk yang akan ditawarkan Selain memiliki bentuk-bentuk yang dapat disesuaikan dengan jenis dan kategori barang yang akan ditawarkan kepada calon pelanggan, strategi personal selling juga terdiri dari beberapa jenis, yaitu:16 1. Strategi Jenis Baru, adalah strategi dengan mendapatrkan perolehan penjualan dari pembeli-pembeli baru, para pembeli bisa saja merupakan pembeli baru, atau juga pembeli berulang, strategi ini memfokuskan pada bagaimana mendapatkan pembeli baru secara terus menerus, seperti penjualan asurasnsi, dan real estate. 2. Strategi Penjualan Dagang, bentuk strategi dengan memberikan dukungan dana kepada orang-orang perantara dalam meningkatkan penjualan. 16 David W. Cravens, Pemasaran Sinergis, Jil 2, Jakarta, Erlangga, 1996, hal. 93. 24 3. Strategi Missoner, yaitu strategi mengirimkan seorang pemasar yang ditugaskan untuk mempengaruhi suatu kelompok tertentu, dengan lebih dahulu mempengaruhi orang yang berpengaruh dalam klompok/channel tersebut. 4. Strategi Penjualan Konsultatif, adalah bentuk strategi dengan menyediakan bantuan teknis dengan memahami dan menganggapi kebutuhan dan keluhan pelanggan merupakan kunci keberhasilan strategi ini. Strategi inilah yang lebih mendekati dan cocok digunakan dalam melakukan komunikasi pemasaran produk bisnis-ke-bisnis. Utamanya adalah produk yang membutuhkan penjelasan spesifikasi secara teknis. Kemampuan komunikasi yang baik mutlak dimiliki seorang pemasar dalam menjalankan strategi ini. Ada beberapa tahap-tahap proses personal selling menurut Churchill, Ford dan Walker, yaitu:17 1. Prospecting for customer Hal yang pertama dilakukan oleh seorang sales adalah melakukan prospek terhadap calon konsumen dengan mengidentifikasi pasar sasaran secara lebih sempit. Hal ini juga menjadi aspek yang sering mematahkan semangat dalam proses personal selling karena sering mengalami hambatan berupa penolakan. 2. Opening the relationship 17 Sutisna, SE, ME. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran.2002. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya. hal. 316. 25 Membuka jalur komunikasi dengan calon konsumen. Pendekatan terhadap dua pihak ini penting sekali, jika proses penjualan tatap muka ini ingin berhasil. 3. Qualifying the prospect Sebelum tenaga penjualan berusaha membuat janji untuk presentasi penjualan, dia seharusnya menentukan apakah kualifikasi konsumen prospektif bernilai sebagai konsumen potensial atau tidak. Jika tidak memenuhi kualifikasi sebagai konsumen potensial yang bernilai, tenaga penjual bisa mengeluarkan waktu untuk konsumen prospektif lainnya yang benar-benar diperkirakan bernilai. 4. Presenting the sales message Presentasi adalah inti dari proses penjualan. Tenaga penjualan mengantarkan informasi mengenai produk atau jasa dan berusaha membujuk konsumen prospektif untuk menjadi konsumen. 5. Closing the sales Closing merupakan perolehan kesepakatan akhir untuk pembelian. Seluruh usaha armada penjualan akan sia-sia, jika tidak ada konsumen prospektif yang melakukan tindakan pembelian. Sering kali tenaga penjual berupaya agar proses pembelian terjadi dengan menanyakan jumlah pesanan yang akan dipesan, warna yang disukai atau yang lainnya agar konsumen memutuskan pembelian. 6. Servicing the account Tugas tenaga penjualan belum selesai ketika keputusan pembelian dilakukan oleh konsumen. Banyak jenis pelayanan dan bantuan yang 26 harus diberikan setelah penjualan kepada konsumen agar konsumen puas dan melakukan tindakan pembelian ulang. 2.4. Karakteristik Personal Selling B2B Produk bisnis-ke-bisnis (B2B) memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk konsumen (B2C). Perbedaan tersebut terdiri dari sifat barang yang dipasarkan, konsep harga yang ditawarkan, dan hubungan penjual-danpembeli. Disamping itu, pelanggan dalam penjualan produk bisnis-ke-bisnis juga memiliki karaktersitik terrsendiri, dimana keputusan pembelian yang terbentu adalah keputusan yang diambil dengan melibatkan banyak pihak terkait. Pasar bisnis terdiri dari semua organisasi yang memperoleh barang dan jasa yang digunakan dalam memproduksi barang dan jasa lain yang dijual, disewakan, dan dipasok kepada pihak lain.18 Menurut Tibran Yusuf19 model pemasaran bussiness to bussiness atau disingkat B2B, yaitu pemasaran produk/jasa antar company atau antar badan bisnis yang mempunyai karakteristik sebagai berikut: 1. Penjualan barang/jasa dalam jumlah yang banyak. Karena konsumsi produk yang dilakukan oleh pelanggan merupakan bagian dari sebuah proses produksi, maka tentunya jumlah barang yang diminta akan memiliki volume penjualan yang besar. 2. Biasanya dengan harga yang khusus. 18 19 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran ed. kesebelas, Indeks, 2005, hal. 238. Tibran Yusuf, Pemasaran B2B, www.tibran-yusuf.com, tanggal: 6 November 2009 27 Harga yang terjadi antara pelanggan yang satu dengan pelanggan yang lain akan mungkin berbeda, hal ini terkait berbagai macam faktor dilapangan, seperti volume penjualan, loyalitas pelanggan, dll. 3. Koneksi on-line antara vendor dengan pembeli. Selalu ada komunikasi antara pihak produsen dengan pelanggannya, hal ini penting karena biasanya produk industri seperti ini memiliki spesifikasi teknis yang harus diperhatikan dengan baik. Pada definisi lain menyebutkan pemasaran business to business adalah sebuah transaksi yang terjadi antara perusahaan dan perusahaan lain, sebagai lawan dari transaksi yang melibatkan konsumen. Istilah ini juga mengambarkan sebuah perusahaan yang menyediakan barang ataujasa untuk perusahaan lain20.Dalam pelaksanaan pemasaran business to business perusahaan menyalurkan produknya dengan mengunakan agen atau sub agen, di lain pihak perusahaan juga menyalurkan produknya secara langsung dari pihak perusahaan sendiri kepada pelanggan pelaku industri melalui marketing dan salesnya. 20 www. investorworld.com, tanggal: 5 Januari 2011