11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Manusia adalah

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi
Manusia adalah mahluk sosial yang akan selalu membutuhkan orang lain
selama hidupnya. Oleh karena itu, manusia selalu berinteraksi dengan orang lain.
Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi
dan reaksi. Itulah yang disebut dengan tindakan komunikasi.
Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,
manusia saling berhubungan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari baik
dilingkungan rumah, kantor, maupun dimana saja manusia itu berada.
Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu
communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya
communis, yang bermakna umum atau bersama-sama. Para ahli mendefinisikan
komunikasi menurut sudut pandang mereka masing-masing.
Soyomukti mendefinisikan komunikasi adalah sebagai usaha penyampaian
pesan antar manusia. Ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari usaha
penyampaian pesan antar manusia. Objek ilmu komunikasi adalah komunikasi,
yakni usaha penyampaian pesan antar manusia. Ilmu komunikasi tidak mengkaji
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
proses penyampaian pesan kepada mahluk yang bukan manusia (hewan dan
tumbuh-tumbuhan)3.
Effendy mengartikan “bahasa” dalam komunikasi dinamakan pesan
(message), orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator, sedangkan
orang yang menerima pernyataan diberi nama komunikan, sehingga komunikasi
dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan. Jika analisis pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi
pesan, kedua lambang. Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran, atau perasaan,
lambang atau bahasa4.
Berdasarkan dua pengertian komunikasi diatas, dapat disimpulkan bahwa
komunikasi adalah cara orang untuk menyampaikan pesan terhadap orang lain
yang dinamakan komunikator yang diharapkan adanya persamaan persepsi. Ilmu
komunikasi hanya mengkaji proses penyampaian pesan kepada manusia.
2.2
Public Relations
2.2.1 Definisi Public Relations
Public Relations dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan istilah
hubungan masyarakat atau disingkat dengan ‘humas’ merupakan salah satu bagian
dari tiga bagian besar komunikasi yaitu jurnalistik, hubungan masyarakat, dan
periklanan.
3
4
Soyomukti, Nurani. Pengantar Ilmu Komunikasi, Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2010 hal.55
Effendy, Onong Uchjana. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan
mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan
publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.
Definisi ini juga mengidentifikasi pembentukan dan pemeliharaan hubungan yang
baik yang saling menguntungkan antara organisasi dengan publik sebagai basis
moral dan etis dari profesi Public Relations. Sebagai sebuah fungsi manajemen,
Public Relations membantu masyarakat untuk menentukan keputusan dan
menjalankan fungsi secara lebih efektif dengan memberikan kontribusi
pemahaman bersama diantara kelompok dan institusi, serta Public Relations juga
berfungsi untuk menyelaraskan kebijakan publik dan privat.
Sedangkan definisi Public Relations menurut Frank Jefkins yaitu, bahwa
Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu
kedalam maupun keluar antar suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam
rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling
pengertian.5
Cutlip dan Center dalam Effendy mendefinisikan PR sebagai fungsi
manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata
cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan
melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan
publik6.
5
Frank Jefkins disempurnakan oleh Daniel Yadin. Public Relations, Jakarta: Erlangga, 2004hal.10
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2009 hal.116
6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
2.2.2
Fungsi Public Relations
Berbicara mengenai fungsi Public Relations, sebenarnya dapat dijelaskan
secara sederhana bahwa Public Relations pada dasarnya adalah untuk
menghubungkan publik atau pihak yang berkepentingan didalam atau diluar suatu
instansi.
Public Relations merupakan fungsi manajemen yang turut menentukan
suksesnya berjalannya suatu perusahaan. Selain itu fungsi Public Relations yang
penting adalah penyampaian informasi. Bisa kita anggap bahwa informasi adalah
“komoditas” utama seorang praktisi Public Relations, maka informasi yang
disampaikan olehnya tidak boleh ada kemungkinan salah dimengerti dan tidak
utuh.
Pakar Humas Internasional, Cutlip & Centre, and Canfield (1952)
merumuskan fungsi Public Relations yaitu : Menunjang aktifitas utama
manajemen dalam mecapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen
lembaga/organisasi)
1. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan
publiknya yang merupakan khalayak sasaran.
2. Mengindentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini,
persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang
diwakilinya atau sebaliknya.
3. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran
kepada manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.
4. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus
informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya
atau sebaliknya, demi terciptanya citra positif bagi kedua belah pihak.7
7
Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada, 2005 hal.19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Menurut Rosady Ruslan bahwa Public Relations memiliki tiga fungsi
utama yaitu8:
1. Sebagai komunikator dalam kegiatan komunikasi pada organisasi
perusahaan, prosesnya berlangsung dalam dua arah timbale balik (two
way traffic reciprocal communication). Dalam hal ini, di satu pihak
melakukan fungsi komunikasi yang merupakan bentuk penyebaran
informasi, dilain pihak komunikasi berlangsung dalam bentuk
penyampaian pesan dan menciptakan opini publik (public opinion).
2. Membangun atau membina hubungan (relationship) yang positif dan
baik dengan pihak publik sebagai target sasaran yaitu publik internal
dan eksternal. Khususnya dalam menciptakan saling mempercayai
(mutually understanding), dan saling memperoleh manfaat bersama
(mutually symbiosis) antara lembaga atau organisasi perusahaan dan
publiknya.
3. Peranan back up management dan sebelumnya dijelaskan bahwa
fungsi Public Relations melekat pada fungsi manajemen, berarti ia
tidak dapat dipisahkan oleh manajamen.
Public Relations News yang menyatakan bahwa, Public Relations
(Humas)
adalah
fungsi
manajemen
yang
mengevaluasi
sikap
publik,
mengidentifikasikan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur-prosedur seorang
individu atau sebuah organisasi berdasarkan kepentingan publik dan menjalankan
suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik.9
Rhenald Kasali diambil dari Public Relation News mengatakan bahwa
Public Relations adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap
sikap-sikap publik, mengidentifikasikan kebijakan dan prosedur seseorang atau
sebuah perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan
8
Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada, 2005 hal.10-11
9
Moore, H.Frazier. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi, Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya, 2004 hal.6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
program-program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan
publik.10
2.2.3 Tugas Public Relations
Kegiatan Public Relations bukanlah kegiatan yang dilakukan secara
sambilan, melainkan dilakukan dengan sengaja dan berkesinambungan, kegiatan
bukan sekedar menyebarkan informasi belaka, melainkan melakukan kegiatan
komunikasi guna mendorong daya pengaruh untuk menanamkan citra tertentu
kepada objeknya.
Adapun 5 (lima) tugas pokok Public Relations Menurut Maria Assumpta
Rumanti11, yaitu :
1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian
informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik.
Supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi
atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan.
2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat
umum atau masyarakat. Disamping itu juga, menjalankan dan
bertanggung jawab terhadap kehidupan kita bersama dengan
lingkungan.
3. Memperbaiki citra organisasi. Bagi Public Relations, menyadari citra
yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, publikasi, dan
seterusnya. Tetapi terletak bagaimana organisasi bisa mencerminkan
organisasi yang dipercayai, memiliki
kekuatan, mengadakan
perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk
dikontrol dan dievaluasi.
4. Tanggung jawab sosial. Public Relations merupakan instrument untuk
bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak.
10
11
Iriantara, Yosal. Manajemen Strategis Public Relations, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004 hal.44
Rumanti, Sr. Maria Assumpta. Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktek, Jakarta:
PT.Grasindo, 2004 hal.39-42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
5. Komunikasi. Public Relations mempunyai bentuk komunikasi yang
khusus, komunikasi timbale balik, maka pengetahuan komunikasi
menjadi modalnya. Dalam fungsinya, komunikasi itu sentral, yang
perlu dimiliki adalah pengetahuan manajamen dan kepemimpinan,
struktur organisasi.
Dalam proses komunikasi timbal balik itu sendiri, komunikasi yang
dilakukan oleh seorang Public Relations berkaitan dengan fungsinya sebagai
seorang komunikator.
Oxley12 menyatakan bahwa tugas Public Relations adalah untuk memberi
layanan pada organisasi-organisasi yang disebut manajemen itu, Secara rinci
dikatakan tugas-tugas tersebut adalah :
1. Memberi saran kepada manajemen tentang semua perkembangan
internal dan eksternal yang mungkin mempengaruhi hubungan
organisasi dengan publik-publiknya.
2. Meneliti dan menafsirkan untuk kepentingan organisasi, sikap publikpublik utama pada saat ini atau antisipasi sikap publik-publik pokok
terhadap organisasi.
3. Bekerja sebagai penghubung (liaison) antara manajemen dan publikpubliknya.
4. Memberi laporan berkala kepada manajemen tentang semua kegiatan
yang mempengaruhi hubungan politik dengan organisasi.
Tugas seorang Public Relations lain adalah sinkronisasi antara informasi
dari perusahaan dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga mencapai suasan
akrab, saling mengerti dan muncul suasana yang menyangkut dalam interaksi
perusahaan dengan publik.13
12
Iriantara, Yosal. Manajemen Strategis Public Relations, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004 hal.45
Suhondang,Kustadi. Public Relations Perusahaan, Kajian Program Implementasi, Bandung:
PT.Nuansa, 2004 hal.73
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
2.2.4 Humas Non Profit
Setiap organisasi atau perusahaan, apapun jenisnya, membutuhkan fungsi
humas. Kegiatan humas dapat dilaksanakan dalam berbagai situasi (setting).
Walaupun prinsip-prinsip humas berlaku untuk seluruh jenis organisasi atau
perusahaan, namun pekerjaan atau tugas praktisi humas dapat bervariasi
tergantung pada situasi yaitu jenis organisasi atau perusahaan di mana praktisi
humas bekerja.14
Organisasi non profit didirikan untuk mencapai tujuan yang bersifat
nonbisnis atau tidak mencari keuntungan. Organisasi non profit dapat dibagi
menjadi dua macam, yaitu :
1. Organisasi non profit pemerintah, yaitu organisasi yang kegiatan
operasionalnya dibiayai pemerintah atau Negara seperti : lembaga atau
badan pemerintah, departemen/kementrian, lembaga Negara. Komisi
Independen dan sebagainya, serta
2. Organisasi non profit bukan pemerintahan adalah organisasi yang
kegiatan operasionalnya tidak tergantung pada bantuan pemerintah
seperti : partai politik, lembaga swadaya masyrakat (LSM), organisasi
kemasyrakatan (ormas), organisasi agama, dan sebagainya.15
14
Morissan. Manajemen Public Relations, Strategi Menjadi Humas Profesional,
Kencana 2008 hal.85
15
Ibid hal 89-90
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jakarta:
19
2.3
Corporate Social Responsibility (CSR)
2.3.1 Definisi Corporate Social Responsibility (CSR)
Sebagai suatu konsep, Social Responsibility belum memiliki batasan yang
sepadan. Banyak ahli, praktisi dan peneliti belum memiliki banyak kesamaan
dalam memberikan definisi meskipun dalam banyak hal memiliki kesamaan
esensi.
World Business Council for Sustainable Development dalam Suharto
menjelaskan CSR adalah komitmen berkesinambungan dari kalangan bisnis serta
berperilaku etis dan member kontribusi bagi pembangunan ekonomi, seraya
meningkatkan kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya, serta komunitas
lokal dan masyarakat pada umumnya16.
Pada rancangan ISO 26000 yang mengatur CSR dalam Suharto
menjelaskan bahwa CSR adalah tanggung jawab sebuah organisasi terhadap
dampak-dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada
masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan
dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan
masyarakat; mempertimbangkan haraan pemangku kepentingan, sejalan dengan
hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional; serta terintegrasi
dengan organisasi secara menyeluruh17.
Schemerhorn dalam Suharto menyebutkan bahwa definisi tanggung jawab
sosial adalah suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara
16
17
Suharto, E. Menggagas Standar Audit Program CSR, Jurnal, 2008 hal.123
Ibid, hal.89
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dan kepentingan publik
eksternal18.
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu tindakan atau
konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut)
sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial atau lingkungan sekitar
dimana perusahaan itu berada. Contoh bentuk tanggung jawab itu bermacammacam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan perbaikan lingkungan.
2.3.2 Kategori Aktivitas CSR
Menurut Kotler dan Lee terdapat enam kategori aktivitas CSR yang dapat
dipilih perusahaan dengan mempertimbangkan tujuan perusahaan, tipe program,
keuntungan potensial yang akan diperoleh, serta tahap-tahap kegiatan. Kotler dan
Lee dalam Kartini menyebutkan enam kategori program, diantaranya;
1. Cause Promotions. Perusahaan yang menggunakan jenis program CSR
Cause Promotions menyediakan sejumlah dana sebagai bentuk kontribusi
CSR atau sumber daya lainnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
(awareness) terhadap suatu masalah sosial atau untuk mendukung
pengumpulan dana, partisipasi dari masyarakat, atau dalam rangka
merekrut relawan (volunteer) untuk mendukung masalah sosial tersebut.
Perusahaan dapat menginisiasi dan mengelola sendiri kegiatan Cause
Promotions ini.
2. Cause Related Marketing. Perusahaan yang mengimplementasikan CSR
dengan jenis program Cause Related Marketing (CRM), berkomitmen
untuk menyumbangkan presentase tertentu dari penghasilannya untuk
suatu kegiatan sosial berdasarkan besarnya penjualan produk. Seperti yang
dilakukan Bakrie Telecom melalui Bakrie Untuk Negeri dengan
menyerahkan donasi 1,3 miliar yang disisihkan Rp 10 ribu dari setiap hasil
penjualan Hape Esia Slank bagi masyarakat Sumatera Barat. Donasi
18
Suharto, E. Pekerjaan Sosial Di Dunia Industry, Bandung: Refika aditama, 2007 hal.202
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
3.
4.
5.
6.
tersebut digunakan untuk melakukan pembangunan maupun perbaikan
berbagai fasilitas kesehatan, pendidikan dan ibadah di 4 (empat) wilayah
Sumatera Barat: Padang, Pasaman, Padang Pariaman dan Pariaman.
Corporate Social Marketing. Dalam program Corporate Social Marketing
(CSM), perusahaan mengembangkan dan melaksanakan kampanye untuk
merubah perilaku masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan
keselamatan publik, menjaga kelestarian lingkungan hidup, serta
meningkatkan kesejahtreraan masyarakat. Kampanye CSM lebih banyak
terfokus untuk mendorong perubahan perilaku yang berkaitan dengan
beberapa isu yakni isu kesehatan, perlindungan terhadap kecelakaan atau
kerugian, lingkungan serta keterlibaan masyarakat.
Corporate Philantropy. Perusahaan dengan program Corporate
Philantropy memberikan kontribusi langsung secara cuma-cuma (charity)
dalam bentuk hibah tunai, sumbangan, dan sejenisnya.
Community Volunteering. Melalui program Community Volunteering
perusahaan mendukung serta mendorong para karyawan, para pemegang
franchise atau rekan pedagang eceran untuk menyisihkan waktu mereka
secara sukarela guna membantu organisasi-organisasi masyarakat lokal
maupun masyarakat yang menjadi sasaran program.
Socially Responsible Business Practice. (Praktek bisnis dimana
perusahaan melakukan investasi yang mendukung pemecahan suatu
masalah sosial untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas dan
melindungi lingkungan)19.
Seiring perkembangan jaman dan semakin banyaknya perusahaan yang
menjalankan aktifitas CSR, program CSR dapat dibagi dalam beberapa kategori.
Kategori tersebut dibagi berdasarkan jenis dari kegiatan CSR.
Maka uraian peneliti yang sesuai dengan judul ada pada kategori nomor 3,
yaitu Corporate Social Marketing, dimana dalam kategori tersebut dijelaskan
bahwa perusahaan mengembangkan dan melaksanakan kampanye untuk merubah
perilaku masyarakat yang salah satunya adalah untuk menjaga kelestarian
lingkungan hidup.
19
Kotler, Philip, dan Nancy Lee. Corporate Social Responsibility: Doing the Most Good for Your
Company and Your Cause. New Jersey. John Wiley and Sons Inc, 2005 hal.23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
2.3.3 Manfaat Program CSR
Dalam menjalankan program Corpororate Social Responsibility, tentu saja
perusahaan akan merasakan dampak dan juga manfaatnya. Menurut Yusuf
Wibisono menguraikan 10 keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan jika
melakukan program Corporate Social Responsibility, yaitu:
1. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan citra perusahaan
2. Layak mendapatkan social licence to operate dari masyarakat sekitar
3. Mereduksi resiko bisnis perusahaan, mengelola resiko ditengah
kompleksnya permasalahan perusahaan
4. Melebarkan akses sumber daya track records yang baik dalam pengelolaan
corporate social responsibility
5. Membentangkan akses menuju market investasi yang ditanamkan untuk
program corporate social responsibility
6. Mereduksi biaya banyak. Misalnya : dengan mendaur ulang limbah pabrik
kedalam proses produksi
7. Memperbaiki hubungan dengan stakeholder implementasi corporate social
responsibility
8. Memperbaiki hubungan dengan regulator perusahaan yang melaksanakan
corporate social responsibility
9. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan
10. Peluang mendapatkan penghargaan20
Terdapat manfaat yang didapatkan dari pelaksanaan tanggung jawab sosial
perusahaan, baik bagi perusahaan sendiri, bagi masyarakat, pemerintah, dan
pemangku kepentingan lainnya. Wibisono menguraikan manfaat yang akan
diterima dari pelaksanaan CSR, diantaranya:
1. Bagi perusahaan. Terdapat empat manfaat yang diperoleh perusahaan
dengan mengimplementasikan CSR. Pertama, keberadaan perusahaan
dapat tumbuh dan berkelanjutan dan perusahaan mendapatkan citra yang
positif dari masyarakat luas. Kedua, perusahaan lebih mudah memperoleh
akses terhadap modal (capital). Ketiga, perusahaan dapat mempertahankan
sumber daya manusia (human resources) yang berkualitas. Keempat,
perusahaan dapat meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang
20
Wibisono, Yusuf. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik: Fascho Publishing, 2007 hal.78
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
kritis (critical decision making) dan mempermudah pengelolaan
manajemen resiko (risk management).
2. Bagi masyarakat, praktik CSR yang baik akan meningkatkan nilai-tambah
adanya perusahaan disuatu daerah karena akan menyerap tenaga kerja,
meningkatkan kualitas sosial di daerah tersebut. Pekerja lokal yang diserap
akan mendapatkan perlindungan akan hak-haknya sebagai pekerja. Jika
terdapat masyarakat adat atau masyarakat lokal, praktek CSR akan
menghargai keberadaan tradisi dan budaya lokal tersebut.
3. Bagi lingkungan, praktik CSR akan mencegah eksploitasi berlebihan atas
sumber daya alam, menjaga kualitas lingkungan dengan menekan tingkat
polusi dan justru perusahaan terlibat mempengaruhi lingkungannya.
4. Bagi negara, praktik CSR yang baik akan mencegah apa yang disebut
“corporate misconduct” atau malpraktik bisnis seperti penyuapan pada
aparat negara atau aparat hukum yang memicu tingginya korupsi. Selain
itu, negara akan menikmati pendapatan dari pajak yang wajar (yang tidak
digelapkan) oleh perusahaan21.
Dalam melakukan CSR diharapkan ada keuntungan atau manfaat yang
diterima oleh perusahaan dan masyarakat. Bagi perusahaan, yang terpenting
adalah citra yang baik dimata masyarakat dan dukungan berupa ijin usaha oleh
masyarakat sekitar. Bagi masyarakat, perusahaan dapat dijadikan lapangan
pekerjaan oleh masyarakat sekitar dan ditingkatkannya fasilitas di sekitar
perusahaan (daerah masyarakat).
21
Wibisono, Yusuf. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik: Fascho publishing, 2007 hal
.99
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
2.4
Corporate Partnership
“Corporate Partnership is a partnership between a fundraising
organisation and a commercial entity, where the commercial entity
provides
money,
skills
or
other
resources
to
the
fundraising
organization”22
Corporate
Partnership
adalah
mitra
korporasi
antara
organisasi
penggalang dana dan entitas komersial, dimana entitas komersial yang
menyediakan uang, keterampilan, atau sumber daya lain untuk organisasi
penggalang dana.
Salah satu tugas Public Relations adalah untuk menjalankan tanggung
jawab sosial kepada stakeholders. Dimana tanggung jawab sosial sudah menjadi
kewajiban yang ada didalam Undang-Undang No.40 Tahun 2007. Namun,
tanggung jawab sosial dan lingkungan sebenarnya hal yang memang sudah
sepatutnya dijalankan oleh perusahaan tanpa harus dipaksa oleh undang-undang
tersebut, karena dengan melakukan kegiatan CSR, perusahaan tentunya akan
memperoleh keuntungan, terutama demi keberlanjutan perusahaan kedepannya.
WWF Indonesia sebagai lembaga swadaya masyarakat yang bergerak
dibidang lingkungan, memiliki beberapa program corporate partnership yang
dapat dijadikan sebagai program CSR oleh mitra kerja atau perusahaan. Adapun
program corporate partnership yang menjadi fokus WWF Indonesia yaitu :
22
http://www.institute-of-fundraising.org.uk/guidance/code-of-fundraising-practice/corporatepartnerships/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
1. Marine (Laut)

Revive The Reef
Program Revive The Reef merupakan kegiatan penanaman terumbu
karang kembali yang bertujuan untuk menjaga dan melestarikan
ekosistem laut.

Turtle Hope
Turtle Hope merupakan kegiatan pengembalian peneluran penyu
secara alamiah, dengan jalan mengadopsi sarang penyu. Sarang
penyu yang diadopsi akan dijaga secara ketat oleh tim patroli dan
sarang-sarang penyu tersebut akan ditandai koordinatnya sehingga
dapat dipantau secara virtual lewat geotagging.
2. Forest (Hutan)

NEWTrees
Program NEWTrees merupakan kegiatan penanaman pohon
kembali di Taman Nasional atau Hutan Lindung. Program ini
membantu reforestasi untuk melindungi Taman Nasional dan
pertumbuhan pohon-pohon dapat
diawasi melalui Geotags
(pelabelan pohon dengan garis lintang dan garis bujur/koordinat
lokasi yang tepat).

NEWTrees Mangrove
NEWTrees Mangrove merupakan bagian dari program NEWTrees.
Program ini berorientasi pada perbaikan fungsi ekosistem,
mencegah abrasi, melindungi dari gempuran pasang gelombang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
tinggi serta memulihkan kembali sektor perikanan dengan
rimbunnya mangrove.
3. Education (Pendidikan)

Panda Mobile
Panda Mobile merupakan truk enam roda yang digunakan WWF
Indonesia untuk melakukan kegiatan konservasi di area publik.
Panda Mobile WWF bertujuan untuk menyebarkan pesan
konservasi kepada publik Indonesia melalui kegiatan kampanye
dan edukasi mengenai lingkungan.
Berdasarkan database perusahaan yang mengikuti kegiatan corporate
partnership yang sudah diberikan peneliti pada bab sebelumnya, adapun
perusahaan Tupperware dan HSBC yang telah melakukan kegiatan CSR dengan
salah satu program corporate partnership diatas.
Tupperware dan HSB telah melaksanakan program NEWTrees Mangrove
dan Panda Mobile. Dimana kedua program tersebut memiliki manfaat yang
berbeda. NEWTrees Mangrove dilakukan untuk mencegah terjadinya abrasi
pantai, dan Panda Mobile dilakukan untuk memberikan edukasi kepada
masyarakat untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.
Kedua program tersebut bertujuan untuk menjaga bumi agar tetap hijau.
Dengan melakukan kegiatan corporate partnership tentu saja pihak mitra kerja
atau perusahaan telah menjalankan tugas Public Relations yaitu menjalankan
tanggung jawab sosial kepada masyarakat, serta perusahaan juga akan
mendapatkan citra positif dari stakeholders.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download