BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Manusia adalah mahluk sosial yang akan selalu membutuhkan orang lain selama hidupnya. Oleh karena itu, manusia selalu berinteraksi dengan orang lain. Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Itulah yang disebut dengan tindakan komunikasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia saling berhubungan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari baik dilingkungan rumah, kantor, maupun dimana saja manusia itu berada. Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna umum atau bersama-sama. Para ahli mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang mereka masing-masing. Soyomukti mendefinisikan komunikasi adalah sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia. Ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari usaha penyampaian pesan antar manusia. Objek ilmu komunikasi adalah komunikasi, yakni usaha penyampaian pesan antar manusia. Ilmu komunikasi tidak mengkaji 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 proses penyampaian pesan kepada mahluk yang bukan manusia (hewan dan tumbuh-tumbuhan)3. Effendy mengartikan “bahasa” dalam komunikasi dinamakan pesan (message), orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator, sedangkan orang yang menerima pernyataan diberi nama komunikan, sehingga komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Jika analisis pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan, kedua lambang. Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran, atau perasaan, lambang atau bahasa4. Berdasarkan dua pengertian komunikasi diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah cara orang untuk menyampaikan pesan terhadap orang lain yang dinamakan komunikator yang diharapkan adanya persamaan persepsi. Ilmu komunikasi hanya mengkaji proses penyampaian pesan kepada manusia. 2.2 Public Relations 2.2.1 Definisi Public Relations Public Relations dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan istilah hubungan masyarakat atau disingkat dengan ‘humas’ merupakan salah satu bagian dari tiga bagian besar komunikasi yaitu jurnalistik, hubungan masyarakat, dan periklanan. 3 4 Soyomukti, Nurani. Pengantar Ilmu Komunikasi, Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2010 hal.55 Effendy, Onong Uchjana. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Definisi ini juga mengidentifikasi pembentukan dan pemeliharaan hubungan yang baik yang saling menguntungkan antara organisasi dengan publik sebagai basis moral dan etis dari profesi Public Relations. Sebagai sebuah fungsi manajemen, Public Relations membantu masyarakat untuk menentukan keputusan dan menjalankan fungsi secara lebih efektif dengan memberikan kontribusi pemahaman bersama diantara kelompok dan institusi, serta Public Relations juga berfungsi untuk menyelaraskan kebijakan publik dan privat. Sedangkan definisi Public Relations menurut Frank Jefkins yaitu, bahwa Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar antar suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.5 Cutlip dan Center dalam Effendy mendefinisikan PR sebagai fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan publik6. 5 Frank Jefkins disempurnakan oleh Daniel Yadin. Public Relations, Jakarta: Erlangga, 2004hal.10 Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya. 2009 hal.116 6 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 2.2.2 Fungsi Public Relations Berbicara mengenai fungsi Public Relations, sebenarnya dapat dijelaskan secara sederhana bahwa Public Relations pada dasarnya adalah untuk menghubungkan publik atau pihak yang berkepentingan didalam atau diluar suatu instansi. Public Relations merupakan fungsi manajemen yang turut menentukan suksesnya berjalannya suatu perusahaan. Selain itu fungsi Public Relations yang penting adalah penyampaian informasi. Bisa kita anggap bahwa informasi adalah “komoditas” utama seorang praktisi Public Relations, maka informasi yang disampaikan olehnya tidak boleh ada kemungkinan salah dimengerti dan tidak utuh. Pakar Humas Internasional, Cutlip & Centre, and Canfield (1952) merumuskan fungsi Public Relations yaitu : Menunjang aktifitas utama manajemen dalam mecapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga/organisasi) 1. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran. 2. Mengindentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya. 3. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran kepada manajemen demi tujuan dan manfaat bersama. 4. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi terciptanya citra positif bagi kedua belah pihak.7 7 Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2005 hal.19 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 Menurut Rosady Ruslan bahwa Public Relations memiliki tiga fungsi utama yaitu8: 1. Sebagai komunikator dalam kegiatan komunikasi pada organisasi perusahaan, prosesnya berlangsung dalam dua arah timbale balik (two way traffic reciprocal communication). Dalam hal ini, di satu pihak melakukan fungsi komunikasi yang merupakan bentuk penyebaran informasi, dilain pihak komunikasi berlangsung dalam bentuk penyampaian pesan dan menciptakan opini publik (public opinion). 2. Membangun atau membina hubungan (relationship) yang positif dan baik dengan pihak publik sebagai target sasaran yaitu publik internal dan eksternal. Khususnya dalam menciptakan saling mempercayai (mutually understanding), dan saling memperoleh manfaat bersama (mutually symbiosis) antara lembaga atau organisasi perusahaan dan publiknya. 3. Peranan back up management dan sebelumnya dijelaskan bahwa fungsi Public Relations melekat pada fungsi manajemen, berarti ia tidak dapat dipisahkan oleh manajamen. Public Relations News yang menyatakan bahwa, Public Relations (Humas) adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur-prosedur seorang individu atau sebuah organisasi berdasarkan kepentingan publik dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik.9 Rhenald Kasali diambil dari Public Relation News mengatakan bahwa Public Relations adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik, mengidentifikasikan kebijakan dan prosedur seseorang atau sebuah perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan 8 Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2005 hal.10-11 9 Moore, H.Frazier. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2004 hal.6 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 program-program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik.10 2.2.3 Tugas Public Relations Kegiatan Public Relations bukanlah kegiatan yang dilakukan secara sambilan, melainkan dilakukan dengan sengaja dan berkesinambungan, kegiatan bukan sekedar menyebarkan informasi belaka, melainkan melakukan kegiatan komunikasi guna mendorong daya pengaruh untuk menanamkan citra tertentu kepada objeknya. Adapun 5 (lima) tugas pokok Public Relations Menurut Maria Assumpta Rumanti11, yaitu : 1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik. Supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan. 2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. Disamping itu juga, menjalankan dan bertanggung jawab terhadap kehidupan kita bersama dengan lingkungan. 3. Memperbaiki citra organisasi. Bagi Public Relations, menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, publikasi, dan seterusnya. Tetapi terletak bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol dan dievaluasi. 4. Tanggung jawab sosial. Public Relations merupakan instrument untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak. 10 11 Iriantara, Yosal. Manajemen Strategis Public Relations, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004 hal.44 Rumanti, Sr. Maria Assumpta. Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktek, Jakarta: PT.Grasindo, 2004 hal.39-42 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 5. Komunikasi. Public Relations mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi timbale balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. Dalam fungsinya, komunikasi itu sentral, yang perlu dimiliki adalah pengetahuan manajamen dan kepemimpinan, struktur organisasi. Dalam proses komunikasi timbal balik itu sendiri, komunikasi yang dilakukan oleh seorang Public Relations berkaitan dengan fungsinya sebagai seorang komunikator. Oxley12 menyatakan bahwa tugas Public Relations adalah untuk memberi layanan pada organisasi-organisasi yang disebut manajemen itu, Secara rinci dikatakan tugas-tugas tersebut adalah : 1. Memberi saran kepada manajemen tentang semua perkembangan internal dan eksternal yang mungkin mempengaruhi hubungan organisasi dengan publik-publiknya. 2. Meneliti dan menafsirkan untuk kepentingan organisasi, sikap publikpublik utama pada saat ini atau antisipasi sikap publik-publik pokok terhadap organisasi. 3. Bekerja sebagai penghubung (liaison) antara manajemen dan publikpubliknya. 4. Memberi laporan berkala kepada manajemen tentang semua kegiatan yang mempengaruhi hubungan politik dengan organisasi. Tugas seorang Public Relations lain adalah sinkronisasi antara informasi dari perusahaan dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga mencapai suasan akrab, saling mengerti dan muncul suasana yang menyangkut dalam interaksi perusahaan dengan publik.13 12 Iriantara, Yosal. Manajemen Strategis Public Relations, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004 hal.45 Suhondang,Kustadi. Public Relations Perusahaan, Kajian Program Implementasi, Bandung: PT.Nuansa, 2004 hal.73 13 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 2.2.4 Humas Non Profit Setiap organisasi atau perusahaan, apapun jenisnya, membutuhkan fungsi humas. Kegiatan humas dapat dilaksanakan dalam berbagai situasi (setting). Walaupun prinsip-prinsip humas berlaku untuk seluruh jenis organisasi atau perusahaan, namun pekerjaan atau tugas praktisi humas dapat bervariasi tergantung pada situasi yaitu jenis organisasi atau perusahaan di mana praktisi humas bekerja.14 Organisasi non profit didirikan untuk mencapai tujuan yang bersifat nonbisnis atau tidak mencari keuntungan. Organisasi non profit dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : 1. Organisasi non profit pemerintah, yaitu organisasi yang kegiatan operasionalnya dibiayai pemerintah atau Negara seperti : lembaga atau badan pemerintah, departemen/kementrian, lembaga Negara. Komisi Independen dan sebagainya, serta 2. Organisasi non profit bukan pemerintahan adalah organisasi yang kegiatan operasionalnya tidak tergantung pada bantuan pemerintah seperti : partai politik, lembaga swadaya masyrakat (LSM), organisasi kemasyrakatan (ormas), organisasi agama, dan sebagainya.15 14 Morissan. Manajemen Public Relations, Strategi Menjadi Humas Profesional, Kencana 2008 hal.85 15 Ibid hal 89-90 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Jakarta: 19 2.3 Corporate Social Responsibility (CSR) 2.3.1 Definisi Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai suatu konsep, Social Responsibility belum memiliki batasan yang sepadan. Banyak ahli, praktisi dan peneliti belum memiliki banyak kesamaan dalam memberikan definisi meskipun dalam banyak hal memiliki kesamaan esensi. World Business Council for Sustainable Development dalam Suharto menjelaskan CSR adalah komitmen berkesinambungan dari kalangan bisnis serta berperilaku etis dan member kontribusi bagi pembangunan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya16. Pada rancangan ISO 26000 yang mengatur CSR dalam Suharto menjelaskan bahwa CSR adalah tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat; mempertimbangkan haraan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional; serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh17. Schemerhorn dalam Suharto menyebutkan bahwa definisi tanggung jawab sosial adalah suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara 16 17 Suharto, E. Menggagas Standar Audit Program CSR, Jurnal, 2008 hal.123 Ibid, hal.89 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dan kepentingan publik eksternal18. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial atau lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Contoh bentuk tanggung jawab itu bermacammacam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan. 2.3.2 Kategori Aktivitas CSR Menurut Kotler dan Lee terdapat enam kategori aktivitas CSR yang dapat dipilih perusahaan dengan mempertimbangkan tujuan perusahaan, tipe program, keuntungan potensial yang akan diperoleh, serta tahap-tahap kegiatan. Kotler dan Lee dalam Kartini menyebutkan enam kategori program, diantaranya; 1. Cause Promotions. Perusahaan yang menggunakan jenis program CSR Cause Promotions menyediakan sejumlah dana sebagai bentuk kontribusi CSR atau sumber daya lainnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat (awareness) terhadap suatu masalah sosial atau untuk mendukung pengumpulan dana, partisipasi dari masyarakat, atau dalam rangka merekrut relawan (volunteer) untuk mendukung masalah sosial tersebut. Perusahaan dapat menginisiasi dan mengelola sendiri kegiatan Cause Promotions ini. 2. Cause Related Marketing. Perusahaan yang mengimplementasikan CSR dengan jenis program Cause Related Marketing (CRM), berkomitmen untuk menyumbangkan presentase tertentu dari penghasilannya untuk suatu kegiatan sosial berdasarkan besarnya penjualan produk. Seperti yang dilakukan Bakrie Telecom melalui Bakrie Untuk Negeri dengan menyerahkan donasi 1,3 miliar yang disisihkan Rp 10 ribu dari setiap hasil penjualan Hape Esia Slank bagi masyarakat Sumatera Barat. Donasi 18 Suharto, E. Pekerjaan Sosial Di Dunia Industry, Bandung: Refika aditama, 2007 hal.202 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 3. 4. 5. 6. tersebut digunakan untuk melakukan pembangunan maupun perbaikan berbagai fasilitas kesehatan, pendidikan dan ibadah di 4 (empat) wilayah Sumatera Barat: Padang, Pasaman, Padang Pariaman dan Pariaman. Corporate Social Marketing. Dalam program Corporate Social Marketing (CSM), perusahaan mengembangkan dan melaksanakan kampanye untuk merubah perilaku masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan publik, menjaga kelestarian lingkungan hidup, serta meningkatkan kesejahtreraan masyarakat. Kampanye CSM lebih banyak terfokus untuk mendorong perubahan perilaku yang berkaitan dengan beberapa isu yakni isu kesehatan, perlindungan terhadap kecelakaan atau kerugian, lingkungan serta keterlibaan masyarakat. Corporate Philantropy. Perusahaan dengan program Corporate Philantropy memberikan kontribusi langsung secara cuma-cuma (charity) dalam bentuk hibah tunai, sumbangan, dan sejenisnya. Community Volunteering. Melalui program Community Volunteering perusahaan mendukung serta mendorong para karyawan, para pemegang franchise atau rekan pedagang eceran untuk menyisihkan waktu mereka secara sukarela guna membantu organisasi-organisasi masyarakat lokal maupun masyarakat yang menjadi sasaran program. Socially Responsible Business Practice. (Praktek bisnis dimana perusahaan melakukan investasi yang mendukung pemecahan suatu masalah sosial untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas dan melindungi lingkungan)19. Seiring perkembangan jaman dan semakin banyaknya perusahaan yang menjalankan aktifitas CSR, program CSR dapat dibagi dalam beberapa kategori. Kategori tersebut dibagi berdasarkan jenis dari kegiatan CSR. Maka uraian peneliti yang sesuai dengan judul ada pada kategori nomor 3, yaitu Corporate Social Marketing, dimana dalam kategori tersebut dijelaskan bahwa perusahaan mengembangkan dan melaksanakan kampanye untuk merubah perilaku masyarakat yang salah satunya adalah untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. 19 Kotler, Philip, dan Nancy Lee. Corporate Social Responsibility: Doing the Most Good for Your Company and Your Cause. New Jersey. John Wiley and Sons Inc, 2005 hal.23 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 2.3.3 Manfaat Program CSR Dalam menjalankan program Corpororate Social Responsibility, tentu saja perusahaan akan merasakan dampak dan juga manfaatnya. Menurut Yusuf Wibisono menguraikan 10 keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan jika melakukan program Corporate Social Responsibility, yaitu: 1. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan citra perusahaan 2. Layak mendapatkan social licence to operate dari masyarakat sekitar 3. Mereduksi resiko bisnis perusahaan, mengelola resiko ditengah kompleksnya permasalahan perusahaan 4. Melebarkan akses sumber daya track records yang baik dalam pengelolaan corporate social responsibility 5. Membentangkan akses menuju market investasi yang ditanamkan untuk program corporate social responsibility 6. Mereduksi biaya banyak. Misalnya : dengan mendaur ulang limbah pabrik kedalam proses produksi 7. Memperbaiki hubungan dengan stakeholder implementasi corporate social responsibility 8. Memperbaiki hubungan dengan regulator perusahaan yang melaksanakan corporate social responsibility 9. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan 10. Peluang mendapatkan penghargaan20 Terdapat manfaat yang didapatkan dari pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, baik bagi perusahaan sendiri, bagi masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya. Wibisono menguraikan manfaat yang akan diterima dari pelaksanaan CSR, diantaranya: 1. Bagi perusahaan. Terdapat empat manfaat yang diperoleh perusahaan dengan mengimplementasikan CSR. Pertama, keberadaan perusahaan dapat tumbuh dan berkelanjutan dan perusahaan mendapatkan citra yang positif dari masyarakat luas. Kedua, perusahaan lebih mudah memperoleh akses terhadap modal (capital). Ketiga, perusahaan dapat mempertahankan sumber daya manusia (human resources) yang berkualitas. Keempat, perusahaan dapat meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang 20 Wibisono, Yusuf. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik: Fascho Publishing, 2007 hal.78 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 kritis (critical decision making) dan mempermudah pengelolaan manajemen resiko (risk management). 2. Bagi masyarakat, praktik CSR yang baik akan meningkatkan nilai-tambah adanya perusahaan disuatu daerah karena akan menyerap tenaga kerja, meningkatkan kualitas sosial di daerah tersebut. Pekerja lokal yang diserap akan mendapatkan perlindungan akan hak-haknya sebagai pekerja. Jika terdapat masyarakat adat atau masyarakat lokal, praktek CSR akan menghargai keberadaan tradisi dan budaya lokal tersebut. 3. Bagi lingkungan, praktik CSR akan mencegah eksploitasi berlebihan atas sumber daya alam, menjaga kualitas lingkungan dengan menekan tingkat polusi dan justru perusahaan terlibat mempengaruhi lingkungannya. 4. Bagi negara, praktik CSR yang baik akan mencegah apa yang disebut “corporate misconduct” atau malpraktik bisnis seperti penyuapan pada aparat negara atau aparat hukum yang memicu tingginya korupsi. Selain itu, negara akan menikmati pendapatan dari pajak yang wajar (yang tidak digelapkan) oleh perusahaan21. Dalam melakukan CSR diharapkan ada keuntungan atau manfaat yang diterima oleh perusahaan dan masyarakat. Bagi perusahaan, yang terpenting adalah citra yang baik dimata masyarakat dan dukungan berupa ijin usaha oleh masyarakat sekitar. Bagi masyarakat, perusahaan dapat dijadikan lapangan pekerjaan oleh masyarakat sekitar dan ditingkatkannya fasilitas di sekitar perusahaan (daerah masyarakat). 21 Wibisono, Yusuf. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik: Fascho publishing, 2007 hal .99 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 2.4 Corporate Partnership “Corporate Partnership is a partnership between a fundraising organisation and a commercial entity, where the commercial entity provides money, skills or other resources to the fundraising organization”22 Corporate Partnership adalah mitra korporasi antara organisasi penggalang dana dan entitas komersial, dimana entitas komersial yang menyediakan uang, keterampilan, atau sumber daya lain untuk organisasi penggalang dana. Salah satu tugas Public Relations adalah untuk menjalankan tanggung jawab sosial kepada stakeholders. Dimana tanggung jawab sosial sudah menjadi kewajiban yang ada didalam Undang-Undang No.40 Tahun 2007. Namun, tanggung jawab sosial dan lingkungan sebenarnya hal yang memang sudah sepatutnya dijalankan oleh perusahaan tanpa harus dipaksa oleh undang-undang tersebut, karena dengan melakukan kegiatan CSR, perusahaan tentunya akan memperoleh keuntungan, terutama demi keberlanjutan perusahaan kedepannya. WWF Indonesia sebagai lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dibidang lingkungan, memiliki beberapa program corporate partnership yang dapat dijadikan sebagai program CSR oleh mitra kerja atau perusahaan. Adapun program corporate partnership yang menjadi fokus WWF Indonesia yaitu : 22 http://www.institute-of-fundraising.org.uk/guidance/code-of-fundraising-practice/corporatepartnerships/ http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 1. Marine (Laut) Revive The Reef Program Revive The Reef merupakan kegiatan penanaman terumbu karang kembali yang bertujuan untuk menjaga dan melestarikan ekosistem laut. Turtle Hope Turtle Hope merupakan kegiatan pengembalian peneluran penyu secara alamiah, dengan jalan mengadopsi sarang penyu. Sarang penyu yang diadopsi akan dijaga secara ketat oleh tim patroli dan sarang-sarang penyu tersebut akan ditandai koordinatnya sehingga dapat dipantau secara virtual lewat geotagging. 2. Forest (Hutan) NEWTrees Program NEWTrees merupakan kegiatan penanaman pohon kembali di Taman Nasional atau Hutan Lindung. Program ini membantu reforestasi untuk melindungi Taman Nasional dan pertumbuhan pohon-pohon dapat diawasi melalui Geotags (pelabelan pohon dengan garis lintang dan garis bujur/koordinat lokasi yang tepat). NEWTrees Mangrove NEWTrees Mangrove merupakan bagian dari program NEWTrees. Program ini berorientasi pada perbaikan fungsi ekosistem, mencegah abrasi, melindungi dari gempuran pasang gelombang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 tinggi serta memulihkan kembali sektor perikanan dengan rimbunnya mangrove. 3. Education (Pendidikan) Panda Mobile Panda Mobile merupakan truk enam roda yang digunakan WWF Indonesia untuk melakukan kegiatan konservasi di area publik. Panda Mobile WWF bertujuan untuk menyebarkan pesan konservasi kepada publik Indonesia melalui kegiatan kampanye dan edukasi mengenai lingkungan. Berdasarkan database perusahaan yang mengikuti kegiatan corporate partnership yang sudah diberikan peneliti pada bab sebelumnya, adapun perusahaan Tupperware dan HSBC yang telah melakukan kegiatan CSR dengan salah satu program corporate partnership diatas. Tupperware dan HSB telah melaksanakan program NEWTrees Mangrove dan Panda Mobile. Dimana kedua program tersebut memiliki manfaat yang berbeda. NEWTrees Mangrove dilakukan untuk mencegah terjadinya abrasi pantai, dan Panda Mobile dilakukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Kedua program tersebut bertujuan untuk menjaga bumi agar tetap hijau. Dengan melakukan kegiatan corporate partnership tentu saja pihak mitra kerja atau perusahaan telah menjalankan tugas Public Relations yaitu menjalankan tanggung jawab sosial kepada masyarakat, serta perusahaan juga akan mendapatkan citra positif dari stakeholders. http://digilib.mercubuana.ac.id/