BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam industri manufaktur, penjadwalan memegang peranan penting dalam penentuan penggunaan mesin dalam suatu work station. Jumlah mesin dan pekerja yang terbatas, perusahaan harus dapat mengambil keputusan yang tepat mengenai job / operasi yang mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Penjadwalan produksi dilakukan dengan tujuan agar produk dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan memaksimalkan produktivitas, mengurangi makespan, mengurangi Work In Process (WIP), meningkatkan utilisasi mesin serta meminimasi biaya produksi. Menurut Baker (2009) penjadwalan (scheduling) adalah proses pengalokasian sumber daya mesin untuk memilih sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu. Pengertian ini dapat dijabarkan menjadi dua arti yang berbeda. Pertama, penjadwalan merupakan sebuah fungsi pengambilan keputusan, yaitu menentukan jadwal yang paling tepat. Kedua penjadwalan adalah sebuah teori yang berisi kumpulan prinsip, model, teknik, dan konklusi logis dalam proses pengambilan keputusan. Berbagai metode yang umum digunakan untuk masalah penjadwalan antara lain: heuristik, matematis dan simulasi. Penerapan metode penjadwalan antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain pasti akan berbeda tergantung pada sistem produksi yang dijalankan oleh masing-masing perusahaan. Beberapa sistem produksi perusahaan manufaktur antara lain : Make to Stock (MTS), Make to Order (MTO), Assembly to Order (ATO), dan Engineer to Order (ETO). Bengkel Mesin Family Technic merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada industri pembuatan dan rekonstuksi mesin las potong plastik yang berdiri sejak tahun 2008, berlokasi di daerah Kadipiro, Solo. Waktu produksi yang ada pada perusahaan ini adalah satu shift yaitu dari pukul 8.30 sampai 16.00. Saat ini Bengkel Mesin Family Technic memiliki beberapa mesin produksi yaitu 1 mesin turning, 1 mesin grinding, 1 mesin cutting, 1 mesin las listrik, 1 mesin driling milling, 2 hand grinding, 2 hand driling, dan 1 kompresor. 1 Perusahaan menerima order baik secara langsung dari costumer ataupun pesanan melalui telepon, kemudian costumer datang ke perusahaan dan akan diberi perkiraan harga dan waktu produksi. Penawaran yang dilakukan harus mendapat konfirmasi dari costumer sehingga order yang dipesan dapat segera dikerjakan. Pada saat costumer datang ke perusahaan dengan sebuah pesanan, perusahaan akan mengkalkulasi dan memberikan waktu penyelesaian (due date) pada costumer. Biasanya perusahaan akan memberikan due date 2 bulan. Waktu yang terlalu lama ini menyebabkan banyak costumer tidak jadi memesan mesin tersebut. Untuk dapat menawarkan due date yang minimum perusahaan harus menyelesaikan order secepat mungkin. Waktu penyelesaian order yang cepat dapat dilakukan dengan mengetahui urutan proses produksi atau penjadwalan yang tepat pada pesanan tersebut. Untuk dapat menawarkan due date yang tepat dan membuat urutan proses produksi yang sesuai, perusahaan harus memahami secara menyeluruh terhadap internal perusahaan, proses, dan karateristik pesanan yang datang (Kamnisky dan Kaya, 2008). Pada waktu yang lalu telah terjadi banjir bandang di derah Kadipiro yang mengakibatkan semua dokumen yang ada telah terhanyut oleh banjir. Dokumen yang hilang merupakan buku order lalu, gambar kerja produksi, buku manual mesin dan lain – lain. Saat ini proses produksi yang dilakukan Bengkel Mesin Family Technik tidak menggunakan gambar kerja produksi namun hanya menggunakan ingatan / pengetahuan operator. Gambar kerja yang hilang, mengakibatkan bingungnya proses perakitan dan penelusuran gambar produk yang telah dikerjakan apakah sesuai atau tidak dengan standart yang ada. Selain itu tidak terdapatnya gambar kerja produksi menyebabkan tidak ada waktu baku yang pasti pada pengerjaan komponen sehingga operator tidak memiliki acuan dalam proses machining. Pembuatan komponen Mesin Las Potong Plastik sebagian dikerjakan di Bengkel Mesin Family Technic dan sebagian dikerjakan pada perusahaan lain. Proses pendataan komponen mesin saat ini belum dilakukan sehingga, pada suatu kondisi ada beberapa part yang stock terlalu banyak (menambah biaya simpan) dan ada yang kehabisan. 2 Proses pengerjaan komponen pada Bengkel Mesin Family Technik belum memiliki aturan prioritas yang harus dikerjakan sehingga pada suatu kondisi, proses machining pengerjaan komponen yang bukan prioritas dikerjakan terlebih dahulu. Hasil pengerjaan komponen tersebut akan mengakibatkan penumpukan sehingga pada saat dilakukan perakitan terdapat komponen yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan juga terdapat kekurangan komponen saat perakitan sehingga dibutuhkan aturan prioritas yang digunakan sebagai acuan dalam kegiatan produksi. Penentuan due date yang lama merupakan pertimbangan utama yang dilakukan costumer. Waktu penyelesaian yang lama dapat menyebabkan costumer tidak jadi memesan mesin. Dari permasalahan tersebut penulis akan memberikan solusi dengan membuat gambar kerja yang dibutuhkan dalam proses machining, Data komponen yang merupakan BOM (Bill Of Material) dan urutan pengerjaan yang sesuai sehingga dapat menghasilkan waktu pengerjaan lebih cepat. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah tidak adanya gambar teknik yang digunakan sebagai acuan dalam proses machining, tidak terdapat BOM (Bill Of Material) yang digunakan untuk mendata semua komponen, dan tidak terdapat aturan yang jelas dalam pengerjaan komponen sehingga menyebabkan proses pengerjaan komponen menjadi lebih lama. 1.3. Tujuan Penelitian Berikut merupakan tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini : a. Membuat gambar teknik yang bertujuan sebagai acuan dalam kegiatan produksi. b. Membuat BOM (Bill Of Material) yang digunakan untuk mendata semua komponen yang ada baik yang kerjakan di bengkel family technic atau dikerjakan di perusahaan lain. c. Membuat priority rule / aturan prioritas yang digunakan operator dalam kegiatan machining. d. Membuat urutan penjadwalan secara SPT (Shortest Processing Time). e. Membuat urutan penjadwalan secara LPT (Longest Processing Time). 3 f. Memilih metode dengan total waktu pengerjaan tercepat yang digunakan sebagai pertimbangan menentukan waktu due date yang tepat ketika mendapat order yang identik. 1.4. Batasan Masalah Batasan permasalahan dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut: a. Data order yang digunakan untuk contoh kasus diambil dari data order yang masuk bulan Oktober sampai Desember 2015 yaitu data waktu proses machining dan data waktu pemesanan. b. Produk yang digunakan sebagai penelitian adalah pembuatan mesin las potong plastik tipe S (ukuran kecil). c. Ketrampilan dan kemampuan operator dianggap sama dan stabil. d. Mesin yang digunakan untuk produksi dianggap dalam kondisi normal dan tidak rusak. 4