Binomial Newton n Pada saat SMP, siswa telah diajarkan menjabarkan bentuk (a + b) yang untuk nilai n = 2 dapat dilakukan dengan perkalian langsung sedangkan untuk n yang besar dapat dilakukan dengan menggunakan segitiga pascal untuk mendapatkan koefisien-koefisien penjabaran. Untuk n = 1 1 1 Untuk n = 2 1 2 1 Untuk n = 3 1 3 3 1 Untuk n = 4 1 4 6 4 1 Untuk n = 5 1 5 10 10 5 1 Bilangan yang di bawah merupakan penjumlahan dua bilangan di atasnya. Dari segitiga pascal tersebut akan didapat 5 5 o 4 1 3 2 2 3 1 4 (a − 2b) = (1)(a) (−2b) + (5)(a) (−2b) + (10)(a) (−2b) + (10)(a) (−2b) + (5)(a) (−2b) + 0 5 (1)(a) (−2b) 5 5 4 3 2 2 3 4 5 (a − 2b) = a − 10a b + 40a b − 80a b + 80ab −32b Cara lain adalah dengan menggunakan rumus kombinasi. n Jika (a + b) kita jabarkan akan didapat rumus sebagai berikut : n n 0 n-1 1 n-2 2 1 n-1 0 n (a + b) = nCo(a) (b) + nC1(a) (b) + nC2(a) (b) + ⋅⋅⋅ + nCn-1(a) (b) + nCn(a) (b) atau dapat juga ditulis n 0 n 1 n-1 (a + b) = nCo(a) (b) + nC1(a) (b) Contoh : 5 Jabarkan (2m + n) . Solusi : 5 5 0 (2m + n) = 5Co(2m) (n) + 0 5C5(2m) 2 + nC2(a) (b) 4 1 5C1(2m) (n) n-2 + n-1 1 n 0 + ⋅⋅⋅ + nCn-1(a) (b) + nCn(a) (b) 3 2 5C2(2m) (n) + 5C3(2m) 2 3 (n) + 1 4 5C4(2m) (n) + 5 (n) 5 5 4 3 2 2 3 4 5 (2m + n) = (1)(32m )(1) + (5)(16m )(n) + (10)(8m )(n ) + (10)(4m )(n ) + (5)(2m)(n ) + (1)(1)(n ) 5 5 4 3 2 2 3 4 5 (2m + n) = 32m + 80m n + 80m n + 40m n + 10mn + n Contoh : 3 Jabarkan bentuk (2x − 3y) Solusi : 3 3 0 2 1 1 2 0 3 (2x − 3y) = 3Co(2x) (−3y) + 3C1(2x) (−3y) + 3C2(2x) (−3y) + 3C3(2x) (−3y) 3 2 2 3 (2x − 3y) = (1)(8x )(1) + (3)(4x )(−3y) + (3)(2x)(9y ) + (1)(1)(−27y ) 3 3 2 2 3 (2x − 3y) = 8x − 36x y + 54xy − 27y Persoalan timbul adalah bila variabel yang akan dijabarkan tidak terdiri dari hanya 2 variabel. Sebenarnya hal ini tidak terlalu sulit sebab dengan menggunakan pemisalan maka dari n beberapa variabel dapat diubah menjadi 2 variabel saja. Misalkan penjabaran (x + y + z) dapat n diubah menjadi (A + B) dengan pemisalan A = x dan B = y + z. Contoh: 3 Jabarkan bentuk (a + b + c) . Solusi : Karena persoalannya terdiri dari 3 variabel maka dapat kita pecah seolah-olah menjadi 2 variabel yaitu a dan b + c. 3 3 0 2 1 1 2 0 3 (a + b + c) = 3Co(a) (b + c) + 3C1(a) (b + c) + 3C2(a) (b + c) + 3C3(a) (b + c) Dengan menggunakan penjabaran binom sebelumnya dapat diketahui bahwa : 2 2 2 (b + c) = b + 2bc + c 3 3 2 2 3 (b + c) = b + 3b c + 3bc + c Sehingga didapat : 3 3 2 2 2 3 (a + b + c) = a + 3a ( b + c) + 3a(b + 2bc + c ) + (b + c) 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 (a + b + c) = a + 3a b + 3a c + 3ab + 6abc + 3ac + b + 3b c + 3bc + c 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 (a + b + c) = a + b + c + 3a b + 3a c + 3ab + 3ac + 3b c + 3bc + 6abc Persoalan berikutnya adalah bagaimana caranya dapat diketahui koefisien dari suatu variabel tertentu tanpa harus menjabarkan semua suku-sukunya. Contoh : 6 5 11 Tentukan koefisien x y dari penjabaran (2x − 5y) . Solusi : 6 5 Karena yang diminta hanya koefisien x y maka kita hanya berkonsentrasi pada penjabaran 6 5 bentuk (2x) (5y) saja. 11 6 5 (2x − 5y) = ⋅⋅⋅ + 11C5 (2x) (−5y) + ⋅⋅⋅ 11 6 5 (2x − 5y) = ⋅⋅⋅ + (462)(64x )(−3125y ) + ⋅⋅⋅ 11 6 5 (2x − 5y) = ⋅⋅⋅ − 92400000 x y + ⋅⋅⋅ 6 5 11 Maka koefisien x y dari penjabaran (2x − 5y) adalah −92400000. Contoh : 10 Apakah koefisien x6 1 pada penjabaran x x ? Solusi : 10 1 Jika x dijabarkan akan didapat : x 10 r 1 1 10 r x ... 10 Cr ( x) ... x x 10 1 2r 10 r x ... 10 Cr (1) x ... x Karena yang ditanyakan adalah koefisien x6 maka harus dipenuhi 10 – 2r = 6 sehingga r = 2. Untuk r = 2 didapat : 10 1 6 10 r 6 x ... 10 Cr (1) x ... ... 45 x ... x 10 1 Maka koefisien pada penjabaran x adalah 45. x Selain digunakan dalam penjabaran suku-suku dari suatu binom, metode yang digunakan dalam segitiga pascal juga dapat diterapkan pada suatu persoalan menarik. x6 Contoh: Tentukan banyaknya cara menyusun kata SUKA dari atas ke bawah pada susunan berikut jika huruf-huruf yang diambil harus berdekatan. S UU KKK AAAA Solusi : Jika dituliskan sebagaimana metode pascal didapat 1 11 12 1 1331 Angka-angka di atas menyatakan banyaknya cara untuk sampai pada angka tersebut. Dari angka-angka tersebut didapat banyaknya cara untuk menyusun kata SUKA = 1 + 3 + 3 + 1 = 8. Contoh : Ada berapa banyak cara menyusun kata MATHEMATICS dimulai dari atas ke bawah jika hurufhuruf yang diambil harus berdekatan. M AA TTT HHHH EEEEE MMMMMM AAAAA TTTT III CC S Solusi : Kita ubah huruf-huruf tersebut dengan angka-angka sebagai berikut. 1 11 121 1331 14641 1 5 10 10 5 1 6 15 20 15 6 21 35 35 21 56 70 56 126 126 252 Maka banyaknya cara menyusun kata MATHEMATICS adalah 252. 1. Buktikan bahwa nCr = n-1Cr-1 + n-1Cr. 6 2. Jabarkan bentuk (3x − y) . 10 6 4 3. Nur Fajri berhasil menjabarkan bentuk (2x + 3y) . Apakah koefisien x y yang didapatnya ? 8 2 4. (OSP 2010) Suku konstan dari x 5 2 adalah ⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ x 2 4 5. Tentukan koefisien ab c pada penjabaran (a + 3b − c) . 3 2 4 9 6. Tentukan koefisien x y z pada penjabaran (x + y − 2z) . 5 6 7. Berapakah perbandingan koefisien suku x dengan koefisien suku x pada penjabaran (2x + 20 3) ? 7 7 6 5 8. Jika (3x − 1) dijabarkan dalam suku-sukunya akan berbentuk a7x + a6x + a5x + ⋅⋅⋅ + a1x + ao. Berapakah nilai a1 + a2 + a3 + a4 + a5 + a6 + a7 ? n 9. Tentukan nilai n dalam penjabaran (1 + x) dengan n > 1, jika diketahui 2 3 a. koefisien suku x sama dengan koefisien suku x . 3 5 b. koefisien suku x sama dengan lima kali koefisien suku x . 10. Berapakah penjumlahan semua koefisien suku-suku pada penjabaran : 6 a. (x + y) 8 b. (a − 2b) 11. Tentukan nilai dari nC0 + nC1 + nC2 + ⋅⋅⋅ + nCn. 2009 2009 2009 12. (OSK 2009) Nilai eksak dari ... adalah .... 1 2 1004 4 2 10 13. (OSK 2011 Tipe 3) Koefisien x dari penjabaran (1 + 2x + 3x ) adalah ⋅⋅⋅⋅⋅ 83 83 14. (AIME 1983) Tentukan sisanya jika 6 + 8 dibagi 49. 2 3 15 16 17 15. (AIME 1986) Suku banyak 1 − x + x − x + ⋅⋅⋅ − x + x − x dapat ditulis sebagai suku 2 banyak dalam variabel y dengan y = x + 1. Koefisien dari y adalah ⋅⋅⋅⋅⋅ 16. (AIME 2001) Tentukan penjumlahan semua akar-akar persamaan polinomial 2001 2001 x + (21 − x) = 0.