HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN (Studi pada pimpinan-pimpinan di Pusdiklat Regional Depdagri Yogyakarta) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Psikologi Oleh : Umiyati 01013157 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2006 ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan efektivitas kepemimpinan para pemimpin menengah pada organisasi pemerintahan serta berusaha untuk menjawab apakah tinggi rendahnya kecerdasan emosi seseorang membawa pengaruh terhadap efektif tidaknya seseorang dalam menjalankan peran kepemimpinannya. Metode penelitian menggunakan skala kecerdasan emosi yang meliputi aspek kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial serta skala efektivitas kepemimpinan mencakup aspek memberitahukan, menjajakan, mengikutsertakan, mendelegasikan. Validitas yang digunakan adalah validitas isi dan koefisien reliabilitas dengan koefisien Alpha Cronbach. Metode analisis data menggunakan teknik Product Moment menggunakan program SPSS 11.0 Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif antara kecerdasan emosi dengan efektivitas kepemimpinan. Berdasarkan hasil analisis hipotesis yang diajukan pada penelitian diterima, ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,635 dan peluang kesalahan p sebesar 0,00 (p<0,05). Nilai (r) yang positif menunjukkan bahwa kenaikan nilai variabel yang satu yaitu variabel bebas (X) yang berupa kecerdasan emosi diikuti naiknya variabel lain, dalam hal ini variabel tergantung (Y) yaitu efektivitas kepemimpinan, sehingga keduanya membentuk garis linear yang searah. Artinya semakin tinggi tingkat kecerdasan emosi maka semakin tinggi efektivitas kepemimpinan, sebaliknya semakin rendah tingkat kecerdasan emosi maka semakin rendah efektivitas kepemimpinannya. Kesimpulannya adalah ada hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosi dengan efektivitas kepemimpinan para pimpinan tingkat menengah pada organisasi pemerintahan (dalam penelitian ini adalah pimpinan-pimpinan Pusdiklat Regional Depdagri Yogyakarta). Semakin tinggi kecerdasan emosi semakin efektif kepemimpinan yang dijalankan, dan sebaliknya semakin rendah kecerdasan emosi, maka semakin rendah efektivitas kepemimpinannya. Dalam penelitian ini kecerdasan emosi memberikan sumbangan efektif sebesar 0,403 atau 40,3% terhadap efektivitas kepemimpinan. Kata kunci : kecerdasan emosi, efektivitas kepemimpinan