KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL Pusat Dokumentasi dan Jaringan Informasi Hukum Nasional n.May.Jen. Sutoyo -Cililitan- Jakarta Timur Somber: j<;:oRAN !CM PO Subjek: /(..Q,RC/P.r! - I Hariffgl :S/3AJIN / 7:-1/IIGM;> ;22 ::;UN/ ,XO/.J' J74.N6A/V Hlm/Kol: Ji /i-y Bidang: Pe~adap~n, Kunci Operasi Tangkap Tangan KPK "Pemerintah akan memperkuat KPK sehingga menolak usulan revisi UU KPK." Anton Septian [email protected] Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan bahwa penangkapan empat tersangka kasus suap di Musi Banyuasian, Sumatera Selatan, merupakan bukti pentingnya penyadapan. Menurut pelaksana tugas Wakil Ketua KPK, Indriyanto Seno Adji, tanpa penyadapan, tak akan ada operasi tangkap tangan (OTI). "OTT Musi Banyuasin adalah jawaban tepat bahwa penyadapan adalah marwah KPK yang primaritas sifatnya," kata Indriyanto, kemarin. KPK menangkap empat tersangka dalam sebuah operasi tangkap tangan di Musi Banyuasin, Sabtu malam lalu. Dari tangan tersangka, komisi antikorupsi menyita duit sebesar Rp 2,56 miliar yang diduga untuk memuluskan pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2015. JAKARTA Dua tersangka merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Musi Banyuasin. Dua lainnya adalah pejabat Banyuasin. Menurut Indriyanto, setiap operasi tangkap tangan selalu dilakukan dalam tahap penyelidikan, yaitu ketika tersangka belum ditetapkan. Salah satu tindakan penyelidikan adalah pengumpulan informasi lewat pengintaian dan penyadapan. UndangUndang KPK memberikan kewenangan kepada komisi antikorupsi untukmenyadap pembicaraan telepon walau kasus masih dalam tahap penyelidikan, bukan hanya dalam penyidikan atau tahap pro justicia. Kewenangan KPK melakukan penyadapan pada tingkat penyelidikan inilah yang akan dicabut dengan merevisi UndangUndang KPK. Nantinya, KPK seperti polisi dan jaksa, ~a bisa menyadap setelah proses memasuki tahap penyidikan, yaitu ketika tersangka sudah ditetapkan. Karena itu, Indriyanto memprotes upaya Dewan Perwakilan Rakyat, yang disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H. Laoly, untuk merevisi UndangUndang KPK. KPK pun mesti mendapatkan izin pengadilan sebelum menyadap. "Kehendak perlunya izin pengadilan adalah aturan umum, sedangkan KPK berbasis pada regulasi lex specialis atau khusus," Indriyanto, menyanggah Yasonna. Menurut Indriyanto, bila hanya bisa dilakukan dalam tahap penyidikan, penyadapan tak memiliki arti lagi karena tersangka sudah ditetapkan dan karenanya tak akan ada lagi tindakan korupsi yang bisa dipergoki. Dia melanjutkan, rencana meniadakan Pasal /3 Sambungan Somber: IHariffgl: 44 Undang-Undang KPK mengenai penyadapan akan membuat KPK kehilangan karakteristiknya yang khusus. "Bila direduksi demikian, lebih baik bubarkan saja KPK." Presiden Joko Widodo sudah menolak usulan revisi Undang-Undang. KPK. Namun menterimenteri Jokowi masih berbeda pendapat. Semen tara Menteri Yasonna setuju merombak beleid itu, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno menolaknya. "UU KPK tidak perlu direvisi karena belum ada kepentingan yang mendesak untuk direvisi,': kata Tedjo, dua hari lalu. "Pemerintah akan memperkuat KPK sehingga menolak usulan revisi itu." e MOYANG KASIH DEWIMERDEKA I FRANSISCO ROSARIANS I REZA ADITYA j Hlm!Kol: