1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Penelitian
Pneumonia
adalah
infeksi
pernapasan
akut
pada
alveoli paru (WHO, 2013). Sampai saat ini, pneumonia
masih merupakan penyebab kesakitan dan kematian utama
pada
balita
Nations
di
negara
Children’s
berkembang.
Fund
(UNICEF)
Menurut
dan
United
World
Health
Organization (WHO) hampir 1 dari 5 balita di negara
berkembang meninggal disebabkan pneumonia(WHO, 2006).
WHO memperkirakan insiden pneumonia pada balita
di negara berkembang adalah 151,8 juta kasus per tahun,
sedangkan di negara maju terdapat 4 juta kasus setiap
tahun sehingga total di seluruh dunia terdapat 156 juta
kasus pneumonia pada balita setiap tahun. Lebih dari
setengahnya terkonsentrasi di 6 negara dan mencakup 44%
populasi
balita
di
dunia.
berikut
jumlah
balita
Keenam
yang
negara
terserang
tersebut
pneumonia
berturut-turut adalah India 43 juta, China 21 juta,
Pakistan
juta,
10
dan
juta,
Bangladesh
Indonesia
yang
6,4
juta,
menduduki
Nigeria
peringkat
6,1
ke-6
dengan 6 juta kasus per tahun (Rudan et al., 2008).
1
2
Pneumonia
tertinggi
merupakan
setelah
diare
penyebab
pada
kematian
balita
di
kedua
Indonesia
(Balitbangkes, 2007). Menurut Kementerian Kesehatan RI
(2010),
rata-rata
83
balita
di
Indonesia
meninggal
setiap hari akibat pneumonia. Selain itu, pada tahun
2007-2009, proporsi kasus pneumonia pada balita lebih
besar dari pada kelompok umur <5 tahun. Pada kasus
pneumonia
balita
tersebut,
proporsi
kasus
pneumonia
pada bayi (<1 tahun) tahun 2007-2009 sekitar 35% dari
semua
kasus
pneumonia
pada
balita
(Kementerian
Kesehatan RI, 2010).
Riwayat
persalinan
menjadi
salah
satu
faktor
risiko terjadinya pneumonia pada anak, dan berat badan
kurang menjadi salah satu faktor definitif (Rudan et
al.,
2008).
Selain
itu,
berdasarkan
penelitian
oleh
Departemen Pediatrik Dhaka Medical College & Hospital
menunjukkan bahwa cara persalinan juga merupakan faktor
risiko yang berarti pada pneumonia neonatal (Choudhury
et al., 2010). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
perbedaan paparan awal tergantung pada cara persalinan
pervaginam atau sectio caesarea (Caicedo et al., 2005;
Elberl
bersih,
dan
Lochner,
terutama
2009).
pada
Lingkungan
anak
usia
yang
dini,
terlalu
dapat
berkontribusi untuk pengembangan beberapa penyakit anak
3
seperti
asma
dan
rhinitis
alergi
(Neu
dan
Rushing,
2011).
Dari 7,6 juta kematian secara global pada anak
balita tahun 2011, 1,4 juta atau 18% diakibatkan oleh
pneumonia, 1,1 juta atau 14% terkait dengan komplikasi
kelahiran prematur dan 0,8 juta atau 11 persen akibat
diare (Liu et al., 2012). Indonesia berada di peringkat
ke-5 dari kelompok negara dengan jumlah kasus kelahiran
prematur
terbesar
di
dunia
dengan
kasus
sebanyak
675.700 (WHO, 2012).
Pada
cenderung
karena
lebih
bayi
dengan
memiliki
maturasi
rentan
usia
ketahanan
organ
terjadi
yang
pada
kehamilan
tubuh
belum
yang
prematur
masih
sempurna.
individu
dengan
lemah
Infeksi
imunitas
lemah, hal ini berlaku juga pada infeksi pneumonia.
Bayi
dengan
risiko
berat
badan
terjangkitnya
lahir
penyakit
rendah
juga
dikarenakan
memiliki
ketahanan
tubuh yang lemah, bukan karena maturasi yang kurang,
melainkan tidak tercukupinya nutrisi yang dibutuhkan
untuk organ imunitas agar berfungsi sempurna (Depkes,
2008).
Wulandari et al. (2013) menyatakan bahwa usia,
jenis kelamin, berat lahir, prematuritas, malnutrisi,
hunian padat, asap rokok, dan penyakit penyerta seperti
4
kelainan
jantung
merupakan
beberapa
faktor
yang
berhubungan dengan kematian karena pneumonia berat pada
anak.
Penyakit
penyerta
seperti
diare,
penyakit
jantung, dan asma memiliki risiko untuk terkena infeksi
saluran pernapasan bawah (Rudan et al., 2008).
Berdasarkan
tingginya
angka
kematian
pada
pneumonia, penyakit penyerta merupakan faktor risiko
kuat
kematian
persalinan
pada
dapat
pneumonia
mempengaruhi
anak,
dan
kejadian
riwayat
pneumonia,
peneliti tertarik untuk mengetahui riwayat persalinan
sebagai faktor risiko kematian dan penyakit penyerta
pada anak dengan pneumonia di bangsal rawat inap RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2009-2012.
I.2. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan
uraian
pada
latar
belakang,
dapat
dirumuskan pertanyaan penelitian berupa: apakah riwayat
persalinan
yang
meliputi
usia
kehamilan,
cara
persalinan, berat badan lahir merupakan faktor risiko
kematian dan penyakit penyerta pada pneumonia anak di
bangsal rawat inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun
2009-2012?
5
I.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui riwayat persalinan (usia kehamilan, cara
persalinan, berat badan lahir) sebagai faktor risiko
kematian pada anak dengan pneumonia di bangsal rawat
inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2009-2012.
2. Mengetahui
riwayat
kehamilan,
cara
mempengaruhi
persalinan
persalinan,
kejadian
yang
meliputi
berat
badan
pneumonia
dengan
usia
lahir
penyakit
penyerta pada anak di bangsal rawat inap RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta tahun 2009-2012.
I.4. Keaslian Penelitian
Penelitian mengenai riwayat persalinan meliputi
usia
kehamilan,
cara
persalinan,
berat
badan
lahir
sebagai faktor risiko kematian dan penyakit penyerta
pada
anak
secara
dengan
lebih
pneumonia
detail
di
belum
pernah
Yogyakarta.
dilakukan
Penelitian
yang
dilakukan oleh Choudhury et al. (2010) mengenai faktor
risiko
pada
pneumonia
neonatal
menunjukkan
bahwa
riwayat obstetrik seperti berat badan lahir (p<0,05)
dan
cara
persalinan
normal
pervaginam
(p<0,05)
6
merupakan
faktor
risiko
yang
berarti
pada
periode
neonatal di Dhaka, Bangladesh.
Penelitian lain yang dilakukan Pawa et al. (1997)
mengenai
profil
dan
faktor
risiko
pada
infeksi
nosokomial pada neonatal menunjukkan bahwa bayi dengan
berat
badan
menjalani
lahir
sangat
intervensi
rendah,
seperti
memiliki
risiko
tinggi
untuk
kematian.
Jenis
infeksi
yang
khususnya
ventilasi
kejadian
sering
yang
mekanik,
infeksi
terjadi
dan
adalah
septikemia nosokomial dan pneumonia. Berat lahir, umur
kehamilan, dan persalinan pervaginam bermakna secara
statistik
(p<0,05)
terhadap
infeksi
nosokomial
pada
bayi baru lahir. Penelitian tersebut dilakukan dengan
desain kohort di New Delhi, India pada neonatus.
Pada
penelitian
Patria
et
al.
(2013)
mengenai
profil klinis pada pneumonia berulang yang didapat dari
komunitas (recurrent community-acquired pnemonia) pada
anak
menunjukkan
berat
badan
lahir
bahwa
umur
(p=0,006)
kehamilan
memiliki
(p=0,003)
perbedaan
dan
yang
signifikan antara anak dengan pneumonia berulang yang
didapat dari komunitas dan anak yang tidak pneumonia.
Penelitian dilakukan di Milan, Italia pada anak <14
tahun.
7
Penelitian
mengenai
balita
bahwa
kematian
dengan
gizi
imunisasi
pneumonia
pada
dari
akibat
metode
status
status
lain
Wulandari
pneumonia
deskriptif
buruk
anak,
dan
al.
berat
analitik
(OR=6,81),
(OR=5,52)
et
ASI
pada
anak
menyatakan
(OR=4,39),
mempengaruhi
penyakit
(2013)
prognosis
penyerta
kelainan
jantung bawaan (p=0,002; OR 5,795; IK95% 2,115–15,407)
merupakan
faktor
risiko
yang
meningkatkan
kematian
pada pneumonia pada anak balita.
Perbedaan antara penelitian yang dilakukan dengan
penelitian sebelumnya terletak pada perbedaan populasi
umur,
desain,
variabel,
letak
geografis
dan
waktu
penelitian. Perbedaan tersebut dapat memberikan luaran
yang berbeda.
I.5. Manfaat Penelitian
Dengan
mengetahui
riwayat
persalinan
meliputi
usia kehamilan, cara persalinan, dan berat badan lahir
sebagai faktor risiko kematian dan penyakit penyerta
pada pneumonia anak di bangsal rawat inap RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta tahun 2009-2012 diharapkan manfaat
sebagai berikut:
1. Bagi pasien, dapat meningkatkan pengetahuan mengenai
riwayat persalinan sebagai faktor risiko kematian
8
dan penyakit penyerta pada pneumonia anak sehingga
dapat meningkatkan kesadaran keluarga pasien untuk
menjaga
kesehatan
saat
hamildan
meningkatkan
kesehatan anak terutama bayi baru lahir.
2. Bagi
rumah
sakit,
memberikan
bukti
ilmiah
berupa
riwayat persalinan sebagai faktor risiko kematian
dan penyakit penyerta pada pneumonia anak dijadikan
referensi
dan
ditanggapi
lebih
lanjut
untuk
menentukan kebijakan bagi pelayanan selanjutnya.
3. Bagi peneliti, memberikan informasi mengenai riwayat
persalinan
penyakit
menjadi
sebagai
penyerta
faktor
pada
pertimbangan
risiko
pneumonia
untuk
kematian
anak
melakukan
lebih lanjut mengenai pneumonia pada anak.
dan
dan
dapat
penelitian
Download