bab i pendahuluan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahan Bakar Minyak merupakan komoditas terpenting yang hampir
digunakan
semua
orang,
maka
harganya
dapat
mempengaruhi
kinerja
perekonomian Indonesia. Sekarang ini harga minyak dunia masih berfluktuatif
membuat pemerintah Indonesia memutuskan memberlakuakan skema subsidi tetap
untuk mudah mengendalikan APBN subsidi BBM. Disebutkan dalam RAPBN
Perubahan tahun 2015 bahwa pergerakan harga-harga minyak mentah dunia
diperkirakan masih berada pada tingkat yang relatif lebih rendah dibandingkan ratarata sepanjang tahun 2014. Harga Bahan bakar Minyak yang terus berfluktuasi
tersebut akan berimbas pada pasar modal Indonesia.
Pasar modal merupakan salah satu indikator perekonomian suatu Negara
yang merupakan sarana pendanaan suatu perusahaan dan sarana untuk berinvestasi
dana untuk jangka panjang. Dana yang diperoleh perusahaan dari pasar modal
digunakan untuk mengembangkan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan
lain sebagainya. Selain itu, pasar modal merupakan sarana berivestasi masyarakat
pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Semua
kegiatan di pasar modal ini dapat menunjang pembiayaan pembengunan
infrastuktur nasional Negara. Pasar modal juga merupakan indikator perusahaan di
suatu Negara karena hampir seluruh industri Negara diwakili dengan pasar modal.
Pasar modal selalu mengalami fluktuasi yaitu dapat mengalami peningkatan
1
(Bullish) dan dapat mengalami penurunan (Bearish) yang tercermin dalam
pergerakan suatu indeks. Indeks yang digunakan di Indonesia adalah Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dalam Bahasa Inggris disebut dengan Jakarta Composite
Indeks (JCI/JSX Composite) yang merupakan indeks yang digunakan untuk
menialai
kinerja
gabungan
seluruh
saham
biasa
dan
saham
preferen
perusahaan/emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Meningkatnya
IHSG menjadi patokan bahwa pasar modal Indonesia sedang mengalami
perkembangan.
IHSG dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dalam negeri (internal) dan
dari luar negeri (eksternal).Salah satu faktor eksternal yang yang mempengaruhi
adalah harga minyak mentah dunia yang berdampak pada harga Bahan Bakar
minyak di Indonesia. Karena harga minyak mentah dunia selalu berfluktusai sangat
berpengaruh bagi pasar modal Indonesia. Hal tersebut secara tidak langsung akan
berimbas pada sektor ekspor dan impor. Indonesia merupakan salah satu Negara
yang mengekspor minyak bumi yang tergabung di OPEC (Organization of the
Petroleum Exporting Countrie).
Para investor dalam melakukan investasi sangat memperhatikan informasiinformasi tentang perkembangan ekonomi yang sedang terjadi guna mengetahui
perkembangan saham. Salah satu informasi yang ada adalah fluktuasi harga bahan
bakar minyak yang sangat mengkhawatirkan bagi perekonomian Negara. Informasi
tersebut digunakan investor untuk melakukan transaksi di pasar modal, dimana saat
harga saham, volume perdagangan atau karakteristik pasar lainnya untuk
2
mengurangi risiko dan mendapatkan keuntungan. Fluktuasi kenaikan bahan bakar
minyak tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 1.1 sebagai beikut;
Tabel 1.1
Perubahan Harga Bahan Bakar Minyak tahun 2013-2015
Berlaku
Tahun
2015
Harga (Rupiah per liter)
Bensin
premium
Minyak
solar
28 Maret
Rp 7.300,00
Rp 6.900,00
19 Januari
Rp 6.700,00
(Seluruh
Indonesia,
kecuali Bali &
Madura)
Rp 6.400,00
(Seluruh
Indonesia,
kecuali Bali
& Madura)
Rp 6.930,00
(Bali &
Madura)
Rp 6.720,00
(Bali &
Madura)
1 Januari
Rp 7.600,00
2014 18-Nov
Rp 8.500,00
Sumber: www.wikipedia.org
Rp 7.250,00
Rp 7.500,00
2015
Minyak
tanah
Rp 2.500,00
Rp 2.500,00
Pada tahun 2015 telah terjadi tiga kali perubahan harga bahan bakar minyak
yaitu pada 1 Januari 2015 mengalami penurunan, kemudian 19 Januari 2015
menurun lagi, dan yang terakhir 28 Maret 2015 mengalami kenaikan. Fluktuasi
bahan bakar minyak di Indonesia tahun 2015 sangat mengkahawatirkan bagi semua
sektor. Sektor yang berhubungan langsung adalah sektor pertambangan yang
memiliki beberapa sub sektor yaitu batu bara, minyak dan gas bumi, logam dan
mineral lainnya, dan batu-batuan. Sub sektor pertambangan yang paling
berhubungan dengan bahan bakar minyak adalah pertambangan minyak dan gas
bumi (migas). Perusahaan pertambangan di Indonesia yang merupakan perusahaan
publik yang termasuk katagori perusahaan industri penghasil bahan baku, sektor
3
pertambangan, sub sektor pertambangan minyak dan gas bumi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX), Ratu Prabu
Energi Tbk (ARTI), Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI), Elnusa Tbk (ELSA),
Energi Mega Perkasa Tbk (ENGR), Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), Medco Energi
International Tbk (MEDC), Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS), dan Sugih
Energi Tbk (SUGI), dan. Dengan penelitian ini diharapkan dapat diketahui respon
pasar modal terhadap peristiwa ekonomi yang terjadi yaitu fluktuasi BBM dan
dampaknya terhadap saham sub sektor pertambangan minyak dan gas bumi, Oleh
karena itu, pada penelitian ini akan membahas mengenai” Analisis Pengaruh
Fluktuasi Harga Bahan Bakar Minyak (Bbm) Terhadap Harga Saham Sub Sektor
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi”.
4
Download