PENGARUH IMPLEMENTASI CORPORATE

advertisement
PENGARUH IMPLEMENTASI CORPORATE GOVERNANCE DAN STRUKTUR
MODAL TERHADAPKINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
(Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI Dan Termasuk Dalam Riset Dan
Pemeringkatan CGPI Tahun 2009-2011)
Megagita Leyla Ramadhan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh corporate governance
diproksikan denganskor hasil riset dan pemeringkatan CGPI dan struktur modal debt to equity
ratio (DER) terhadap kinerja keuangan perusahaan yang proksi return on asset (ROA)
dengan menggunakan variabel kontrol berupa umur perusahaan (AGE), ukuran perusahaan
(SIZE) dan book to market ratio (BM). Sampel penelitian sebanyak 39 perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa variabel corporate governance yang baik berpengaruh meningkatkan kinerja
keuangan perusahaan, hal ini menjelaskan bahwa dengan penerapan corporate governance
yang baik pada perusahaan akan mengurangi agency problem dan terbukti meningkatkan
kinerja keuangan perusahaan. Sedangkan variabel struktur modal yang tinggi berpengaruh
menurunkan kinerja keuangan perusahaan, hal ini menjelaskan bahwa peningkatan hutang
yang dimiliki perusahaan akan berdampak pada rendahnya kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan profitabilitas, sehingga menurunkan kinerja keuangan perusahaan.
Kata kunci: kinerja keuangan, corporate governance, struktur modal, umur perusahaan,
ukuran perusahaan, rasio book to market
PENDAHULUAN
Kebangkrutan perusahaan terjadi di beberapa negara baik didalam maupun diluar
negeri. Seperti krisis ekonomi moneter yang terjadi di ASIA pada tahun 1997. Beberapa
kasus lainyang terjadi di Indonesia, seperti PT. Lippo Tbk dan PT. Kimia Farma Tbk
melibatkan pelaporan keuangan yang berawal dari terdeteksi adanya manipulasi
keuangan.Tidak hanya terjadi di Indonesia, kebangkrutan perusahaanpun terjadi di luar
negeri. Perusahaan-perusahaan raksasa dunia juga mengalami kebangkrutan terjadi pada
perusahaan Enron Corporation dan World Com di Amerika Serikat, HIH Insurance Company
Ltd dan One-Tell Pty Ltd di Australia serta Permalat di Itali pada awal decade 2000an. Kasus
baru terjadi pada tahun 2011, 10 perusahaan terbesar di Amerika Serikat seperti: Terrestar
Corp, MF Global Holdings, AMR Corp, Dynegy Holding, PMI Group, New Page Corp,
Integra Bank Corp, General Maritime Corp, Borders Group, dan Lee Enterprises mengalami
kebangkrutan.
Kebangkrutan yang terjadi di beberapa perusahaan baik di dalam maupun luar negeri
disebabkan karena adanya kinerja keuangan buruk perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan
merupakan gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat
analisis keuangan sehingga dapat diketahui keadaan keuangan perusahaan.
Salah satu penyebab buruknya kinerja keuangan perusahaan adalah adanya konflik
keagenan. Pandangan teori agensi dimana terdapat pemisahan antara pihak pengelola
perusahaan dan pemilik perusahaan yang mengakibatkan munculnya potensi konflik dapat
mempengaruhi kualitas laba yang dilaporkan. Pihak manajemen yang mempunyai
kepentingan tertentu akan cenderung menyusun laporan laba yang sesuai dengan tujuannya
dan bukan demi untuk kepentingan pemilik. Widhasrahtama (2010) menyatakan bahwa
pengaruh dari konflik keagenan ini akan menyebabkan turunnya nilai perusahaan sehingga
diperlukan suatu mekanisme pengendalian yang dapat menyelaraskan perbedaan kepentingan
antara kepentingan kedua belah pihak, yaitu mekanisme corporate governance.Dalam
kondisi seperti ini diperlukan suatu mekanisme pengendalian yang dapat mensejajarkan
perbedaan kepentingan antara kedua belah pihak,yakni dengan mengimplementasikan
corporate governance. Corporate governanceatau tata kelola perusahaan terbagi menjadi 2
jenis, corporate governance yang baik (good corporate governance) dan corporate
governance yang buruk (bad corporate governance). baik dan buruknya corporate
governancedapat dinilai dari pengemplementasian perusahaan atas prinsip dan pedoman good
corporate governance. Seperti yang disampaikan oleh Newel dan Wilson dalam Purwantini
(2012) yang menyatakan bahwa secara teoritis praktek corporate governance dapat
meningkatkan nilai perusahaan diantaranya meningkatkan kinerja keuangan, mengurangi
resiko yang muncul akibat tindakan pengelola yang cenderung menguntungkan diri sendiri.
Selain corporate governance, faktor lain yang dapat mensejajarkan kepentingan pihak
pengelola dan pemilik perusahaan adalah dengan menggunaan struktur modal.Salah satu
keputusan penting yang dihadapi oleh manajer keuangandalam kaitannya dengan
kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusanpendanaan atau keputusan struktur modal.
Struktur modal merupakan suatu keputusan keuanganyang berkaitan dengan komposisi
hutang, saham preferen dan saham biasayang harus digunakan oleh perusahaan. Manajer
harus mampu menghimpundana baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun luar
perusahaansecara efisien
Hubungan struktur modal dengan konflik keagenan terjadi pada saat manajer
memutuskan menggunakan hutang, yakni terjadi perpindahan porsi kepengawasan. Ketika
perusahaan menaikan struktur hutang, pihak kreditur akan melakukan pengawasan terhadap
kinerja debiturnya, sehingga kepengawasan pemilik terbantu oleh pengawasan yang
dilakukan oleh pihak kreditur. Dengan adanya beban bunga dan pokok pinjaman yang harus
dibayarkan, maka perusahaan terdorong untuk meningkatkan kinerja.
Pada penelitian ini, struktur modal menggunakan pecking order theory. Pecking order
theorymensyaratkan tidak terdapatnya suatu target debt equity ratio (DER), karena pecking
order theorymenyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi
memiliki tingkat hutang yang rendah, dikarenakan perusahaan dengan profitabilitas yang
tinggi memiliki sumber dana internal yang melimpah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Manullang (2011) dan Ruslim (2009)yang menyatakan bahwa Profitabilitas
berpengaruh negatif terhadap struktur modal.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis membuat judul atas penelitian ini dengan
judul “Pengaruh Implementasi Corporate Governance dan Struktur Modal Terhadap
Kinerja Keuangan (Studi Pada PerusahaanYang Terdaftar Di BEI Dan Termasuk
Dalam Riset Dan Pemeringkatan CGPI Tahun 2009-2011)”.
HIPOTESIS
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nurwandari (2009) yang berjudul Pengaruh
corporate governance index terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di
BEJ. Hasil pengujian menunjukkan bahwa corporate governance indexpositif signifikan
mempengaruhi kinerja operasi. Penelitian ini didukung oleh Chaerani dan Sugiharto
(2009)menganalisis pengaruh good corporate governance berdasarkan CGPI terhadap kinerja
keuangan perbankan di BEI.Hasil penelitian ini menyatakan bahwa good corporate
governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang diproksikan denganNet Profit
Margin (NPM).Selain itu Sudantoko (2012) juga meneliti pengaruh good corporate
governance terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa
penerapan good corporate governance dalam perusahaan berpengaruh positif terhadap
kinerja keuangan perusahaan. Beberapa penelitian empiris yang telah dilakukan oleh
Manulang (2011), Ruslim (2009) menunjukkan hasil bahwa struktur modal berpengaruh
negatif terhadap profitabilitas (dalam penelitian ini kinerja keuangan perusahaan diproksikan
dengan ROA sebagai salah satu alat ukur profitabilitas). Berikut hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini:
: Corporate governanceyang baik berpengaruh meningkatkan kinerjakeuangan
perusahaan
: Struktur modal yang tinggiberpengaruh menurunkankinerja keuangan
perusahaan
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Periode pengamatan dalam penelitian ini adalah tahun 2009-2011. Sampel
penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling. Oleh karena itu, perusahaan yang
dipilih menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang memenuhi kriteriakriteria yang ditetapkan peneliti. Pertama, perusahaan yang terdaftar sebagai perusahaan
publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) daritahun 2009 hingga 2011. Kedua, perusahaan
mengikuti program riset dan pemeringkatan Corporate Governance Perseption Index (CGPI)
yang dilakukan oleh The Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG) selama tiga
tahun berturut-turut yakni tahun 2009-2011. Ketiga, Perusahaan menerbitkan laporan kinerja
yang berakhir pada 31 Desember 2011. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data
sekunder berupa laporan kinerja perusahaan yang dipublikasikan ke publik yang diperoleh
dari website resmi Bursa Efek Indonesia (idx.co.id). Selain itu data berupa laporan hasil riset
dan pemeringkatan Corporate Governance Perseption Index (CGPI) yang dilakukan oleh The
Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG). Periode data yang digunakan adalah
tahun 2009 sampai dengan tahun 2011.
Tabel 1 Definisi Operasional Variabel
Variabel
Proksi
Definisi Operasional
Kinerja Keuangan
Return on assets (ROA)
ROA =
Corporate
Governance
Skor riset dan pemeringkatan Skor riset dan pemeringkatan
CGPI
CGPI
Struktur Modal
Debt to equity ratio (DER)
DER =
Umur Perusahaan
Umur perusahaan
Tahun perusahaan listing di BEI
Ukuran Perusahaan
Besarnya perusahaan
Ln(total aset)
Book to market ratio
Rasio nilai buku terhadap nilai BM =
pasar
Sumber : Diolah dari beberapa sumber
Analisis data dilakukan dengan melakukan uji asumsi klasik (Normalitas,
Multikolinieritas, Heteroskedastisitas, Autokorelasi) dan pengujian hipotesis (uji F, uji t,
Adjusted ).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah pengamatan penelitian ini adalah seluruh data akuntansi (laporan keuangan)
perusahaan publik yang terdaftar di BEI dan termasuk dalam riset dan pemeringkatan CGPI
tahun 2009 hingga tahun 2011, yaitu terdiri dari 39 perusahaan. Setelah dilakukan uji asumsi
klasik, diperoleh hasil bahwa data sampel memenuhi asumsi klasik. Uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan analisis grafik dan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil uji
menunjukkan bahwa data terdistribusi normal karena asymptotic significance lebih besar dari
α = 5%. Uji multikorelasi yang digunakan adalah dengan melihat VIF (variance-inflating
factor). Jika VIF < 10 dan Tolerance > 0,1 maka tingkat kolineritas dapat ditoleransi. Dari
hasil uji tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa tidak terjadi masalah multikorelasi antar
variabel independen dalam model regresi. Uji heteroskedastis pada penelitian ini dilakukan
dengan Uji Park. Uji Park dilakukan dengan cara meregresikan nilai residual dengan masingmasing variabel independen. Hasil uji menunjukkan tidak ada gejala heteroskedastisitas
dalam model regresi. Uji autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
uji Durbin Watson. Hasil uji menunjukkan tidak ada gejala autokorelasi dalam model regresi.
Setelah dilakukan uji regresi, diperoleh model regresi sebagai berikut:
ROA = -0,136+0.011
-0.012
+0.082
–0.047
-0.012
+e
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan regresi linier
berganda pada SPSS ditemukan bahwa secara bersama-sama (serentak) dua variabel
independen, yakni corporate governance dan struktur modal dan tiga variabel kontrol, yakni
umur perusahaan, ukuran perusahaan dan book to market ratio berpengaruh meningkatkan
kinerja keuangan perusahaan. Pada tingkat signifikansi 5%,variabel kontrol umur perusahaan
(AGE) berpengaruh menaikkan kinerja keuangan perusahaan, variabel kontrol ukuran
perusahaan (SIZE) berpengaruh menurunkan kinerja keuangan perusahaan, sedangkan
variabel kontrol book to market ratio tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan
perusahaan.
Berdasarkan hasil pengujian variabel corporate governanceyang diproksikan dengan
CGPI( ) terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROA (Y), dapat
diketahui bahwa variabel corporate governancesecara statistik signifikan pada level
signifikansi 5% dengan arah koefisien positif terhadap kinerja keuangan perusahaan, artinya
pengimplementasian corporate governanceyang baik dalam perusahaan berpengaruh
menaikkan kinerja keungan perusahaan, sedangkan pengimplementasian
corporate
governanceyang buruk dalam perusahaan berpengaruh menurunkan kinerja keungan
perusahaan, Oleh karena itu, hipotesis pertama ( ) yang menyatakan bahwa corporate
governanceyang baik berpengaruh meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, diterima.
Semakin baik penerapan corporate governancedalam suatu perusahaan, makan kinerja
keuangan perusahaan tersebut juga akan semakin meningkat. Keberadaan corporate
governanceyang baik disuatu perusahaan dapat mengurangi terjadinya agency problemantara
pengelola dengan pemilik perusahaan.
Corporate governance yang merupakan konsep yang didasarkan pada teori keagenan
yang diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk memberikan keyakinan kepada para
investor bahwa mereka akan menerima pengembalianatas dana yang telah mereka
investasikan (Sami’ani,2008).
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Forum of Corporate
Governance foe Indonesia (FGPI) yang menyatakan bahwa Corporate Governance adalah
seperangkat peraturan yang mengatur hubungan (dengan kata lain sebagai sistem yang
mengatur perusahaan) antara pemegang saham, pengurus (pengelola perusahaan), pihak
kreditur, pemerintah, karyawan serta pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya
yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka. Penelitian ini telah membuktikan
bahwa corporate governanceyang baik mampu menjalankan perannya sebagaimana
seperangkat peraturan (sistem) tata kelola perusahaan baik yang mampu meningkatkan
kinerja keuangan perusahaan. Lima asas good corporate governance yakni, transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas, kemandirian, dan kewajaran dan kesetaraan terbukti mampu
membuat para manajer beserta seluruh karyawan perusahaan untuk lebih bekerja keras
meningkatkan kinerja masing-masing individu demi kesejahteraan bersama karena telah
mendapatkan kepercayaan dari pihak yang berkepentingan. Dengan prinsip keterbukaan
(transparancy) yang dilakukan oleh pihak pengelola perusahaan, dapat meminimalisir
asimetri informasi yang terjadi antara pengelola dengan pemilik perusahaan dan pihak-pihak
yang berkepentingan.
Hasil penelitian ini didukung oleh oleh penelitian yang dilakukan oleh Nuswandari
(2009), Chaerani dan Sugiharto (2009), Sabrina (2010), dan Sudantoko (2012) yang
menyatakan bahwa good corporate governance berpengaruh meningkatkan kinerja keuangan
perusahaan. Namun, hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Sayidah (2007) dan Hidayah (2008) yang menyatakan bahwa kualitas corporate governance
tidak mempengaruhi secara signifikan kinerja perusahaan.
Berdasarkan hasil pengujian variabel struktur modalyang diproksikan dengan DER( )
terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROA (Y), dapat diketahui
bahwa variable struktur modal secara statistik signifikan pada level signifikansi 5% dengan
arah koefisien negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan, artinya struktur modal yang
tinggidapat berpengaruh menurunkan kinerja keungan perusahaan. Oleh karena itu, hipotesis
pertama ( ) yang menyatakan bahwa struktur modal yang tinggiberpengaruh meningkatkan
kinerja keuangan perusahaan, diterima.
Struktur modal merupakan kombinasi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan
perusahaan. Kombinasi yang tepat antara utang dan ekuitas diharapkan dapat meningkatkan
profitabilitas.Sumber dana perusahaan dicerminkan oleh modal eksternal dan internal yang
diukur dengan debt to equity ratio (DER). Struktur modal dalam penelitian ini diukur dengan
debt to equity ratio(DER), dimana DER merupakanperbandingan total utang dengan total
modal.Jika DER semakin tinggi, maka kemampuan perusahaan untuk mendapatkan
profitabilitas akan semakin rendah dan berdampak pada semakin rendahnya kinerja
keuangan, sehingga DER mempunyai hubungan negatif dengan profitabilitas.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori struktur modal yakni pecking ordertheory
yang menyatakan bahwa Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi memiliki
tingkat hutang yang rendah, dikarenakan perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi
memiliki sumber dana internal yang melimpah. Dalam pecking ordertheory ini tidak terdapat
struktur modal yang optimal.Berdasarkan dua teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
struktur modal yang tinggi berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan.
KETERBATASAN DAN SARAN
Penelitian ini menguji hipotesis dengan beberapa keterbatasan. Beberapa keterbatasan
yang terdapat dalam penelitian ini antara lain: Sampel pada penelitian ini tidak
menspesifikkan sektor industri perusahaan, sehingga dalam penggeneralisasian untuk sektor
industri tertentu susah dilakukan. Selain itu penelitian ini memiliki ukuran sampel yang kecil
yakni 13 perusahaan dan tahun observasi yang pendek yaitu 3 tahun, sehingga jumlah sampel
yang diteliti sebanyak 39 sampel. Nilai Adjusted
yang rendah menunjukkan adanya
variabel independen lain diluar penelitian ini yang dapat dijadikan prediktor dalam
mempengaruhi nilai variabel dependen, sehingga perlu adanya penyempurnaan.
Saran bagi penelitian selanjutnya supaya menambah jumlah sampel agar hasil yang
diperoleh dapat lebih menunjukkan kondisi yang sebenarnya. Menggunakan sampel pada
sektor industri yang terspesifikasi agar hasil penelitian semakin komprehensif dan dapat
digeneralisasikan pada sektor industri yang bersangkutan, karena setiap sektor industri
memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
1. Mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan ukuran lain sehingga dapat
mengurangi adanya variabel independen lain diluar variabel yang diteliti yang dapat
mempengaruhi variabel dependen (terlihat pada nilai adjusted
).
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Asdi Mahasatya.
Bestevano, Wildham. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas,
dan Leverage Terhadap Perataan Laba Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI.
Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang.
Chaerani, Rosalia Indah dan Sugiharto, Toto. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance
Berdasarkan Corporate Governance Perseption Index (CGPI) Terhadap Kinerja
Keuangan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia.e-jurnal Ekonomi Universitas
Gunadarma.
Deegan, Craig. 2004. Financial Accounting Theory. Australia: McGraw-Hill Book Company.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Gideon SB Boediono. (2005). Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate
Governace dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur.
Simposium Nasional Akuntansi VIII, IAI.
Hadianto, Bram. 2008. Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, dan Profitiabilitas
Terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Telekomunikasi Periode 2000-2006: Sebuah
Pengujian Hipotesis Pecking Order. Jurnal Manajemen Vol 7.
Hidayah, Erna. 2008. Pengaruh Kualitas Pengungkapan Informasi Terhadap Hubungan
Antara Penerapan Corporate Governance Dengan Kinerja Perusahaan Di Bursa Efek
Jakarta. Jurnal Akutansi dan Auditing Indonesia.
Horngren, Charles et al. 1997. Akuntansi di Indonesia. Jakarta. Salemba Empat.
Inayah. 2009. Analisis Pengaruh Economic Added Value dan Penerapan Good Corporate
Governance terhadap Return Saham pada Perusahaan yang terdaftardi Jakarta Islamic
Index (JII). Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2010. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Indrianto, Nur dan Supomo, Bambang. 2002. Metode Penelitian Bisnisuntuk Akuntansi dan
Manajemen. BPFE. Yogyakarta.
Jensen, Michael C, dan W.H. Meckling, 1976. Theory of The Frim : Managerial Behavior,
Agency Cost and Ownership Structure, Journal of Financial Economic 3.
Kieso, D. E., Weygandt, J.J., Warfield, T.D. 2008. Akuntansi Intermediate, diterjemahkan
oleh Emil Salim Edisi 12 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Manullang. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan
LQ 45 Periode 2005-2010. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Mulyani, Yuliana Hernis Tri. 2008. Dampak Good Corporate Governance Terhadap Kinerja
Keuangan, Volume Perdagangan Saham dan Abnormal Return. Electronic Thesis &
Dissertations Gajahmada University.
Munawir,S. 2000, Analisis Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta.
Myers, S.C. 1984. The Capital Structure Puzzle, Journal of Finance Vol. XXXIX.
Nurwandari, Cahyani. 2009. Pengaruh Corporate Governance Perception Index Terhadap
Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal
Bisnis dan ekonomi (JBE).
Ruslim. 2009. Pengujian strukt Modal (Teori Pecking Order): Analisis Empiris Terhadap
Saham di LQ 45. Jurnal Bisnis dan Akuntansi.
Saidi. 2004. ”Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan
Manufaktur Go-Pubic di BEJ Tahun 1997-2002”.Jurnal Bisnis dan Ekonomi.
Sabrina. 2010. Pengaruh Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja
Perusahaan. Skripsi. Semarang:Universitas Diponegoro.
Sami’ani. 2008. Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage Terhadap Kinerja
Keungan Pada Perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007). Tesis
dipublikasikan: Universitas Diponegoro.
Sayidah, Nur. 2007. Pengaruh Kualaitas Good Corporate Governance Terhadap Kinerja
Perusahaan Publik (Studi Kasus Peringkat 10 Besar CGPI tahun 2003-2005). Jurnal
Akutansi dan Auditing Indonesia (JAAI).
Sunarti dan Na’im. 2010. Kinerja Akuntansi dan Kinerja Pasar Modal Pada Perusahaan
Dalam Jakarta Islamic Index.Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.
Sudantoko, Djoko dan Susanti, Eni. 2012. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance
Terhadap Kinerja Kuangan Perusahaan. Prestasi Vol 10 No 2.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.
Sutojo dan Aldridge.2008.Good Corporate Governance: Tata Kelola Perusahaan Yang
Sehat.Jakarta: PT. Damar Mulia Pustaka.
Widhasrahtama, Rendra. 2010. Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Good
Corporate Governance Mechanism Terhadap Nilai Perusahaan.Skripsi. Malang:
Universitas Brawijaya.
Download