PENGARUH IMPLEMENTASI CORPORATE GOVERNANCE DAN STRUKTUR MODAL TERHADAPKINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI Dan Termasuk Dalam Riset Dan Pemeringkatan CGPI Tahun 2009-2011) Megagita Leyla Ramadhan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh corporate governance diproksikan denganskor hasil riset dan pemeringkatan CGPI dan struktur modal debt to equity ratio (DER) terhadap kinerja keuangan perusahaan yang proksi return on asset (ROA) dengan menggunakan variabel kontrol berupa umur perusahaan (AGE), ukuran perusahaan (SIZE) dan book to market ratio (BM). Sampel penelitian sebanyak 39 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel corporate governance yang baik berpengaruh meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, hal ini menjelaskan bahwa dengan penerapan corporate governance yang baik pada perusahaan akan mengurangi agency problem dan terbukti meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Sedangkan variabel struktur modal yang tinggi berpengaruh menurunkan kinerja keuangan perusahaan, hal ini menjelaskan bahwa peningkatan hutang yang dimiliki perusahaan akan berdampak pada rendahnya kemampuan perusahaan dalam mendapatkan profitabilitas, sehingga menurunkan kinerja keuangan perusahaan. Kata kunci: kinerja keuangan, corporate governance, struktur modal, umur perusahaan, ukuran perusahaan, rasio book to market PENDAHULUAN Kebangkrutan perusahaan terjadi di beberapa negara baik didalam maupun diluar negeri. Seperti krisis ekonomi moneter yang terjadi di ASIA pada tahun 1997. Beberapa kasus lainyang terjadi di Indonesia, seperti PT. Lippo Tbk dan PT. Kimia Farma Tbk melibatkan pelaporan keuangan yang berawal dari terdeteksi adanya manipulasi keuangan.Tidak hanya terjadi di Indonesia, kebangkrutan perusahaanpun terjadi di luar negeri. Perusahaan-perusahaan raksasa dunia juga mengalami kebangkrutan terjadi pada perusahaan Enron Corporation dan World Com di Amerika Serikat, HIH Insurance Company Ltd dan One-Tell Pty Ltd di Australia serta Permalat di Itali pada awal decade 2000an. Kasus baru terjadi pada tahun 2011, 10 perusahaan terbesar di Amerika Serikat seperti: Terrestar Corp, MF Global Holdings, AMR Corp, Dynegy Holding, PMI Group, New Page Corp, Integra Bank Corp, General Maritime Corp, Borders Group, dan Lee Enterprises mengalami kebangkrutan. Kebangkrutan yang terjadi di beberapa perusahaan baik di dalam maupun luar negeri disebabkan karena adanya kinerja keuangan buruk perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan merupakan gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat analisis keuangan sehingga dapat diketahui keadaan keuangan perusahaan. Salah satu penyebab buruknya kinerja keuangan perusahaan adalah adanya konflik keagenan. Pandangan teori agensi dimana terdapat pemisahan antara pihak pengelola perusahaan dan pemilik perusahaan yang mengakibatkan munculnya potensi konflik dapat mempengaruhi kualitas laba yang dilaporkan. Pihak manajemen yang mempunyai kepentingan tertentu akan cenderung menyusun laporan laba yang sesuai dengan tujuannya dan bukan demi untuk kepentingan pemilik. Widhasrahtama (2010) menyatakan bahwa pengaruh dari konflik keagenan ini akan menyebabkan turunnya nilai perusahaan sehingga diperlukan suatu mekanisme pengendalian yang dapat menyelaraskan perbedaan kepentingan antara kepentingan kedua belah pihak, yaitu mekanisme corporate governance.Dalam kondisi seperti ini diperlukan suatu mekanisme pengendalian yang dapat mensejajarkan perbedaan kepentingan antara kedua belah pihak,yakni dengan mengimplementasikan corporate governance. Corporate governanceatau tata kelola perusahaan terbagi menjadi 2 jenis, corporate governance yang baik (good corporate governance) dan corporate governance yang buruk (bad corporate governance). baik dan buruknya corporate governancedapat dinilai dari pengemplementasian perusahaan atas prinsip dan pedoman good corporate governance. Seperti yang disampaikan oleh Newel dan Wilson dalam Purwantini (2012) yang menyatakan bahwa secara teoritis praktek corporate governance dapat meningkatkan nilai perusahaan diantaranya meningkatkan kinerja keuangan, mengurangi resiko yang muncul akibat tindakan pengelola yang cenderung menguntungkan diri sendiri. Selain corporate governance, faktor lain yang dapat mensejajarkan kepentingan pihak pengelola dan pemilik perusahaan adalah dengan menggunaan struktur modal.Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh manajer keuangandalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusanpendanaan atau keputusan struktur modal. Struktur modal merupakan suatu keputusan keuanganyang berkaitan dengan komposisi hutang, saham preferen dan saham biasayang harus digunakan oleh perusahaan. Manajer harus mampu menghimpundana baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun luar perusahaansecara efisien Hubungan struktur modal dengan konflik keagenan terjadi pada saat manajer memutuskan menggunakan hutang, yakni terjadi perpindahan porsi kepengawasan. Ketika perusahaan menaikan struktur hutang, pihak kreditur akan melakukan pengawasan terhadap kinerja debiturnya, sehingga kepengawasan pemilik terbantu oleh pengawasan yang dilakukan oleh pihak kreditur. Dengan adanya beban bunga dan pokok pinjaman yang harus dibayarkan, maka perusahaan terdorong untuk meningkatkan kinerja. Pada penelitian ini, struktur modal menggunakan pecking order theory. Pecking order theorymensyaratkan tidak terdapatnya suatu target debt equity ratio (DER), karena pecking order theorymenyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi memiliki tingkat hutang yang rendah, dikarenakan perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi memiliki sumber dana internal yang melimpah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Manullang (2011) dan Ruslim (2009)yang menyatakan bahwa Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis membuat judul atas penelitian ini dengan judul “Pengaruh Implementasi Corporate Governance dan Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Pada PerusahaanYang Terdaftar Di BEI Dan Termasuk Dalam Riset Dan Pemeringkatan CGPI Tahun 2009-2011)”. HIPOTESIS Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nurwandari (2009) yang berjudul Pengaruh corporate governance index terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEJ. Hasil pengujian menunjukkan bahwa corporate governance indexpositif signifikan mempengaruhi kinerja operasi. Penelitian ini didukung oleh Chaerani dan Sugiharto (2009)menganalisis pengaruh good corporate governance berdasarkan CGPI terhadap kinerja keuangan perbankan di BEI.Hasil penelitian ini menyatakan bahwa good corporate governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang diproksikan denganNet Profit Margin (NPM).Selain itu Sudantoko (2012) juga meneliti pengaruh good corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan good corporate governance dalam perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Beberapa penelitian empiris yang telah dilakukan oleh Manulang (2011), Ruslim (2009) menunjukkan hasil bahwa struktur modal berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (dalam penelitian ini kinerja keuangan perusahaan diproksikan dengan ROA sebagai salah satu alat ukur profitabilitas). Berikut hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini: : Corporate governanceyang baik berpengaruh meningkatkan kinerjakeuangan perusahaan : Struktur modal yang tinggiberpengaruh menurunkankinerja keuangan perusahaan METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode pengamatan dalam penelitian ini adalah tahun 2009-2011. Sampel penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling. Oleh karena itu, perusahaan yang dipilih menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang memenuhi kriteriakriteria yang ditetapkan peneliti. Pertama, perusahaan yang terdaftar sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) daritahun 2009 hingga 2011. Kedua, perusahaan mengikuti program riset dan pemeringkatan Corporate Governance Perseption Index (CGPI) yang dilakukan oleh The Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG) selama tiga tahun berturut-turut yakni tahun 2009-2011. Ketiga, Perusahaan menerbitkan laporan kinerja yang berakhir pada 31 Desember 2011. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder berupa laporan kinerja perusahaan yang dipublikasikan ke publik yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (idx.co.id). Selain itu data berupa laporan hasil riset dan pemeringkatan Corporate Governance Perseption Index (CGPI) yang dilakukan oleh The Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG). Periode data yang digunakan adalah tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Tabel 1 Definisi Operasional Variabel Variabel Proksi Definisi Operasional Kinerja Keuangan Return on assets (ROA) ROA = Corporate Governance Skor riset dan pemeringkatan Skor riset dan pemeringkatan CGPI CGPI Struktur Modal Debt to equity ratio (DER) DER = Umur Perusahaan Umur perusahaan Tahun perusahaan listing di BEI Ukuran Perusahaan Besarnya perusahaan Ln(total aset) Book to market ratio Rasio nilai buku terhadap nilai BM = pasar Sumber : Diolah dari beberapa sumber Analisis data dilakukan dengan melakukan uji asumsi klasik (Normalitas, Multikolinieritas, Heteroskedastisitas, Autokorelasi) dan pengujian hipotesis (uji F, uji t, Adjusted ). HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah pengamatan penelitian ini adalah seluruh data akuntansi (laporan keuangan) perusahaan publik yang terdaftar di BEI dan termasuk dalam riset dan pemeringkatan CGPI tahun 2009 hingga tahun 2011, yaitu terdiri dari 39 perusahaan. Setelah dilakukan uji asumsi klasik, diperoleh hasil bahwa data sampel memenuhi asumsi klasik. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan analisis grafik dan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil uji menunjukkan bahwa data terdistribusi normal karena asymptotic significance lebih besar dari α = 5%. Uji multikorelasi yang digunakan adalah dengan melihat VIF (variance-inflating factor). Jika VIF < 10 dan Tolerance > 0,1 maka tingkat kolineritas dapat ditoleransi. Dari hasil uji tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa tidak terjadi masalah multikorelasi antar variabel independen dalam model regresi. Uji heteroskedastis pada penelitian ini dilakukan dengan Uji Park. Uji Park dilakukan dengan cara meregresikan nilai residual dengan masingmasing variabel independen. Hasil uji menunjukkan tidak ada gejala heteroskedastisitas dalam model regresi. Uji autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson. Hasil uji menunjukkan tidak ada gejala autokorelasi dalam model regresi. Setelah dilakukan uji regresi, diperoleh model regresi sebagai berikut: ROA = -0,136+0.011 -0.012 +0.082 –0.047 -0.012 +e Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda pada SPSS ditemukan bahwa secara bersama-sama (serentak) dua variabel independen, yakni corporate governance dan struktur modal dan tiga variabel kontrol, yakni umur perusahaan, ukuran perusahaan dan book to market ratio berpengaruh meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Pada tingkat signifikansi 5%,variabel kontrol umur perusahaan (AGE) berpengaruh menaikkan kinerja keuangan perusahaan, variabel kontrol ukuran perusahaan (SIZE) berpengaruh menurunkan kinerja keuangan perusahaan, sedangkan variabel kontrol book to market ratio tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan hasil pengujian variabel corporate governanceyang diproksikan dengan CGPI( ) terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROA (Y), dapat diketahui bahwa variabel corporate governancesecara statistik signifikan pada level signifikansi 5% dengan arah koefisien positif terhadap kinerja keuangan perusahaan, artinya pengimplementasian corporate governanceyang baik dalam perusahaan berpengaruh menaikkan kinerja keungan perusahaan, sedangkan pengimplementasian corporate governanceyang buruk dalam perusahaan berpengaruh menurunkan kinerja keungan perusahaan, Oleh karena itu, hipotesis pertama ( ) yang menyatakan bahwa corporate governanceyang baik berpengaruh meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, diterima. Semakin baik penerapan corporate governancedalam suatu perusahaan, makan kinerja keuangan perusahaan tersebut juga akan semakin meningkat. Keberadaan corporate governanceyang baik disuatu perusahaan dapat mengurangi terjadinya agency problemantara pengelola dengan pemilik perusahaan. Corporate governance yang merupakan konsep yang didasarkan pada teori keagenan yang diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk memberikan keyakinan kepada para investor bahwa mereka akan menerima pengembalianatas dana yang telah mereka investasikan (Sami’ani,2008). Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Forum of Corporate Governance foe Indonesia (FGPI) yang menyatakan bahwa Corporate Governance adalah seperangkat peraturan yang mengatur hubungan (dengan kata lain sebagai sistem yang mengatur perusahaan) antara pemegang saham, pengurus (pengelola perusahaan), pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka. Penelitian ini telah membuktikan bahwa corporate governanceyang baik mampu menjalankan perannya sebagaimana seperangkat peraturan (sistem) tata kelola perusahaan baik yang mampu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Lima asas good corporate governance yakni, transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kemandirian, dan kewajaran dan kesetaraan terbukti mampu membuat para manajer beserta seluruh karyawan perusahaan untuk lebih bekerja keras meningkatkan kinerja masing-masing individu demi kesejahteraan bersama karena telah mendapatkan kepercayaan dari pihak yang berkepentingan. Dengan prinsip keterbukaan (transparancy) yang dilakukan oleh pihak pengelola perusahaan, dapat meminimalisir asimetri informasi yang terjadi antara pengelola dengan pemilik perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan. Hasil penelitian ini didukung oleh oleh penelitian yang dilakukan oleh Nuswandari (2009), Chaerani dan Sugiharto (2009), Sabrina (2010), dan Sudantoko (2012) yang menyatakan bahwa good corporate governance berpengaruh meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Namun, hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sayidah (2007) dan Hidayah (2008) yang menyatakan bahwa kualitas corporate governance tidak mempengaruhi secara signifikan kinerja perusahaan. Berdasarkan hasil pengujian variabel struktur modalyang diproksikan dengan DER( ) terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROA (Y), dapat diketahui bahwa variable struktur modal secara statistik signifikan pada level signifikansi 5% dengan arah koefisien negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan, artinya struktur modal yang tinggidapat berpengaruh menurunkan kinerja keungan perusahaan. Oleh karena itu, hipotesis pertama ( ) yang menyatakan bahwa struktur modal yang tinggiberpengaruh meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, diterima. Struktur modal merupakan kombinasi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan perusahaan. Kombinasi yang tepat antara utang dan ekuitas diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas.Sumber dana perusahaan dicerminkan oleh modal eksternal dan internal yang diukur dengan debt to equity ratio (DER). Struktur modal dalam penelitian ini diukur dengan debt to equity ratio(DER), dimana DER merupakanperbandingan total utang dengan total modal.Jika DER semakin tinggi, maka kemampuan perusahaan untuk mendapatkan profitabilitas akan semakin rendah dan berdampak pada semakin rendahnya kinerja keuangan, sehingga DER mempunyai hubungan negatif dengan profitabilitas. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori struktur modal yakni pecking ordertheory yang menyatakan bahwa Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi memiliki tingkat hutang yang rendah, dikarenakan perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi memiliki sumber dana internal yang melimpah. Dalam pecking ordertheory ini tidak terdapat struktur modal yang optimal.Berdasarkan dua teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa struktur modal yang tinggi berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan. KETERBATASAN DAN SARAN Penelitian ini menguji hipotesis dengan beberapa keterbatasan. Beberapa keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini antara lain: Sampel pada penelitian ini tidak menspesifikkan sektor industri perusahaan, sehingga dalam penggeneralisasian untuk sektor industri tertentu susah dilakukan. Selain itu penelitian ini memiliki ukuran sampel yang kecil yakni 13 perusahaan dan tahun observasi yang pendek yaitu 3 tahun, sehingga jumlah sampel yang diteliti sebanyak 39 sampel. Nilai Adjusted yang rendah menunjukkan adanya variabel independen lain diluar penelitian ini yang dapat dijadikan prediktor dalam mempengaruhi nilai variabel dependen, sehingga perlu adanya penyempurnaan. Saran bagi penelitian selanjutnya supaya menambah jumlah sampel agar hasil yang diperoleh dapat lebih menunjukkan kondisi yang sebenarnya. Menggunakan sampel pada sektor industri yang terspesifikasi agar hasil penelitian semakin komprehensif dan dapat digeneralisasikan pada sektor industri yang bersangkutan, karena setiap sektor industri memiliki karakteristik yang berbeda-beda. 1. Mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan ukuran lain sehingga dapat mengurangi adanya variabel independen lain diluar variabel yang diteliti yang dapat mempengaruhi variabel dependen (terlihat pada nilai adjusted ). DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. Bestevano, Wildham. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, dan Leverage Terhadap Perataan Laba Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI. Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang. Chaerani, Rosalia Indah dan Sugiharto, Toto. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance Berdasarkan Corporate Governance Perseption Index (CGPI) Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia.e-jurnal Ekonomi Universitas Gunadarma. Deegan, Craig. 2004. Financial Accounting Theory. Australia: McGraw-Hill Book Company. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Gideon SB Boediono. (2005). Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governace dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur. Simposium Nasional Akuntansi VIII, IAI. Hadianto, Bram. 2008. Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, dan Profitiabilitas Terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Telekomunikasi Periode 2000-2006: Sebuah Pengujian Hipotesis Pecking Order. Jurnal Manajemen Vol 7. Hidayah, Erna. 2008. Pengaruh Kualitas Pengungkapan Informasi Terhadap Hubungan Antara Penerapan Corporate Governance Dengan Kinerja Perusahaan Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akutansi dan Auditing Indonesia. Horngren, Charles et al. 1997. Akuntansi di Indonesia. Jakarta. Salemba Empat. Inayah. 2009. Analisis Pengaruh Economic Added Value dan Penerapan Good Corporate Governance terhadap Return Saham pada Perusahaan yang terdaftardi Jakarta Islamic Index (JII). Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2010. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Indrianto, Nur dan Supomo, Bambang. 2002. Metode Penelitian Bisnisuntuk Akuntansi dan Manajemen. BPFE. Yogyakarta. Jensen, Michael C, dan W.H. Meckling, 1976. Theory of The Frim : Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure, Journal of Financial Economic 3. Kieso, D. E., Weygandt, J.J., Warfield, T.D. 2008. Akuntansi Intermediate, diterjemahkan oleh Emil Salim Edisi 12 Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Manullang. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan LQ 45 Periode 2005-2010. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro. Mulyani, Yuliana Hernis Tri. 2008. Dampak Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan, Volume Perdagangan Saham dan Abnormal Return. Electronic Thesis & Dissertations Gajahmada University. Munawir,S. 2000, Analisis Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta. Myers, S.C. 1984. The Capital Structure Puzzle, Journal of Finance Vol. XXXIX. Nurwandari, Cahyani. 2009. Pengaruh Corporate Governance Perception Index Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan ekonomi (JBE). Ruslim. 2009. Pengujian strukt Modal (Teori Pecking Order): Analisis Empiris Terhadap Saham di LQ 45. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Saidi. 2004. ”Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Go-Pubic di BEJ Tahun 1997-2002”.Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Sabrina. 2010. Pengaruh Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan. Skripsi. Semarang:Universitas Diponegoro. Sami’ani. 2008. Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage Terhadap Kinerja Keungan Pada Perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007). Tesis dipublikasikan: Universitas Diponegoro. Sayidah, Nur. 2007. Pengaruh Kualaitas Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Publik (Studi Kasus Peringkat 10 Besar CGPI tahun 2003-2005). Jurnal Akutansi dan Auditing Indonesia (JAAI). Sunarti dan Na’im. 2010. Kinerja Akuntansi dan Kinerja Pasar Modal Pada Perusahaan Dalam Jakarta Islamic Index.Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto. Sudantoko, Djoko dan Susanti, Eni. 2012. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Kuangan Perusahaan. Prestasi Vol 10 No 2. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung. Sutojo dan Aldridge.2008.Good Corporate Governance: Tata Kelola Perusahaan Yang Sehat.Jakarta: PT. Damar Mulia Pustaka. Widhasrahtama, Rendra. 2010. Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance Mechanism Terhadap Nilai Perusahaan.Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya.