BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pertumbuhan dunia perbankan saat ini semakin berkembang di Indonesia. Hal ini dengan di tandai banyak berdirinya bank-bank swasta, baik lokal maupun penanaman modal asing. Semua itu tidak terlepas dari berbagai keberhasilan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi indonesia yang cukup pesat. Masing-masing bank berusaha membuat strategi untuk menarik nasabah sebanyak-banyaknya dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan relationship marketing nya sampai dengan memanfaatan teknologi yang semakin berkembang. Tujuan utama dari semua itu adalah memberi kepuasan bagi para nasabah dan supaya nasabah loyal kepada bank. Kepuasan dan loyalitas merupakan hal yang terpenting dalam sebuah perusahaan terutama dalam bisnias perbankan. Nasabah yang puas akan menjadi loyal kepada perusahaan, dan itu merupakan aset yang penting bagi sebuah bank. Untuk itu pelaku perbankan wajib memperhatikan pengaruh dari kepuasan dan loyalitas nasabah agar nasabah loyal dan tidak pindah kebank lain. Pengamatan di BRI Unit Katelan Kantor Cabang Sragen pada periode Januari 2014 April 2014, menunjukkan fenomena antara lain, adanya nasabah yang memberi kritik tentang pelayanan yang lambat, system teknologi yang terkadang offline, mesin ATM yang terkadang bermasalah dan kurangnya edukasi tentang kegunaan dan resiko kartu ATM sehingga nasabah gampang tertipu dan nasabah khwatir akan kartu ATM tersebut serta mengakibatkan nasabah BRI Unit Katelan kurang antusias bertransaksi kembali dan bahkan ada beberapa yang pindah ke bank lain serta tidak sedikit pula nasabah yang menutup tabungannya di BRI Unit Katelan. Selain dari segi operasional tersebut, peneliti juga mengamati data laporan posisi bulan desember 2012 dibandingkan dengan performa unit bulan November 2013 serta di bandingkan dengan laporan perkembangan unit (LPU) BRI Katelan pada posisi bulan Desember 2013 (lihat lampiran). Berdasarkan data yang tersaji, dapat dilihat dari simpanan adanya kenaikan dari posisi Desember 2012 dibandingkan posisi November 2013 namun kenaikan tersebut kurang dari RKA yang telah ditentukan oleh perusahaan. dari sisi pinjaman, posisinya mengalami kenaikan namun kenaikan tersebut belum sesui dengan RKA yang ditentukan oleh perusahaan. Untuk NPL BRI Unit katelan mengalami kenaikan dari posisi Desember 2012 dibandingkan posisi November 2013. Hal tersebu menunjukkan terjadi penyaluran kredit yang kurang sehat. Dilihat dari laba BRI Unit Katelan posisi Tahun 2012 laba Rp 4.040.924 dibandinkan dengan posisi Tahun 2013 laba Rp 4.989.528 BRI Unit Katelan mengalami kenaikan laba sebesar Rp 948,604 dan itu sudah sesuai dan melebihi target yang telah ditentukan oleh perusahaan sebesar Rp 4.948.175. (lihat lampiran). Dari hal tersebut maka peneliti ingin melihat variabel-variabel dengan Model penelitian yang bertumpu dengan 4 variabel yaitu kualitas pelayanan sebagai variabel independen dan relationship matketing sebagai variabel independen, kepuasan konsumen sebagai variebl mediasi, loyalitas pelanggan sebagai variabel dependen. Pemilihan variabel ini didasarkan pada penelitian Liu, at al., (2011) yang selanjutnya dilakukan penelitian di Indonesia serta ditambahan satu variabel dan lokasi penelitian di PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Sragen Unit Katelan Pertama, kepuasan konsumen merupakan hal yang paling terpenting dalam suatu bisnis karena kepuasan adalah awal dari usaha membangun loyalitas. Kotler (2007) mendifinisikan kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja produk dengan harapan. Kepuasan konsumen berkontribusi pada sejumlah aspek seperti terciptanya loyalitas pelanggan, meningkatkan reputasi pelanggan, berkurangnya elastisitas harga, berkurangnya biaya transaksi masa depan dan meningkatkan efisiensi dan produktivitas karyawan (Anderson, et al., 1994; Edvarsson, et al., 2000). Kepuasan konsume menjadi dasar dari strategi pembentukan loyalitas pelanggan. Pada intinya kepuasan konsumen adalah harapan pelanggan melebihi kinerja produk yang dirasakan. Kedua, dalam konsep loyalitas pelanggan, pelanggan yang loyah adalah pelanggan yang melakukan pembelian ulang terhadap suatu produk atau jasa. Menurut Odin,et al., 2001 dalam melakukan pembelian ulang dapat di artikan menjadi dua kemungkinan yaitu loyalitas dan inersia. Perilaku pembelian ulang dalam situasi sensitive produk yang kuat dikatagorikan sebagai loyalitas di karenakan konsumen tersebut menganggap produk tersebut penting bagi konsumen. Pembelian ulang dalam situasi sensitive produk yang rendah dikatagorikan inersia, yakni konsumen cendrung melakukan pembelian ulang produk tersebut namun konsumen menganggap nama produk tersebut tidak penting, karena tidak bisa membedakan berbagai produk yang ada dan tidak telibat secara intensif dalam pemilihin katagori produk. Secara harfiah loyal berarti setia, atau loyalitas dapat diartikan sebagai suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa ada paksaan, tetapi timbul dari kesadaran konsumen terhadap pengalaman masa lalu dalam penggunaan produk. Usaha yang dilakukan untuk menciptakan kepuasan konsumen lebih cendrung mempengaruhi sikap konsumen. Sedangkan konsep loyalitas konsumen lebih menekankan kepada prilaku pembeliannya. Menurut Berbard T.Widjaja (2009) loyalitas adalah komitmen dalam pembelian produk atau jasa secara berkesinambungan dan tidak sensitif terhadap perubahan situasi yang menyebabkan perpindahan pelanggan. Ketiga, kualitas pelayaan merupakan unsur terpenting dalam perusahaan jasa dalam pencapain kepuasan konsumen. Duffy (1998), berpendapat bahwa kualitas pelayanan berkaitan dengan persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang akan diterima dari penyedia jasa. Kualits pelayanan dapat terwujud melalui pemenuhan kebuthan dan keinginan pelnggan sertamengimbangi harapan pelanggaan. Menurut Parasuraman et al,. 1985 menjelaskan bahwa jika pelayanan yang diterima atau diraskan sesui dengan yang diharapkan, maka kualitas pleyanan dipersepsikan sebagai kualitas pelayanan yang memuaskan, sedangkan jika pelyanan yang diharapkan tidak sesuai harapan, maka kualitas pelyanan dipersepsikan buruk. Dengan demikian baik buruknya kualitas pelayanan tergantung pada kemapuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten. Dalam penelitiannya Parasuraman, et al,. 1988 menyempurnakan penelitian sebelumnya bahwa Kualitas pelayanan terdapat lima dimensi yang meliputi Relabilitas (reliability), Daya Tanggap (responsiveness), Jaminan (assurance), Empaty (empaty) dan Bukti fisik (tangibles). Relabilitas adalah kemampuan karyawan memberi pelyanan kepada nasabah secara tepat waktu, Daya Tanggap adalah respon karyawan terhadap nasabah dalam pemberian layanan, Jaminan adalah penegtahuan akan produk yang ditawarkan kepada nasabah dengan sopan dan penuh percaya diri, Empaty adalah kemudahan nasabah dalam berkomunikasi dengan karyawan Bangk Bri Sragen serta serta pemahaman karyawan terhadap nasabah dan Bukti Fisik adalah perlengkapan yang di pakai oleh karyawan Bang Bri Sragen serta kenyamanan nasabah di dalam kantor Bang Bri Sragen. Keempat, Relationship marketing dapat didefinisikan sebagi cara pendekatan atau menjalin hubungan perusahaan dengan pelanggan yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan pelanggan ( Shafruddi Chan, 2003). Relationship marketing merupakan langkah untuk menarik pelanggan dan memelihara pelangan serta dapat meningkatkan kepuasan konsumen dan membuat nasabah menjadi pelanggan yang loyal terhadap perusahaan. Oleh karena itu, relationship marketing merupakan strategi membangun hubungan perusahaan dengan pelanggan untuk meningkatkan kepuasan konsumen hingga menjadi konsumen yang loyal terhadap perusahaan. Dengan menggunakan strategi relationship marketing secara tepat maka strategi ini di harapkan dapat berdampak pada konsumen, mempertahankan konsumen, dan sehingga terciptalah loyalitas pelanggan. Karena pelanggan yang loyal merupakan aset yang paling penting dalam pencapain profit. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui kepuasan dan loyalitas pelanggan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Sragen Unit Katelan. Dengan variabel independennya relationship marketing dan kualitas pelayanan sedangkan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi dalam meningkatakn loyalitas pelanggan sebagai variabel dependen. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latarbelakang masalah yang di jelaskan maka timbul suatu pertanyaan dari peneliti tentang penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen? 2. Bagaimana pengaruh antara kualitas pelayanan dengan loyalitas konsumen? 3. Bagaimana pengaruh antara pemasaran relasional dengan kepuasan konsumen? 4. Bagaimana pengaruh antara pemasaran relasional dengan loyalitas konsumen? 5. Bagaimana pengaruh antara kepuasan konsumen dengan loyalitas konsumen? C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui model 1. Pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen 2. Pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen 3. Pengaruh antara pemasaran relasional terhadap kepuasan konsumen 4. Pengaruh antara pemasaran relational terhadap loyalitas konsumen 5. Pengaruh antara kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk Peneliti ini di harapkan dapat menambah informasi atau masukan terhadap PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) tentang pengaaruh kualitas pelayanan, relationship marketingi terhadap kepuasan konsumen dan loyalitas pelanggan. 2. Bagi pembaca Dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan atau penelitian ke depan dalam hal pemasaran yang berkaitan dengan kepuasan konsumen dan loyalitas pelanggan. 3. Bagi akademisi Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa dijadikan refrensi masukan atau tambahan dalam melakukan penelitian yang serupa, dengan catatan ada kelanjutan dalam penelitian ini dengan menambahkan variabel atau dimensi lain yang sekiranya masih ada atau terdapat indikasi lain dalam pencapaian kepuasan konsumen dan loyalitas nasabah dalam perbankan E. ORISINALITAS PENELITIAN Penelitian tidak mengungkap variabel baru hanya mengadopsi dari penelitian-penelitian dengan model penelitian dan tempat yang berbeda, model penelitiaan tentang “Analisis Pengaruh Antara Service Quality, dan Relationship Marketing Terhadap Kepuasan konsumen yang Berdampak Terhadap Loyalitas Pelanggan” dengan penelitian di PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Cabang Sragen Unit Katelan, sehingga dapat memberikan referensi secara praktikal dan bahan acuan untuk penelitian selanjutnya. Penelitian yang menyangkut tentang service Quality dan Relationship Marketing serta permasalahan kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dan loyalitas pelanggan (customer loyality) sudah dikemukakan oleh penulis-penulis terdahulu, antara lain seperti: Maria-Eugenia Ruiz-Molina, Irene Gil-Saura and Gloria Berenguer-Contrı, 2008; Sergios Dimitriadis, 2010; Arturo Molina, David Martı´n-Consuegra and gueda Esteban, 2007; Andreas Leverin and Veronica Liljander, 2006; Michel Rod, Nicholas J. Ashill and Jinyi Shao and Janet Carruthers, 2008; Peter Daud Hindarto, 2013; Chun-Chu Liu, Wei-Ping Hsieh, Wen-Chia Tsai and Jin-Yu Lin, 2011; Nelson Oly Ndubisi and Chan Kok Wah, 2005; Yasintha soelasih, 2003.; Mokhamad arwani and suprehatin, 2011; Erma setiawan dan murwanti, 2006.