3 TKJ A DIAGNOSA WAN Instruktur

advertisement
No Exp : 01
Tanggal : 11 Januari 2011
DIAGNOSA WAN
Dedicate Router
Nama
: Ira Rubiyanti
Kelas
: 3 TKJ A
Instruktur : Bu Neti Amelia
Pak Rudi Haryadi
I.
Tujuan
a. Dapat mengetahui tentang Dedicate Router
b. Dapat mengetahui tentang Model Hierarki Cisco (core layer, distribution, dan
access layer)
c. Dapat mengetahui tentang perangkat yang termasuk dedicate router beserta
spesifikasinya.
d. Dapat mengklasifikasikan router pada tiap –tiap layer.
e. Dapat membuat topologi perencanaan, mengkonfigurasi dan melakukan uji
koneksi.
II.
Pendahuluan
Router adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari
sebuah network ke network yang lainnya (baik LAN ke LAN atau LAN ke WAN)
sehingga host-host yang ada pada sebuah network bisa berkomunikasi dengan hosthost yang ada pada network yang lain. Router menghubungkan network-network
tersebut pada network layer dari model OSI, sehingga secara teknis Router adalah
Layer 3 Gateway.
Dedicated Router adalah adalah Perangkat router yang dibuat dengan desain dan
fungsi router oleh vendor. Contoh :Cisco Router Ada berbagai jenis router yang
diproduksi oleh vendor tertentu untuk keperluan jaringan berupa sebuah peralatan
yang dirancang khusus untuk berfungsi sebagai router (dedicated router) atau router
yang berdiri sendiri yaitu sebuah peralatan yang berfungsi melakukan proses
hubungan koneksi dua buah model jaringan atau lebih, seperti Cisco, Juniper, 3Com,
baynetwork, dan lainnya.
Cisco router adalah peratan utama yang banyak digunakan pada Jaringan Area Luas
atau Wide Area Network (WAN). Sistem operasi yang digunakan oleh cisco router
adalah Internetwork Operating System (IOS).
Cisco telah mendefinisikan sebuah model hierarki yang dikenal sebagai model
internetworking hierarkis, yaitu :
1. Core Layer (Backbone)
Adalah lapisan yang sering disebut backbone dan lapisan ini mencakup switch
high-end dan kabel berkecepatan tinggi seperti kabel serat. Dan tidak ada
manipulasi paket dilakukan oleh perangkat di lapisan ini. Sebaliknya, lapisan ini
berkaitan dengan kecepatan dan memastikan pengiriman paket dapat diandalkan.
2. Distribution Layer
Lapisan distribusi bertanggung jawab untuk routing. Lapisan ini juga disebut
lapisan Workgroup. Ini juga menyediakan konektivitas jaringan berbasis
kebijakan, termasuk:
a. Packet filtering (firewall):
b. QoS
c. Access Point Agregasi Layer:
d. Kontrol Broadcast dan Multicast
e. Application Gateways
3. Access layer
Pada lapisan ini memungkinkan kelompok kerja dan pengguna untuk
menggunakan layanan yang diberikan oleh lapisan distribution dan core. Pada
lapisan akses, Anda memiliki kemampuan untuk memperluas atau collision
domain kontrak menggunakan repeater, hub, atau switch standar.
III.
Alat dan bahan
Simulator Packet Tracer
IV.
Langkah kerja
1. Mencari materi tentang tugas yang diberikan (Dedicate Router beserta
spesifikasinya)
2. Memasukkan data – data yang telah di dapat pada tabel.
3. Membuat topologi dengan menggunakan alat yang ada dalam tabel dengan
menggunakan simulator Packet Tracer.
4. Mengkonfigurasi semua perangkat agar dapat berkomunikasi dengan yang
lainnya.
5. Lakukan uji koneksi.
V.
Hasil kerja
1. Core Layer, Distribution Layer dan Access Layer
Pengertian
Fungsi
Core Layer
lapisan yang
sering disebut
backbone dan
lapisan ini
mencakup switch
high-end dan
kabel
berkecepatan
tinggi seperti
kabel serat,
1. Untuk dapat
mengirimkan
paket data
(switch
packets)
secepat
mungkin.
2. Untuk
keandalan
tinggi (FDDI,
Fast Ethernet
dengan
redundant link,
atau ATM).
Distribution Layer
titik pemisah
(demarcation point)
antara access Layer
dengan core layers
dan membantu
dalam
mendefinisikan dan
membedakan Core
Layer.
Access Layer
titik dimana Local End User dapat masuk
ke Jaringan
1. Address atau
Area Jaringan
LAN .
2. Akses ke
Workgroup atau
Departemen.
3. Mendefinisikan
Broadcast/multic
ast domain.
4. Routing dari
Virtual LAN
(VLAN)
5. Titik temu
beberapa media
berbeda yang
digunakan
didalam jaringan
6. Keamanan
7. Titik dimana
Akses secara
Remote ke
Jaringan dapat
dilakukan.
1. Shared bandwidth
2. Switched
bandwidth
3. MAC layer
filtering
4. Microsegmentation
2. Perangkat yang termasuk dedicate router dan spesikasinya.
No
1
Layer
Core Layer
Vendor
Cisco
Type
Cisco ASR
9000 Series
Aggregation
Services
Routers
2
Core Layer
Cisco
Cisco XR
12000
Series
Router
Spesifikasi
1.Switching
Capacity:
9010: 1.28 Tbps, up
to 6.4 Tbps in the
future; 9006: .8 Tbps,
up to 3.2 Tbps future;
driven by line cards
2.Full Duplex
Switching Capacity:
9010: 640 Gbps, up
to 6.4 Tbps in the
future; 9006: 400
Gbps, up to 1.6 Tbps
future; driven by line
Cards
3.Routing/Switching
Performance:
Not specified
4.Full Duplex
Service
Performance:
160Gbps/slot
(current); up to 400
Gbps/slot based on
future line cards
5.Distribution of
Intelligence:
160 Gbps per slot; up
to 400 Gbps per slot
planned; fully
distributed, line cardbased packet
forwarding .
1.intelligent routing
solutions and platforms
ranging:
from 2.5 Gbps to n x 10Gbps capacity per slot
2.Full-duplex
throughput per slot:
Cisco 12016: 2.5
Gbps/slot
Cisco 12416: 10
Gbps/slot
Cisco 12816: 40
Gbps/slot
Keterangan
Karena device
ini memiliki
transfer data
yang sangat
tinggi dan sangat
cocok untuk
device yang
berada pada core
layer
Alat ini
mempuyai
kecepatanan
transfer data
yang tinggi serta
didukung dengan
kemampuan
dynamic routing
serta support
dengan MPLS.
3
Core Layer
Cisco
Cisco 7600
Series
Routers
3.Software components
:
Cisco IOS XR or Cisco
IOS Software Operating
System, Cisco Express
Forwarding for
distributed packet
forwarding.
4.Protocols:
IPv4, MPLS, Border
Gateway Protocol
Version 4 (BGPv4),
Intermediate System-toIntermediate System (ISIS), Open Shortest Path
First Version 2.0
(OSPFv2.0), Routing
Information Protocol
Version 2 (RIPv2),
Internet Group
Management Protocol
(IGMP), Distance Vector
Multicast Routing
Protocol (DVMRP), and
Protocol Independent
Multicast dense
mode/sparse mode (PIM
DX/SX)
5.Connectivity : Packet
over SONET/SDH
(POS), Ethernet, ATM,
copper (DS-3/E3),
Channelized (CT3,
ChOC-3/CHSTM1,
ChOC-12/CHSTM4,
ChOC-48/CHSTM16);
see Cisco IOS XR
Software release notes
for specific connectivity
support on the Cisco XR
12000 Series
6.Management
interfaces: two serial
ports (console and
auxiliary) and one 10/100
Ethernet port
1.Performance :
10-Gbps sampai dengan
720 Gbps.
2.Feature:
Device ini juga
mampu bekerja
di core layer
karena kecepatan
4
Core Layer
Cisco
Cisco 7201
Router
Up to 256 Gbps switch
fabric capacity.
3.Modular bandwidth
capacity:
32 Gbps up to 256 Gbps
4.Ethernet LAN
connectivity:
10-Mbps Ethernet to 10Gigabit Ethernet
1. Cisco IOS Software
2. OC-3/STM-1 PoS,
T3/E3 and OC3/STM-1 ATM, and
T1/E1 Inverse
Multiplexing over
ATM (IMA)
3. ISDN Primary Rate
Interface (PRI), Basic
Rate Interface (BRI),
and High-Speed
Serial Interface
(HSSI)
4. Support for hardware
encryption and Layer
3 compression (VPN
accelerator modules)
5. SFP interfaces – SX,
LX/LH, and ZX
6. Console and auxiliary
ports – The Cisco
7201 has a console
port, and an auxiliary
port on the front end
of the chassis.
7. Management of
10/100 Mbps
Ethernet port – This
Ethernet/FE port is
strictly dedicated for
management
purposes.
8. Benefit :
a. Provides up to
twice the
performance
compared to the
Cisco 7301 – up
to 2 million
packets per
second (2Mpps)
menerima dan
transfer datanya
tinggi serta
didukung dengan
Gigabit ethernet
5
Distribution
Layer
Cisco
Cisco ASR 1.
1000 Series 2.
Aggregation
Services
Routers
6
Distribution
Layer
Cisco
Cisco 3640
Router
1.
2.
3.
4.
5.
in Cisco Express
Forwarding
b. Offers four builtin Gigabit
Ethernet (GE)
ports
Cisco IOS Software
Gigabit Ethernet (1port) linecard, Gigabit
Ethernet (1-port)halfheight line card,
FastEthernet (8-port)
half-height linecard,
Channelized E1/T1
(24-port) line card,
Channelized T3(6port) line card,
E3/DS3 (8-port) line
card, E3/DS3 ATM
(8-port) line card,
OC-3 POS (6-port)
line card, OC-12 POS
(1-port) line card,
OC-48 (1-port)line
card, OC-3 ATM (4port)line card, OC12/STM-4 ATM(1port) line card,
ChannelizedOC3/ST
M-1 (4-port) line
card,Channelized
OC-12 (1-port)
linecard.
Cisco IOS Software
Two slots for
Personal Computer
Memory Card
International
Association
(PCMCIA) cards
Flash memory
capability
Four sockets for
DRAM single in-line
memory modules
(SIMMs), userconfigurable as
shared
High-speed console
and auxiliary ports
Karena device
yang digunakan
pada layer ini
Membutuhkan
kinerja policy
dan firewall
untuk memfilter
paket
Alat ini memiliki
spesifikasi yang
baik untuk
distribution layer
7
Distribution
Layer
Cisco
Cisco 2600
Router
8
Access
Layer
Cisco
Cisco 4000
Router
9
Access
Layer
Cisco
Cisco 3900
Series
Integrated
Services
Routers
(up to 115.2 kbps)
6. memory or main
(processor) memory
7. High-performance
100-MHz RISC
processor
8. Four slots for network
modules
Performance RISC
Architecture:
Enables security features
such as data encryption,
tunneling, and user
authentication and
authorization to protect
data assets
WAN Interface Card
Slots: 2
Cisco IOS Software:
1. Cisco IOS SP
Services
1. Cisco IOS Software
2. Network Interface
Options : Ethernet,
Serial, Token Ring,
FDDI, BRI, G.703,
Channelized T1/PRI,
ATM.
3. Serial Interfaces :
EIA/TIA-2322,
EIA/TIA-4491,
V.35, X.21,
NRZ/NRZI,
DTE/DCE, EIA-530
DTE.
4. Console port :
EIA/TIA-232 DB-25
female connector.
5. Auxiliary port :
EIA/TIA-232 DB-25
male connector
1.Performance:
enables deployment in
high-speed WAN
environments with
concurrent services
enabled up to 350 Mbps.
2.Protocols:
IPv4, IPv6, static routes,
Open Shortest Path First
Device ini
terletak pada
distribution layer
karena memiliki
keamanan pada
tunneling dan
autentikasi user
untuk
mengamankan
jaringan.
Device memiliki
network
interface
beragam
diamana device
ini dapat
menghubungkan
ke distribution
layer maupun ke
user.
Device ini
support dengan
dengan static
route yang
memungkinkan
administrator
dapat
melakukannya
dikarenakan
(OSPF), Enhanced IGRP jaringan yang
(EIGRP), Border
masih
Gateway Protocol (BGP). terjangkau.
3.Encapsulations:
Generic routing
encapsulation
(GRE), Ethernet, 802.1q
VLAN, Point-to-Point
Protocol (PPP), Multilink
Point-to-Point Protocol
(MLPPP), Frame Relay.
10
Access
Layer
Cisco
Cisco 2901
Series
Integrated
Services
Routers
1. Cisco IOS Software
2. Protocols : IPv4,
IPv6, static routes,
Open Shortest Path
First (OSPF),
Enhanced IGRP
(EIGRP), Border
Gateway Protocol
(BGP), BGP Router
Reflector,
Intermediate
System-toIntermediate System
(IS-IS), Multicast
Internet Group
Management
Protocol (IGMPv3)
Protocol
Independent
Multicast sparse
mode (PIM SM),
PIM Source Specific
Multicast (SSM),
Distance Vector
Multicast Routing
Protocol (DVMRP),
IPSec, Generic
Routing
Encapsulation
(GRE), BiDirectional
Forwarding
Detection (BVD),
IPv4-to-IPv6
Multicast, MPLS,
L2TPv3, 802.1ag,
802.3ah, L2 and L3
VPN
Device ini juga
cukup untuk
access layer
dimana pada
device ini
memiliki
spesifikasi yang
cukup baik
dalam koneksi
dengan host sera
didukung dengan
VLAN .
3. Encapsulations:
Ethernet, 802.1q
VLAN, Point-toPoint Protocol
(PPP), Multilink
Point-to-Point
Protocol (MLPPP),
Frame Relay,
Multilink Frame
Relay (MLFR)
(FR.15 and FR.16),
High-Level Data
Link Control
(HDLC), Serial (RS232, RS-449, X.21,
V.35, and EIA-530),
Point-to-Point
Protocol over
Ethernet (PPPoE),
and ATM
4. Traffic
management : QoS,
Class-Based
Weighted Fair
Queuing (CBWFQ),
Weighted Random
Early Detection
(WRED),
Hierarchical QoS,
Policy- Based
Routing (PBR),
Performance
Routing (PfR), and
Network-Based
Advanced Routing
(NBAR)
5. RJ-45-based 2 ports
6. EHWIC 4 slots
7. 2 Double-wide
EHWIC slots (use of
a double-wide
EHWIC slot will
consume two
EHWIC slots)
8. ISM 1 slots
9. 2 Onboard DSP
(PVDM) slots
10. 1 Serial console port
11. 1 Serial auxiliary
port
11
Access
Layer
Cisco
Cisco 1941
Series
Integrated
Services
Routers
12. 1 USB Console port
(Type B) (up to
115.2 kbps)
13. Regulatory
Compliance :
Telecom :
TIA/EIA/IS-968
CS-03
ANSI T1.101
ITU-T G.823, G.824
IEEE 802.3
RTTE Directive
1. Cisco IOS Software
2. Protocols : IPv4,
IPv6, static routes,
Open Shortest Path
First (OSPF),
Enhanced IGRP
(EIGRP), Border
Gateway Protocol
(BGP), BGP Router
Reflector,
Intermediate Systemto-Intermediate
System (IS-IS),
Multicast Internet
Group Management
Protocol (IGMPv3)
Protocol Independent
Multicast sparse
mode (PIM SM), PIM
Source Specific
Multicast (SSM),
Distance Vector
Multicast Routing
Protocol (DVMRP),
IPSec, Generic
Routing
Encapsulation (GRE),
Bi-Directional
Forwarding Detection
(BVD), IPv4-to-IPv6
Multicast, MPLS,
L2TPv3, 802.1ag,
802.3ah, L2 and L3
VPN
3. Encapsulations :
Ethernet, 802.1q
VLAN, Point-toPoint Protocol (PPP),
Pada device ini
termasuk access
layer
dikarenakan alat
ini sesuai dengan
ciri-ciri access
layer dan juga
alat ini dapat
melakukan static
routing maupun
dynamic routing
dan juga
memiliki traffic
management
yang baik
4.
5.
12
Access
Layer
Cisco
Cisco 800
Series
Routers
1.
2.
Multilink Point-toPoint Protocol
(MLPPP), Frame
Relay, Multilink
Frame Relay (MLFR)
(FR.15 and FR.16),
High-Level Data Link
Control (HDLC),
Serial (RS-232, RS449, X.21, V.35, and
EIA-530), Point-toPoint Protocol over
Ethernet (PPPoE),
and ATM
Traffic management
: QoS, Class-Based
Weighted Fair
Queuing (CBWFQ),
Weighted Random
Early Detection
(WRED),
Hierarchical QoS,
Policy- Based
Routing (PBR),
Performance Routing
(PfR), and
Network-Based
Advanced Routing
(NBAR)
a. 2 RJ-45-Based
Ports
b. 1 Serial Console
Port (up to 115.2
kbps
c. 1 Serial Auxiliary
Port (up to 115.2
kbps
d. Regulatory
Compliance :
Telecom :
TIA/EIA/IS-968,
CS-03, ANSI
T1.101 ITU-T
G.823, G.824
IEEE 802.3 RTTE
Directive
Cisco IOS Software
Ethernet Support [•
One 10BASE-T (RJ45) with external
Device ini cukup
di gunakan pada
access layer
dikarenakan
hub/node switch
(Cisco 801/2)s
• Four 10BASE-T
(RJ-45) with external
hub/node switch
(Cisco 803/4) ]
3. Support : ISDN
switched, leased-line
connections, AO/DI,
X.25 over ISDN D
channel, Bandwidth
Allocation Control
Protocol (BACP),
Multilink PPP (MLP),
Compression Control
Protocol (CCP)
compression (up to
4:1), and BoD with
load balancing for
links up to 128 kbps
for effective
throughput up to 512
kbps.
4. Benefit : Taking
advantage of its
expertise and
leadership in Internet
solutions, Cisco
offers small offices
and telecommuters
routing solutions that
provide secure and
reliable access to the
Internet or corporate
networks.
device ini yang
nantinya akan
berhubungan
dengan host.
3. Buat sebuah topologi dengan perangkat dari data diatas.
Alokasi IP Address
Router
Interface
NAP 1
Fa0/1
Fa0/0
NAP 2
fa1/0
fa0/1
fa0/0
NAP 3
Fa0/0
Fa0/1
Fa1/0
R.Bandung
Fa0/1
Fa0/0
R.Cimahi
Fa0/0
Fa0/1
R.Cikarang
Fa0/0
Fa1/0
R.Bekasi
Fa1/0
Fa0/0
R.Padalarang Fa0/0
Fa1/0
R.Padasuka
Fa1/0
Fa0/0
IP Address
125.163.52.1/30
120.162.5.1/30
202.51.222.222
125.163.52.2/30
122.53.222.1/30
122.53.222.2/30
123.153.2.1/30
123.123.2.1/30
120.162.5.2/30
121.53.20.1/30
121.53.20.2/30
192.168.2.1/24
123.153.2.2/30
120.163.2.1/30
120.163.2.2/30
192.168.3.1/24
123.123.2.2/30
120.164.1.1/30
120.164.1.2/30
192.168.4.1/24
4. Konfigurasi
1. NAP 1
2. NAP 2
3. NAP 3
4. R.BANDUNG
5. R.CIMAHI
6. R.CIKARANG
7. R.BEKASI
8. R.PADALARANG
9. R.PADASUKA
5. Hasil Uji Koneksi
a. HOST 1
Dari Host 1 ke kelompok8.tkj.lab dan ke HOS T 2
b. HOST 2
Dari HOST 2 ke kelompok8.tkj.lab dan ke HOS T 1
VI.
Kesimpulan
Dengan praktek ini, kita dapat mengetahui dan memahami tentang dedicate router
beserta contoh router dan spesifikasinya. Selain itu kita dapat mengetahui tentang
model hierarki cisco yaitu core layer, distribution layer, dan access layer. Dan
membuat sebuah topologi dari perangkat yang telah diklasifikasikan sesuai model
hierarki cisco. Mengkonfigurasi dan melakukan uji koneksinya.
Download