kebudayaan dg masy

advertisement
Nama : Isnaini Anisa Fauziah
NIM : 10315244018
Prodi : Pend. IPA (int)
1.
Hubungan Pendidikan Dengan Kebudayaan
Kebudayaan sebagai hasil budi manusia, dalam hal berbagai bentuk dan
menifestasinya, selalu berkembang dan berubah dan membina manusia untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan kultural dan tantangan zaman
tradisional untuk memasuki zaman modern.
Manusia sebagai mahluk berakal dan berbudaya selalu berupaya untuk
mengadakan perubahan-perubahan. Dengan sifatnya yang kreatif dan dinamis
manusia terus berevolusi meningkatkan kualitas hidup yang semakin terus maju,
ketika alamlah yang mengendalikan manusia dengan sifatnya yang tidak iddle
curiousity (rasa keinginantahuan yang terus berkembang) makin lama daya rasa,
cipta dan karsanya telah dadpat mengubah alam menjadi sesuatu yang berguna,
maka alamlah yang dikendalikan oleh manusia. Kebudayaan merupakan karya
manusia yang mencakup diantaranya filsafat, kesenian, kesusastraan, agama,
penafsiran dan penilaian mengenai lingkungan.
Pendidikan
adalah
usaha
manusia
untuk
menumbuhkan
dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai
dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
Adapun menurut Carter V.Good dalam Dictinary of Education bahwa
pendidikan itu mengandung pengertian:
1.
Proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan
prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya
2.
Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang
terpimpin (misalnya sekolah) sehingga ia dapat mencapai kecakapan sosial
dan mengembangkan pribadinya.
Sedangkan menurut konsep yang dikemukakan oleh Freeman Butt dalam
bukunya yang terkenal Cultural History of Western Education bahwa pendidikan
adalah kegiatan menerima dan memberikan pengetahuan sehingga kebudayaan
dapat diteruskan dari generasi ke generasi berikutnya.
Menurut Hasan Langgulung dalam bahasanya mengenai pendidikan adalah
aktifitas yang dikerjakan oleh pendidikan dan filsafat-filsafat untuk menjelaskan
proses pendidikan, menyelaraskan, mengkritik dan merubahnya berdasar masalahmasalah kontradiksi budaya.
Dilihat dari sudut pandang individu, pendidikan merupakan usaha untuk
menimbang dan menghubungkan potensi individu. Adapun dari sudut pandang
kemasyarakatan, pendidikan merupakan usaha pewarisan nilai-nilai budaya dari
generasi tua kepada generasi muda, agar nilai-nilai budaya tersebut tetap
terpelihara. Maka sudah jelas bahwa pendidikan dan kebudayaan sangat erat
sekali huibugan karena keduanya berkesinambungan, keduanya saling mendukung
satu sama lainnya.
Dalam konteks ini dapat dilihat hubungan antara pendidikan dengan tradisi
budaya serta kepribadian suatu masyarakat betapapun sederhananya masyarakat
tersebut. Tradisi sebagai muatan budaya senantiasa terlestarikan dalam setiap
masyarakat, dari generasi ke generasi. Hubungan ini tentunya hanya akan
mungkin terjadi bila para pendukung nilai tersebut dapat menuliskannya kepada
generasi mudanya sebagai generasi penerus. Transfer nilai-nilai budaya dimiliki
paling efektif adalah melalui proses pendidikan. Dalam masyarakat modern proses
pendidikan tersebut didasarkan pada program pendidikan secara formal. Oleh
sebab itu dalam penyelenggarannya dibentuk kelembagaan pendidikan formal.
Seperti dikemukakan Hasan Langgulung bahwa pendidikan mencakup dua
kepentingan utama, yaitu pengembangan potensi individu dan pewarisan nilainilai budaya. Maka sudah jelas sekali bahwa kedua hal tersebut pendidikan dan
kebudayaan berkaitan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat atau bangsa
itu masing-masing, kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan karena saling
membutuhkan antara satu sama lainnya. Dari sudut pandangan individu
pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan potensi individu, sebaliknya
dari sudut pandang kemasyarakatan pendidikan adalah sebagai pewarisan nilainilai budaya.
Dalam pandangan ini, pendidikan mengemban dua tugas utama, yaitu
peningkatan potensi individu dan pelestarian nilai-nilai budaya. Manusia sebagai
mahluk berbudaya, pada hakikatnya adalah pencipta budaya itu sendiri. Budaya
itu kemudian meningkatkan sejalan dengan peningkatan potensi manusia pencipta
budaya itu.
2.
Hubungan kebudayaan dengan masyarakat
Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah
tertentu dalam waktu yang telah cukup lama dan mempunyai aturan-aturan yang
mengatur mereka untuk menuju kepada satu tujuan yang sama. Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan
Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun
dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan strukturstruktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual
dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Kebudayaan tak mungkin timbul tanpa adanya masyarakat. Demikian pula
eksistensi suatu masyarakat hanya dapat dijaga kelangsungannya dengan adanya
kebudayaan.
3.
Hubungan pendidikan dengan masyarakat
Dalam konteks membangun masyarakat multikultural, selain berperan
meningkatkan mutu bangsa agar dapat duduk sama rendah, berdiri sama tinggi
dengan bangsa-bangsa lain, pendidikan juga berperan memberi perekat antara
berbagai perbedaan di antara komunitas kultural atau kelompok masyarakat yang
memiliki latar belakang budaya berbeda-beda agar lebih meningkat komitmennya
dalam berbangsa dan bernegara. Yaitu dengan cara pembangunan karakter dan
semangat kebangsaan atau nation and character building (NCB). Dalam hal ini,
karakter kebangsaan merupakan pengembangan jati diri bangsa Indonesia yang
dikenal sebagai bangsa yang ramah, sopan, toleran, dan sebagainya. Sedangkan
semangat kebangsaan adalah keinginan yang amat mendasar dari setiap
komponen masyarakat untuk berbangsa.
Secara singkat pendidikan merupakan produk dari masyarakat, karena
apabila kita sadari arti pendidikan sebagai proses transmisi pengetahuan, sikap,
kepercayaan, keterampilan dan aspek-aspek kelakuan lainnya kepada generasi
muda maka seluruh upaya tersebut sudah dilakukan sepenuhnya oleh kekuatan
masyarakat. Bagi masyarakat sendiri hakikat pendidikan sangat bermanfaat bagi
kelangsungan dan proses kemajuan hidupnya, agar masyarakat itu dapat
melanjutkan eksistensinya, maka kepada anggota mudanya harus diteruskan nilainilai, pengetahuan, keterampilan dan bentuk tata perilaku lainnya yang diharapkan
akan dimiliki oleh setiap anggota. Setiap masyarakat berupaya meneruskan
kebudayaannya dengan proses adaptasi tertentu sesuai corak masing-masing
periode jaman kepada generasi muda melalui pendidikan, secara khusus melalui
interaksi sosial. Dengan demikian pendidikan dapat diartikan sebagai proses
sosialisasi.
Download