BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Manajemen Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2013), manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Pemasaran adalah tentang mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi terpendek yang baik dari pemasaran adalah pertemuan kebutuhan menguntungkan (Kotler dan Keller, 2013). Pemasaran juga dapat dikatakan suatu proses sosial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran bebas produk dan jasa nilai dengan orang lain. Menurut Rendra Widyatama (2005:25), pemasaran tanpa beriklan bagaikan seseorang mempunyai produk bagus tapi tak pernah ditawarkan pada pembeli. Akibatnya, pembeli tidak pernah mengetahui ada barang semacam itu. Jadi, bagaimana konsumen akan tertarik, melihat, memakai atau mengkonsumsi produk itu bila konsumen tak pernah mengetahui apa, bagaiman dan dimana produk dapat ditemukan. 8 9 2.2 Media Sosial Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Media Sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain sebagainya. Jejaring sosial sebagai struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh Profesor J.A. Barnes pada tahun 1954. Kaplan dan Michael (2010) mendefinisikan media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated konten. Jejaring sosial merupakan situs dimana 10 setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Saat teknologi internet dan mobile phone semakin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Situs media sosial merupakan media percakapan dimana orang atau konsumen saling terhubung satu sama lain. Situs media sosial paling baik dijelaskan dalam konteks paradigma industri media tradisional. Media tradisional seperti televisi, koran, radio dan majalah merupakan organisasi besar yang mendistribusikan konten yang mahal kepada konsumen dan pemasang iklan akan membayar mahal untuk menyisipkan promosi mereka di dalam konten. Jika orang-orang tak setuju dengan konten yang diunggah maka khalayak tak dapat memprotes langsung redakturnya atau tak dapat melakukan kontak langsung dengan salah satu tokoh idola yang sering muncul di media tradisional tersebut. Tetapi dalam situs media sosial semua orang dapat membuat, mengunggah dan menyebarluaskan konten mereka dengan mudah. Pemasang iklan pun tak harus membayar mahal kepada penerbit dan distributor untuk memasang iklan. Situs media sosial mempunyai banyak 11 bentuk seperti blog, microblog (Twitter), jejaring sosial (Facebook dan Linkedln), situs media-sharing (Youtube, Flikr, Slideshare), situs sosial bookmark dan voting (Digg, Reddit), situs review (Yelp), forum dan dunia virtual (Second Life). Tentunya setiap bentuk situs media sosial memiliki karakteristik dan kelebihan masing-masing, misalnya Twitter menonjolkan percakapan interaktif dalam pesan text yang disebut tweet. Facebook menonjolkan jaringan relasi pertemanan, Youtube menonjolkan database dan sharing video serta Second Life menonjolkan dunia virtual 3D dimana setiap orang dapat melakukan aktivitas harian layaknya di kehidupan nyata. 2.2.1 Pertumbuhan Media Sosial Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media sosial. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya. Dimana pertumnbuhan dari media sosial dari popularitas dan penggunanya sebagai berikut : 12 a. Blog merupakan sejenis sistem manajemen konten (Content Management System, sering disingkat CMS) yang memudahkan siapa saja untuk mempublikasikan tulisan-tulisan pendek yang dinamakan post (Zarella.2011: 9). Istilah blog muncul pada Desember 1997 dari kata weblog, gabungan kata web dan blog; pada akhirnya disingkat menjadi blog saja. Kegiatan menulis di blog (blogging) oleh masyarakat dimulai pada tahun 1999 ketika Live Journal dan Blogger diluncurkan. b. Twitter diciptakan tahun 2006 yang terinspirasi dari SMS telepon seluler dan tool organisatoris yang berjuluk TXTmob. Hingga Mei 2007 telah beroperasi 111 microblogging system, tetapi Twitter masih menjadi popular sampai sekarang (Zarella.2011:33). Jejaring sosial (social network) merupakan situs dimana orang dapat berkomunikasi dengan teman-teman mereka baik di dunia nyata atau maya, seperti Facebook, Friendster, Myspace dan Google+. c. Facebook adalah sebuah jejaring sosial yang diluncurkan Mark Zuckerberg pada awal tahun 2004. Pendirinya ini merupakan mantan mahasiswa dari Harvard University. Pada awalnya situs jejaring sosial ini hanya terbatas untuk mahasiswa di Harvard dengan menggunakan alamat email universitas, kemudian menyebar menjadi sebuah situs web yang paling populer dan paling banyak dikunjungi. Pengguna situs harus mendaftar sebelum menggunakan situs, setelah itu mereka dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain dari situs seperti 13 teman-teman, mengirim dan menerima pesan. Teman-teman mereka juga menerima pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profil mereka atau meng-Upload foto. Pada bulan januari 2012 jumlah pengguna Facebook ini diperkirakan lebih dari 800 juta di seluruh dunia. Selain komunikasi sosial dan diskusi kelompok, Facebook memiliki sejumlah aplikasi yang melibatkan para penggunanya seperti game dan kuis (Hosny & Fatima, 2012:80). 2.2.2 Peran Media Sosial Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian yang sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan merupakan salah satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien. Media sosial seperti blog, facebook, twitter, dan youtube memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan dan lebih cepat dari media konvensional seperti media cetak dan iklan TV, brosur dan selebaran. Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan dengan media konvensional, antara lain : a. Kesederhanaan Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi dan keterampilan marketing yang unggul. Sedangkan media sosial sangat mudah digunakan, bahkan untuk orang tanpa dasar Tehnik Informasi pun dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah komputer dan koneksi internet. 14 b. Membangun Hubungan Media sosial berinteraksi menawarkan dengan kesempatan pelanggan dan tak tertandingi membangun untuk hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah feedback langsung, ide, pengujian dan mengelola layanan pelanggan dengan cepat. Tidak dengan media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut, media tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah. c. Jangkauan Global Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan biaya sangat mahal dan memakan waktu. Melalui media sosial, bisnis dapat mengkomunikasikan informasi dalam sekejap, terlepas dari lokasi geografis. Media sosial juga memungkinkan untuk menyesuaikan konten anda untuk setiap segmen pasar dan memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan pesan ke lebih banyak pengguna. d. Terukur Dengan sistem tracking yang mudah, pengiriman pesan dapat terukur, sehingga perusahaan langsung dapat mengetahui efektifitas promosi. Tidak demikian dengan media konvensional yang membutuhkan waktu yang lama. 15 2.2.3 Fungsi Media Sosial Media sosial menarik jutaan pengguna setiap hari. Iklan bisnis anda, Layanan atau kampanye, melalui situs seperti Facebook, YouTube dan LinkedIn, memungkinkan anda untuk menargetkan pesan kepada orang-orang, yang paling penting pelanggan anda yang sudah ada dan potensial. Ketika kita mendefinisikan media sosial sebagai sistem komunikasi maka kita harus mendefinisikan fungsi-fungsi terkait dengan sistem komunikasi, yaitu: a. Administrasi Pengorganisasian profil karyawan perusahaan dalam jaringan sosial yang relevan dan relatif dimana posisi pasar anda sekarang. Pembentukan pelatihan kebijakan media sosial, dan pendidikan untuk semua karyawan pada penggunaan media sosial. Pembentukan sebuah blog organisasi dan integrasi konten dalam masyarakat yang relevan. Riset pasar untuk menemukan dimana pasar anda. b. Mendengarkan dan Belajar Pembuatan sistem pemantauan untuk mendengar apa yang pasar anda inginkan, apa yang relevan dengan mereka. c. Berpikir dan Perencanaan Dengan melihat tahap 1 dan 2, bagaimana anda akan tetap di depan pasar dan begaiman anda berkomunikasi ke pasar. Bagaimana teknologi sosial meningkatkan efisiensi operasional hubungan pasar. 16 d. Pengukuran Menetapkan langkah-langkah efektif sangat penting untuk mengukur apakah metode yang digunakan, isi dibuat dan alat yang anda gunakan efektif dalam meningkatkan posisi dan hubungan pasar anda. 2.2.3 Iklan 2.3.1 Pengertian Iklan Menurut Swastha (2001) ada empat pengertian mengenai periklanan. Pertama, periklanan dapat menambah kegunaan informasi pada suatu penawaran produk. Kedua, periklanan merupakan suatu alat persuasi (alat untuk membujuk), jadi seseorang atau lembaga dapat mengadakan periklanan untuk membujuk masyarakat. Ketiga, periklanan merupakan sebuah alat untuk menciptakan kesan. Keempat, periklanan merupakan suatu alat untuk memuaskan keinginan pembeli dan penjual. Shimp (2000) menjelaskan bahwa iklan merupakan investasi ekonomis, dan bagi kebanyakan perusahaan dan organisasi non profit, iklan merupakan sebuah investasi yang dianggap sangat menguntungkan. Adapun definisi yang dikembangkan oleh Sutejo (1988) periklanan adalah jenis promosi produk dengan mempergunakan media komunikasi massa. Melalui berbagai macam pertimbangan, cara penyajian iklan dapat beraneka ragam, misalnya dengan tulisan, gambar bergerak, gambar diam, suara dan sebagainya. 17 Banyak definisi diberikan bagi kata ‘periklanan’, akan tetapi salah satu yang paling sederhana dengan harapan agar kita tidak berdebat soal ini. Periklanan adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan pembuat barang, atau pemasok jasa dengan masyarakat banyak atau sekelompok orang tertentu yang bertujuan untuk menunjang upaya pemasaran. Komunikasi dilakukan dengan menggunakan gambar, suara atau kata-kata, gerak atau bau yang disalurkan melalui media atau secara langsung. ‘Biro Iklan’ adalah lembaga usaha yang memberikan jasa periklanan bagi siapa yang membutuhkan baik perorangan, perusahaan pembuat barang atau pemasok jasa bahkan pemerintah. Oleh karena bentuk pelayanan periklanan meliputi berbagai jenis kegiatan maka dilihat dari skala usahanya ada berbagai ukuran sebuah biro iklan. Wells (2006) berpendapat bahwa iklan adalah komunikasi persuasif berbayar yang menggunakan media massa untuk menjangkau masyarakat luas dan menghubungkan sponsor dengan audiens yang ditarget. Iklan merupakan hal yang lebih dari sekedar pesan penjualan yang tertera di surat kabar, majalah, dan program tv. Melainkan suatu bentuk komunikasi yang kompleks yang beroperasi dengan obyektif dan strategi yang mengarah pada berbagai tipe dampak pada pikiran, perasaan, dan tindakan konsumen. Menurut Wells (2006) definisi standar tentang iklan memiliki empat komponen, yaitu: 18 a. Iklan merupakan bentuk komunikasi yang berbayar, meskipun ada iklan layanan umum yang menggunakan donasi. b. Tidak sekedar isi pesan yang ingin disampaikan akan tetapi bersifat sponsor. c. Kebanyakan iklan berusaha untuk mempengaruhi konsumen. Walaupun dalam beberapa iklan mempunyai fungsi untuk memberikan informasi kepada konsumen dan membuat mereka sadar pada produk perusahaan. d. Iklan mampu meraih konsumen potensial yang sangat banyak. Isi pesan iklan disampaikan melalui beberapa media yang berbeda. Melalui pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa iklan merupakan suatu strategi yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam mempromosikan produk mereka untuk menarik minat konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Dengan iklan tersebut, perusahaan mampu menstimulus konsumen dengan mempengaruhi pikiran, perasaan, dan tindakan besar menurut mereka. 2.3.2 Fungsi dan Tujuan Iklan Menurut Kotler dan Keller (2013) tujuan iklan harus mengalir dari keputusan-keputusan sebelumnya mengenai pasar sasaran, pemosisian pasar dan program pemasaran. Tujuan iklan merupakan suatu tugas komunikasi tertentu dengan tingkat pencapaiannya harus diperoleh para audiens tertentu dalam kurun waktu tertentu. Tujuan iklan digolongkan 19 menurut apakah sasarannya untuk menginformasikan, membujuk, mengingatkan, atau memperkuat. Menurut Setiadi (2003) terdapat tiga tujuan utama periklanan, yaitu menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan. Periklanan informatif berarti pemasar harus merancang iklan sedemikian rupa agar hal-hal penting mengenai produk bisa disampaikan dalam pesan iklan. Tujuan pemasar adalah untuk mencoba meyakinkan konsumen bahwa merek yang ditawarkan adalah pilihan yang tepat. Fungsi dan tujuan iklan secara keseluruhan adalah sebagai berikut ini: a. Iklan informatif (untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada). b. Iklan Persuasif (untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan, dan pembelian suatu produk atau jasa). c. Iklan Pengingat (untuk merangsang pembelian produk atau jasa kembali). d. Iklan Penguatan (untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat). e. Rational Appeal (daya tarik rasional) Beorientasi pada pemberian informasi yang bersandar pada fakta-fakta yang rasional. Mengedepankan benefit fungsional dari suatu produk (terdapat Value added yang nyata) Pesan menggambarkan mutu, nilai ekonomis, atau kinerja produk contoh : iklan mobil panther yang mengedepankan nilai irit bahan bakar. 20 f. Emotional Appeal (daya tarik emosional) Beorientasi pada upaya untuk menggelitik aspek emosi dan perasaan (feeling) pelanggan mengedepankan nilai prestise suatu produk; memiliki produk diasosiasikan dengan gengsi tertentu Contoh : iklan mobil BMW, atau sabun kecantikan LUX. g. Moral Appeal (daya tarik moral) berorientasi pada upaya menggugah nurani pelanggan akan hal yang baik/benar atau bermoral/tidak bermoral sering digunakan dalam iklan layanan masyarakat, seperti bahaya narkoba, AIDS, dan kampanye anti korupsi. 2.4 Social Networking Advertising (SNA) 2.4.1 Pengertian Social Networking Advertising (SNA) Social Networking Advertising (SNA) adalah istilah untuk mendeskripsikan bentuk iklan online yang terfokus pada situs jaringan sosial. Satu dari keuntungan utama beriklan disitus jaringan sosial (facebook ,myspace, twitter dan lainnya) adalah pengiklan mendapat keuntungan dari informasi demografi pengguna dan dapat mentargetkan iklan mereka dengan tepat sasaran. Social networking advertising adalah metode periklanan dengan menggunakan internet dan World Wide Web dengan tujuan menyampaikan pesan pemasaran (promosi) untuk menarik pelanggan. Meskipun kata itu sendiri menggambarkan hanya satu agenda, iklan disitus biasanya dibagi menjadi beberapa bagian atau teknik. 21 SNA juga merupakan istilah umum yang mengcapturing segala bentuk iklan online - Apakah eksplisit (misalnya, banner iklan dan video komersial) atau implisit (misalnya, “fan page” atau "tweets") yang disampaikan melalui SNSs. Menurut para professional Internet Advertising, social networking advertising meliputi beberapa teknik seperti iklan kontekstual pada halaman hasil mesin pencari (search engine), iklan banner (banner ads), Rich Media Ads (periklanan dengan melibatkan media interactiv digital seperti audio dan video streaming), iklan jaringan sosial (social network advertising), iklan online berdasarkan klasifikasi (online classified advertising), jaringan periklanan (advertising network) dan e-mail marketing,serta bahkan e-mail spam. Social networking advertising adalah cara mempromosikan sebuah produk di Internet dengan menggunakan berbagai fitur Internet. Dengan kedatangan internet, dunia bisnis telah menjadi digital dan orang lebih suka membeli barang-barang secara online, yang lebih mudah dan lebih cepat. SNA atau dikenal sebagai iklan elektronik memberikan dimensi baru dan daya tarik yang unik untuk produk, yang merupakan keuntungan tambahan. Bentuk lain dari SNA, yang mendapatkan popularitas, adalah email dan itu telah menikmati pertumbuhan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Karena ada perubahan tren pergeseran dari cetak ke online, iklan online akan terus tumbuh selama kemajuan teknologi. 22 Banner iklan menggambarkan dalam bentuk gambar dan sering dilihat di situs lalu lintas tinggi dan juga memberikan hyperlink kembali ke situs pengiklan. Harga bervariasi sesuai dengan jumlah iklan yang ditampilkan. Sponsor iklan lebih besar kemudian banner iklan dan mengandung cukup banyak teks dan ditempatkan pada ezines atau newsletter online. Harga bervariasi sesuai dengan jumlah pembaca newsletter. Layanan dari badan SNA telah membuat mereka untuk menjalankan kampanye dengan cara yang efektif dan lebih layak. Hal ini juga membantu para pemasar untuk mengawasi kinerja kampanye iklan, yang tidak mungkin dalam jenis media lainnya. Hal ini memungkinkan mereka untuk memodifikasi kampanye dengan menganalisis data sehingga menargetkan pelanggan. Agen SNA menjamin jangkauan yang luas para penonton melalui server iklan pusat karena menggunakan jaringan iklan SNA. Kesimpulannya, SNA adalah yang termurah dan efektif cara iklan yang sukses telah membuktikan potensinya. Promosi dan periklanan mempunyai keterkaitan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Promosi periklanan banyak dilakukan di media online khususnya media jejaring sosial yaitu melalui Facebook dan Twitter. Media online dimanfaatkan oleh banyak perusahaan, salah satunya Carl`s Jr Burger, salah satu brand atau merek asing yang bergerak dalam makanan cepat saji terutama burger. Carl`s Jr Burger menggunakan media jejaring sosial (Facebook dan Twitter) sebagai sarana promosi sekaligus memperkenalkan produknya kepada masyarakat. 23 2.4.2 Keunggulan Social Networking Advertising (SNA) Karena munculnya teknologi internet yang menjadi booming saat ini, perusahaan di seluruh dunia telah sangat mengambil manfaat dari hal ini untuk menyampaikan pesan-pesan mereka secara serentak di seluruh dunia. Melalui penggunaan ini, beberapa profesional kemudian membuat beberapa laporan dari keuntungan ini dibandingkan dengan metode konvensional seperti membuat billboard dan iklan TV. Usaha kecil menemukan iklan yang menawarkan penayangan maksimum online dengan biaya minimal. Usaha kecil target klien ideal mereka dan menemukan bahwa SNA adalah cara yang terjangkau dalam pemasaran iklan. SNA memberikan respon langsung, sehingga menguntungkan baik bagi konsumen dan penjual. Satu dari banyak strategi periklanan (promosi) yang digunakan saat ini adalah iklan jaringan sosial (online advertising) melalui internet. Dibandingkan dengan bentuk iklan lain seperti penggunaan papan reklame besar serta iklan TV, iklan online dan internet marketing atau advertising ini dianggap sebagai salah satu yang paling terjangkau namun merupakan bentuk iklan yang sukses. Hal ini karena harga yang relatif lebih murah dan jauh lebih mudah untuk dicapai (menuju sasaran), dibandingkan dengan mendirikan sebuah billboard atau iklan TV. Ini merupakan salah satu keunggulan dari iklan jaringan sosial untuk dapat menarik para pengiklan untuk beriklan dijaringan sosial ( online advertising). 24 Informasi dan konten segera diterbitkan melalui SNA. Salah satu dari banyak perjuangan mendirikan sebuah iklan adalah waktu bahwa perusahaan-perusahaan harus menunggu sebelum benar-benar membuat iklan mereka di publikasikan. Social networking advertising, bagaimanapun, membuat ini lebih mudah dan lebih cepat, serta tidak membatasi cakupan geografis dan waktu. Untuk itu, iklan interaktif yang muncul menghadirkan tantangan-tantangan segar bagi pengiklan, yang hingga kini masih mengadopsi strategi interruptive (contoh iklan TV). Efisiensi investasi pengiklan, Social networking advertising memungkinkan untuk penyesuaian iklan, termasuk konten dan diposting website. Sebagai contoh AdWords dan AdSense memungkinkan iklan yang ditampilkan di halaman web yang relevan atau berada disamping hasil pencarian dengan kata kunci yang telah dipilih. Keuntungan utama dari pemasangan SNA lebih dari bisnis offline adalah keuntungan moneter, yang tidak dapat diperoleh secara lokal. Hal ini menyebabkan kemajuan besar dalam bisnis, yang merupakan tujuan akhir dari setiap pengusaha. SNA menawarkan spektrum yang luas dari pengakuan, yang tak tertandingi untuk setiap modus lain dari iklan. SNA tidak memiliki keterbatasan waktu. SNA mengurangi biaya transaksi dan memberikan kontribusi terhadap laba perusahaan dan aman dalam persaingan terhadap pemasaran internasional. Pemilik jauh lebih puas karena bisnis aman, lebih bermanfaat dan dapat diandalkan. 25 2.4.3 Bentuk–Bentuk Social Networking Advertising ( SNA ) a. Direct Advertising : yaitu di mana pemasang iklan dan pemilik media berhubungan langsung dan menandatangani kontrak untuk menampilkan iklan atau inisiatif promosi lainnya. b. Self-service Advertising: yaitu pendekatan iklan baru di mana materi iklan, penempatan iklan, tampilan serta teks dikerjakan sendiri oleh pemasang iklan melalui metode proses yang dilakukan sendiri di Online. Contoh: Blogads dan Google AdWords. c. Ad Networks: yaitu sebuah jaringan (network) iklan yang menghubungkan dan memediasi antara pemasang iklan dengan pemilik situs web. Jaringan iklan seperti ini biasanya menargetkan kampanye-kampanye yang tidak mempunyai target audience khusus, tetapi mengincar sebesar mungkin orang yang melihat iklan dengan biaya sekecil mungkin. Contoh: Value Click Media dan Tribal Fusion. d. Contextual Advertising: yaitu iklan yang ditargetkan pada content. Iklan tidak ditampilkan secara random, tetapi telah dipilih oleh sistem secara otomatis sesuai dengan content yang relevan dengan iklan tersebut. Contoh: Google AdSense dan Yahoo Publisher Network. e. Twitter Advertising: yaitu iklan yang berfungsi sebagai tweet dari pemasang iklan, yaitu iklan berbasis keyword yang pendek, yang didistribusikan kepada user yang membaca content yang sesuai dengan keyword yang dipilih. Contoh: Magpie dan Twittad. 26 f. In-Text Advertising: yaitu sistem in-text advertising secara otomatis menghubungkan kata-kata tertentu di dalam website dengan content iklan yang berhubungan. Contoh: Kontera dan Vibrant in-Text Ad. g. Social Advertising: yaitu iklan untuk social media. Tidak seperti iklan tradisional, format iklan ini memanfaatkan dinamika pengaruh sosial seperti pengaruh peer group, word of mouth, viral marketing dan rekomendasi langsung dari teman keteman. Contoh: VideoEgg dan Meebo. h. Video Advertising: yaitu bentuk iklan yang ditargetkan pada content video. Berbagai format tersedia, termasuk iklan dinamis yang bisa tampil sebelum, setelah, ataupun selama tayangnya content video tertentu. Contoh: Voxant dan AdSense for Video. i. Sponsorship: yaitu bentuk bantuan dana atau bisa juga dalam bentuk produk/layanan sebagai ganti promosi terhadap suatu brand. Sponsorship online adalah strategi alternatif yang banyak digunakan dan dianggap lebih efektif daripada pemasangan iklan online berbentuk banner. 2.4.4 Jenis-Jenis Social Networking Advertising (SNA) a. CPC (Cost Per Click) Cost artinya ongkos. Cost per click artinya ongkos setiap klik. Penjelasannya adalah, apabila kita seorang pemasang iklan (orang yang berduit tadi), kita membayar iklan yang kita pasang, hanya jika ada orang yang mengeklik iklan kita. Sebagai kebalikan dari CPC, pihak pemilik website yang dipasangi iklan akan mendapatkan bayaran tiap kali ada iklan yang diklik. Mendapat bayaran setiap ada 27 iklan yang diklik ini secara bisnis online disebut sebagai Paid Per Click atau PPC. b. CPI (Cost Per Impression) Impression artinya kesan. Sedangkan dari segi konteks yang sedang kita bahas, Cost Impression di sini diartikan sebagai ongkos setiap (seribu) kesan. Kesan apa? Maksud dari kesan di sini adalah berapa kali iklan tersebut di lihat oleh pengunjung. Jadi blogger akan mendapatkan uang dari pemasang iklan setiap (seribu) kali iklan tersebut dilihat-tidak perlu diklik- oleh pengunjung. Kenapa mesti seribu? Karena belum tentu mengeklik, pasti tidak semua pengunjung tertarik dengan iklan yang di pasang. Ini semacam cara yang adil, karena kalau dihitung satu per satu, jumlah uang yang harus di bayar oleh pemasang iklan terntulah besar sekali. c. CPA (Cost Per Action) Ongkos setiap ada aksi. Sederhananya ini dapat diartikan sebagai ongkos yang harus dibayar kepada pemilik blog setiap ada tindakan lanjut dari pengunjung. Jadi pengunjug yang cuma melihat tidak dihitung. Pengunjung yang mengeklik iklan juga tidak dihitung. Hanya pengunjung yang melakukan tindak lanjut dari iklan yang akan di hitung. Misalnya; melakukan pendaftaran atau melakukan pembelian di link yang ditunjuk oleh iklan tersebut. 28 d. CPT (Cost Per Time) Bukan singkatan dari cepetan tetapi cost per time. Ongkos pemasangan iklan berdasarkan jangka waktu. Jumlah klik yang diperoleh atau pengunjung yang melihat tidak mempengaruhi ongkos yang harus dibayarkan oleh pemasang iklan kepada pemilik blog atau website. 2.5 Attitude Toward Advertising 2.5.1 Pengertian Sikap Terhadap Iklan (Attitude Toward Advertising) Sikap terhadap iklan didefinisikan sebagai suatu kecenderungan yang dipelajari secara terus-menerus mengenai kesukaan atau ketidaksukaan terhadap iklan secara umum (Mc Kenzie dan Lutz, 1989). Mc Kenzie dan Lutz menduga bahwa sikap terhadap iklan secara umum mempunyai pengaruh secara langsung terhadap sikap pada periklanan individual melalui persepsi pada iklan dan mempunyai pengaruh secara langsung melalui suatu proses yang dinamakan generalisasi, dimana konsumen pada umumnya cenderung bereaksi karena pengaruh iklan yang spesifik. Sikap pada iklan juga akan mempengaruhi ad value. Kelompok tertentu yang lebih kritis terhadap iklan secara umum akan menemukan lebih sedikit nilai dari iklan. Ad value, pada nantinya, akan menjadi laju awal untuk meningkatkan sikap public secara keseluruhan terhadap perusahaan. 29 Menurut Mowen & Minor (2002), sikap terhadap iklan mengacu pada kesukaan atau ketidaksukaan konsumen secara umum atas rangsangan iklan tertentu selama exposure iklan. Sikap terhadap iklan tergantung pada sejumlah faktor, termasuk isi iklan dan khayalan yang bersemangat, suasana hati konsumen, dan emosi iklan yang didapatkan. Faktor ini mempengaruhi sikap terhadap iklan baik pada kondisi keterlibatan tinggi atau rendah, serta apakah konsumen mengenali merek atau tidak. 2.5.2 Pengaruh Sikap Terhadap Iklan Kemampuan iklan untuk menciptakan sikap yang menyokong terhadap suatu produk mungkin sering bergantung pada sikap konsumen terhadap iklan itu sendiri. Iklan yang disukai atau dievaluasi secara menguntungkan dapat menghasilkan sikap yang lebih positif terhadap produk. Iklan yang tidak disukai mungkin menurunkan evaluasi produk oleh konsumen. Penelitian memperlihatkan secara berulang-ulang bahwa sikap terhadap suatu iklan berfungsi sebagai peramal yang signifikan atas sikap terhadap produk. Ini berarti bahwa konsumen harus selalu menyukai suatu iklan agar iklan tersebut efektif. Barangkali ada iklan yang tidak disukai tetapi tetap saja berhasil. Sebenarnya, pengiklan kadang sengaja membuat iklan yang mengganggu dengan harapan pesannya dapat kerumunan (Mowen & Minor, 2002). menerobos 30 2.6 Variabel Content Related Dan Structural 2.6.1 Informativeness Informativeness (keinformatifan) merupakan kemampuan untuk menginformasikan kepada pelanggan bahwa produk mereka mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan (Gao dan Koufaris, 2006). (Bauer dan Grayer, 1968) mengungkapkan bahwa keinformatifan merupakan factor penting yang mempengaruhi penerimaan iklan. Informativeness dapat diinterpretasikan sebagai kemampuan dari iklan dalam menyampaikan informasi kepada konsumen dalam rangka mencukupi kebutuhan mereka (Hoffman & Nofak, 1996). Ducoffe (1995-1996) menyatakan bahwa Informativeness akan menghasilkan nilai bagi konsumen karena nilai iklan menyediakan apa yang dicari oleh konsumen yaitu informasi mengenai produk dan pembelian. Informativeness mengindikasikan kelengkapan dari informasi produk mengenai ketepatan waktu, relevansi dan menjadi sumber yang Reliable. Konsumen akan menerima iklan ketika informasi produk itu sesuai dengan apa yang mereka inginkan dan mereka butuhkan sehingga membujuk terjadinya pembelian yang akan menghasilkan kepuasan pasar yang besar. 2.6.2 Entertainment Entertainment mengacu pada bagimana konten dalam iklan dapat memenuhi kebutuhan konsumen akan hiburan, kenikmatan estetika dan pelepasan emosional (Ducoffe, 1996). Kesenangan orang-orang 31 dihubungkan dengan periklanan yang memainkan peranan yang sangat besar bagi seluruh sikap mereka terhadap iklan (Shavitt et al. 1998). Entertainment dapat meningkatkan loyalitas konsumen dan nilai tambah bagi konsumen. Entertainment/hiburan adalah segala sesuatu, baik yang berbentuk kata-kata, tempat, benda maupun perilaku yang dapat menjadi penghibur atau pelipur hati yang susah atau sedih. Hiburan bersifat subjektif, bergantung pada penikmatnya. Apabila subjek tersebut merasa terhibur terhadap suatu hal, maka hal itu dapat dikatakan suatu hiburan. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa hiburan mencakup banyak hal, diantaranya music, film, opera, drama, internet (Chatting atau Online) dan lain sebagainya. Melihat iklan-iklan juga dapat dikatakan sebagai upaya menghibur diri dengan menjelajahi iklan online ataupun mempelajari produk-produk dari perusahaan. Mengisi kegiatan di waktu senggang seperti menggunakan situs jaringan sosial itu merupakan sebagai penghibur. Media yang digunakan dalam dunia entertainment, yaitu: Televisi, Radio, dan Media online ( situs jaringan sosial). 2.6.3 Structure Time Structure time merupakan “Proses Memotivasi” yaitu memaksa pengguna login ke account mereka, misalnya di pagi hari sebagai bagian terstruktur rutin sebelum berangkat kerja atau kuliah, sebelum berangkat 32 untuk makan siang, atau sesudah kembali ke rumah pada sore hari (Peters et al, 2007). Struktur rutin diatas yang telah dijalan sebagai kebiasaan pengguna, mungkin dapat menjadi sebuah kemungkinan untuk meningkatkan ketertarikan atau positif untuk melihat SNA oleh pengguna, karena menjadi (Times-Structured) dan dengan kecepatan yang dipicu oleh interaksi mereka di dalam SNSs. Structure time adalah penataan waktu yang ada dalam kaitan dengan memotivasi para pengguna menerima SNA sebagai komponen SNSs. Kesempatan untuk structure time mungkin berfungsi sebagai motivasi terkait untuk menggunakan SNSs. Oleh karena itu SNA apapun secara implisit dilihat oleh para pengguna sebagai hal yang bermanfaat, sejauh mana SNA itu mampu dan dapat memberikan sambutan pengalihan tambahan dan bentuk lain dari Structure time. Meskipun para pengguna menggunakan SNS untuk menghilangkan kebosanan atau untuk mengalihkan diri antara tugas, mereka juga sering menggunakan situs sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari mereka. Diantara pengguna SNSs 60% remaja, 67% dewasa, dan 42% orang tua dan berdasarkan laporan mereka menggunakan SNSs satu kali atau lebih dalam sehari (Li, 2007). 33 2.6.4 Self Brand Congruity Cara di mana konsumen mengekspresikan diri mereka sendiri melalui tindakan mereka yang menggambarkan identitas diri mereka (Stryker, dalam David, 2011). Cara di mana konsumen mengekspresikan diri dalam respon mereka terhadap iklan atau merek pesan juga dapat ditransfer ke makna untuk diri (Wojnicki dan Godes, 2008). kapan konsumen melihat identitas diri mereka mungkin tercermin dalam bagaimana merek disajikan atau diposisikan (yaitu, sebagai self-brand congruity meningkat), kemungkinan bahwa pengguna akan referensi diri dan memperoleh makna dari presentasi merek meningkat (Hennig-Thurau, Gwinner, Walsh, dan Gremler, 2004). Self-merek congruity dapat dikonseptualisasikan sebagai pertandingan antara merek atribut nilai-ekspresif (misalnya, produk / pengguna) dan konsumen atau pengguna citra diri (Sirgy, 1985). Dengan kata lain, konsumen sering membandingkan citra yang telah dikaitkan dengan sebuah merek dengan gambar yang mereka pegang tentang diri mereka sendiri. itu lebih harmoni, semakin positif sikap konsumen terhadap merek bersangkutan (Escalas dan Bettman, 2005). Ketika selfbrand congruity ada, selfenhancement juga muncul lebih mungkin. 34 2.6.5 Peer Influence Menurut Schiffman & Kanuk (2007:292), kelompok rujukan adalah setiap orang atau kelompok yang dianggap sebagai dasar perbandingan (rujukan) bagi seseorang dalam membentuk nilai-nilai dan sikap umum atau khusus, atau pedoman khusus bagi perilaku. Kelompok rujukan yang paling mempengaruhi konsumen dan berhubungan dengan SNA adalah kelompok persahabatan (peer influence). Pendapat dan pilihan teman-teman merupakan pengaruh yang penting dalam menentukan produk atau merek yang akhirnya dipilih oleh konsumen. Para pemasar berbagai produk seperti pakaian bermerek, perhiasan yang halus, makanan kecil dan minuman keras mengakui kekuatan pengaruh kelompok teman sebaya dan sering menggambarkan situasi persahabatan dalam berbagai iklan mereka. SNA (social networking advertising) juga dapat meningkatkan pemeliharaan atau pengayaan hubungan interpersonal (Peters et al., 2007). Media aktif, seperti situs jejaring sosial, tampil lebih mungkin dibandingkan media yang lebih pasif untuk mempromosikan antar pribadi hubungan. Situs jejaring sosial, pada kenyataannya, adalah dirancang dan dipromosikan dengan tujuan tersebut dalam pikiran. Berbagi pengguna situs jejaring sosial dari SNA (social networking advertising) dengan menerima penerima kemungkinan lainnya memfasilitasi dialog dan tindakan lainnya yang membawa situs jejaring sosial individu dan kelompok lebih dekat bersama-sama. 35 SNA (social networking advertising) menghasilkan informasi yang dipertukarkan dapat menjadi sumber percakapan, deliberatif, lucu, dan komunikasi jika diingat pertukaran. Pertukaran tersebut dapat terungkap dari dasar satu-ke-satu, satu-ke-banyak atau, akhirnya, banyak-ke-banyak. Komunikasi ini hasil harus membawa orang lebih dekat bersama-sama dan, dalam proses, dapat menghasilkan gratifikasi, memperkuat referensi primary key afiliasi kelompok, dan meningkatkan sikap menuju SNA (social networking advertising). 2.6.6 Attitude Toward SNA (Social Networking Advertising) Pria dan wanita umumnya menilai iklan dengan proses yang berbeda (Darley dan Smith, 1995). Jadi, wajar untuk menunjukkan perbedaan yang mungkin ada di antara jenis kelamin dalam penentu sikap menuju SNA (social networking advertising). Selain itu, studi sebelumnya (misalnya, Schlosser et al, 1999;. Sheehan, 1999; Weiser, 2000; Wolin dan Korgaonkar 2003) menunjukkan motivasi untuk penggunaan internet dan sikap dan perilaku yang dihasilkan berbeda-untuk pria dan wanita, memperkuat gagasan bahwa SNA (social networking advertising) berbeda dari cara pandang antara wanita dan pria. Pria lebih cenderung menggunakan Internet untuk hiburan, rekreasi, dan fungsional tujuan, sedangkan perempuan lebih mungkin untuk menggunakan Internet untuk memfasilitasi komunikasi dan interaksi (Weiser, 2000). Ini menunjukkan, berkaitan dengan sikap terhadap SNA, bahwa keinformatifan dirasakan dan nilai hiburan iklan memiliki efek 36 yang lebih kuat pada sikap laki-laki dibanding perempuan, seperti halnya motivasi fungsional waktu penataan dan kualitas hidup. 2.7. Kerangka Pemikiran Informativeness Entertainment Structure Time Sikap pada SNA Self-Brand Conguriy Peer Influence Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual 2.8 Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2007 : 70). Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, yang kebenarannya perlu diuji secara empiris. 37 Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan maka, hipotesis penelitian adalah sebagai berikut : 1. Ha1 : Terdapat pengaruh Informativeness terhadap sikap pada SNA. 2. Ha2 : Terdapat pengaruh Entertainment terhadap sikap pada SNA. 3. Ha3 : Terdapat pengaruh Structure Time terhadap sikap pada SNA. 4. Ha4 : Terdapat pengaruh Self-Brand Congruity terhadap sikap pada SNA. 5. Ha5 : Terdapat pengaruh Peer Influence terhadap sikap pada SNA.