FUND 7 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 5 Desember 2010 Bermain langsung di pasar saham FITA INDAH MAULANI Bisnis Indonesia M esibukan bekerja sering membuat orang lupa untuk berinvestasi, salah satu alasannya karena tidak memiliki waktu untuk pergi ke bank atau ke perusahaan sekuritas, tidak mengenal atau percaya terhadap manajer investasi, hingga khawatir sang manajer investasi yang bisa diandalkan pindah ke perusahaan lain. Sekarang, hampir semua perusahaan sekuritas, bahkan bursa berjangka (futures) di Indonesia menawarkan kemudahan bagi investor dan calon investor untuk berinvestasi langsung, sendiri, melalui online trading. “Sebelum mulai online trading, pilihlah perusahaan sekuritas yang menyediakan virtual trading agar Anda bisa belajar terlebih dahulu. Ada beberapa perusahaan yang menawarkan layanan ini sampai 6 bulan,” ujar Perencana Keuangan dari IMPlanner, Rico Satria, kepada Bisnis, baru-baru ini. Langkah selanjutnya, mulailah memperlajari analisa fundamental dan teknikal sederhana dengan memilih perusahaan yang kenaikan dan penurunan harga sahamnya tidak terlalu cepat. Dari sekitar 400 emiten di Bursa Efek Indonesia, pilihnya 10 emiten dan amati pergerakannya. Sebagai calon investor yang akan menanamkan uangnya dalam satu emiten, pastikan produk dan kinerja perusahaan minimal selama setahun terakhir masuk ke dalam bahan pertimbangan dan pantauan. Saat ini rata-rata sekuritas memiliki sistem online trading, tetapi yang paling populer karena menjadi pelopor adalah Indo Premier Online Trading (IPOT) dan e-trading. Jumlah dana deposit minimal untuk memulai trading melalui IPOT sebesar Rp5 juta, sementara e-trading menerapkan Rp10 juta. IPOT adalah layanan transaksi perdagangan saham dengan menggunakan Internet. Nasabah dapat melakukan sendiri transaksi beli atau jual saham secara aman, real time dan mudah melalui perangkat komputer pribadi di mana saja dan kapan saja. Salah satu kelebihannya, IPOT menyediakan free trial bagi Anda calon nasabah yang ingin merasakan pengalaman online trading terlebih dahulu. Selain itu, ada juga Danareksa Online (D’One) yang menawarkan pembelian reksa dana dengan nilai investasi mulai dari dari Rp100.000, sementara untuk transaksi saham, obligasi dan reksa dana (multi investment online) deposit mulai dari Rp5 juta dalam satu rekening Danareksa Sekuritas. Febiola Aryanti, Perencana Keuangan dari Hijrah Institute mengatakan pada prinsipnya online trading itu ditujukan untuk investor retail, memberikan kemudahan bertransaksi dimana saja menggunakan perangkat mulai dari desktop, komputer jinjing, hingga Blackberry. “Kemudahan transaksi ini tidak kemudian membuat hal yang harus diperhatikan dalam investasi saham menggunakan metode konvensional menjadi diabaikan. Investor, apalagi pemula, tetap harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai saham sebagai instrumen investasi,” ujarnya. Pengetahuan berupa kemampuan analisis baik secara fundamental maupun teknikal, pada sistem online trading dibantu dengan software atau tools yang ada pada sistem seperti laporan keuangan, chart, dan lain sebagainya merupakan syarat utama sebelum memulai online trading. BISNIS/DEDI GUNAWAN Dia mengingatkan online trading ini pada prinsipnya investor melakukan investasi sendiri, maka si nasabah harus mempunyai waktu, perhatian dan didedikasikan secara memadai pada kegiatan trading ini. “Istilah “main” saham sering membuat investor pemula mengabaikan adanya pengetahuan, waktu dan kesempatan yang memadai untuk kegiatan ini,” ujarnya. Online trading sebaiknya jangan dipandang sebagai “main” karena akan cenderung spekulatif, pandanglah dari sisi sebagai sarana investasi. Sekarang banyak sekuritas meluncurkan fasilitas online trading sehingga pilihan juga semakin banyak. Rico menambahkan saran bagi pemula sebaiknya memulai online trading di pasar saham saham sebelum mencoba di pasar futures karena terlalu berisiko dengan adanya leverage yang tinggi. Pasar berjangka Banyak perencana keuangan menyarankan agar investor pemula sebaiknya memulai investasi di saham terlebih dahulu sebelum masuk ke pasar berjangka. Perusahaan pialang berjangka menganggap hal ini terjadi karena kebanyakan dari mereka tidak memahami instrumen investasi ini. “Sangat disayangkan berinvestasi di pasar berjangka sering dianggap terlalu berisiko dan sebaiknya dihindari oleh pemula, padahal investasi di saham juga high risk high return,” ujar Johannes Ginting, Head of Research & Analyst Monex Investindo Futures. Besar dana minimal deposit pada pasar berjangka memang lebih besar dibandingkan dengan deposit untuk berinvestasi di saham, yaitu US$10.000 atau setara dengan 10 lot (US$1.000 sama dengan 1 lot). Namun, dari jumlah tersebut, pihaknya selalu mengingatkan nasabah agar hanya 10% saja yang ditransaksikan setiap harinya, atau satu lot per hari yang ditransaksinya untuk meningkatkan nilai investasi. Pihaknya menambahkan Monex juga terus melakukan edukasi kepada nasabah dan calon nasabah, hampir sama dengan investasi saham Online trading ditujukan untuk investor retail, memberikan kemudahan bertransaksi. seperti memahami data fundamental dan analisis teknikal, melihat tren, dan disiplin dalam take profit dan cut loss. Kerugian yang sering dialami nasabah ketika berinvestasi di instrumen high risk high return adalah penerapan disiplin hanya dalam pikiran. “Ketika posisi merugikan dia hampir menyentuh ambang batas yang ditetapkannya, pikirannya berpikir tahan saja dulu, siapa tahu besok pergerakannya berubah. Keesokan harinya terjadi juga hal demikian, hal ini hanya akan merugikannya,” ujar Amrit Melwani, Head of Education Monex Investindo Futures. ia menjelaskan rata-rata cut loss nasabah untuk mengamankan investasi seharusnya ada di titik 20 hingga 50 poin. Sementara ketika sedang dalam posisi menguntungkan, sebaiknya jangan menahan posisi lebih dari 10 untuk keluar dari posisi (take profit). Kenaikan biasanya terjadi selama tujuh hingga 10 hari sebelum mengalami koreksi atau konsolidasi karena investor lain take profit. Pada pasar mata uang, jika kenaikan sudah menyentuh 200 hingga 250 poin kemungkinan besar koreksi akan segera terjadi. Persaingan antara perusahaan pialang berjangka untuk memperoleh nasabah online trading semakin ketat dengan persaingan penawaran nilai komisi terkecil dan layanan tambahan bagi nasabah layanan tersebut. Hampir semua perusahaan pialang berjangka sekarang memberikan layanan online trading. Ketatnya kompetisi salah satunya pada nilai komisi yang ditawarkan. Johannes mengaku kecilnya komisi yang ditetapkan berpengaruh pada keputusan nasabah berinvestasi, tetapi jangan sampai nasabah masuk tanpa memperoleh edukasi terlebih dahulu, mulai dari teknik trading online, bagaimana membaca data, analisis, dan risiko dari investasi ini sendiri. D ([email protected])