Message Retreat Paskah Senantiasa berada di dalam Bait Allah Firman : Lukas 24:1-53 Ayat Nats : Lukas 24:53 "Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah." Hari ini adalah hari minggu kebangkitan. Hari ini adalah hari yang merayakan hari kebangkitan Tuhan Yesus. Orang-orang memberi hadia telur untuk merayakan hari ini. Setelah menggambar gambaran lucu di atas telur dengan pena warna, lalu memberinya. Jika begitu apa artinya memberi telur pada hari kebangkitan? Mungkin berarti telurnya melambangkan kebangkitan karena di dalam telurnya ada daya hidup, lalu anak ayam menetasnya dan dilahir. Akan tetapi telur yang diberi kita pada hari kebangkitan biasanya telah dididih. Oleh karena itu telur itu sudah mati dan tidak punya hidup, lalu tidak bisa menetas. Walaupun telur itu berwarna dan indah, akhrinya menjadi busuk. Di dalam telur hari kebangkitan tidak ada anak ayam. Itulah ironi hari kebangkitan pada jaman sekarang. Sama seperti telur yang telah dididih tidak punya daya hidup, kebanyakan kristen pada jaman sekarang tidak punya kekuatan hidup kebangkitan. Walaupun mereka pergi ke gereja pada hari minggu dan disebut sebagai kristen, tidak punya kehidupan Kristus di dalamnya. Jika di dalam diri kita tidak ada daya hidup kebangkitan, yaitu Tuhan Yesus yang telah bangkit, Walaupun kita melaksanakan hal-hal yang agung tidak ada artinya di hadapan Allah. Akhrinya pasti kehidupan itu menjadi busuk dan berbau. Tetapi walaupun telur yang tidak didih, ada juga telur yang tidak punya hidup. Walaupun telur itu dikandung oleh induk ayam, anak ayam tidak menetas, akhirnya menjadi berbau dan busuk. Telur itulah telur yang tidak dibuahi, yaitu telur yang induk ayam sendiri bertelur tanpa ayam jantan. Hanya telur yang dibuahi saja anak ayam dapat menetas karena ada biji hidup di dalamnya. Jika begitu apakah kita adalah telur ayam yang telah dididih atau telur ayam tidak dibuahi atau telur ayam dibuahi? Bagaimana kita dapat tahu telur ayam itu telah dididih atau tidak dibuahi atau dibuahi? Ketika kita memutar sesuatu telur di atas tempat rata-rata, lalu dengan jari tangan menekan tenga telur itu supaya telur itu berhenti, lalu setibanya lepas jari tangan dari telur itu, jika telur itu tetap berhenti putar ternyata telur itu adalah telur yang telah dididih, tetapi jika telur itu sendiri putar lagi ternyata telur itu adalah telur yang tidak dididih. Tetapi susah tahu yang mana telur yang tidak dibuahi atau telur yang dibuahi dalam jangka pendek. Tetapi ketika induk ayam mengerami telur itu selama tiga minggu, jika telur itu menjadi berbusuk dan berbau, telur itu ternyata telur yang tidak dibuai, tetapi jika telur itu ditetas oleh anak ayam, telur itu ternyata telur yang dibuahi. Bagi kita sendiri tidak ada sumber hidup. Oleh karena itu kita harus dibuahi untuk hidup sama seperti telur yang dibuai. Jika begitu apakah saya telah dibuahi dengan hidup kebangkitan Yesus? Apakah di dalam hati kita ada roh Yesus yang telah bangkit? Apakah percaya dengan sungguh-sungguh bahwa di dalam hati kita ada roh Yesus yang telah bangkit? Apakah mengenal secara pribadi bahwa di dalam hati kita ada roh Yesus yang telah bangkit? Semoga melalui firman hari ini kita mengecek hati kita dan iman kita, apakah saya telur yang telah dididih atau tidak dibuai, dan atau telah dibuai, yaitu saya percaya dan mengenal Tuhan Yesus yang telah bangkit secara pribadi. Mari kita lihat ayat 1. "Tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka." Perempuan-perempuan ini sudah melihat mayat Yesus ketika mayat Yesus dibaringkan di dalam kubur itu. Di dalam hati mereka rupa mayat Yesus begitu terukir secara dalam. Mungkin mereka tidak bisa tidur selama dua hari karena begitu sedih. Tetapi mereka begitu mengasihi Tuhan Yesus. Sehingga pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka datang lagi kepada Tuhan Yesus walaupun Tuhan Yesus sudah mati dan dikuburkan dengan membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka. Itulah satu-satunya hal yang dapat dilakukan mereka untuk Tuhan Yesus. Tetapi ketika mereka datang, mereka melihat kuburnya terbuka dan mayat Yesus tidak ada. Oleh karena itu sementara mereka termangu-mangu. Tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. Lalu kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga." Tuhan Yesus telah bangkit sesuai dengan perkataanNya. Ketika Tuhan Yesus diam di dalam antara mereka maupun murid-muridNya, beberakali bernubuat tentang penderitaan, kematian dan kebangkitan(Luk9:22, 44, 18:31~33). Tuhan Yesus menerima banyak penderitaan, disalibkan serta mati, dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga sesuai dengan bernubuat. Tuhan Yesus telah bankit dengan kekuatan Allah pada hari ketiga sesuai firman kitabkitab. Perempuan-permpuan memperingat firman Yesus yang akan bangkit dari antara orang mati. Mereka sangat senang, lalu memberitahu kabar kebangkitan Yesus sebagai saksi kebangkitan Yesus kepada murid-murid Tuhan Yesus. Jika begitu apa artinya Yesus telah bangkit kepada kita? Tuhan Yesus telah membayar hutangdosa dengan mati di atas kayu salib. Dan Ia memindahkan kita ke hidup dari kematian dengan bangkit dari kuasa maut pada hari ketiga. Orang yang percaya kepada Yesus ini disematkan dan diberikan hidup yang kekal. Tetapi ada arti lagi di dalam kebangkitan Yesus menurut injil Yohanes pasal 2. Di dalam Injil Yohanes Tuhna Yesus mengubah air menjadi anggur pada awal ministri oleh Yesus sebagai Mesias. Ketika mendekati hari Paskah setelah hal ini, Tuhan Yesus naik ke Yerusalam lalu membersikan bait Allah, karena didapati-Nya pedagang- pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Sehingga Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Pada waktu itu Yesus menjawab kepada mereka; adalah injil Yohanes 2:19 "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" Orang-orang Yahudi memahami bait suci yang dikatakan oleh Yesus dengan bangunan. Tetapi yang dimaksudkan Yesus dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Firman ini menunjukkan kematian dan kebangkitan Yesus, dan kebangkitan Yesus berarti membangunkan lagi bait Allah. Tetapi murid-murid Yesus tidak bisa mengerti. Tetapi ketika Yesus telah bangkit dari antara orang mati, mereka mengingat firman Yesus ini, lalu mereka percaya akan kitab-suci dan firman Yesus. Yesus memahami kematian Yesus dengan rombakan bait Allah dan kebangkitan Yesus dengan mendirikan bait Allah. Tubuh Yesus menjadi bait Allah di atas bumi ini dengan kedatangan Yesus ke dunia ini. Oleh karena itu murid-murid maupun orang-orang datang kepada Tuhan Yesus yang menjadi bait Allah, lalu mendengar firman Allah dan menyembah Allah lewat Yesus. Dulu orang-orang Yahudi menyembah Tuhan Allah di dalam bait Allah Yerusalem, tetapi setelah Tuhan Yesus datang, orang-orang bisa menyembah di dalam Tuhan Yesus karena Tuhan Yesus adalah bait Allah. Di dalam Tuhan Yesus orang-orang bisa bergaul dengan Allah. Tetapi setelah Tuhan Yesus yang menjadi bait Allah telah mati dan dikubur, muridmurid mengembara karena tidak ada bait Allah, yaitu Tuhan Yesus. Tetapi Tuhan Yesus mendirikan lagi bait Allah dengan bangkit pada hari ketiga dari kematian. Kebangkitan Yesus adalah pendirian lagi bait Allah. Terpujilah Tuhan Yesus yang bangkit dari kuasa maut lalu mendirikan lagi bait Allah!!! Lihat ayat 13! "Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem," Pada hari bangkit, dua murid pergi ke Emaus karena mereka putus asa sebab Yesus telah mati di atas kayu salib dengan tanpa kekuatan. Mereka percaya Yesus adalah nabi yang berkuasa di dalam perkataan dan bekerjaan di hadapan Allah dan semua orang. Mereka percaya Yesus menyelamatkan bangsa Israel dari tindasan Roma dengan kekuatan yang dapat membangkitkan Lazarus yang telah empat hari ia mati. Di dalam pengharapan ini mereka mengikuti Tuhan Yesus dengan meninggalkan semuanya. Tetapi Mereka berputus asa karena Tuhan Yesus mati dengan disalipkan oleh pemmimpin-pemmimpin agama Yahudi sebagai hukuman mati walaupun ia tidak berbuat dosa apapun. Walaupun mereka mendengar kesaksian perempuan-perempuan yang Yesus telah bangkit, mereka tidak percaya karena mereka mengangap kesaksian itu sebagai omong kosong. Sehingga mereka menyerahkan segalah sesuatu, lalu sedang pulang kampung. Mereka merasa langkah mereka begitu berat. Mereka berjalan sambil berbicara, tetapi ada orang yang menyertai mereka. Orang itu adalah Tuhan Yesus yang telah bangkit. Tetapi mereka tidak dapat mengenal Yesus yang sedang menyertainya karena mata mereka terhalangi oleh sesuatu. Walaupun Yesus yang telah bangkit menyertai, tetapi mereka tetap ada di dalam keputusasaan dan kesedihan karena mereka tidak mengenal Tuhan Yesus yang sedang menyertainya. Siapakah Tuhan Yesus ini? Yesus ini mengalahkan kuasa maut dan bangkit, lalu selalu hidup di dalam kehidupan kita. Yesus ini tetap menyertai kita pada hari kemarin maupun hari ini ataupun selama-lamanya. Yesus ini pendamping hidup kita dan teman hidup kita. Yesus ini menyertai kita dengan lemah lembut pada waktu yang kita paling berputus asa, lalu mendengarkan kesedihan, kederitaan, kegagalan, kesengsaraan dan kesakitan saya. Yesus ini bukan Tuhan yang berdiri jauh dari kita, melainkan Tuhan yang selalu menyertai kita dan berbicara dengan kita di dalam kehidupan kita. Tetapi walaupun Tuhan Yesus yang telah bangkit menyertai kita secara nyata, masalahnya kita tidak mengenal Dia sama seperti dua murid ini karena jatuh dalam ketidakpercayaan dan kesedihan. Ketika kita memelekkan mata rohani kita lalu mengenal Tuhan Yesus yang sedang menyertai kita, kita menjalani hidup kehidupan yang penuh kegembiraan dan keyakinan. Ketika kita mengenal Tuhan Yesus ini kita sama sekali tidak merasa sendirian. Kita bisa mengatasi kesedihan, sendirian, dan nasib. Sambil menyertai Yesus yang bangkit kita menjalani hidup yang menuju kerajaan sorga dengan semangat. Karena Tuhan Yesus Dari sini kita belajar bahwa masalah pengenal begitu penting. Kita bisa ambil contoh lagi dari kitab Kejadian 28:10-22. Yakub berlari dari Bersyeba dan ke Haran, karena Esau mau membunuhnya sebab Yakub menipu Esau dan mengambil berkat Allah. Walaupun ia diberkatinya, tetapi menjadi pelari yang penuh ketakutan. Di tenga jalan matahari telah terbenam, lalu ia mengambil sebuah batu sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat sesuatu. Ia tidur sambil merasa sendirian lalu hatinya menangis. Tetapi ia bermimpi dan melihat sebuah tangga yang didirikan dan ujungnya sampai di langit, dan malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu. Lalu Tuhan berdiri di sampingnya dan berfirman. "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu." Setelah berfirman Yakub bangun dari tidurnya dan berkata. "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya. Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga." Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya. Lalu Ia menamai tempat itu Betel, artinya rumah Allah. Ketika Yakub mengetahui Tuhan Allah menyertainya, ia menyembah dan bernazar kepada Tuhan. Lewat peristiwa ini Yakub yakin Tuhan menyertainya dan melindungi dan memberkatinya. Setelah hal ini Yakub senantiasa menyadari Allah menyertai dia. Ketika Yakub mau berangkat kembali ke rumah orang tuanya dari rumah Laban, ia mengakui kepada isteri-isterinya bahwa Allah menyertai, melindungi dan memberi upahnya. Tuhan juga berfirman kepada Yakub sambil berkata sudah lihat semua yang dilakukan oleh Laban. Dan kitab Kejadian 31:13 berbunyi "Akulah Allah yang di Betel itu, di mana engkau mengurapi tugu, dan di mana engkau bernazar kepada-Ku; maka sekarang, bersiaplah engkau, pergilah dari negeri ini dan pulanglah ke negeri sanak saudaramu." Tuhan tetap menyertai Yakub dan membimbingnya, dan Yakub juga mengetahui hal ini lalu ia dapat mengatasi segala beban. Seperti ini Tuhan Yesus yang bangkit juga tetap menyertai kita, walaupun kita ke manapun.Yesus yang bangkit tetap menyertai kita dalam kondisi susah dan baik. Yesus datang ke dunia ini sebagai Imanuel yang berarti Tuhan menyertai kita. Tuhan Yesus yang bangkit sedang menyertai kita. Apakah kita mengetahui Yesus ini? Apakah kita mengenal Yesus ini secara pribadi? Yesus berbicara kepada murid-murid yang tertup secara rohani. "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaanNya?" Mereka begitu bodoh dan hatinya lamban, sehingga tidak mengerti dan tidak percaya. Yesus menanamkan iman kepada mereka dengan memberi pengerian tentang nubuat-nubuat dari nabi Musa dan para nabi, lalu membuka mata rohani mereka dengan memberkati dan memberi roti. Akhirnya mereka mengetahui Dia yang menyertai mereka adalah Tuhan Yesus. Dan mereka menyadari juga alasan kenapa hatinya berkobar-kobar ketika Yesus memberi pengertian tentang firman kitab-kitab di jalanannya. Terlebih dahulu mereka mengetahui Tuhan Yesus telah bangkit lalu sambil menyertai berbicara dengan mereka. Ketika mereka mengtahui Tuhan Yesus yang sedang mendampingi mereka, kehidupan mereka diubah secara 180 derajat, yaitu kembali ke Yerusalem dan menyaksikan bahwa bagaimana mereka mengenal Yesus yang telah bangkit di tengah jalan. Lihat ayat 36. Ketika mereka mengadahkan Retrit Paskah, Tuhan Yesus datang, lalu memberi damai sejahtera. Lalu Yesus memperlihatkan tangan dan kaki yang telah dipaku , lalu makan sepotong ikan georeng untuk membuktikan kebangkitan tubuh. Setelah itu Yesus membuka pikiran mereka dan menjelaskan kitab-kitab dari kitab Kejadian sampai kitab-kitab nabi dan kitab Mazmur sambil menanam iman kebangkitan. Alasan Yesus menanamkan iman kebangkitan dengan dasar firman Kitab, itulah paling kuat dan nyata. Rasul Paulus juga menyaksikan kematian dan kebangkita Tuhan Yesus dengan dasar Firman kitab. Dia menyaksikan di dalam 1Korintus 15:3,4, yaitu "Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci." Yesus adalah Tuhan kita dan Anak Allah yang telah mati dan bangkit sesuai dengan kitab suci. Oleh karena itu ketika kita belajar firman Tuhan dengan sungguhsungguh, iman kita bertumbuh dan menjadi kuat. Setelah Yesus menanamkan iman kebangkitan, dan memberi misi dunia yang menyampaikan berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa sebagai saksi Tuhan Yesus. Dan Tuhan Yesus naik ke sorga sambil berjanji bahwa akan mengirim apa yang dijanjikan Allah yaitu roh Kudus dan kekuasaan roh Kudus. Walaupun Yesus yang menjadi bait Allah, naik ke sorga, tetapi Yesus tidak meninggalkan kita, karena Yesus tinggal di dalam diri kita lewat roh kudus yang dijanjikan oleh Yesus. Kenapa Tuhan Yesus setelah bangkit harus naik ke sorga dan meninggalkan murid-muridNya? Tuhan Yesus berkata lewat Injil Yohanes 16:7. "Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu." Karena ketika Yesus pergi ke sorga, Roh kudus bisa datang, lalu roh kudus bisa tinggal di dalam kita masingmasing walaupun kita masing-masing ke manapun. Oleh karena itu kita menjadi Bait Allah dan kita dapat senantiasa berdiam oleh roh Kudus. Lihat ayat 53. Walaupun Yesus yang telah bangkit berpisah murid-murid dan naik ke sorga, mereka senang bersukacita karena mereka senantiasa berada di dalam bait Allah. Mereka mengetahui bait Allah adalah dirinya sendiri. Mereka senantiasa mengetahui dirinya sendiri menjadi bait Allah dan mengetahui roh Kudus berada di dalam mereka. Karena itu mereka bisa memuliakan Allah lewat kehidupan mereka. Kitab Korintus 3:16 berbunyi sebagi berikut, "Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?" Karena Roh Kudus tinggal di dalam kita, sekarang kita menjadi bait Allah. Kita harus senantiasa mengetahui kita adalah bait Allah yang roh Kudus berada. Apakah kita dapat berbuat dosa ketika kita menyadari saya adalah bait Allah yang roh Kudus sedang berada di dalam kita? Apakah kita bisa membiarkan kita dalam kemalasan ketika kita menyadari roh Kudus tinggl di dalam kita ? Ketika kita mengetahui saya sedang bait Allah, bukankah kita tidak menyerahkan kehidupan kita di dalam tangan Tuhan? Bukankah kita tidak menjalani hidup yang kudus? Kita pasti akan menjalani hidup yang setia di hadapan Tuhan Allah. Kita pasti akan memuliakan Allah yang menyertai kita. Tetapi ketika kita tidak mengetahui dirinya sendiri sebagai bait Allah, tubuh kita menjadi bukan roh Kudus melainkan tubuh duniawi. Ketika kita menjadi tubuh, kita pasti menjalani hidup sesuai dengan kemauan tubuh dan duniawi. Dan hilang visi Allah serta pengharapan rohani, lalu menjalani hidup yang dipimpin oleh naluri kita yang busuk. Oleh karena itu kita harus senantiasa menyadari dan mengetahui di dalam hati kita ada Tuhan Yesus melalui roh Kudus. Kitab Galatia 2:20a berbunyi, "namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku." Di dalam diri kita, orang yang hidup bukan diri sendiri melainkan Tuhan Yesus yang disalibkan dan bangkit. Bayi Yesus datang ke dunia ini dengan mengenai tubuh manusia, tetapi sekarang Yesus yang telah bangkit hidup di dalam hati kita dengan mengenai tubuh kita masing-masing oleh roh Kudus. Ketika kita mengetahui. Yesus hidup di dalam kita masing-masing. Ketika kita mengetahui Tuhan Yesus hidup di dalam diri kita masing-masing, hidup Yesus, kasih Yesus dan kebenaran Yesus tidak dapat tidak dinyatakan melalui hidup kita. Jika kita mengenal Roh Yesus yang berada di dalam diri kita, bukankah kita tidak menjalani hidup oleh Allah? Jika kita mengetahui Allah menyertai kita, bukankah kita tidak berandal kekuatan Allah? Bukankah kehidupan kita tidak berbuah pada waktu itu? Ketika kita mengenal Yesus yang bangkit, Yesus akan bekerja lewat kita, lalu keluarga kita akan diberkati. Kampus kita dan tempat kerja kita akan diubah, bangsa kita akan menjadi imamat yang rajani dan seluruh dunia ini akan diselamatkan. Sebagai kesimpulan. Lihat ayat 53 lagi. "Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah." Yesus telah bangkit dan naik ke sorga dengan serupa mulia, sambil memberi misi dan janji untuk akan mengutus roh Kudus, supaya Yesus berada di dalam kita lewat roh Kudus, untuk menanggung misiNya serta menyatakan kemuliaan Allah. Pada saat sekarang Yesus yang bangkit berada hidup di dalam hati kita. Ketika kita senantiasa berada di dalam bait Allah yaitu Yesus yang bangkit, kita bisa menyatakan kemuliaan Allah sama seperti murid-murid Yesus mengbangkitkan karya Kisah Para Rasul. Hari ini adalah hari kebangkitan. Arti yang Yesus bangkit adalah mendirikan bait Allah di dalam kita, lalu roh Yesus berdiam di dalam hati kita. Semoga kita senantiasa dipakai dalam karya Tuhan sebagai bait Allah di dalam karya Injil dengan mengetahui bahwa Yesus yang telah bangkit berada di dalam hati kita. Amen.