62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran

advertisement
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1
Film 99 Cahaya Di Langit Eropa
Film drama religi berjudul 99 Cahaya Di Langit Eropa ini yang merupakan
produksi dari Maxima Pictures, diproduseri oleh Yoen K., Ody Mulya Hidayat,
Sudiadi Chang. Sutradara dari film ini adalah Guntur Soeharjanto, sedangkan penulis
naskahnya terdiri dari Hanum Salsabiela Rais, Rangga Almahendra, Alim Sudio.
Editor film 99 Cahaya Di Langit Eropa yang berdurasi 103 menit ini adalah Ryan
Purwoko.
4.1.2
Pemeran Film “99 Cahay Di Langit Eropa”
Pemeran-pemeran dalam film “99 Cahaya Di Langit Eropa” ini adalah
sebagai berikut : Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, Raline Shah, Nino Fernandez,
Dewi Sandra, Marrisa Nasution, Alex Abbad, dan Geccha Tavvara.
4.2.
Hasil Penelitian
4.2.1
Deskripsi Penelitian
Sesuai pembahasan pada bagian sebelumnya, penulis menggunakan media
rekaman video DVD 99 Cahaya Di Langit Eropa sebagai sumber penelitian.
1. Adegan “Teman sekolah Asye menghina Asye”
62
63
2. Adegan “Fatma ditolak saat mencari pekerjaan”
3. Adegan “Maarja sedang menegur Khan dan Rangga agar tidak sholat di tempat
umum”
4. Adegan “Rangga dan Khan beribadah bukan di Mushola”
5. Adegan “Fatma berbicara dengan Hanum di taman”
6. Adegan “Asye dihina oleh teman-teman sekolahnya”
7. Adegan “Guru Asye sedang berbicara dengan Asye”
8. Adegan “Guru Asye sedang berbicara dengan Fatma”
9. Adegan “Hanum sedang berbicara dengan Rangga pada saat makan malam”
10. Adegan “2 orang asing sedang berbicara di restoran”
11. Adegan “Fatma membayar tagihan 2 orang asing yang menghina orang Turki”
12. Adegan “Fatma sedang berbicara dengan Hanum”
13. Adegan “Rangga sedang berbicara dengan Prof.Raindhardt ”
14. Adegan “Hanum sedang mengajar teman-teman Fatma Bahasa Inggris”
15. Adegan “Hanum memasak bersama Rangga”
16. Adegan “Rangga dan Hanum sedang berbicara dengan Imam Hasyim”
17. Adegan “Hanum, Rangga, Fatma, Salim dan Asye sedang makan di restoran
muslim”
18. Adegan “Marion sedang berbicara dengan Hanum”
19. Adegan “Rangga sedang berbicara dengan Stefan”
64
4.2.2
Hasil Analisa Data Penelitian
4.2.2.1 Sumber Teks Media
Berikut ini adalah hasil analisa dari sumber teks media Film “99
Cahaya Di Langit Eropa” :
Tabel 4.1
Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan ”Gambar teman
sekolah Asye menghina Asye”
Tanda
Penanda
Petanda
Dialog
Menggambarkan makna
Leon : “Kara Mustafa diskriminasi terhadap
seorang Turki bukan? Jadi orang Turki dan agama
seperti Asye, jangan- Islam hanya karena
jangan
dia
kakeknya Asye
mengenakan
Asye.”
kerudung, maka dihina
oleh Leon, temannya
Asye :“tidak, saya tidak Asye, sementara ada
kenal dia”.
teman Asye lainnya
yang memakai tutup
Leon : “Tapi kamu orang kepala, anak laki-laki
Turki
dan
memakai yang mengenakan tutup
kerudung seperti Kara kepala sejenis kupluk,
Mustafa”
tidak dihina.
Penjelasan Adegan:
Dari gambar di atas, terbukti bahwa memang terjadi diskriminasi terhadap
agama Islam dan ras. Pada saat guru Asye sedang menjelaskan mengenai
sejarah pengepungan Wina pada tahun 1683, penaklukan Pasukan Turki di
bawah kepemimpinan Kara Mustafa oleh Austria yang mendapat bantuan
dari Jerman dan Polandia, diskriminasi dilihat dari kata-kata teman Asye yang
mengatakan : “Kara Mustafa seorang Turki bukan? Jadi seperti Asye,
jangan-jangan dia kakeknya Asye.” Asye menjawab “tidak, saya tidak kenal
65
dia”. Selanjutnya temannya Asye (Leon) menjawab : “Tapi kamu orang
Turki dan memakai kerudung seperti Kara Mustafa”. Ucapan temannya Asye
menyiratkan makna diskriminasi terhadap orang Turki dan agama Islam
karena Asye mengenakan kerudung, sementara ada teman Asye lainnya yang
memakai tutup kepala, anak laki-laki yang mengenakan tutup kepala sejenis
kupluk, tidak dihina.
Tabel 4.2
Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan
“Fatma ditolak saat mencari pekerjaan”
Tanda
Penanda
Petanda
Dialog antara Fatma dengan Menggambarkan
Pemilik toko
makna diskriminasi
Wanita Jerman Pemilik Toko : terhadap orang Turki
“Di sini tidak ada lowongan dan agama Islam
pekerjaan”.
karena
Fatna
mengenakan
Fatma
:“Tolonglah,
saya kerudung dan tidak
sangat butuh pekerjaan, apa fasih
berbahasa
saja”.
Jerman,
maka
ditolak pada saat
Wanita Jerman Pemilik Toko : mencoba
mencari
Tetapi tidak ada lowongan pekerjaan.
pekerjaan di sini, lagipula
bahasa Jerman anda tidak
fasih”.
Penjelasan Adegan:
Dari adegan di atas, terlihat adanya disrkiminasi terhadap agama Islam, pada
saat Fatma mencari pekerjaan, ia ditolak dengan alasan ia tidak fasih
berbahasa Jerman. Hal tersebut terlihat dari ucapan orang yang menolak
Fatma : “Tetapi tidak ada lowongan pekerjaan di sini, lagipula bahasa
Jerman anda tidak fasih”.
66
Tabel 4.3
Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan
“Maarja sedang menegur Khan dan Rangga
agar tidak sholat di tempat umum”
Tanda
Penanda
Petanda
Maarja menegur Khan Pada adegan ini terlihat
dan Rangga.
adanya
diskriminasi
terhadap agama Islam
Dialog
pada saat Khan dan
Maarja
:
“Khan, Rangga akan sholat di
Rangga, apa yang tempat terbuka di
kalian lakukan? Prof. kampus (karena tidak
Raindhardt
sudah disediakan Mushola di
katakan
jangan kampus
bagi
sembahyang di sini, mahasiswa muslim).
karena ini ruangan
umum. Mahasiswa lain
merasa terganggu.
Khan : “tapi ini kan
juga tempat umum”.
Maarja : Bukannya
sudah
disiapin
ruangan buat kalian.
Di samping pantry”.
Penjelasan Adegan:
Dari adegan di atas terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam pada
saat Khan dan Rangga akan sholat di tempat terbuka di kampus (karena tidak
disediakan Mushola di kampus bagi mahasiswa muslim). Maarja menegur
Khan dan Rangga
dengan ucapan : “Khan, Rangga, apa yang kalian
lakukan? Prof. Raindhardt sudah katakan jangan sembahyang di sini, karena
ini ruangan umum. Mahasiswa lain merasa terganggu. Bukannya sudah
disiapin ruangan buat kalian. Di samping pantry”.
67
Tabel 4.4
Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan
”Rangga dan Khan beribadah bukan di Mushola”
Tanda
Penanda
Petanda
Terlihat
adanya Terlihat adanya
gambar visual patung diskriminasi terhadap
Budha symbol orang agama Islam, bahkan
agama Buhda, Patung terhadap agama lain, di
Yesus symbol orang mana di dalam kampus
Kristen Protestan, dan tidak disediakan
Patung Bunda Maria fasilitas untuk
symbol orang Kristen beribadah bagi
Khatolik.
mahasiswa, namun
tempat ibadah
Terlihat
juga
ada dicampur menjadi satu,
teman
Khan
dan baik bagi agama
Rangga yang beragama Kristen Protestan,
Budha
sedang Khatolik, Budha dan
memegang Hio saat Islam. Seharusnya, di
beribadah.
dalam kampus
disediakan fasilitas
beribadah bagi
mahasiswa.
Penjelasan Adegan:
Dari adegan di atas, terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam,
bahkan terhadap agama lain, di mana di dalam kampus tidak disediakan
fasilitas untuk beribadah bagi mahasiswa, namun tempat ibadah dicampur
menjadi satu, baik bagi agama Kristen Protestan, Khatolik, Budha dan Islam.
Terlihat dari adanya gambar patung Budha, Patung Yesus, dan Patung Bunda
Maria. Seharusnya, di dalam kampus disediakan fasilitas beribadah bagi
mahasiswa.
68
Tabel 4.5
Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan
”Fatma berbicara dengan Hanum di taman”
Tanda
Penanda
Petanda
Dialog
Terjadi diskriminasi
Hanum bertanya kepada terhadap agama Islam
Fatma
terlihat dari ucapan
Fatma
pada
saat
Hanum : “Kenapa kamu tidak memegang
cari pekerjaan di sini?”.
kerudungnya.
Fatma: “susah cari pekerjaan
di sini, mungkin karena ini
(Fatma sambil memegang
kerudung,
memberikan
isyarat kepada Hanum bahwa
di sana, orang-orang muslim
akan
susah
mencari
pekerjaan).”
Penjelasan Adegan:
Dari adegan di atas terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam, pada
saat Hanum bertanya kepada Fatma : “Kenapa kamu tidak cari pekerjaan di
sini?”. Lalu Fatma menjawab : “susah cari pekerjaan di sini, mungkin karena
ini (Fatma sambil memegang kerudung, memberikan isyarat kepada Hanum
bahwa di sana, orang-orang muslim akan susah mencari pekerjaan).”
69
Tabel 4.6
Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan ”Asye dihina oleh
teman-teman sekolahnya”
Tanda
Penanda
Petanda
Ucapan teman-teman
Terjadi
diskriminasi
Asye: “Tutup kepalamu terhadap
agama
Islam,
bau, cepat dicuci.”
terlihat dari ucapan temantemannya.
Tatapan mata teman-teman
Asye
juga
menyiratkan
pandangan
tidak
suka
terhadap Asye.
Penjelasan Adegan:
Dari adegan di atas, terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam,
terlihat dari ucapan teman-temannya yang mengatakan : “Tutup kepalamu
bau, cepat dicuci.”
Tabel 4.7
Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan "Guru Asye sedang
berbicara dengan Asye"
Tanda
Penanda
Petanda
Dialog
Terlihat
adanya
Gurunya Asye : “Asye
diskriminasi
terhadap
sayang, tinggalkan
agama Islam dari ucapan
kerudungmu di rumah
Gurunya
Asye,
yang
saja, supaya Leon tidak
mengatakan “supaya Leon
mengejek kamu. Anak
tidak mengejek kamu”.
kecil sepertimu tidak
Maka jelas terlihat adanya
seharusnya berkerudung diskriminasi
terhadap
di sekolah.”
Asye yang muslim oleh
teman-temannya
yang
Asye : “saya tidak bisa”. sering mengejeknya.
Penjelasan Adegan:
70
Dari adegan di atas terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam dari
ucapan gurunya Asye : “Asye sayang, tinggalkan kerudungmu di rumah saja,
supaya Leon tidak mengejek kamu. Anak kecil sepertimu tidak seharusnya
berkerudung di sekolah.” Asye tetap bersikukuh mengatakan tidak dapat
melepaskan kerudungnya, karena ia sebagai seorang muslim, berkewajiban
untuk mengenakan kerudung, dan Asye memiliki alasan lain mengapa ia tidak
dapat melepaskan kerudungnya, karena ia terkena kanker, rambutnya botak
karena pengobatan kankernya, oleh karena itulah Asye mengenakan kerudung
selain untuk menjalankan ajaran Islam, juga untuk menutupi kepalanya yang
botak.
Tabel 4.8
Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan
"Guru Asye sedang berbicara dengan Fatma"
Tanda
Penanda
Petanda
Dialog
Terjadi
Guru Asye : “anda sebagai
diskriminasi
ibunya Asye seharusnya
terhadap
menjelaskan kepadanya bahwa
agama Islam
bukan suatu keharusan baginya dari
ucapan
untuk memakai kerudung di
gurunya Asye
sekolah, setiap hari Asye selalu kepada Fatma
diolok-olok anak lainnya,
bagaimana anda bisa
membiarkannya.”
Fatma : “Saya tidak bisa
melarang Asye mengenakan
kerudung, karena itu adalah
keinginan dirinya sendiri”.
Penjelasan Adegan:
71
Dari adegan di atas terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam terlihat
dari ucapan gurunya Asye : “anda sebagai ibunya Asye seharusnya
menjelaskan kepadanya bahwa bukan suatu keharusan baginya untuk
memakai kerudung di sekolah, setiap hari Asye selalu diolok-olok anak
lainnya, bagaimana anda bisa membiarkannya.” Ucapan guru Asye
menandakan terjadinya diskriminasi karena gurunya menyatakan pada Fatma
bahwa Asye selalu diolok-olok oleh anak lainnya karena mengenakan
kerudung.
Tabel 4.9
Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan "Hanum sedang
berbicara dengan Rangga pada saat makan malam"
Tanda
Penanda
Petanda
Ucapan Hanum kepada Terjadi
diskriminasi
Rangga : “di sini susah terhadap agama Islam
cari pekerjaan mas, dari ucapan Hanum,
aku saja yang tidak yang
menyatakan
pakai kerudung susah, bahwa orang Islam di
apalagi Fatma yang Jerman
sulit
pakai kerudung.”
mendapatkan
pekerjaan, baik yang
mengenakan kerudung,
terutama
yang
mengenakan kerudung
seperti Fatma.
Penjelasan Adegan:
Dari adegan di atas terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam terlihat
dari ucapan Hanum : “di sini susah cari pekerjaan mas, aku saja yang tidak
pakai kerudung susah, apalagi Fatma yang pakai kerudung.”
72
Tabel 4.10
Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan "2 orang asing
sedang berbicara di restoran"
Tanda
Penanda
Petanda
Ucapan orang asing
Dari adegan di atas
kepada temannya saat
terlihat
adanya
makan di sebuah
diskriminasi
terlihat
restoran : “ Kamu tahu
dari ucapan 2 orang
kenapa saya suka maka asing tersebut yang
roti croissant ini? aku
mengatakan
bahwa
akan menceritakkannya, karena bentuk roti
saat orang Turki
croissant
seperti
datang, kita
bentuk bendera orang
mengalahkannya, dan
Turki.
roti ini sebagai symbol
kejadian itu, kau tahu
bentuk bendera Turki
bukan, seperti roti ini.
Dan setiap aku makan
roti ini, aku seperti
mengalahkan mereka
(orang Turki).”
Penjelasan Adegan:
Dari adegan di atas terlihat adanya diskriminasi terlihat dari ucapan 2 orang
asing : “ Kamu tahu kenapa saya suka maka roti croissant ini? aku akan
menceritakkannya, saat orang Turki datang, kita mengalahkannya, dan roti
ini sebagai symbol kejadian itu, kau tahu bentuk bendera Turki bukan, seperti
roti ini. Dan setiap aku makan roti ini, aku seperti mengalahkan mereka
(orang Turki).”
Ucapan 2 orang asing tersebut yang mengatakan bahwa karena bentuk
roti croissant seperti bentuk bendera orang Turki, maka ia seperti sedang
73
mengalahkan orang Turki pada saat makan roti croissant tersebut. bentuk roti
croissant dijadikan symbol bendera orang Turki oleh ke 3 orang asing pada
adegan tersebut sebagai bentuk diskriminasi terhadap orang Turki dan Islam.
Tabel 4.11
Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan "Fatma membayar
tagihan makanan 2 orang asing yang menghina orang Turki"
Tanda
Penanda
Petanda
Fatma
membayar Terjadi
representasi
tagihan makanan 2 nilai-nilai agama Islam
orang
asing
yang terlihat dari tindakan
menghina orang Turki Fatma yang membayar
dan memberikan surat tagihan 2 orang asing,
singkat kepada ke 2 dan dari kata-kata
orang asing tersebut Fatma di dalam surat
yang bertuliskan : Hai, kecil yang ditujukan
nama saya Fatma, dan kepada 2 orang asing
saya seorang Muslim, tersebut.
selamat
menikmati
makanan anda ..
Simbol
wajah
tersenyum pada surat
Fatma
menunjukan
bahwa ia tidak marah
walaupun kedua orang
asing tersebut telah
menghina agama dan
negaranya. Fatma justru
membalasnya dengan
kebaikan seperti yang
diajarkan dalam agama
Islam.
Penjelasan Adegan:
Dari adegan di atas terlihat adanya representasi nilai-nilai agama Islam yang
mengajarkan kebaikan kepada orang yang menghina, di mana Fatma
memutuskan untuk tidak membalas 2 orang asing yang menghina, namun ia
74
membalasnya dengan kebaikan, yaitu dengan membayar tagihan ke 2 orang
asing tersebut dan menuliskan sebuah catatan buat 2 orang asing tersebut.
Tabel 4.12
Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan "Fatma sedang
berbicara dengan Hanum"
Tanda
Penanda
Petanda
Dialog
Terjadi representasi nilaiHanum : “Kamu pengecut nilai agama Islam dari
Fatma, kenapa kamu tidak ucapan Fatma kepada
membela agama dan negara Hanum, bahwa ia harus
kamu saat dihina orang, berbuat baik karena ia
tapi kamu malah bayarin mengenakan kerudung
mereka segala lagi.”
maka
ia
harus
menunjukkan
diri
Fatma:
“saya
harus sebagai seorang agen
mengalah karena saya Muslim yang baik dalam
memakai kerudung sebagai berbagai
keadaan,
agen muslim, maka saya walaupun sedang dihina,
harus
sabar,
ikhlas, ia
tetap
harus
membawa kedamaian bagi membalasnya
dengan
siapapun, bahkan bagi yang kebaikan.
non muslim, berperang
lewat karya dan bukan
lewat pedang.”
Penjelasan Adegan:
Dari adegan di atas terjadi representasi nilai-nilai agama Islam pada saat
Hanum bertanya kepada Fatma mengapa ia tidak membela diri pada saat 2
orang asing menghina Negara dan agamanya. Fatma menjawab : “saya harus
mengalah karena saya memakai kerudung sebagai agen muslim, maka saya
harus sabar, ikhlas, membawa kedamaian bagi siapapun, bahkan bagi yang
non muslim, berperang lewat karya dan bukan lewat pedang.”
75
Tabel 4.13
Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan " Rangga sedang
berbicara dengan Prof.Raindhardt"
Tanda
Penanda
Petanda
Ucapan Prof.Raindhardt : “ Saya Terjadi
tidak bisa mengganti tanggal ujian diskriminasi
hanya untuk kamu dan Khan terhadap
(karena hanya Rangga dan Khan agama Islam
yang Muslim),apa kata orang lain dari ucapan
nanti? Tuan Rangga, apa anda Prof
sadar
akan
konsekuensinya? Raidnhardt
apabila anda tidak mengikuti yang
tidak
ujiannya? anda tidak akan lulus bersedia
semester ini, anda akan mengulang memberikan
tahun depan, dan ingat saya yang dispensasi
mempromosikan anda di kampus kepada
ini, bisakah anda menjaga reputasi Rangga
saya di kampus ini. Saya tahu satu sebagai
kalimat dalam agama Islam, seorang
Bismillahirohmannirohim,
yang Muslim yang
artinya dengan nama Allah yang tidak
bisa
Maha Pengasih lagi
Maha meninggalkan
Penyayang, jadi apa masalahnya, kewajiban
Tuhan anda pasti mengerti ada hal sholat Jumat
penting dalam hidup yang harus untuk
anda lakukan, dan anda akan menghadiri
melewatkan sholat Jumat, Tuhan ujian.
anda Maha Penyayang, apa
masalahnya? Agama seharusnya
membuat hal menjadi lebih mudah,
bukan sebaliknya, saya rasa anda
setuju tuan Mahendra.”
Penjelasan Adegan:
Dari adegan di atas terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam pada
saat Rangga meminta Prof.Raindhardt agar ujian tidak diadakan pada saat
sholat Jumat, karena Rangga tidak bisa meninggalkan sholat Jumat.
76
Prof.Raindhardt menyatakan ucapan yang diskriminatif : “ Saya tidak bisa
mengganti tanggal ujian hanya untuk kamu dan Khan (karena hanya Rangga
dan Khan yang Muslim),apa kata orang lain nanti? Tuan Rangga, apa anda
sadar akan konsekuensinya? apabila anda tidak mengikuti ujiannya? anda
tidak akan lulus semester ini, anda akan mengulang tahun depan, dan ingat
saya yang mempromosikan anda di kampus ini, bisakah anda menjaga
reputasi saya di kampus ini. Saya tahu satu kalimat dalam agama Islam,
Bismillahirohmannirohim, yang artinya
dengan nama Allah yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, jadi apa masalahnya, Tuhan anda pasti
mengerti ada hal penting dalam hidup yang harus anda lakukan, dan anda
akan melewatkan sholat Jumat, Tuhan anda Maha Penyayang, apa
masalahnya? Agama seharusnya membuat hal menjadi lebih mudah, bukan
sebaliknya, saya rasa anda setuju tuan Mahendra.”
77
Tabel 4.14
Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan "Hanum sedang
mengajar teman-teman Fatma Bahasa Inggris "
Tanda
Penanda
Petanda
Papan yang tergantung Terlihat
adanya
di belakang Hanum
representasi nilai-nilai
bertuliskan nilai-nilai
agama Islam, terlihat
agama Islam yang
dari Hanum dan papan
dianut oleh agen
yang tergantung di
Muslim yang baik di
belakang Hanum dan
Wina : “Agen Muslim
dari tindakan mulia
terbaik di Wina: Selalu Hanum yang bersedia
tersenyum dan ramah,
mengajar
bahasa
selalu belajar dan
Inggris.
belaja, bisa dipercaya
saat berdagang."
Penjelasan Adegan:
Dari adegan di atas terlihat adanya representasi nilai-nilai agama Islam,
terlihat dari Hanum dan papan yang tergantung di belakang Hanum. Hanum
bersedia mengajarkan bahasa Inggris kepada teman-teman Fatma dan juga
anak-anak mualaf di Jerman selama Hanum di sana, dan papan yang
tergantung di belakang Hanum bertuliskan nilai-nilai agama Islam yang
dianut oleh agen Muslim yang baik di Wina : “Agen Muslim terbaik di Wina:
Selalu tersenyum dan ramah, selalu belajar dan belaja, bisa dipercaya saat
berdagang.”
78
Tabel 4.15
Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan "Hanum memasak
bersama Rangga"
Tanda
Penanda
Petanda
Hanum bersama
Terlihat adanya
Rangga memasak
representasi nilai-nilai
makanan untuk
agama Islam, di mana
tetangga yang sering
Hanum bersama
bertengkar dengan
Rangga memasak
Hanum, Hanum
makanan untuk
memutuskan untuk
tetangga yang sering
membalas tetangga
bertengkar dengan
dengan kebaikan.
Hanum, Hanum
memutuskan untuk
membalas tetangga
dengan kebaikan.
Penjelasan Adegan:
Dari adegan di atas terlihat adanya representasi nilai-nilai agama Islam, di
mana Hanum bersama Rangga memasak makanan untuk tetangga yang sering
bertengkar dengan Hanum, Hanum memutuskan untuk membalas tetangga
dengan kebaikan sesuai dengan ajaran agama Islam.
79
Tabel 4.16
Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan " Rangga dan Hanum
sedang berbicara dengan Imam Hasyim"
Tanda
Penanda
Petanda
Ucapan Imam Hasyim Terlihat
adanya
kepada Rangga : “ Tuan representasi nilai-nilai
Rangga, saya mengerti agama Islam, pada saat
masalah anda, tapi Rangga
merasa
sebenarnya
tidak bersalah karena telah
serumit itu. Karena di mengikuti ujian dan
Eropa ini, kita hidup tidak ikut sholat jumat,
damai
dan
harus ia
bingung
lalu
belajar
tentang meminta nasehat dari
toleransi.
Mereka Imam Hasyim.
sebagai orang Eropa
menghormati Muslim di
sini, dan kita juga harus
menghormati mereka.
Dalam situasi yang
anda
hadapi
ini,
serahkan
semuanya
pada Allah. Allah yang
menentukan, bukan kita
yang sebagai manusia
yang menentukan.”
Penjelasan Adegan:
Dari adegan di atas terlihat adanya representasi nilai-nilai agama Islam, pada
saat Rangga merasa bersalah karena telah mengikuti ujian dan tidak ikut
sholat jumat, ia bingung dan meminta nasehat dari Imam Hasyim. Nilai-nilai
agama Islam terlihat dari ucapan Imam Hasyim yang menjelaskan kepada
Rangga : “ Tuan Rangga, saya mengerti masalah anda, tapi sebenarnya tidak
serumit itu. Karena di Eropa ini, kita hidup damai dan harus belajar tentang
toleransi. Mereka sebagai orang Eropa menghormati Muslim di sini, dan kita
80
juga harus menghormati mereka. Dalam situasi yang anda hadapi ini,
serahkan semuanya pada Allah. Allah yang menentukan, bukan kita yang
sebagai manusia yang menentukan.”
Tabel 4.17
Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan "Hanum, Rangga,
Fatma, Salim dan Asye sedang makan di restoran muslim"
Tanda
Penanda
Petanda
Kata-kata yang
Terlihat
adanya
ditempel di restoran
representasi nilai-nilai
yang bertuliskan
agama Islam
“Makan sepuasnya,
bayar sesukanya”.
Ucapan Salim suami
Fatma kepada Rangga :
“bahwa pemilik
restoran tidak hanya
menjalankan bisnis,
tetapi juga sedekah dan
ikhlas, sebagai Muslim,
dia bisa berbagi
dengan non muslim di
sini.”
Penjelasan Adegan:
Dari adegan di atas terlihat adanya representasi nilai-nilai agama Islam dari
kata-kata yang ditempel di restoran yang bertuliskan “Makan sepuasnya,
bayar sesukanya”. Salim suami Fatma menjelaskan kepada Rangga : “bahwa
pemilik restoran tidak hanya menjalankan bisnis, tetapi juga sedekah dan
ikhlas, sebagai Muslim, dia bisa berbagi dengan non muslim di sini.”
81
Tabel 4.18
Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan "Marion sedang
berbicara dengan Hanum"
Tanda
Penanda
Petanda
Ucapan Marion kepada Terlihat
adanya
Hanum : “memang,
representasi nilai-nilai
kerudung adalah salah agama Islam dari
satu cara Islam untuk
ucapan Marion kepada
melindungi wanita
Hanum.
Islam, dengan memakai
kerudung, kita akan
diperlakukan beda di
sini, orang-orang
menghargai kita di sini
(Perancis).”
Penjelasan Adegan:
Dari adegan di atas terlihat adanya representasi nilai-nilai agama Islam dari
ucapan Marion kepada Hanum mengenai kebaikan Islam dalam melindungi
wanita muslim dengan memakai kerudung, Marion mengatakan : “memang,
kerudung adalah salah satu cara Islam untuk melindungi wanita Islam,
dengan memakai kerudung, kita akan diperlakukan beda di sini, orang-orang
menghargai kita di sini (Perancis).”
82
Tabel 4.19
Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan "Rangga sedang
berbicara dengan Stefan"
Tanda
Penanda
Petanda
Ucapan Rangga saat
Terlihat
adanya
menjelaskan tujuan puasa representasi nilai-nilai
kepada Stefan : ”agar
agama
Islam
dari
kita bisa belajar menahan ucapan Rangga kepada
nafsu, dan mendapat
Stefan
mengenai
pahala. ”
makna puasa.
Penjelasan Adegan:
Dari adegan di atas terlihat adanya representasi nilai-nilai agama Islam dari
ucapan Rangga kepada Stefan mengenai makna kebaikan puasa dalam agama
Islam, Rangga menjelaskan tujuan puasa : ”agar kita bisa belajar menahan
nafsu, dan mendapat pahala. ”
4.3 Analisa Signifikansi Ikonik Tidak Terkodekan dari Film 99 Cahaya Di
Langit Eropa
Pada signifikansi tahap kedua, tanda bekerja melalui ikonik tidak
terkodekan yang memaparkan beberapa aspek tentang realitas dari sebuah film
”99 Cahaya Di Langit Eropa” yang patut dicermati oleh seluruh umat manusia
di dunia. Untuk menggali sisi signifikansi ikonik tidak terkodekan tersebut
penulis, menggunakan metode analisis semiotika terhadap tanda, makna dan
bahasa yang tersirat di dalam film ”99 Cahaya Di Langit Eropa”.
83
Beberapa ikonik tidak terkodekan dapat terlihat dalam film ”99 Cahaya
Di Langit Eropa” sebagai berikut ini :
1. Adegan ke 1 : pada adegan ke 1, terjadi diskriminasi terhadap agama
Islam dan ras. Pada saat guru Asye sedang menjelaskan mengenai sejarah
pengepungan Wina pada tahun 1683, penaklukan Pasukan Turki di bawah
kepemimpinan Kara Mustafa oleh Austria yang mendapat bantuan dari
Jerman dan Polandia, terjadi diskriminasi yang dapat dilihat dari kata-kata
teman Asye yang mengatakan : “Kara Mustafa seorang Turki bukan?
Jadi seperti Asye, jangan-jangan dia kakeknya Asye.” Asye menjawab
“tidak, saya tidak kenal dia”.
Selanjutnya temannya Asye (Leon)
menjawab : “Tapi kamu orang Turki dan memakai kerudung seperti Kara
Mustafa”. Ucapan temannya Asye menyiratkan makna diskriminasi
terhadap orang Turki dan agama Islam karena Asye mengenakan
kerudung, sementara ada teman Asye lainnya yang memakai tutup kepala,
anak laki-laki yang mengenakan tutup kepala sejenis kupluk, tidak dihina.
Teman Asye (Leon) menghina Asye karena Asye mengenakan kerudung
sama dengan Kara Mustafa.
2. Adegan ke 2 : Dari adegan ke 2, terlihat adanya diskriminasi terhadap
agama Islam, pada saat Fatma mencari pekerjaan, ia ditolak dengan alasan
ia tidak fasih berbahasa Jerman. Hal tersebut terlihat dari ucapan orang
yang menolak Fatma : “Tetapi tidak ada lowongan pekerjaan di sini,
84
lagipula bahasa Jerman anda tidak fasih”. Fatma ditolak bukan hanya
karena tidak terlalu fasih berbahasa Jerman, namun sebenarnya karena ia
memakai kerudung. Terlihat ikonik tidak terkodekan pada saat orang itu
mengusir Fatma keluar dari tokonya dan menolak permintaan Fatma yang
sedang mencari pekerjaan.
3. Adegan ke 3 : dari adegan ini, terlihat adanya diskriminasi terhadap agama
Islam pada saat Khan dan Rangga akan sholat di tempat terbuka di
kampus (karena tidak disediakan Mushola di kampus bagi mahasiswa
muslim). Terlihat ikonik tidak terkodekan dari ucapan Maarja pada saat
menegur Khan dan Rangga dengan ucapan : “Khan, Rangga, apa yang
kalian lakukan? Prof. Raindhardt sudah katakan jangan sembahyang di
sini, karena ini ruangan umum. Mahasiswa lain merasa terganggu.
Bukannya sudah disiapin ruangan buat kalian. Di samping pantry”.
Sebenarnya kalau memang Prof. Raindhardt mengatakan bahwa mereka
tidak boleh sembahyang di tempat umum, Khan dan Rangga berhak
menggunakan tempat umum karena ruangan yang dipakai oleh mereka
untuk sembahyang juga termasuk tempat umum.
4. Adegan ke 4 : terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam, bahkan
terhadap agama lain, di mana di dalam kampus tidak disediakan fasilitas
untuk beribadah bagi mahasiswa, namun tempat ibadah dicampur menjadi
satu, baik bagi agama Kristen Protestan, Khatolik, Budha dan Islam.
Seharusnya, di dalam kampus disediakan fasilitas beribadah bagi
85
mahasiswa. Terlihat ikonik tidak terkodekan dari adanya gambar patung
Budha, Patung Yesus, dan Patung Bunda Maria.
5. Adegan ke 5 : terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam, pada
saat Hanum bertanya kepada Fatma : “Kenapa kamu tidak cari pekerjaan
di sini?”. Fatma menjawab : “susah cari pekerjaan di sini, mungkin
karena ini (Fatma sambil memegang kerudung, memberikan isyarat
kepada Hanum bahwa di sana, orang-orang muslim akan susah mencari
pekerjaan).”Ikonik tidak terkodekan terlihat pada saat Fatma memegang
kerudungnya.
6. Adegan ke 6 : terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam, terlihat
ikonik tidak terkodekan dari ucapan teman-temannya yang mengatakan :
“Tutup kepalamu bau, cepat dicuci.”
7. Adegan
7
:
terlihat
adanya
ikonik
tidak
terkodekan
yang
merepresentasikan diskriminasi terhadap agama Islam dari ucapan
gurunya Asye : “Asye sayang, tinggalkan kerudungmu di rumah saja,
supaya Leon tidak mengejek kamu. Anak kecil sepertimu tidak seharusnya
berkerudung di sekolah.”
8. Adegan 9: Dari adegan di atas terlihat adanya ikonik tidak terkodekan dari
ucapan gurunya Asye : “anda sebagai ibunya Asye seharusnya
menjelaskan kepadanya bahwa bukan suatu keharusan baginya untuk
memakai kerudung di sekolah, setiap hari Asye selalu diolok-olok anak
lainnya, bagaimana anda bisa membiarkannya.”
86
9. Adegan 10 : Dari adegan di atas terlihat adanya diskriminasi terhadap
agama Islam terlihat dari ucapan Hanum : “di sini susah cari pekerjaan
mas, aku saja yang tidak pakai kerudung susah, apalagi Fatma yang
pakai kerudung.”
Ikonik tidak terkodekan terlihat dari tatapan mata
Hanum saat mengucapkan kalimat tersebut, ia terlihat tertekan tinggal di
Wina sebagai orang Muslim karena sering mendapatkan perlakuan
berbeda.
10. Adegan 11 : Dari adegan di atas terlihat ikonik tidak terkodekan terlihat
dari ucapan 2 orang asing : “ Kamu tahu kenapa saya suka maka roti
croissant ini? aku akan menceritakkannya, saat orang Turki datang, kita
mengalahkannya, dan roti ini sebagai symbol kejadian itu, kau tahu
bentuk bendera Turki bukan, seperti roti ini. Dan setiap aku makan roti
ini, aku seperti mengalahkan mereka (orang Turki).” Ikonik tidak
terkodekan terlihat dari cara 2 orang asing menggambarkan roti croissant
dengan bendera Turki dan menunjukkan rasa tidak suka mereka kepada
orang Turki dengan cara memakan roti croissant tersebut.
11. Adegan 12 : ikonik tidak terkodekan yang merepresentasikan nilai-nilai
agama Islam yang mengajarkan kebaikan kepada orang yang menghina,
terlihat pada saat Fatma memutuskan untuk tidak membalas 2 orang asing
yang menghina, namun ia membalasnya dengan kebaikan, yaitu dengan
membayar tagihan ke 2 orang asing tersebut dan menuliskan sebuah
catatan buat 2 orang asing tersebut. Ikonik tidak terkodekan terlihat dari
87
wajah Fatma yang ikhlas membalas perbuatan 2 orang asing tersebut
dengan kebaikan yang diajarkan agama Islam. Kata-kata dalam surat
Fatma juga menunjukkan ikonik tidak terkodekan dengan mengatakan
bahwa saya adalah muslim, nikmati makanan anda. Kata-kata Fatma
tersebut sangat menyentuh hati 2 orang asing yang telah menghina
tersebut.
12. Adegan 13 : pada saat Hanum bertanya kepada Fatma mengapa ia tidak
membela diri pada saat 2 orang asing menghina Negara dan agamanya.
Fatma menjawab : “saya harus mengalah karena saya memakai ini.
Sebagai agen muslim, maka saya
harus sabar, ikhlas, membawa
kedamaian bagi siapapun, bahkan bagi yang non muslim, berperang
lewat karya dan bukan lewat pedang.” Ikonik tidak terkodekan tampak
pada saat Fatma mengucapkan kalimat saya harus mengalah karena saya
memakai
ini,
Fatma
mengucapkan
tersebut
sambil
memegang
kerudungnya (kata saya memakami ini, maksudnya adalah saya memakai
kerudung).
13. Adegan 14 : Pada saat Rangga meminta Prof.Raindhardt agar ujian tidak
diadakan pada saat sholat Jumat, karena Rangga tidak bisa meninggalkan
sholat Jumat. Prof.Raindhardt menyatakan ucapan yang diskriminatif : “
Saya tidak bisa mengganti tanggal ujian hanya untuk kamu dan Khan
(karena hanya Rangga dan Khan yang Muslim),apa kata orang lain
nanti? Tuan Rangga, apa anda sadar akan konsekuensinya? apabila anda
88
tidak mengikuti ujiannya? anda tidak akan lulus semester ini, anda akan
mengulang tahun depan, dan ingat saya yang mempromosikan anda di
kampus ini, bisakah anda menjaga reputasi saya di kampus ini. Saya tahu
satu kalimat dalam agama Islam, Bismillahirohmannirohim, yang artinya
dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, jadi apa
masalahnya, Tuhan anda pasti mengerti ada hal penting dalam hidup
yang harus anda lakukan, dan anda akan melewatkan sholat Jumat,
Tuhan anda Maha Penyayang, apa masalahnya? Agama seharusnya
membuat hal menjadi lebih mudah, bukan sebaliknya, saya rasa anda
setuju tuan Mahendra.”
Adegan ini sangat menarik karena terjadi
pertentangan batin pada diri Rangga, di mana ia dihadapkan pada situasi
yang sulit. Harus mengikuti ujian atau sholat Jumat. Ikonik tidak
terkodekan tampak dari wajah Rangga dan Prof. Rainhardt yang saling
bertentangan membela argumennya masing-masing.
14. Adegan 15 : ikonik tidak terkodekan terlihat dari papan yang tergantung di
belakang Hanum pada saat sedang berbicara dengan Fatma dan temanteman Fatma. Papan tersebut bertuliskan nilai-nilai agama Islam yang
dianut oleh agen Muslim yang baik di Wina : “Agen Muslim terbaik di
Wina: Selalu tersenyum dan ramah, selalu belajar dan belaja, bisa
dipercaya saat berdagang.”
15. Adegan 16 : ikonik tidak terkodekan terlihat dari kata-kata yang ditempel
di restoran yang bertuliskan “Makan sepuasnya, bayar sesukanya”. Salim
89
suami Fatma menjelaskan kepada Rangga : “bahwa pemilik restoran tidak
hanya menjalankan bisnis, tetapi juga sedekah dan ikhlas, sebagai
Muslim, dia bisa berbagi dengan non muslim di sini.” Makna dari katakata yang ditempel di tembok restoran tersebut menunjukkan nilai-nilai
agama Islam yang dianut oleh orang Muslim yang mengajarkan untuk
bersedekah dan ikhlas serta berbagi baik kepada muslim dan non muslim
di manapun mereka berada.
4.4.
Pembahasan
Keberadaan diskriminasi rasial dan agama dalam kehidupan keseharian tidak
dapat dipungkiri. Diskriminasi telah mengakar dalam berbagai bagian dari hidup, bisa
terjadi di dalam lingkungan, komunitas, pendidikan, dan dunia kerja. Suka atau tidak
suka, itu merupakan sebuah fakta yang harus kita sikapi secara bijaksana.
Diskriminasi perlu diminimalisir jika tidak dapat dihilangkan, karena
diskriminasi akan menimbulkan rasa superioritas ras atau agama tertentu yang akan
berujung pada penindasan dan pembatasan. Padahal sesungguhnya tiap ras atau
agama mempunyai ciri khas, keunikan, kelebihan, dan tentunya kekurangan masingmasing, sebagaimana banyak disebutkan dalam ajaran agama, kepercayaan, dan
kesepakatan hak asasi manusia yang berlaku universal, bahwa sesungguhnya setiap
manusia adalah sama dan tidak seharusnya ada pembedaan atau batasan bagi ras atau
golongan tertentu, bahwa setiap manusia memiliki harkat, martabat, dan derajat yang
sama.
90
99 Cahaya di Langit Eropa adalah sebuah film yang disutradarai oleh Guntur
Soeharjanto yang mendaulat Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, Raline Shah, Nino
Fernandez, Dewi Sandra, Marrisa Nasution, Alex Abbad, dan Geccha Tavvara
sebagai pemeran-pemerannya.
Dalam film ini ditampilkan berbagai macam konflik yang muncul akibat
adanya diskriminasi terhadap agama Islam di Perancis, salah satunya adalah pada saat
Abimana Aryasetya yang memerankan Rangga, dihadapkan kepada pilihan antara
mengikuti shalat Jum’at atau ujian yang apabila ditinggalkan akan mengancam
kelulusannya, Ia sukses menyadarkan siapapun yang menonton film ini, bahwa
menjadi minoritas itu sulit, apalagi yang tengah diuji adalah keimanan. Rangga juga
mengalami kesulitan mencari tempat shalat di kampus sehingga terpaksa shalat di
ruang ibadat seluruh agama, di antara salib, patung Budha, dan asap hio.
Acha Septriasa yang sukses memerankan Hanum Rais (istri Rangga),
menunjukkan akting yang natural akan kebosanan Hanum setelah beberapa lama
tinggal di Wina tanpa kegiatan, belum lagi kendala bahasa sehari-hari yaitu bahasa
Jerman, diskriminasi terhadap muslim dan pendatang, mampu digambarkan dengan
baik oleh Acha melalui akting apiknya. Cukup membangkitkan emosi dan imajinasi
penonton tentang kehidupan seorang istri yang mendampingi suaminya S3 di luar
negeri sekaligus juga bagaimana menjembatani gap budaya dan menyebarkan
kebaikan melalui misi “menjadi agen Muslim yang baik”.
Tokoh lain yang juga sangat menarik adalah Fatma Pasha, ia merupakan
tokoh penting yang membuka mata (dan juga hati) sang tokoh utama, Hanum Rais,
91
dalam mengenal sisi lain sejarah Islam di Eropa. Ia tak hanya sekedar sahabat dekat
tetapi sekaligus juga pemberi inspirasi yang mengubah pandangan Hanum tentang
kehidupan.
Sosok
sederhana yang
memiliki
ketebalan
iman
untuk
tetap
mempertahankan jilbabnya di kota modern, Wina. Memiliki misi menjadi agen
muslim yang baik di tempat di mana Islam memiliki image yang kurang baik,
dianggap sebagai agama dengan ajaran penuh kekerasan dan identik dengan teroris.
Tokoh Ayse yang diperankan Geccha Tawara juga sangat menarik perhatian
penonton. Geccha mampu memerankan Ayse dengan sangat baik untuk anak
seumurannya sekaligus debutnya di layar lebar. Geccha yang menggemaskan
membuat siapapun yang menonton film ini akan ikut terharu dengan keteguhannya
untuk tetap berjilbab meski gurunya membujuk untuk melepas jilbab agar ia tak lagi
diperolok teman-teman sekelasnya. Ayse yang cerdas dan kritis menyentil Hanum
dengan pertanyaan mengapa ia tidak berjilbab padahal seorang muslimah. Geccha
juga menunjukkan ketegarannya dalam menjalani takdir yang cukup berat untuk
ditanggung anak seusianya sebagai penderita kanker.
Film 99 Cahaya di Langit Eropa, mengungkap rahasia Islam di Benua Eropa,
dengan pengambilan gambar di Perancis. Selain memanjakan mata dengan keindahan
bangunan Eropa yang elegan dan klasik, disana pula kita bisa melihat rahasia-rahasia
Islam yang ada di bangunan. Menjadi kaum minoritas di Eropa tentunya sangat sulit.
Tapi, bagi Fatma Pasha dan Ayse mereka sangat bangga dan terus menyebarkan
sejarah-sejarah Islam di Eropa. Mereka menyebutnya Agen Muslim, belajar tentang
sejarah Islam dengan mengunjungi Museum, Bukit dan Bangunan lainnya.
92
Film religi yang disajikan dengan nuansa Eropa, tempat dimana masih banyak
rahasia yang belum diketahui oleh orang muslim di Indonesia atau bahkan di negara
lain. Islam memiliki pengaruh yang kuat di Negara Eropa, bagaimana Fatma, Ayse,
Rangga, Hanum, Khan, Marion sebagai Agen Muslim yang sejati walaupun golongan
minoritas, mereka tetap mempertahankan keyakinannya dan menjaga toleransi.
Sebuah karya dan seni yang luar biasa dapat dilihat dalam film ini,
menyajikan keindahan Islam di Eropa. Bagaimana belajar sejarah Islam, bagaimana
menjadi Agen Muslim yang baik semuanya disajikan manis dan luar biasa di film ini.
Perjalanan dan kisah Agen Muslim dalam menyampaikan sejarah Islam. Film 99
Cahaya di Langit Eropa mampu memberikan inspirasi tentang toleransi dan sikap
saling menghargai antar umat beragama.
Download