BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Film 99 Cahaya Di Langit Eropa Film drama religi berjudul 99 Cahaya Di Langit Eropa ini yang merupakan produksi dari Maxima Pictures, diproduseri oleh Yoen K., Ody Mulya Hidayat, Sudiadi Chang. Sutradara dari film ini adalah Guntur Soeharjanto, sedangkan penulis naskahnya terdiri dari Hanum Salsabiela Rais, Rangga Almahendra, Alim Sudio. Editor film 99 Cahaya Di Langit Eropa yang berdurasi 103 menit ini adalah Ryan Purwoko. 4.1.2 Pemeran Film “99 Cahay Di Langit Eropa” Pemeran-pemeran dalam film “99 Cahaya Di Langit Eropa” ini adalah sebagai berikut : Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, Raline Shah, Nino Fernandez, Dewi Sandra, Marrisa Nasution, Alex Abbad, dan Geccha Tavvara. 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1 Deskripsi Penelitian Sesuai pembahasan pada bagian sebelumnya, penulis menggunakan media rekaman video DVD 99 Cahaya Di Langit Eropa sebagai sumber penelitian. 1. Adegan “Teman sekolah Asye menghina Asye” 62 63 2. Adegan “Fatma ditolak saat mencari pekerjaan” 3. Adegan “Maarja sedang menegur Khan dan Rangga agar tidak sholat di tempat umum” 4. Adegan “Rangga dan Khan beribadah bukan di Mushola” 5. Adegan “Fatma berbicara dengan Hanum di taman” 6. Adegan “Asye dihina oleh teman-teman sekolahnya” 7. Adegan “Guru Asye sedang berbicara dengan Asye” 8. Adegan “Guru Asye sedang berbicara dengan Fatma” 9. Adegan “Hanum sedang berbicara dengan Rangga pada saat makan malam” 10. Adegan “2 orang asing sedang berbicara di restoran” 11. Adegan “Fatma membayar tagihan 2 orang asing yang menghina orang Turki” 12. Adegan “Fatma sedang berbicara dengan Hanum” 13. Adegan “Rangga sedang berbicara dengan Prof.Raindhardt ” 14. Adegan “Hanum sedang mengajar teman-teman Fatma Bahasa Inggris” 15. Adegan “Hanum memasak bersama Rangga” 16. Adegan “Rangga dan Hanum sedang berbicara dengan Imam Hasyim” 17. Adegan “Hanum, Rangga, Fatma, Salim dan Asye sedang makan di restoran muslim” 18. Adegan “Marion sedang berbicara dengan Hanum” 19. Adegan “Rangga sedang berbicara dengan Stefan” 64 4.2.2 Hasil Analisa Data Penelitian 4.2.2.1 Sumber Teks Media Berikut ini adalah hasil analisa dari sumber teks media Film “99 Cahaya Di Langit Eropa” : Tabel 4.1 Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan ”Gambar teman sekolah Asye menghina Asye” Tanda Penanda Petanda Dialog Menggambarkan makna Leon : “Kara Mustafa diskriminasi terhadap seorang Turki bukan? Jadi orang Turki dan agama seperti Asye, jangan- Islam hanya karena jangan dia kakeknya Asye mengenakan Asye.” kerudung, maka dihina oleh Leon, temannya Asye :“tidak, saya tidak Asye, sementara ada kenal dia”. teman Asye lainnya yang memakai tutup Leon : “Tapi kamu orang kepala, anak laki-laki Turki dan memakai yang mengenakan tutup kerudung seperti Kara kepala sejenis kupluk, Mustafa” tidak dihina. Penjelasan Adegan: Dari gambar di atas, terbukti bahwa memang terjadi diskriminasi terhadap agama Islam dan ras. Pada saat guru Asye sedang menjelaskan mengenai sejarah pengepungan Wina pada tahun 1683, penaklukan Pasukan Turki di bawah kepemimpinan Kara Mustafa oleh Austria yang mendapat bantuan dari Jerman dan Polandia, diskriminasi dilihat dari kata-kata teman Asye yang mengatakan : “Kara Mustafa seorang Turki bukan? Jadi seperti Asye, jangan-jangan dia kakeknya Asye.” Asye menjawab “tidak, saya tidak kenal 65 dia”. Selanjutnya temannya Asye (Leon) menjawab : “Tapi kamu orang Turki dan memakai kerudung seperti Kara Mustafa”. Ucapan temannya Asye menyiratkan makna diskriminasi terhadap orang Turki dan agama Islam karena Asye mengenakan kerudung, sementara ada teman Asye lainnya yang memakai tutup kepala, anak laki-laki yang mengenakan tutup kepala sejenis kupluk, tidak dihina. Tabel 4.2 Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan “Fatma ditolak saat mencari pekerjaan” Tanda Penanda Petanda Dialog antara Fatma dengan Menggambarkan Pemilik toko makna diskriminasi Wanita Jerman Pemilik Toko : terhadap orang Turki “Di sini tidak ada lowongan dan agama Islam pekerjaan”. karena Fatna mengenakan Fatma :“Tolonglah, saya kerudung dan tidak sangat butuh pekerjaan, apa fasih berbahasa saja”. Jerman, maka ditolak pada saat Wanita Jerman Pemilik Toko : mencoba mencari Tetapi tidak ada lowongan pekerjaan. pekerjaan di sini, lagipula bahasa Jerman anda tidak fasih”. Penjelasan Adegan: Dari adegan di atas, terlihat adanya disrkiminasi terhadap agama Islam, pada saat Fatma mencari pekerjaan, ia ditolak dengan alasan ia tidak fasih berbahasa Jerman. Hal tersebut terlihat dari ucapan orang yang menolak Fatma : “Tetapi tidak ada lowongan pekerjaan di sini, lagipula bahasa Jerman anda tidak fasih”. 66 Tabel 4.3 Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan “Maarja sedang menegur Khan dan Rangga agar tidak sholat di tempat umum” Tanda Penanda Petanda Maarja menegur Khan Pada adegan ini terlihat dan Rangga. adanya diskriminasi terhadap agama Islam Dialog pada saat Khan dan Maarja : “Khan, Rangga akan sholat di Rangga, apa yang tempat terbuka di kalian lakukan? Prof. kampus (karena tidak Raindhardt sudah disediakan Mushola di katakan jangan kampus bagi sembahyang di sini, mahasiswa muslim). karena ini ruangan umum. Mahasiswa lain merasa terganggu. Khan : “tapi ini kan juga tempat umum”. Maarja : Bukannya sudah disiapin ruangan buat kalian. Di samping pantry”. Penjelasan Adegan: Dari adegan di atas terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam pada saat Khan dan Rangga akan sholat di tempat terbuka di kampus (karena tidak disediakan Mushola di kampus bagi mahasiswa muslim). Maarja menegur Khan dan Rangga dengan ucapan : “Khan, Rangga, apa yang kalian lakukan? Prof. Raindhardt sudah katakan jangan sembahyang di sini, karena ini ruangan umum. Mahasiswa lain merasa terganggu. Bukannya sudah disiapin ruangan buat kalian. Di samping pantry”. 67 Tabel 4.4 Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan ”Rangga dan Khan beribadah bukan di Mushola” Tanda Penanda Petanda Terlihat adanya Terlihat adanya gambar visual patung diskriminasi terhadap Budha symbol orang agama Islam, bahkan agama Buhda, Patung terhadap agama lain, di Yesus symbol orang mana di dalam kampus Kristen Protestan, dan tidak disediakan Patung Bunda Maria fasilitas untuk symbol orang Kristen beribadah bagi Khatolik. mahasiswa, namun tempat ibadah Terlihat juga ada dicampur menjadi satu, teman Khan dan baik bagi agama Rangga yang beragama Kristen Protestan, Budha sedang Khatolik, Budha dan memegang Hio saat Islam. Seharusnya, di beribadah. dalam kampus disediakan fasilitas beribadah bagi mahasiswa. Penjelasan Adegan: Dari adegan di atas, terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam, bahkan terhadap agama lain, di mana di dalam kampus tidak disediakan fasilitas untuk beribadah bagi mahasiswa, namun tempat ibadah dicampur menjadi satu, baik bagi agama Kristen Protestan, Khatolik, Budha dan Islam. Terlihat dari adanya gambar patung Budha, Patung Yesus, dan Patung Bunda Maria. Seharusnya, di dalam kampus disediakan fasilitas beribadah bagi mahasiswa. 68 Tabel 4.5 Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan ”Fatma berbicara dengan Hanum di taman” Tanda Penanda Petanda Dialog Terjadi diskriminasi Hanum bertanya kepada terhadap agama Islam Fatma terlihat dari ucapan Fatma pada saat Hanum : “Kenapa kamu tidak memegang cari pekerjaan di sini?”. kerudungnya. Fatma: “susah cari pekerjaan di sini, mungkin karena ini (Fatma sambil memegang kerudung, memberikan isyarat kepada Hanum bahwa di sana, orang-orang muslim akan susah mencari pekerjaan).” Penjelasan Adegan: Dari adegan di atas terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam, pada saat Hanum bertanya kepada Fatma : “Kenapa kamu tidak cari pekerjaan di sini?”. Lalu Fatma menjawab : “susah cari pekerjaan di sini, mungkin karena ini (Fatma sambil memegang kerudung, memberikan isyarat kepada Hanum bahwa di sana, orang-orang muslim akan susah mencari pekerjaan).” 69 Tabel 4.6 Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan ”Asye dihina oleh teman-teman sekolahnya” Tanda Penanda Petanda Ucapan teman-teman Terjadi diskriminasi Asye: “Tutup kepalamu terhadap agama Islam, bau, cepat dicuci.” terlihat dari ucapan temantemannya. Tatapan mata teman-teman Asye juga menyiratkan pandangan tidak suka terhadap Asye. Penjelasan Adegan: Dari adegan di atas, terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam, terlihat dari ucapan teman-temannya yang mengatakan : “Tutup kepalamu bau, cepat dicuci.” Tabel 4.7 Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan "Guru Asye sedang berbicara dengan Asye" Tanda Penanda Petanda Dialog Terlihat adanya Gurunya Asye : “Asye diskriminasi terhadap sayang, tinggalkan agama Islam dari ucapan kerudungmu di rumah Gurunya Asye, yang saja, supaya Leon tidak mengatakan “supaya Leon mengejek kamu. Anak tidak mengejek kamu”. kecil sepertimu tidak Maka jelas terlihat adanya seharusnya berkerudung diskriminasi terhadap di sekolah.” Asye yang muslim oleh teman-temannya yang Asye : “saya tidak bisa”. sering mengejeknya. Penjelasan Adegan: 70 Dari adegan di atas terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam dari ucapan gurunya Asye : “Asye sayang, tinggalkan kerudungmu di rumah saja, supaya Leon tidak mengejek kamu. Anak kecil sepertimu tidak seharusnya berkerudung di sekolah.” Asye tetap bersikukuh mengatakan tidak dapat melepaskan kerudungnya, karena ia sebagai seorang muslim, berkewajiban untuk mengenakan kerudung, dan Asye memiliki alasan lain mengapa ia tidak dapat melepaskan kerudungnya, karena ia terkena kanker, rambutnya botak karena pengobatan kankernya, oleh karena itulah Asye mengenakan kerudung selain untuk menjalankan ajaran Islam, juga untuk menutupi kepalanya yang botak. Tabel 4.8 Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan "Guru Asye sedang berbicara dengan Fatma" Tanda Penanda Petanda Dialog Terjadi Guru Asye : “anda sebagai diskriminasi ibunya Asye seharusnya terhadap menjelaskan kepadanya bahwa agama Islam bukan suatu keharusan baginya dari ucapan untuk memakai kerudung di gurunya Asye sekolah, setiap hari Asye selalu kepada Fatma diolok-olok anak lainnya, bagaimana anda bisa membiarkannya.” Fatma : “Saya tidak bisa melarang Asye mengenakan kerudung, karena itu adalah keinginan dirinya sendiri”. Penjelasan Adegan: 71 Dari adegan di atas terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam terlihat dari ucapan gurunya Asye : “anda sebagai ibunya Asye seharusnya menjelaskan kepadanya bahwa bukan suatu keharusan baginya untuk memakai kerudung di sekolah, setiap hari Asye selalu diolok-olok anak lainnya, bagaimana anda bisa membiarkannya.” Ucapan guru Asye menandakan terjadinya diskriminasi karena gurunya menyatakan pada Fatma bahwa Asye selalu diolok-olok oleh anak lainnya karena mengenakan kerudung. Tabel 4.9 Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan "Hanum sedang berbicara dengan Rangga pada saat makan malam" Tanda Penanda Petanda Ucapan Hanum kepada Terjadi diskriminasi Rangga : “di sini susah terhadap agama Islam cari pekerjaan mas, dari ucapan Hanum, aku saja yang tidak yang menyatakan pakai kerudung susah, bahwa orang Islam di apalagi Fatma yang Jerman sulit pakai kerudung.” mendapatkan pekerjaan, baik yang mengenakan kerudung, terutama yang mengenakan kerudung seperti Fatma. Penjelasan Adegan: Dari adegan di atas terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam terlihat dari ucapan Hanum : “di sini susah cari pekerjaan mas, aku saja yang tidak pakai kerudung susah, apalagi Fatma yang pakai kerudung.” 72 Tabel 4.10 Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan "2 orang asing sedang berbicara di restoran" Tanda Penanda Petanda Ucapan orang asing Dari adegan di atas kepada temannya saat terlihat adanya makan di sebuah diskriminasi terlihat restoran : “ Kamu tahu dari ucapan 2 orang kenapa saya suka maka asing tersebut yang roti croissant ini? aku mengatakan bahwa akan menceritakkannya, karena bentuk roti saat orang Turki croissant seperti datang, kita bentuk bendera orang mengalahkannya, dan Turki. roti ini sebagai symbol kejadian itu, kau tahu bentuk bendera Turki bukan, seperti roti ini. Dan setiap aku makan roti ini, aku seperti mengalahkan mereka (orang Turki).” Penjelasan Adegan: Dari adegan di atas terlihat adanya diskriminasi terlihat dari ucapan 2 orang asing : “ Kamu tahu kenapa saya suka maka roti croissant ini? aku akan menceritakkannya, saat orang Turki datang, kita mengalahkannya, dan roti ini sebagai symbol kejadian itu, kau tahu bentuk bendera Turki bukan, seperti roti ini. Dan setiap aku makan roti ini, aku seperti mengalahkan mereka (orang Turki).” Ucapan 2 orang asing tersebut yang mengatakan bahwa karena bentuk roti croissant seperti bentuk bendera orang Turki, maka ia seperti sedang 73 mengalahkan orang Turki pada saat makan roti croissant tersebut. bentuk roti croissant dijadikan symbol bendera orang Turki oleh ke 3 orang asing pada adegan tersebut sebagai bentuk diskriminasi terhadap orang Turki dan Islam. Tabel 4.11 Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan "Fatma membayar tagihan makanan 2 orang asing yang menghina orang Turki" Tanda Penanda Petanda Fatma membayar Terjadi representasi tagihan makanan 2 nilai-nilai agama Islam orang asing yang terlihat dari tindakan menghina orang Turki Fatma yang membayar dan memberikan surat tagihan 2 orang asing, singkat kepada ke 2 dan dari kata-kata orang asing tersebut Fatma di dalam surat yang bertuliskan : Hai, kecil yang ditujukan nama saya Fatma, dan kepada 2 orang asing saya seorang Muslim, tersebut. selamat menikmati makanan anda .. Simbol wajah tersenyum pada surat Fatma menunjukan bahwa ia tidak marah walaupun kedua orang asing tersebut telah menghina agama dan negaranya. Fatma justru membalasnya dengan kebaikan seperti yang diajarkan dalam agama Islam. Penjelasan Adegan: Dari adegan di atas terlihat adanya representasi nilai-nilai agama Islam yang mengajarkan kebaikan kepada orang yang menghina, di mana Fatma memutuskan untuk tidak membalas 2 orang asing yang menghina, namun ia 74 membalasnya dengan kebaikan, yaitu dengan membayar tagihan ke 2 orang asing tersebut dan menuliskan sebuah catatan buat 2 orang asing tersebut. Tabel 4.12 Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan "Fatma sedang berbicara dengan Hanum" Tanda Penanda Petanda Dialog Terjadi representasi nilaiHanum : “Kamu pengecut nilai agama Islam dari Fatma, kenapa kamu tidak ucapan Fatma kepada membela agama dan negara Hanum, bahwa ia harus kamu saat dihina orang, berbuat baik karena ia tapi kamu malah bayarin mengenakan kerudung mereka segala lagi.” maka ia harus menunjukkan diri Fatma: “saya harus sebagai seorang agen mengalah karena saya Muslim yang baik dalam memakai kerudung sebagai berbagai keadaan, agen muslim, maka saya walaupun sedang dihina, harus sabar, ikhlas, ia tetap harus membawa kedamaian bagi membalasnya dengan siapapun, bahkan bagi yang kebaikan. non muslim, berperang lewat karya dan bukan lewat pedang.” Penjelasan Adegan: Dari adegan di atas terjadi representasi nilai-nilai agama Islam pada saat Hanum bertanya kepada Fatma mengapa ia tidak membela diri pada saat 2 orang asing menghina Negara dan agamanya. Fatma menjawab : “saya harus mengalah karena saya memakai kerudung sebagai agen muslim, maka saya harus sabar, ikhlas, membawa kedamaian bagi siapapun, bahkan bagi yang non muslim, berperang lewat karya dan bukan lewat pedang.” 75 Tabel 4.13 Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan " Rangga sedang berbicara dengan Prof.Raindhardt" Tanda Penanda Petanda Ucapan Prof.Raindhardt : “ Saya Terjadi tidak bisa mengganti tanggal ujian diskriminasi hanya untuk kamu dan Khan terhadap (karena hanya Rangga dan Khan agama Islam yang Muslim),apa kata orang lain dari ucapan nanti? Tuan Rangga, apa anda Prof sadar akan konsekuensinya? Raidnhardt apabila anda tidak mengikuti yang tidak ujiannya? anda tidak akan lulus bersedia semester ini, anda akan mengulang memberikan tahun depan, dan ingat saya yang dispensasi mempromosikan anda di kampus kepada ini, bisakah anda menjaga reputasi Rangga saya di kampus ini. Saya tahu satu sebagai kalimat dalam agama Islam, seorang Bismillahirohmannirohim, yang Muslim yang artinya dengan nama Allah yang tidak bisa Maha Pengasih lagi Maha meninggalkan Penyayang, jadi apa masalahnya, kewajiban Tuhan anda pasti mengerti ada hal sholat Jumat penting dalam hidup yang harus untuk anda lakukan, dan anda akan menghadiri melewatkan sholat Jumat, Tuhan ujian. anda Maha Penyayang, apa masalahnya? Agama seharusnya membuat hal menjadi lebih mudah, bukan sebaliknya, saya rasa anda setuju tuan Mahendra.” Penjelasan Adegan: Dari adegan di atas terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam pada saat Rangga meminta Prof.Raindhardt agar ujian tidak diadakan pada saat sholat Jumat, karena Rangga tidak bisa meninggalkan sholat Jumat. 76 Prof.Raindhardt menyatakan ucapan yang diskriminatif : “ Saya tidak bisa mengganti tanggal ujian hanya untuk kamu dan Khan (karena hanya Rangga dan Khan yang Muslim),apa kata orang lain nanti? Tuan Rangga, apa anda sadar akan konsekuensinya? apabila anda tidak mengikuti ujiannya? anda tidak akan lulus semester ini, anda akan mengulang tahun depan, dan ingat saya yang mempromosikan anda di kampus ini, bisakah anda menjaga reputasi saya di kampus ini. Saya tahu satu kalimat dalam agama Islam, Bismillahirohmannirohim, yang artinya dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, jadi apa masalahnya, Tuhan anda pasti mengerti ada hal penting dalam hidup yang harus anda lakukan, dan anda akan melewatkan sholat Jumat, Tuhan anda Maha Penyayang, apa masalahnya? Agama seharusnya membuat hal menjadi lebih mudah, bukan sebaliknya, saya rasa anda setuju tuan Mahendra.” 77 Tabel 4.14 Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan "Hanum sedang mengajar teman-teman Fatma Bahasa Inggris " Tanda Penanda Petanda Papan yang tergantung Terlihat adanya di belakang Hanum representasi nilai-nilai bertuliskan nilai-nilai agama Islam, terlihat agama Islam yang dari Hanum dan papan dianut oleh agen yang tergantung di Muslim yang baik di belakang Hanum dan Wina : “Agen Muslim dari tindakan mulia terbaik di Wina: Selalu Hanum yang bersedia tersenyum dan ramah, mengajar bahasa selalu belajar dan Inggris. belaja, bisa dipercaya saat berdagang." Penjelasan Adegan: Dari adegan di atas terlihat adanya representasi nilai-nilai agama Islam, terlihat dari Hanum dan papan yang tergantung di belakang Hanum. Hanum bersedia mengajarkan bahasa Inggris kepada teman-teman Fatma dan juga anak-anak mualaf di Jerman selama Hanum di sana, dan papan yang tergantung di belakang Hanum bertuliskan nilai-nilai agama Islam yang dianut oleh agen Muslim yang baik di Wina : “Agen Muslim terbaik di Wina: Selalu tersenyum dan ramah, selalu belajar dan belaja, bisa dipercaya saat berdagang.” 78 Tabel 4.15 Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan "Hanum memasak bersama Rangga" Tanda Penanda Petanda Hanum bersama Terlihat adanya Rangga memasak representasi nilai-nilai makanan untuk agama Islam, di mana tetangga yang sering Hanum bersama bertengkar dengan Rangga memasak Hanum, Hanum makanan untuk memutuskan untuk tetangga yang sering membalas tetangga bertengkar dengan dengan kebaikan. Hanum, Hanum memutuskan untuk membalas tetangga dengan kebaikan. Penjelasan Adegan: Dari adegan di atas terlihat adanya representasi nilai-nilai agama Islam, di mana Hanum bersama Rangga memasak makanan untuk tetangga yang sering bertengkar dengan Hanum, Hanum memutuskan untuk membalas tetangga dengan kebaikan sesuai dengan ajaran agama Islam. 79 Tabel 4.16 Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan " Rangga dan Hanum sedang berbicara dengan Imam Hasyim" Tanda Penanda Petanda Ucapan Imam Hasyim Terlihat adanya kepada Rangga : “ Tuan representasi nilai-nilai Rangga, saya mengerti agama Islam, pada saat masalah anda, tapi Rangga merasa sebenarnya tidak bersalah karena telah serumit itu. Karena di mengikuti ujian dan Eropa ini, kita hidup tidak ikut sholat jumat, damai dan harus ia bingung lalu belajar tentang meminta nasehat dari toleransi. Mereka Imam Hasyim. sebagai orang Eropa menghormati Muslim di sini, dan kita juga harus menghormati mereka. Dalam situasi yang anda hadapi ini, serahkan semuanya pada Allah. Allah yang menentukan, bukan kita yang sebagai manusia yang menentukan.” Penjelasan Adegan: Dari adegan di atas terlihat adanya representasi nilai-nilai agama Islam, pada saat Rangga merasa bersalah karena telah mengikuti ujian dan tidak ikut sholat jumat, ia bingung dan meminta nasehat dari Imam Hasyim. Nilai-nilai agama Islam terlihat dari ucapan Imam Hasyim yang menjelaskan kepada Rangga : “ Tuan Rangga, saya mengerti masalah anda, tapi sebenarnya tidak serumit itu. Karena di Eropa ini, kita hidup damai dan harus belajar tentang toleransi. Mereka sebagai orang Eropa menghormati Muslim di sini, dan kita 80 juga harus menghormati mereka. Dalam situasi yang anda hadapi ini, serahkan semuanya pada Allah. Allah yang menentukan, bukan kita yang sebagai manusia yang menentukan.” Tabel 4.17 Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan "Hanum, Rangga, Fatma, Salim dan Asye sedang makan di restoran muslim" Tanda Penanda Petanda Kata-kata yang Terlihat adanya ditempel di restoran representasi nilai-nilai yang bertuliskan agama Islam “Makan sepuasnya, bayar sesukanya”. Ucapan Salim suami Fatma kepada Rangga : “bahwa pemilik restoran tidak hanya menjalankan bisnis, tetapi juga sedekah dan ikhlas, sebagai Muslim, dia bisa berbagi dengan non muslim di sini.” Penjelasan Adegan: Dari adegan di atas terlihat adanya representasi nilai-nilai agama Islam dari kata-kata yang ditempel di restoran yang bertuliskan “Makan sepuasnya, bayar sesukanya”. Salim suami Fatma menjelaskan kepada Rangga : “bahwa pemilik restoran tidak hanya menjalankan bisnis, tetapi juga sedekah dan ikhlas, sebagai Muslim, dia bisa berbagi dengan non muslim di sini.” 81 Tabel 4.18 Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan "Marion sedang berbicara dengan Hanum" Tanda Penanda Petanda Ucapan Marion kepada Terlihat adanya Hanum : “memang, representasi nilai-nilai kerudung adalah salah agama Islam dari satu cara Islam untuk ucapan Marion kepada melindungi wanita Hanum. Islam, dengan memakai kerudung, kita akan diperlakukan beda di sini, orang-orang menghargai kita di sini (Perancis).” Penjelasan Adegan: Dari adegan di atas terlihat adanya representasi nilai-nilai agama Islam dari ucapan Marion kepada Hanum mengenai kebaikan Islam dalam melindungi wanita muslim dengan memakai kerudung, Marion mengatakan : “memang, kerudung adalah salah satu cara Islam untuk melindungi wanita Islam, dengan memakai kerudung, kita akan diperlakukan beda di sini, orang-orang menghargai kita di sini (Perancis).” 82 Tabel 4.19 Tayangan film “99 Cahaya Di Langit Eropa adegan "Rangga sedang berbicara dengan Stefan" Tanda Penanda Petanda Ucapan Rangga saat Terlihat adanya menjelaskan tujuan puasa representasi nilai-nilai kepada Stefan : ”agar agama Islam dari kita bisa belajar menahan ucapan Rangga kepada nafsu, dan mendapat Stefan mengenai pahala. ” makna puasa. Penjelasan Adegan: Dari adegan di atas terlihat adanya representasi nilai-nilai agama Islam dari ucapan Rangga kepada Stefan mengenai makna kebaikan puasa dalam agama Islam, Rangga menjelaskan tujuan puasa : ”agar kita bisa belajar menahan nafsu, dan mendapat pahala. ” 4.3 Analisa Signifikansi Ikonik Tidak Terkodekan dari Film 99 Cahaya Di Langit Eropa Pada signifikansi tahap kedua, tanda bekerja melalui ikonik tidak terkodekan yang memaparkan beberapa aspek tentang realitas dari sebuah film ”99 Cahaya Di Langit Eropa” yang patut dicermati oleh seluruh umat manusia di dunia. Untuk menggali sisi signifikansi ikonik tidak terkodekan tersebut penulis, menggunakan metode analisis semiotika terhadap tanda, makna dan bahasa yang tersirat di dalam film ”99 Cahaya Di Langit Eropa”. 83 Beberapa ikonik tidak terkodekan dapat terlihat dalam film ”99 Cahaya Di Langit Eropa” sebagai berikut ini : 1. Adegan ke 1 : pada adegan ke 1, terjadi diskriminasi terhadap agama Islam dan ras. Pada saat guru Asye sedang menjelaskan mengenai sejarah pengepungan Wina pada tahun 1683, penaklukan Pasukan Turki di bawah kepemimpinan Kara Mustafa oleh Austria yang mendapat bantuan dari Jerman dan Polandia, terjadi diskriminasi yang dapat dilihat dari kata-kata teman Asye yang mengatakan : “Kara Mustafa seorang Turki bukan? Jadi seperti Asye, jangan-jangan dia kakeknya Asye.” Asye menjawab “tidak, saya tidak kenal dia”. Selanjutnya temannya Asye (Leon) menjawab : “Tapi kamu orang Turki dan memakai kerudung seperti Kara Mustafa”. Ucapan temannya Asye menyiratkan makna diskriminasi terhadap orang Turki dan agama Islam karena Asye mengenakan kerudung, sementara ada teman Asye lainnya yang memakai tutup kepala, anak laki-laki yang mengenakan tutup kepala sejenis kupluk, tidak dihina. Teman Asye (Leon) menghina Asye karena Asye mengenakan kerudung sama dengan Kara Mustafa. 2. Adegan ke 2 : Dari adegan ke 2, terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam, pada saat Fatma mencari pekerjaan, ia ditolak dengan alasan ia tidak fasih berbahasa Jerman. Hal tersebut terlihat dari ucapan orang yang menolak Fatma : “Tetapi tidak ada lowongan pekerjaan di sini, 84 lagipula bahasa Jerman anda tidak fasih”. Fatma ditolak bukan hanya karena tidak terlalu fasih berbahasa Jerman, namun sebenarnya karena ia memakai kerudung. Terlihat ikonik tidak terkodekan pada saat orang itu mengusir Fatma keluar dari tokonya dan menolak permintaan Fatma yang sedang mencari pekerjaan. 3. Adegan ke 3 : dari adegan ini, terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam pada saat Khan dan Rangga akan sholat di tempat terbuka di kampus (karena tidak disediakan Mushola di kampus bagi mahasiswa muslim). Terlihat ikonik tidak terkodekan dari ucapan Maarja pada saat menegur Khan dan Rangga dengan ucapan : “Khan, Rangga, apa yang kalian lakukan? Prof. Raindhardt sudah katakan jangan sembahyang di sini, karena ini ruangan umum. Mahasiswa lain merasa terganggu. Bukannya sudah disiapin ruangan buat kalian. Di samping pantry”. Sebenarnya kalau memang Prof. Raindhardt mengatakan bahwa mereka tidak boleh sembahyang di tempat umum, Khan dan Rangga berhak menggunakan tempat umum karena ruangan yang dipakai oleh mereka untuk sembahyang juga termasuk tempat umum. 4. Adegan ke 4 : terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam, bahkan terhadap agama lain, di mana di dalam kampus tidak disediakan fasilitas untuk beribadah bagi mahasiswa, namun tempat ibadah dicampur menjadi satu, baik bagi agama Kristen Protestan, Khatolik, Budha dan Islam. Seharusnya, di dalam kampus disediakan fasilitas beribadah bagi 85 mahasiswa. Terlihat ikonik tidak terkodekan dari adanya gambar patung Budha, Patung Yesus, dan Patung Bunda Maria. 5. Adegan ke 5 : terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam, pada saat Hanum bertanya kepada Fatma : “Kenapa kamu tidak cari pekerjaan di sini?”. Fatma menjawab : “susah cari pekerjaan di sini, mungkin karena ini (Fatma sambil memegang kerudung, memberikan isyarat kepada Hanum bahwa di sana, orang-orang muslim akan susah mencari pekerjaan).”Ikonik tidak terkodekan terlihat pada saat Fatma memegang kerudungnya. 6. Adegan ke 6 : terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam, terlihat ikonik tidak terkodekan dari ucapan teman-temannya yang mengatakan : “Tutup kepalamu bau, cepat dicuci.” 7. Adegan 7 : terlihat adanya ikonik tidak terkodekan yang merepresentasikan diskriminasi terhadap agama Islam dari ucapan gurunya Asye : “Asye sayang, tinggalkan kerudungmu di rumah saja, supaya Leon tidak mengejek kamu. Anak kecil sepertimu tidak seharusnya berkerudung di sekolah.” 8. Adegan 9: Dari adegan di atas terlihat adanya ikonik tidak terkodekan dari ucapan gurunya Asye : “anda sebagai ibunya Asye seharusnya menjelaskan kepadanya bahwa bukan suatu keharusan baginya untuk memakai kerudung di sekolah, setiap hari Asye selalu diolok-olok anak lainnya, bagaimana anda bisa membiarkannya.” 86 9. Adegan 10 : Dari adegan di atas terlihat adanya diskriminasi terhadap agama Islam terlihat dari ucapan Hanum : “di sini susah cari pekerjaan mas, aku saja yang tidak pakai kerudung susah, apalagi Fatma yang pakai kerudung.” Ikonik tidak terkodekan terlihat dari tatapan mata Hanum saat mengucapkan kalimat tersebut, ia terlihat tertekan tinggal di Wina sebagai orang Muslim karena sering mendapatkan perlakuan berbeda. 10. Adegan 11 : Dari adegan di atas terlihat ikonik tidak terkodekan terlihat dari ucapan 2 orang asing : “ Kamu tahu kenapa saya suka maka roti croissant ini? aku akan menceritakkannya, saat orang Turki datang, kita mengalahkannya, dan roti ini sebagai symbol kejadian itu, kau tahu bentuk bendera Turki bukan, seperti roti ini. Dan setiap aku makan roti ini, aku seperti mengalahkan mereka (orang Turki).” Ikonik tidak terkodekan terlihat dari cara 2 orang asing menggambarkan roti croissant dengan bendera Turki dan menunjukkan rasa tidak suka mereka kepada orang Turki dengan cara memakan roti croissant tersebut. 11. Adegan 12 : ikonik tidak terkodekan yang merepresentasikan nilai-nilai agama Islam yang mengajarkan kebaikan kepada orang yang menghina, terlihat pada saat Fatma memutuskan untuk tidak membalas 2 orang asing yang menghina, namun ia membalasnya dengan kebaikan, yaitu dengan membayar tagihan ke 2 orang asing tersebut dan menuliskan sebuah catatan buat 2 orang asing tersebut. Ikonik tidak terkodekan terlihat dari 87 wajah Fatma yang ikhlas membalas perbuatan 2 orang asing tersebut dengan kebaikan yang diajarkan agama Islam. Kata-kata dalam surat Fatma juga menunjukkan ikonik tidak terkodekan dengan mengatakan bahwa saya adalah muslim, nikmati makanan anda. Kata-kata Fatma tersebut sangat menyentuh hati 2 orang asing yang telah menghina tersebut. 12. Adegan 13 : pada saat Hanum bertanya kepada Fatma mengapa ia tidak membela diri pada saat 2 orang asing menghina Negara dan agamanya. Fatma menjawab : “saya harus mengalah karena saya memakai ini. Sebagai agen muslim, maka saya harus sabar, ikhlas, membawa kedamaian bagi siapapun, bahkan bagi yang non muslim, berperang lewat karya dan bukan lewat pedang.” Ikonik tidak terkodekan tampak pada saat Fatma mengucapkan kalimat saya harus mengalah karena saya memakai ini, Fatma mengucapkan tersebut sambil memegang kerudungnya (kata saya memakami ini, maksudnya adalah saya memakai kerudung). 13. Adegan 14 : Pada saat Rangga meminta Prof.Raindhardt agar ujian tidak diadakan pada saat sholat Jumat, karena Rangga tidak bisa meninggalkan sholat Jumat. Prof.Raindhardt menyatakan ucapan yang diskriminatif : “ Saya tidak bisa mengganti tanggal ujian hanya untuk kamu dan Khan (karena hanya Rangga dan Khan yang Muslim),apa kata orang lain nanti? Tuan Rangga, apa anda sadar akan konsekuensinya? apabila anda 88 tidak mengikuti ujiannya? anda tidak akan lulus semester ini, anda akan mengulang tahun depan, dan ingat saya yang mempromosikan anda di kampus ini, bisakah anda menjaga reputasi saya di kampus ini. Saya tahu satu kalimat dalam agama Islam, Bismillahirohmannirohim, yang artinya dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, jadi apa masalahnya, Tuhan anda pasti mengerti ada hal penting dalam hidup yang harus anda lakukan, dan anda akan melewatkan sholat Jumat, Tuhan anda Maha Penyayang, apa masalahnya? Agama seharusnya membuat hal menjadi lebih mudah, bukan sebaliknya, saya rasa anda setuju tuan Mahendra.” Adegan ini sangat menarik karena terjadi pertentangan batin pada diri Rangga, di mana ia dihadapkan pada situasi yang sulit. Harus mengikuti ujian atau sholat Jumat. Ikonik tidak terkodekan tampak dari wajah Rangga dan Prof. Rainhardt yang saling bertentangan membela argumennya masing-masing. 14. Adegan 15 : ikonik tidak terkodekan terlihat dari papan yang tergantung di belakang Hanum pada saat sedang berbicara dengan Fatma dan temanteman Fatma. Papan tersebut bertuliskan nilai-nilai agama Islam yang dianut oleh agen Muslim yang baik di Wina : “Agen Muslim terbaik di Wina: Selalu tersenyum dan ramah, selalu belajar dan belaja, bisa dipercaya saat berdagang.” 15. Adegan 16 : ikonik tidak terkodekan terlihat dari kata-kata yang ditempel di restoran yang bertuliskan “Makan sepuasnya, bayar sesukanya”. Salim 89 suami Fatma menjelaskan kepada Rangga : “bahwa pemilik restoran tidak hanya menjalankan bisnis, tetapi juga sedekah dan ikhlas, sebagai Muslim, dia bisa berbagi dengan non muslim di sini.” Makna dari katakata yang ditempel di tembok restoran tersebut menunjukkan nilai-nilai agama Islam yang dianut oleh orang Muslim yang mengajarkan untuk bersedekah dan ikhlas serta berbagi baik kepada muslim dan non muslim di manapun mereka berada. 4.4. Pembahasan Keberadaan diskriminasi rasial dan agama dalam kehidupan keseharian tidak dapat dipungkiri. Diskriminasi telah mengakar dalam berbagai bagian dari hidup, bisa terjadi di dalam lingkungan, komunitas, pendidikan, dan dunia kerja. Suka atau tidak suka, itu merupakan sebuah fakta yang harus kita sikapi secara bijaksana. Diskriminasi perlu diminimalisir jika tidak dapat dihilangkan, karena diskriminasi akan menimbulkan rasa superioritas ras atau agama tertentu yang akan berujung pada penindasan dan pembatasan. Padahal sesungguhnya tiap ras atau agama mempunyai ciri khas, keunikan, kelebihan, dan tentunya kekurangan masingmasing, sebagaimana banyak disebutkan dalam ajaran agama, kepercayaan, dan kesepakatan hak asasi manusia yang berlaku universal, bahwa sesungguhnya setiap manusia adalah sama dan tidak seharusnya ada pembedaan atau batasan bagi ras atau golongan tertentu, bahwa setiap manusia memiliki harkat, martabat, dan derajat yang sama. 90 99 Cahaya di Langit Eropa adalah sebuah film yang disutradarai oleh Guntur Soeharjanto yang mendaulat Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, Raline Shah, Nino Fernandez, Dewi Sandra, Marrisa Nasution, Alex Abbad, dan Geccha Tavvara sebagai pemeran-pemerannya. Dalam film ini ditampilkan berbagai macam konflik yang muncul akibat adanya diskriminasi terhadap agama Islam di Perancis, salah satunya adalah pada saat Abimana Aryasetya yang memerankan Rangga, dihadapkan kepada pilihan antara mengikuti shalat Jum’at atau ujian yang apabila ditinggalkan akan mengancam kelulusannya, Ia sukses menyadarkan siapapun yang menonton film ini, bahwa menjadi minoritas itu sulit, apalagi yang tengah diuji adalah keimanan. Rangga juga mengalami kesulitan mencari tempat shalat di kampus sehingga terpaksa shalat di ruang ibadat seluruh agama, di antara salib, patung Budha, dan asap hio. Acha Septriasa yang sukses memerankan Hanum Rais (istri Rangga), menunjukkan akting yang natural akan kebosanan Hanum setelah beberapa lama tinggal di Wina tanpa kegiatan, belum lagi kendala bahasa sehari-hari yaitu bahasa Jerman, diskriminasi terhadap muslim dan pendatang, mampu digambarkan dengan baik oleh Acha melalui akting apiknya. Cukup membangkitkan emosi dan imajinasi penonton tentang kehidupan seorang istri yang mendampingi suaminya S3 di luar negeri sekaligus juga bagaimana menjembatani gap budaya dan menyebarkan kebaikan melalui misi “menjadi agen Muslim yang baik”. Tokoh lain yang juga sangat menarik adalah Fatma Pasha, ia merupakan tokoh penting yang membuka mata (dan juga hati) sang tokoh utama, Hanum Rais, 91 dalam mengenal sisi lain sejarah Islam di Eropa. Ia tak hanya sekedar sahabat dekat tetapi sekaligus juga pemberi inspirasi yang mengubah pandangan Hanum tentang kehidupan. Sosok sederhana yang memiliki ketebalan iman untuk tetap mempertahankan jilbabnya di kota modern, Wina. Memiliki misi menjadi agen muslim yang baik di tempat di mana Islam memiliki image yang kurang baik, dianggap sebagai agama dengan ajaran penuh kekerasan dan identik dengan teroris. Tokoh Ayse yang diperankan Geccha Tawara juga sangat menarik perhatian penonton. Geccha mampu memerankan Ayse dengan sangat baik untuk anak seumurannya sekaligus debutnya di layar lebar. Geccha yang menggemaskan membuat siapapun yang menonton film ini akan ikut terharu dengan keteguhannya untuk tetap berjilbab meski gurunya membujuk untuk melepas jilbab agar ia tak lagi diperolok teman-teman sekelasnya. Ayse yang cerdas dan kritis menyentil Hanum dengan pertanyaan mengapa ia tidak berjilbab padahal seorang muslimah. Geccha juga menunjukkan ketegarannya dalam menjalani takdir yang cukup berat untuk ditanggung anak seusianya sebagai penderita kanker. Film 99 Cahaya di Langit Eropa, mengungkap rahasia Islam di Benua Eropa, dengan pengambilan gambar di Perancis. Selain memanjakan mata dengan keindahan bangunan Eropa yang elegan dan klasik, disana pula kita bisa melihat rahasia-rahasia Islam yang ada di bangunan. Menjadi kaum minoritas di Eropa tentunya sangat sulit. Tapi, bagi Fatma Pasha dan Ayse mereka sangat bangga dan terus menyebarkan sejarah-sejarah Islam di Eropa. Mereka menyebutnya Agen Muslim, belajar tentang sejarah Islam dengan mengunjungi Museum, Bukit dan Bangunan lainnya. 92 Film religi yang disajikan dengan nuansa Eropa, tempat dimana masih banyak rahasia yang belum diketahui oleh orang muslim di Indonesia atau bahkan di negara lain. Islam memiliki pengaruh yang kuat di Negara Eropa, bagaimana Fatma, Ayse, Rangga, Hanum, Khan, Marion sebagai Agen Muslim yang sejati walaupun golongan minoritas, mereka tetap mempertahankan keyakinannya dan menjaga toleransi. Sebuah karya dan seni yang luar biasa dapat dilihat dalam film ini, menyajikan keindahan Islam di Eropa. Bagaimana belajar sejarah Islam, bagaimana menjadi Agen Muslim yang baik semuanya disajikan manis dan luar biasa di film ini. Perjalanan dan kisah Agen Muslim dalam menyampaikan sejarah Islam. Film 99 Cahaya di Langit Eropa mampu memberikan inspirasi tentang toleransi dan sikap saling menghargai antar umat beragama.