1. Pemeriksaan MRI dindikasikan... C. ........CVD...negatif 2. Apakah gejala adie – holmes C. Tarsik pupil reaction 3. Bila seorang kesulitan turun tangga oleh karena penglihatan terganggu,mana yg rusak C. N. Trochlearis 4. Spastisitas dijumpai pada kelainan A. Certicospinal 5. Penderita dengan hipokinesia dijumpai pada C. Subtansia nigra 6. Kontraindikasi pungsi lumbal B. Adanya pupil edema 7. Pada GCS adanya verbal respon yang confuse berapa GCSnya D. 4 8. Pada GCS adanya motorik respon abnormal berapa GCSnya C. 3 9. Paraparese adalah D. Lumpuh pada kedua tungkai 10. Reflek trisep terdiri dari afferent n. Radialis, efferent terdiri dari A. N. Radialis 11. Cornea reflek terdiri dari afferent n. Trigeminus, dan yang efferent B. n. Fascialis 12. Reflek bisep terdiri dari yang afferent n. Musculocutaneus, yang efferent C. N. Musculocutaneus 13. Babinski reflek terdiri dari afferent n. Plantaris, yang efferent B. n. Isciadicus 14. Hofman tromner reflek terdiri dari afferent n. Medianus, yang effrent A. N. Medianus 15. Reflek cahaya pupil terdiri dari afferent adalah n. Opticus yang efferent adalah C. N. Oculomotorius 16. Reflek maseter terdiri dari afferent n. Trigeminus dan efferent adalah D. N. Trigeminus 17. Pleksus brachialis truncus superior terbentuk dari C. C5-C6 18. N. Medianus terbentuk dari B. fasciculus lateral – medial 19. N. Radialis terbentuk dari C. Fasciculus posterior 20. Menghindari terjadinya ulcus dekubitus B. perub. Posisi 21. Pada pemeriksaan bels palsy dg pemeriksaan derajat kekuatan otot orbikularis D. Dekatkan dan tekan kedua bibir , gerakan mencucu/atau bersiul 22. Erb palsy sering tjadi pada B. bayi baru lahir 23. Vertebra cervical? E. A dan D (7 tulang dan 8 sendi) 24. DD dari CTS adalah, kecuali B. marfan Syndrome 25. Untuk menegakkan diagnosis CTS diperlukan tes berikut kecuali . snellen test 26. Pemeriksaan penunjang diagnosis CTS kecuali C. Adson test 27. Dibawah ini mengenai paraplegi kecuali C. Tidak terjadi atrofi otot2 yang lumpuh 28. Berikut benar pada test sistem sensorik paraplegi kecuali C. Tes visualisasi 29. Penyebab scoliosis terbanyak pada anak C. Idopatik 30. Alat bantu penderita skoliosis E. A dan C benar (boston dan milwangke) 31. Indikasi dilakukan bedah pd skoliosis bila : kelengkungan lebih dari 30 derajat 32. Gambaran klinis spesifik yg menunjukkan gangguan guilan bare syndrome C. Kelemahan otot yg simetris mulai ekstremitas bawah meluas ke ektremitas atas 33. Yang menyebabkan meningkatnya tekanan intracranial B. multiple sklerosis 34. Pada pemeriksaan penderita empty sella biasanya dtemukan E. Herniasi sisterna sub arachnoid kedalam fosa hipofise 35. Adanya tumor di saluran aquaduktus dapat menimbulkan B. hidrosephalus obstruktif 36. Gejala khas yg dtemukan pada penderita normal pressure hidrosephalus : A. Gait disturbance 37. Gambaran klinis yg tidak sesuai dg ciri khas nyeri kepala migren B. berlangsung dg manifestasi serangan selama 30menit-7 hari 38. Jaringan intracranial yang peka nyeri B. sinus sinus cranialis 39. Tes provokasi untuk nyeri radicular ischiadicus adalah A. Tes Laseque 40. Tes provokasi untuk pemeriksaan nyeri cervical root syndrome C. Tes libermite 41. Salah satu ciri khas nyeri kepala cluster E. Lakrimasi, konjungtival injeksi 42. Yang termasuk tipe generalized seizzure B. kejang primer tonik klonik 43. Kejang motorik yang disebut jacksonian seizzure adalah A. Kejang parsial sederhana 44. Kejang motorik yang dikenal psikomotor seizzure adalah B. kejang parsial komplek 45. Psikomotor seizzure kelainannya bersumber di C. Lobus temporalis 46. Fokus kelainan dari kejang parsial yang paling banyak adalah C. Lobus temporalis 47. Serangan kejang2 epilepsi yang karakteristik adanya fenomena gangguan visual khas dari D. Lobus ocipitalis 48. Serangan kejang epilepsi yang karakteristik adversive attack berasal dari A. Lobus frontalis 49. Serangan kejang epilepsi “Tingling” bertasal dari B. lobus parietalis 50. Serangan kejang2 disertai fenomena aleksia appraksia acalculia biasanya terjadi pada B. epilepsi lobus parietalis 51. Pasien datang dg serangan kejang tanpa disertai gangguan kesadaran, disertai gangguan halusinasi auditorik.... D. Serangan parsial sederhana dg gejala psikis 52. Pasien datang dengan serangan kejang2 yg awalnya disertai dg amnesia, perubahan perilaku....D. serangan parsial komplek 53. Keadaan yg mirip dg kejang epilepsi dimana pasien memberikan gejala gerakan kepala, gerakan mata berkedip, gerakan stereotipik, kemungkinannya D. Tic 54. Penderita datang dg ksadaran membuka mata dg rangsang nyeri, bicara kacau, teriak2, GCSnya adalah D. 234 55. Kerusakan medspin setinggi torakal VII memberi gejala B. paraparese UMN 56. Seorang penderita datang dg kesadaran.....membuka mata dg rangsang nyeri, mengerang, memberikan reaksi....penilaian GCS A. 222 57. Subdural hematoma D. Perdarahan antara duramater dan arachnoid 58. Pasien dg trauma kapitis yg mengalami fraktur fossa anterior kranial dapat dtemukan kecuali E. Subkonjungtival Hemorragic 59. Pada fraktur os petrosus dapat gambaran klins B. battle Sign 60. Jaringan otot yg terjepit dibawah falk cerebri C. Subfaltic herniasi 61. Salah satu gejala klinis pada herniasi di talamus A. Tes kalori dengan tidak ditemukan adanya nistagmus 62. Salah satu gejala herniasi di uncal ialah B. pola pernapasan akustik 63. Gejala motorik pada herniasi di thalamus adalah A. Osteonikasi 64. Pada seorang penderita didaptkan....wajah psilateral dan defisit sensorik D. Hemiparese afferent 65. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya gejala hiporefleksia dan paralisis fleksi B. gangguan LMN 66. Soal kasus Seorang penderita datang dg keluhan kelemahan sisi kiri tubuh. Pemeriksaan fisik didapatkan rflek fisiologis meningkat reflek patologis negatif, kaku pada tungkai kiri otot2 betis mengecil Keluhan pasien tsb merupakan gejala gangguan C. UMN 67. Kerusakan yg terjadi pada pasien tsb adalah A. Traktus piramidalis pada hemisfer kanan 68. Atrofi yg terjadi pada penderita adalah D. Disuse atrofi 69. Reflek patologis penderita adalah A. Reflek bisep 70. Soal kasus Seorang pasien 40 tahun ditemukan keluarga dikamar tidur keadaan tidak sadar, muntah2, tdk panas, tdk ada luka dikepala, pernapasan tdk teratur, tensi 200/100. EKG DBN Penanganan pertama yg penting bagi pasien koma tsb diatas belum jelas penyebabnya, selain penanganan 5B obat yg diberikan D. Citicholin 2x500 mg iv/hari 71. Pada pemeriksaan lanjut dtemukan pasien somnolen, pupil miosis, isokor 2 m ODS, pernapasan cheyene stokes A. Herniasi tipe uncal, tahap dienchepalon 72. Pada herniasi otak dg lesi supratentorial, ciri tahap mesenchepalon adalah pupil anisokor akibat adanya : B. lesi n. III 73. Dari pemeriksaan lanjutan ternyata pasien menurut kluarganya sering sakit kepala ada riwaayat darah tinggi, jarang berobat teratur.... D. Stroke hemorragic 74. Berdasarkan penilaian ‘gajah mada score” diagnosa berdasarkan adanya B. nyeri kepala, gangguan kesadaran, reflek patologi babinski positif 75. Berdasarkan penilaian ‘....stroke score” angkanya menunjukkan D. 4,5 76. Dari pemeriksaan Ct scan kepala gambaran lesi yg nampak A. Hiperdense 77. Faktor resiko dari pasien tsb E. Hipertensi 78. Dalam perjalan penyakitnya pasien tsb membaik dan pasien dapat membuka mata spontan, tdk dpat bicara tp mengerti apa yg dbicarakan orng lain, ekstremitas kiri dpat dgerakan A. Afasia motorik 79. HNp disebabkan karena B. proses degenerasi 80. Pada penderita low back pain pengobatannya kecuali B. obat narkotik dan psikotik 81. Lokasi tersering kena HNP C. lumbal 82. Penatalaksanaan OA lutut D. Latihan fleksi ekstensi lutut sambil duduk 83. Gejala klinis yg sering djumpai pada penderita OA B. deformitas sendi dan krepitasi 84. Plantar fasitis predileksinya pada D. Os calcaneus 85. Pemeriksaan penunjang yg dapat dilakukan untuk diagnosa plantar fasitis kecuali B. endoskopi