BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi (communication) berasal dari kata Latin yaitu communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan suatu efek tertentu. Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan. Pikiran bisa berupa gagasan, informasi, opini, dan lainnya. Sedangkan perasaan dapat berupa keyakinan, kepastian, keberanian, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati seseorang. Menurut Effendy (2004:50), komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa, jelasnya merupakan singkatan dari komunikasi media massa. Komunikasi Massa merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang komunikasi massa. Komunikasi massa adalah komunikasi yang melalui media massa, yakni surat kabar, majalah, radio, televisi dan film. Isi komunikasi massa bersifat umum dan terbuka. Oleh karena itu, maka sumber komunikasi massa bukanlah satu orang, melainkan suatu organisasi formal dan sang pengirimnya seringkali merupakan komunikator professional. Komunikasi massa menekankan pada isi atau pesan dengan penggunaan media. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa atau mass communication merupakan suatu proses komunikasi dengan menggunakan media massa. Menurut Rakhmat (2004:65), komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar melalui media cetak, surat kabar, majalah, elektronik, radio dan televisi, sehingga pesan dapat diterima secara serentak dan sesaat. Pesan yang disampaikan melalui media massa merupakan produk dan komoditi yang mempunyai nilai tukar, serta acuan simbolik yang mempunyai nilai guna. 2.1.2 Karakteristik Komunikasi Massa Karakteristik komunikasi massa dibatasi pada lima jenis media massa yang dikenal sebagai The Big Five of Mass Media. Media massa ini terdiri dari koran, majalah, radio, televisi, dan film. Karakteristik komunikasi massa secara konsepsional adalah : 1. Komunikasi media massa diperuntukkan bagi khalayak luas, heterogen dan tersebar, serta tidak mengenal batas geografis kultural. 2. Bentuk kegiatan komunikasi melalui media massa bersifat umum. 3. Penyampaian pesan melalui media massa cenderung berjalan satu arah. 4. Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal, dan terorganisasi. 5. Penyampaian pesan melalui media massa, dilakukan secara berkala, tidak bersifat temporer. 6. Isi pesan yang disampaikan melalui media massa mencakup berbagai aspek kehidupan manusia seperti sosial, ekonomi, politik, budaya, dan lainnya yang mencakup di sekitar lingkungan manusia. 2.1.3 Ciri-Ciri Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan suatu ilmu yang ditujukan kepada audien dengan melalui media massa. Apabila dibandingkan dengan jenis-jenis komunikasi lainnya, komunikasi massa mempunyai cirri-ciri khusus yang disebabkan oleh sifat-sifat komponennya. Menurut Effendy (2006:22), adapun ciri-ciri dari komunikasi massa adalah sebagai berikut : 1. Komunikasi massa berlangsung satu arah Komunikasi massa berlangsung satu arah (one way communication) berarti tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator. Wartawan sebagai komukator tidak mengetahui tanggapan dari para pembacanya terhadap pesan dan berita yang disiarkan. Demikian pula terjadi pada penyiar televisi, radio, dan sutradara film yang tidak mengetahu tanggapan dari para khalayak yang menjadi sasarannya. Yang dimaksud dengan “tidak mengetahui” adalah tidak mengetahui pada waktu proses komunikasi berlangsung. Konsekuensi dari situasi komunikasi ini adalah komunikator pada komunikasi massa harus melakukan perencanaan dan persiapan agar pesan yang disampaikan pada komunikan harus bersifat komunikatif sehingga dengan mudah dapat dipahami. 2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yakni suatu institusi atau organisasi. Oleh karena itu, komunikatornya melembaga. Komunikator tidak mempunyai kebebasan individual karena dalam menyebarluaskan pesan komunikasinya bertindak atas nama lembaga, sejalan dengan nama stasiun televisi yang diwakilinya. Konsekuensi dari sifat komunikator yang melembaga adalah peranannya dalam proses komunikasi ditunjang oleh orang lain. Kemunculannya dalam media komunikasi tidak sendirian, tetapi bersama dengan orang lain. 3. Pesan komunikasi massa bersifat umum Pesan yang disebarluaskan melalui media massa bersifat umum karena pesan yang disampaikan atau disebarkan media massa bersifat umum (publik), ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum, sehingga tidak ditujukan kepada perseorangan atau sekelompok tertentu. Media massa tidak akan menyiarkan suatu pesan yang tidak menyangkut kepentingan umum. 4. Media komunikasi massa menimbulkan kerempakan Media massa mempunyai ciri mempunyai kemampuan yang dapat menimbulkan keserempakan pada khalayak dalam menerima pesan – pesan yang disebarkan. 5. Komunikasi massa bersifat heterogen Komunikasi atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat heterogen. Dalam keberadaanya secara terpencar dimana satu sama lainnya tidak saling mengenal dan tidak memiliki kontak pribadi, mempunya perbedaan dalam berbagai hal seperti jenis kelamin, usia, agama, ideologi, pekerjaan, pengalaman, kebudayaan, pandangan hidup dan sebagainya. Heterogenitas khalayak seperti itu yang menjadi kesulitan seorang komunikator dalam menyebarkan pesannya melalu media massa karena setiap individu dan khalayak menghendaki keinginannya terpenuhi. Cara untuk mengatasi heterogenitas adalah mengelompokkan menurut jenis kelamin, usia, agama, dan lainnya berdasarkan perbedaan. 2.1.4 Fungsi Komunikasi Massa Komunikasi massa yang merupakan suatu proses berkomunikasi melalui media massa mempunyai dua fungsi yaitu fungsi komunikasi massa secara umum dan komunikasi secara khusus. Fungsi pertama adalah fungsi umum, menurut Siti Karlinah dan rekan (2007:18), fungsi komunikasi massa atau fungsi dari media massa dilihat dari perspektif secara umum yang meliputi fungsi memberi informasi, memberi pendidikan (to educated), memberi hiburan (to entertain) dan memengaruhi (to influence). Fungsi kedua, fungsi komunikasi massa secara khusus, mempunyai fungsi yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Fungsi komunikasi massa secara khusus adalah sebagai berikut : 1. Fungsi untuk meyakinkan melalui pengukuhan atau memperkuat sikap atau nilai seseorang, mengubah sikap, menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu serta memperkenalkan etika atau menawarkan sistem nilai tertentu. 2. Fungsi menganugerahkan status, yaitu fungsi yang dapat menganugerahkan status publik terhadap orang-orang tertentu, sedangkan fungsi membius, merupakan fungsi yang sangat menarik karena khalayak seolah-olah tidak berdaya dalam menerima pesan-pesan yang disampaikan oleh media. 3. Fungsi sebagai alat untuk menciptakan rasa kebersamaan, yaitu kemampuan media massa membuat khalayak menjadi anggota suatu kelompok. 4. Fungsi privatisasi yaitu sebagai suatu kecenderungan bagi seseorang untuk menarik diri dari kelompok sosial dan mengucilkan diri ke dalam dunia sendiri. 2.2 Media Massa 2.2.1 Pengertian Media Massa Menurut Cangara (2003:134), media adalah suatu alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan Pengertian media massa sendiri adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber ke khalayak (penerima) dengan menggunakan alat – alat komunikasi mekanis, seperti surat kabar, film, radio, dan televisi. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa media massa merupakan media yang digunakan dalam penyampaian pesan dari komunikator kepada khalayak yang berjumlah besar secara serempak. Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi dengan menggunakan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif yang dapat mengubah sikap, pendapat dan prilaku komunikasi (Effendy, 2000). Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi inovasi (Fauziahardiyani, 2009). Media massa sangat berperan dalam perkembangan atau bahkan perubahan pola tingkah laku dari suatu masyarakat, oleh karena itu kedudukan media massa dalam masyarakat sangatlah penting. Dengan adanya media massa, masyarakat yang tadinya dapat dikatakan tidak beradab dapat menjadi masyarakat yang beradab. Hal itu disebabkan, oleh karena media massa mempunyai jaringan yang luas dan bersifat massal sehingga masyarakat yang membaca tidak hanya orang-perorang tapi sudah mencakup jumlah puluhan, ratusan, bahkan ribuan pembaca, sehingga pengaruh media massa akan sangat terlihat di permukaan masyarakat. 2.2.2 Jenis Media Massa Jenis media massa ada dua yaitu : a. Media massa tradisional Media massa tradisional adalah media massa dengan otoritas dan memiliki organisasi yang jelas sebagai media massa dimana terdapat ciri-ciri seperti: 1. Informasi yang didapat dari lingkungan diseleksi, diterjemahkan dan didistribusikan. 2. Media massa menjadi perantara antara pengirim dan penerima untuk mengirim informasinya melalui saluran tertentu. 3. Penerima pesan tidak pasif dan merupakan bagian dari masyarakat untuk menyeleksi informasi yang mereka terima. 4. Interaksi antara sumber berita dan penerima sangat sedikit. Contoh – contoh dari media massa tradisional ialah, surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film. b. Media massa modern Seiring dengan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam media massa seperti internet dan telepon selular. Media massa yang lebih modern ini memiliki ciri-ciri seperti: 1. Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima, seperti melalui SMS dan media Internet. 2. Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun juga oleh individual atau perorangan. 3. Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu. 4. Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam. 5. Penerima yang menentukan waktu interaksi. 2.2.3 Fungsi Media Massa Komunikasi dalam pelaksanaannya memiliki berbagai macam fungsi dalam kehidupan manusia, seperti berikut ini : 1. Menyampaikan informasi (to inform) 2. Mendidik (to educate) 3. Menghibur (to entertain) 4. Mempengaruhi (to influence) (Effendy,2003:8) 2.3 Program Televisi 2.3.1 Pengertian Program Televisi Kata program berasal dari bahasa Inggris, “programme” atau “program” yang artinya acara atau rencana. Program diartikan sebagai segala hal yang ditampilkan distasiun televisi untuk memenuhi kebutuhan audiensnya (Morrisan, 2008:199). Setiap harinya, televisi menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya beragam. Pada sadarnya apa saja yang dapat dijadikan sebagai program, yang terpenting adalah disukai oleh audiens, tidak bertentangan dengan norma kesusilaan, hokum dan peraturan yang berlaku. Didunia pertelevisian, program merupakan unsur yang sangat penting, karena program yang disiarkan memiliki dampak yang luas terhadap masyarakat. Untuk itulah bagian program merupakan tulang punggung dari suatu stasiun televisi yang mempunyai tugas harus merencanakan program dengan matang, karena apapun yang disiarkan oleh bidang program ditujukan oleh audiensnya, oleh sebab itu wajar bila disebutkan Broadcasting is Planning atau Televisi is Planning, karena semua acara yang disiarkan oleh stasiun televise merupakan acara yang telah direncanakan sebelumnya dan jarang sekali terjadi acara yang insidetil atau tiba – tiba langsung dilakukan pembuatan acaranya. Program televisi dapat diartikan juga sebagai hasil jasa atau hasil produksi dari suatu perusahaan televisi. Menurut Pringle, Starr dan Mc. Cavitt (1991:18-19), meskipun terdapat perbedaan – perbedaan program televisi yang diproduksi antara satu stasiun televisi dengan stasiun televisi lainnya, program dari stasiun televisi tersebut ditentukan oleh empat faktor yaitu: 1. The Audience Audience atau pemirsa itu sendiri yang memilih atau mencari stasiun televisi yang disenanginya untuk setiap programnya. Pemirsa atau penonton boleh tebuka kepada isi acara atau iklan layanan masyarakat dan pengumuman promosi, tetapi tujua utamanya adalah mengamati isi program yang memuaskan kebutuhan pada waktu tertentu. 2. The Broadcaster Mereka yang bertanggung jawab untuk mengoperasikan keuntungan stasiun televisi untuk kepentingan pemiliknya. Makin banyak audiensnya makin besar keuntungan yang dapat direalisasikan. 3. The advertiser Dimana pelaku tertarik untuk menggunakan jasa televisi untuk membawa suatu produk atau atau jasa yang ditujukan untuk khalayak. 4. The Regulator Pemerintah dan dan beberapa agen khususnya FCC (Federal Communication Commision) seperti di Indonesia KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) atau yang diatur dengan undang – undang penyiaran. Tujuannya adalah untuk meyakinkan bahwa stasiun televisi yang dioperasikan adalah untuk melayani kepentingan publik. 2.3.2 Jenis Program Televisi Setiap harinya, televisi menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya beragam. Secara garis besar dapat dikelompokkan berdasarkan jenisnya menjadi dua bagian, yaitu program informasi dan program hiburan. Sementara itu jika dilihat dari sifatnya maka dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu program faktual (meliputi program berita, reality show dan documenter) dan program fiksi (fictional, meliputi komedi dan program drama) (Morrisan, 2008:208). 1. Program berita (informasi) Program informasi adalah segala jenis siaran yang bertujuan untuk tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak. Daya tarik program ini adalah informasi, sehingga informasi inilah yang diberikan kepada audiensnya. Program informasi dapat dipilah menjadi dua yaitu: a. Berita keras (hard news) atau straight news, yaitu segala informasi yang penting dan menarik harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya harus segera diketahui khalayak. b. Berita lunak (soft news) adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. 1. Program Hiburan (Entertainment) Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audience dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, musik, dan permainan (game). Berdasarkan jenis program televise diatas maka dapat diketahui bahwa salah satu jenis program yang biasa disiarkan di televisi adalah program informasi, dimana salah satunya berita. 2.4 Jurnalistik Televisi 2.4.1 Pengertian Jurnalistik Televisi Jurnalistik dalam ilmu komunikasi adalah suatu bentuk komunikasi yang menyiarkan berita atau ulasan berita tentang peristiwa sehari-hari yang umum dan aktual dengan secepat-cepatnya. Menurut Baksin (2009:50), jurnalistik adalah proses penulisan, dan penyebarluasan informasi berupa berita, feature, dan opini melalui media massa. Jurnalistik memberikan informasi, opini, serta hiburan kepada publik melalui suatu alat komunikasi, baik cetak maupun elektronik. Jurnalistik televisi berarti penyebarluasan informasi melalui media elektronik yang berupa televisi dan bersifat audiovisual. Jurnalistik televisi mampu memberikan suatu informasi kepada masyarakat dengan mendekatkan peristiwa dan tempat kejadian. Jurnalistik televisi memiliki tujuan agar isi informasi dapat diterima dan dimengerti dengan baik oleh audience. Media televisi memiliki daya tarik bagi pemirsa karena bersifat audiovisual yang dapat disajikan secara dinamis dan variatif. Melalui media televisi dapat disajikan unsur gerak pada gambar yang disajikan di layar kaca. 2.4.2 Karakteristik Jurnalistik Televisi Jurnalistik elektronik atau televisi yang menyediakan informasi dengan format audiovisual memiliki unsur dominan. Karakteristik jurnalistik televisi adalah : a. Penampilan Anchor (Penyaji Berita) Anchor adalah seseorang yang membawakan dan menyajikan suatu berita. Seorang anchor akan mempengaruhi persepsi atau penerimaan masyarakat terhadap informasi yang disajikan. Penampilan serta kemampuan anchor untuk menyajikan suatu acara dengan komunikatif akan mendapatkan antusiasme dari para penonton. Menurut Boyd dalam Baksin (2009:159), seorang penyiar berita (anchor) harus memiliki : 1. Otoritas 2. Kredibilitas 3. Kejelasan dan kejernihan suara 4. Komunikatif 5. Kepribadian kuat 6. Profesionalitas yang tinggi 7. Penampilan dan volume suara yang prima Anchor harus mampu memberikan informasi dengan baik, karena anchor memiliki peranan penting dalam penyampaian suatu informasi yang jelas dan komunikatif kepada audience. Dalam memberikan informasi, anchor mengucapkan informasi yang mengandung nilai intelektualitas yang tinggi dan informasi yang belum diketahui oleh masyarakat. b. Narasumber Jurnalistik televisi memberikan suatu kepuasan tersendiri pada masyarakat. Kepuasan yang diperoleh apabila dapat melihat dan mendengar secara langsung dari narasumber mengenai suatu kejadian yang disaksikan. Namun, peran reporter dalam mengkombinasikan antara fakta, uraian pemdapat, dan penyajian yang relevan dari narasumber sangat berpengaruh. c. Bahasa Bahasa merupakan sistem ungkapan melalui suara yang dihasilkan oleh pita suara manusia yang bermakna, dengan satuan-satuan utamanya berupa kata-kata dan kalimat-kalimat, yang masing-masing memiliki kaidah-kaidah pembentuknya. Tata bahasa merupakan aturan yang digunakan untuk mendukung keabsahan suatu bahasa sebagai alat komunikasi resmi. Aturan tersebut mengatur agar komunikasi dapat efektif dan efisien. 2.4.3 Bahasa Jurnalistik Televisi Media cetak atau media elektronik menggunakan bahasa yang sesuai dengan standar EYD (ejaan yang disempurnakan) untuk menyampaikan suatu informasi kepada masyarakat. Namun media cetak menekankan pada bahasa formal, sedangkan media elektronik menggunakan bahasa informal. Jurnalistik televisi yang mempunyai sifat intimacy (kedekatan) menggunakan bahasa informal agar audience tidak merasa jenuh dengan penyajian informasi. Menurut Baksin (2009:70), bahasa informal merupakan bahasa tutur yang memungkinkan terjadinya kontak antara komunikator dalam hal ini news anchor dengan komunikan (audience). Sifat media televisi adalah transitory yang berarti hanya meneruskan isi pesan kepada masyarakat sehingga penyusunan naskah jurnalistik harus tepat, ringkas, jelas, dan dapat dimengerti oleh masyarakat. Reporter televisi menulis naskah cenderung menggunakan bahasa inforamal dengan pemilihan kata yang sederhana. Reporter menggunakan bahasa tutur yang bersifat bebas (informal), hal ini dilakukan agar lebih komunikatif dan mudah dipahami. Penyajian dari reporter yang bersifat informal biasanya tidak diikuti oleh penyiar berita, karena penyiar berita biasanya menggunakan struktur bahasa formal dalam memberikan informasi kepada masyarakat. 2.4.4 Karya Televisi Menurut Baksin (2009:79-81), pada umumnya penyelenggaraan siaran stasiun televisi umum terbagi menjadi dua, yaitu : 2. Karya Artistik Karya artistik merupakan produksi acara televisi yang menekankan pada aspek artistik dan estetik, sehingga unsur keindahan menjadi unggulan dan daya tarik acara semacam ini. Karya artistik lebih banyak dikerjakan oleh mitra stasiun televisi, yakni para agency dan production house (PH). Proses jual beli acara yang dianut oleh kalangan broadcasting yaitu : 1. Sistem jual lepas (brought buy). Apabila sample program telah diterima dan telah disetujui oleh bagian aquatition department (lokal) maka disepakati harga lepas dari setiap episode acara tersebut. 2. Blocking time Production house (PH) yang menawarkan paket acara harus membeli jam tayang (air time) di stasiun televisi yang bersangkutan. 3. Profit sharing Dalam sistem ini terjadi kesepakatan antara PH dan stasiun televisi untuk bersama-sama menanggung untung dan resiko. Jika acara yang ditayangkan memperoleh pemasukan iklan, maka kedua belah pihak akan melakukan bagi hasil yang besarnya telah ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama. 2. Karya Jurnalistik Karya jurnalistik diproduksi dengan pendekatan jurnalistik yang mengutamkan kecepatan penyampaian, mengusung informasi dari sumber pendapat, realita, dan peristiwa. Kategori karya jurnalistik dapat dikategorikan menjadi : 1. Berita aktual yang bersifat timeconcern. 2. Berita nonaktual yang bersifat timeless. 3. Penjelasan yang bersifat aktual. 2.5 Program Berita Televisi 2.5.1 Definisi Berita Televisi Menurut Morissan (2008:8), berita adalah informasi yang penting dan menarik bagi khalayak umum. Informasi yang disajikan dalam sebuah program berita harus memenuhi dua aspek yaitu : 1. Aspek Penting Suatu informasi dapat dikategorikan penting apabila informasi tersebut dapat memberikan pengaruh atau memiliki dampak kepada para penonton. Ada beberapa berita yang memiliki suatu informasi yang berdampak besar bagi penonton, yaitu : a. Nyawa Manusia Segala informasi yang menyangkut ancaman terhadap nyawa manusia, baik yang telah terjadi maupun berpotensi untuk terjadi, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menjadi berita penting. Peristiwa yang dapat menjadi informasi penting yang menyangkut nyawa manusia seperti bencana alam, kerusuhan massa, serta pemboman yang meresahkan masyarakat. b. Uang Berita yang memiliki pengaruh terhadap kondisi keuangan masyarakat adalah berita yang penting. Berita yang berkaitan dengan keuangan seperti kenaikan harga BBM, kenaikan harga sembako, dan segala sesuatu yang dapat memperlemah daya beli masyarakat. c. Gangguan Berita yang akan mengganggu pikiran dan aktivitas masyarakat merupakan salah satu berita yang penting. Berita semacam ini akan diikuti oleh penonton karena akan membuat hidup mereka tidak nyaman atau mempengaruhi kelancaran kehidupan mereka. Salah satu bentuk dalam berita ini adalah demonstrasi yang akan mengganggu lalu lintas atau berita gangguan terhadap rasa keadilan yang sedang marak terjadi yaitu koruptor yang tidak dihukum karena perbuatannya, kalaupun dihukum hanya hukuman yang ringan. 2. Aspek Menarik Menurut Morissan (2008:9), berita yang menarik adalah jika informasi yang disampaikan itu mampu membangkitkan rasa kagum, lucu/humor, atau informasi mengenai pilihan hidup dan informasi yang mengenai sesuatu atau seseorang yang bersifat unik dan/atau aneh. 2.5.2 Sumber Berita Televisi Program berita yang disajikan oleh stasiun televisi diperoleh melalui beberapa sumber. Stasiun televisi harus mendapatkan berita yang akan mempertahankan kredibilitas pada pemirsa televisi. Apabila liputan berita yang diperoleh tim atau kru tidak baik atau gagal, akan menurunkan kredibilitas stasiun televisi tersebut. Menurut Morissan (2008:10-15), sumber berita televisi terdiri dari : 1. Reporter Reporter dan juru kamera merupakan sumber berita terpenting bagi stasiun televisi karena bertugas untuk mencari informasi dan mengambil gambar di lapangan. Reporter atau juru kamera dapat dikatakan sebagai sumber berita apabila mereka melihat langsung kejadian atau menjadi saksi mata dalam suatu peristiwa. 2. Pelayanan Darurat Reporter diharapkan untuk proaktif terhadap peristiwa yang terjadi di dalam masyarakat. Untuk itu, reporter harus mempunyai jaringan yang dapat memberikan informasi awal yang dapat menjadi petunjuk dari suatu berita penting yang terjadi di masyarakat. Stasiun televisi harus memiliki kontak dengan unit pelayanan darurat seperti polisi, pemadam kebakaran, rumah sakit, pusat informasi dan cuaca, dan lain-lain. 3. Kontak Publik Kontak publik adalah narasumber yang dapat dihubungi oleh semua orang (publik) untuk dimintakan keterangan terkait dengan organisasi atau profesi mereka. Narasumber dapat berasal dari organisasi pemerintah, non-pemerintah, kelompok oposisi, kalangan perguruan tinggi, dan lain-lain. Staf hubungan masyarakat atau juru bicara suatu organisasi atau lembaga merupakan orang yang paling mudah dihubungi sebagai sumber berita. Pejabat pemerintah merupakan sumber berita apabila memberikan pernyataan dan pendapat mengenai persoalan yang sedang hangat dibicarakan. 4. Kontak Pribadi Kontak pribadi adalah milik berharga seorang reporter. Kontak pribadi biasanya terdiri dari para pejabat, tokoh masyarakat, atau orang yang bekerja di lembaga pemerintahan dan non-pemerintahan. Kontak pribadi tidak dapat diakses oleh masyarakat sebagaimana kontak publik. 5. Kantor Berita Kantor berita dapat menjadi sumber berita dengan cara stasiun televisi membeli berita pada kantor berita tersebut. Kantor berita terbesar di Indonesia adalah Kantor Berita Antara yang memiliki reporter di seluruh Indonesia dimana stasiun televisi mungkin tidak memiliki akses ke setiap propinsi. Beberapa kantor berita juga menjual gambar untuk televisi Indonesia. 6. Siaran Pers Siaran pers adalah informasi atau pernyataan (statement) yang dikirimkan ke media massa dengan tujuan untuk dapat dipublikasikan. Siaran pers dikeluarkan untuk mendapatkan citra yang baik atas suatu organisasi. Stasiun televisi harus dapat memisahkan antara fakta dan opini dalam suatu siaran pers. Press release yang dikirimkan dapat menjadi sumber berita yang berguna, namun stasiun televisi harus berhati-hati agar tidak terkesan menyajikan publisitas atau promosi gratis bagi suatu perusahaan atau lembaga tertentu. 7. Jumpa Pers Jumpa pers mempunyai tujuan untuk menyampaikan pesan yang akan menguntungkan lembaga yang mengadakan jumpa pers tersebut. Stasiun televisi harus selektif dalam memilih konferensi pers yang akan diliput dan mempertimbangkan bobot berita dan narasumber yang akan memberikan jumpa pers. 8. Pemirsa Pemirsa televisi terkadang menghubungi stasiun televisi untuk memberikan informasi mengenai suatu peristiwa. Berdasarkan informasi dari pemirsa, reporter dan juru kamera dapat segera berada di lokasi kejadian untuk segera mendapatkan liputan yang aktual. Namun, informasi yang diberikan pemirsa harus diperiksa terlebih dahulu. 9. Saksi Mata Saksi mata dapat menjadi sumber informasi yang sangat baik sebab saksi mata memberikan keterangan dengan cepat sehingga menambah kredibilitas berita yang dibuat. 10. Media Lainnya Siaran televisi dan radio dari berbagai pelosok daerah juga dapat menjadi sumber berita bagi stasiun televisi. Tim kerja bagian pemberitaan sebaiknya memonitori stasiun televisi saingan dalam mengambil berita yang lebih aktual dan lengkap dari yang telah diliput oleh stasiun televisinya. Selain itu, media cetak juga dapat menjadi sumber berita. 2.5.3 Jenis Berita Televisi Jenis program televisi pada dasarnya dibagi menjadi dua, yaitu program hiburan dan program informasi. Program informasi di televisi memberikan banyak informasi pada pemirsa terhadap segala sesuatu hal. Program informasi adalah suatu jenis program yang mempunyai tujuan untuk menambah pengetahuan kepada pemirsa yang menyaksikan program tersebut. Menurut Morissan (2008:24-28), program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu : 1. Berita Keras Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting dan/atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya. Hard news disajikan dalam beberapa durasi, mulai dari beberapa menit seperti breaking news, hingga program berita yang berdurasi hingga satu jam. Berita keras dapat dibagi menjadi beberapa bentuk berita yaitu : a. Straight News Merupakan suatu berita yang singkat atau tidak detail dengan hanya menyajikan informasi yang penting dan mencakup 5W+1H (who, what, where, when, why, dan how) terhadap suatu berita yang diberitakan. Berita jenis ini sangat terikat dengan waktu karena informasinya harus cepat sampai pada audien. b. Feature Feature adalah berita ringan namun menarik. Pada dasarnya berita feature dapat dikatakan sebagai softnews karena tidak terlalu terkait dengan waktu penayangan, namun karena durasinya singkat dan menjadi bagian dari program berita maka feature masuk ke dalam kategori hard news. Namun ada kalanya feature terkait dengan suatu peristiwa penting atau terikat dengan waktu, dan harus segera ditayangkan. Feature ini disebut dengan news feature yaitu sisi lain dari straight news yang biasanya lebih menekankan pada sisi human interest dari suatu berita. c. Infotainment Infotainment berasal dari dua kata yaitu information yang berarti informasi dan entertainment yang berarti hiburan. Infotainment adalah berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat dan bekerja pada industri hiburan seperti pemain film dan penyanyi. Infotainment merupakan hard news karena memuat informasi yang harus segera ditayangkan. Pada saat ini, infotainment disajikan dalam program berita sendiri yang terpisah dan khusus menampilkan beritaberita mengenai kehidupan selebritis. 2. Berita Lunak Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Program yang termasuk dalam kategori soft news adalah : a. Current Affair Current affair adalah program yang menyajikan informasi yang terlait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam. Current affair cukup terikat dengan waktu, namun tidak seketat hard news, batasan penayangan current affair adalah selama isu yang disiarkan masih mendapatkan perhatian dari audien. b. Magazine Magazine adalah program yang menampilkan berita ringan namun mendalam atau dengan kata lain merupakan feature yang berdurasi panjang. Topik yang diangkat dalam magazine disajikan mirip dengan topik atau tema yang terdapat dalam suatu majalah (magazine). c. Dokumenter Dokumenter adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Suatu program dokumenter terkadang dibuat seperti sebuah film. d. Talk Show Program talk show adalah suatu program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topic tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara. Mereka yang menjadi narasumber untuk acara talkshow adalah orang yang telah berpengalaman langsung dengan peristiwa yang diperbincangkan atau mereka yang ahli dalam masalah yang dibahas. Program informasi dalam hard news dan soft news dapat dibedakan berdasarkan sifatnya sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut ini : Hard News Tabel 2.1 Perbedaan Hard News dan Soft News Soft News Harus ada peristiwa terlebih dahulu Tidak perlu ada peristiwa terlebih dahulu Peristiwa harus aktual Tidak harus aktual Harus segera disiarkan Tidak bersifat segera (timeless) Mengutamakan informasi terpenting saja Menekankan pada detail Tidak menekankan sisi human interest Sengat menekankan pada sisi human interest Laporan tidak mendalam Laporan bersifat mendalam Teknik penulisan piramida tegak Teknik penulisan piramida terbalik Ditayangkan dalam program berita Ditayangkan dalam program lainnya 2.5.4 Ragam Berita Televisi Stasiun televisi menyajikan menu berita yang beragam sehingga terjadi percampuran antara berbagai jenis tipe dan jenis berita yang ditayangkan. Menurut Morissan (2008:29-31), terdapat beberapa tipe atau jenis berita yang dapat disiarkan dalam suatu program berita, yaitu : 1. Keadaan Darurat Berita-berita yang dapat dikategorikan sebagai keadaan darurat adalah gempa bumi, perang, kerusuhan, kejahatan, atau kecelakaan. Berita tipe ini akan menimbulkan emosi dan keingintahuan penonton tentang para korban, penyelamatan, dan hasilnya. 2. Pengadilan Berita tipe ini merupakan peristiwa kriminal besar yang terus diikuti oleh stasiun televisi sejak peristiwa tersebut terjadi hingga digelarnya sidnag pengadilan. 3. Pemerintahan Berita tipe ini adalah berita yang terkait dengan keputusan pemerintah yang dapat mempengaruhi hidup masyarakat. Namun dalam penyampaiannya, harus dijelaskan bagaimana tepatnya keputusan itu dapat mempengaruhi mereka. 4. Ekonomi Berita ekonomi terkait dengan krisis ekonomi yang memberikan implikasi yang luas kepada masyarakat, dari mulai kenaikan biaya hidup hingga susahnya mencari lowongan pekerjaan, bahkan kemampuan pemerintah untuk menyediakan pelayanan dasar. Berita ini juga diperlukan apabila keadaan ekonomi mulai membaik. 5. Pendidikan Berita pendidikan terkait dengan tenaga pengajar dan biaya pendidikan yang disampaikan oleh reporter. 6. Perayaan Menampilkan pemberitaan yang terkait dengan perayaan khusus seperti Idul Fitri, Natal, dan upacara keagamaan dan kebudayaan lainnya sangat penting bagi suatu komunitas tertentu. 7. Kesehatan Program berita televisi harus memperingatkan masyarakat terhadap penyakit baru yang timbul disekitar mereka dan memberikan informasi terkait dengan pengobatan yang dapat diberikan terhadap suatu penyakit. 8. Pemberitaan lain meliputi tren dan musim, cuaca, lingkungan, olahraga dan berita ringan. 2.5.5 Format Berita Televisi Dalam dunia televisi, dikenal sejumlah istilah yang terkait dnegan format yang digunakan untuk menyajikan suatu berita. Format berita yang digunakan berbeda untuk setiap jenis berita. Stasiun televisi harus mampu mengelola suatu program berita agar dapat menyajikan berita dengan format terbaik. Format berita dipilih melalui sejumlah kriteria atau persyaratan. Menurut Morissan (2008:32-40), suatu berita dapat disajikan dengan beberapa bentuk, yaitu: 1. Reader (RDR) Reader merupakan format berita singkat yang disampaikan oleh presenter tanpa didukung gambar (video). Format ini dilakukan apabila sebuah berita penting terjadi pada saat berita masih “on air”. Gambar belum tersedia dikarenakan tim liputan belum dikirim ke tempat kejadian tetapi informasi penting tersebut harus segera disampaikan setidaknya pada fakta-fakta dasarnya saja. Format reader mempunyai kriteria sebagai berikut : Reporter di lapangan mendapatkan berita yang penting, namun gambar belum dapat dikirimkan ke stasiun televisi. Informasi penting yang berasal dari sumber lain tetapi telah dikonfirmasi kebenarannya. Reporter dan juru kamera belum dikirim ke lokasi peristiwa. Berita penting yang tidak diliput namun ada kaitannya dengan berita yang dilaporkan stasiun televisi bersangkutan. Durasi reader maksimal adalah 30 detik. 2. Voice Over (VO) Voice over merupakan format berita dengan video yang keseluruhan narasinya mulai dari intro hingga kalimat terakhir dibacakan oleh presenter. Format ini biasanya digunakan untuk menceritakan sebuah topic dalam waktu yang singkat. Presenter tampil di depan kamera setelah itu muncul gambar berita namun suara presenter tetap mengiringi gambar. Voice over mempunyai kriteria sebagai berikut : Berita yang sangat terbatas data dan videonya. Berita yang diperoleh menjelang deadline karena mendekati waktu tayang. Berita yang karena pertimbangan waktu yang tersedia terpaksa dipotong durasinya. Durasi voice over antara 40 hingga 60 detik. Voice over sebaiknya disertai dengan natural sound. 3. Reader Sound on Tape (RDR SOT) Format Reader Sound on Tape (RDR SOT) merupakan suatu format yang terdiri dari presenter yang muncul membacakan intro dan kemudian muncul soundbite on tape (SOT) dari narasumber berita. SOT adalah cuplikan suara dari narasumber atau cuplikan dari wawancara panjang dengan narasumber. Kriteria untuk format RDR SOT adalah : Keterangan narasumber sangat penting dan perlu diketahui masayarakat secara utuh. SOT dapat diedit, namun tidak boleh mempengaruhi makna SOT. Pada akhir SOT dapat diberikan tag on-cam presenter mengenai latar belakang atau perspektif dari hal-hal yang diungkapkan dalam SOT. Durasi format SOT maksimal 60 detik. Redaktur atau produser berhak menolak SOT yang mengandung pernyataan tidak susila atau tanpa didasari fakta. 4. Voice over-Sound on Tape (VO/SOT) Format ini merupakan gabungan antara format VO dan SOT yang mana VO mengenai peristiwa yang relevan atau ada kaitannya dengan apa yang diungkapkan dalam SOT. Sedangkan SOT adalah bagian dari pernyataan sumber yang penting atau spesifik berkaitan dengan peristiwa (event) atau isu bersangkutan. Kriteria penentuan format VO-SOT adalah : Gambar yang terbatas namun ada bagian pernyataan narasumber yang dapat menambah kedalaman dan aktualitas berita. Narasi yang terdapat dalam VO yang menjadi pengantar sebelum SOT tidak boleh sama dengan SOT. Sesudah SOT, sering diikuti tag oncam presenter untuk mengakhiri berita tersebut. Durasi VO-SOT maksimal 90 detik yang terdiri dari VO selama 50 detik dan SOT selama 40 detik. 5. Reader-Grafis (RDR-GRF) Format reader grafis biasanya digunakan jika sebuah berita penting baru terjadi dan stasiun televisi belum mendapatkan akses untuk mengambil gambar dan merekamnya dalam kaset video. Untuk menggantikan gambar video yang belum ada maka digunakan ilustrasi berupa grafis. Dalam format grafis, pertama muncul presenter untuk membacakan intro dan kemudian muncul gambar grafis sementara suara presenter terdengar membacakan kelanjutan berita tersebut. 6. Paket (Package/PKG) Format berita paket adalah format berita yang komprehensif dengan intro dibacakan presenter sedangkan naskah paket dibacakan atau dinarasikan sendiri oleh reporter atau pengisi suara. Paket adalah laporan berita lengkap dengan narasi yang direkam ke dalam pita kaset. Dalam sebuah paket biasanya mengandung gambar, narasi, suara alami, kutipan langsung narasumber, grafis, dan laporan reporter di depan kamera. Format paket mempunyai kriteria sebagai berikut : Tersedia banyak data yang berbobot serta gambar yang variatif dan menarik. Intro paket terdiri dari tiga kalimat. Paket biasanya terdiri dari bagian-bagian seperti natural sound, SOT, grafik, dan stand up yang kesemuanya merupakan suatu rangkaian yang utuh. Durasi paket maksimal 2 menit 30 detik. 7. Laporan Langsung (Live) Format laporan langsung digunakan apabila suatu peristiwa yang mengandung nilai berita masih berlangsung sementara program berita masih “on air”, maka stasiun televisi dapat menyampaikan berita. Laporan langsung dapat dilakukan melalui hubungan satelit atau microwave. Dalam format ini presenter dapat berbicara langsung dengan reporter yang berada pada lokasi kejadian atau secara visual. Jika stasiun televisi tidak mendapatkan kesempatan untuk melakukan laporan langsung secara visual, maka dapat dilakukan melalui telepon yang dikenal dengan live by phone. Durasi bagi laporan langsung tidak terbatas tergantung peristiwa itu sendiri. 8. Breaking News Breaking News merupakan suatu berita yang sangat penting dan harus segera disiarkan. Breaking news adalah berita yang tidak terjadwal karena dapat terjadi kapan saja seperti bencana alam yang tidak dapat terdeteksi sebelumnya. Breaking news berdurasi mulai dari dua menit hingga tidak terbatas. 9. Laporan Khusus Laporan khusus merupakan berita dengan format paket, lengkap dengan narasi dan soundbite dan sejumlah narasumber yang memberikan pendapat dan analisisnya. Laporan khusus biasa memuat laporan panjang yang kamprehensif mengenai berbagai peristiwa atau isu politik, kriminal, hukum, dan bencana. 2.6 Produksi Program Televisi Dalam memproduksi suatu program televisi dibutuhkan tahap – tahap yang harus dilaksanakan untuk mendapatkan keberhasilan dalam pembuatan produksi program, menurut Wibowo (2008:38-44) tahapan dalam produksi program televisi terbagi atas tiga macam, yaitu: 1. Pra Produksi (ide, perencanaan, dan persiapan) Tahapan ini sangat penting, sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah selesai. Tahap – tahap pra produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut ini. a. Penemuan Ide Tahap ini dimulai dalam suatu rapat redaksi, ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset. b. Perencanaan Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan crew – crew yang bertugas, lokasi dan peralatan. c. Persiapan Tahap ini meliputi melengkapi peralatan yang diperlukan, perijinan dan surat – menyurat dalam melakukan proses peliputan nantinya. Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah ditetapkan. 2. Produksi Setelah proses pra produksi yang meliputi perencanaan dan persiapan telah selesai dilakukan dengan baik dan benar, maka apa dalam tahapan ini adalah merealisasikan apa yang telah direncakana dalam proses pra produksi. Crew – crew yang bertugas akan diarahkan oleh produser yang bertugas untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam peliputan, dan eksekutif produser akan memantau terus kinerja tim peliputan yang mencari materi berita agar sesua dengan wishlist – wishlist yang ditentukan apda proses pra produksi. Reporter akan bekerja sama dengan cameraman untuk mendapatkan hasil peliputan yang baik dan gambar yang layak untuk ditayangkan nantinya. 3. Pasca Produksi Pasca produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing offline, editing online, dan mixing. Berikut penjabarannya. a. Editing Offline Proses editing ini merupakan proses memadukan antara gambar satu dengan gambar yang lain serta pemotongan dan memperpadukan gambar agar menjadi satu kesatuan gambar yang bercerita, sehingga hasilnya nanti akan dapat dimengerti dan dinikmati oleh pemirsanya. b. Editing Online Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Sambungan-sambungan setiap shoot dan adegan (scene) dibuat tepat berdasarkan catatan time-code dalam naskah editing. Demikian pula sound asli dimasukkan dengan level yang seimbang dan sempurna. Setelah editing online ini siap, proses berlanjut dengan mixing. c. Mixing Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik yang juga sudah direkam, dimasukkan ke dalam pita hasil editing online sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan antara sound effect, suara asli, suara narasi dan musik harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak saling mengganggu dan terdengar jelas. Sesudah proses mixing ini boleh dikatakan bagian yang penting dalam pasca produksi sudah selesai. Sedangkan teknik pengeditan yang sering dilakukan untuk mengedit suatu berita terdapat dua macam teknik editing yaitu: a. Editing Linear (Analog). Proses pengeditan gambar satu persatu secara berurutan dari awal hingga akhir. Sehingga seandainya terjadi kesalahan dalam menyusun gambar maka kita harus mengulang kembali dari awal. Contoh: menggunakan dua buah VTR satu sebagai master shot dan satu lagi sebagai perekam. b. Editing Non Linear (Digital). Adalah proses peneditan gambar secara acak (tidak berurutan). Pada proses ini kita tidak harus memulai dari awal berurutan hingga akhir. Kita bisa memulainya dari mana saja tergantung materinya mana yang sudah siap. Contoh: Pinnacle, Adobe Premiere,Avid, Final Cut dan lain – lain.