BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1. Kesimpulan Pada bagian

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1.
Kesimpulan
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan jawaban dari
identifikasi masalah dan tujuan penelitian Realitas Kehidupan Sosial Aktor
Film. Dalam roses tranformasi diri aktor menjadi suatu tokoh, hingga
netraliasi menjadi dirinya sendiri, ketiga keyinforman sebagai aktor
profesional sangat menganggap data dan fakta sebagai perolehan wajib
sebelum mereka mentransofrmasi diri menjadi orang lain. Data dan fakta
itu lah yang akan memperkuat visualisasi mereka dalam membayangkan
sosok yang akan mereka perankan. Data dan fakta didapat dari riset
mendalam. Membuka kembali arsip atau dokumen terkait, hingga
wawancara mendalam jika diperlukan.
Hal yang berbeda peneliti dapatkan dari dua keyinforman yakni
Ray Sahetapi dan Lukman Sardi. Ada proses selain perolehan data, yang
dapat peneliti katakan sebagai proses mental atau psikis. Dimana pada
proses ini, keyinforman Ray Sahetapi menyatakan sebelum seorang aktor
berubah menjadi orang lain fikiran, badan dan jiwanya haruslah bersih.
Proses pembersihan yang dimaksud Ray adalah untuk suatu kebutuhan,
terkadang aktor tidak boleh masuk ke panggung ataupun suatu set
shooting. Ray juga menambahkan aktor tidak boleh memikirkan apapun
selain fokus terhadap perannya, bahkan terkadang menghindari bertemu
114
http://digilib.mercubuana.ac.id/
115
orang lain. Sedangkan keyinforman Lukman Sardi memiliki proses
uniknya sendiri dimana ia harus memiliki empati. Lukman memilih untuk
juga mencoba merasakan apa yang dirasakan oleh suatu tokoh sebelum
Lukman menjadi tokoh tersebut.
Ketiga keyinforman sebagai aktor harus masuk ke dunia lain agar
dapat benar-benar kembali berubah menjadi diri sendiri. Dunia lain yang
dimaksud adalah dunia lain dimana mereka dapat menjadi diri mereka
sendiri. Seperti kembali ke alam, menggeluti hobi hingga berkumpul
dengan keluarga.
Hal yang unik juga peneliti temukan yakni para aktor yang
memiliki cara khusus dalam memfokuskan diri menjadi orang lain, justru
tidak membutuhkan komunikasi dengan orang lain untuk menetralisir diri.
Hal itu didapat pada dua keyinforman yakni Ray Sahetapi dan Lukman
Sardi yang memiliki proses lain selain menganalisa skrip. Ray memiliki
istilah “meminjam roh” saat berperan menjadi orang lain, maksudnya
adalah memindahkan sikap, perilaku, bahasa tubuh hingga mimik suatu
tokoh ke dalam diri. Sedangkan Lukman Sardi akan mengingat kembali
karakter dirinya, agar dirinya benar – benar berubah menjadi suatu
karakter tanpa karakter seorang Lukman dapat masuk ke tokoh yang ia
perankan.
Ternyata
kedua
keyinforman
peneliti
ketahui
tidak
membutuhkan komunikasi dengan orang lain dalam menetralkan diri.
Sedangkan aktor yang proses pemfokusannya hanya menganalisa skrip
http://digilib.mercubuana.ac.id/
116
seperti Agus Kuncoro, harus menetralisasi diri dengan menghindari
komunikasi dengan orang di luar film.
Ketiga keyinforman mengaku tidak mengalami perubahan
apapun dalam berkomunikasi dengan orang lain disekitarnya. Komunikasi
mereka sehari-hari setelah memainkan berbagai karakter berjalan apa
adanya. Mereka tetap menjadi diri mereka sendiri terlebih di sekitar orang
dekat. Namun keunikan dalam perubahan diri peneliti temui pada dua
keyinforman yakni Agus Kuncoro dan Lukman Sardi dimana selama
menjadi aktor, mereka menemukan diri mereka menjadi jauh lebih baik.
Menjadi pribadi yang akan ber-empati dengan sesamanya. Agus Kuncoro
mengaku lebih perduli dengan orang sekita, lebih membayangkan
bagaimana jika ia menjadi orang tersebut. Karena dirinya berfikir suatu
saat ia akan berperan sebagai orang tersebut. Begitu juga dengan Lukman
Sardi, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan semakin kuat semenjak
ia menjadi aktor. Lukman dalam wawancaranya meneskan ia akan
mengadopsi nilai-nilai kehidupan yang ditemui dari setiap tokoh. Nilai
nilai dan sikap baik akan ia contoh dalam upaya intropeksi diri.
5.2.
Saran
Yang dapat
peneliti berikan
setelah melakukan penelitian
Realitas Kehidupan Sosial Aktor Film ini yakni:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
117
5.2.1. Saran Akademis
Peneliti memberikan saran kepada para akademisi di bidang Ilmu
Komunikasi,
khususnya
Psikologi
Komunikasi
agar
dapat
mengembangkan penelitian mengenai konsep diri, yakni agar lebih
mengetahui adakah faktor lain yang dapat mempengaruhi kontruksi
konsep diri seseorang.
5.2.2. Saran Praktis
Saran peneliti ntuk para sineas yang akan memproduksi film, agar
lebih teliti lagi dalam memilih atau pun menjadi aktor sebagai talent.
Karena aktor bukan hanya sekedar “wayang” dalam sebuah produksi film,
tetapi aktor juga menjadi pencipta alur dan titik klimaks suatu judul film.
Untuk para penikmat film agar lebih mengapreasi peran aktor film
Indonesia sebagai suatu karya. Aktor film Indonesia sangat layak
dipertimbangkan kemampuan seni perannya ke kancah Internasional.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download