PERTEMUAN 3 OPERASI MATRIKS Definisi Operasi Matriks Operasi matriks adalah operasi aljabar terhadap dua atau lebih matriks yang meliputi: a. b. c. d. e. f. g. Penjumlahan Pengurangan (selisih) Perkalian Perkalian langsung (Cronecker) Pembagian Pangkat Operasi baris elementer (OBE) 1. Penjumlahan dan Pengurangan Jenis matriks dapat dibedakan berdasarkan susunan elemen matriks dan berdasarkan sifat dari operasi matriknya. Penjumlahan dan pengurangan (selisih) matriks harus memperhatikan hal-hal berikut. a. Matriks dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika mempunyai ukuran atau dimensi sama. b. Matriks yang ukurannya berbeda tidak dapat dijumlahkan atau dikurangkan. c. Matriks hasil penjumlahan atau pengurangan mempunyai ukuran yang sama dengan matriks asal. d. Penjumlahan matriks adalah menambahkan elemen pada posisi yang sama pada matriks. e. Pengurangan (selisih) matriks adalah mengurangi elemen pada posisi yang sama pada matriks. Jumlah dua matriks dan yang berukuran dan yang berukuran : untuk Selisih dua matriks untuk : Contoh: 1. Tentukan penjumlahan dan selisih dari matriks-matriks berikut: Solusi: 2. Tentukan penjumlahan dan selisih dari matriks A dan B berikut. Solusi: 3. Tentukan penjumlahan dari matriks-matriks berikut: Sifat Penjumlahan dan Pengurangan Matriks a. Sifat Komutatif b. c. Sifat Asosiatif d. e. 2. Perkalian Skalar Matriks Jika adalah bilangan real (scalar), maka perkalian scalar dengan matriks Atau Contoh:2 1. Jika dan k = 2 tentukan kA dan Ak. Solusi: 2. Jika diketahui matriks A dan B berikut, Tentukan 2A dan 2A – B Solusi: 3. Jika diketahui matriks tentukan matriks 5A. Solusi: Sifat Perkalian Skalar Matriks Jika A, B, C adalah matriks m x n, k1 dan k2 adalah scalar maka: a. b. c. d. e. f. 3. Perkalian Matriks Jika A matriks ukuran dan matriks ukuran B: untuk semua AB = C , maka perkalian matriks A dan Di mana : Perkalian matriks yaitu mengalikan elemen baris ke-i matriks A dengan elemen kolom ke-j matriks B dan menjumlahkannya. Dimensi hasil perkalian matriks : Dimensi matriks hasil perkalian Jumlah kolom A = jumlah baris B Contoh: 1. Jika diketahui dan tentukan AB. Solusi: 2. Jika diketahui Solusi: dan tentukan AB. 3. Jika diketahui dan tentukan AB. Solusi: 4. Jika diketahui dan tentukan AB. Solusi: 5. Jika diketahui tentukan A2. Solusi: 6. Jika diketahui matriks A dan B berikut, tentukan AB. Solusi: Perkalian matriks bersifat non-komutatif. Jadi perkalian AB tidak sama dengan BA atau AB ≠ BA. Contoh: 1. Jika diketahui matriks dan , tentukan AB dan BA. Solusi: Jadi 3.1. Perkalian Matriks Identitas Matriks identitas atau matriks satuan adalah matriks bujur sangkar di mana elemen pada diagonal utama bernilai 1 dan elemen di luar diagonal utama bernilai 0. Matriks identitas dinyatakan oleh atau di mana adalah orde matriks.Perkalian suatu matriks (A) dengan matriks identitas: Contoh: 1. Jika diketahui matriks Solusi: dan , tentukan dan . 3.2. Sifat Perkalian Matriks Jika adalah matriks ukuran , matriks dan mempunyai ukuran yang memungkinkan untuk operasi penjumlahan dan perkalian maka: a. Asosiatif b. Distributif kiri c. Distributif kanan d. r = scalar e. Asosiatif 3.3. Aplikasi Perkalian Matriks 1. Menghitung Jumlah Baris Elemen Matriks. Perkalian matriks baris berelemen 1 dengan suatu matriks. Perkalian matriks baris 1 dengan matriks A menghasilkan jumlah total baris matriks A 2. Menghitung Jumlah Kolom Elemen Matriks. Perkalian suatu matriks dengan matriks kolom berelemen . Perkalian matriks A dengan matriks kolom 1 menghasilkan jumlah total kolom matriks A. 3. Menghitung Perkalian Skalar (Dot/Inner Product) dua vector. Perkalian matriks baris (vector baris) dengan matriks kolom (vektor kolom). Perkalian matriks a dan b menghasilkan: Merupakan jumlah perkalian elemen-elemen pada posisi yang sama dalam kedua vektor. 4. Menghitung Perkalian Luar (Outer Product) Dua Vektor. Perkalian matriks kolom (vektor kolom) dengan matriks baris (vektor baris). Perkalian matriks b dan a menghasilkan: Merupakan matriks hasil perkalian setiap pasangan elemen dari kedua matriks. 5. Menghitung Jumlah Kuadrat Elemen Matriks Baris. Perkalian matriks baris (vektor baris) dengan transpose-nya: Perkalian matriks A dan menghasilkan: Merupakan jumlah kuadrat dari elemen-elemen matriks baris. 6. Menghitung Jumlah Kuadrat Elemen Matriks Kolom. Perkalian matriks kolom (vektor kolom) dengan transpose-nya: Perkalian matriks dan menghasilkan: Merupakan jumlah kuadrat dari elemen-elemen matriks kolom. 7. Mendeskripsikan Sistem Persamaan Simultan. Jika ada system persamaan simultan seperti berikut: System persamaan simultan tersebut dapat dinyatakan: Di mana: 4. Perkalian Langsung (Kronecker) Perkalian langsung (direct) matriks disebut juga perkalian Kronecker matriks (). Jika matriks ukuran dan matriks ukuran , maka perkalian langsung (direct product atau Kronecker) AB adalah matriks ukuran yang digambarkan sebagai matriks partisi. Contoh: 1. Jika dan tentukan Solusi: 2. Jika dan tentukan Solusi: Pembagian Matriks Pembagian matriks biasanya dilakukan pada matriks bujur sangkar. Jika A dan B matriks ukuran , maka pembagian matriks A dengan matriks B sebagai berikut: dan Di mana masing-masing adalah invers matriks A dan B. matriks identitas Contoh: 1. Jika dan tentukan Solusi: Atau 2. Jika Atau dan tentukan 2.6 Pangkat Suatu Matriks Jika adalah suatu matriks bujur sangkar, maka pangkat (atau power) bilangan bulat di mana dari matriks A sebagai berikut: Di mana Jika A adalah suatu matriks bujur sangkar yang invertible (dapat dibalik) dan mempunyai invers, maka pangkat bilangan bulat di mana dari matriks A sebagai berikut: Jika A adalah suatu matriks bujur sangkar dan dan bilangan bulat positif, maka pangkat dari matriks A sebagai berikut: Bentuk pangkat matriks sering digunakan untuk analisis-analisis fungsi nonlinier, misalnya fungsi kuadrat. Bentuk matriks fungsi kuadrat dari n variable: dapat ditulis sebagai berikut. Jika vektor dan matriks maka bentuk kuadrat matriks tersebut menjadi: Di mana, Matriks adalah transpose dari matriks . yang berhubungan dengan bentuk matriks kuadrat matriks simetris. Jika matriks tidak simetris atau entri dibentuk menjadi matriks simetris selalu merupakan , maka matriks dapat menggunakan persamaan berikut. Untuk semua dan . Sehingga dan matriks transformasi dari matriks atau yang tidak simetris. Jadi matriks . Contoh: 1. Jika diketahui matriks berikut Tentukan dan buktikan: a. b. c. Solusi: a. merupakan matriks simetris hasil sama dengan transpose b. Jadi c. Jadi 2. Jika diketahui fungsi kuadrat seperti berikut. Tentukan bentuk matriks dari fungsi . Solusi: 3. Jika diketahui fungsi kuadrat seperti berikut. Tentukan bentuk matriks dari fungsi . Solusi: Karena matriks Jadi fungsi tidak simetris, matriks ditransformasi ke matriks dalam bentuk matriks simetris 4. Jika diketahui fungsi kuadrat seperti berikut. adalah sebagai berikut. yang simetris. Tentukan bentuk matriks dari fungsi . Solusi: Karena matriks Jadi, fungsi tidak simetris, matriks ditransformasi ke matriks dalam bentuk matriks simetris yang simetris. adalah sebagai berikut. 2.7 Operasi Baris Elementer Operasi baris elementer (OBE) adalah menukar suatu baris matriks dengan baris matriks yang lainnya atau mengalikan suatu baris dengan bilangan (scalar) di mana kemudian hasilnya ditambahkan ke baris lainnya pada matriks. Notasi OBE: = menukar baris ke- dengan baris ke= mengalikan baris ke- dengan = ganti baris ke- dengan baru yang merupakan baris ke- ditambah baris keyang dikalikan dengan . = Operasi baris elementer digunakan pada operasi eleminasi Gauss atau eliminasi Gauss Jordan. Contoh: 1. Jika diketahui matriks berturut-turut, tentukan hasil OBE untuk secara Solusi: 2. Jika diketahui matriks tentukan hasil OBE untuk secara berturut-turut, Solusi: 2.8 Soal untuk Latihan 1. Tentukan penjumlahan dari selisih dari matriks berikut 2. Jika diketahui 3. Jika 4. Jika dan dan tentukan dan 5. Jika diketahui fungsi kuadrat tentukan tentukan seperti berikut. Tentukan bentuk matriks dari fungsi . . .