ANALISIS MODEL KETERKAITAN ADVERTISING, (BRATRUSIMA) BRAND TRUSH, BRAND IMAGE , SERTA PRICE TERHADAP INTEREST PURCHASE DAN CUSTOMER SATISFACTION MEDIA LUAR RUANG PADA PERUSAHAAN PERIKLANAN SURABAYA Chandra Kartika,SE.,MM/ NIDN. 0713048304 Fakultas Ekonomi, Universitas Wijaya Putra Email : [email protected] Dr. Soenarmi, SE.,MM/ NIDN. 0729104701 Fakultas Ekonomi, Universitas Wijaya Putra Email : [email protected] ABTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memberikan sebagian besar jawaban pelanggan atas permasalahan tentang hubungan keterkaitan yang diberikan kepada pihak perusahaan advertising, dikarenakan secara pengamatan dan ukuran di luar semakin banyak nilai –nilai yang turun pada dimensi Advertising, Brand Trush, Brand Image serta price di Perusahaan Advertising di Surabaya, semakin banyak komplain yang timbul dari para pelanggan tentang hubungan pelayanan yang diberikan ke pelanggan, sehingga tingkat minat dan kepuasan pelangganpun mempengaruhinya, maka dari itu peneliti akan meneliti permasalahan yang sangat krausal untuk meningkatkan tingkat hubungan dimensi jasa advertising dan untuk meningkatkan nilai minat pembeli dan kepuasan Pelanggan khususnya pelanggan pengguna advertising di Surabaya dan akan menguji pengaruh Advertising, Brand Trush, Brand Image serta price terhadap pengaruhnya minat pembelian dan kepuasan Pelanggan Advertising Perusahaan di Surabaya Tengah. Sampel pada penelitian ini sebanyak 100 responden yang diambil dari pelanggan yang pernah memakai iklan di masing-masing Perusahaan Advertising Surabaya Tengah dari beberapa tempat penelitian yang sudah ditentukan dalam penelitian yaitu di Surabaya. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif melalui pendekatanpendekatan metoda analisis Regresi Linear berganda serta menggunakan SEM AMOUS dan menggunakan perangkat lunak SPSS for Windows 20.0, dari suatu temuan diharapkan untuk ditemukan hasil yang positif dan dapat menggambarkan tingkat kualitas yang lebih luas dan kepastian agar dapat membantu memperbaiki tingkat Advertising, Brand Trush, Brand Image serta price terhadap minat pembelian dan kepuasan pelanggan media luar ruang di perusahaan Surabaya. Key Word : Advertising, Brand Trush, Brand Image, price, interest purchase serta satisfication BAB I : PENDAHULUAN Dalam menghadapi persaingan bisnis yang kami lihat begitu ketat di dalam dunia bisnis, maka produsen sebuah produk harus melakukan kegiatan periklanan secara efektif , bukan hanya sekedar untuk menyakinkan pelanggan namun juga diupayakan untuk menarik konsumen baru. Philip Kotler (2000), mendifinisikan bauran pemasaran atau marketing mix yang terdiri dari produk, price,place,promotion, sebagai perangkat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan dan dapat dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan responsibility yang diinginkan dalam pasar sasaran. Dalam dunia bisnis pasti kita sangat memerlukan periklanan untuk mendukung tingkat penjualan produk, karena ini merupakan sebuah komunikasi persuasif yang mampu mengubah perilaku khalayak, dan sebuah iklan diciptakan untuk dapat mengiring pola pikir dan atau tindakantindakan yang diharapkan oleh pembuat iklan, sebab itu daya pikat iklan dibangun untuk mengingkatkan khalayak pada citraan tertentu (Hagijanto, 2000 : 85). Periklanan juga merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada calon pembeli yaang berpontensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya (Philip Kotler 2000). Bentuk iklan dapat melalui gambar, tulisan, gambar dan tulisan ataupun tontonan (audio dan visual) yang mempunyai daya tarik tersendiri untuk mempengaruhi para pemerhatinya. Hal itu berlaku juga dalam pemilihan jenis media yang akan digunakan oleh pemasar. Beberapa media tersebut salah satunya adalah media luar ruang, seperti baliho, billboard, papan nama, spanduk, neon 1 sign,neon box, dan lain sebagainya. Iklan media luar ruang dirasa memberikan dampak lebih karena saangat efektif dan efisien dalam mengkomunikasikan pesan iklan pada masyarakat yang beranekaragaman ada laki-laki, perempuan, orang kaya, maupun miskin, pejabat atau rakyat biasa, disamping itu iklan media luar ruang ini memiliki waktu dalam pemasangan yang relatif lama tetapi masa ketahanannya juga terbilang lama, tahan terhadap perubahan cuaca seperti hujan dan panas. Karakteristik inilah yang tidak dimiliki oleh media lainnya. (Padi, 2009 : 53).Tetapi pada kenyataannya masih banyak penyelenggara kegiatan periklanan khususnya periklanan yang menggunakan media luar ruang yang melakukan pelanggaran etika Pariwara Indonesia. Didalam Pemasangan iklan masih banyak yang tidak memenuhi syarat dalam etika bisnis periklanan (Junaedi, 2009:2011). Rata- rata iklan media luar ruang yang beredar di masyarakat kota surabaya dan di kabupaten sekitar mengalami cacat etika bisnis, walaupun ada juga sebagian yang tidak melanggar etika, secara empiris masih banyak media luar ruang yang tidak menggunakan SIPR (Surat Ijin Pendirian Reklame), sehingga ketika ada kehilangan bilboard pihak user binggung untuk menangani klaim asuransinya karena persyaratan kurang lengkapnya secara legal administrasinya, Pelanggaran etika dalam khasanah priwara di indonesia telah menjadi kelaziman, yang bahkan telah menjadi taken for granted. Sehingga pasar sangat berhati-hati dalam menggunakan jasa media luar ruang yang digunakan untuk iklan produk mereka, dan pasar sangat selektif dalam menggunakan jasa media luar ruang, sehingga Brand Trush yang diberikan oleh pelanggan kepada perusahaan sangatlah baik. Memang terkadang perusahaan mempunyai pemikiran yang tidak sama dengan pelanggan pengguna media ruang luar, sehingga dengan merebaknya pelanggaran etika yang terjadi di perusahaan media ruang luar, baik dari sisi substansi maupun dari sisi media iklan ini merupakan suatu volume yang teramat masif. Berdasarkan keterangan diatas maka dapat diketahui bahwa strategi advertising yang tepat sangatlah diperlukan perusahaan agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan lancar, oleh karena itu penulis tertarik untuk penelitian terhadap strategi pemasaran dalam hal ini iklan yang sudah dilakukan oleh Perusahaan Periklanan di Surabaya yang diharapkan akan mampu mengatasi kurang optimalnya periklanan yang dilakukan Perusahaan ini. Permasalahan Penelitian Bagaimana Pengaruh dari Model Keterkaitan Advertising, Brand Trush, Brand Image, Serta Price Terhadap Minat Pembelian dan Kepuasan Pembelian Pada Pelanggan Perusahaan Advertising Surabaya . Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh dari Model Keterkaitan Advertising, Brand Trush, Brand Image, Serta Price Terhadap Keputusan pembelian dan Kepuasan Pembelian Pada Pelanggan Perusahaan Advertising Surabaya Tengah ? Target Luaran 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secara teoritis melalui analisis yang rigorous terhadap nilai pendukung pelayanan terhadap tingkat loyalitas pelanggan sehingga diperoleh faktor –faktor yang mempengaruhi tingkat loyalitas pelanggan Penelitian ini diharapkan juga dapat membuktikan sebagai kebaharuan bagi pengembangan bahan ajar terkait dengan pemasaran jasa. 2. Hasil Jurnal penelitian yang dilakukan oleh M.Nurfauzi, 2009, bahwa,sehingga masyarakat dapat merasakan nilai positif tetang advertising tersebut. Dan diharapkan sebagai sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan daya beli advertising melalui dimensi advertising kepada pelanggan. 3. Diharapkan Dapat membantu memberikan masukan dan pertimbangan bagi peningkatan kualitas perusahaan Periklanan yang sesuai keinginan konsumen, serta dapat memberikan gambaran bagi pihak manajemen dalam membuat rencana dan strategi yang baik dan terarah untuk penyediaan iklan dimasa yang akan datang secara efektif dan efisien. 4. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi ilmu pengetahuan dan kepada Pemerintah Daerah, khususnya dinas pemerintahan kota didalam membuat kebijakan terkait dengan periklanan kepada masyarakat. 2 BAB II : KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESA Periklanan (Advertising) Iklan adalah segala bentuk presentasi non pribadi dan promosi gagasan barang,atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar (kotler dan keller, 2007) sedangkan Shimp (2003) mendefinisikan iklan sebagai suatu proses persuasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang kelebihan suatu produk yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan merubah pikiran orang untuk melakukan tindakan atau pembelian sehingga menurut penulis yang dimaksud iklan disini adalah kegiatan yang digunakan seseorang ataupun sekelompok orang untuk mempengaruhi dan mengarahkan pikiran orang lain pasa suatu tujuan tertentu dengan menggunakan media tertentu, (Tjiptono, 2001) bahwa iklan dapat dimanfaatkan secara efektif untuk membangun citra jangka panjang produk maupun perusahaan dan juga dapat memicu pembelian segera. Iklan juga digunakan untuk mendidik dan membangun preferensi suatu merek. Brand Trush Menurut Worehel (1979) seperti dikutip oleh Lau dan Lee (1999) menyatakan bahwa kepercayaan akan melibatkan suatu harapan dari kelompok lain dan akan menyebabkan suatu hasil positif, meskipun kemungkinan lain akan menyebabkan hasil yang negatif. Maka kepercayaan dapat diartikan sebagai suatu keinginan untuk saling mempercayai antar relasi (Moorman et al., 1992). Lewis dan Weigert (1985) seperti dikutip oleh Lau dan Lee (1999) berpendapat bahwa kepercayaan bukan hanya prediksi tetapi sudah menjadi keyakinan yang dihadapkan oleh risiko. Boon dan Holmes (1991) seperti dikutip oleh Lau dan Lee (1999) mendefinisikan kepercayaan sebagai pernyataan yang melibatkan harapan positif yang meyakinkan tentang motif lain berkenaan dengan seseorang dalam suatu yang berisiko. Crosby (1990) dalam Sharma dan Paterson (1999) berpendapat bahwa kepercayaan merupakan keyakinan bahwa produsen dapat dipercaya untuk selalu bersikap baik terhadap konsumennya. Dwyer dan Oh (1987) dalam Gassenheimer dan Chris Manolis (2001) menyatakan bahwa mempercayai adalah keinginan untuk mencapai tujuan yang berlangsung dalam jangka panjang. Brand Image Citra merek pada dasarnya adalah hasil pandangan atau persepsi konsumen terhadap suatu merek tertentu, yang didasarkan atas pertimbangan dan persepsi yang akurat dari suatu merek. Brand image menurut Kotler (2000:404) adalah sekumpulan nilai mengenai merek, dan menurut Aaker (1997:69) adalah bagaimana konsumen dan yang lainnya, memahami dan menerima suatu merek. Dari konsep-konsep diatas, maka dapat disimpulkan bahwa citra merek merupakan pemahaman konsumen mengenai merek secara keseluruhan, kepercayaan konsumen terhadap suatu merek tertentu, dan bagaimana konsumen memandang suatu merek. Brand image yang positif akan membuat konsumen menyukai suatu produk dengan merek yang bersangkutan secara kontinyu, dan bagi produsen Brand image yang baik akan memperkuat mereknya dengan merek pesaing. Pengertian Harga Harga memiliki peranan yang penting dalam pemasaran. Penentuan harga memainkan peranan penting dalam proses bauran pemasaran karena penentuan harga akan terkait langsung dengan pendapatan yang diterima oleh pemasar. Menurut Charles W Lamb (2003, p506) Definisi Harga adalah “ Price that wich is given up in an exchange to a cquire a good or service”. Del I Hawkins dan Roger J Best (2004, p21) memberikan definisi harga adalah “ Price is the amount of money one must pay to obtin the right to use the product”. Keputusan Pembelian Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia, pekerjaan, keadaan ekonomi. Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian. Menurut Kotler (1997) ada beberapa tahap dalam mengambil suatu keputusan untuk melakukan pembelian Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler & Armstrong (2001: 226) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. 3 Kepuasan Pelanggan Kotler (2003) ”Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk atau harapan-harapannya” Juran (1992) mengemukakan: ” Kepuasan pelanggan adalah hasil yang dicapai ketika keistimewaan produk merespon keputuhan pelanggan”. Lovelock (1994) menyatakan: ”Kepuasan pelanggan terhadap produk jasa adalah perbadingan antara pelayanan yang dirasakan dengan pelayanan yang diharapkan” Gambar 1 Konsep Kepuasan Pelanggan Tujuan Kebutuhan dan Organisasi Keinginan Pelanggan Produk Harapan Pelanggan Nilai Produk Terhadap Produk Bagi Pelanggan Tingkat Kepuasan Pelanggan Sumber: Fandy Tjiptono (2006), Manajemen Jasa, Yogyakarta, Penerbit Andi Offset, p. 147 Penelitian Terdahulu Bagan Aliran Kegiatan Yang Sudah Ada dan Pernah Dilakukan Tahun Kegiatan Luaran Indikator Capaian Penelitian Penelitian (2007) : Laporan Penelitian dan Tersedianya data Pendahuluan tentang Judicial analisa publikasi artikel dalam awal sebagai Thn 2002 Strategi Advertising, Jurnal ilmiah referensi Price, Promotion dalam Respublica yang sudah menentukan topik memasarkan produk dihasilkan. dan permasalahan kosmestik cabang serta penelitian Palembang lanjutan Penelitian Pendahuluan Thn 2006 Penelitian (2007) : tentang Judicial analisa Pengaruh Promosi terhadap Brand, image,Harga, terhadap keputusan pembelian sabun mandi Laporan Penelitian dan publikasi artikel dalam Jurnal ilmiah Respublica yang sudah dihasilkan. Tersedianya data awal sebagai referensi menentukan topik dan permasalahan serta penelitian lanjutan Hipotesis Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada dan diperkuat dengan beebrapa hasil penelitian terdahulu serta landasan teori terpilih, maka penelitian ini mengemukakan hipotesis sebagai berikut : “ Bagaimana pengaruh signifikan variabel dari Model Keterkaitan Advertising, Brand Trush, Brand Image, Serta 4 Price Terhadap Minat pembelian dan Kepuasan Pembelian Pada Pelanggan PT. Match Advertising Surabaya BAB III : METODA PENELITIAN Model Penelitian Model penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menitik beratkan pada pengajaran hipotesis data yang digunakan harus dapat diukur dan menghasilkan kesimpulan yang dapat digeneralisasikan (Sugiyono 2004:22). Penelitian ini juga menggunakan model penelitian comperative dan causal comperative . model penelitian comperative karena ingin mengetahui adanya perbedaan perlakuan untuk masing-masing variabel pada obyek penelitian (Arikunto, 2006: 36). model penelitian causal comperative karena ingin mengetahui hubungan sebab akibat dari variabel bebas terhadap variabel terikat (Arikunto, 2006:36). Secara Kerangka Konseptual Model Penelitian dapat dibuat sebagai berikut : Hipotesis Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada dan diperkuat dengan beebrapa hasil penelitian terdahulu serta landasan teori terpilih, maka penelitian ini mengemukakan hipotesis sebagai berikut : “ Bagaimana pengaruh signifikan variabel dari Model Keterkaitan Advertising, Brand Trush, Brand Image, Serta Price Terhadap interests Purchase dan Satisfication Pembelian Pada Pelanggan Perusahaan Advertising Surabaya Kerangka Konseptual Model Penelitian Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian Gambar 1. Kerangka Konseptual Model Penelitian Sumber : data yang diolah PENDEKATAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menitik beratkan pada pengajaran hipotesis data yang digunakan harus dapat diukur dan menghasilkan kesimpulan yang dapat digeneralisasikan (Sugiyono 2004:22). Penelitian ini bersifat kausal (hubungan sebab akibat) dari rumusan masalah dan kemudian ditarik suatu hipotesa dan teori-teori, langkah selanjutnya adalah membuat model analisis mengidentifikasikan variabel, membuat membuat definisi operasional, mengumpulkan data (baik primer maupun sekunder) berdasarkan populasi dan sampel serta melakukan analisis data pada Perusahaan Advertising di wilayah Surabaya. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada perusahaan advertising dan di lokasi sekitar Surabaya dalam kurun waktu satu tahun Perioda Penelitian Penelitian ini akan meneliti hasil penelitian berkaitan dengan turunnya nilai kualitas dari dimensi Advertising, Brand Trush, Brand Image, Serta Price, penelitian di Jawa Timur tepatnya di Surabaya untuk tahun periode 2014 – 2015. Periode ini dianggap representif, karena pemberlakukan pengungkapan pertanggungjawaban tingkat perusahaan mulai akhir tahun ini mulai turun terhadap Terhadap interests Purchase dan satisfaction of customer purchase Pada Pelanggan Perusahaan 5 Advertising Surabaya , sehingga menjadi logis dan memadai untuk dilakukan perkembangan hasil penelitian. Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat uji perbedaan dan kausal (hubungan sebab akibat) dari rumusan masalah dan kemudian ditarik suatu hipotesa dan teori-teori, langkah selanjutnya adalah membuat model analisis mengidentifikasikan variabel, membuat membuat definisi operasional, mengumpulkan data (baik primer maupun sekunder) berdasarkan populasi dan sampel serta melakukan analisis, pengukuran dari rekapitulasi mempunyai jenjang terendah dengan skala likerts yang mempunyai nilai terendah dengan skor 1 (satu) hingga jenjang tertinggi dengan skor 5 (lima) Menurut Sugiyono (2004) sebagai berikut : SS : Sangat Setuju skor 5; S : Setuju skor 4; R : Ragu-ragu skor 3; TS : Tidak Setuju skor 2 dan STS : Sangat Tidak Setuju skor 1. Analisis selanjutnya akan menggunakan regresi linier berganda untuk mengetahui kontribusi dari (variabel bebas) yang terdiri dari : Advertising, Brand Trush, Brand Image, Serta Price terhadap interests Purchase dan satisfaction of customer purchase Pada Pelanggan Perusahaan Advertising Surabaya pada Perusahaan Periklanan di wilayah Surabaya. Dari hasil analisis data akan bisa ditarik suatu kesimpulan dan kemudian dibuat suatu rekomendasi/saran dari hasil penelitian. Secara sistematis dapat dibuat bagan gambar rancangan penelitian sebagai berikut : Teknik Pengumpulan Data Penelitian Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan menggunakan beberapa metode yang penggunaanya akan disesuaiakan dengan jenis sifat data yang diperlukan. Metode-metode tersebut adalah sebagai berikut : Sugiyono (2004:90) a. Library Research (Studi Pustaka) yaitu pelaksanaan penelitian kepustakkan untuk mendapatkan pengetahuan praktis maupun teoritis dari berbagai buku ilmiah (referensi), majalah, brosur dan laporan penelitian ilmiah yang ada relevansinya dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini. b. Field Research (Studi Lapangan) yaitu penelitian lapangan dengan tujuan untuk memperoleh data primer yang diharapkan dapat dipakai dalam memecahkan dan menganalisa permasalahan permasalahan dalam penelitian. Adapun macam-macam field research yang dipakai dalam penelitian ini adalah : Observasi, merupakan pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap fenomena yang diselidiki. Dokumentasi yaitu mengumpulkan data dengan mengadakan pencaharian atau buku-buku laporan tentang hal-hal variabel yang akan dicari datanya. Kuisioner yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut memberikan jawabannya. 6 Kuisioner dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu : 1. Kuisioner yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik responden yang terdiri dari : JeniŃ• Kelamin Usia, Pekerjaan, Pendidikan, Penghasilan. 2. Kuisioner yang bertujuan untuk mengetahui evaluasi Advertising, Brand Trush, Brand Image, Serta Price pada Perusahaan jasa iklan Tahapan – Tahapan Analisa Data Penelitian ini menggunakan teknik analisa regresi yang digunakan dalam bidang ilmu ekonomi dan juga dalam penelitian-penelitian lain. Proses analisa merupakan usaha untuk menentukan jawaban atas rumusan masalah yang ada untuk membuktikan mengenai kebenaran dari hipotesis yang dibuat. Dalam menganalisa data penelitian ini untuk menjawab permasalahan tentang analisis Advertising, Brand Trush, Brand Image, Serta Price dan pengaruhnya terhadap interests Purchase dan satisfaction of customer purchase Pada Pelanggan Perusahaan Advertising Surabaya. Tahap penelitiannya sebagai berikut : 7 Teknik Analisis 1. Uji Validitas Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Tes instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila hasil ukur yang diberikan sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Ghozali, 2011: 235). Ada dua macam validitas yang dinilai yaitu validitas konvergen dan validitas diskriminan. Validitas konvergen dapat dinilai dari measurement model yang dikembangkan dalam penelitian dengan menentukan apakah setiap indikator yang diestimasi secara valid mengukur dimensi dari konsep yang diujinya. Suatu indikator menunjukkan validitas konvergen yang signifikan apabila koefisien variabel indikator itu lebih besar dari dua kali standar errornya (nilai C.R.>2.S.E.). Hal ini menunjukkan bahwa indikator itu secara valid mengukur apa yang seharusnya diukur dalam model yang disajikan (Anderson & Gerbing, 1998 dalam Ferdinand, 2002: 187). Validitas diskriminan dapat dilakukan untuk menguji apakah dua atau lebih konstruk yang diuji memang berbeda dan masing-masing merupakan sebuah konstruk independen (Ferdinand, 2002: 187). Perhitungan validitas diskriminan didapat dari nilai akar kuadrat dari AVE (Angka Variance extracted) konstruk dibandingkan dengan nilai korelasi antar konstruk, apabila lebih tinggi berarti memiliki validitas diskriminan yang baik (Ghozali, 2011: 235).Variance extracted memperlihatkan jumlah varians dari indikator yang diekstraksi oleh variabel bentukan yang dikembangkan. Nilai variance extracted yang tinggi menunjukkan bahwa indikator-indikator itu telah mewakili secara baik variabel bentukan yang dikembangkan. Angka yang direkomendasi untuk nilai variance extracted >0.50. Nilai variance extracted dihitung dengan rumus (Ghozali, 2011: 234) sebagai berikut : Variance extracted = 2 Σ standardized loading Σ standardized loading2 + Σ εj 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah variabel bentukan yang menunjukkan derajad sampai dimana masing- masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum. Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung reliabilitas konstruk (Ghozali, 2011: 233) adalah sebagai berikut: 2 Construct Reliability = (Σ standardized loading) (Σ standardized loading)2 + Σ εj Keterangan: 1. Standardized loading diperoleh langsung dari standardized loading untuk tiap-tiap indikator (diambil dari perhitungan AMOS). 2. εj adalah measurement error = 1 – (standardized loading)2 Nilai batas yang digunakan untuk menilai sebuah tingkat reliabilitas yang dapat diterima adalah minimal 0.70. Angka ini bukanlah ukuran mati, bila penelitian yang dilakukan bersifat eksploratori, maka nilai di bawah 0.70 pun masih bisa diterima sepanjang disertai dengan alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi (Ferdinand, 2002: 192). Menurut Nunally & Bernstein (1994) dalam Ferdinand (2002: 193) memberikan pedoman yang baik untuk menginterpretasikan indeks reliabilitas. Penelitian eksploratori dengan reliabilitas sedang antara 0.50.6 sudah cukup untuk menjustifikasi sebuah hasil penelitian 8 Teknik Analisa Statistik Teknik analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah memakai analisis SEM. Data dianalisis dengan menggunakan SEM (Structural Equation Modeling) program AMOS (Arbukle, 1997: 18; serta Ferdinand, 2002: 48) untuk memberikan gambaran yang jelas hubungan antara konstruk penelitian. Model persamaan struktural dari AMOS dipakai untuk memperoleh indikator-indikator model yang fit. Tolok ukur yang digunakan dalam menguji masingmasing hipotesis satu sampai dengan lima adalah nilai CR (Critical Ratio) pada Regression Weights dengan nilai minimum dua secara absolut. Muller (1996: 23) dan Ferdinand (2002: 34) menyatakan bahwa penggunaan SEM terdiri 7 tahap proses yaitu : 1. Mengembangkan model berdasarkan teori. 2. Membentuk diagram alur (path diagram) dari hubungan kausal. 3. Mengubah diagram alur (path diagram) ke dalam persamaan struktural dan model pengukuran. 4. Memilih tipe matrik input dan estimasi model yang diajukan. 5. Menilai identifikasi dari model struktural. 6. Mengevaluasi kriteria kesesuaian model (Goodness-of Fit). 7. Interpretasi dan modifikasi model. Arbukle (1997: 25) dan Ferdinand (2002: 55) menyatakan bahwa Analysis of Moment Structure (AMOS) juga digunakan untuk mengidentifikasikan model yang diajukan memenuhi kriteria model persamaan stuktural yang baik. Adapun kriteria tersebut adalah : 1. Derajat kebebasan (Degree of Freedom) harus positif. 2. Non signifikan chi square di atas yang disyaratkan (p=0,05) dan juga di atas batas konservatif yang diterima (p=0,10) (Hair et al., 1998: 315; dan Ferdinand, 2002: 55). 3. Incremental fit di atas 0,90 yaitu GFI (Goodness of Fit Index) digunakan untuk menghitung proporsi tertimbang dari varians dalam matriks kovarians sampel yang dijelaskan oleh matriks kovarians populasi yang terestimasikan (Bentler, 1983: 42); (Tanaka & Huba, 1989: 14); serta (Ferdinand, 2002: 57). GFI adalah sebuah ukuran non statistikal yang mempunyai rentang nilai antara 0 (poor fit) sampai dengan 1,0 (perfect fit). 2 4. Adjusted GFI (AGFI) menyatakan bahwa GFI adalah analog dari R (R square) dalam regresi berganda. Fit indeks ini dapat diadjust terhadap degrees of freedom yang tersedia untuk menguji diterima tidaknya model. Tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila mempunyai nilai sama atau lebih besar dari 0,90. 5. Tuker-Lewis Index (TLI) adalah sebuah alternatif incremental fit index yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model. Nilai yang direkomendasikan sebagai acuan untuk diterimanya sebuah model adalah > atau sama dengan 0,95 dan nilai yang mendekati 1 menunjukkan a very good fit (Arbukle, 1997: 17) dan Ferdinand (2002: 59) 6. Normal Fit Index (NFI) 7. Nilai RMR (Root Mean Square Residual) dan RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation) yang rendah. RMSEA adalah indeks yang dapat digunakan untuk mengkompensasikan chi-square statistik dalam 9 sampel yang besar. Nilai RMSEA menunjukkan goodness of fit yang diharapkan bila model diestimasikan dalam populasi. Nilai RMSEA yang lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupaka indeks untuk dapat diterimanya model yang menunjukkan sebuah close fit dari model itu didasarkan degress of freedom (Brown & Cudeck, 1993: 29) dan (Ferdinand, 2002: 56). BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah setelah melakukan rekapitulasi data survey dari purusahaan advertising yang ada serta melakukan analisis diskripsi dengan menggunakan metoda yang sudah digunakan uji analisis statistik dari variabel-variabel penelitian yang dilakukan. Maka ditemukan hasil secara empiris ada beberapa perusahaan advertising yang berusaha untuk meningkatkan dimensi advertising, brand trust, brand image, price terhadap tingkat interests Purchase dan Satisfication Pembelian Pada Pelanggan Perusahaan Advertising Surabaya, selain itu perusahaan advertising selalu memperhatikan dari segi brand imagenya kepada pelanggan sehingga pelanggan merasa nyaman dengan brand imagenya tesebut dan akan terus membeli produk yang disediakan oleh perusahaan advertising tersebut, meskipun harga tiap-tiap perusahaan di surabaya tidak sama tapi pelanggan melihat tingkat kepercayaan pada brand yang menjadi sasaran utamanya sehingga timbul rasa kepuasan dalam pembelian , dari beberapa dimensi yang kita ajukan dalam penelitian tersebut, bahwa dimensi yang paling dominan mempengaruhi tingkat kepuasan melalui tingkat minat pembelian produk adalah dimensi brand trust dikarenakan perusahaan dapat membangun preferensi melalui brand trust sehingga tingkat minat pelanggan terhadap produk yang dimiliki oleh perusahaan tersebut menjadi meningkat dan berpengaruh juga pada tingkat kepuasan pelanggan. BAB V : KESIMPULAN Penelitian ini menggunakan metoda analisis pengaruh dalam antar variabel yang memoderasi antar variabel. Penelitian ini menggunakan teknik analisa stastistik yang digunakan dalam bidang ilmu ekonomi dan juga dalam penelitian-penelitian lain. Proses analisa merupakan usaha untuk menentukan jawaban atas rumusan masalah yang ada untuk membuktikan mengenai kebenaran dari hipotesis yang dibuat. Dalam menganalisa data penelitian ini untuk menjawab permasalahan tentang advertising, brand trust, brand image, price terhadap tingkat interests Purchase dan Satisfication Pembelian Pada Pelanggan Perusahaan Advertising Surabaya. Temuan empiris analisis dalam penelitian ini menunjukan bahwa di indonesia perusahaan besar lebih banyak mengungkapkan dimensi dan ada indikasi perusahaan–perusahaan di indonesia yang melakukan pengungkapan dimensi advertising, brand trust, brand image, price selain untuk menilai hubungan pelayanan, juga tergantung dari ukuran kualitas perusahaan advertising. Hal ini bukan berarti bahwa perusahaan advertising kecil tidak bisa mengungkapkan variabel advertising, brand trust, brand image, price itu saja sehingga temuan model Bratusima yang didapatkan di interprestasikan secara hati-hati dan perlu mempertimbangkan bukti secara empiris yang ada bahwa baik perusahaan advertising berukuran besar maupun perusahaan advertising berukuran kecil yang mengungkapkan dimensi Bratusima untuk mengukur interest purchase dan tingkat customer satisfication pada pelanggan perusahaan media luar ruang di Surabaya. REFERENSI Bon dan Holmes ,1991, Manajemen Jasa,Penerbit Jogyakarta Fandi Tjiptono, 2006, Manajemen Jasa , Yogjakarta, Penerbit Andi offset, P.147 Huseinumar, 2003, Metodology Penelitian, Jakarta, Penerbit andi utomo Hagijanto , 2009, Manajemen Pemasaran ,Jogyakarta Penerbit Fandi utomo Junaidi, 2009, manajemen promosi, Semarang , Penerbit Cipto nugroho Lamb, 2003, Manajemen Pemasaran, edisi pertama, Penerbit Andi offset P. 149 Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis. Alfa beta Bandung Susanto, dkk, 2003, Dasar- Dasar Pemasaran, edisi pertama mitra berstrai, yogyakarta. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran, Andi Jakarta 10