File

advertisement
MAKALAH
AGHNATA
MATA KULIAH ICHTYOLOGI
DIBIMBING OLEH IBU YUNI KILAWATI, S.Pi, M.Si
Disusun oleh:
AZZALIA MALIKA SHUFFA
(135080500111005)
DIAN EVA TURRIZQI
(135080501111096)
ADIN SABILLA FITRI
(135080501111020)
VIDA KURNIAWATI
(135080501111094)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
BUDIDAYA PERAIRAN
Februari 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aghnata berasal dari kata yunani, yang berati “tidak ada rahang” aghnata adalah
bagian dari super kelas pisces sub filum vertebrata. Aghnata merupakan hewan yang
hidup di air dan bernafas dengan menggunakan insang, tetapi Aghnata merupakan salah
satu ikan yang tidak mempunyai rahang, siripnya tidak berpasangan, dan tubuhnya
tersusun atas rangka dari tulang rawan. Habitatnya ada yang di air tawar maupun air asin
(laut). Hewan kuno ini termasuk monofiletik yang telah diidentifikasi sebanyak 48.000
spesies.
Hewan yang termasuk Aghnata merupakan ikan primitif belum punya rahang . Hidup
secara parasit ataupun pemakan bangkai (Scavanger ) .Bentuknya mirip seperti belut yang
memiliki mulut pengisap bundar.
.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, dapat dirumuskan masalah:
1. Apakah pengertian Aghnata?
2. Apakah ciri-ciri dari Aghnata?
3. Bagaimanakah strutur tubuh Aghnata?
4. Bagaianakah klasifiasi dari Aghnata?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat diambil beberapa tujuan:
1. Untuk mengetahui pengertian Aghnata.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri Aghnata.
3. Untuk mengetahui struktur tubuh Aghnata.
4. Untuk mengetahui struktur tubuh dari Aghnata.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Aghnata
Aghnata berasal dari kata (A = tidak, Gnatho = rahang) berarti Aghnata
merupakkann hewan tidak berahang. Aghnata merupakan hewan vertebrata yang hidup
di air dan bernafas menggunakan insang. Hewan ini tidak memiliki rahang, siripnya tidak
berpasangan, dan tersusun atas rangka tulang rawan. Habitatnya ada yang di air tawar
maupun air asin (laut). Hewan kuno ini termasuk monofiletik yang telah diidentifikasi
sebanyak 48.000 spesies.
Aghnata tubuhnya berbentuk pipih dengan panjang 15-30 cm, cara memperoleh
makanan, yaitu dengan mengisap cairan tubuh mangsa. Aghnata sudah memiliki alat
indra berupa lubang hidung tunggal, dua mata, telinga dalam dan organ perasa. Pada
tahap larva, Aghnata memiliki gonad hermafrodit. Ketika dewasa menjadi kelenjar
kelamin betina atau jantan dan menjadi hewan berumah dua (diesius). Fertilisasi Aghnata
secara eksternal. Hidup secara parasit ataupun pemakan bangkai.
2.2 Ciri-ciri Aghnata
Aghnata memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Tubuh dapat dibedakan atas Caput (kepala), Truncus (batang tubuh) dan Caudal
(ekor).
2. Badannya memanjang berbentuk silinder sedangkan ekornya pipih. Kulitnya licin
tanpa sisik, dilengkapi kelenjar lendir (mucus). Sirip tengah dorsal disokong oleh
tulang-tulang sirip (tulang rawan), dan memiliki sepasang mata.
3. Mulutnya ventro anterior dan merupakan mulut pengisap, dipinggiran terdapat
tentakel
4. Tengkorak kepala dan lengkung insang (viceral) terdiri dari tulang rawan dan
masih terdapat notochord, dilengkapi archus neuralis yang tidak sempurna.
5.
Jantung terdiri dari dua ruang (serambi dan bilik). Darah merah berbentuk bulatbulat dan berinti, juga memiliki butir - butir darah putih.
6. Insang terdiri dari 6 sampai 14 pasang terdapat di sisi pharynx berbentuk kantong .
7. Ginjalnya sepasang bermuara di papil urogenitalis.
8. Temperatur tubuhnya tidak tetap (poikilothermus).
9. Alat kelamin atau gonad tidak memiliki saluran kepapilla urogenitalis.
Pembuahan terjadi di luar tubuh . Telur yang sudah dibuahi menetas menjadi larva
dan ada yang langsung menjadi anakan - dewasa.
10. Otaknya berkembang naik, dengan 8 atau 10 pasang saraf cranial. Mempunyai
alat pendengar dengan 1 atau 2 bentuk saluran setengah lingkaran.
Mempunyai indra pembau.
2.3 Struktur tubuh Aghnata
Aghnata merupakan hewan yang tidak mempunyai rahang. Tubuh Aghnata dapat
dibedakan atas caput (kepala), truncus (batang tubuh) dan cauda (ekor). Mulut berbentuk
lingkaran, gigi dari zat tanduk dan mempunyai lidah seperti parut. Kulit tidak bersisik
(licin), rangka dari tulang rawan dan jantung terdiri dari satu antrium dan satu ventrikel,
memiliki ginjal yang berfungsi untuk ekskresi dan mempertahankan keseimbangan
ketika ia berada pada lingkungan yang hipotonik. Aghnata hidup di laut dan air tawar.
Mempunyai alat pencernaan makanan berupa pipa lurus, mempunyai anus, tanpa kloaka.
2.4 Klasifikasi Aghnata
Aghnata terdiri dari dua ordo yaitu Myxinoidia dan Petromyzontiformes.
1. Myxinoidia memiliki ciri, tidak mempunyai sirip punggung, sirip daging kecil
disekitar ekor. Mulut diujung moncong dilengkapi dengan 4 pasang tentakel, tidak
mempunyai buocal funnel, ada beberapa gizi, kantong hidung dekat ujung kepala.
Punya saluran ke pharynx, kantong insang ada 10 sampai 14 pasang. Tidak
mempunyai larva. Telur menetas langsung menyerupai binatang dewasa (anak).
Dapat menghasilkan banyak lendir dalam waktu yang relatif singkat. Ada 1 famili,
3 genus dan 25 species terdapat di laut beriklim dingin pada kedalaman 20-650
meter. Contoh dari ordo ini yaitu Myxin glutinosa.
2. Petromyzontiformes memiliki ciri, tubuhnya dapat dibedakan atas caput (kepala),
truncus (batang tubuh) dan cauda (ekor). Bentuk silinder dengan bagian ekor yang
pipih. Tubuhnya tidak ditutupi oleh sisik. Sirip terdapat di dorsal tengah tubuh ada
dua bagian dan sirip ekor adalah asimetris. Diujung kepala arah ventral terdapat
bentuk mangkok yang disebut buccal funnel yang tepinya dilengkapi dengan
papil-papil lunak dan didalamnya terdapat gigi - gigi zat tanduk. Papil – Papil
lunak berfungsi sebagai alat perasa. Dengan adanya gigi memungkinkan untuk
melekat dan memarut badan ikan lain. Air ludahnya mengandung bahan kimia
yang mampu mencegah pembekuan darah. Insang terdapat di dalam kantongkantong otot yang terbuka keluar melalui serangkaian celah yang terdiri dari 7
buah celah kecil di dalam yang berhubungan dengan sebuah saluran yang
bermuara di dalam mulut. Sepasang mata besar terdapat disebelah lateral. Contoh
dari ordo ini yaitu Ikan Lamprey
A. Sistem Pernafasan
Aghnata memiliki tujuh pasang kantong insang, berisi lembaran-lembaran insang
yang mengandung banyak kapiler-kapiler darah dan dibantu dengan lengkung bronchi
yang terletak dekat dengan permukaan tubuh.
B. Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan makanan dimulai dari mulut (terdapat di lidah) pharynx yang
pendek – esophagus – intestinum (tidak ada lambung) yang mempunyai klep disebelah
anterior, didalam intestinum terdapat lekukan spiral (typhosole) - klep spiral - anus.
C. Sistem Peredaran Darah
Komponen penyusun sistem peredaran darah adalah jantung, darah, saluran darah, dan
limpa. Saluran pembuluh darah utama dalam tubuh ikan adalah arteri dan vena yang
terdapat di sepanjang tubuh. Sistem peredaran darah ikan bersifat tunggal, artinya hanya
terdapat satu jalur sirkulasi peredaran darah. Mulai dari jantung, darah menuju insang.
Jantung terdiri dari 2 bagian yaitu serambi dan bilik. Ventrikel memompakan darah ke
arteri dan atrium menerima darah dan pembuluh-pembuluh vena. Tidak mempunyai
sistem porta nasalis.
D. Sistem Ekskresi
Terdapat 2 buah Ginjal dilengkapi saluran sampai ke sinus Urogenitalis selanjutnya
ke Papila Urogenitalis. Ginjal memiliki dua fungsi utama yaitu mengekskresikan
sebagian besar produk akhir metabolisme tubuh dan mengatur kosentrasi cairan tubuh.
E. Sistem Reproduksi
Pada Fase belum dewasa, masih tidak dapat dibedakan Jantan dan Betina
(Hermafrodit), hewan betina mempunyai Ovary menghasilkan beribu-ribu telur dan
hewan jantan mempunyai testis menghasilkan sperma. Gamet tumpah ke dalam Coelom
melalui sepasang lubang (Porus genitalis) masuk ke dalam Sinus. Telur yang dibuahi
berkembang menjadi Larva Ammocoete (Pride) yang sangat berbeda dengan hewan
dewasa.
F. Sistem Saraf
Otak depan berisi sepasang lobun olfaktorius. Arah belakang ada cerebral hemisperes
kecil, melekat ke dienophalon. Dibawah dienophalon terdapat infindibulum dan pada
bagian dorsal terdapat struktur pineal. Pada otak tengah terdapat sepasang lobus optious
(yang lebar). Pada otak belakang terdapat cerebellum (rudimentair) kecil, arah ventral
terdapat modulls oblongata yang lebih besar. Dari otak keluar sepuluh pasang saraf
cranialis. Nervercord berbentuk sabuk dan terdapat akar belakang (dorsal) dan ventral
sebagai saraf Spinalis. Sistem saraf simpatis belum berkembang. Sistem saraf pada
makhluk hidup umumnya terdapat dua kelompok kerja sistem saraf, yakni sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Dan kedua sistem saraf tersebut tidak bekerja secara
terpisah melainkan saling melengkapi antara yang satu dengan yang lainnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aghnata merupakan hewan yang tidak memiliki rahang. Tubuhnya tersusun atas tulang
rawan. Tubuh Aghnata dapat dibedakan atas caput (kepala), truncus (batang tubuh) dan cauda
(ekor). Aghnata memiliki dua ordo yaitu, Myxinoidia yang memiliki ciri tidak memiliki sirip
punggung, contohnya yaitu Myxin glutinosa. Petromyzontiformes yang memiliki ciri bentuk
seperti silinder, tubuhnya tidak ditutupi oleh sisik, contohnya yaitu Ikan Lamprey.
DAFTAR PUSTAKA
Fried George H, George J Hademenos. 2006. Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Harahap, A. R. http://www.academia.edu/4630783/Rangkuman_Biologi_SMA.
Diakses pada tanggal 21 Februari 2014.
http://id.wikipedia.org/wiki/Agnatha. Diakses pada tanggal 21 Februari 2014.
Download