BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan objek pada salah satu perusahaan telekomunikasi yang sudah GO Publik dan terbesar di Indonesia yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk atau yang disingkat PT. Telkom Tbk Sekilas Tentang Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa san jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia. PT. TELKOM yang merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh negara merupakan perusahaan yang menyediakan layanan sambungan telepon kabel terbesar di Indonesi. Dengan PT Telkomsel yang merupakan anak perusahaan dari PT Telkom juga merupakan operator selular terbesar di Indonesia. Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan “To become a leading InfoCom player in the region” Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik. Misi Perusahaan 33 Telkom mempunyai misi memberikan layanan “One Stop InfoCom Services With Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation” dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif. Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis. Struktur Organisasi Telkom diurus dan dipimpin oleh suatu direksi yang terdiri dari sekurang-kurangnya 3 orang dan sebanykbanyaknya 5 orang Direktur, dan diawasi oleh Dewan Komisaris yang terdiri dari sekurang-kurangya 3 orang dan sebanyak-banyaknya 5 orang. Tim Manajemen PT. Telkom Tbk. Dengan Komisaris : Komisaris Utama = Tanri Abeng, MBA. Komisaris = Bobby A.A Nazief Komisaris = Mahmuddin Yasin Komisaris Independen = P. Sartono Komisaris Independen = Arif Arryman Dengan Direksi Direktur Utama = Rinaldi Firmansyah Direktur Keuangan = Sudiro Asno Direktur Human Capital & General Affair = Faisal Syam Direktur Konsumer = I Nyoman G. Wiryanata Direktur Network & Solution = Ermady Dahlan Direktur Enterprise dan Wholesale = Arief Yahya Direktur Compliance & Risk Management = Prasetio Chief Information Technology 3.2 = Indra Utoyo Desain Penelitian Metode yang dilakukan dalam penulisan ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menguraikan dan menggambarkan secara mendalam mengenai kinerja keuangan PT. Telkom Tbk, berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap data-data yang dikumpulkan. 3.3 Variabel dan Skala Pengukuran Dalam melakukan penelitian variabel-variabel yang digunakan adalah NOPAT, Invested Capital, Cost of Debt, Cost of Equity, WACC, dan EVA untuk mengukur kinerja keuangan. Dimana variabel ini akan dianalisis dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA). Untuk memperoleh data yang valid maka digunakan alat yang menggunakan skala pengukuran. Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala pengukuran rasio karena data ini merupakan data yang paling diteliti. a. Net Operating After Tax (NOPAT) NOPAT yaitu hasil penjumlahan dari laba usaha, pendapatan bunga, beban/manfaat pajak penghasilan, tax shield atas beban bunga, bagian rugi/laba bersih anak perusahaan, rugi/laba kurs, dan rugi/laba lain, tidak mengikutkan faktor–faktor non operasional dan rugi/laba luar biasa seperti halnya lab/rugi karena penghentian usaha (Meilany :2005) b. Invested Capital (IC) Invested Capital dapat dikatakan sebagai hasil reorganisasi neraca untuk melihat besarnya kapital yang diinvestasikan dalam perusahaan. Baik itu yang dilakukan oleh kreditur maupun pihak yang mempunyai modal (investor). Invested Capital juga digunakan untuk melihat seberapa besar kapital yang di investasikan dalam aktifitas operasional dan non operasional lainnya. c. Cost of Debt (Biaya Hutang) Biaya hutang ini merupakan biaya yang timbul karena menggunakan sumber dana yang berasal dari pinjaman. Biaya hutang dapat diartikan sebagai tingkat pengembalian yang diisyaratkan kreditur. Untuk dapat melakukan perhitungan tingkat pajak. d. Cost of Equity (Biaya Ekuitas) Biaya ekuitas adalah tingkat pengembalian yang dikehendaki investor karena adanya ketidakpastian tingkat laba. e. Weighted Average Cost of Capital (WACC) WACC merupakan rata – rata tertimbang biaya hutang dan biaya modal sendiri, menggambarkan tingkat pengembalian investasi minimum untuk mendapatkan required rate of return (tingkat pengembalian yang diharapkan) oleh investor, yaitu kreditor dan pemegang saham. Dengan demikian di dalam perhitungannya akan mencakup perhitungan masing – masing komponennya, yaitu cost of debt (biaya hutang) dan cost of equity (biaya modal sendiri) serta proporsi masing – masing di dalam struktur modal perusahaan. f. Capital charges Capital charges merupakan aspek pernting dalam EVA. Hal ini dikarenakan capital charges tidak hanya memperhitungkan berapa besarnya biaya bunga yang harus dibayar kepada kreditur, tetapi juga biaya-biaya yang seharusnya dibayarkan kepada pemegang saham. g. Economic Value Added (EVA) EVA diperoleh dari laba operasi setelah pajak dikurangi biaya-biaya (charges) atas modal yang telah diinvestasikan adat disebut juga capital charges. 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah library research yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan, memilih, dan mempelajari serta memahami bahan bacaan seperti, buku-buku, artikel-artikel, dan sumber lainnya seperti internet yang berhubungan dengan objek yang diteliti. 3.5 Jenis Data Jenis data yang dilakukan adalah data sekunder. Dikarenakan bersumber dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004 hingga 2008 dan data penunjang lainnya yang terkait dengan objek penelitian. 3.6 Metode Analisa Data Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif, yaitu analisa data denan berdasarkan pada angka – angka, persentase, frekuensi, rata – rata, diagram atau grafik dimana utuk mengolahnya dapat digunakan statistik deskriptif. Adapun, langkah – langkah yang dilakukan di dalam menentukan Economic Value Added (EVA) adalah sebagai berikut : 1. Menghitung laba operasi bersih setelah pajak (Net Operating profit After Tax) NOPAT merupakan hasil penjumlahan dari laba usaha, pendapatan bunga, beban/manfaat pajak penghasilan, tax shield atas beban bunga, bagian laba / rugi bersih anak perusahaan, laba/rugi kurs, dan laba / rugi lain, tidak mengikutkan faktor – faktor non operasional dan laba/rugi luar biasa seperti halnya lab/rugi karena penghentian usaha (Meilany :2005) Rumus NOPAT : NOPAT = { a + b + (-) c (-) d+ / (-) e + / (-) f } Dimana : a = laba usaha b = pendapatan bunga c = manfaat (beban) pajak pengahasilan d = pembebasan pajak terhadap biaya bunga e = laba (rugi) bersih perusahaan f = laba (rugi) kurs 2. Menghitung modal yang diinvestasikan (Invested Capital) Invested Capital dapat dikatakan sebagai hasil reorganisasi neraca untuk melihat besarnya kapital yang diinvestasikan dalam perusahaan. Baik itu yang dilakukan oleh kreditur maupun pihak yang mempunyai modal (investor). Invested Capital juga digunakan untuk melihat seberapa besar kapital yang di investasikan dalam aktifitas operasional dan non operasional lainnya. Perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut : Invested Capital = Total kewajiban tidak lancar + Total Ekuitas 3. Menghitung Struktur Permodalan di Neraca Proporsi penggunaan hutang jangka panjang terhadap keseluruhan pembiayaan dalam struktur modal dapat dihitung dengan cara total kewajiban tidak lancar dibagi dengan modal yang di investasikan tau dirumuskan sebagai berikut : Proporsi hutang % Total kewajiban tidak lancar Invested Capital Sedangkan proporsi penggunaan modal sendiri terhadap keseluruhan pembiayaan dalam struktur modal dapat dihitung dengan cara total ekuitas dibagi dengan modal yang di investasikan atau dapat dirumuskan sbb: Proporsi ekuitas % Total equitas Invested Capital 4. Menghitung biaya hutang (Cost of debt) Biaya hutang ini merupakan biaya yang timbul karena menggunakan sumber dana yang berasal dari pinjaman. Biaya hutang dapat diartikan sebagai tingkat pengembalian yang diisyaratkan kreditur. Untuk dapat melakukan perhitungan tingkat pajak. Perhitungan tingkat pajak (tax rate) berdasar pada Undang – undang no 17 tahun 2000 tentang pajak penghasilan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Laba < 50 juta = 10% b. Laba 50 juta – 100 juta = 15% c. Laba > 100 juta = 30% Bagi perusahaan yang menggunakan sebagian sumber dana dan hutang akan terkena kewajiban membayar bunga. Dengan adanya beban bunga akan menyebabkan besarnya pembayaran pajak menjadi berkurang. Cost of debt dapat dihitung dengan rumus : Cd = bunga x faktor koreksi Dimana : Bunga % Beban equitas Total kewajiban tidak lancar Faktor koreksi (%) = 1 – tingkat pajak perusahaan 5. Biaya ekuitas (Cost of equity) Biaya ekuitas adalah tingkat pengembalian yang dikehendaki investor karena adanya ketidakpastian tingkat laba. Dalam menentukan biaya ekuitas PT. Telkom tbk rumus yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan pendekatan premi resiko (risk premium approach), dengan dasar pertimbangan dengan risk premium telah diketahui sebesar 8 persen untuk Indonesia. Dimana data ini berasal dari penelitian yang dilakukan oleh suatu lembaga di Amerika Serikat (dari training EVA yang dilakukan oleh Stern Stewart & Co). Adapun rumus yang digunakan untuk pendekatan ini adalah : Ce = Cd + RP Dimana : Ce = Cost of equity (biaya ekuitas) Cd = Cost of debt (biaya utang) Rp = Risk Premium (resiko premium) 6. Biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost of Capital) WACC merupakan rata – rata tertimbang biaya hutang dan biaya modal sendiri, menggambarkan tingkat pengembalian investasi minimum untuk mendapatkan required rate of return (tingkat pengembalian yang diharapkan) oleh investor, yaitu kreditor dan pemegang saham. Dengan demikian di dalam perhitungannya akan mencakup perhitungan masing – masing komponennya, yaitu cost of debt (biaya hutang) dan cost of equity (biaya modal sendiri) serta proporsi masing – masing di dalam struktur modal perusahaan. Di dalam perhitungan biaya modal tertimbang ini yang dipakai adalah modal yang tertanam dalam jangka panjang dalam perusahaan. Rumus: WACC = (Cd x Pd) + (Ce x Pe) Dimana: Cd = Cost of debt (Biaya hutang setelah pajak) Ce = Cost of equity (Biaya modal sendiri) Pd = Proportion of debt (Proporsi hutang) Pe = Proportion of equity (Proporsi modal sendiri) Untuk menentukan proporsi utang dalam struktur modal adalah dengan cara total kewajiban tidak lancar dibagi dengan modal yang diinvestasikan atau dengan rumus : Bunga % Beban equitas Total kewajiban tidak lancar Sedangkan untuk menghitung proporsi modal sendiri terhadap keseluruhan pembiayaan dalam struktur modal dapat dihitung dengan cara total ekuitas dibagi dengan modal yang diinvestasikan atau dapat dirumuskan : Proporsi ekuitas % Total equitas Invested Capital 7. Menghitung biaya-biaya atas modal yang diinvestasikan (capital charges). Capital charges merupakan aspek pernting dalam EVA. Hal ini dikarenakan capital charges tidak hanya memperhitungkan berapa besarnya biaya bunga yang harus dibayar kepada kreditur, tetapi juga biaya-biaya yang seharusnya dibayarkan kepada pemegang saham, yang selama ini tidak tercermin dalam laporan akuntansi. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut : Capital charges = WACC x IC 8. Menghitung Economic Value Added (EVA) Secara sederhana, nilai EVA diperoleh dari laba operasi setelah pajak dikurangi biaya-biaya (charges) atas modal yang telah diinvestasikan atau disebut juga capital charges. Pendekatan ini telah memasukkan semua unsur dalam laporan rugi laba dan neraca perusahaah. Secara rumus : EVA = NOPAT – Capital Charges EVA = NOPAT – (WACC x IC) Keterangan : NOPAT= Net Operating Profit Afte Tax ( Laba usaha setelah pajak) WACC = Weighted Average Cost of Capital ( Biaya modal rata-rata tertimbang ) IC = Invested Capital ( Modal yang diinvestasikan Setelah EVA terhitung maka dapat dilihat jika : d. Nilai EVA > 0 (nol), atau positif maka perusahaan menciptakan nilai tambah (creating value) atau memiliki kinerja keuangan yang baik. e. Nilai EVA = 0 (nol), maka perusahan tidak memiliki nilai tambah. f. Nilai EVA < 0 (nol), maka perusahaan telah menghancurkan nilai (destroying value), atau memiliki kinerja keuangan yang tidak baik (buruk).