BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong Manajemen Pemasaran (2005:61) : “Manajemen implementasi dan pemasaran sebagai analisis, pengendalian progam yang menciptakan, membangun dan menguntungkan dengan pembeli mempertahankan sasaran demi perencanaan, dirancang untuk pertukaran yang mencapaitujuan organisasi”. Jadi “manajemen pemasaran berisi pengelolaan permintaan, yang akhirnya pengelolaan hubungan dengan pelanggan”. Kegiatan pemasaran ini bertujuan menimbulkan pertukaran yang diinginkan, baik barang maupun jasa dan benda-benda lain yang dapat memenuhi kebutuhan psikologis, sosial ,dan kebudayaan. proses pertukaran dapat ditimbulkan oleh penjual, pembeli yang menguntungkan kedua belah pihak. Penentuan produk, harga, promosi, dan tempat untuk menerapi tanggapan yang efektif dan disesuaikan dengan sikap dari perilaku konsumen dan serta perilaku konsumen dipengaruhi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan produk-produk perusahaan. 12 B. Bauran Pemasaran Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat tetap hidup, berkembang dan mampu bersaing. Dalam rangka inilah, maka setiap perusahaan selalu menetapkan trategi dan cara pelaksanaan kegitan pemasarannya. Kegiatan pemsaran yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai sasaran perusahaan yang dapat mampu bersaing dan tingkat yang diperoleh perusahaan. Dalam hal ini adalah bauran peran merupakan strategi yang cocok dijalankan perusahaan untuk dapat menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu. Adapun pengertian dari bauran pemasaran menurut Bayu Swasta dan Ibnu Sukotjo dalam buku pengantaran bisnis modern(2006:193) adalah sebagai berikut : “Marketing Mix adalah kombinasi dari 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yaitu : produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.” Sedangkan definisi bauran pemasaran menurut Philip Kotler, bauran pemasaran : analisi, perencanaan, implementasi dan kontrol (2005:78) adalah sebagai berikut : “ Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan secara terus menerus untuk mencapai tujuan pemsarannya dipasar sasaran”. Variabel-variabel yang ada dalam kombinasi tersebut saling berhubungan, apabila antara satu variabel dengan varibel lain akan berjalan dengan baik, maka variabel yang lain akan menjalankan fungsinya sebagai penggerak strategi pemasaran sehingga sasaran dapat tercapai. 13 1. Produk Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada sesuatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Segala yang termasuk kedalamnya adalah barang berwujud, jasa, events, tempat, organisasi, ide atau pun kombinasi antara hal-hal yana baru saja disebutkan. Siswanto Sutojo mengemukakan bahwa ( 2005:78) ada beberapa faktor penting yang wajib diperhatikan perusahaan dalam menyusun strategi produk mereka. Faktor pertama adalah strategi pemilihan segmen pasar yang pernah mereka tentukan sebelumnya. Adapun faktor kedua adalah pengertian tentang hakekat produk dimata pembeli. Faktor ketiga adalah strategi produk pada tingkat kombinasi produk secara individual, pada tingkat seri produk dan pada tingkat kombinasi produk secara keseluruhan. Adapun faktor keempat adalah titik berat strategi pemasaran pada tiap tahap siklus kehidupan produk. Berdasarkan fungsinya produk dibedakan menjadi tiga level : a. Core Product Yaitu sesuatu produk yang fungsinya merupakan alasan dasar konsumen untuk membelinya. Contoh sederhana dari core produk adalah pakaian, fungsi dasarnya untuk melindumgi tubuh manusia. 14 b. Actual produk Adalah fitur-fitur yang ada pada produk untuk menambah nilainya. Misal desain yang menarik, nama merk, dan kemasan. c. Augmented produk Tambahan manfaat-manfaat yang tidak terfikirkan oleh konsumen tapi akan memberi kepuasan bagi mereka, seperti garansi. Produk juga digolongkan berdasarkan tujuan konsumen membeli barang secara umum. Produk yang dibeli oleh konsumen untuk kepentingan sendiri disebut consumer produk. Produk yang dibeli oleh konsumen untuk kepentingan organisasi atau bisnisnya disebut businnes atau industria product. Produk bisnis dapat dikatakan sebagai produk yang dibeli untuk dijual lagi. Consumer product dibedakan menjadi tiga, yaitu : a. Convinience product adalah produk yang sering dibeli langsung, harganya rendah, biasanya kegiatan promosi dilakukan melalui mass advertising. b. Shopping product adalah produk sekunder yang harganya lebih mahal dari pada convinience product. Produk jenis ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekunder manusia. Dalam proses pembeliaanya, orang memerlukan waktu 15 untuk membandingkan baik dengan cara survey maupun tes. c. Unsought product adalah produk yang sering tidak terfikir untuk dibeli konsumen, contohnya asuransi, tanah kuburan, dan ensiklopedi. Barang industrial dibadi menjadi 3 golongan yaitu bahan baku dan bahan pembantu, bahan pendukung, dan barang modal. Dari berbagai faktor yang diperhatikan perusahaan dalam menyusun strategi produk tingkat produk individual, tiga diantaranya perlu mendapat perhatian khusus. Ketiga faktor tersebut adalah atribut produk, penggunaan merk dagang, dan kemasan. Sebagian besar perusahaan menghasilkan lebih dari satu seri produk. Tiap seri produk seringkali terdiri lebih dari satu jenis produk. Sayangnya tidak semua seri dan jenis produk memberikan sumbangan hasil penjualan dan keuntungan yang sama. Oleh karena itu, penelolaan tiap seri dan jenis produk juga tidak sama. Kapasitas produk menyumbang keuntungan ditentukan oleh jumlah satuan produk yang terjual tiap masa tertentu dan besarnya contribusi margin. Contribusi margin adalah selisih antara harga jual persatuan produk dan biaya variabelnya. Karena berbagai macam alasan perusahaan dapat memutuskan memperluas usaha bisnisnya. Upaya perluasan bisnis tersebut dapat dilakukan dengan memproduksi produk 16 baru dengan mutu, bentuk, ukuran dan harganya yang lebih rendah dari produk lama. Strategi menambah jenis produk baru seperti ini disebut downward stretching yaitu memproduksi produk yang mutu, bentuk dah harganya lebih tinggi dari produk lama. Disamping itu perusahaan juga memperluas usahanya dengan jalan produk line-filling, yaitu menambah jenis product baru pada seri-seri produk yang sudah berjalan. 2. Harga Harga merupakan unsur kedua dari bauran pemasaran dan biasanya harga ditentukan dalam pertukaran. Harga bagi sebagian besar masyarakat masih menduduki tempat teratas, sebelum masyarakat membeli barang atau jasa. Bagi penjual yang terpenting bagaimana menempatkan harga yang pantas, terjangkau oleh masyarakat dan tidak merugikan perusahaan. Harga menurut Philip Kotler (2005:65) adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa. Sedangkan Stanton (2006:34) mendefinisikan harga sebagai sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Harga merupakan elemen bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika 17 harga dapat juda meningkatkan atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan. Perusahaan menetapkan suatu harga dengan melakukan pendekatan penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara tiga perangkat pertimbangan berikut ini yakni : a. Penetapan harga berdasarkan biaya • Penetapan harga biaya plus Metode ini merupakan metode penelitian harga yang paling sederhana, dimana metode ini menambah standar mark-up terhadap biaya produk. • Analisis peluang pokok dan penetapan harga laba sasaran. Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga apakah akan break even atau membuat target laba yang akan dicari b. Penetapan harga berdasarkan nilai Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli( bukan dari biaya penjualan untuk menetapkan suatu harga. c. Penetapan harga berdasarkan persaingan • Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaanya. 18 Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya. • Penetapan harga penawaran tertutup Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan 3. Saluran distribusi Variabel yang ketiga adalah saluran ditribusi yaitu segala aktifitas yang dilakukan perusahaan sebagai produsen kekonsumen maka faktor saluran distribusi sangat penting untuk diperhatikan. Oleh karena itu barang dan jasa harus berada pada saat dan tempat yang tepat untuk dijangkau oleh konsumen. Menurut Nitisemito (2006:102) saluran distribusi adalah lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Menurut Warren J (2005:56) saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri. Lalu adapun definisi Philip Kotler (2007:279) saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen. 19 a. Faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan distributor, adalah : • Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan terbatas tidak mampu mengembangkan organisasi penjualan langsung. • Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai besar karena skala operasi mereka dengan pengecer dan keahlian khususnya. • Pengecer yang menjual banyak sering lebih senang menggunakan dana mereka untuk ekspansi dari pada untuk melakukan kegiatan promosi b. Fungsi saluran distribusi Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan sakuran distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik. Adapun fungsi-fungsi saluran distribusi menurut Philip Kotler adalah: • Information, yaitu mengumpulkan informasi penting tentang konsumen dan pesaing untuk merencanakan dan membantu pertukaran. • Promotion, yaitu pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif tentang produk yang ditawarkan. 20 • Negotiation, yaitu mencoba untu menyepakati harga dan syarat-syarat lain, sehingga memungkinkan perpindahan hak kepemilikan. • Ordering, yaitu pihak ditributor memesan barang kepada perusahaan. • Payment, yaitu pembeli membayar tagihan kepada penjual melalui bank atau lembaga keuangan lainnya. • Title, yaitu perpindahan kepemilikan barang dari suatu organisasi atau orang kepada organisasi / orang lain. • Physical posesion, yaitu mengangkut dan menyimpan barang-barang dari bahan mentah hingga barang jadi dan akhirnya sampai ke konsumen akhir. • Financing, yaitu meminta dan memanfaatkan dana untuk biaya-biaya dalam pekerjaan saluran distribusi. • Risk taking, yaitu menanggung resiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran distribusi. c. Macam-macam saluran distribusi Terdapat berbagai macam saluran ditribusi barang konsumsi, diantaranya : • Produsen – konsumen Bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling pendek dan sederhana karena tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang 21 dihasilkannya melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen. Oleh karena itu saluran distribusi ini disebut saluran distribusi langsung. • Produsen – Pengecer – Konsumen Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja. • Produsen – Pedagang besar – Pengecer – Konsumen Saluran distribusi ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan saluran distribusi tradisional. Disini, produsen hanya melayani penjualan dalm partai besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja. • Produsen – Agen – Pengecer – konsumen Disini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam sakuran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para pengecer besar. 22 • Produsen – Agen – Pedagang besar – Pengecer – Konsumen Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Agen yang yang terlihat dalam saluran ini terutama agen penjualan. 4. Promosi Suatu barang baru tidak selalu langsung dikenal oleh konsumen, mungkin juga sudah lama tetapi sudah dilupakan orang. Oleh sebab itu perlu dilakukan promosi karena promosi adalah kegiatan memperkenalkan dan meningkatkan kembali akan suatu produk, penjualan maupun pembuatannya. Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasara yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi / membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan, Tjiptono (2005:219). Sementara Sistaningrum (2006:98) mengungkapkan arti promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi “konsumen Aktual” maupun “Konsumen Potensial” agar mereka mau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan, saat ini atau dimasa yang akan datang. Konsumen Aktual adalah 23 konsumen yang langsung membeli produk yang ditawarkan pada saat atau sesaat setelah promosi produk tersebut dilancarkan perusahaan. Dan konsumen Potensial adalah konsumen yang berminat melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan dimasa yang akan datang. Adapun tujuan dari pada perusahaan melakukan promosi menurut Tjiptono (2006:221) adalah menginformasikan(informing), mempengaruhi dan membujuk (persuading) serta mengingatkan (reminding) pemasarannya. pelanggan tentang Sistaningrum perusahaan (2005:98) dan menjelaskan bauran tujuan promosi adalah empat hal, yaitu memperkenalkan diri, membujuk, modifikasi, dam membentuk tingkah laku serta mengingatkan kembali tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan. Pada prinsipnya antara keduanya adalah sama, yaitu sama-sama menjelaskan bila produk masih baru maka perlu memperkenalkan atau menginfomasikan kepada konsumen bahwa pada saat ini ada produk baru yang tidak kalah dengan produk yang lama. Setelah konsumen mengetahui produk yang baru, diharapkan konsumen akan terpengaruh dan terbujuk sehingga beralih ke produk tersebut. Dan pada akhirnya, perusahaan hanya sekedar mengingatkan bahwa produk tersebut tetap bagus untuk dikonsumsi. Hal ini dilakukan karena banyaknya serangan yang akan datang dari para pesaing. 24 Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran promosi, yaitu kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan. Ada empat jenis kegiatan promosi antara lain, Philip Kotler (2006:98-100) : a. Periklanan (advertising) Yaitu bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian. b. Penjualan tatap muka (personal selling) Yaitu bentuk promosi secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian. c. Publisitas (publisity) Yaitu suatu bentuk promosi non personal mengenai, pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas informasi / berita tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah). d. Promosi penjualan (sales promotion) Yaitu bentuk promosi diluar ketiga bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang pembelian. e. Pemasaran langsung (direct marketing) Yaitu suatu bentuk penjualan perorangan secara lansung ditujukan untuk mempengaruhi pembelian konsumen. 25 Promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat dikelompokan berdasar tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut : a. Customer Solution Yaitu promosi yang bertujuan untuk mendorong atau merangsang pelanggan untuk membeli. b. Trade Promotion Yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang atau mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir dan importir untuk memperdagangkan barang / jasa dari sponsor. c. Sales-force promotion Yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjualan. d. Businnes Promotion Yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontrak hubungan dengan pelanggan , memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan. Namun, yang jelas apapun jenis kebutuhan yang akan diprogamkan untuk dipengaruhi, tetap pada perencanaan bagaimana agar perusahaan tetap eksis dan berkembang. Apalagi jika perusahaan tersebut mempunyai lini produk lebih dari satu macam. 26 C. Perilaku Konsumen Konsumen selalu memiliki perbedaan dari tingkah laku atau kepribadian, sosial , budaya dan psikologis, untuk itu tidak semua orang mengetahui tentang konsumen . konsumen adalah raja dalam setiap pembelian yang tidak akan habis-habisnya dalam mengkonsumsi suatu produk. Ujang Surmawan dikutip dari Schniffman dan Kanuk (2005:7) Perilaku konsumen adalah : “ perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan mengevaluasi dan menghabiskan produk jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka”. Sedangkan Ujang Sumarwan kutipan dari Engel, Blackwell dan Miniarel (2006:4) mengartikan sebagai berikut : “ Tindakan yang terlibat langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termaksud proses keputusan yang mendahului dalam mengikuti tindakan”. 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen a. Faktor Budaya Faktor budaya memiliki pengaruh yang luas dan terdalam dalam perilaku konsumen. Budaya adalan penyebab dasar keinginan dan perilaku konsumen. Perilaku manusia sebagian besar merupakan hasil proses belajar sewaktu tumbuh dalam suatu masyarakat, seorang 27 belajar mengenai persepsi, keinginan, dan perilaku dasar keluarga dari keluarga dan lembaga penting. b. Faktor Sosial Perilaku konsumen banyak dipengaruhi oleh faktor sosial seperti kelompok kecil, keluarga, peran sosial dan status yang melingkupi konsumen, semuanya dapat berjalan dengan baik apabila individu tersebut dapat berjalan dengan baik, apabila individu tersebut dapat berinteraksi dengan yang lainnya, mampu mempengaruhi orang lain, memiliki progam yang kuat dalam lingkungan sosial tersebut. c. Faktor Psikologis Dalam melakukan suatu pembelian dapat dipengaruhin oleh 4 faktor utama : • Motivasi, kebutuhan yang mendorong seseorang secara kuat mencari kepuasan atau kebutuhan tersebut • Persepsi menyeleksi, menginterpresentasikan proses penyeleksian informasi guna mengatur, membentuk gambaran yang berarti. • Pembelajaran, perubahan perilaku seseorang karena pengalaman • Keyakinan, pemikiran seseorang. d. Faktor Pribadi 28 deskriptif yang dipertahankan Setiap kepribadian yang berbeda-beda pada tiap-tiap orang mempengaruhi perilaku pembelian. Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang menghasilkan tanggapan secara konsisten dan harus terus-menerus terhadap lingkungannya. Kepribadian sangat berguna untuk menganalisa perilaku konsumen untuk produk dan pilihan mereka tertentu. 2. Tipe-tipe perilaku pembeli Berbeda-beda keputusan yang dilakukan oleh setiap konsumen disesuaikan dengan tipe keputusan pembelian yaitu : a. Perilaku membeli yang kompleks Para konsumen menjalani atau menempuh suatu perilaku pembeli yang rumit bila mereka terlibat dalam kegiatan membeli dan menyadari perbedaan penting diantara beberapa merk produk yang ada. Pembeli ini akan melalui sebuah proses balajar kogniti yang dapat ditandai dengan pengembangan kepercayaan mengenai produk dan akhirnya melakukan pemilihan yang seksama untuk membeli. b. Perilaku pembelian yang mempengaruhi ketidakcocokan Konsumen tidak selalu terlibat dalam kegiatan membeli sesuatu, dan hanya melihat sedikit perbadaan dalam merk, jarang melakukan pembelian karena beresiko. c. Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan 29 Konsumen membeli produk dalam keadaan kurang terlibat dan tidak ada perbedaan nyata antara merk satu dengan merk lainnya, konsumen tidak terlibat dalam pembuatan keputusan yang mendalam, bila membeli sesuatu yang harganya murah, atau produk yang sudah sering mereka beli. d. Perilaku membeli yang mencari keragaman Dalam beberapa situasi membeli terlibat konsumen rendah, tetapi ditandai oleh perbedaan merk yang nyata. Dalam situasi demikian konsumen banyak melakukan pergantian merk, yang terjadi semata untuk merperoleh keragaman bukan ketidakpuasan. D. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen Dalam melaksanakan kegiatan pemasaran perusahaan mengkonbinasikan unsur-unsur yang terkendali yang biasa dikenal sebagai bauran pemasaran yang berpengaruh terhadap perilaku pembelian. Yang terdiri dari Produk, Harga, Tempat dan Promosi yang semuanya berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen. Keempat bauran pemasaran ini saling berinteraksi agar memperoleh hasil yang memuaskan bagi perusahaan. Berdasarkan penelitian terdahulu yang disusun oleh oleh Kristin Ike Susanti 2007 dengan judul : “pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Perilaku Pembelian Ponsel NOKIA” (Studi Pada Mahasiswa Jurusan 30 Manajemen Fakultas Ekonomi Unibraw), dimana kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tersebut bahwa menyatakan bahwa variabel promosi dominan mempengaruhi keputusan pembelian ponsel NOKIA. Sedangkan menurut penelitian terdahulu yang disusun oleh Ahmad Mujahi dengan judul : “ Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran Terhadap Perilaku Pembelian Shampo Clear” (Studi Pada Mahasiswa Ekonomi Universitas Brawijaya), dimana kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tersebut menyatakan bahawa variabel promosi yang dominan mempengaruhi perilaku pembelian terhadap shampo CLEAR tersebut. Berdasarkan atas penelitian terdahulu diatas, maka diketahui bahwa promosi merupakan variabel yang dominan mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Atas dasar teori-teori diatas yang menyebutkan bahwa promosi merupakan alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen dan alat untuk mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan dan sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaa untuk memasarkan produk-produknya dan juga berdasarkan atas penelitian terdahulu yang menyebutkan variabel promosi merupakan variabel yang dominan mempengaruhi perilaku pembelian, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Bauran Pemsaran Terhadap Perilaku Pembelian. 31