BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen Pemasaran

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Manajemen Pemasaran
Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong Manajemen Pemasaran
(2005:61) :
“Manajemen
implementasi
dan
pemasaran
sebagai
analisis,
pengendalian
progam
yang
menciptakan, membangun
dan
menguntungkan
dengan
pembeli
mempertahankan
sasaran
demi
perencanaan,
dirancang
untuk
pertukaran
yang
mencapaitujuan
organisasi”. Jadi “manajemen pemasaran berisi pengelolaan permintaan,
yang akhirnya pengelolaan hubungan dengan pelanggan”.
Kegiatan pemasaran ini bertujuan menimbulkan pertukaran yang
diinginkan, baik barang maupun jasa dan benda-benda lain yang dapat
memenuhi kebutuhan psikologis, sosial ,dan kebudayaan. proses
pertukaran dapat ditimbulkan oleh penjual, pembeli yang menguntungkan
kedua belah pihak. Penentuan produk, harga, promosi, dan tempat untuk
menerapi tanggapan yang efektif dan disesuaikan dengan sikap dari
perilaku konsumen dan serta perilaku konsumen dipengaruhi sedemikian
rupa sehingga sesuai dengan produk-produk perusahaan.
12
B. Bauran Pemasaran
Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat tetap hidup, berkembang
dan mampu bersaing. Dalam rangka inilah, maka setiap perusahaan selalu
menetapkan trategi dan cara pelaksanaan kegitan pemasarannya. Kegiatan
pemsaran yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai sasaran perusahaan yang
dapat mampu bersaing dan tingkat yang diperoleh perusahaan. Dalam hal ini
adalah bauran peran merupakan strategi yang cocok dijalankan perusahaan
untuk dapat menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu.
Adapun pengertian dari bauran pemasaran menurut Bayu Swasta
dan Ibnu Sukotjo dalam buku pengantaran bisnis modern(2006:193) adalah
sebagai berikut :
“Marketing Mix adalah kombinasi dari 4 variabel atau kegiatan
yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yaitu : produk,
struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.”
Sedangkan definisi bauran pemasaran menurut Philip Kotler,
bauran pemasaran : analisi, perencanaan, implementasi dan kontrol (2005:78)
adalah sebagai berikut :
“ Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan secara
terus menerus untuk mencapai tujuan pemsarannya dipasar sasaran”.
Variabel-variabel yang ada dalam kombinasi tersebut saling
berhubungan, apabila antara satu variabel dengan varibel lain akan berjalan
dengan baik, maka variabel yang lain akan menjalankan fungsinya sebagai
penggerak strategi pemasaran sehingga sasaran dapat tercapai.
13
1. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada sesuatu
pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Segala yang
termasuk kedalamnya adalah barang berwujud, jasa, events, tempat,
organisasi, ide atau pun kombinasi antara hal-hal yana baru saja
disebutkan. Siswanto Sutojo mengemukakan bahwa ( 2005:78) ada
beberapa faktor penting yang wajib diperhatikan perusahaan dalam
menyusun strategi produk mereka.
Faktor pertama adalah strategi pemilihan segmen pasar yang
pernah mereka tentukan sebelumnya. Adapun faktor kedua adalah
pengertian tentang hakekat produk dimata pembeli. Faktor ketiga
adalah strategi produk pada tingkat kombinasi produk secara
individual, pada tingkat seri produk dan pada tingkat kombinasi
produk secara keseluruhan. Adapun faktor keempat adalah titik berat
strategi pemasaran pada tiap tahap siklus kehidupan produk.
Berdasarkan fungsinya produk dibedakan menjadi tiga level :
a. Core Product
Yaitu sesuatu produk yang fungsinya merupakan alasan dasar
konsumen untuk membelinya. Contoh sederhana dari core
produk adalah pakaian, fungsi dasarnya untuk melindumgi
tubuh manusia.
14
b. Actual produk
Adalah fitur-fitur yang ada pada produk untuk menambah
nilainya. Misal desain yang menarik, nama merk, dan kemasan.
c. Augmented produk
Tambahan manfaat-manfaat yang tidak terfikirkan oleh
konsumen tapi akan memberi kepuasan bagi mereka, seperti
garansi.
Produk juga digolongkan berdasarkan tujuan konsumen
membeli barang secara umum. Produk yang dibeli oleh konsumen
untuk kepentingan sendiri disebut consumer produk. Produk yang
dibeli oleh konsumen untuk kepentingan organisasi atau bisnisnya
disebut businnes atau industria product. Produk bisnis dapat
dikatakan sebagai produk yang dibeli untuk dijual lagi.
Consumer product dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Convinience product adalah produk yang sering dibeli
langsung, harganya rendah, biasanya kegiatan promosi
dilakukan melalui mass advertising.
b. Shopping product adalah produk sekunder yang harganya
lebih mahal dari pada convinience product. Produk jenis ini
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekunder manusia.
Dalam proses pembeliaanya, orang memerlukan waktu
15
untuk membandingkan baik dengan cara survey maupun
tes.
c. Unsought product adalah produk yang sering tidak terfikir
untuk dibeli konsumen, contohnya asuransi, tanah kuburan,
dan ensiklopedi. Barang industrial dibadi menjadi 3
golongan yaitu bahan baku dan bahan pembantu, bahan
pendukung, dan barang modal.
Dari berbagai faktor yang diperhatikan perusahaan dalam
menyusun strategi produk tingkat produk individual, tiga
diantaranya perlu mendapat perhatian khusus. Ketiga faktor
tersebut adalah atribut produk, penggunaan merk dagang, dan
kemasan. Sebagian besar perusahaan menghasilkan lebih dari
satu seri produk. Tiap seri produk seringkali terdiri lebih dari
satu jenis produk. Sayangnya tidak semua seri dan jenis produk
memberikan sumbangan hasil penjualan dan keuntungan yang
sama. Oleh karena itu, penelolaan tiap seri dan jenis produk
juga tidak sama. Kapasitas produk menyumbang keuntungan
ditentukan oleh jumlah satuan produk yang terjual tiap masa
tertentu dan besarnya contribusi margin. Contribusi margin
adalah selisih antara harga jual persatuan produk dan biaya
variabelnya. Karena berbagai macam alasan perusahaan dapat
memutuskan memperluas usaha bisnisnya. Upaya perluasan
bisnis tersebut dapat dilakukan dengan memproduksi produk
16
baru dengan mutu, bentuk, ukuran dan harganya yang lebih
rendah dari produk lama. Strategi menambah jenis produk baru
seperti ini disebut downward stretching yaitu memproduksi
produk yang mutu, bentuk dah harganya lebih tinggi dari
produk lama. Disamping itu perusahaan juga memperluas
usahanya dengan jalan produk line-filling, yaitu menambah
jenis product baru pada seri-seri produk yang sudah berjalan.
2. Harga
Harga merupakan unsur kedua dari bauran pemasaran dan biasanya
harga ditentukan dalam pertukaran. Harga bagi sebagian besar
masyarakat masih menduduki tempat teratas, sebelum masyarakat
membeli barang atau jasa. Bagi penjual yang terpenting bagaimana
menempatkan harga yang pantas, terjangkau oleh masyarakat dan
tidak merugikan perusahaan. Harga menurut Philip Kotler
(2005:65) adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah
produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai
yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari
kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa. Sedangkan Stanton
(2006:34) mendefinisikan harga sebagai sejumlah uang dan atau
barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang
yang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Harga merupakan
elemen bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu
saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika
17
harga dapat juda meningkatkan atau menurun dan juga merupakan
satu-satunya
elemen
yang
menghasilkan
pendapatan
dari
penjualan. Perusahaan menetapkan suatu harga dengan melakukan
pendekatan penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau
lebih diantara tiga perangkat pertimbangan berikut ini yakni :
a. Penetapan harga berdasarkan biaya
•
Penetapan harga biaya plus
Metode ini merupakan metode penelitian harga yang
paling sederhana, dimana metode ini menambah standar
mark-up terhadap biaya produk.
•
Analisis peluang pokok dan penetapan harga laba
sasaran.
Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk
menetapkan harga apakah akan break even atau
membuat target laba yang akan dicari
b. Penetapan harga berdasarkan nilai
Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli(
bukan dari biaya penjualan untuk menetapkan suatu harga.
c. Penetapan harga berdasarkan persaingan
•
Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku
Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing
dan kurang memperhatikan biaya dan permintaanya.
18
Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih
tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya.
•
Penetapan harga penawaran tertutup
Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan
hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan
perusahaan
3. Saluran distribusi
Variabel yang ketiga adalah saluran ditribusi yaitu segala aktifitas
yang dilakukan perusahaan sebagai produsen kekonsumen maka
faktor saluran distribusi sangat penting untuk diperhatikan. Oleh
karena itu barang dan jasa harus berada pada saat dan tempat yang
tepat untuk dijangkau oleh konsumen. Menurut Nitisemito
(2006:102) saluran distribusi adalah lembaga-lembaga distributor
atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk
menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau jasa-jasa dari
produsen ke konsumen. Menurut Warren J (2005:56) saluran
distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk
menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen
atau pemakai industri. Lalu adapun definisi Philip Kotler
(2007:279) saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau
perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau
membantu memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika
akan dipindahkan dari produsen ke konsumen.
19
a. Faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan
distributor, adalah :
•
Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber
keuangan terbatas tidak mampu mengembangkan
organisasi penjualan langsung.
•
Para distributor nampaknya lebih
efektif dalam
penjualan partai besar karena skala operasi mereka
dengan pengecer dan keahlian khususnya.
•
Pengecer yang menjual banyak sering lebih senang
menggunakan dana mereka untuk ekspansi dari pada
untuk melakukan kegiatan promosi
b. Fungsi saluran distribusi
Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang
dari produsen ke konsumen, maka perusahaan dalam
melaksanakan dan menentukan sakuran distribusi harus
melakukan pertimbangan yang baik.
Adapun fungsi-fungsi saluran distribusi menurut Philip Kotler
adalah:
•
Information, yaitu mengumpulkan informasi penting
tentang konsumen dan pesaing untuk merencanakan dan
membantu pertukaran.
•
Promotion,
yaitu pengembangan dan penyebaran
komunikasi persuasif tentang produk yang ditawarkan.
20
•
Negotiation, yaitu mencoba untu menyepakati harga
dan
syarat-syarat
lain,
sehingga
memungkinkan
perpindahan hak kepemilikan.
•
Ordering, yaitu pihak ditributor memesan barang
kepada perusahaan.
•
Payment, yaitu pembeli membayar tagihan kepada
penjual melalui bank atau lembaga keuangan lainnya.
•
Title, yaitu perpindahan kepemilikan barang dari suatu
organisasi atau orang kepada organisasi / orang lain.
•
Physical posesion, yaitu mengangkut dan menyimpan
barang-barang dari bahan mentah hingga barang jadi
dan akhirnya sampai ke konsumen akhir.
•
Financing, yaitu meminta dan memanfaatkan dana
untuk biaya-biaya dalam pekerjaan saluran distribusi.
•
Risk taking, yaitu menanggung resiko sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan saluran distribusi.
c. Macam-macam saluran distribusi
Terdapat berbagai macam saluran ditribusi barang konsumsi,
diantaranya :
•
Produsen – konsumen
Bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling
pendek dan sederhana karena tanpa menggunakan
perantara. Produsen dapat menjual barang yang
21
dihasilkannya melalui pos atau langsung mendatangi
rumah konsumen. Oleh karena itu saluran distribusi ini
disebut saluran distribusi langsung.
•
Produsen – Pengecer – Konsumen
Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar
kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada
pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani oleh
pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani
pengecer saja.
•
Produsen – Pedagang besar – Pengecer – Konsumen
Saluran distribusi ini banyak digunakan oleh produsen,
dan dinamakan saluran distribusi tradisional. Disini,
produsen hanya melayani penjualan dalm partai besar
kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada
pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang
besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer
saja.
•
Produsen – Agen – Pengecer – konsumen
Disini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia
menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam sakuran
distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama
ditujukan kepada para pengecer besar.
22
•
Produsen – Agen – Pedagang besar – Pengecer –
Konsumen
Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan
agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya
kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya
kepada toko-toko kecil. Agen yang yang terlihat dalam
saluran ini terutama agen penjualan.
4. Promosi
Suatu barang baru tidak selalu langsung dikenal oleh konsumen,
mungkin juga sudah lama tetapi sudah dilupakan orang. Oleh sebab
itu perlu dilakukan promosi karena promosi adalah kegiatan
memperkenalkan dan meningkatkan kembali akan suatu produk,
penjualan maupun pembuatannya. Promosi pada hakekatnya adalah
suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasara yang
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi / membujuk, dan
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar
bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan, Tjiptono (2005:219).
Sementara Sistaningrum (2006:98) mengungkapkan arti promosi
adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi
“konsumen Aktual” maupun “Konsumen Potensial” agar mereka
mau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan, saat
ini atau dimasa yang akan datang. Konsumen Aktual adalah
23
konsumen yang langsung membeli produk yang ditawarkan pada
saat atau sesaat setelah promosi produk tersebut dilancarkan
perusahaan. Dan konsumen Potensial adalah konsumen yang
berminat melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan
perusahaan dimasa yang akan datang.
Adapun tujuan dari pada perusahaan melakukan promosi menurut
Tjiptono
(2006:221)
adalah
menginformasikan(informing),
mempengaruhi dan membujuk (persuading) serta mengingatkan
(reminding)
pemasarannya.
pelanggan
tentang
Sistaningrum
perusahaan
(2005:98)
dan
menjelaskan
bauran
tujuan
promosi adalah empat hal, yaitu memperkenalkan diri, membujuk,
modifikasi, dam membentuk tingkah laku serta mengingatkan
kembali tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan. Pada
prinsipnya antara keduanya adalah sama, yaitu sama-sama
menjelaskan bila produk masih baru maka perlu memperkenalkan
atau menginfomasikan kepada konsumen bahwa pada saat ini ada
produk baru yang tidak kalah dengan produk yang lama. Setelah
konsumen mengetahui produk yang baru, diharapkan konsumen
akan terpengaruh dan terbujuk sehingga beralih ke produk tersebut.
Dan pada akhirnya, perusahaan hanya sekedar mengingatkan
bahwa produk tersebut tetap bagus untuk dikonsumsi. Hal ini
dilakukan karena banyaknya serangan yang akan datang dari para
pesaing.
24
Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran
promosi, yaitu kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis
kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling efektif
dalam meningkatkan penjualan.
Ada empat jenis kegiatan promosi antara lain, Philip Kotler
(2006:98-100) :
a. Periklanan (advertising)
Yaitu bentuk promosi non personal dengan menggunakan
berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
b. Penjualan tatap muka (personal selling)
Yaitu bentuk promosi secara personal dengan presentasi lisan
dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan
untuk merangsang pembelian.
c. Publisitas (publisity)
Yaitu suatu bentuk promosi non personal mengenai, pelayanan
atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas informasi /
berita tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah).
d. Promosi penjualan (sales promotion)
Yaitu bentuk promosi diluar ketiga bentuk diatas yang
ditujukan untuk merangsang pembelian.
e. Pemasaran langsung (direct marketing)
Yaitu suatu bentuk penjualan perorangan secara lansung
ditujukan untuk mempengaruhi pembelian konsumen.
25
Promosi
penjualan
yang
dilakukan
oleh
penjual
dapat
dikelompokan berdasar tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Customer Solution
Yaitu promosi yang bertujuan untuk mendorong atau
merangsang pelanggan untuk membeli.
b. Trade Promotion
Yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang
atau mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir dan
importir untuk memperdagangkan barang / jasa dari sponsor.
c. Sales-force promotion
Yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi
armada penjualan.
d. Businnes Promotion
Yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh
pelanggan baru, mempertahankan kontrak hubungan dengan
pelanggan , memperkenalkan produk baru, menjual lebih
banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan.
Namun, yang jelas apapun jenis kebutuhan yang akan diprogamkan
untuk dipengaruhi, tetap pada perencanaan bagaimana agar
perusahaan tetap eksis dan berkembang. Apalagi jika perusahaan
tersebut mempunyai lini produk lebih dari satu macam.
26
C. Perilaku Konsumen
Konsumen selalu memiliki perbedaan dari tingkah laku atau
kepribadian, sosial , budaya dan psikologis, untuk itu tidak semua orang
mengetahui tentang konsumen . konsumen adalah raja dalam setiap
pembelian yang tidak akan habis-habisnya dalam mengkonsumsi suatu
produk.
Ujang Surmawan dikutip dari Schniffman dan Kanuk (2005:7)
Perilaku konsumen adalah :
“ perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli,
menggunakan mengevaluasi dan menghabiskan produk jasa yang mereka
harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka”.
Sedangkan Ujang Sumarwan kutipan dari Engel, Blackwell dan
Miniarel (2006:4) mengartikan sebagai berikut :
“
Tindakan
yang
terlibat
langsung
dalam
mendapatkan,
mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termaksud proses
keputusan yang mendahului dalam mengikuti tindakan”.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
a. Faktor Budaya
Faktor budaya memiliki pengaruh yang luas dan terdalam dalam
perilaku konsumen. Budaya adalan penyebab dasar keinginan dan
perilaku konsumen. Perilaku manusia sebagian besar merupakan hasil
proses belajar sewaktu tumbuh dalam suatu masyarakat, seorang
27
belajar mengenai persepsi, keinginan, dan perilaku dasar keluarga dari
keluarga dan lembaga penting.
b. Faktor Sosial
Perilaku konsumen banyak dipengaruhi oleh faktor sosial seperti
kelompok kecil, keluarga, peran sosial dan status yang melingkupi
konsumen, semuanya dapat berjalan dengan baik apabila individu
tersebut dapat berjalan dengan baik, apabila individu tersebut dapat
berinteraksi dengan yang lainnya, mampu mempengaruhi orang
lain, memiliki progam yang kuat dalam lingkungan sosial tersebut.
c. Faktor Psikologis
Dalam melakukan suatu pembelian dapat dipengaruhin oleh 4
faktor utama :
•
Motivasi, kebutuhan yang mendorong seseorang secara
kuat mencari kepuasan atau kebutuhan tersebut
•
Persepsi
menyeleksi,
menginterpresentasikan
proses
penyeleksian
informasi
guna
mengatur,
membentuk
gambaran yang berarti.
•
Pembelajaran,
perubahan
perilaku
seseorang
karena
pengalaman
•
Keyakinan,
pemikiran
seseorang.
d. Faktor Pribadi
28
deskriptif
yang
dipertahankan
Setiap kepribadian yang berbeda-beda pada tiap-tiap orang
mempengaruhi
perilaku
pembelian.
Kepribadian
adalah
karakteristik psikologis yang menghasilkan tanggapan secara
konsisten dan harus terus-menerus terhadap lingkungannya.
Kepribadian sangat berguna untuk menganalisa perilaku konsumen
untuk produk dan pilihan mereka tertentu.
2. Tipe-tipe perilaku pembeli
Berbeda-beda keputusan yang dilakukan oleh setiap konsumen
disesuaikan dengan tipe keputusan pembelian yaitu :
a. Perilaku membeli yang kompleks
Para konsumen menjalani atau menempuh suatu perilaku
pembeli yang rumit bila mereka terlibat dalam kegiatan
membeli dan menyadari perbedaan penting diantara beberapa
merk produk yang ada. Pembeli ini akan melalui sebuah proses
balajar kogniti yang dapat ditandai dengan pengembangan
kepercayaan mengenai produk dan akhirnya melakukan
pemilihan yang seksama untuk membeli.
b. Perilaku pembelian yang mempengaruhi ketidakcocokan
Konsumen tidak selalu terlibat dalam kegiatan membeli
sesuatu, dan hanya melihat sedikit perbadaan dalam merk,
jarang melakukan pembelian karena beresiko.
c. Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan
29
Konsumen membeli produk dalam keadaan kurang terlibat dan
tidak ada perbedaan nyata antara merk satu dengan merk
lainnya, konsumen tidak terlibat dalam pembuatan keputusan
yang mendalam, bila membeli sesuatu yang harganya murah,
atau produk yang sudah sering mereka beli.
d. Perilaku membeli yang mencari keragaman
Dalam beberapa situasi membeli terlibat konsumen rendah,
tetapi ditandai oleh perbedaan merk yang nyata. Dalam situasi
demikian konsumen banyak melakukan pergantian merk, yang
terjadi
semata
untuk
merperoleh
keragaman
bukan
ketidakpuasan.
D. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
Dalam melaksanakan kegiatan pemasaran perusahaan mengkonbinasikan
unsur-unsur yang terkendali yang biasa dikenal sebagai bauran
pemasaran yang berpengaruh terhadap perilaku pembelian. Yang terdiri
dari Produk, Harga, Tempat dan Promosi yang semuanya berpengaruh
terhadap perilaku pembelian konsumen. Keempat bauran pemasaran ini
saling berinteraksi agar memperoleh hasil yang memuaskan bagi
perusahaan.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang disusun oleh oleh Kristin
Ike Susanti 2007 dengan judul : “pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap
Perilaku Pembelian Ponsel NOKIA” (Studi Pada Mahasiswa Jurusan
30
Manajemen Fakultas Ekonomi Unibraw), dimana kesimpulan yang
diperoleh dari penelitian tersebut bahwa menyatakan bahwa variabel
promosi dominan mempengaruhi keputusan pembelian ponsel NOKIA.
Sedangkan menurut penelitian terdahulu yang disusun oleh Ahmad Mujahi
dengan judul : “ Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran Terhadap Perilaku
Pembelian Shampo Clear” (Studi Pada Mahasiswa Ekonomi Universitas
Brawijaya), dimana kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tersebut
menyatakan bahawa variabel promosi yang dominan mempengaruhi
perilaku pembelian terhadap shampo CLEAR tersebut.
Berdasarkan atas penelitian terdahulu diatas, maka diketahui
bahwa promosi merupakan variabel yang dominan mempengaruhi perilaku
konsumen dalam melakukan pembelian produk-produk yang ditawarkan
oleh perusahaan. Atas dasar teori-teori diatas yang menyebutkan bahwa
promosi merupakan alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen
dan alat untuk mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang
ditawarkan dan sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaa untuk
memasarkan produk-produknya dan juga berdasarkan atas penelitian
terdahulu yang menyebutkan variabel promosi merupakan variabel yang
dominan mempengaruhi perilaku pembelian, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang Pengaruh Bauran Pemsaran Terhadap
Perilaku Pembelian.
31
Download