BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Dari data survei sebanyak 100 (seratus) responden yang telah dianalisis, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan profil konsumen produk furniture PT. GMK: a. Wanita sebesar 58% b. Kisaran umur 21-30 tahun sebesar 60% c. Jejang pendidikan akademik sebesar 42% d. Jenis pekerjaan mereka adalah profesional sebesar 35% e. Tingkat penghasilan mereka antara 4 sampai dengan 5 juta rupiah per bulan sebesar 50% 2. Berdasarkan perilaku konsumen individu: a. Pengenal masalah: i. Alasan utama mengganti furniture adalah karena furniture yang lama sudah rusak atau tidak layak pakai sebesar 55% ii. Jangka waktu atau siklus penggantian furniture adalah antara 4 tahun sebesar 46%. 80 81 b. Pencarian Informasi: i. media informasi yang banyak diakses oleh konsumen yaitu toko mebel yang telah mereka kenal sebesar 45% dan surat kabar sebesar 30%. c. Evaluasi Alternatif: i. Anggaran belanja maximum untuk furniture sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) sebesar 69% ii. Jika pilihan furniture yang diinginkan konsumen tidak tersedia maka mereka akan memilih merek lain sebesar 32%. d. Keputusan Pembelian: i. Pengambil keputusan untuk pembelian furniture adalah suami dan istri sebesar 50% dan ii. Jangka waktu atau siklus pembelian furniture adalah 4 tahun sebesar 46%. iii. Alasan utama adalah mengganti furniture yang rusak sebesar 55%. iv. Anggaran belanja untuk furniture Rp. 3.000.000,- sebesar 69% v. Jenis pembayaran yang disukai konsumen adalah tunai sebesar 82%. vi. Aspek penting bagi konsumen dalam melakukan pembelian adalah model sebesar 48%. e. Pasca Pembelian: i. Bila konsumen tidak puas atau sudah bosan dengan produk yang lama maka furniture tersebut diberikan ke orang lain sebesar 52%. 82 ii. Jangka waktu penggantian adalah 4 tahun sebesar 46%. 3. Berdasarkan hasil analisis tabulasi silang dibuktikan: a. Bahwa sikap kelompok konsumen yang berpenghasilan tinggi dalam menghadapi kondisi tidak tersedianya furniture pilihan mereka (out of stock ) berbeda dengan sikap kelompok konsumen yang berpenghasilan rendah. b. Bahwa besarnya anggaran belanja furniture kelompok konsumen yang berpenghasilan tinggi berbeda dengan besarnya anggaran belanja furniture kelompok konsumen yang berpenghasilan rendah. c. Bahwa jangka waktu penggantian furniture kelompok konsumen yang berpenghasilan tinggi berbeda dengan jangka waktu pengantian furniture furniture kelompok konsumen yang berpenghasilan rendah. 5.2 Rekomendasi Operasional / Implikasi Managerial Peneliti memberikan rekomendasi sebagai berikut: 1. Implikasi untuk kebijakan produk, berdasarkan fakta yang diperoleh bahwa kriteria pengembangan produk GMK yang disarankan agar mendekati keinginan konsumen yaitu model, tapi perlu dingat kembali bahwa ada kelemahan produk GMK yang harus segera diantisipasi yaitu dari sisi kualitas produk. Dari hasilpenelitian juga didapatkan fakta jangka waktu atau siklus pembelian sampai dengan 4 tahun yang dapat dijadikan sebagai patokan sementara untuk perencanaan produksi yang baik sehingga tidak membawa 83 dampak yang jelek pada kualitas produk GMK. Sedangkan dari analisis hipotesis, peneliti memberikan masukan bahwa jangka waktu pembelian funriture kelompok konsumen yang berpenghasilan tinggi lebih singkat dibandingkan dengan konsumen rata – rata, oleh karena itu PT. GMK harus menerapkan strategi pengembangan produk yang khusus (klasifikasi produk) untuk dapat meraih segmen pasar yang lebih menguntungkan ini. 2. Implikasi untuk kebijakan harga, ditinjau dari hasil penelitian yang diperoleh, sebagian besar konsumen lebih menyukai transaksi tunai, maka potongan harga diharapkan dalam meningkatkan nilai jual produk dan merangsang keputusan pembelian. Sebagian besar konsumen mengharapkan harga jual yang layak adalah 3 juta rupiah sehingga PT. GMK harus mempertimbangkan tingkat daya beli masyarakat sebelum mereka melakukan perubahan terhadap kebijakan harga. Untuk perbedaan harga dan anggaran untuk target segmen konsumen yang memiliki tingkat penghasilan tinggi dapat dilakukan dengan cara klafisikasi produk (produk unggulan) yang diharapkan dapat meningkatkan nilai penjualan. 3. Implikasi terhadap kebijakan distribusi berdasarkan hasil penelitian, produsen furniture dalam hal ini PT. GMK diharapkan lebih sering mengikuti pameran furniture yg selalu diadakan oleh berbagai pihak penyelenggara yang tidak hanya di wilayah Jakarta tetapi juga di luar kota lainnya dan menambah outlet – outlet penjualannya di berbagai kota sehingga konsumen tidak sulit untuk melakukan pembelian serta dapat mengantisipasi tingkat persaingan yang tinggi dan lebih mengenal keinginan konsumen terhadap tersediaan produk 84 sehingga mereka cenderung akan lebih loyal terhadap PT. GMK. Dalam hal ini PT. GMK harus menyiapkan berbagai jenis produk dalam jumlah tertentu di setiap pameran dan outlet – outlet nya, sehingga ketersediaan dan jaminan pengiriman barang tepat waktu, terutama pada jenis produk yang banyak diminati oleh konsumen. 4. Implikasi terhadap kebijakan promosi berdasarkan hasil penelitian, untuk meningkatkan penjualan produk furniture produsen sebaiknya lebih menitik beratkan pada promosi, maka di masa yang akan datang PT.GMK diharapkan menerapkan atau melakukan promosi penjualan dengan memberikan potongan tunai, yang dapat berupa diskon langsung atau voucher. Untuk media komunikasi pemasaran kepada konsumen dilakukan dengan pendekatan pada toko – toko meubel / jaringan penjualan diluar PT. GMK dan juga melalui media massa surat kabar karena kedua sarana tersebut lebih banyak diakses oleh sebagian besar konsumen sehingga diharapkan lebih effektif dalam penyampaian informasi produk dan promosi. Keberhasilan dari implikasi –implikasi diatas sangat bergantung pada situasi dan kondisi dipasar pada saat penerapannya. Dengan penerapan strategi yang direkomendasikan berikut dan disesuaikan dengan kondisi pasar, diharapkan dapat meningkatkan penjualan yang pada akhirnya yang diharapkan dapat meningkatkan market share PT GMK. 85 DAFTAR ACUAN Amir D. Aczel, 2002, Complete Business Statistics, 5th ed., McGraw-Hill, New York. Aaker A., D., Kumar, V. and Day, G.(1998), Marketing Research, 6th edition, Jhon Willey & Sons. Inc, Canada. Buzzell D., R. and D. Wiersema, F. (1981), Successful Share-Building Strategies, Harvard Business Review. Craven W., D., (1997), Marketing Strategy, 5th edition, Mc Graw Hill Company Inc, USA. Kotler, Philip, (1998), Marketing Management: Analysis, Planning Implementation and Control, 9th edition, New Jersey; PranticeHall. Kotler, Philip., Swee Hoon Ang, Siew Meng Leong and Chin Tiong Tian, (2003), Marketing Management: An Asian Perpective, Prentice Hall Pearson Education Asia. 86 DAFTAR PUSTAKA Aaker, D.A., Day, G.S., Kumar, V., 2001,MarketingResearch, Seventh Edition, John Wiley & Sons, Inc, USA. Buchholz, A., Wordemann, W., 2000, What Makes Winning Brands Different, John Wiley & Sons Ltd, England. Chase, Aquilano, Jacobs, 2001, Operation Management for Competitive Advantage, Ninth Edition, McGraw-Hill Companies Inc. Dennison, D., Doman, D,, Doman, M., 1997, Look Before You Leap, Alarket Research Made Easy, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Forsyth, P., 1997, Evetything you need to know about marketing PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Kartajaya, H., 2003, MarketingIn Venus, PT. Gramedia Pustaka Utama, Kottler, P., 2003, Marketing Management : The Millenilum Edition, Prentice Hall International, Inc, Upper Saddle River, New.Jersey.