BAB III METODOLOGI REDESIGN 3.1. Sumber Data Dalam melakukan analisa terhadap studi kasus diperlukan data. Data yang diperlukan diperoleh dari beberapa sumber, yaitu : 1. Data perusahaan Sebagaian besar data diperoleh dari buku manual (manual book) PT. United Tractors Tbk . Data yang diperoleh antara lain data spesifikasi Bulldozer KOMATSU D65. 2. Diskusi Diskusi dilakukan secara rutin disetiap pertemuan dengan pembimbing. Data yang diperoleh dari cara ini adalah informasi mengenai prinsip kerja, masalah–masalah yang sering terjadi dan hal– hal teknis lainnya yang berkaitan dengan bidang kerja pembimbing. 3. Literatur Studi literatur dilakukan untuk menunjang analisa yang dilakukan. Data yang diperoleh dari cara ini adalah bahan–bahan teoritis untuk penyelesaian analisa. 45 46 3.2. Diagram Alir Redisgn Berikut ini adalah diagram alir metodologi redesign : Mulai Menentukan komponen utama sistem hidrolik bulldozer Melakukan perhitungan sesuai rumus yang ada Hasil Perhitungan Kesimpulan Selesai 3.3 Dasar perhitungan yang digunakan 3.3.1 Perhitungan gaya blade lift cylinder Gaya yang dihasilkan oleh blade lift cylinder diperhitungkan berdasarkan hukum Pascal. (Training Centre Dept., 2011) 47 Keterangan : F = Gaya yang dihasilkan oleh tekanan fluida pada piston untuk posisi raise atau lower, kgf P = Tekanan minyak hidrolik dari gear pump sebesar , A = Luas penampang piston pada posisi Raise dan Lower, m2 Sedangkan untuk perhitungan luas penampang posisi raise dan lower : 3.3.2 Perhitungan Jumlah Aliran Minyak Hidrolik didalam Blade Lift Cylinder Besarnya aliran (flow rate) minyak hidrolik (Qe) pada setiap blade lift cylinder adalah: Qe = 0,006 , v . A l/menit. Keterangan : Qe = Besarnya aliran fluida, l/menit V = Kecepatan fluida, m/menit A = Luas penampang, m2 Keterangan : Z = jumlah silinder 48 e = jumlah aliran terbesar 3.3.3 Perhitungan Tebal Dinding Cylinder Keterangan : t = tebal dinding silinder, m di = diameter dalam silinder, m ft = tegangan tarik yang diijinkan, k g f / m 2 P = tegangan/tekanan kerja maximun di 3.3.4 Perhitungan Batang Piston dalam silinder hidrolik, Panjang batang piston adalah panjang minimum silinder ditambah dengan panjang ulir nut piston : = 0,708 m + 0,055 m = 0,763 m Beban kritis yang terjadi pada batang piston akibat tekanan di kedua ujung pipetnya (Per) Keterangan : Pcr = Beban kritis yang terjadi pada batang piston , kgf E = modulus elastisitas bahan, psi 49 I = Momen inersia, inch L = Panjang Piston, inch 3.3.5 Perhitungan Piston Bahan piston digunakan baja kecepatan tinggi (SS-55) atau dapat juga digunakan baja paduan Mn. Tebal minimum piston diperhitungkan terhadap tegangan geser yang terjadi pada luas penampang piston, blade lift cylinder adalah pada posisi Lower Keterangan : t = tebal piston minimum, cm F = beban maximum, kg d = diameter batang psiton, cm τᵅ = tegangan geser yang digunakan dari bahan, kg/mm2 3.3.6 Perhitungan Nut Piston Nut piston direncanakan bekerja menahan beban seperti batang piston. Mur (nut) direncanakan mempunyai ukuran sebagai berikut : Mencari jumlah ulir : Z = Keterangan : w = lebar jarak lintas nut piston, mm 50 p = pitch, mm z = jumlah ulir Mencari Tegangan geser pada ulir nut fg adalah: Tegangan pada permukaan baut: = Keterangan : dc = minor diameter untuk nut dan baut, = tegangan pada permukaan baut d 3.3.7 = diameter nominal baut Perhitungan Kapasitas Pompa Keterangan : Do = H = Gear Outside Diameter, mm M = modul roda gigi, mm Diameter lingkaran kaki roda gigi, Df: Df = 1,3 Z . M 51 Jarak antara gigi (pitch), t: t =πm besarnya kapasitas gear pump adalah: . . 3.3.8 Perhitungan Daya Pompa Keterangan : Np = Daya mesin penggerak pompa. P = Tekanan minyak hidrolik hasil pengukuran 140 kg/cm2 Qp = Debit pompa hidrolik,